Anda di halaman 1dari 3

KEWASPADAAN BERDASARKAN

TRANSMISI

No.Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

KLINIK
DINAMIKA dr. F.Ferry Susanto
SEHAT NIP. 19780214 200701 1 006
SAKWARASE

1. Pengertian
Kewaspadaan yang diterapkan untuk memutus mata rantai transmisi
mikroba penyebab infeksi pada pasien yang diketahui maupun dugaan
terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat ditransmisikan lewat
udara (airborne), droplet, kontak dengan kulit maupun lingkungan yang
terkontaminasi
2. Tujuan
Sebagai acuan Petugas dalam melaksanakan kewaspadaan berdasarkan
transmisi di Klinik Dinamika Sehat Sakwarase

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wiradesa Nomor : 440.1 / SK /277 /XII /


2018 Tentang Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) di Puskesmas Wiradesa kabupaten Pekalongan

4. Refernsi 4.1 Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan


Pasien
4.2 Peraturan Menteri Kesehatan No .27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan
Pelayanan
5. Langkah- langkah 5.1 Penempatan pasien
5.1.1 Transmisi melalui kontak
5.1.1.1 Petugas menempatkan pasien dengan jarak > 1 meter
5.1.1.2 Petugas menjaga supaya tidak terjadi kontaminasi
silang ke lingkungan dan pasien lain.
5.1.2 Transmisi melalui droplet
5.1.2.1 Buat pemisah dengan jarak >1 meter antar pengunjung
5.1.2.2 Pertahankan pintu terbuka , tidak perlu penanganan
khusus terhadap udara dan ventilasi.
5.1.3 Transmisi melalui udara (airborne)
5.1.3.1 Usahakan pintu ruang pemeriksaan selalu tertutup
5.2 Transportasi pasien
5.2.1 Transmisi melalui kontak
5.2.1.1 Batasi gerak
5.2.1.2 Transportasi pasien jika perlu
5.2.1.3 Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu
kewaspadaan agar resiko minimal transmisi ke pasien
lain atau lingkungan dan pasien
5.2.2 Transmisi melalui droplet
5.2.2.1 Batasi gerak dan transportasi
5.2.2.2 Untuk membatasi droplet dari pasien dengan
menggunakan masker bedah pada pasien
5.2.2.3 Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk

5.2.3 Transmisi melalui airborne


5.2.3.1 Batasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu
saja
5.3 Penggunaan APD petugas
5.3.1 Transmisi melalui kontak
5.3.1.1 Petugas cuci tangan kemudian memakai sarung tangan
bersih nonsteril saat akan memeriksa pasien.
5.3.1.2 Petugas segera melepaskan sarung tangan setelah
selesai tindakan.
5.3.2 Transmisi melalui droplet
5.3.2.1 Petugas menggunakan masker bedah saat memasuki
ruangan pemeriksaan.
5.3.2.2 Pelindung mata dan wajah bila bekerja dalam radius 1
meter terhadap pasien. masker seyogyanya menutupi
mulut dan hidung, dipakai saat sebelum pasien
memasuki ruangan periksa
5.3.2.3 Gaun bersih/ tidak steril anti air dipakai saat masuk
ruangan perawatan gigi dan dilepaskan saat keluar
ruang perawatan.
5.3.2.4 Segera lepaskan pelindung mata, pelindung wajah, dan
masker bedah setelah selesai perawatan.
5.3.2.5 Jaga agar tidak terjadi kontaminasi silang antara
pasien dengan lingkungan dan dari lingkungan pasien
lain
5.3.3 Transmisi melalui airborne
5.3.3.1 Petugas menggunakan masker repirator (masker N95 )
saat akan melakukan pemeriksaan pada pasien
5.3.3.2 Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul
aerosol, gunakan sarung tangan, tutup kepala, google,
gaun/ apron dan sepatu booth
5.4 Peralatan untuk perawatan pasien
5.4.1 Transmisi melalui kontak
5.4.1.1 Bila memumungkinkan peralatan non kritikal dipakai
untuk satu pasien.
5.4.1.2 Bersihkan peralatan sebelum digunakan kepada pasien
yang lain
5.4.2 Transmisi melalui droplet
5.4.2.1 Desinfeksi permukaan yang dilakukan terjadwal
dengan baik (desinfeksi permukaan dilakukan setiap
hari dan dilakukan bongkaran besar setiap minggunya)
5.5 Transmisi melalui airborne
Ruang rawat pasien bila memungkinkan dibuat bertekanan negatif
dengan filtrasi udara menggunakan hepa filter, bila tidak
memungkinkan bisa dengan ventilasi alamiah atau ventilasi campuran

6 Unit Terkait Unit pelayanan medis dan penunjang medis

Histori Perubahan

No Dokumen yang dirubah Perubahan dokumen Mulai berlaku

Anda mungkin juga menyukai