NIM : 051621812
1. Fungsi permintaan: 2P + 2Q = 30
Jumlah penerimaan pajak (R) diperoleh dari selisih antara harga setelah pajak (P) dan harga sebelum
pajak (P') dikalikan dengan jumlah barang (Q).
2(0.5Q + 3) + 2Q = 30
Q + 6 + 2Q = 30
3Q + 6 = 30
3Q = 24
Q=8
P = 0.5(8) + 3
P=4+3
P=7
Jumlah penerimaan pajak (R) = pajak per unit * jumlah barang = 3 * 8 = 24.
2. Karena tabungan (S) adalah selisih antara pendapatan (Y) dan konsumsi (C), maka S = Y - C.
Substitusikan S = 20, dan C = 30 + 0.8Y:
20 = Y - (30 + 0.8Y)
20 = Y - 30 - 0.8Y
20 = 0.2Y - 30
0.2Y = 50
Y = 250.
3. Untuk menggambar grafik fungsi pecah, f(x) = (2x + 3) / (x - 2), x ≠ 2, pertama-tama identifikasi titik
potong dengan sumbu x dan y.
Plot titik-titik ini dan gambar grafik sesuai kecenderungan arah grafik untuk nilai yang besar.
4. Fungsi penerimaan (R) diperoleh dari perkalian harga (P) dengan jumlah barang (Q). Dalam hal ini, R =
P * Q.
Fungsi permintaan adalah P = 18 - 3Q. Untuk memaksimalkan penerimaan, turunan pertama fungsi
penerimaan harus disetel sama dengan nol.
6Q = 18
Q = 3.
5. Jumlah barang keseimbangan dapat diperoleh dengan menyeimbangkan fungsi permintaan dan
penawaran setelah dikenakan pajak.
Setelah dikenakan pajak spesifik 2 rupiah per unit, fungsi permintaan menjadi Pd = 9 - (Q - 2)^2.
9 - (Q - 2)^2 = 2Q + 1
9 - (Q^2 - 4Q + 4) = 2Q + 1
9 - Q^2 + 4Q - 4 = 2Q + 1
-Q^2 + 6Q + 4 = 2Q + 1
-Q^2 + 4Q + 3 = 0
Dengan mengggunakan rumus kuadrat, kita dapat menemukan nilai Q yang memenuhi