Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN DASAR

IKATAN KELUARGA SUMBAWA JAKARTA RAYA


( IKASUM JAYA )

MUKADDIMAH

Dengan maksud yang suci murni untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa menuju
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dan menjalin hubungan harmanis antara warga
DKI Jakarta dan sekitarnya yang berasal dari Sumbawa dan untuk mewujudkan cita-cita bangsa
seperti terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, maka dengan Rahmat
Tuhan Yang Maha Esa di bentuklah organisasi kemasyarakatan Keluarga Sumbawa Jakarta Raya.

Untuk memberikan landasan pijak dan pedoman dasar dalam melaksanakan aktvitas serta
menentukan kebijaksanaan maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan:

(1) Jakarta Raya adalah wilayah yang meliputi Jakarta, Banten, Bogor, Depok, Bekasi, Cianjur
Sukabumi dan Karawang atau daerah sekitar Jakarta yang kemudian hari mengalami
pemekaran wilayah atau perubahan status.
(2) Masyarakat Samawa adalah setiap individu yang tinggal hidup dan atau terdaftar sebagai
penduduk Tana Samawa atau yang lahir dari keturunan Sumbawa.
(3) Samawa adalah suku/etnis yang mendiami Tana Samawa
(4) Tana Samawa adalah wilayah yang terbentang dari sebelah timur berbatasan langsung
dengan Kabupaten Dompu dan sebelah barat dibatasi oleh selat Alas.
(5) Tau Samawa adalah setiap individu yang telah lama hidup tinggal dan berdomisili di Tana
Samawa dan atau mereka yang hidup diluar wilayah tana Samawa yang mengembang dan
menjunjung tinggi budaya Samawa.

BAB II
NAMA, KEDUDUKAN, WAKTU

Pasal 2

Organisasi ini bernama Ikatan Keluarga Sumbawa Jakarta Raya atau disingkat IKASUM JAYA

Pasal 3

Organisasi ini berkedudukan didalam wilayah hukum Jakarta Raya

Pasal 4

Organisasi ini didirikan pada tanggal 14 Juni 1973 dalam rapat Keluarga Sumbawa Jakarta Raya
di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan.

BAB III
ARTIBUT ORGANISASI

Pasal 5

(1) Atribut terdiri dari lambang/logo dan kelengkapan lainnya yang diatur dalam Peraturan
Organisasi (PO)
(2) Lambang Organisasi adalah “KUDA – MENJANGAN, PADI, KAPAS, TUGU MONAS, dan PITA
bertuliskan SAMAWA”.

(3) Makna lambang organisasi yakni:

a. KUDA – MENJANGAN, melambangkan cita-cita luhur daya upaya anggota untuk


menunaikan pengabdian kemasyarakatan yang berkesinambungan
b. PADI – KAPAS, melambangkan keadilan dan kesejahteraan keluarga
c. PADI 14 butir dan KAPAS 6 Kuntum, melambangkan tanggal dan bulan kelahiran
IKASUM JAYA tanggal 14 Juni 1973
d. 7 benda yakni PADI, KAPAS, TUGU MONAS, KUDA, KIJANG, PITA EMAS DAN LANTAI
BERWARNA MERAH, dan 3 benda utama dibagian atas yakni PADI, TUGU MONAS dan
KAPAS melambangkan tahun kelahiran IKASUM JAYA, 1973
e. TUGU MONAS, melambangkan tempat kedudukan IKASUM JAYA, di Jakarta
f. Tulisan “SAMAWA” pada PITA EMAS, merujuk pada nama asli suku Sumbawa
g. PITA EMAS, melambangkan kekayaan yang terkandung didalam Tana Samawa

(4) Makna lambang organisasi disahkan oleh Rapat Pengurus

BAB IV
ASAS DAN DASAR

Pasal 6

Asas dan Dasar Organisasi adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

BAB V
STATUS DAN SIFAT

Pasal 7

Organisasi ini adalah berstatus Sosial Kemasyarakatan berdasarkan Pasal 28 UUD 1945 dan UU
No.17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan

Pasal 8

Organisasi ini bersifat independen, kekeluargaan dan gotong-royong

BAB VI
KEDAULATAN

Pasal 9

Kedaulatan tertinggi organisasi berada ditangan anggota dan atau Dewan Kehormatan / Dewan
Penasehat yang dilakukan melalui musyawarah anggota dan atau Musyawarah Dewan
Kehormatan / Dewan Penasehat.
BAB VII
TUJUAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 10

Tujuan Organisasi :

(1) Membantu Pemerintah dalam usaha mewujudkan masyarakat bahagia berdasarkan


Pancasila
(2) Turut menyukseskan pembangunan nasional
(3) Memupuk tali persaudaraan dan membina solidaritas anggota

Pasal 11

Tugas Organisasi :

(1) Ikut berpartisipasi aktif dalam usaha pembinaan mental spiritual dan pembentukan manusia
seutuhnya
(2) Memupuk kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan lainnya dalam wilayah Jakarta
Raya dan Sekitarnya.

Pasal 12

Organisasi ini berfungsi sebagai wadah persatuan dan kesatuan yang menghimpun Tau Samawa
yang berasal dari Tana Samawa domisili Jakarta Raya dan Sekitarnya.

BAB VIII
K E A N G G O T A AN

Pasal 13

Kenggotaan Organisasi bersifat terbuka, dimana semua Tau Samawa yang berada dan/atau
berasal dari Tana Samawa atas kesadaran dan kesediaan sendiri dapat diterima menjadi
organisasi setelah memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
dan Peraturan Organisasi (PO)
BAB IX
KEPENGURUSAN

Pasal 14
(1) Kepengurusan organisasi terdiri dari Pengurus Harian dan Bidang-Bidang yang dipimpin oleh
Seorang Ketua Umum.
(2) Susunan pengurus dan pembagian tugas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
(3) Masa Jabatan kepengurusan ditetapkan 5 (lima) tahun
(4) Pengurus dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Komisariat Wilayah (Korwil) dan
Komisariat organisasi Kemasyarakatan Tau dan Tana Samawa lainnya di wilayah Jakarta
Raya sebagaimana diatur lebih lanjut dalam dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
(5) Susunan kepengurusan dilengkapi dengan Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat dan
Dewan Pakar sebagaimana diatur lebih lanjut dalam dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB X
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 15

Musyawarah dan rapat – rapat organisasi terdiri dari :


(1) Musyawarah Anggota yang dilaksanakan 5 (tahun) tahun sekali
(2) Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musalub) bila diperlukan
(3) Musyawarah Dewan Kehormatan dan Dewan Penasehat bila diperlukan
(4) Rapat Kerja (Raker) dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun
(5) Rapat Pleno Pengurus, dilaksanakan sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam dua bulan
(6) Rapat Pengurus Harian dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu bulan.
(7) Rapat Presidium/Pengurus Harian dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam dua
minggu.

BAB XI
KEUANGAN dan KEKAYAAN

Pasal 16
(1) Keuangan dan sumber dana organisasi berasal dari uang pangkal dan iuran anggota,
kontribusi pengurus, sumbangan para donatur tetap dan tidak tetap, pendapatan dari hasil
usaha dan kegiatan organisasi, kerjasama dengan pihak lain serta dari sumber lainnya yang
halal dan tidaK mengikat.
(2) Kekayaan organisasi baik yang didapatkan pada saat didirikan maupun yang diperoleh
melalui kegiatan dan usaha organisasi akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).
(3) Tatacara pengelolaan keuangan dan perbendaharaan organisasi diatur dalam Pedoman
Organisasi (PO).

BAB XII
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 17
Organisasi ini hanya dapat dibubarkan oleh anggota dan hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Anggota, Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musalub) dan/atau Musyawarah
Dewan Kehormatan/Penasehat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi yang khusus diadakan
untuk itu dengan ketentuan kuorum 2/3 dari jumlah peserta yang hadir.

BAB XIII
PERUBAHAN AD dan ART

Pasal 18
Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART)
organisasi hanya dapat dilakukan perubahan oleh Musyawarah Anggota, Musyawarah anggota
luar biasa dan/atau Musyawarah Dewan Penasehat/Penyantun disetujui oleh 2/3 suara peserta
Musyawarah yang hadir.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19
(1) Untuk melengkapi, menjabarkan dan melaksanakan ketentuan dalam AD dan ART, maka
pengurus IKASUM JAYA diberikan kewenangan untuk membuat dan menetapkan Pedoman
Organisasi (PO), serta peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan AD dan ART
organisasi
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali dalam
musyawarah anggota, Musyawarah anggota luar biasa dan/atau Musyawarah Dewan
Penasehat/Penyantun yang khusus diadakan untuk itu bila di kemudian terdapat
kekurangan yang dapat menghambat jalannya roda organisasi.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : , Maret 2024

Pengurus

Arif Hidayat, SE, MM Khemas Manulang, SH,MH

Ketua Umum Sekretaris Umum


ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA SUMBAWA JAKARTA RAYA
( IKASUM JAYA )

BAB I
K E A N G G O T A AN

Pasal 1

(1) Semua keluarga Tau Samawa yang berdomisili di dalam wilayah hukum JakartaAnggota
terdiri dari:
(2) Anggota Biasa, adalah warga bertempat tinggal di Jakarta Raya dan sekitarnya yang berasal
dari Tana Samawa (Suami/Istri) dan berdomisili dalam wilayah hukum Jakarta Raya dan
sekitarnya. Raya dan sekitarnya secara otomatis menjadi anggota (Stelsel Pasif)
a.
b. Anggota Luar Biasa, adalah mereka yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan
Tau Samawa yang berdomisili dalam wilayah hukum Jakarta Raya dan sekitarnya
c. Anggota Kehormatan adalah mereka yang bukan keluarga Sumbawa tetapi karena
jasanyanya dan pertimbangan lain diangkat/ditetapkan oleh musyawarah anggota,
musyawarah anggota luar biasa dan/atau Musyawarah Dewan Kehormatan/Penasehat
menjadi anggota atas usul pengurus harian.

Pasal 2

Hak Anggota

(1) Anggota biasa berhak atas:


a. Hak pilih, adalah hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi.
b. Hak suara, adalah hak untuk memberikan suaranya pada waktu pemungutan suara.
c. Hak bicara, adalah hak untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan.
(2) Anggota luar biasa dan anggota kehormatan mempunyai hak bicara, adalah hak untuk
mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan.
Pasal 3

Semua anggota biasa mempunyai kewajiban:

(1) Mentaati segala ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(2) Menjunjung tinggi asas dan disiplon organisasi
(3) Melaksanakan usaha-usaha organisasi
(4) Membayar uang pangkal, iuran dan sumbangan

BAB II
KEPENGURUSAN

Pasal 4

Kepengurusan terdiri dari Pengurus Harian, Dewan Penasehat dan Dewan Penyantun
(1) Susunan Pengurus Harian terdiri dari:

a. 1 ( satu ) orang Ketua Umum dibantu oleh sekurang-kurangnya dua orang Ketua.
b. 1 ( satu ) orang Sekretaris Umum dibantu oleh sekurang-kurangnya satu orang
Sekretaris.
c. Beberapa Ketua Bidang sesuai kebutuhan.

(2) Susunan Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat dan Dewan Pakar

a. 1 (satu) orang Ketua dan beberapa anggota sesuai kebutuhan.


b. Tugas,Fungsi dan Wewenang serta syarat menjadi anggota Dewan Kehormatan, Dewab
Penasehat dan Dewan Pakar diatur dalam Pedoman Organisasi (PO).
(3) Untuk lebih mengintensifkan pelaksanaan tugas kepengurusan, Pengurus Harian dapat
mengangkat oleh Komisariat Wilayah (Korwil) dan Komisariat organisasi Kemasyarakatan
Tau dan Tana Samawa lainnya di wilayah Jakarta Raya sesuai dengan keperluannya, yang
pengangkatannya dengan surat keputusan.
(4) Pengurus Harian dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertindak sebagai pimpinan
organisasi
(5) Dalam hal terjadi kekosongan anggota pengurus, pengisiannya dilakukan oleh rapat
pengurus dan hasilnya dilaporkan kepada rapat pleno.
(6) Pada setiap Musyawarah Anggota, Pengurus harian mengakhiri masa kepengurusannya
Pasal 5
SYARAT – SYARAT PENGURUS
Yang dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus, adalah :
1. Anggota biasa IKASUM JAYA,
2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Cerdas dan terampil serta memiliki dedikasi yang tinggi
4. Bersedia menjadi pengurus

Pasal 6
MASA JABATAN PENGURUS
1. Masa bakti dan jabatan Pengurus adalah 5 ( lima ) tahun
2. Pengurus dapat dipilh kembali untuk jabatan yang sama atau berpindah posisi hanya untuk
satu periode jabatan ( 2 x 5 tahun )
3. Masa Jabatan kepengurusan dimulai sejak tanggal Surat keputusan Pengesahan Pengurus
dikeluarkan
4. Persyaratan dan tata cara pemilihan pengurus diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi (PO)

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
(1) Pengurus IKASUM JAYA memiliki hak dan kewenangan untuk ;
a. Menentukan serta menetapkan kebijaksanaan organisasi sesuai ketentuan AD / ART,
Pedoman Khusus Organisasi, Keputusan Musyawarah Anggota , Musyawarah Dewan
Kehormatan / Penasehat / Pakar serta hasil rapat lainnya
b. Mengesahkan / Mengukuhkan Komposisi dan Personalia Pengurus
c. Memilih, mengangkat dan menetapkan Anggota Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat,
Dewan Pakar, Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa (bila diperlukan).
d. Mengesahkan dan Mengeluarkan Kartu Anggota
e. Mengikuti semua kegiatan – kegiatan organisasi
f. Mendapat penghargaan dari organisasi

(2) Pengurus IKASUM JAYA Memiliki Tugas, Kewajiban dan tanggungjawab untuk :
a. Melaksanakan AD / ART, pedoman organisasi serta keputusan organisasi lainnya
b. Melaksanakan program kerja organisasi dengan menyusun kelender kerja atau agenda
tahunan
c. Manjaga nama baik, citra dan kehormatan organisasi
d. Memperhatikan masukan, saran dan pertimbangan Dewan Kehormatan, Dewan
Penasehat, Dewan Pakar, serta Nara Sumber lainnya yang yang layak untuk didengar.
e. Mewakili Organisasi untuk kegiatan eksternal dan di depan sidang pengadilan yang
berhubungan dengan proses hukum dimana organisasi diwakili oleh Ketua Umum
bersama sekretaris Umum atau pengurus lainnya yang mewakili.
f. Memberikan laporan pertanggungjawaban pada akhir masa bakti kepengurusan
dalam Musyawarah Anggota, Musyawarah Luar Biasa dan atau Musyawaran Dewan
Kehormatan/Penasehat.

Pasal 8
TUGAS PENGURUS
(1) Tugas dan Kewajiban Ketua Umum dan Ketua-Ketua:
a. Ketua umum memegang pimpinan tertinggi dalam organisasi
b. Ketua umum dan pengurus harian lainnya bertanggung jawab atas jalannya organisasi
baik kedalam maupun keluar
c. Ketua-Ketua membantu ketua umum dalam melaksanakan kepemimpinan organisasi,
dan salah seorang ketua dapat menggantikan Ketua Umum apabila berhalangan
menjalankan kewajibannya yang diputuskan dalam rapat pengurus harian.
d. Tugas Ketua-Ketua mengkoordinir bidang-bidang, pembagian bidang diputuskan
putusan Ketua Umum
(2) Tugas dan kewajiban Sekretaris Umum dan Sekretaris-Sekretaris
a. Sekretaris Umum memimpin kesekretariatan dan administratsi-administrasi surat
menyurat dibantu sekretaris – sekretaris
b. Membantu tugas ketua-ketua dalam bidang administrasi
(3) Tugas dan kewajiban Bendahara Umum
a. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Organisasi (RAPO)
b. Mengusahakan sumber-sumber dana untuk kepentingan pembiayaan pelaksanaan
organisasi
c. Mengatur pengelolaan uang iuran dan sumber dana lainnya
(4) Tugas dan kewajiban Ketua – Ketua Bidang
a. Menyusun dan menjalankan program dibidang masing-masing
b. Membina kesadaran dan disiplin berorganisasi bagi anggota
c. Membina hubungan kerjasama dengan lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah
Pasal 9
PERGANTIAN PENGURUS ( RESHUFFLE )

(1) Pengurus IKASUM JAYA berwenang melakukan pergantian Pengurus antar waktu demi
kelancaran aktifitas, kegiatan dan program kerja organisasi
(2) Pergantian pengurus dapat dilakukan apabila pengurus bersangkutan meninggal dunia,
sakit keras, berhalangan tetap, tidak aktif dalam waktu yang lama atau karena
berdasarkan informasi, data fakta melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan etika
berorganisasi atau bertentangan dengan AD/ ART atau melanggar norma dan hukum
dalam kehidupan bermasyarakat sehingga merusak citra dan kehormatan organisasi
(3) Pergantian pengurus dalam prakteknya dapat berarti; mengeluarkan nama pengurus
tersebut dari susunan kepengurusan, merubah posisi jabatan antara pengurus sesuai
kompetensi dan kualifikasi serta mengganti dengan nama pengurus yang baru.
(4) Penggantian pengurus dilakukan atas usulan rekomondasi dari salah seorang atau labih
anggota pengurus dengan alasan-alasan dan pertimbangan yang objektif dan rasional
dan dapat dipertanggung jawabkan.
(5) Pergantian pengurus harus dibahas dan diputuskan dalam rapat harian yang selanjutnya
dikukuhkan dengan sebuah Surat Keputusan.
(6) Pergantian pengurus dianggap sah apabila disetujui oleh setengah ditambah satu suara
dari jumlah peserta rapat pengurus yang hadir.
(7) Dalam keadaan yang mendesak atau memaksa demi penyelamatan organisasi Ketua
Umum bersama dengan Sekretaris Umum atau Sekretaris dapat melakukan pergantian
atau perubahan posisi pengurus yang kemudian harus dilaporkan disertai alasan dan
pertimbangan dalam Rapat Pengurus sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
(8) Pergantian Pengurus yang berupa tindakan pemecatan dan hak pembelaan diri dari
pengurus tersebut akan diatur tersendiri dalam Pedoman Organisasi (PO)

Pasal 10
DEWAN KEHORMATAN, DEWAN PENASEHAT DAN DEWAN PAKAR

(1) Pengurus Harian menyusun keanggotan Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat dan
atau Dewan Pakar
(2) Anggota Dewan Kahormatan, Penasehat Dewan Penasehat dan atau Dewan Pakar dapat
dipilih dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota kehormatan
(3) Dewan Dewan Kehormatan, Penasehat dan atau Dewan Pakar diminta atau tidak
diminta, berkewajiban memberikan bimbingan, pertimbangan, pendapat, nasihat dan
saran-saran kepada Pengurus Harian
(4) Masa jabatan Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat dan atau Dewan Pakar sama
dengan masa jabatan Pengurus Harian.
B A B III
MUSYAWARAH ANGGOTA, MUSYAWARAH ANGGOTA LUAR BIASA, MUSYAWARAN DEWAN
KEHORMATAN/PENASEHAT DAN RAPAT-RAPAT PENGURUS

Pasal 11
Musyawarah Anggota
(1) Musyawarah anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi.
(2) Musyawarah Anggota diselenggarakan sekali dalam tiga tahun menjelang berakhirnya
masa bakti pengurus.
(3) Musyawarah Anggota merupakan tugas dan kewajiban yang harus diselenggarakan oleh
pengurus organisasi dengan membentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana untuk
kesuksesannya.
(4) Peserta yang hadir dalam Musyawarah Anggota adalah ; Pengurus Organisasi IKASUM
JAYA, Dewan Penasehat, Dewan Penyantun, peninjau, pengamat dan undangan khusus
lainnya sesuai kebutuhan dan kepentingan organisasi yang ditetapkan oleh pengurus
IKASUM JAYA.
(5) Musyawarah Anggota diselenggarakan dengan kewenangan untuk ; merubah dan
menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, menetapkan Program Kerja,
menilai dengan menerima atau menolak laporan pertanggung jawaban pengurus, serta
memilih pengurus IKASUM JAYA untuk masa bakti berikutnya melalui pembentukan
team formatur .
(6) Apabila 6 (enam) bulan setelah berakhirnya masa bakti, pengurus tidak dapat
menyelenggarakan Musyawarah Anggota dengan berbagai alasan maka pengurus
kehilangan hak dan wewenang untuk mengurus organisasi dan harus segera
diselenggarakan Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musalub) atas prakarsa dan usulan
tertulis mininal, 10 pengurus dan didukung oleh minimal 10 anggota, atau Musyawarah
Dewan Kehormatan / Penasehat atas prakarsa dan usulan tertulis minimal 5 anggota
Dewan Kehormatan / Penasehat.
(7) Segala hal atau Ketentuan yang berhubungan dengan penyelenggaraan Musyawarah
Anggota akan diatur lebih lanjut dalam tata tertib (Tatib) dan Pedoman
Penyelenggaraan Musyawarah Anggota yang disiapkan oleh Pengurus IKASUM JAYA.
Pasal 12
Musyawarah Anggota Luar Biasa
(1) Musyawarah Anggota luar Biasa (Musalub) bersifat khusus dan luar biasa karena adanya
urgensi kepentingan demi penyelamatan misi dan eksistensi organisasi.
(2) Musalub diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan organisasi,atau setelah
enam bulan Pengurus IKASUM JAYA gagal menyelenggarakan Musyawarah Anggota
dengan berbagai alasan.
(3) Musalub hanya dapat diselenggarakan, apabila diusulkan oleh minimal 10 (sepuluh)
anggota pengurus dan didukung oleh sepuluh anggota.
(4) Musalub diselenggarakan oleh sebuah panitia musalub yang dibentuk atas kesepakatan
bersama para pemrakarsa.
(5) Musalub diselenggarakan dengan kewenangan untuk ; merubah dan menetapkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, menetapkan Program Kerja, memilih
pengurus IKASUM JAYA untuk masa bakti berikutnya melalui pembentukan formatur
dan membubarkan pengurus yang lama.
(8) Segala hal atau Ketentuan yang berhubungan dengan penyelenggaraan Musyawarah
Anggota Luar Biasa akan diatur lebih lanjut dalam tata tertib (Tatib) dan Pedoman
Penyelenggaraan Musyawarah Anggota Luar Biasa yang disiapkan oleh Pengurus
IKASUM JAYA.

Pasal 13
MUSYAWARAH DEWAN KEHORMATAN / PENASEHAT
(1) Musyawarah Dewan Kehormatan / Penasehat bersifat khusus dan luar biasa karena adanya
urgensi kepentingan demi penyelamatan misi dan eksistensi organisasi.
(2) Musyawarah Dewan Kehormatan / Penasehat diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan organisasi,atau setelah enam bulan Pengurus IKASUM JAYA gagal
menyelenggarakan Musyawarah Anggota dan Musyawarah Luar Biasa dengan berbagai
alasan.
(3) Musyawarah Dewan Kehormatan / Penasehat hanya dapat diselenggarakan, apabila
diusulkan oleh minimal 5 (lima) anggota Dewan Kehormatan / Penasehat.
(4) Musyawarah Dewan Kehormatan / Penasehat diselenggarakan oleh sebuah panitia musalub
yang dibentuk atas kesepakatan bersama para pemrakarsa.
(5) Musyawarah Dewan Kehormtan / Penasehat diselenggarakan dengan kewenangan untuk ;
merubah dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, menetapkan
Program Kerja, memilih pengurus IKASUM JAYA untuk masa bakti berikutnya melalui
pembentukan formatur dan membubarkan pengurus yang lama.
(6) Segala hal atau Ketentuan yang berhubungan dengan penyelenggaraan Musyawarah Dewan
Kehormatan / Penasehat akan diatur lebih lanjut dalam tata tertib (Tatib) dan Pedoman
Penyelenggaraan Musyawarah Dewan Kehormatan / Penasehat yang disiapkan oleh
Pengurus IKASUM JAYA.

Pasal 14
Rapat-Rapat Pengurus
(1) Rapat Kerja (Raker) adalah Rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus IKASUM JAYA dan
memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan merumuskan serta menjabarkan
program kerja secara lebih rinci dan dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam
satu tahun.
(2) Rapat Peleno Pengurus dihadiri oleh seluruh pengurus IKASUM JAYA ditambah dengan
pengamat dan peninjau sesuai kebutuhan organisasi dengan kewenangan melakukan
evaluasi kerja organisasi secara meneluruh dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan bagi kelancaran dan kelangsungan eksistensi organisasi dan dilaksanakan
sekurang-kurangnya satu kali dalam dua bulan.
(3) Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh pengurus harian, dengan kewenangan melakukan
evaluasi terhadap kinerja masing-masing bidang, dan menetapkan langkah-langkah yang
diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan masing-masing bidang. Rapat Pengurus Harian
dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalan satu bulan.
(4) Rapat Presidium dihadiri oleh para anggota presidium organisasi dengan kewenangan
melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh bidang dan mengambil langkah-langkah
strategis baik menyangkut kepentingan atau kebutuhan internal maupun eksternal
organisasi.
(5) Waktu dan tempat serta agenda rapat rapat-rapat pengurus, secara teknis diatur dan
disiapkan oleh Sekretaris Umum.

BAB IV
KUORUM

Pasal 15
(1) Setiap jenis rapat harus dihadiri harus dihadiri oleh 2/3 atau minimal setengah ditambah
satu dari total peserta yang diundang.
(2) Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh 2/3 atau minimal setengah
ditambah satu dari total peserta rapat yang hadir.
BAB V
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 16
(1) Setiap jenis rapat diselenggarakan atas prinsip dan etika penghormatan terhadap
sesama, kesetaraan derajat peran, persaudaraan, kekeluargaan dan semangat
kebersamaan.
(2) Semua keputusan rapat diambil sedapat mungkin diusahakan atas dasar semangat
musyawarah untuk mencapai mufakat bulat.
(3) Apabila oleh satu dan lain hal, musyawarah tidak membuahkan mufakat maka
keputusan rapat diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak (Voting) yang
dilaksanakan baik secara tertutup maupun terbuka sesuai dengan sifat dan kerahasiaan
rapat.
(4) Apabila dalam pemungutan suara memperoleh jumlah suara yang berimbang , maka
pimpinan rapat dapat meminta agar pemungutan suara diulang kembali sampai
diperoleh hasil selisih antara yang menerima atau menolak, antara yang setuju atau
tidak setuju, terhadap substansi persolan yang akan diputuskan.
(5) Apabila pemungutan suara tetap menunjukkan suara yang berimbang, maka ketua rapat
dapat meminta persetujuan peserta untuk menunda keputusan pada rapat berikutnya
atau diserahkan keputusannya pada Ketua Umum bersama Sekretaris Umum dengan
mempertimbangkan suara-suara yang berkembang dalam rapat terutama berdasarkan
solusi yang terbaik bagi kepentingan organisasi secara umum.

BAB VI
PEDOMAN ORGANISASI
Pasal 17
Dengan tidak menyimpang dari ketentuan AD dan ART ini pengurus dapat menetapkan
pedoman organisasi yang mengatur tentang; Lambang/logo organisasi, Bendera dan
Panji-panji Mars dan Hymne Seragam dan emblem, Kartu Anggota, kelengkapan
organisasi lainnya, Pedoman Keuangan Organisasi, Pedoman Yayasan dan Lembaga, dan
hal-hal tau urusan yang bersifat khusus lainnya.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
(1) Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dalam forum Musyawarah
Anggota atau Musyawarah Anggota Luar Biasa dan atau Musyawarah Dewan
Kehormatan / Penasehat.
(2) Hal-hal yang belum diatur atau lebih bersifat khusus dan teknis sebagai penjabaran
dari ketentuan ART ini akan ditetapkan oleh Pengurus IKASUM JAYA berupa
pedoman, Juklak, Juknis, Surat Keputusan, Surat Edaran dan peraturan lainnya
dengan prinsip tidak bertentangan dengan AD/ART.
(3) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : ,Maret 2024.
Arti Lambang IKASUM JAYA

(1) KUDA – MENJANGAN, melambangkan cita-cita luhur daya upaya anggota untuk
menunaikan pengabdian kemasyarakatan yang berkesinambungan
(2) PADI – KAPAS, melambangkan keadilan dan kesejahteraan keluarga
(3) PADI 14 butir dan KAPAS 6 Kuntum, melambangkan tanggal dan bulan kelahiran
IKASUM JAYA tanggal 14 Juni 1973
(4) 7 benda yakni PADI, KAPAS, TUGU MONAS, KUDA, KIJANG, PITA EMAS DAN LANTAI
BERWARNA MERAH, dan 3 benda utama dibagian atas yakni PADI, TUGU MONAS dan
KAPAS melambangkan tahun kelahiran IKASUM JAYA, 1973
(5) TUGU MONAS, melambangkan tempat kedudukan IKASUM JAYA, di Jakarta
(6) Tulisan “SAMAWA” pada PITA EMAS, merujuk pada nama asli suku Sumbawa
(7) PITA EMAS, melambangkan kekayaan yang terkandung didalam Tana Samawa

Anda mungkin juga menyukai