Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT


KOMUNITAS PEMERHATI LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA
(LSM-KPLHI)

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN SERTA WAKTU

Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Lembaga ini bernama Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup
Indonesia disingkat “LSM-KPLHI” bertempat di Kelurahan Pasar Hilir Kecamatan Panyabungan
Kabupaten Mandailing Natal dan tempat-tempat lain dapat membuka cabang-cabang dan atau
perwakilan-perwakilan diseluruh  wilayah Republik Indonesia menurut pertimbangan Dewan
Pendiri berdasarkan kebutuhan lembaga.

Pasal 2
WAKTU

Lembaga ini didirikan untuk jangka waktu yang ridak ditentukan lamanya dan dimulai pada
Minggu, tanggal empat belas bulan Februari tahun dua ribu enam belas (14-02-2016)

BAB II
AZAZ DAN LANDASAN

Pasal 3

Lembaga ini berazaskan Pancasila dan kebebasan Universal serta berlandaskan Undang-Undang
Dasar seribu Sembilan ratus empat puluh lima (1945).

BAB III
VISI,MISI, MOTTO, MAKSUD DAN TUJUAN SERTA FUNGSI

Pasal 5
VISI LEMBAGA

Menjadikan ikatan kekerabatan yang partisipatif, edukatif, fasilitatif dan religius.

Pasal 6
MISI LEMBAGA

1.  Melindungi serta melestarikan kekayaan alam untuk kepentingan Negara dan masyarakat;
2.  Membangun kapabilitas anggota untuk berfikir positif, konstruktif, kreatif, inovatif, achiever,
percaya diri, antusias, motivasi diri sendiri (self motivated) dan berdeterminasi (self
determination);

3.  Meng-eksiskan dan mengembangkan kapasitas lembaga secara optimal yang bersifat struktur
horizontal, delegasi otoritas, fokus keluar, proaktif dan risk taking;
4.  menciptakan jiwa kepemimpinan (leadership) tiap anggota lembaga yang unggul dalam hal
integritas, melayani, tim-work, berfikir positif dan networking;
5.  mampu berperan aktif dalam memajukan pembangunan serta memberikan kontribusi positif
terhadap pemerintah;
6.  Menjalin komunikasi secara intensif baik internal maupun eksternal;
7.  Mampu menjadi pelopor percepatan investasi di Indonesia;
8.  Mampu mendampingi dan membimbing masyarakat (social control) dalam setiap proses
demokrasi, baik kebijakan public (public policy) ataupun kebijakan pemerintah
(government policy).

Pasal 7
MOTTO LEMBAGA

“MENYELAMATKAN LINGKUNGAN HIDUP DIMULAI DARI TINDAKAN AWALMU, PEDULI


TERHADAP LINGKUNGAN, PEDULI TERHADAP ORANG LAIN DAN DIRI SENDIRI”
Pasal 8
MAKSUD LEMBAGA

1.  Untuk mewujudkan terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang di Ridhoi Tuhan
Yang Maha Esa;
2.  Berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
pada umumnya dan anggota lembaga khususnya;
3.  Memberi kontribusi dalam membangun kerja sama antar Pemerintah Kabupaten/Kota,
Provinsi, Badan dan Lembaga-Lembaga di Pusat, Dalam Negeri maupun Luar Negeri untuk
percepatan pembangunan berkenaan dengan pelaksanaan otonomi  daerah;
4.  Mmbuka lapangan kerja dalam rangka mewujudkan kesejahteraan hidup masyarakat menuju
terlaksananya masyarakat yang adil dan makmur.

Pasal 9
TUJUAN LEMBAGA

1.  Mendorong penyelenggaraan otonomi daerah yang utuh, luas, nyata dan bertanggungjawab
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna memperkokoh udentifitas dan
integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2.  Memberikan kontribusi masukan dan pertimbangan terhadap penetapan kebijakan Pemerintah
khususnya yang menyangkut masalah lingkungan;
3.  mengambil bagian dalam kerjasama dengan lembaga- lembaga pemerintah dan non pemerintah
di wilayah Republik Indonesia;
4.  Memfasilitasi terwujudnya komunikasi kerjasama dan tolong menolong.

Pasal 10
FUNGSI LEMBAGA

1.   Sasaran yang utama adalah  mewujudkan lingkungan hidup yang harmonis dan dinamis;
2.   Wadah masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hidup serta turut serta dalam menjaga
kelestarian alam dari kerusakan yang diakibatkan ulah manusia;
3.   Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam melakukan sosial kontrol yang
berprinsip lebih mementingkan kepentingan umum;
4.   Membina dan melatih masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang madani dan        lembaga
ini juga sebagai mitra mencari solusi pemecahan masalah agar tidak menimbulkan dampak
yang negatif dari sebuah institusi yang sifatnya konstruktif;
5.   LSM-KPLHI akan selalu bersikap kritis terhadap institusi yang dianggap oleh masyarakat tidak
menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan aturan yang ada, baik kalangan industri
maupun unsur pemerintah dan institusi lain;
6.   Membina dan mengembangkan komunikasi timbal balik dan kerjasama dengan lembaga-
lembaga kemasyarakatan lainnya baik daerah, nasional maupun lembaga- lembaga
Internasional.

BAB IV
KEKAYAAN LEMBAGA

Pasal 11

Kekayaan Lembaga terdiri dari :


1.   Uang Pangkal dan Uang Iuran Anggota;
2.   Sumbangan dari para donatur yang sifatnya tidak mengikat;
3.   Penghasilan dari Usaha-usaha Lembaga;
4.   Pendapatan-pendapatan lain yang sah yang rudak bertentangan dengan Undang-Undang dan
Peraturan- Peraturan yang berlaku.
     

BAB V
BADAN PENDIRI

Pasal 12

I.    Badan Pendiri Lembaga terdiri dari :


a.   Orang-orang yang mendirikan lembaga yaitu :
      1. Faisal Lubis
      2. Bustanul Arifin
      3. Mhd. Yakmuri
b.   Mereka yang atas usul seorang Anggota Badan Pendiri yang hendak mengundurkan diri atau
meninggal dunia telah ditunjuk dan diangkat rapat anggota Badan Pendiri untuk
menggantikannya.
c.    Mereka yang ditunjuk dan diangkat oleh Rapat Anggota Badan Pendiri, mengingat jasa-jasanya
kepada Lembaga.

II.   Badan Pendiri berkewajiban mengangkat dan sewaktu-waktu berhak memberhentikan anggota


Badan Pengurus, apabila terbukti :
1.   Melanggar Kode Etik Lembaga;
2.   Melanggar Anggaran Dasar &Anggaran Rumah Tangga (AD-ART);
3.   Mencemarkan nama baik Lembaga;

III.  Menetapkan pembentukan/pembukaan cabang-cabang dan atau perwakilan- perwakilan di


tempat- tempat lain yang dianggap perlu;

Pasal 13
RAPAT BADAN PENDIRI

1.  Badan Pendiri dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu diperlukan atau atas permintaan
sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) ditambah satu dari anggota Badan Pendiri dengan
memberitahukan kehendak tersebut secara tertulis kepada anggota Badan Pendiri;

2.  Rapat Badan Pendiri SAH jika sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari para anggota hadir
dalam rapat;
3.  Jika peserta yang hadir tidak cukup dapat diadakan rapat kedua secpatnya dalam waktu 01
(satu) minggu dan selambat-lambatnya dalam waktu 02 (dua) minggu setelah itu dalam rapat
dapat diambil keputusan dengan tidak mengingat jumlah anggota yang hadir;
4.  Semua keputusan diambil dari suara terbanyak;
5. 

BAB V
SUMBER DANA
Pasal 16

Sumber dana :
1.  Iuran anggota berupa Iuran Pokok dan Wajib yang ditetapkan melalui rapat dewan pendiri dan
disetujui oleh RAT;
2.  Sumbangan dari para donatur yang sifatnya tidak mengikat;
3.  Kegiatan di bidang dunia usaha yang sah.

BAB VI
KEORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 17
KEORGANISASIAN

1.  Keorganisasian LSM-KPLHI berada di wilayah hukum Republik Indonesia;


2.  Untuk  mencapai target sasaran diseluruh Indonesia dan untuk melaksanakan koordinasi,
komunikasi, informasi, konsultasi, dan kerja sama maka LSM-KPLHI dapat membentuk
kepengurusan disetiap Kabupaten dan Kecamatan pada wilayah hukum Republik Indonesia.

Pasal 18
STRUKTUR ORGANISASI

1.  Kepengurusan LSM-KPLHI  dipilih berdasarkan Rapat Dewan Pendiri;


2.  Periode kepengurusan adalah 5 (lima) tahun dan hanya boleh menduduki kepengurusan 2
(dua) periode berturut-turut.
3.  Apabila didalam kepengurusannya telah dianggap menyimpang dari AD-ART, mencemarkan
nama baik LSM-KPLHI  serta membahayakan terhadap keutuhan LSM-KPLHI, maka pengurus
dapat diberhentikan dan diganti melalui Rapat Dewan Pendiri.
4.  Pergantian Kepengurusan LSM-KPLHI  dipilih berdasarkan Rapat Dewan Pendiri dan Pengurus
Harian;
5.  Kepengurusan terdiri dari :
-   Ketua Umum
-   Para Wakil Ketua
-   Sekretaris Umum
-   Para Wakil Sekretaris
-   Bendahara
-   Koordinator Bidang
-   Anggota Kehormatan
-   Anggota Biasa

Pasal 19
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

1.  Ketua Umum bertugas menjalankan Organisasi dengan manajemen yang baik dari segala aspek
dan bertanggung jawab pada Dewan Pendiri melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT);
2.  Wakil Ketua bertugas dibidang internal keorganisasian dan bertanggung jawab pada Ketua
Umum;
3.  Sekretaris Jenderal bertugas sebagai juru bicara, hubungan kemasyarakatan dan bidang
kesekretariatan dan bertanggung jawab pada Ketua Umum;
4.  Wakil Sekretaris bertugas membantu Sekretaris Umum dalam bidang adimistrasi dan
bertanggung jawab pada Sekretaris;
5.  Bendahara bertugas dalam penerimaan dan pengeluaran keuangan dan bertanggung jawab
pada Ketua Umum.
6.  Koordinator Bidang bertanggung jawab kepada Ketua Umum

Pasal 20
DEWAN PENDIRI DAN DEWAN PEMBINA

1.  Dewan Pendiri berkewajiban memberikan pertimbangan atas saran dari Dewan Pembina;
2.  Dewan Pendiri bertanggung jawab mutlak terhadap kepengurusan dan segala kebijakan
pengurus LSM-KPLHI;

3.  Dewan Pembina berhak memberikan saran dan masukan kepada pengurus dalam menjalankan
organisasi.
BAB VI
BENDERA, LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 21
BENDERA

Disamping Sang Saka Merah Putih sebagai Bendera Nasional, LSM-KPLHI mempunyai Bendera
Organisasi yang di bergambarkan lambang organisasi.

Pasal 22
LAMBANG

Lambang LSM-KPLHI mencerminkan :


1.  Gambar Kalpataru melambangkan kepedulian pada lingkungan dan sadar atas selalu menjaga
kelestarian alam ini  dari segala yang merusaknya;
2.  Gambar bola atlas menandakan bahwa LSM-KPLHI untuk selalu menjaga bumi dari kerusakan
dan berkecimpung dalam peradaban dunia hayati;
3.  Tulisan LSM-KPLHI yang kepanjangannya adalah Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup
Indonesia berarti Lembaga Swadaya Masyarakat yang Cerdas, Akurat, Kreatif, Rasional, Aktual
dalam mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian serta Independen.

Pasal 23

LSM-KPLHI mempunyai atribut berupa bendera, topi, rompi, jas, kaos dan simbol simbol
organisasi lainnya.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 24
Hal-hal yang belum diatur dalam AD-ART ini akan ditetapkan kembali di dalam program kerja
yang disahkan melalui Rapat Dewan Pendiri dan Pengurus Harian.

Anda mungkin juga menyukai