Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS Dr.

SOETOMO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
============================

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2022/2023

Mata Kuliah : Perencanaan Pembangunan Ekonomi


Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Kelas : Pagi / Sore
Dosen : Dr. Ir. Suyanto, MM
Sifat : Take home

Petunjuk : Jawablah 4 soal dari 6 soal berikut secara komprehensif!


Jawaban diupload melalui elearning selambatnya 1 (satu) hari setelah Ujian!
========================================================================

1. Apa yang dimaksud dengan tahap-tahap dalam proses perencanaan  pembangunan.


Uraikan dengan disertai contoh!

2. Uraikan dengan jelas bentuk-bentuk perencanaan. Bentuk perencanaan manakah yang


berlaku di Indonesia. Jelaskan.

3. Paling tidak terdapat 7 (tujuh) masalah pokok yang dihadapi negara negara
berkembang dalam perencanaan pembagunan. Uraikan sejelasnya masalah tersebut
dalam ruang lingkup Indonesia!

4. Kadangkala dalam suatu perencanaan wilayah diinginkan untuk membagi


perekonomian menjadi dua sektor ekonomi. Apa tujuan dilakukan analisis ini, dan
peralatan/model apa saja yang sering digunakan. Dapatkah anda memberikan suatu
contoh sederhana.

5. Coba anda jelaskan tahapan penyusunan rencana pembangunan di Indoneaia dari


tingkat Pusat sampai tingkat Daerah. Uraikan lembaga-lembaga yang berperan dan
terkait dalam penyusunan rencana pembangunan tersebut.

6. Kemukan secara jelas pentingya suatu perencanaan dalam pembangunan dan


kemukakan juga secara jelas kegaiatan-kegiatan dalam suatu perencanaan.
 

================ SEMOGA BERHASIL ==============


1. Menurut UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, tahapan perencanaan pembangunan nasional meliputi :
A. Penyusunan Rencana
Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu
rencana  yang  siap  untuk  ditetapkan  yang  terdiri  dari  4  (empat)  langkah, yaitu :
1. penyiapan  rancangan  rencana  pembangunan  yang  bersifat  teknokratik,
menyeluruh,  dan  terukur.  
2. masing-masing instansi  pemerintah  menyiapkan  rancangan  rencana  kerja
dengan  berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. 
3. melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana   pembangunan
yang  dihasilkan masing-masing  jenjang  pemerintahan  melalui  musyawarah
perencanaan  pembangunan.  
4. penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.  
B. Penetapan Rencana
Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya. Menurut Undang-Undang ini, rencana   pembangunan jangka
panjang Nasional/Daerah ditetapkan sebagai Undang-Undang/Peraturan Daerah,
rencana pembangunan jangka  menengah Nasional/Daerah ditetapkan sebagai
Peraturan Presiden/Kepala   Daerah, dan rencana  pembangunan  tahunan
Nasional/daerah ditetapkan  sebagai  Peraturan Presiden/Kepala Daerah.  
C. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Tujuan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan adalah untuk  menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang  dalam rencana melalui
kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama  pelaksanaan rencana tersebut oleh
pimpinan Kementerian/Lembag/Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selanjutnya,
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing  pimpinan
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai  dengan tugas dan
kewenangannya. 
D. Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan
yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis  data dan informasi untuk
menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja  pembangunan. Evaluasi ini
dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam
dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan
(input), keluaran (output),  hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak (impact).
Dalam rangka   perencanaan pembangunan, setiap Kementerian/Lembaga, baik Pusat    
maupun Daerah, berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan
yang merupakan dan atau terkait dengan fungsi dan  tanggungjawabnya. Dalam
melaksanakan evaluasi kinerja proyek   pembangunan, Kementrian/Lembaga, baik
Pusat maupun Daerah, mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja
untuk  menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk  masing-
masing jangka waktu sebuah rencana.

2. Berikut ini adalah beberapa jenis perencanaan yang umum digunakan dalam
organisasi atau pemerintahan:

a) Perencanaan Strategis: Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang


yang mengarah pada tujuan dan sasaran jangka panjang organisasi atau
pemerintahan. Perencanaan ini melibatkan analisis lingkungan eksternal dan
internal organisasi atau pemerintahan untuk menentukan visi, misi, dan tujuan
jangka panjang.
b) Perencanaan Taktis: Perencanaan taktis adalah perencanaan yang terkait dengan
implementasi rencana strategis, dengan menetapkan rencana taktis yang lebih
terperinci dan fokus pada tujuan jangka menengah organisasi atau pemerintahan.
c) Perencanaan Operasional: Perencanaan operasional adalah perencanaan yang
berfokus pada implementasi taktik dan tujuan jangka pendek organisasi atau
pemerintahan. Perencanaan ini terkait dengan pengelolaan sumber daya, seperti
waktu, tenaga kerja, dan anggaran.
d) Perencanaan Keuangan: Perencanaan keuangan adalah perencanaan yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan organisasi atau pemerintahan. Perencanaan
keuangan meliputi penyusunan anggaran, pengelolaan aset, dan investasi.
e) Perencanaan Sumber Daya Manusia: Perencanaan sumber daya manusia adalah
perencanaan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, seperti
rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan.
f) Perencanaan Pemasaran: Perencanaan pemasaran adalah perencanaan yang
berkaitan dengan pengembangan produk atau jasa dan strategi pemasaran untuk
mencapai target pasar.
g) Perencanaan Proyek: Perencanaan proyek adalah perencanaan yang berkaitan
dengan pengelolaan proyek dari awal hingga akhir, meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan proyek.
h) Perencanaan Krisis: Perencanaan krisis adalah perencanaan yang dibuat untuk
mengatasi keadaan darurat atau krisis yang mungkin terjadi dalam organisasi atau
pemerintahan. Perencanaan ini meliputi langkah-langkah darurat dan pengambilan
keputusan dalam situasi yang tidak terduga.

3. Berikut permasalahan negara berkembang dalam perencanaan pembangunan:

A. Banyaknya Pengangguran
Contoh masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang yang pertama adalah
banyaknya pengangguran. Rata-rata negara berkembang seperti Indonesia memiliki
tingkat pengangguran masyarakatnya dengan jumlah yang sangat tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara maju.

B. Rendahnya Tingkat Produktivitas


Tingkat produktivitas yang rendah juga merupakan salah satu contoh dari permasalahan
pembangunan ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Tingkat
produksi tersebut dapat dilihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita dari
suatu negara.

C. Tingkat Kemiskinan yang Tinggi


Setiap negara pasti menghadapi permasalahan ini termasuk negara maju. Namun, pada
negara-negara berkembang tingkat kemiskinan jauh lebih parah dan menjadi
permasalahan nasional yang cukup sulit untuk dipecahkan. Kemiskinan mengakibatkan
kesenjangan atau ketimpangan ekonomi di suatu negara.

D. Pasar dan Informasi Tidak Sempurna


Contoh masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang selanjutnya adalah pasar
dan informasi yang tidak sempurna. Di negara berkembang permasalahan ini sangatlah
serius.Pasar merupakan salah satu elemen penting bagi pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Namun, di negara-negara berkembang seringkali struktur pasar tidak
sempurna dan tidak menyediakan informasi yang lengkap.

E. Tingkat Kehidupan Rendah


Negara-negara berkembang biasanya memiliki tingkat kehidupan yang lebih rendah jika
dibandingkan negara maju. Hal ini tentu saja menjadi salah satu permasalahan yang
dapat menghambat pembangunan perekonomian suatu negara.

F. Memiliki Ketergantungan Pada Sektor Pertanian Primer


Masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang yang selanjutnya adalah
ketergantungan pada sektor pertanian primer. Rata-rata negara berkembang biasanya
sangat bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan.  Bahkan, beberapa
diantaranya mengalami situasi perekonomian monokultural atau hanya bergantung pada
pertanian saja.
G. Memiliki Ketergantungan yang Sangat Tinggi dan Hubungan Internasional
yang Rentan
Negara-negara berkembang seperti Indonesia masih sangat bergantung dengan negara-
negara maju. Hal ini membuat kondisi atau situasi ekonomi yang berkembang akan
cenderung dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara-negara lain yang ada di
sekitarnya, khususnya negara maju. 

4. Model kegiatan ekonomi suatu daerah biasa dibedakan menjadi dua sektor :

a. Sektor basis yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang melayani pasar di daerah itu
sendiri maupun pasar di luar sendiri. Ini berarti daerah tersebut mempunyai
kemampuan untuk mengekspor barangdan jasa yang dihasilkan oleh suatu sektor
tersebut ke daerah lain.

b. Sektor non basis yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang hanya mampu melayani pasar
di daerah itu sendiri. Teori ini selanjutnya menyatakan bahwa karena sektor basis
menghasilkan barang dan jasa yang dapat dijual di daerah maka sektor tersebut akan
menciptakan arus pendapatan ke daerah itu dan secara berantai akan meningkatkan
investasi, yang berarti menciptakan kesempatan kerja baru.

5. Tahapan penyusunan yaitu dimulai dengan penyusunan rencana, penetapan rencana,


pengendalian pelaksanaan rencana, evaluasi pelaksanaan rencana. Tahapan
perencanaan ini tentu dilakukan oleh kepala daerah masing-masing.

6. Jika tidak ada yg namanya perencanaan maka semua proyek akan tidak berjalan dengan
maksimal karna pembagian pembiayaan negara tidak akan tersalur dengan baik
akibatnya hanya akan menyia-nyiakan anggaran negara dan fasilitas yg menjadi proyek
negara tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal merugikan lainnya adalah waktu yang
terbuang jika pembangunan yang telah dilakukan tersebut tidak efektif terhadap daerah
itu sendiri yang menyebabkan masyarakat daerah itu akan merasakan dirugikan atas
gagalnya proyek pembangunan pemerintah setempat.

Anda mungkin juga menyukai