Anda di halaman 1dari 3

Analisis Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Industri Batik di


Madura

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan potensi industri yang besar, namun masih
menghadapi tantangan seperti infrastruktur yang belum memadai, birokrasi yang rumit, dan
persaingan yang ketat dari negara tetangga. Pemerintah telah mencanangkan berbagai inisiatif
untuk mendorong pertumbuhan industri, antara lain pembangunan infrastruktur, reformasi
birokrasi, dan insentif pajak untuk investasi di sektor industri. Beberapa sektor industri yang
berkembang pesat di Indonesia antara lain makanan dan minuman, otomotif, tekstil, dan
elektronik. Selain itu, Indonesia juga fokus mengembangkan industri ramah lingkungan seperti
energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Dengan dukungan pemerintah dan peningkatan
investasi, pembangunan industri di Indonesia diharapkan dapat terus tumbuh dan memberikan
kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan
untuk memperoleh, mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan sumber daya manusia
yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan (Dessler 2011). Menurut Purwanto (2016),
strategi MSDM yang baik dapat membantu perusahaan dalam memotivasi karyawan,
meningkatkan kinerja, dan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. SDM yang
bagus akan mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi perusahaan, dan SDM harus
dikelola secara maksimal, berkelanjutan dan diberikan perhatian lebih dalam memenuhi hak
haknya, selain itu SDM adalah patner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Selain
perusahaan, SDM juga senantiasa harus meningkatkan kompetensinya, seiring dengan
perkembangan era globalisasi saat ini, selain itu perusahaan harus mampu memaksimalkan
potensi SDM yang dimiliki. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan perhatian yang lebih
terhadap pengelolaan SDM, dengan memperhatikan hak-hak karyawan, memberikan pelatihan
dan pengembangan karyawan, serta memberikan insentif yang sesuai untuk meningkatkan
motivasi dan kinerja karyawan.
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan populasi, permintaan konsumen
di Indonesia juga semakin meningkat, yang mendorong pertumbuhan industri di berbagai sektor.
Namun, tantangan utama yang dihadapi industri di Indonesia adalah masih rendahnya
produktivitas dan kualitas produk, serta kurangnya keterampilan tenaga kerja lokal. Oleh karena
itu, pemerintah dan perusahaan swasta perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas industri melalui investasi dalam peningkatan infrastruktur, pengembangan sumber
daya manusia, dan inovasi teknologi. Selain itu, perlu juga adanya dukungan untuk
pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang dapat memberikan kontribusi signifikan
bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Dengan terus mendorong
pertumbuhan industri,
Madura adalah salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain batiknya. Kain
batik Madura memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik dari daerah lain di Indonesia. Motif
batik Madura cenderung lebih sederhana dan terdiri dari pola-pola geometris yang diwarnai
menggunakan warna-warna cerah dan mencolok. Selain itu, warna dasar kain batik Madura
cenderung lebih gelap seperti hitam, cokelat, atau biru tua. Dan seiring perkembangan zaman,
batik Madura mengalami perkembangan dan inovasi dalam hal desain dan teknik pembuatan.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah penggunaan teknik pewarnaan batik yang lebih cepat
dan efisien menggunakan mesin printing. Meskipun demikian, masih ada beberapa pengrajin
batik Madura yang tetap mempertahankan teknik tradisional dalam pembuatan batik.
Menurut Siti Zuhro (2020) seorang pengamat budaya dari Universitas Airlangga,
menyatakan bahwa batik Madura adalah salah satu bentuk kearifan lokal yang harus dilestarikan.
Dan menurut Dr. Nurhidayati,(2019) seorang ahli batik dari Universitas Negeri Surabaya,
menekankan pentingnya mengembangkan industri batik Madura secara berkelanjutan dengan
menggali potensi-potensi yang ada di dalamnya.
Batik Madura tidak hanya dipakai sebagai pakaian tradisional, namun juga digunakan
sebagai bahan untuk membuat berbagai macam produk seperti tas, dompet, dan aksesoris. Hal ini
mendorong pertumbuhan industri kreatif di Madura yang dapat memberikan dampak positif bagi
perekonomian daerah tersebut.
Meskipun kain batik Madura memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik dari daerah
lain di Indonesia, namun industri batik Madura masih perlu terus dikembangkan dan
dikembangkan agar dapat bersaing dengan batik dari daerah lain di Indonesia maupun dari luar
negeri. Salah satunya pada bidang produktivitas kinerja dari karyawan.
Pengertian produktivitas menurut Hani Handoko (2000), Produktivitas dapat
didefinisikan sebagai hubungan antara masukan masukan dan keluaran- keluaran suatu sistem
yang produktif. Dalam buku Ruky Achmad (2001), Dewan Produktivitas Nasional memberikan
rumusan produktivitas yang berbunyi sebagai berikut, “suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari
esok harus lebih baik dari hari ini”
Produktivitas karyawan dalam industri batik sangat penting untuk meningkatkan kualitas
produk dan daya saing industri. Karyawan yang produktif dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas produksi, serta menghasilkan produk yang berkualitas dengan waktu yang lebih
singkat. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, perusahaan perlu memberikan pelatihan
dan pendidikan yang memadai, memperbaiki kondisi kerja yang aman dan nyaman, serta
memberikan insentif yang sesuai. Selain itu, perusahaan juga perlu menerapkan sistem
manajemen yang baik dan memotivasi karyawan dengan memberikan penghargaan dan
pengakuan atas kontribusinya. Dengan meningkatkan produktivitas karyawan, industri batik di
Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan
ekonomi.
Selain memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan
produktivitas karyawan juga dapat memberikan manfaat bagi karyawan itu sendiri, seperti
meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja. Sebagai karyawan, penting juga untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam industri batik, baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan yang disediakan oleh perusahaan. Dengan skill yang lebih
baik, karyawan dapat menjadi lebih produktif dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi
perusahaan dan industri secara keseluruhan.
Para ahli ekonomi mengartikan produktivitas sebagai “perbandingan” antara kuantitas
barang dan jasa yang dihasilkan dengan “kuantitas dana dan daya yang digunakan” untuk
menghasilkan barang dan jasa itu. Menurut Mulyadi (2007), produktivitas merupakan rasio antara
keluaran dengan masukan. Serta mendefinisikan produktivitas berhubungan dengan produksi
keluaran secara efisien dan terutama ditujukan kepada hubungan antara keluaran dengan masukan
yang digunakan untuk menghasilkan keluran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai