Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AMBHARA REYHAN

NPM : 2106668094

TUGAS YAYASAN

Bagaimana Jika Terjadi Kekosongan Pembina Yayasan?

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2004 Tentang Yayasan atau Anggaran Dasar. Kita bisa mengetahui bahwa Pembina Yayasan

adalah organ yayasan yang memiliki kewenangan yang tidak dimiliki oleh Pengurus atau

Pengawas. Bilamana terjadi suatu kekosongan di dalam Pembina Yayasan disebabkan oleh

alasan apapun maka bisa ambil keputusan bahwa yayasan tersebut tidak lagi memiliki Pembina.

Melihat pengaturan di dalam Pasal 28 ayat (4) Undang-Undang Yayasan, Yayasan tersebut

dalam kurun waktu 30 (tiga puluh) hari semenjak terjadi kekosongan wajib melakukan rapat

gabungan antara para anggota Pengurus dan Pengawas untuk mengangkat Pembina dengan

memperhatikan ketentuan di dalam Pasal 28 ayat (3). Pasal ini memberikan persyaratan

seseorang dapat diangkat menjadi seorang pembina bilamana dia adalah pendiri yayasan atau

mereka berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina dinilai memenuhi persyaratan yang

diperlukan untuk mencapai maksud dan tujuan yang dimiliki Yayasan.

Bolehkah Pengurus Menjaminkan Harta Kekayaan Yayasan?

Berdasarkan Pasal 9 Ayat (1) UU Yayasan, harta kekayaan yayasan terpisah dari pemiliknya.

Kekayaan Yayasan memiliki fungsi guna menjamin maksud dan tujuan suatu yayasan tercapai.

Sehingga bilamana seorang pengurus ingin menjual/menjamin/mengalihkan kekayaan suatu


yayasan tidak dapat diperbolehkan. Hal ini sesuai dengan Pasal 37 Ayat (1) Huruf b UU

Yayasan yang berbunyi:

“Pengurus tidak berwenang: mengalihkan kekayaan yayasan kecuali dengan persetujuan


pembina”
Selanjutnya Ayat (2) dalam pasal yang sama juga menjelaskan bahwa Anggaran dasar dapat

membatasi kewenangan yang dimiliki seorang pengurus dalam melakukan perbuatan hukum

yang mengatasnamakan Yayasan.

Tindakan mengalihkan kekayaan yayasan masih dapat dimungkinkan bilamana tindakan

tersebut mendapatkan persetujuan dari Pembina dan/atau Pengawas. Salah satu contoh yang

dimungkinkan bilamana pengalihan kekayaan yayasan dipergunakan untuk pembangunan

sosial seperti Masjid, Rumah Sakit, maupun Sekolah. Kekayaan yang dimiliki suatu Yayasan

juga dapat diperoleh dari wakaf, sehingga bilamana suatu pengurus ingin mengalihkan harta

kekayaan yayasan yang berasal dari wakaf maka perlu memperhatikan pengaturan yang

terdapat dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Pasal 40 UU Wakaf

menjelaskan bahwa harta benda yang sudah diwakafkan tidak dapat lagi digunakan untuk

dijadikan jaminan.

Sebutkan Masa Jabatan bagi Pembina, Pengurus, dan Pengawas yang Berasal dari

Pendiri Yayasan!

Bila kita melihat pengaturan di dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo. Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan atau Anggaran Dasar, kita tidak dapat

menemukan aturan yang memuat perihal masa jabatan dari seorang pembina Yayasan.

Selanjutnya Pasal 32 Ayat (1) UU Yayasan menyebutkan bahwa Pengurus Yayasan diangkat

berdasarkan keputusan rapat Pembina Yayasan dengan masa jabatan selama 5 tahun dan dapat

diangkat lagi untuk 1 kali masa jabatan. Kemudian Pasal 44 Ayat (1) UU Yayasan
menyebutkan bahwa seorang Pengawas juga diangkat berdasarkan keputusan rapat Pembina

Yayasan dengan masa jabatan selama 5 tahun dan dapat diangkat lagi untuk 1 kali masa jabatan.

Apakah Boleh Organ Yayasan Ditambahkan dengan Organ Dewan Penasihat?

Bila kita melihat Pasal 40 Ayat (1) UU Yayasan yang berbunyi:

“Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan”
Dapat kita simpulkan bahwa Pengawas sudah merangkap menjadi organ Dewan Penasihat

sebab berdasarkan pasal ini seorang pengawas memiliki tugas dan wewenang dalam

memberikan nasihat dan pengawasan kepada pengurus yayasan. Kemudian UU Yayasan juga

tidak memberikan pengaturan mengenai kemungkinan penambahan sebuah organ baru di

dalam suatu Yayasan. Penulis juga berpendapat UU Yayasan juga sudah memiliki pengaturan

yang cukup baik terkait organ-organ yang ada di dalam suatu Yayasan. Sehingga dapat

disimpulkan keberadaan Organ Dewan Penasihat tidak diperlukan di dalam pengurusan suatu

Yayasan, dan bilamana dimungkinkan akan menyebabkan tumpang tindih kewenangan yang

dimiliki oleh Pengawasan suatu Yayasan.

Buatlah Komparisi Pendiri Yayasan yang Terdiri dari 5 (lima) Orang, Yakni Amir,

Badu, Charlie, Desi, dan Emma!

Komparisi Pendiri Yayasan

Tuan Amir, lahir di Jakarta, pada tanggal 17-02-1981 (tujuh belas Februari seribu sembilan

ratus delapan puluh satu), Warga Negara Indonesia, Wirasawasta, bertempat tinggal di Jakarta

Selatan, Jalan Pondok Indah Nomor 20, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 003, Kelurahan

Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, pemegang Kartu Penduduk dengan Nomor Induk

Kependudukan 3174011702810004; --------------------------------------------------------------------


Tuan Badu, lahir di Jakarta, pada tanggal 12-06-1986 (dua belas Juni seribu sembilan ratus

delapan puluh enam), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jakarta Barat,

Jalan Tanjung Duren Timur X Nomor 20, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 004, Kelurahan

Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor

Induk Kependudukan 3173031206860004; ------------------------------------------------------------

Tuan Charlie, lahir di Bandung, pada tanggal 21-09-1982 (dua puluh satu September seribu

sembilan ratus delapan puluh dua), Warga Negara Indonesia, Wirasawasta, bertempat tinggal

di Jakarta Utara, Jalan Pluit Permai Raya Nomor 22, Rukun Tetangga 008, Rukun Warga 009,

Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor

Induk Kependudukan 3172082109820009; ------------------------------------------------------------

Nyonya Desi, lahir di Padang, pada tanggal 07-04-1986 (tujuh April seribu sembilan ratus

delapan puluh enam), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jakarta

Selatan, Jalan Haji Nawi No. 24, Rukun Tetangga 007, Rukun Warga 008, Kelurahan Gandaria

Selatan, Kecamatan Cilandak, dengan Nomor Induk Kependudukan 3174070704860008; -----

Nyonya Emma, lahir di Surabaya, pada tanggal 04-11-1991 (empat Nopember seribu sembilan

ratus sembilan puluh satu), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta bertempat tinggal di Jakarta

Selatan, Jalan Kemang Permai No. 11, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 002, Kelurahan

Bangka Selatan, Kecamatan Mampang Prapatan, dengan Nomor Induk Kependudukan

3174030411910002; ---------------------------------------------------------------------------------------

Para penghadap telah saya, Notaris kenal. --------------------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai