Untuk tingkat produksi 40 unit, kita dapat menghitung biaya total dan
penerimaan total untuk mengetahui apakah perusahaan menghasilkan laba
atau rugi:
Karena biaya total (86.000) lebih tinggi dari penerimaan total (60.000),
perusahaan menghasilkan rugi sebesar 26.000 pada tingkat produksi 40
unit.
5. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp. 80.000,
dan biaya variabelnya ditunjukkan dengan persamaan VC = 150Q.
Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya! Berapa biaya total yang
harus dikeluarkan jika perusahaan memproduksi 25unit barang?
Persamaan biaya total (total cost) dapat dituliskan sebagai:
TC = FC + VC
dengan FC = biaya tetap (fixed cost) dan VC = biaya variabel per unit
(variable cost per unit). Dalam kasus ini, FC = Rp. 80.000 dan VC = Rp.
150Q, sehingga persamaan biaya totalnya adalah:
TC = 80.000 + 150Q
Kurva biaya total dapat digambarkan sebagai garis lurus dengan slope
(kemiringan) sebesar 150 dan intercept (potongan sumbu y) sebesar 80.000
pada grafik sumbu x adalah jumlah produksi (Q) dan sumbu y adalah biaya
total (TC).
6.Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan adalah Rp.
1500 per unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total
perusahaan ini. Berapa penerimaannya bila terjual barang sebanyak 60
unit?
Persamaan penerimaan total (total revenue) perusahaan dapat dituliskan
sebagai:
TR = P × Q
dengan P = harga jual per unit dan Q = jumlah unit yang terjual. Dalam
kasus ini, P = Rp. 1500 per unit, sehingga persamaan penerimaan totalnya
adalah:
TR = 1500Q
Kurva penerimaan total dapat digambarkan sebagai garis lurus dengan
slope sebesar 1500 dan intercept sebesar 0 pada grafik sumbu x adalah
jumlah produksi (Q) dan sumbu y adalah penerimaan total (TR).
TR = 1500 × 60 = 90.000
Jadi, penerimaan total yang didapat jika terjual barang sebanyak 60 unit
adalah Rp. 90.000.
P₁Q₁ + P₂Q₂ = I
dengan P₁ dan P₂ adalah harga per unit barang X dan barang Y, Q₁ dan Q₂
adalah jumlah unit barang X dan barang Y yang dibeli, dan I adalah
pendapatan konsumen.
Dalam kasus ini, P₁ = Rp. 600, P₂ = Rp. 1.200, dan I = Rp. 150.000. Sehingga
persamaan anggaran konsumennya adalah:
600Q₁ = 150.000
Q₁ = 250
Jadi, konsumen dapat membeli 250 unit barang X jika semua
pendapatannya dibelanjakan untuk membeli barang X.
Jika konsumen membeli 150 unit barang X, maka jumlah uang yang tersisa
untuk membeli barang Y adalah:
Dengan harga barang Y sebesar Rp. 1.200 per unit, maka jumlah unit
barang Y yang dapat dibeli adalah:
60.000 / 1.200 = 50
Jadi, jika konsumen membeli 150 unit barang X, maka dia dapat membeli
50 unit barang Y dengan uang yang tersisa.