Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NOVES SETYA (1720402023)

MK : SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PEMBIMBING : KMS A.R PANJI S.Pd M.Si

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AN-NUR MUSI BANYUASIN

A. Pendahuluan

Pada dasarnya, pendidikan pesantren dirumuskan dari dua pengertian dasar yang
terkandung dalam istilah “pendidikan” dan Istilah “pesantren”kedua istilah itu disatukan dan
arti keduanya menyatu dalam definisi pendidikan pesantren. Pendidikan adalah usaha dasar,
teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang dewasa yang diberi tanggung jawab untuk
menanamkan akhlak yang baik dan nilai-nilai luhur, serta norma-norma susilakepada anak
didik sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani untuk mencapai
kedewasaan.

Sejarah pendidikan pesantren tidak lepas dari sejarah pedantren itu sendiri. Sejarah
berdirinya pesantren sering di I dentikan dengan masuknya Islam di Indonesia. Lembaga-
lembaga pendidikan Islam tumbuh dan berkembang sejak masuknya Islam di Indonesia,
pondek pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga social seperti yang kita kenal.1

Sejarah pendidikan di Indonesia mencatat bahwa pondok pesantren adalah lembaga


pendidikan tertua di Indonesia. Ada dua pendapat mengenai awal berdirinya pondok
pesantren berakar pada tradisi Islam itu sendiri dan pendapat kedua meengatakan system
pendidikan pondok pesantren adalah asli dari Indonesia.Pondok pesantren di Indonesia
memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi
kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasakan catatan yang ada, kegiatan
pendidikan agama di Nusantara telah di mulai sejak tahun 1596. Kegiatan inilah yang
kemudian di kenal dengan pondok pesantren. Para santri yang selanjutnya memopulerkan
keberadaan pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal kemana-mana, contohnya seperti
pada pondok-pondok yang ada pada zaman Wali Songo.

1
http;//PenddikanPesantrenNusantara.com/2010/03. Di kutip (23-11-2019; 20:30)
B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pondok Pesantren

Pesantren dalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswnya tinggal bersama dan
belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai
asrama untuk tempat menginap para santri. Santri tersebut berada dalam konteks yang juga
mnyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para
santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok pesantren adalah dua istilah yang
menunjukan satu pengertian, pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar
para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yng biasanya
terbuat dari bambu.

Di samping itu, kata pondok berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau
hotel, di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah Pondok dan
Pesantren, sedangkan di Aceh dikenal dengan istilah dayah atau rangkang atau menuasa,
sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami nsebagai lembaga
pendidikan dan pengajaran Agama, umumnya dengan cara nonklasikal dimana seorang kyai
mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis
dalam Bahasa Arab oleh ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di pondok
dalam pesantren tersebut.

2. Sejarah pondok pesantren An-nur

Dalam sejarah berdirinya ponok Pesantren An-nur, ada seorang tokoh ulama yang
memiliki gagasan tegaknya sebuah pesantren beliau adalah Muhammad Ma’sum bin
Syamsuri Al-hafidz(Al-hafidz adalah gelar untuk seseorang yang hafal Al-quran 30 juz).
Pada tahun 2005 sebelum menjadi sebuah Pondok Pesantren, suatu tempat belajar agama ini
hanya memiliki sebuah rumah yang menjadi media atau tempat pembelajaran dan santri yang
belajar di sana belum menginap di sana. Pada masa perintisan pondok pesantren An-Nur
cukup mengalami proses yang panjang, yang berawal dari sebuah Tpa (taman pendidikan
anak). Setelah mengajar ilmu agama bertahun-tahun melalui media Tpa dan juga dakwah dari
satu tempat ke tempat lain, dan beliau mulai di kenal oleh banyak masyarakat. Pada mulanya
santri yang belajar di rumah pak Ma’sum (panggilan akrab masyarakat setempat sebelum
beliau menjadi Kyai) belum begitu banyak dikarnakan letak rumahnya yang cukup jauh dari
perumahan dan bisa dikatakan berada di tengah hutan, karna rumah pak ma’sum dikelilingi
oleh kebun sawit dan kebun karet.

Sekian lama berdakwah dan mengajarkan ilmu agama sendirian, setelah itu pak Ma’sum
dibantu oleh adik pertamanya yang baru boyong (pulang dari belajar di Pesantren) dari
sebuah Pesantren di daerah Yogyakarta yang dulunya tempat pak ma’sum mondok, adik dari
pak Ma’sum tersebut bernama Muhammad Munawwar Syamsuri Al-hafidz. Saat pulang ke
kampong halaman adik dari pak Ma’sum mengikutsertakan diri dalam berdakwah dan
mengajar mengaji anak-anak TPA.

Pada tahun 2010 berdirilah pondok pesantren An-nur di Desa Gajah Mati, Kecamatan
Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin. Kyai Muhammad ma’sum Syamsuri Al-hafidz
sebagai Perintis sekaligus pengasuh pondok Pesantren An-nur yang di bantu oleh adiknya
Kyai Muhammad Munawwar Syamsuri Al-hafidz dan juga di bantu dengan istri dari mereka.
Sebelum berdirinya sebuah pesantren hal yang pertamakali dilakukan oleh Kyai Ma’sum
ialah membangun sebuah masjid sebagai tempat melaksanakan ibadah, mengajar para santri
TPA, dan melakukan aktivitas yang lain.

Kedua Kyai Ma’sum membangun sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS), awalnya santri
yang belajar disekolah madrasah tsanawiyah tersebut belum menetap dipesantren dalam
artian masih pulang pergi (PP) ke rumah masing-masing sama halnya seperti sekolah pada
umumnya. Hal tersebut dikarnakan belum dibangunnya asrama atau pondok untuk tempat
tinggal para santri, namun setelah dibangunnya beberapa gedung asrama barulah para santri
hidup dan menetap dilingkungan pesantren walaupun masih ada juga yang pulang pergi,
namun seiring berjalannya waktu hingga saat ini tidak di perkenankan lagi bagi santri yang
hendak pulang pergi, santri harus tinggal dipesantren demi menerima pelajaran secara lebih
mendalam dalam hal keagaman.2

2
Di kutip dari web. Pondok Pesantren an-nur. (24-11-2019; 21:00)
Setalah berjalan beberapa tahun pondok pesantren An-nur, lalu Kyai Ma’sum
mengamanahkan pesantren yang dirintisnya itu kepada sang adik karna dirasa Kyai
Munawwar telah siap untuk mengasuh pondok pesantren. Sedangkan Kyai Ma’sum sendiri
merintis sebuah pondok pesantren lagi yang lokasinya lebih luas dan fasilitasnya lebih
lengkap yang lokasinya tidak begitu jauh dengn pesantren yang telah diamanahkan kepada
sang adik, pesantrennya tersebut dinamakan Pondok Pesantren Al-Hikmah di kecamatan
Betung, kabupaten Banyusan yang berjarak sekitar 10 Km dari Pesantren An-Nur. Hingga
sekarang beliau berdua sama-sama menjadi pengasuh pesantrennya masing-masing.

3. Visi Pesantren An-nur

Adapun tujuan atau visi dari pondok pesantren An-nur yang didirikan oleh Kyai Ma’sum
bserta adiknya Kyai Munawwar sebagai berikut :

1. Mendidik santri dan masyarakat untuk menjadi seorang muslim yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan dan sehat
lahir batin sebagai warga negara yang berpancasila.
2. Mendidik santri ubtuk menjadikan manusia muslim selaku kader-kader ulama dan
mubaligh yang berjiwa ikhlas, tangguh, wiraswasta dalam mengamalkan sejarah
Islam secara utuh dan dinamis.
3. Mendidik santri untuk memperoleh kepribadfian dan mempertebal semangat
kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan dirinya dan
bertanggung jawab kepada pembangunan bangsa dan negara.
4. Mendidik tenaga-tenaga penyuluh pembangunan mikro(keluarga) dan regional
(masyarakat).
5. Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap bdalam berbagai sector
npembangunan, khususnya pembangunan mental spiritual.
6. Mendidik santri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
lingkungan dalam rangka usaha pembangunan masyarakat bangsa.

4. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren An-nur


Sistem pendidikan yang ditampilkan dalam Pesantren An-nur memiliki kelebihan,
dikarnakan dalam satu yayasan memiliki dua system pendidikan. Pertama, sistem pendidikan
tradisional dn sistem pendidikan modern. Kehidupan di pesantren menampakan semangat
demokrasi, karena mereka secara praktis bekerjasama dalam mengatasi masalah non kulikuler
mereka sendiri.3

Adapun metode lazim yang digunakan dalam pendidikan pesantren tradisional dikenal
dengan sebutan sorogan, wetonan, bandongan dan hafalan.

1. Wetonan
Adalah suatu metode belajar dimana para santri mengikuti pelajaran sambal
duduk disekeliling Kyai yang menerangkan pelsajaran. Santri menyimak kitab masing-
masing dan mencatat jika perlu. Pelajaran diberikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu
sebelum atau sesudah melaksanakan Sholat fardu.
Metode wetonan ialah suatu metode pengajaran dengan cara guru membaca,
menterjemahkan, menerangkan kitab-kitab dalam Bahasa Arab sedangkan para santri
mendengarkan. Penerapan metode ini mengakibatkan santri bersikap pasif. Sebab
kreatifitas dalam proses belajar didominasi oleh ustadz atau Kyai, sementara santri hanya
mendengarkan dan memperhatikan keterangannya. Dengan kata lain santri tidak dilatih
mengekspresikan daya kritis guna mencermati kebenaran suatu pendapat.

2. Sorogan
Adalah metode dimana santri menghadap Kyai seorang demi seoorang dengan
membawa kitab atau Al-qurann yang akan dipelajarinya. Metode sorogan ini merupskan
metode yang paling sulit dari keseluruhn metode pendidikan Islam tradisional, sebab
sisem ini menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan dan disiplin pribadi santri meskipun
demikian, metode ini diakui paling intensif, karena dilakukan seorang demi seorang dan
ada klesempatan untuk tanya jawab secara langsung.
Metode sorogan merupakan suatu metode yang harus ditempuh dengan cara
Kyai,ustadz, atau guru menyampaikan materi kepada santri secara individual, biasanya
disamping pesantren juga dilangsungkan di Langgar, Masjid atau terkadang malah

3
Ibid
dirumah-rumah. Penyampaian pelajaran kepada santri secara bergilir ini biasanya
dipraktekan pada santri yang jumlahnya sedikit.

3. Metode hafalan
Adalah metode pembelajaran yang paling klasik. Di pesantren An-nur setoran
hafalan Al-quran langsung di setorkan kepada Kyai Munawwar selalu ramai di pagi hari.
Karena itu, santri terbaik pesantren An-Nur dapat diukur dengan seberapa banyak dan
seberapa baik hafalan kitab terutama hafalan Quran seorang santri. Pola pendidikan
pesantren yang tradisional masih mempertahankan tradisi hafalan, ,melalui tradisi ini
santri terproteksi dari sikap dan tingkah laku yang buruk. Kemaksiatan dinilai sebagai
factor utama dalam penurunannya daya ingat.
Demikian pula, penghormatan kepada guru dinilai sebagai faktor utama
kemanfaatan hafalan dikemudian hari. Dalam upaya mempertahankan hafalannya para
santri tidak hanya mengulangi hafalan, melainkan pula mereka melakukan kegiatan,
ibadah, atau amalan tertentu. Diantaranya mereka ada yang berpuasa Daud, ada pula yang
sengaja bangun dimalam hari untuk mengulangi dan menambah hafalan.

4. Bandongan
Dalam system bandongan ini bisa disebut juga Halaqah yang dalam
pembelajarannya, kitab yang dibacakan kyai dan dibawa oleh santri adalah sama,
kemudian santri mendengarkan dan menyimak bacaan guru, sebenarya metode ini lebih
mirip dengan metode wetonan.

Dalam perkembangan selanjutnya, untuk mempermudah proses belajar maka diterapkan suatu
system madrasah dan klasikal sebagai bentuk pengembaangan dan pembaruan dari beberapa
metode tersebut. Pengembangan ini dijumpai hamper diseluruh pondok pesantren di Indonesia,
selain system madrasah, klasikal, diniyah, denganperjenjangan evaluasi yang jelas dan
terstruktur.

Adapun pembagian golongan santri yang terdapat juga dalam pembelajaran di pondok
pesantren An-Nur :
1. Santri mukim yaitu murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan menetap dalam
sekelompok pesantren. Santri mukim yang menetap paling lama tinggal di pesantren
tersebut biasanya merupakan suatu kelompok tersendiri yang memegang tanggung
jawab mengurusi kepentingan pesantren ssehari-hari, mereka juga memikul tanggung
jawab mengajar santri-santri tentang kitab-kitab dasar dan menengah.
2. Santri kalong yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa dikitar pesantren, namun
santri kalong yang terdapat di peantren An-Nur terdiri dari golongan orang tua
(bapak-bapak dan ibu-ibu) yang rumahnya tidak jauh dari lingkungan pesantren.4

4
http://metodePengajaranpesantrendinusantara . di kutip (24-11-2019; 20:30)
KESIMPULAN

Pondok pesantren yaitu suatu lembaga pendidikan Islan yang didalamnya terdapat
seorang Kyai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para santri dengan sarana nmasjid yang
digunakan untuk menyelenggarakan oendidikan tersebut, serta didukung oleh adanya
pemondokan atau asrama sebagai tempat tinggal para santri.

Tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan kepribadian muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia. Mendidik santri ubtuk menjadikan manusia
muslim selaku kader-kader ulama dan mubaligh yang berjiwa ikhlas, tangguh, wiraswasta dalam
mengamalkan sejarah Islam secara utuh dan dinamis.
Daftar Pustaka

http;//PenddikanPesantrenNusantara.com/2010/03. Di kutip pada (23-11-2019; 20:30)

Di kutip dari web. Pondok Pesantren an-nur. (24-11-2019; 21:00)

http://metodePengajaranpesantrendinusantara . di kutip (24-11-2019; 20:30)

Anda mungkin juga menyukai