Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Yuni Kartika

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856444105

Tanggal Lahir : 15 November 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4305 / Keterampilan Menulis

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD – S1

Kode/Nama UPBJJ : 16 / PEKANBARU

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 28 Desmber 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Yuni Kartika


NIM : 856444105
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4305 / Keterampilan Menulis
Fakultas : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD – S1
UPBJJ-UT : PEKANBARU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Kepau Baru, 28 Desember 2022
Yang Membuat Pernyataan

Yuni Kartika
1. JAWAB
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada
pendengar atau teman bicaranya. Ragam Bahasa lisan ini ditentukan oleh intonasi dalam pemahaman
maknanya (Moduto, 2013 : 8). Dengan kata lain Ragam Bahasa lisan adalah bahasa yang diujarkan
oleh pemakai bahasa.
Ragam Bahasa lisan dapat dibedakan menjadi ragam Bahasa lisan standar dan ragam Bahasa
lisan non standar. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang
berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang
nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal
lainnya.
1. Ciri-ciri ragam bahasa lisan
a. Memerlukan orang kedua/teman bicara.
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu.
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat.
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu.
f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi.
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
2. Kelebihan dan kekurangan bahasa lisan
Berikut ini Ade Hikmat dan Nani Solihati (2010: 36) menjelaskan keunggulan dan
kelemahan bahasa tertulis dan lisan sebagai berikut:
a. Keunggulan bahasa lisan
- berlangsung cepat.
- sering berlangsung tanpa alat bantu.
- kesalahan dapat langsung diperbaiki.
- dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka.
b. Kelemahan bahasa lisan
- tidak mempunyai bukti otentik.
- dasar hukumnya lemah, sulit disajikan secara matang atau bersih
- mudah dimanipulasi.
Ragam bahasa tertulis adalah ragam bahasa yang dituangkan melalui simbol-simbol atau
huruf-huruf (Ade Hikmat dan Nani Solihati, 2010 : 25). Pada bahasa tulis perlu diperhatikan kalimat
- kalimat yang susun agar mudah dipahami secara baik. Sedangkan dalam kesalahan bahasa lisan
dapat segera diperbaiki atau diralat. Tetapi dalam bahasa tulis kesalahan perlu diperbaiki ketika
kalimat tersebut sudah ditulis.
Dalam ragam tulisan terdapat pula ragam tulis yang standar atau ragam tulis baku dan ragam
non standar atau ragam tulis non baku. Ragam tulis baku dapat kita temukan dalam buku-buku
pelajaran, teks pidato, majalah, dan surat kabar. Sedangkan ragam tulis yang non baku dapat kita
temukan dalam majalah remaja, iklan dan poster.
1. Ciri-ciri ragam bahasa tulisan
a. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
b. Tidak tergantung kondisi, situasi dan ruang serta waktu.
c. Harus memperhatikan unsur gramatikal.
d. Berlangsung lambat.
e. Selalu memakai alat bantu.
f. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi.
g. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda
baca.
2. Kelebihan dan kekurangan ragam bahasa tulisan
a. Kelebihan ragam bahasa tulisan :
- Mempunyai bukti otentik.
- Dasar hukum yang kuat.
- Dapat disajikan lebih matang atau bersih
- Lebih sulit dimanipulasi.
b. Kelemahan ragam bahasa tertulis :
- Berlangsung lambat.
- Selalu memakai alat bantu.
- Kesalahan tidak dapat langsung diperbaiki.
- Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh atau mimik muka.

Perbedaan ragam bahasa lisan dan tulisan dilihat dari cara penyampaian yang digunakan. Cara
penyampaian ragam bahasa lisan yaitu mengunakan ucapan langsung, berintonasi dan diperkuat
dengan Gerakan tubuh. Sedangkan ragam tulisan disampaikan dalam bentuk kalimat yang ditulis
dengan benar sehingga pembaca tulisan dapat memahami maksud tulisan itu. Ada beberapa
perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan. Untuk bahasa lisan umumnya terikat oleh
situasi, kondisi, tempat dan waktu. Pada ragam lisan, orang menyampaikan bisa mengunakan
semacam peragaan gerak tangan, mimik wajah, intonasi suara yang meiliki tujuan agar ungkapan diri,
gagasan, ide, sikap, pengalaman atau perasaan bisa dipahami orang lain. Sementara untuk ragam
bahasa tulisan peragaan semacam itu tidak bisa diilustrasikan mengunakan tulisan. Pada ragam
bahasa tulisan diharuskan mengunakan tata bahasa untuk ketepatan pemilihan kata atau susunan
kalimat, pengunaan aturan pengejaan dan tanda baca sehingga membantu makin jelasnya
pengungkapan diri ke tulisan.
Perbedaan dari ragam bahasa lisan dan tulisan dapat juga di jelaskan sebagai berikut :

1. Fungsi subjek, predikat, dan objek pada ragam tulis harus berfungsi nyata, sedangkan pada
ragam lisan fungsi sering terabaikan.
2. Ragam tulis dapat menyimpan informasi tanpa tergantung pada ruang dan waktu, sedangkan
ragam lisan tergantung ruang dan waktu.
3. Sintaks pada ragam lisah kurang terstruktur sedangkan pada ragam tulis terstruktur.
4. ragam lisan memerlukan kehadiran ornag lain, sedangkan ragam tulis tidak memerlukan
kehadiran orang lain.

2. JAWAB
Pada studi ilmuan, definisi kemarahan moral menggunakan teoritis dari psikolog moral dan ilmu
emosi, kemudian membagi-bagi nya menjadi tiga komponen utama. Pernyataan yang di anggap
kemarahan moral harus diilhami dengan perasaan negatif yang biasanya merupakan kombinasi dari
bahasa kemarahan seseorang.

3. JAWAB

Kepada
Yth. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Setiabudi No. 229 Bandung

4. JAWAB

Pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang,
Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) berakhir ricuh. Bukan antar suporter kedua klub, tapi dengan
aparat keamanan. Gas air mata yang ditembakan polisi ke arah tribun disebut-sebut menjadi biang
kerok kepanikan suporter. Sebanyak 125 orang meninggal dunia dan hampir 300 orang luka-luka.

Unggahan warganet tentang tragedi ini langsung membanjiri sosial media, apa pun bentuk
platformnya. Foto dan video terkait peristiwa ini dikirim dan dikirim ulang dari satu pengguna ke
pengguna media sosial lainnya. Mulai tembakan gas air mata, langkah represif aparat, hingga kondisi
korban.

Sejumlah video memperlihatkan tembakan gas air mata mengarahkan ke tribun yang masih penuh
dengan penonton. Kesaksian warganet yang berada di tribun menyebutkan jika di sana juga ada anak
dan perempuan. Beberapa warganet juga menyebutkan tembakan gas air mata dilakukan berkali-kali.
Sebuah video dan beberapa foto mengabadikan momen saat asap pekat gas air mata menyelimuti satu
sisi lapangan hingga suporter hanya terlihat ujung kepalanya.

Suporter yang kesakitan dan susah bernapas karena efek samping gas air mata otomatis panik,
berusaha keluar dari stadion. Puluhan ribu manusia, anak dan dewasa, langsung menyerbu pintu
keluar. Bersamaan dengan momen berdesak-desakan itu, sebagian dari mereka terjatuh, terinjak-
injak, dan sesak napas.

Aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty dan Security
Regulations) jelas berbunyi, No firearms or ‘crowd control gas’ shall be carried or used (senjata api
atau ‘gas pengendali massa’ tidak boleh dibawa atau digunakan).

Dalam ranah psikologi sosial, ketika ada pihak yang menggunakan senjata dalam situasi massa, itu
dapat membuat penonton bingung dan panik. Meski begitu, saat terjebak dalam situasi yang genting,
pengendalian diri menjadi teramat penting. Hal itu untuk dapat membuat kondisi dan pikiran menjadi
lebih tenang dalam bertindak. Ia menekankan, kejadian di Kanjuruhan dapat menimbulkan dampak
psikologis tersendiri. Dampak psikologis terbesar dirasakan keluarga korban. "Misalnya, seorang ibu,
yang harus kehilangan anaknya ketika menonton. Hal itu akan menimbulkan trauma tersendiri bagi
ibu dan keluarganya. Yang ditinggalkan akan mengalami kehilangan tiba-tiba, itu sangat berat.

Selain itu, biasanya muncul perasaan menyalahkan diri sendiri atas peristiwa yang menimpa
keluarganya. Perasaan seperti ini, seandainya ia bisa melarang keluarga untuk tidak menonton
pertandingan, maka mungkin mereka masih selamat. Jika tidak ditangani dengan baik, peristiwa itu
berdampak buruk bagi pemulihan psikologis keluarga korban. Untuk menangani, perlu usaha untuk
melihat seberapa besar dampak psikologis yang ada. Biasanya berupa depresi, cemas dan stress.

Anda mungkin juga menyukai