Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Shindy

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 050038193

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4122/Matematika Ekonomi

Kode/Nama UPBJJ : 15/Universitas Terbuka Pangkalpinang

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :
1 a.Harga Keseimbangan dan Jumlah Keseimbangan Sebelum Pajak
Untuk menentukan harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum adanya
pajak, kita perlu mencari titik potong antara fungsi permintaan (Qd) dan fungsi
penawaran (Qs).
Fungsi permintaan: Qd = 24 - P Fungsi penawaran: Qs = 4 + P
Pada titik keseimbangan, jumlah permintaan (Qd) harus sama dengan jumlah
penawaran (Qs). Oleh karena itu, kita dapat menyelesaikan persamaan berikut:
24 - P = 4 + P
Dengan mengatur persamaan di atas, kita dapat mencari nilai P (harga keseimbangan):
24 - 4 = 2P 20 = 2P P = 10
Jadi, harga keseimbangan sebelum adanya pajak adalah Rp10/unit. Untuk menentukan
jumlah keseimbangan, kita dapat menggantikan nilai P ke dalam salah satu fungsi (Qd
atau Qs). Dalam hal ini, kita akan menggunakan fungsi penawaran:
Qs = 4 + P Qs = 4 + 10 Qs = 14
Jadi, jumlah keseimbangan sebelum adanya pajak adalah 14 unit.
Harga Keseimbangan dan Jumlah Keseimbangan Setelah Pajak
Setelah adanya pajak sebesar Rp8/unit, harga keseimbangan akan berubah. Harga
yang diterima oleh penjual (P) akan berkurang sebesar pajak, yaitu Rp8. Oleh karena
itu, harga keseimbangan setelah pajak adalah:
P = 10 - 8 P = 2
Jadi, harga keseimbangan setelah adanya pajak adalah Rp2/unit. Untuk menentukan
jumlah keseimbangan setelah pajak, kita dapat menggantikan nilai P ke dalam salah
satu fungsi (Qd atau Qs). Dalam hal ini, kita akan menggunakan fungsi penawaran:
Qs = 4 + P Qs = 4 + 2 Qs = 6
Jadi, jumlah keseimbangan setelah adanya pajak adalah 6 unit.
b. Besar Penerimaan Pajak oleh Pemerintah
Untuk menentukan besar penerimaan pajak oleh pemerintah, kita perlu mengalikan
jumlah keseimbangan setelah pajak dengan besarnya pajak per unit. Dalam hal ini,
besarnya pajak adalah Rp8/unit dan jumlah keseimbangan setelah pajak adalah 6 unit.
Oleh karena itu, besar penerimaan pajak adalah:
Besar Penerimaan Pajak = Jumlah Keseimbangan Setelah Pajak * Besarnya Pajak per
Unit Besar Penerimaan Pajak = 6 * 8 Besar Penerimaan Pajak = Rp48
Jadi, besar penerimaan pajak oleh pemerintah adalah Rp48.

2. C = 60 juta + 0,5Y

Substitusikan nilai Y menjadi Rp200 juta:

C = 60 juta + 0,5 * 200 juta

C = 60 juta + 100 juta

C = 160 juta
Sekarang kita dapat menghitung besar tabungan (S):

S=Y-C

S = 200 juta - 160 juta

S = 40 juta

Jadi, besar tabungan masyarakat adalah Rp40 juta.

3. Grafik
4. a) Persamaan permintaan totalnya:
Untuk menghitung persamaan permintaan total, kita perlu mengalikan harga jual per
unit dengan jumlah unit yang terjual. Dalam hal ini, harga jual per unit adalah P dan
jumlah unit yang terjual adalah Q. Oleh karena itu, persamaan permintaan totalnya
adalah:
Permintaan Total = P x Q
Dalam kasus ini, fungsi permintaan yang diberikan adalah P = 1000 - 1,5Q. Jadi,
persamaan permintaan totalnya adalah:
Permintaan Total = (1000 - 1,5Q) x Q
b) Penerimaan total jika terjual barang sebanyak 300 unit dan berapa harga jual
per unit:
Untuk menghitung penerimaan total, kita perlu mengalikan harga jual per unit dengan
jumlah unit yang terjual. Dalam hal ini, jumlah unit yang terjual adalah 300 unit. Oleh
karena itu, kita perlu mencari harga jual per unit (P) terlebih dahulu menggunakan
fungsi permintaan yang diberikan:
P = 1000 - 1,5Q
Substitusikan Q dengan 300:
P = 1000 - 1,5(300)
Hitung nilai P:
P = 1000 - 450 P = 550
Jadi, harga jual per unit adalah 550 dan penerimaan total adalah:
Penerimaan Total = P x Q Penerimaan Total = 550 x 300
c) Penerimaan marginal dari penjualan 300 unit menjadi 350 unit:
Penerimaan marginal adalah perubahan dalam penerimaan total ketika jumlah unit
yang terjual bertambah satu unit. Untuk menghitung penerimaan marginal, kita perlu
menghitung penerimaan total ketika terjual 300 unit dan 350 unit, dan kemudian
menghitung selisih antara keduanya.
Dalam kasus ini, kita sudah mengetahui penerimaan total ketika terjual 300 unit dari
bagian sebelumnya. Sekarang kita perlu menghitung penerimaan total ketika terjual 350
unit menggunakan fungsi permintaan yang diberikan:
P = 1000 - 1,5Q
Substitusikan Q dengan 350:
P = 1000 - 1,5(350)
Hitung nilai P:
P = 1000 - 525 P = 475
Jadi, penerimaan total ketika terjual 350 unit adalah:
Penerimaan Total = P x Q Penerimaan Total = 475 x 350
Selanjutnya, kita dapat menghitung penerimaan marginal dengan mengurangi
penerimaan total ketika terjual 300 unit dari penerimaan total ketika terjual 350 unit:
Penerimaan Marginal = Penerimaan Total (350 unit) - Penerimaan Total (300 unit)
d) Tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum dan berapa
besar penerimaan total maksimum tersebut:
Untuk mencari tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum, kita
perlu mencari titik di mana penerimaan marginal sama dengan nol. Pada titik ini,
penjualan tambahan tidak akan memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan
total.
Dalam kasus ini, kita sudah mengetahui penerimaan marginal ketika terjual 300 unit
dan 350 unit dari bagian sebelumnya. Sekarang kita perlu mencari titik di mana
penerimaan marginal sama dengan nol menggunakan fungsi permintaan yang
diberikan:
P = 1000 - 1,5Q
Set penerimaan marginal sama dengan nol:
0 = 1000 - 1,5Q
Solve persamaan di atas untuk Q:
1,5Q = 1000 Q = 1000 / 1,5 Q = 666,67
Jadi, tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum adalah sekitar
666,67 unit. Untuk menghitung penerimaan total maksimum, kita dapat menggantikan
nilai Q ke dalam fungsi permintaan:
P = 1000 - 1,5Q
Substitusikan Q dengan 666,67:
P = 1000 - 1,5(666,67)
Hitung nilai P:
P = 1000 - 1000 P = 500
Jadi, penerimaan total maksimum adalah sebesar 500

5. Untuk menyeimbangkan kedua fungsi ini, kita dapat menyamakan persamaan


permintaan dengan persamaan penawaran:
30 - Q = 6 + 0,5Q
Kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk mencari nilai Q (jumlah keseimbangan):
30 - 6 = 0,5Q + Q
24 = 1,5Q
Q = 16
Jadi, jumlah keseimbangan (Q) adalah 16.
Untuk mencari harga keseimbangan (P), kita dapat menggantikan nilai Q ke dalam
salah satu persamaan (misalnya persamaan penawaran):
P = 6 + 0,5Q
P = 6 + 0,5(16)
P=6+8
P = 14
Jadi, harga keseimbangan (P) adalah 14.
Jumlah Keseimbangan Sesudah Pajak
Diketahui bahwa barang dikenakan pajak sebesar Rp6 per unit. Oleh karena itu, harga
keseimbangan sesudah pajak akan menjadi harga keseimbangan sebelum pajak
ditambah dengan jumlah pajak per unit.
Jadi, harga keseimbangan sesudah pajak adalah:
Harga keseimbangan sesudah pajak = Harga keseimbangan sebelum pajak + Jumlah
pajak per unit
Harga keseimbangan sesudah pajak = 14 + 6
Harga keseimbangan sesudah pajak = 20
Jadi, harga keseimbangan sesudah pajak adalah 20.

Anda mungkin juga menyukai