Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2.

MATEMATIKA EKONOMI

NAMA : GREGORIO ALFARES GHARU


NIM : 050335116
PRODI : AKUNTANSI

1.) Untuk menghitung besar penerimaan pajak total oleh pemerintah, kita perlu mengetahui
jumlah unit yang dikenakan pajak. Dalam hal ini, pajak dikenakan sebesar Rp3 per unit.
Untuk mengetahui jumlah unit yang dikenakan pajak, kita perlu mencari titik potong antara
fungsi permintaan dan fungsi penawaran setelah pemerintah memberlakukan pajak.
Fungsi permintaan setelah pemerintah memberlakukan pajak dapat dituliskan sebagai:
2P + 2Q = 30 - 3Q
Fungsi penawaran tetap sama:
P - 3 = 1/2 Q
Kita dapat menyelesaikan sistem persamaan tersebut untuk mencari titik potongnya. Setelah itu,
kita dapat menghitung jumlah unit yang dikenakan pajak dan mengalikannya dengan besarnya
pajak per unit untuk mendapatkan besar penerimaan pajak total.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini:
1. Ubah fungsi permintaan menjadi bentuk Q = f(P):
2P + 2Q = 30 - 3Q
5Q = 30 - 2P
Q = (30 - 2P) / 5
2. Gantikan nilai Q dalam fungsi penawaran:
P - 3 = 1/2 Q
P - 3 = 1/2 x (30 - 2P) / 5
P - 3 = (30 - 2P) / 10
10P - 30 = 30 - 2P
12P = 60
P=5
3. Gantikan nilai P dalam fungsi permintaan untuk mencari nilai Q:
Q = (30 - 2P) / 5
Q = (30 - 2 x 5) / 5
Q=4
4. Jumlah unit yang dikenakan pajak adalah Q = 4.
5. Besar penerimaan pajak total adalah jumlah unit yang dikenakan pajak dikalikan dengan
besarnya pajak per unit:
Penerimaan pajak total = Q x pajak per unit
Penerimaan pajak total = 4 x Rp3
Penerimaan pajak total = Rp12
Jadi, besar penerimaan pajak total oleh pemerintah adalah Rp12.

2.) Untuk menghitung besar konsumsi, kita perlu mengetahui nilai pendapatan (Y). Dalam
persamaan konsumsi C = 30 + 0,8Y, C adalah konsumsi dan Y adalah pendapatan.
Dalam kasus ini, kita diberikan informasi bahwa tabungan sebesar Rp20. Kita dapat
menggunakan informasi ini untuk menghitung pendapatan (Y).
Tabungan (S) dapat dihitung dengan persamaan S = Y - C. Dalam kasus ini, kita tahu bahwa S =
Rp20. Dengan menggantikan nilai S dan C ke dalam persamaan, kita dapat mencari nilai Y.
Rp20 = Y - (30 + 0,8Y)
Rp20 = Y - 30 - 0,8Y
Rp20 = 0,2Y - 30
0,2Y = Rp20 + 30
0,2Y = Rp50
Y = Rp50 / 0,2
Y = Rp250
Setelah mengetahui nilai pendapatan (Y), kita dapat menggantikan nilainya ke dalam persamaan
konsumsi untuk mencari nilai konsumsi (C).
C = 30 + 0,8Y
C = 30 + 0,8(Rp250)
C = 30 + Rp200
C = Rp230
Jadi, besar konsumsi adalah Rp230.

3.) Tentukan titik potong sumbu -y ( saat x = 0 )

Jadi, titik potong sumbu -y adalah


Tentukan titik potong sumbu -x (saat y = 0).

Jadi, titik potong sumbu -x adalah


Tentukan asimtot tegak dengan menentukan pembuat nol penyebut.

Jadi, asimtot tegak fungsi adalah x = 2

Tentukan asimtot datar dengan metode


limit.

Jadi, asimtot datar fungsi adalah y = 2

4.) Untuk mencari jumlah barang yang terjual supaya penerimaan maksimum, kita perlu
mencari titik maksimum dari fungsi penerimaan. Fungsi penerimaan (R) dapat dihitung
dengan mengalikan harga (P) dengan jumlah barang yang terjual (Q).
Dalam kasus ini, fungsi penerimaan (R) dapat ditulis sebagai:
R=PxQ
Diketahui fungsi permintaan (P) adalah:
P = 18 - 3Q
Substitusikan fungsi permintaan ke dalam fungsi penerimaan:
R = (18 - 3Q) x Q
R = 18Q - 3Q^2
Untuk mencari jumlah barang yang terjual supaya penerimaan maksimum, kita perlu mencari
titik maksimum dari fungsi penerimaan. Titik maksimum dapat ditemukan dengan mencari
turunan pertama fungsi penerimaan dan mengatur turunan pertama tersebut sama dengan nol.
Turunan pertama dari fungsi penerimaan adalah:
dR/dQ = 18 - 6Q
Atur turunan pertama sama dengan nol dan selesaikan untuk Q:
18 - 6Q = 0
6Q = 18
Q=3
Jadi, jumlah barang yang terjual supaya penerimaannya maksimum adalah 3.

5.) Untuk menghitung jumlah barang keseimbangan yang tercipta di pasar setelah dikenakan
pajak spesifik, kita perlu memperhatikan perubahan dalam fungsi penawaran dan permintaan.
Fungsi permintaan sebelum pajak: Pd = 9 - Q^2
Fungsi penawaran sebelum pajak: Ps = 2Q + 1
Setelah dikenakan pajak spesifik, fungsi penawaran akan berubah menjadi: Ps' = Ps + T = 2Q
+ 1 + 2 = 2Q + 3
Dalam keseimbangan pasar, jumlah barang yang diminta (Pd) harus sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan (Ps'). Oleh karena itu, kita dapat menyelesaikan persamaan berikut
untuk mencari jumlah barang keseimbangan (Q):
Pd = Ps' 9 - Q^2 = 2Q + 3
Mengatur persamaan ini menjadi bentuk kuadrat: Q^2 + 2Q - 6 = 0
Kita dapat menyelesaikan persamaan kuadrat ini dengan menggunakan rumus kuadrat atau
melalui faktorisasi. Dalam hal ini, kita akan menggunakan faktorisasi: (Q + 3)(Q - 2) = 0
Dengan demikian, kita memiliki dua solusi: Q + 3 = 0 atau Q - 2 = 0
Jadi, Q = -3 atau Q = 2.
Namun, dalam konteks ini, kita hanya tertarik pada nilai positif Q, karena tidak mungkin
memiliki jumlah barang negatif. Oleh karena itu, jumlah barang keseimbangan yang tercipta
di pasar setelah dikenakan pajak spesifik adalah Q = 2 unit.

Anda mungkin juga menyukai