Anda di halaman 1dari 22

AD/ ART

DPP PPAM SUMATERA

Sekretariat :
Jl. Mayor Zen, Lebak Jaya 3 Kel. Sei Selayur, Kec. Kalidoni,
Kota PALEMBANG (SUMSEL)
0853 666 0 2222

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA i


ii PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)
SEKAPUR SIRIH

Ormas PPAM terlahir dari segenap saran dan kritik yang bergulir di
tengah tengah masyarakat, oleh karena itu segenap tokoh masyarakat
dan akademisi di kota Palembang Darussalam, menilai dipandang
sangat perlu menyiapkan wadah organisasi sesuai Amanat Undang
Undang dasar 1945.

Adapun Pengaturan hukum di Indonesia mengenai hak


kebebasan berpendapat terdapat dalam Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disingkat UUD 1945)
dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998
tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
(selanjutnya disingkat UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di
Muka Umum). Jaminan perlindungan hak kebebasan meyampaikan
pendapat ini diatur secara umum dalam dua peraturan perundang-
undangan tersebut. Perlindungan kebebasan berpendapat
diatur secara spesifik dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945,
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.”

Kemerdekaan pendapat termasuk hak yang sangat dasar, sebab


hak kebebasan berpendapat merupakan hak asasi manusia. Tujuan
kebebasan menyampaikan pendapat berdasarkan bagian menimbang
pada UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum untuk
mewujudkan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Perwujudan kebebasan menyampaikan
pendapat dibagi menjadi berbagai macam bentuk, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 UU Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum, yaitu:

“Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap


warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan dan
sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Kemerdekaan menyampaikan pendapat yang bisa diungkapkan


dengan berbagai bentuk mengindikasikan bahwa pendapat bisa

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA iii


disampaikan tidak hanya dengan lisan dan tulisan saja. Pendapat
yang disampaikan tentu membutuhkan ruang sebagai sarana ekspresi
dari pendapat yang hendak disampaikan. Pendapat yang hendak
diekspresikan bisa disampaikan dalam ruang publik, Pasal 1 angka 2 UU
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum menjelaskan,
“Di muka umum adalah dihadapan orang banyak, atau orang lain
termasuk juga di tempat yang didatangi dan atau dilihat setiap orang.”

Sesuai Amanat Undang Undang 1945, maka kami membentuk


sebuah wadah perkumpulan yang bernama Organisasi Masyarakat
Persatuan Pejuang Aspirasi Masyarakat disingkat Ormas PPAM lahir
tanggal 17 Febuari tahun 2019 di kota Palembang Darussalam provinsi
Sumatera Selatan.

Ormas PPAM adalah bagian masyarakat dan sahabat pemerintah


(eksekutif, yudikatif dan legislatif) sebagai wadah penyeimbang demi
tercapainya suatu pemerintahan yang baik (good government) baik
dalam skup daerah maupun nasional.

PPAM bersama masyarakat dan pemerintah saling membantu dan


melengkapi untuk mencapai tujuan bersama.

PPAM menjadi pilihan utama bagi pemerintah untuk menjadi


penyambung informasi dan komunikasi serta membantu pemerintah
dalam menyukseskan program kerakyatan.

PPAM dengan tegas menolak semua paham radikalisme, rasisme


yang dapat merusak stabilitas berbangsa dan bernegara.

PPAM juga serius ikut serta menolak bahaya laten seperti hal
diatas radikalisme, narkoba dan korupsi.

PPAM Mengedepankan gotong royong, toleransi dan


mengutamakan musyawarah dalam setiap hal baik dari internal
ataupun eksternal.

PPAM menjadi ruang aspirasi masyarakat terhadap kebijakan


pemerintah. Serta mewujudkan sebuah kemandirian dan keterampilan

iv PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)


bagi UKM yang sudah berjalan maupun yang akan baru di ciptakan
UKM dilingkungan setempat.

Adapun Struktur Organisasi PPAM ( Persatuan Pejuang Aspirasi


Masyarakat ) adalah:
Dewan Pembina
Dewan Penasihat
Ketua Umum PPAM
Ketua Harian PPAM
sekertaris Umum PPAM
Bendahara umum PPAM
Bidang Media
Bidang Multimedia
Bidang Kemitraan Lembaga
Bidang Umkm
Bidang Pendidikan & Pelatihan
Bidang Budaya Dan Pariwisata
Bidang Politik & Pemilu
Bidang Lembaga Bantuan Hukum
Bidang Kaderisasi
Bidang Kesekretariatan / Administrasi
Bidang Pengawasan Kebijakan Publik
Bidang Anti Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme
Bidang Anti Nafza Dan Rehabilitasi.
Bidang Nasionalis Dan Bela Negara
Bidang Humas & Publikasi
Bidang Hubungan Internasional
Bidang Aspirasi Masyarakat
Bidang Kepemudaan Dan Mahasiswa/I
Bidang Kesehatan
Bidang Agama
Bidang Logistik Dan Atribut
Bidang Koperasi

Palembang, 17 Febuari 2019


Dirumuskan oleh
DPP PPAM

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA v


vi PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)
PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 1


2 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama Organisasi
Organisasi ini bernama ORMAS PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI
MASYARAKAT disingkat menjadi “PPAM“.

Pasal 2
Waktu dan Tempat Pendirian:
(1) Organisasi ini untuk waktu yang lamanya tidak ditentukan dan di
mulai sejak tanggal 17 FEBRUARI 2019.
(2) Organisasi ini berkedudukan di PALEMBANG – SUMATERA
SELATAN dan dapat membentuk cabang – cabang.

BAB II
AZAZ, SIFAT DAN CIRI ORGANISASI
Pasal 3
(1) Organisasi ini berazaskan Pancasila.
(2) Organisasi ini bersifat Independen.
(3) Organisasi ini bercirikan Kepedulian, Kekeluargan,
Kecendikiawanan, Profesional dan Kebudayaan.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
Organisasi ini bermaksud:
a. Menjadi Wahana Kepedulian Masyarakat.
b. Menjadi sarana partisipasi dan kepedulian masyarakat untuk
memberikan sumbangsih Pemikiran, Perjuangan, dan materi untuk
kemajuan ORMAS PERSATUAN PEJUANG MASYARAKAT.

Pasal 5
Tujuan Organisasi
Organisasi ini bertujuan:
Terbinanya bentuk kepedulian sosial dan Optimalisasi peran dan
fungsi masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang Aman, Adil dan
Makmur.

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 3


BAB IV
RUANG LINGKUP KEGIATAN
Pasal 6
(1) Mengadakan Penggalangan bantuan bencana, Kesehatan,
Diskusi, Seminar, Pendidikan dan ADVOKASI Permasalahan
Masyarakat.
(2) Mengadakan Kerjasama proaktif (kemitraan) dengan Pemerintah,
LSM, Ormas, Swasta dan pihak lain yang saling menguntungkan
serta tidak mengikat.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Sistem Keanggotaan
PPAM beranggotakan Masyarakat umum di wilayah INDONESIA.

Pasal 8
Jenis Keanggotaan
(1) Anggota Biasa.
(2) Anggota Luar Biasa.

Pasal 9
Kewajiban dan Hak Anggota
(1) Anggota berkewajiban mematuhi AD dan ART, ketetapan –
ketetapan dan keputusan – keputusan lainnya serta menjaga
nama baik organisasi.
(2) Anggota biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan ikut serta
dalam usaha – usaha / kegiatan PPAM.
(3) Anggota luar biasa tidak mempunyai hak suara namun dibolehkan
ikut serta dalam usaha – usaha / kegiatan PPAM.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Bentuk Struktur Organisasi:
Struktur Organisasi berbentuk Fungsional.

4 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)


BAB VII
KEUANGAN
Pasal 11
Sumber Keuangan
Keuangan PPAM di peroleh dari iuran anggota, pemerintah, swasta
dan Donatur lainnya serta Usaha – usaha yang halal, tidak mengikat
dan melanggar hukum.

Pasal 12
Penggunaan Keuangan
Penggunaan keuangan PPAM digunakan untuk kegiatan yang berguna
dan produktif bagi anggota dan masyarakat.

Pasal 13
Laporan Keuangan
Keuangan PPAM pelaporannya dari tanggal 1 Januari yang berakhir
31 Desember.

BAB VIII
PENETAPAN, PERUBAHAN AD DAN ART, PEMBUBARAN
Pasal 14
Penetapan dan Perubahan AD dan ART
Penetapan dan perubahan AD dan ART PPAM dilakukan melalui
Musyawarah Besar (MUBES) dan disetujui oleh sekurang – kurangnya
2/3 anggota yang hadir dan mewakili minimal 2/3 Perwakilan Per –
Kecamatan Hadir.

Pasal 15
Pembubaran Organisasi
(1) PPAM dinyatakan bubar jika disetujui oleh 2/3 Perwakilan Per –
Kecamatan Hadir melalui Musyawarah Besar (MUBES).
(2) Jika PPAM dinyatakan bubar, maka kekayaan organisasi
diserahkan kepada Lembaga Sosial yang ada di INDONESIA.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 16
Hal – hal yang diatur, ditetapkan dan dirincikan dalam Anggaran Dasar

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 5


ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB X
PENUTUP
Pasal 1
Pengesahan dan pemberlakuan Anggaran Dasar ini berlaku sejak
Tanggal 17 FEBRUARI 2019 di PALEMBANG.

6 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)


PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 7


8 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 1
Struktur Kepemimpinan
Terdiri dari :
(1) Dewan Pembina.
(2) Dewan Pengurus Pusat.
(3) Dewan Pengurus Wilayah.
(4) Dewan Pengurus Cabang.

Pasal 2
Struktur Kekuasaan
Terdiri dari :
(1) Musyawarah Besar (MUBES).
(2) Rapat Dewan Pengurus Pusat.
(4) Rapat Dewan Pengurus Wilayah.
(5) Rapat Dewan Pengurus Cabang.

Pasal 3
Peran dan Fungsi Struktur Kepemimpinan
(1) Dewan Pembina Pusat.
a. Melaksanakan Musyawarah Besar (MUBES) untuk mengeval-
uasi dan Memperoleh program kerja Dewan Pengurus.
b. Meminta Pertanggung-jawaban Dewan Pengurus Pusat mini-
mal satu tahun sekali.
c. Jika Dewan Pengurus Pusat tidak dapat melaksanakan
amanah (Program Kerja ), maka Dewan Penasehat dapat
memberhentikan dan memilih Ketua Umum yang baru yaitu
dengan mekanisme pengambilan keputusan minimal dihadiri
½ (setengah) + 1 (satu) dari seluruh banggota Dewan Penase-
hat dan dapat menyetujui minimal dari 2/3 dari anggota yang
hadir.
d. Memimpin jalannya Musyawarah Anggota Tahunan sebelum
terpilihnya Ketua Umum yang baru.
(2) Dewan Pengurus Pusat.
a. Membuat Rancangan Kerja selama 2 (dua) semester / 1 tahun
kepengurusan.
b. Membuat Laporan Pertanggung jawaban setiap Dua Tahun

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 9


sekali kepada seluruh anggota pada saat Musyawarah Besar
(MUBES).
c. Membuat Surat Keputusan (SK) Dewan Pengurus Wilayah.
d. Mengontrol dan mengevaluasi Program Kerja Dewan Pengu-
rus Wilayah/Cabang.
(3) Dewan Pembina Cabang.
a. Melaksanakan Konferensi Cabang untuk mengevaluasi dan
memperoleh program kerja Dewan Pengurus.
b. Meminta Pertanggung jawabanDewan Pengurus minimal satu
tahun sekali.
c. Jika Dewan Pengurus tidak dapat melaksanakan amanah
(Program Kerja ), maka Dewan Pembina dapat memberhen-
tikan dan memilih Ketua Umum yang baru yaitu dengan me-
kanisme pengambilan keputusan minimal dihadiri ½ (seten-
gah) + 1 (satu) dari seluruh anggota Dewan Pembina dan
dapat menyetujui minimal dari 2/3 dari anggota yang hadir.
d. Memimpin jalannya Konferensi sebelum terpilihnya Ketua
Umum yang baru.
(4) Dewan Pengurus Cabang.
a. Membuat Rencana Program Kerja dan Laporan Pertanggung
jawaban kepada anggota yang ada di cabang tersebut dan
ditembuskan kepada Dewan Pengurus Pusat.
b. Menyusun jaringan dengan instansi , Dunia Usaha, Pemerin-
tah, Ormas dan LSM.
c. Membuat bioadata anggota.

Pasal 4
Susunan Pengurus
(1) Dewan Pembina terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
Anggota.
(2) Dewan Pengurus Pusat dan Cabang terdiri dari Ketua Umum,
Wakil, Ketua Bidang, Sekretaris, Bendahara, Humas, Bidang –
bidang dan Biro –biro.

Pasal 5
Status dan Wewenang Struktur Kekuasaan
(1) Musyawarah Besar.
a. Musyawarah Besar adalah Forum Tertinggi Organisasi.

10 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)


b. Membahas dan menetapkan AD dan ART Organisasi.
c. Memilih Anggota Dewan Pembina, Penasehat yang mewakili
setiap kecamatan.
d. Memilih Ketua Umum / Formatur dan menetapkan Penataan
Organisasi, Program Kerja dan Rekomendasi Intern dan Ek-
stern.
(2) Rapat Dewan Pembina.
a. Rapat Dewan Pembina adalah Forum Pengambilan Keputu-
san Tertinggi di tingkat Dewan Pembina.
b. Menetapkan Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota seti-
ap periode kepengurusan.
c. Mengontrol dan mengevaluasi jalan Dewan Pengurus Pusat
minimal setahun sekali.
d. Membuat Keputusan atau mengangkat Ketua atau Sekretar-
is atau Bendahara atau Ketua Bidang atau Biro dan atau
seluruhnya jika tidak dapat menjalankan amanah Organisasi.
(3) Rapat Dewan Pengurus Pusat.
a. Rapat Dewan Pengurus Pusat adalah Forum Pengambilan
Keputusan Tertinggi di tingkat Dewan Pengurus Pusat, yang
terdiri dari :
1. Rapat Pleno.
2. Rapat Harian.
3. Rapat Presidium.
4. Rapat Bidang.
b. Mengevaluasi dan memproyeksi Program Kerja Pengurus De-
wan Pengurus Cabang.
c. Mengesahkan dan memberhentikan Pengurus Dewan Pengu-
rus Cabang.
(4) Konferensi Cabang.
a. Konferensi adalah Forum Tertinggi Organisasi di Tingkat
Cabang.
b. Memilih Anggota Dewan Pembina, Penasehat yang mewakili
setiap kecamatan.
c. Memilih Ketua Umum / Formatur dan menetapkan Penataan
Organisasi, Program Kerja dan Rekomendasi Intern dan Ek-
stern.
(5) Rapat Dewan Pengurus Cabang.
a. Rapat Dewan Pengurus Cabang adalah Forum Pengambilan

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 11


Keputusan Tertinggi di tingkat Dewan Pengurus Cabang yang
terdiri dari :
1. Rapat Pleno.
2. Rapat Harian.
3. Rapat Presidium.
4. Rapat Bidang.
b. Mengevaluasi dan memproyeksi Program Kerja selama satu
periodik.
c. Memilih dan Menetapkan Ketua Dewan Pengurus Cabang.

Pasal 6
Masa Kepengurusan
Dewan Pembina, Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengurus
Cabang menjabat selama 3 (lima) tahun selanjutnya di pilih kembali.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Persyaratan Anggota
a. Anggota Biasa adalah seorang yang menetap / WNI.
b. Anggota Luar Biasa adalah seorang yang berada di wilayah
INDONESIA atau mendaftrakan diri menjadi anggota serta
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 8
Masa Keanggotaan Berakhir
a. Mengundurkan Diri.
b. Meninggal Dunia.
c. Diberhentikan karena mencemarkan nama baik Organisasi dan
Melanggar konstitusi.

Pasal 9
Mekanisme Pemberhentian Anggota
a. Pemberhentian Anggota dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat
dengan memperhatikan aspirasi anggota.
b. Sebelum dilakukan pemberhentian terhadap anggota terlebih
dahulu diberikan surat teguran sebanyak 3 (tiga) kali.
c. Pemberhentian terhadap anggota yang mempunyai jabatan

12 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)


struktural di Organisasi terlebih dahulu dilakukan pemecatan
sebagai pengurus.
d. Anggota yang akan deberhentikan terlebih dahulu diberikan
kesempatan menyampaikan pembelaan pada Rapat Dewan
Penguru Pusat atau Musyawarah Besar.
e. Jika ternyata tidak bersalah pengurus berkewajiban memperbaiki
nama baik / merehabilitasi Anggota.

BAB III
KEPUTUSAN
Pasal 10
Kuorum
a. Kuorum adalah batas minimal jumlah suara yang dibutuhkan
untuk pengambilan suatu Keputusan.
b. Untuk setiap pengambilan keputusan yang prinsip perlu dilakukan
pemeriksaan kehadiran peserta Rapat untuk pengecekan kuorum.

Pasal 11
Pengambilan Keputusan
a. Keputusan di ambil melalui 3 (tiga) tahap yaitu Aklamasi,
Musyawarah untuk mufakat dan Voting.
b. Aklamasi adalah Pengambilan keputusan yang ditawarkan dan
disetujui lebih dari 2/3 dari peserta yang hadir.
c. Musyawrah untuk mufakat adalah pengambilan keputusan yang
berdasarkan pemufakatan melalui proses musyawarah atau
dialog terbuka.
d. Voting adalah Pengambilan Keputusan yang berdasarkan
pemungutan suara secara terbuka karena tidak adanya
permufakatan.

Ditetapkan di : Palembang, 17 FEBRUARI 2019


DEWAN PEMBINA/DPP PPAM
PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT
PROVINSI SUMATERA SELATAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA 13


14 PERSATUAN PEJUANG ASPIRASI MASYARAKAT (PPAM)

Anda mungkin juga menyukai