Nama anggota :
Meiliana Nurul Rahmah
Nurul Aulyah Paisal
Putri Nur Syahriah
Srirezeky Adisunarno
St. Islami Rahmadini Husrin Putri
Zainab
Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga metode atau pendekatan, antara
lain pendekatan pendapatan (income approach), pendekatan produksi (production approach), dan
pendekatan pengeluaran (expenditure approach). Tapi yang akan kami bahas saat ini adalah tentang
pendekatan pendapatan dan pendekatan produksi.
Pendekatan Pendapatan
Dalam metode ini, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor
produksinya kepada perusahaan.
Faktor produksi :
Y=r+w+i+p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
Contoh Soal :
Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut:
Upah dan gaji Rp 15.000.000,-
Sewa tanah Rp 9.250.000,-
Konsumsi Rp 18.000.000,-
Pengeluaran pemerintah Rp 14.000.000,-
Bunga Modal Rp 3.500.000,-
Keuntungan Rp 12.000.000,-
Investasi Rp 4.500.000,-
Ekspor Rp 12.500.000,-
Impor Rp 7.250.000,-
Tentukan pendapatan nasional melalui metode pendekatan pendapatan!
Jawab :
Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan :
Y= R + W + I + P
Y = 9.250.000 + 15.000.000 + 3.500.000 + 12.000.000
Y = 39.750.000
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba/Untung
Jadi, nilai pendapatan nasional dengan menggunakan metode pendekatan pendapatan adalah
Rp39.750.000,-
Pendekatan Produksi
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
Untuk memproduksi pakaian harus diproduksi terlebih dahulu kain, benang, dan kapas. Jika
kita menjumlahkan nilai akhir produksi setiap komponen, maka akan terjadi penghitungan ganda
(double accounting). Mengapa? Hal ini disebabkan karena dalam nilai akhir pakaian sudah
terkandung nilai akhir benang dan seterusnya. Oleh karena itu, untuk memperoleh nilai total
produk yang dihasilkan suatu negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Perhatikan contoh
perhitungan nilai tambah berikut ini.