Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa
: Riko Candra
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044216114

Tanggal Lahir : 26 Juli 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : KOMUNIKASI BISNIS

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 15/PANGKALPINANG

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 29 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Riko Candra


NIM : 044216114
Kode/Nama Mata Kuliah : KOMUNIKASI BISNIS
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : 54/MANAJEMEN
UPBJJ-UT : 15/PANGKALPINANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rabu, 29 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

RIKO CANDRA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban nomor 1

1. Membuka dan menutup percakapan . Ini penting diperhatikan karena budaya yang berbeda
memiliki kebiasaan yang berbeda tentang siapa yang berbicara pada siapan , kapan dan
bagaimana serta siapa yang berhak , atau bahkan kewajiban, untuk memulai pembicaraan, dan
apa yang tepat untuk percakapan .

2. Mengubah peran dalam percakapan . Pada beberapa budaya, cara yang paling baik mengubah
peran dalam percakapan adalah dengan cara interaktif . Artinya peran sebagai pembicara dan
pendengar berganti - ganti karena pilihan kedua pihak . Pada kebudayaan yang lain, justru
dianggap sangat penting untuk berbicara tentang menyelesaikan semua yang hendak
disampaikan, baru kemudian kita berbicara untuk memberi komentar atau sekedar memberi
tanggapan.

3. Memotong pembicaraan. Persoalan lain dalam komunikasi antarbudaya adalah atau menyela
pembicaraan. Ada budaya yang memandang memotong pembicaraan dianggap sebagai bagian
dari gaya percakapan. Hal seperti ini biasanya terjadi pada budaya yang egaliter. sedangkan pada
kebudayaan yang lain, memotong pembicaraan dianggap tidak sopan bahkan dipandang
menantang.

4. Jeda percakapan. Ada kalanya, saat kita bicara kita berdiam sejenak, barang beberapa detik.
Rupanya makna berdiam sejenak itu berbedabeda pada setiap kebudayaan. Pada kebudayaan
tertentu, berdiam sejenak dipandang sebagai bentuk memikirkan semua apa yang dikatakan
dengan penuh pertimbangan, namun pada saat yang lain bisa saja ini dipandang sebagai sikap
bermusuhan. Bagi masyarakat Barat, berdiam selama 20 detik dalam sebuah pertemuan
dipandang sebagai tanda kekurangnyamanan, dan banyak orang akan merasa tidak enak dengan
suasana seperti itu. Namun pada masyarakat lain dipandang sebaliknya,

5. Topik pencakapan yang tepat. Ada beberapa topik yang bila dibicarakan dipandang tidak tepat.
Berbicara mengenai uang atau harta kekayaan secara terbuka, pada satu masyarakat dianggap
sebagai bentuk kesombongan namun pada masyarakat lain justru dianggap sebagai tanda
keakraban atau kedekatan.

6, Humor sering kali dianggap sebagai bumbu percakapan yang berfungsi mengakrabkan atau
membangun kedekatan. Dalam kehidupan seharihari, kita biasa berusaha membangun kedekatan
dengan humor. Namun hendaknya ini tidak kita pandang berlaku universal, atau berlaku untuk
semua situasi. Pada orang yang baru kita kenal dan sedang berdua, tidak sepatutnya kita
berhumor.

7. Tahu seberapa banyak kita berbicara. Ini salah satu persoalan dalam komunikasi lintasbudaya.
Kita tidak memiliki ukuran atau takaran, seberapa banyak seseorang dianggap patut dalam
berbicara. Bagi satu kelompok budaya, pembukaan yang sekedar basa-basi tidak begitu disukai,
sehingga dipandang lebih baik berbicara langsung pada pokok permasalahan. Pada masyarakat
yang lain, pembukaan yang panjanglebar bagian dari kesantunan dan .menunjukkan diri sebagai
manusia yang beradab.

8. Menyusun tahapan untuk unsur-unsur percakapan. Bila kita berbicara isu yang sensitif,
permasalahan yang muncul biasanya pada saat mana kita dianggap tepat untuk memulai berbicara
tentang isu sensitif itu. Di sinilah kita perlu memiliki kepekaan kapan saat yang tepat untuk mulai
menanamkan sikap-sikap berikut ini, yang sesungguhnya justru merupakan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

kendalaatasberlangsungnya komunikasi antarbudaya yang menghargai perbedaan budaya. Kita


menafikan keragaman budaya, dan memandang dalam alam bawah sadar kita- dunia ini diisi oleh
orang-orang yang sama dalam segala hal.

Jawaban nomor 2

1. Etnosentrisme, yaitu orang yang memandang bahwa kelompok etniknya atau budayanya yang
paling baik di dunia ini. Pada sikap ini sesungguhnya tercermin ketidakmampuan untuk menerima
apa yang menjadi pandangan dunia orang lain.

2. Diskriminasi, yaitu memberikan perlakuan yang berbeda pada individu karena statusnya sebagai
minoritas. Diskriminasi ini bisa dalam bentuk yang nyata (aktual), seperti pernah terjadi di Afrika
Selatan melalui diskriminasi rasial, bisa juga terjadi dalam persepsi yang memandang perlu
dilakukan pembedaan dalam memperlakukan kelompok etnis tertentu.

3. Stereotip, yang sesungguhnya merupakan generalisasi pada individu, kelompok dan etnik
tertentu sehingga kita menyimpulkan orangyang berasal dari etnik tertentu memiliki sifat dan watak
tertentu. Stereotip yangpaling sering kitadengar,orang Padang pandai berdagang. Stereotip
sesungguhnya mengabaikan satu hal penting yaitu adanya perbedaan-perbedaan yang sifatnya
individual.

4. Buta budaya, yaitu mengabaikan perbedaan-perbedaan budaya dan memandang perbedaan itu
sesungguhnya tidak ada. Semua dianggap sama saja sehingga tidak perlu melakukan
pertimbangan budaya dalam bertindak.

5. Pemaksaan budaya yaitu keyakinan yang menyatakan bahwa semua orang hendaknya
menyesuaikan diri dengan mayoritas. Orang diabaikan memiliki perbedaan, bilapun memiliki
perbedaan diharuskan untuk mengikuti pada spa yang dianut oleh mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai