Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PROGRAM PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA DAN BUDAYA KERJA (P5BK)

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

Wisma Mulia 2 Lt. 20 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan, 10270,
Provinsi DKI Jakarta

Oleh :
SERIL AMELIA YUHENDRI
2223104941

SMK NEGERI 01 BOJONGGEDE


X AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA 2
TAHUN AJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

DAN BUDAYA KERJA (P5BK)

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

Wisma Mulia 2 Lt. 20 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan, 10270,

Provinsi DKI Jakarta

Disusun sebagai salah satu syarat wajib dalam menempuh mata pelajaran Program

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK)

Oleh :
SERIL AMELIA YUHENDRI
2223104941

Bogor, 22 Mei 2023

Mengetahui, Menyetujui,

Kepala Program Keahlian Guru


Pembimbing

Yuni Kurniawati, M.E Nani Haryani, S.Pd


197706072022212006 198511302022212033

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK)
ini. Shalawat beserta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua guru pembimbing yang sudah membimbing dan membantu penulis
selama proses pembelajaran dan pembuatan laporan ini berlangsung, yaitu
kepada:
1. Bapak Aman Sihombing, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Bojonggede.
2. Bapak Andi Suhandi, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah kurikulum.
3. Ibu Mulyani, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah hubungan industri.
4. Ibu Yuni Kurniawati, S.E., selaku kepala program keahlian akuntansi dan
keuangan lembaga.
5. Ibu Sari Puspita Ningsih, S.E., selaku guru produktif akuntansi.
6. Ibu Dewi Mulyani, S.Pd, M.Pd., selaku guru produktif akuntansi.
7. Ibu Neni Suryanih, S.Pd., selaku guru produktif akuntansi
8. Ibu Ninik Sriwidati, S.E., selaku guru seni budaya dan akuntansi.
9. Ibu Syarifah Alawiyah, S.Ag., selaku guru pendidikan agama islam dan budi
pekerti.
10. Ibu Nani Haryani, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia.
11. Bapak Agus Nursasih, S.Pdi., selaku guru pendidikan agama islam dan budi
pekerti.
12. Serta seluruh pihak termasuk orang tua saya yang sudah mendukung saya
dalam kegiatan kunjungan industri dan pembuatan laporan.
Penulis menyadari bahwa kata sempurna jauh dari laporan ini karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
menyempurnakan laporan ini agar bisa lebih baik lagi.

iii
Semogah amal baik semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan dan pihak
yang membacanya.

Bogor, 22 Mei 2023

Seril Amelia Yuhendri


2223104941

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Batasan Masalah................................................................................................2
1.4 Tujuan................................................................................................................2
1.5 Manfaat..............................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KUNJUGAN INDUSTRI.................................................4
2.1 Waktu Pelaksanaaan..........................................................................................4
2.2 Otoritas Jasa Keuangan.....................................................................................4
2.2.1 Profile Perusahaan....................................................................................4

2.2.2 Struktur Organisasi..................................................................................5

2.2.3 Sistem Jasa...............................................................................................7

2.3 Sub Tema P5BK................................................................................................9

2.3.1 Membangun Impian Peserta Didik SMK..............................................9

2.3.2 Berkali Diri – Literasi Digital...............................................................9

2.3.3 Eksplorasi Potensi Lokal.....................................................................11

2.3.4 Kemampuan Berkomunikasi Efektif...................................................11

2.3.5 Kolaborasi Dalam Dunia Kerja...........................................................12

2.3.6 Membangun Kreativitas dan Proaktif.................................................13

2.3.7 Akualisasi Diri.....................................................................................13

2.3.8 Penerapan Komunikasi Efektif dalam wawancara.............................14

2.3.9 Personal Banding (Menuju Dunia Kerja)............................................15

2.3.10 Refleksasi dan tindak lanjut................................................................16

v
BAB III PENUTUP.....................................................................................................18

A. Kesimpulan.............................................................................................................18

B. Saran.......................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................20

LAMPIRAN................................................................................................................22

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Otoritas Jasa Keuangan...............................................................4


Gambar 2.2 Struktur Otoritas Jasa Keuangan..........................................................5
Gambar 3.1 Foto Bersama Di Otoritas Jasa Keuangan..........................................22
Gambar 3.2 Foto Di Otoritas Jasa Keuangan.........................................................22
Gambar 3.3 Foto Di Pantai Ancol..........................................................................23

vi
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


P5BK (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja)
merupakan suatu sistem pembelajaran yang diterapkan dalam lembaga
pendidikan Indonesia pada kurikulum merdeka dengan tujuan untuk
memperkuat pendidikan karakter dalam kegiatan mencetak generasi muda
yang memenuhi nilai-nilai pelajar pancasila yaitu seperti beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, memiliki akhlak mulia, berkebhinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis serta bersikap kreatif.
Untuk kegiatan ini akan mengacu kepada tema kebekerjaan P5BK.
Tujuan dari tema kebekerjaan adalah semua peserta didik dapat menilai dan
mengenali potensi dirinya agar dapat mengembangkan potensi yang ada di
dalam diri peserta didik. Adapun, tujuan lain dari tema kebekerjaan ini yaitu
agar peserta didik dapat mengenal dan memahami bagaimana karakteristik
dunia kerja sesuai program keahlian dan juga keinginan diri sendiri.
Pada pelaksanaan kegiatan P5BK dengan tema kebekerjaan kali ini,
SMKN 1 Bojonggede melakukan kunjungan industri ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu lembaga
negara yang dibentuk didasarkan oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2011. OJK memiliki fungsi yakni, mengatur dan mengawasi dari sektor
keuangan seperti pasar modal, perbankan, dan Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB) yang meliputi pegadaian, asuransi, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, serta lembaga jasa keuangan lainnya.
Namun demikian, OJK memiliki fungsi lai yaitu, melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan
melindungi semua kepentingan pelanggan dan masyarakat dengan dua cara
yakni cara kuratif dan preventif. Untuk contoh perlindungan OJK dengan cara
preventif yaitu OJK akan menerapkan survei pemahaman literasi dan inklusi
terkait keuangan kepada masyarakat, sedangkan contoh perlindungan OJK
dengan cara kuratif yaitu OJK akan menyediakan semua fasilitas terkait

1
penyelesaian pengaduan dan pembelaan hukum. Berdasarkan latar
permasalahan tersebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat berperan penting
dalam membantu masyarakat saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan laporan ini sebagai berikut:
1. Dimana lokasi dan waktu kunjungan industri ini dilakukan?
2. Bagaimana struktur organisasi serta profil dari perusahaan yang
dikunjungi?
3. Sistem operasi seperti apa yang diterapkan oleh perusahaan tersebut?
4. Apa saja materi mengenai kebekerjaan P5BK?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu lebar, maka penulis mebatasi penulisan ini
sebagai berikut:
1. Semua materi yang dipaparkan penulis hanya materi yang berhubungan
dengan kunjungan industri OJK.
2. Semua keterangan dalam penulisan OJK berdasarkan data yang didapat
pada saat kunjungan industri.
3. Penjelasan materi yang dibahas adalah materi terkait tema kebekerjaan
P5BK.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk:
1. Mengetahui fungsi dan tujuan dari OJK.
2. Mengetahui berbagai macam bentuk tindak kejahatan dari keuangan.
3. Mengetahui upaya OJK dalam melindungi konsumen dan masyarakat.
4. Mengetahui cara pengelolaan keuangan yang baik serta benar.
5. Mengetahui berbagai cara agar terhindar dari bentuk kejahatan keuangan.
1.5 Manfaat
1. Bagi siswa
a. Menambah ilmu dan wawaasan tentang Otoritas Jasa Keuangan.
b. Meningatkan minat serta kemauan siswa untuk bekerja di sebuah
perusahaan.

2
c. Mengetahui secara langsung mengenai berbagai aktivitas di dunia kerja.
2. Bagi sekolah
a. Dapat menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak industri.
b. Mendukung program pendidikan.
c. Sekolah dikenal sebagai penghasil tenaga kerja untuk masa depan.
3. Bagi Perusahaan
a. Dapat menjalin hubungan dengan berbagai pihak sekolah.
b. Melaksanakan dan mendukung program edukasi di perusahaan.
c. Meningkatkan kinerja dari perusahaan.

3
BAB II
PELAKSANAAN KUNJUNGAN INDUSTRI

2.1 Waktu Pelaksanaan


Untuk waktu dan tempat dilaksanakannya kunjungan industri serta
kegiatan P5BK diantaranya yaitu:
Waktu : Selasa, 28 Februari 2023 2.
Pukul : 09:00-12:00 WIB
Tempat : Otoritas Jasa Keuangan

2.2 Otoritas Jasa Keuangan


2.2.1 Profile Perusahaan

Gambar 2.1 logo otoritas jasa keuangan

Sumber: https://blog.amartha.com
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan suatu lembaga negara
yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011
yang memiliki fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap seluruh kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan baik itu sektor perbankan, pasar modal, dan Industri
Keuangan Non-Bank (IKNB) seperti asuransi, dana pensiun, pegadaian,
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. OJK
merupakan sebuah lembaga independen serta bebas campur tangan
semua pihak yang memiliki fungsi, tugas, wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan serta penyidikan.

4
Lembaga ini didirikan pada taggal 16 Juli 2012 oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Sejarah berdirinya OJK diawali dari
upaya pemerintah Republik Indonesia untuk menghadirkan suatu sistem
pengaturan serta pengawasan pada seluruh kegiatan sektor jasa
keuangan di Indonesia baik perbankan maupun lembaga keuangan non-
bank. OJK dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Menurut Pasal 4 UU Nomor 21
Tahun 2011 mengenai OJK menyebutkan bahwa OJK dibentuk
mempunyai tujuan agar seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
dapat terselenggarakan secara adil, teratur, transparan, akuntabel serta
dapat mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan.
Dalam menjalankan tugasnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
memiliki visi dan misi, visi OJK adalah dapat menjadi lembaga
pengawas sektor jasa keuangan yang terpercaya dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian
nasional yang berdaya saing global, melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat serta dapat memajukan kesejahteraan umum. Misi OJK
adalah dapat mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan yang ada
di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan
akuntabel, serta dapat mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan.
2.2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2 struktur otoritas jasa keuangan

Sumber: https;//www.ojk.go.id

5
a. Struktur Organisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terdiri Atas:
1) Dewan Komisioner OJK.
2) Pelaksana Kegiatan Operasional.
b. Struktur Dewan Komisioner Terdiri Dari:
1) Ketua merangkap anggota.
2) Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota.
3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota.
4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota.
5) Kepala Eksekutif Pengawas Peransurasian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
merangkap anggota.
6) Ketua Dewan Audit merangkap anggota.
7) Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
8) Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan
anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia.
9) Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang
merupakan pejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.
c. Pelaksana Kegiatan Operasional Terdiri Dari:
1) Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajeemen
Strategis I.
2) Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen
Strategis II.
3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang
Pengawasan Sektor Perbankan.
4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal.
5) Kepala Eksekutif Pengawas Peransurasian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB.
6) Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan
Manajemen Risiko.

6
7) Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen.
2.2.3 Sistem Jasa
Perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan
diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia
Nomor 6/POJK.07/2022. Upaya OJK dalam melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat dilakukan dengan dua macam cara yakni
cara preventif dan kuratif.
Cara preventif merupakan upaya yang dapat dilakukan OJK
untuk mencegah masalah saat berlangsungnya atau sebelum terjadi
masalah. Contoh pelaksanaan cara ini adalah OJK melakukan
pemberian informasi dan edukasi tentang produk jasa keuangan, dan
penggunaan jasa produk keuangan. Selain itu OJK juga melakukan
survei pemahaman literasi dan inklusi keuangan setiap tiga tahun sekali.
Survei ini sudah dilakukan sejak tahun 2013 sampai tahun 2022 dan
OJK menargetkan target inklusi yaitu mencapai 90% namun,
berdasarkan data 2019 untuk literasi baru sampai 38% sedangkan
inklusi 76% yang berarti tingkat inklusi lebih banyak dari literasi. Hal
ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang menggunakan produk jasa
keuangan tetapi belum paham soal produk dan jasa keuangan yang
mereka gunakan. Cara preventif lainnya adalah OJK melakukan
pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan agar konsumen dan
masyarakat tetap terlindungi.
Cara kuratif merupakan upaya OJK menindaklanjuti masalah
yang sedang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi dan
mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut serta
membuat kondisi masyarakat dapat kembali seperti semula. Contoh
pelaksanaan cara ini adalah OJK menyediakan fasilitas penyelesaian
pengaduan dan pembelaan hukum. Misalnya pada situs resmi OJK
(www.ojk.go.id), contact center konsumen jasa keuangan pada nomor
telepon 157 OJK. Atau melalui nomor WhatsApp (081157157157) dan

7
bisa juga melalui email @ojk.go.id.
Menurut survei yang telah dilakukan OJK, banyaknya
pengaduan yang mereka terima dikarenakan kurangnya literasi
keuangan. Oleh sebab itu pentingnya memahami tentang produk jasa
keuangan yang ingin kita gunakan agar kita terhindar dari tindak
kejahatan keuangan.
Berikut karateristik investasi ilegal menurut OJK:
a. Legalitas perusahaan tidak jelas.
b. Keuntungan yang tidak wajar.
c. Klaim tanpa risiko.
d. Member get member.
e. Memanfaatkan masyarakat.
Kejahatan keuangan merupakan praktik kejahatan yang terjadi
di sektor keuangan. Mengutip dari laman International Compliance
Association, kejahatan keuangan ini mencakup beberapa pelanggaran
berupa penipuan (fraud), kejahatan siber, pencucian uang, pendanaan
teroris, suap, korupsi, serta penyalahgunaan pasar dan transaksi orang
dalam.
Selain itu OJK juga memberikan tips dalam mengatur keuangan:
a. Membuat rencana keuangan.
b. Mengenali kebutuhan vs keinginan.
c. Memulai membuat pencatatan keuangan.
d. Jangan lebih besar pengeluaran daripada pemasukan.
e. Disiplin, menghargai uang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki jasa pelayanan yaitu
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). SLIK adalah sistem
informasi yang dikelola oleh OJK dan digunakan untuk mendukung
pelaksanaan tugas pengawasan serta layanan informasi dalam bidang
keuangan. SLIK bermanfaat untuk memperlancar proses penyediaan
dana, penerapan manajemen risiko kredit atau pembiayaan, penilaian
kualitas debitur, pengelolaan sumber daya manusia pada pelapor SLIK,

8
verifikasi untuk kerja sama pelapor SLIK bersama pihak ketiga, serta
meningkatkan disiplin industri keuangan.
2.3 Sub Tema P5BK
2.3.1 Membangun Impian Peserta Didik
Harapan setiap individu adalah mewujudkan sesuatu yang tidak
nyata menjadi kenyataan. Setiap orang memiliki impian dan aspirasi
yang berbeda, baik dalam bidang pekerjaan maupun dalam kehidupan
secara keseluruhan. Untuk meraih impian tersebut, seseorang harus
berusaha dengan tekad yang kuat.
Penulis memiliki impian untuk menjadi sukses dalam karier dan
memberikan manfaat kepada orang lain. Namun, mencapai tujuan
tersebut tentu membutuhkan usaha yang tidak mudah. Saat ini, penulis
berkeinginan untuk lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya.
Saat ini, penulis sedang menjalani proses belajar sebagai
langkah menuju impian tersebut. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
impian, penulis perlu belajar dengan lebih giat dari sekarang guna
mempersiapkan diri untuk masa depan. Namun, semua usaha tidak
dapat dipisahkan dari doa dan restu kedua orang tua agar perjalanan
penulis menuju impian berjalan lancar dan terbantu.
Selain itu, penulis juga membutuhkan bimbingan dari orang
dewasa seperti orang tua, guru, orang sukses, dan motivator yang dapat
memberikan dorongan agar penulis dapat mencapai impian tersebut.
2.3.2 Bekali Diri-Literasi Digital
Literasi digital merujuk pada pemahaman dan keterampilan
seseorang dalam memanfaatkan media digital, seperti perangkat
komunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya. Di era modern saat
ini, banyak aplikasi dan perangkat berbasis digital yang tersedia.
Beberapa contoh literasi digital yang umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari meliputi:
a. Komputer
b. Smartphone

9
c. Google
d. Platform pembelajaran online
Pada zaman ini, banyak orang menggunakan literasi digital,
termasuk penulis yang menggunakan literasi digital untuk keperluan
komunikasi, mencari dan menerima informasi, serta memanfaatkan
situs situs pembelajaran online dalam pendidikan. Ada beberapa
damapk positif dengan adanya literasi digital, yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan individu melalui pencarian dan
pemahaman informasi melalui situs-situs online.
b. Memperluas kosakata melalui akses informasi yang beragam.
c. Meningkatkan kemampuan verbal individu. Meningkatkan fokus dan
konsentrasi.
d. Meningkatkan kemampuan membaca, merangkai kalimat, dan
menulis informasi.
Di zaman modern ini, hampir semua orang menggunakan
teknologi digital. Oleh sebab itu, setiap individu perlu memiliki
kemampuan menguasai dan menggunakan perangkat dan platform
digital. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan perangkat digital
dalam kehidupan sehari-hari agar individu terbiasa dengan penggunaan
teknologi digital.
Literasi digital dapat diterapkan di rumah, sekolah, dan
masyarakat. Literasi digital memudahkan berbagai urusan dan
pekerjaan manusia. Sebagai contoh, siswa dapat mengakses
pembelajaran secara online, sehingga dapat belajar dari rumah tanpa
harus pergi ke sekolah. Selain itu, banyak orang memanfaatkan literasi
digital untuk mencari penghasilan, seperti berjualan atau berwirausaha
secara online. Dengan demikian, seseorang dapat mendapatkan
penghasilan tanpa perlu keluar rumah, bahkan peserta didik yang masih
bersekolah dapat mencoba berwirausaha.
Literasi digital memperbesar peluang bagi individu untuk
menggapai impian. Namun, tidak jarang literasi digital juga
disalahgunakan untuk konten negatif, seperti konten pornografi atau isu

10
yang bersifat SARA. Hal ini terjadi karena kemudahan akses terhadap
konten negatif akibat perkembangan teknologi informasi. Oleh karena
itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi harus disertai
dengan literasi digital, sehingga individu dapat membedakan konten
yang positif dan bermanfaat dari yang negatif.
2.3.3 Eksplorasi Potensi Lokal
Kekayaan alam, budaya, dan sumber daya manusia yang ada di
suatu daerah merupakan potensi lokal yang dapat memberikan manfaat
kepada masyarakat atau daerah lokal tersebut. Indonesia mempunyai
banyak potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.
Selama kunjungan industri di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
beberapa waktu yang lalu, serta kunjungan ke Dufan dan Ancol oleh
peserta didik, terlihat banyak potensi lokal yang bisa dijadikan peluang
usaha. Di Ancol, potensi lokal yang menarik adalah sumber daya
alamnya berupa hasil laut yang dapat menjadi peluang usaha.
Selain itu, karena Ancol merupakan tempat yang sering
dikunjungi oleh wisatawan, terdapat peluang usaha lain yang dapat
dikembangkan. Contohnya, di Ancol terdapat beberapa tempat rekreasi
seperti Dunia Fantasi (Dufan) dan Sea World Ancol. Masyarakat di
sana dapat membuka peluang usaha seperti menjual topi, makanan,
mainan anak-anak, souvenir, serta menawarkan jasa foto dan berkeliling
menggunakan perahu. Tentu saja, usaha-usaha tersebut dapat
memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat.
2.3.4 Kemampuan Berkomunikasi Efektif
Manusia merupakan makhluk yang hidup dalam kebersamaan,
sehingga mereka memerlukan orang lain untuk bertahan hidup. Untuk
menjalin hubungan dengan sesama, komunikasi menjadi hal yang
sangat penting.
Komunikasi adalah proses pengiriman pesan, ide, atau gagasan
dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan secara
lisan maupun non-verbal, agar dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

11
Oleh karena itu, penting untuk memiliki komunikasi yang efektif guna
membangun hubungan yang baik.
Komunikasi efektif melibatkan penyampaian informasi, ide,
atau gagasan dengan tujuan menghasilkan perubahan sikap dan
perilaku, sehingga hubungan yang baik dapat terjalin antara kedua belah
pihak. Komunikasi efektif memiliki peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari, serta dalam kerja sama di dalam perusahaan. Keuntungan
dari komunikasi efektif antara lain:
a. Meningkatkan kepuasan dalam bekerja.
b. Meningkatkan produktivitas kerja.
c. Memajukan karier profesional.
Dalam menjalankan komunikasi efektif, perlu memperhatikan
prinsip-prinsip berikut: berbicara dengan efektif, berbicara dengan
motivasi yang kuat, berbicara agar mendapat perhatian, dan
menggunakan komunikasi melalui indra yang ada.
2.3.5 Kolaborasi Dalam Dunia Kerja
Kolaborasi merupakan proses kerja sama yang melibatkan
pembentukan gagasan dan ide serta penyelesaian masalah bersama
untuk mencapai visi bersama. Di dunia kerja, kolaborasi menjadi
penting agar tujuan kerja dapat tercapai dengan efektif. Selain itu,
kolaborasi dalam lingkungan kerja juga memiliki potensi untuk
memperluas cakupan kerja. Ada beberapa jenis kolaborasi dalam dunia
kerja, antara lain:
a. Kolaborasi internal
b. Kolaborasi eksternal
c. Kolaborasi tim
d. Aliansi strategis
Selama masa studi di SMK Negeri 01 Bojonggede, sekolah
tersebut telah menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga. Sebagai
contoh, SMK Negeri 01 Bojonggede bekerja sama dengan Bank BJB
dalam mendukung program kegiatan menabung sekolah. Selain itu,
sekolah ini juga melakukan kolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan

12
(OJK) untuk mendukung program kunjungan industri. Kolaborasi juga
terjalin antara SMK Negeri 01 Bojonggede dan pihak industri melalui
program GAMELAB, yang bertujuan untuk memberikan peserta didik
pengalaman belajar sesuai dengan kompetensi dan keahlian mereka di
luar lingkungan sekolah.
2.3.6 Membangun Kreativitas dan Proaktif
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan hal-hal
baru, baik itu ide yang benar-benar baru maupun ide baru yang
terbentuk melalui menghubungkan berbagai konsep yang sudah ada
menjadi sesuatu yang baru. Di sisi lain, proaktif adalah sikap yang aktif
dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dalam kehidupan.
Sikap proaktif memiliki peran penting dalam mendorong
kemampuan berpikir kreatif kita. Terkadang, rasa malu, keraguan, dan
kekhawatiran bisa timbul ketika kita ingin mengungkapkan ide-ide
yang muncul dalam pikiran kita. Oleh karena itu, sikap proaktif sangat
penting untuk mendukung kreativitas seseorang. Menjadi proaktif
berarti tidak hanya menunggu ide datang untuk merangsang kreativitas,
tetapi juga berani mengambil inisiatif sehingga dapat menciptakan
peluang baru dan mengungkapkan ide-ide yang kreatif dan berbeda dari
yang telah ada sebelumnya.
Kreativitas dan sikap proaktif memainkan peran penting di
dunia kerja yang mana dapat membantu perusahaan untuk mengelola
tugas, memaksimalkan kinerja, dan menciptakan produk berkualitas.
Pada saat penulis lulus dan bekerja di sebuah perusahaan, penulis akan
mengasah kemampuan kreativitas dan sikap proaktif yang telah saya
pelajari sejak di bangku sekolah. Hal ini akan memungkinkan penulis
bekerja dengan cara yang kreatif dan proaktif, yang akan memudahkan
pekerjaan serta meningkatkan semangat dalam bekerja.
2.3.7 Aktualisasi Diri
Proses aktualisasi diri menggambarkan keinginan individu untuk
mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki guna mencapai segala hal
yang diinginkan dan memungkinkan. Konsep yang dikemukakan oleh

13
Abraham Maslow menyatakan bahwa aktualisasi diri mencakup
penerimaan terhadap diri sendiri dan pengembangan yang terus-
menerus untuk memahami kelemahan yang perlu diperbaiki. Dalam
upaya untuk mencapai aktualisasi diri, terdapat beberapa pendekatan
yang dapat dilakukan, seperti:
a. Melakukan praktik penerimaan terhadap diri sendiri.
b. Menerima tantangan sebagai peluang untuk pertumbuhan.
c. Memberikan penghargaan dan menghormati nilai-nilai diri sendiri.
d. Menyadari dan bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
e. Membiasakan hidup dengan sederhana.
f. Melatih kemampuan berinteraksi secara sosial.
Individu yang mampu mencapai aktualisasi diri cenderung
merasakan ketenangan dan kedamaian dalam dirinya sendiri. Mereka
merasa nyaman dengan lingkungan sekitar dan mampu dengan mudah
membuka diri serta mengekspresikan diri. Dalam perjalanan menuju
aktualisasi diri, penulis juga telah melakukan beberapa langkah, seperti
melatih rasa syukur terhadap apa yang dimiliki saat ini, melakukan
evaluasi diri dengan memahami kelebihan dan kelemahan yang ada,
serta menggali dan mengasah potensi-potensi yang dimiliki saat ini.
2.3.8 Penerapan Komunikasi Efektif Dalam Wawancara
Kegiatan wawancara yaitu suatu aktivitas yang melibatkan
interaksi tanya jawab antara dua pihak atau lebih, yaitu pewawancara
dan narasumber, dengan tujuan untuk memperoleh data, informasi, atau
pendapat mengenai suatu hal. Terdapat berbagai bentuk wawancara
yang dapat dilakukan, di antaranya:
a. Wawancara berita, yang bertujuan untuk mencari informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan berita.
b. Wawancara dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Wawancara telepon, yang dilakukan menggunakan pesawat telepon.
d. Wawancara pribadi, yang dilakukan secara tatap muka.
e. Wawancara dengan melibatkan banyak orang.

14
f. Wawancara yang dilakukan secara mendesak atau dadakan.
Ketika melakukan wawancara, pewawancara perlu mampu
menciptakan suasana yang santai agar narasumber mau menjawab
pertanyaan yang diajukan. Dalam melaksanakan wawancara, perlu
diperhatikan tata bahasa yang digunakan, gaya berbicara, serta etika
komunikasi. Selain itu, komunikasi yang efektif sangat penting dalam
wawancara. Berikut adalah beberapa tips untuk berkomunikasi secara
efektif saat melakukan wawancara:
a. Menunjukkan diri dengan kepribadian yang asli.
b. Membahas isu yang relevan dengan topik wawancara.
c. Memastikan perilaku, ucapan, dan penampilan yang sesuai dan
pantas.
d. Menggunakan bahasa tubuh yang menarik untuk memperkaya
interaksi dengan lawan bicara.
e. Menunjukkan sikap positif dan memberikan kesempatan kepada
lawan bicara untuk berbicara secara aktif.
2.3.9 Personal Branding (Menuju Dunia Kerja)
Proses personal branding melibatkan upaya membentuk,
menarik, dan memelihara persepsi masyarakat terhadap berbagai aspek
yang dimiliki oleh seseorang, seperti kompetensi, prestasi, kepribadian,
atau nilai-nilai yang dibangun dengan sengaja maupun secara tidak
disengaja. Tujuannya adalah untuk membangun citra positif yang dapat
berdampak pada tingkat kepercayaan dan loyalitas, serta digunakan
sebagai alat pemasaran.
Personal branding memiliki peran yang sangat penting dalam
memahami identitas diri seseorang. Selain itu, personal branding juga
memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk persepsi orang lain
terhadap individu, yang pada akhirnya membantu individu mencapai
tujuan yang diinginkan. Lebih dari itu, personal branding membantu
individu dalam memperoleh kredibilitas yang lebih tinggi, sehingga
tidak perlu bersaing secara kompetitif untuk mendapatkan pekerjaan
yang diinginkan dengan gaji yang memadai.

15
Keberadaan personal branding membawa manfaat yang
beragam, di antaranya:
a. Membantu meningkatkan kepercayaan diri individu.
b. Memberikan keunggulan kompetitif bagi individu dalam situasi
persaingan.
c. Membuka peluang yang lebih tinggi untuk dikenal oleh orang lain.
Penting bagi individu untuk memahami bahwa cara mereka
mempresentasikan diri secara online memiliki pengaruh besar, terutama
dalam membangun karir. Personal branding bukan hanya dapat
diterapkan oleh individu, melainkan juga oleh perusahaan. Salah satu
tujuan personal branding dalam konteks perusahaan adalah untuk
meningkatkan reputasi perusahaan itu sendiri, sehingga memperoleh
kepercayaan dari masyarakat.
2.3.10 Refleksi dan Tindak Lanjut
Setelah melaksanakan kegiatan kunjungan industri ke Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), terdapat berbagai manfaat yang diperoleh oleh
para siswa dan guru yang ikut serta dalam kunjungan tersebut. Bagi
penulis pribadi, kunjungan tersebut memberikan manfaat yang
signifikan dalam hal peningkatan wawasan penulis terkait dengan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, selama kunjungan ke OJK, penulis dapat melihat
berbagai individu yang bekerja di sana, termasuk mereka yang
berperan dalam sektor pengawasan atau menjalankan fungsi OJK,
serta mereka yang bekerja di sektor lain seperti cleaning service dan
satpam. Melalui pengamatan tersebut, penulis dapat dengan langsung
melihat dan memahami dunia kerja, di mana setiap orang menjalankan
tugas sesuai dengan keahlian dan bidang yang mereka geluti, sehingga
tugas yang diemban oleh setiap individu tersebut pun menjadi
berbeda-beda.
Pelaksanaan kegiatan kunjungan industri juga berhasil
memunculkan minat penulis untuk bekerja di sektor jasa keuangan,
meskipun pada awalnya penulis tidak memiliki minat yang kuat untuk

16
berkarir di sektor tersebut, meskipun penulis telah memilih jurusan
akuntansi. Minat tersebut baru muncul setelah mengikuti kunjungan
industri dari OJK, dan penulis sangat berkeinginan untuk bekerja di
sektor jasa keuangan guna meningkatkan standar hidup serta
memberikan manfaat bagi banyak orang. Untuk mewujudkan harapan
tersebut, penulis bertekad untuk belajar dengan lebih tekun agar dapat
lulus dengan nilai terbaik, sehingga dapat diterima di perguruan tinggi
yang diinginkan. Selanjutnya, setelah menyelesaikan studi di
perguruan tinggi, penulis berharap dapat memulai perjalanan karir di
dunia kerja.

17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
P5BK (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja)
merupakan suatu sistem belajar yang telah diterapkan pada lembaga
pendidikan indonesia dalam kurikulum merdeka, adapun tujuann dalam
pendidikan katarakter ini yaitu untuk menghasilkan generasi muda yang
memenuhi nilai-nilai dari pancasila beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, memiliki akhlak yang mulia, berkebhinekaan global, bersikap gotong
royong, mandiri dalam bertindak, bernalar kritis serta kreatif dalam segala
hal.
Untuk kegiatan P5BK ini dilaksanakan di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). OJK merupakan salah satu lembaga negara yang dibentuk dan
didasarkan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011. Adapun fungsi dari
Undang-Undang tersebut yaitu untuk menyelenggarakan suatu sistem
pengaturan dan pengawasan yang saling berkaitan terhadap semua kegiatan
dalam ruang lingkup jasa keuangan baik itu sektor pasar modal, perbankan,
dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) seperti asuransi, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, pegadaian dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Otoritas Jasa Keuangan memiliki tujuan agar semua kegiatan pada
sektor jasa keuangan dapat terselenggarakan secara teratur, adil, transparan,
akuntabel serta bisa mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, juga mampu melindungi kepentingan konsumen
ataupun masyarakat. OJK dalam melindungi konsumen dan masyarakat
dilakukan dengan dua cara yaitu cara preventif dan kuratif. Untuk
perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan diatur dan
dimuat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor
6/POJK.07/2022.
3.2. Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis utarakan untuk berbagai pihak
yaitu diantaranya:

18
1. Bagi Peserta Didik
a. Dalam melakukan kegiatan kunjungan industri ke perusahaan OJK,
diharapakan siswa selalu menjaga sikap dan perilakunya agar tidak
menggangu karyawan yang bekerja disana.
b. Pada saat proses penyampaian materi oleh narasumber, diharapkan
siswa agar tetap tenang dan fokus untuk mendengarkan materi yang
disampaikan serta mencatat point-point penting dari materi yang
disampaikan. Jika ada suatu pembahasan yang tidak diketahui
diharapakan siswa untuk bertanya dengan baik dan sopan kepada
narasumber.
2. Bagi Sekolah
a. Semua fasilitas yang diberikan oleh sekolah kepada siswa pada
dasaranya sudah baik dan cukup, tetapi untuk kedeoannya dapat
ditingkatkan agar lebih baik lagi.
b. Diharapkan dari pihak sekolah dapat memberikan panduan dalam
pembuatan atau penyusunan laporan dari hasil pelaksanakan kunjungan
industri ini.
3. Bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
a. Untuk pihak OJK, Sebaiknya sebelum acara penyampaian materi atau
seminar dilakukan, alangkah baiknya para siswa diperkenalkan dengan
situasi atau lingkungan dari perusahaan OJK itu sendiri.
b. Hendaknya dalam penyampaian materi, pihak OJK menjelaskan
bagaimana struktur organisasi dari perusahaan OJK itu sendiri.
Sehingga siswa dapat paham akan bagian dan tugas-tugas dari bagain
strukturnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

123dok. 2023. “Potensi Lokal-Kerangka Teori-Optimalisasi Potensi Lokal”.


(online). (https://123dok.com/article/potensi-lokal-kerangka-teori-
optimalisasi- potensi-pokdarwis-kampung.zx5d17r4, Diakses pada 20
Maret, 2023 pukul 14.09 WIB)
Adrian Klaphaak, CPCC. “Cara Berkomunikasi secara Efektif Saat Wawancara
Kerja”. (online). (https://id.wikihow.com/Berkomunikasi-secara-Efektif-
Saat- Wawancara-Kerja, Diakses pada 28 Maret, 2023 pukul 21.02)
Chairunisa. 2022. “Aktualisasi Diri: Pengertian, Konsep, Metode dan Contohnya
dalam Kehidupan”. (online). (https://dailysocial.id/post/aktualisasi-diri,
Diakses pada 26 Maret, 2023 pukul 14.14 WIB)
Deepublish Store. 2023. “Manfaat Personal Branding: Pengertian dan Cara
Membangun”. (online). (https://deepublishstore.com/blog/personal-
branding/, Diakses pada 29 Maret, 2023 pukul 11.39 WIB)
Elcha Bagus Narendra Putra. 2022. “Apa Itu P5BK?”. (online).
(https://www. elchaputra.com/2022/03/apa-itu-p5bk.html, Diakses pada 9
Maret, 2023 pukul 11.03 WIB)
Maulana Adieb. 2022. “Kolaborasi: Apa Itu, Jenis, Manfaat, Cara Meningkatkan,
dan Contohnya”. (online). (https://glints.com/id/lowongan/kemampuan-
kolaborasi/#.ZBWilmmySNw, Diakses pada 23 Maret, 2023 pukul 08.58
WIB)
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. “Tentang OJK”. (online). (https://www.ojk.go.
id/id/tentang-ojk/Pages/Tugas-dan-Fungsi.aspx, Diakses pada 14 Maret,
2023 pukul 13.26 WIB)
Trisna Wulandari–detikEdu. 2022. “Pengertian Kreatif, Ciri-ciri, dan Cara
Mengembangkan Kreativitas”. (online).
(https://www.detik.com/edu/detikpedia/d- 5989447/pengertian-kreatif-ciri-
ciri-dan-cara-mengembangkan-kreativitas, Diakses pada 25 Maret, 2023
pukul 10.25 WIB)
Vanya Karunia Mulia Putri. 2021. “Literasi Digital: Pengertian, Prinsip,

20
Manfaat, Tantangan dan Contoh”. (online).
(https://www.kompas.com/skola/ read/2021/06/15/142539669/literasi,
Diakses pada 18 Maret, 2023 pukul 17.47 WIB)
Wikipedia. 2023. “Komunikasi Efektif”. (online). (https://id.m.wikipedia.org/
wiki/Komunikasi_efektif, Diakses pada 21 Maret, 2023 pukul 20.29 WIB)

21
LAMPIRAN

Gambar 3.1 foto bersama di otoritas jasa keuangan

Gambar 3.2 foto di otoritas jasa keuangan

22
Gambar 3.3 foto di pantai ancol

23

Anda mungkin juga menyukai