Anda di halaman 1dari 25

(10) Packaging Produk

Ana Utami Zainal


UHAMKA
2020
Pendahuluan
• Pertimbangan konsumen membeli suatu produk: Kemasan, bentuk
kemasan, pelabelan kemasan
• Kemasan merupakan salah satu strategi produk yang dipakai oleh
perusahaan untuk menampakkan produk agar lebih menarik baik dari
segi bentuk, warna, sehingga produk dapat terjaga kualitasnya
• Kemasan: media promosi
Pengertian
• pengemasan merupakan kegiatan merancang dan membuat wadah
atau bungkus sebagai suatu produk

• kemasan adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi


bungkus suatu produk yang meliputi desain bungkus dan pembuatan
bungkus produk tersebut.
Fungsi kemasan
1. Untuk melindungi produk yang bersangkutan terhadap kerusakan-
kerusakan dari saat produk tersebut diproduksi sampai produk
tersebut dikonsumsi.
2. Untuk memudahkan pengerjaan dan penyimpanan produk-produk
tersebut oleh produsen, perantara maupun konsumen.
3. Untuk menarik konsumen bila mereka berbelanja di supermarket
atau sebagai alat untuk promosi
Ada empat sasaran pengemasan yang
dipertimbangkan,
• Kemasan harus melindungi produk di sepanjang perjalanannya
melalui saluran distribusi hingga mencapai sasarannya
• Kemasan harus ekonomis dan tidak menambah biaya yang tidak
dibutuhkan pada produk
• Kemasan harus memungkinkan konsumen menyimpan dan
menggunakannya dengan mudah
• Kemasan secara efektif dapat digunakan untuk mempromosikan
produk kepada konsumen (Peter dan Olson dalam Danang Sunyoto,
2013).
Kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian
• Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang
setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen,
bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
• Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), seperti beberapa
jenis botol minuman dan botol kecap.Wadah-wadah tersebut umumnya
tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen
penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
• Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya
digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai,
misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-
wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan
sebagainya (Marlen, 2008).
Kemasan berdasarkan Struktur Sistem Kemas
• 1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan
pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe)
• 2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya
melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton
untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang
dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
• 3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu apabila masih diperlukan lagi
pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier.
Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan
(Marlen, 2008)
Standar isi dari label pangan bahwa:
1. Label sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) berisikan
keterangan mengenai pangan yang bersangkutan.
2. Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya: Nama produk; Daftar bahan yang digunakan Berat
bersih atau isi bersih; o Nama dan alamat pihak yang memproduksi
atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia; o Tanggal,
bulan, dan tahun kadaluwarsa (Pasal 3 dari PP No. 69 Tahun 1999)
• Label pangan dapat dibagi menjadi 2 bagian: bagian utama, yaitu label
yang terdapat pada bagian muka (depan) dan bagian informasi yang
terdapat pada bagian belakang.
• Pada bagian utama, harus terdapat:
- Nama produk (bukan nama dagang/merek)
- Nama dagang/merek
- Berat bersih (untuk produk padat) atau Isi bersih (untuk produk cair)
- Nama & alamat produsen / importir
- Nomor pendaftaran (BPOM RI MD/ML untuk industri besar atau P-IRT
untuk industri rumah tangga/UMKM)

Lanjutan…..
• Pada bagian informasi (belakang), harus terdapat:
- Komposisi produk (daftar bahan, termasuk bahan tambahan pangan
yang digunakan). Komposisi harus ditulis berurutan, berdasarkan
jumlah bahan yang dipakai dari yang paling banyak hingga yang paling
sedikit.
- Kode produksi
- Tanggal/Bulan/Tahun Kadaluwarsa produk. Tulisan harus jelas dan
mudah dibaca. (BPOM no. HK.00.05.52.4321: Pedoman Umum
Pelabelan Produk Pangan
Syarat-syarat kemasan
• sbg tempat
• menarik
• dapat melindungi
• praktis
• menimbulkan harga diri
• ketepatan ukuran
• pengangkutan
sebagai tempat
Menarik
dapat melindungi
praktis--->Mudah dibawa
menimbulkan harga diri
ketepatan ukuran
Ramah Lingkungan
Informasi dan Promosi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
“Desain Kemasan”
1. melakukan survei
2. membuat konsep dgn beberapa alternatif
3. desain unik dan menarik serta berkarakter
4. desain sesuai dgn isi produk
5. desain sesuai dgn karakter konsumen
Desain Jasa
• Untuk produk jasa seperti perbankan, keuangan, asuransi,
transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa lainnya pada
tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena
karakteristiknya unik
• Desain jasa ---> interaksi konsumen
Partisipasi Konsumen, misalnya:
• 1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa
kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto (seperti operasi plastik
atau tata rambut).
• 2. Pengantaran jasa seperti uji tekanan jantung atau proses
melahirkan bayi.
• 3. Desain dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan tinggi,
manajemen kauangan pribadi atau menata interior.
Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk
mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk diantaranya:

1. Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.


2. Modulirize dengan menyediakan paket-paket.
3. Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan
menggunakan mesin untuk mengganti tenaga manusia.
4. Moment of Truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan
konsumen yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan
konsumen.
Produk Jasa
• Kunci desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat barang-
barang yang terikat dalam jasa.
• Dalam merancang jasa, manajemen harus seksama membaca
harapan2 pelanggan

Anda mungkin juga menyukai