Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MIFTAHUL BIRRI ALI BAHITS

NIM : 050142705

PRODI : MANAJEMEN

UPBJJ : KOTA BANDUNG

TUGAS TUTORIAL 2 MATEMATIKA EKONOMI (ESPA4122)

1. Suatu komoditi tertentu memiliki fungsi permintaan yang ditunjukkan oleh 2P + 2Q = 30


dan fungsi penawaran P − 3 = 1 2 Q. terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak
sebesar Rp3 per unit. Hitunglah besar penerimaan pajak total oleh pemerintah!

2. Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh persamaan C = 30 + 0,8 Y . Jika


tabungan sebesar Rp20, hitunglah besar konsumsi!

3.Gambarlah grafik fungsi pecah f(x) = 2x+3 x−2 , x ≠ 2

4. Diketahui suatu fungsi permintaan dari suatu komoditi adalah P = 18 − 3Q . Hitunglah


jumlah barang yang terjual supaya penerimaannya maksimum!

5.Permintaan suatu barang digambarkan oleh persamaan dengan fungsi Pd = 9 – Q2 ,


sedangkan fungsi penawarannya adalah Ps = 2Q + 1. Hitunglah berapa jumlah barang
keseimbangan yang tercipta di pasar jika dikenakan pajak spesifik 2 rupah per unit!

Jawabannya

1. Untuk menghitung besar penerimaan pajak total oleh pemerintah, perlu mengetahui jumlah
unit yang dikenakan pajak.

Dalam kasus ini, pajak dikenakan sebesar Rp3 per unit.

Untuk mengetahui jumlah unit yang dikenakan pajak, perlu menyelesaikan sistem persamaan
antara fungsi permintaan dan fungsi penawaran.

Fungsi permintaan: 2P + 2Q = 30 Fungsi penawaran: P - 3 = 1/2Q

Kita dapat menyelesaikan sistem persamaan ini dengan menggantikan nilai P pada fungsi
penawaran dengan nilai P pada fungsi permintaan.

2P + 2Q = 30 P - 3 = 1/2Q

Gantikan P pada fungsi penawaran dengan (30 - 2Q)/2: (30 - 2Q)/2 - 3 = 1/2Q

Sederhanakan persamaan tersebut: 30 - 2Q - 6 = Q 24 = 3Q Q = 8


Setelah mengetahui jumlah unit yang dikenakan pajak (Q = 8), kita dapat menghitung besar
penerimaan pajak total dengan mengalikan jumlah uit yang dikenakan pajak dengan besarnya
pajak per unit:

Penerimaan pajak total = Jumlah unit yang dikenakan pajak x Besarnya pajak per unit
Penerimaan pajak total = 8 x Rp3 Penerimaan pajak total = Rp24
Jadi, besar penerimaan pajak total oleh pemerintah adalah Rp24.

2. Untuk menghitung besar konsumsi, kita perlu menggunakan persamaan konsumsi yang
diberikan: C = 30 + 0,8Y. Di sini, C adalah konsumsi dan Y adalah pendapatan.

Dalam kasus ini, kita diberikan informasi bahwa tabungan sebesar Rp20. Kita dapat
menggunakan informasi ini untuk mencari nilai pendapatan (Y) dengan menggunakan
persamaan tabungan: S = Y - C, di mana S adalah tabungan.

Dalam kasus ini, S = 20 dan C = 30 + 0,8Y. Substitusikan nilai-nilai ini ke persamaan


tabungan:

20 = Y - (30 + 0,8Y)

Sekarang kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk mencari nilai Y:

20 = Y - 30 - 0,8Y

Tambahkan 30 ke kedua sisi persamaan:

50 = 0,2Y

Bagi kedua sisi persamaan dengan 0,2:

Y = 250

Sekarang kita telah menemukan nilai pendapatan (Y), kita dapat menggantikan nilainya ke
persamaan konsumsi untuk mencari nilai konsumsi (C):

C = 30 + 0,8(250) C = 30 + 200 C = 230 Jadi, besar konsumsi adalah Rp230.

3. Tentukan titik potong sumbu -y ( saat x = 0 )

Jadi, titik potong sumbu -y adalah


Tentukan titik potong sumbu -x (saat y = 0).

Jadi, titik potong sumbu -x adalah

Tentukan asimtot tegak dengan menentukan pembuat nol penyebut.


Jadi, asimtot tegak fungsi adalah x = 2 Tentukan asimtot datar dengan metode limit.

Jadi, asimtot datar fungsi adalah y = 2

4. Untuk mencari jumlah barang yang terjual supaya penerimaan maksimum, kita perlu
mencari titik maksimum dari fungsi penerimaan. Fungsi penerimaan (R) dapat dihitung
dengan mengalikan harga (P) dengan jumlah barang yang terjual (Q).

Dalam kasus ini, fungsi penerimaan (R) dapat ditulis sebagai: R = P* Q


Diketahui fungsi permintaan (P) adalah:
P = 18 - 3Q

Substitusikan fungsi permintaan ke dalam fungsi penerimaan: R = (18 - 3Q) * Q


R = 18Q - 3Q^2
Turunan pertama dari fungsi penerimaan adalah:

dR/dQ = 18 - 6Q

Atur turunan pertama sama dengan nol dan selesaikan untuk Q: 18 - 6Q = 0


6Q = 18
Q=3

Jadi, jumlah barang yang terjual supaya penerimaannya maksimum adalah 3.

5. Untuk menghitung jumlah barang keseimbangan yang tercipta di pasar setelah dikenakan
pajak spesifik, kita perlu memperhatikan perubahan dalam fungsi penawaran dan permintaan.

Fungsi permintaan sebelum pajak: Pd = 9 - Q^2 Fungsi penawaran sebelum pajak: Ps = 2Q +


1
Setelah dikenakan pajak spesifik, fungsi penawaran akan berubah menjadi: Ps' = Ps + T = 2Q
+ 1 + 2 = 2Q + 3

Dalam keseimbangan pasar, jumlah barang yang diminta (Pd) harus sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan (Ps'). Oleh karena itu, kita dapat menyelesaikan persamaan berikut
untuk mencari jumlah barang keseimbangan (Q):

Pd = Ps' 9 - Q^2 = 2Q + 3

Mengatur persamaan ini menjadi bentuk kuadrat: Q^2 + 2Q - 6 = 0

Kita dapat menyelesaikan persamaan kuadrat ini dengan menggunakan rumus kuadrat atau
melalui faktorisasi. Dalam hal ini, kita akan menggunakan faktorisasi: (Q + 3)(Q - 2) = 0

Dengan demikian, kita memiliki dua solusi: Q + 3 = 0 atau Q - 2 = 0 Jadi, Q = -3 atau Q = 2.

Namun, dalam konteks ini, kita hanya tertarik pada nilai positif Q, karena tidak mungkin
memiliki jumlah barang negatif. Oleh karena itu, jumlah barang keseimbangan yang tercipta
di pasar setelah dikenakan pajak spesifik adalah Q = 2 unit.

Anda mungkin juga menyukai