Anda di halaman 1dari 4

NAMA :

NPM :
PRODI :

JAWAB :

1. A. Untuk menghitung jumlah bunga yang diterima Pak Narno pada saat usianya
45 tahun, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

B = P * (1 + r/n)^(n*t)

dimana:

B adalah jumlah bunga yang diterima


P adalah jumlah uang tabungan awal (dalam hal ini adalah Rp. 100.000.000)
r adalah tingkat bunga majemuk per tahun (dalam hal ini adalah 7%)
n adalah jumlah kali pembayaran dalam setahun (dalam hal ini diasumsikan
sebagai 1 kali pembayaran per tahun)
t adalah jumlah tahun yang berlalu (dalam hal ini adalah 10 tahun, yaitu 45 tahun -
35 tahun)
Jadi, jumlah bunga yang diterima Pak Narno pada saat usianya 45 tahun adalah:

B = Rp. 100.000.000 * (1 + 7/1)^(1*10)


= Rp. 100.000.000 * (1 + 7)^10
= Rp. 100.000.000 * 8^10
= Rp. 100.000.000 * 1073741824
= Rp. 107.374.182.400

B. Untuk menghitung jumlah bunga yang diterima Pak Narno pada saat usianya
55 tahun, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

B = P * (1 + r/n)^(n*t)

dimana:

B adalah jumlah bunga yang diterima


P adalah jumlah uang tabungan awal (dalam hal ini adalah Rp. 100.000.000)
r adalah tingkat bunga majemuk per tahun (dalam hal ini adalah 7%)
n adalah jumlah kali pembayaran dalam setahun (dalam hal ini diasumsikan
sebagai 1 kali pembayaran per tahun)
t adalah jumlah tahun yang berlalu (dalam hal ini adalah 20 tahun, yaitu 55 tahun -
35 tahun)
Jadi, jumlah bunga yang diterima Pak Narno pada saat usianya 55 tahun adalah:

B = Rp. 100.000.000 * (1 + 7/1)^(1*20)


= Rp. 100.000.000 * (1 + 7)^20
= Rp. 100.000.000 * 8^20
= Rp. 100.000.000 * 1152921504606846976
= Rp. 115.292.150.460.684.697.600

2. a. untuk menghitung harga keseimbangan pasar (Pe) dan jumlah keseimbangan


pasar (Qe) yang berlaku sebelum kena pajak, pertama-tama kita harus
menyelesaikan persamaan Pୢ = P ୱ, yaitu:
35 - 4Q = 5 + Q

dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa Qe = 5 unit dan Pe = 25.

b. untuk menghitung harga keseimbangan pasar (Pe) dan jumlah keseimbangan


pasar (Qe) yang berlaku setelah kena pajak, kita harus memasukkan pajak tersebut
ke dalam fungsi permintaan. Dengan demikian, fungsi permintaan menjadi:

Pୢ = 35 - 4Q - 5

Sekarang, kita dapat menyelesaikan persamaan Pୢ = P ୱ, yaitu:

35 - 4Q - 5 = 5 + Q

dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa Qe = 0 unit dan Pe = 25.

c. untuk menggambarkan grafik keseimbangan sebelum dan sesudah kena pajak


dalam satu grafik, kita perlu memplot fungsi permintaan dan penawaran tersebut
dalam satu grafik. Grafik tersebut akan terlihat seperti ini:

[grafik tidak dapat ditampilkan]

d. pajak yang ditanggung konsumen setiap pembelian satu unit barang adalah Rp.
5, yaitu sama dengan besar pajak yang dikenakan oleh pemerintah.
e. beban pajak yang ditanggung produsen setiap pembelian satu unit barang adalah
Rp. 0, karena pajak hanya dikenakan pada konsumen, bukan pada produsen.

f. pendapatan pemerintah dari pajak atas seluruh barang yang terjual adalah Rp. 0,
karena jumlah keseimbangan pasar setelah kena pajak adalah 0 unit.

3. a. untuk menyusun persamaan fungsi permintaan yang menunjukkan


permintaan komoditi tersebut, kita bisa menggunakan data yang tersedia di tabel.
Persamaan fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut:

Q = -2P + 800

b. untuk menyusun persamaan penerimaan totalnya (TR), kita perlu menggunakan


rumus TR = P x Q. Dengan demikian, persamaan TR dapat ditulis sebagai berikut:

TR = P x Q = P (-2P + 800) = -2P^2 + 800P

c. jika terjual barang sebanyak 200 unit, maka harga jual (P) per unit dapat dicari
dengan menggunakan persamaan fungsi permintaan yang telah disusun di atas.
Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

200 = -2P + 800

dengan demikian, P = 350.

Jadi, penerimaan total (TR) jika terjual barang sebanyak 200 unit adalah Rp. 350 x
200 = Rp. 70.000.

Anda mungkin juga menyukai