Anda di halaman 1dari 10

LK. 0.1.

Lembar Kerja Belajar Mandiri


Nama : Dwi Pujiastuti
Nomor UKG : 201503276084
Kelas : 001 Bahasa Indonesia
Asal Instansi : SMPN 185 Jakarta

Judul Modul Keterampilan Berbahasa


Produktif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Keterampilan Berbicara
2. Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
3. Keterampilan Menulis
4. Pembelajaran Keterampilan
Menulis
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Keterampilan Berbicara
dipelajari a. Hakikat Keterampilan Berbicara
 Berbicara merupakan proses
mengungkapkan pikiran,
perasaan, pengalaman dengan alat
ucap, sehingga memahami apa
yang kita lisankan.
 Kegiatan berbicara bagi
seseorang bermanfaat untuk
mengungkapkan ide, pikiran, dan
perasaan kepada orang lain.
 Kegiatan berbicara akan terjadi jika
terpenuhinya tiga unsur yaitu:
pembicara, pembicaraan atau
pesan, dan lawan bicara.
 Persiapan-persiapan yang perlu
dilakukan oleh seseorang
sebelum berbicara adalah sebagai
berikut: menganalisa tujuan,
menemukan kata kunci,
memahami suasana teks,
penggunaan bahasa tubuh, dan
pemilihan metode.
b. Faktor Pendukung Keterampilan
Berbicara
 Kemampuan berbicara seseorang
sangat dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu penguasaan kebahasaan
dan non kebahasaan.
 Faktor lain yang harus
diperhatikan seseorang ketika
akan meningkatkan keterampilan
berbicaranya ataupun ketika
akan berbicara dengan orang lain
adalah faktor yang terkait
dengan bahasa yang dikenal
dengan faktor kebahasaan dan
faktor yang terkait dengan teknis
pelaksanaan penyampaian materi
pembicaraan yang sering disebut
dengan istilah faktor
nonkebahasaan.
1) Faktor kebahasaan tersebut
antara lain adalah:
 ketepatan ucapan (tata bunyi),
 penempatan tekanan, nada,
sendi, dan durasi yang sesuai,
 pilihan kata (diksi)
 kalimat efektif.
2) Faktor nonkebahasaan tersebut
adalah:
 sikap yang wajar, tenang, dan
tidak kaku,
 kontak mata atau pandangan
harus diarahkan kepada
audien atau khalayak
pendengar,
 gerak-gerik dan mimik yang
tepat,
 kenyaringan suara,
 kelancaran,
 relevansi atau penalaran.
c. Persiapan dan Strategi Keterampilan
Berbicara
 Berbagai persiapan yang perlu
dilakukan oleh seseorang
sebelum berbicara antara lain
sebagai berikut:
1) menganalisis tujuan,
2) menemukan kata kunci,
3) memahami suasana teks,
4) penggunaan bahasa tubuh,
5) pemilihan metode.
 Sementara itu, pemilihan strategi
berbicara dapat dibedakan
berdasarkan ada dan tidaknya
teks. Strategi-strategi tersebut
adalah sebagai berikut.:
1) impromptu (spontan),
2) hafalan,
3) naskah,
4) ekstemporan (tanpa teks).
d. Ragam Keterampilan Berbicara
 Ragam keterampilan berbicara
terbagi menjadi dua jenis yaitu
berbicara retorik dan dialektik.
1) Berbicara retorika.
Menurut Gorys Keraf, retorika
adalah suatu istilah secara
tradisional yang diberikan
pada suatu teknik pemakaian
bahasa sebagai seni yang
didasarkan pada suatu
pengetahuan yang tersusun
baik.
Terdiri dari pidato, ceramah,
bercerita, dan deklamasi.
2) Berbicara dialektika meliputi
diskusi, seminar, wawancara,
debat.
 Efektivitas berbicara retorika dan
dialektika tergantung juga pada
teknik bicara. Teknik bicara
merupakan syarat bagi retorika.
 Oleh karena itu, pembinaan teknik
bicara merupakan bagian yang
penting dalam retorika.
 Dalam bagian ini perhatian lebih
diarahkan pada pembinaan teknik
bernafas, teknik mengucap, bina
suara, teknik membaca dan
bercerita

2. Pembelajaran Keterampilan Berbicara


a. Pembelajaran Keterampilan Berbicara
 Berbicara adalah keterampilan
berbahasa yang bersifat produktif
berbentuk ucapan kata-kata dari
pendapat atau pikiran
penuturnya.
 Tujuan berbicara untuk
mengekspresikan, menyatakan,
serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan.
 Pembelajaran keterampilan
berbicara di jenjang SMP dan SMA
bertujuan membina dan
meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta melatih
peserta didik agar menguasai
aspek-aspek kemampuan
berbahasa secara verbal atau
lisan.
 Dalam merencanakan
pembelajaran (RPP) guru harus
mampu menyusun indikator,
tujuan, langkah-langkah
pembelajaran dan evaluasi sesuai
dengan keterampilan berbicara
yang akan dicapai melalui rubrik
penilaian.
b. Metode dan Media Pembelajaran
Keterampilan Berbicara
 Metode pembelajaran merupakan
cara yang dipergunakan guru
ketika mengadakan hubungan
dengan peserta didik saat
berlangsungnya pembelajaran.
 Metode pembelajaran
keterampilan berbicara sangat
penting peranannya untuk
mendukung kesuksesan
pembelajaran di sekolah.
 Dalam kaitannya dengan proses
belajar mengajar fungsi dari metode
pembelajaran menjadi penting
terutama dalam hal mencapai
tujuan dari sebuah pembelajaran.
 Beberapa metode dan media yang
ditawarkan untuk dapat
diimplementasikan, yaitu:
1) Metode saintifik
Penerapan pendekatan saintifik
dalam pelajaran berbicara, yaitu
mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan
mengkomunikasikan.
2) Metode two stay two stray
Langkah-langkah menggunakan
metode two stay two stray, yaitu
berkelompok, membaca,
berdiskusi, pemaparan,
presentasi.
3) Metode Bermain peran
Langkah-langkah menggunakan
metode bermain peran, yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan
penutup.
4) Media kartu bergambar
Langkah-langkah menggunakan
flash card, yaitu membaca,
menggambar, dan bercerita.
c. Penilaian Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
 Penilaian pembelajaran dapat
dilakukan melalui tiga cara yaitu
penilaian, pengukuran, dan tes.
 Penilaian hasil pembelajaran
keterampilan berbicara dapat
dilakukan melalui penilaian
proses dan penilaian hasil.
1) Penilaian proses dilakukan
selama kegiatan pembelajaran
berlangsung untuk menilai
sikap siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
 Penilaian proses terdiri dari
aspek: (1) kedisiplinan; (2)
minat; (3) kerja sama; (4)
keaktifan; dan (5) tanggung
jawab.
2) Penilaian hasil dilakukan
berdasarkan unjuk kerja yang
dilakukan siswa ketika
menyajikan kompetensi
berbicara yang dituntut
kurikulum atau
mempresentasikan secara
individual.
 Penilaian hasil terdiri dari
aspek: (1) kelancaran
menyampaikan
pendapat/tanggapan; (2)
kejelasan vokal; (3)
ketepatan intonasi; (4)
ketepatan pilihan kata
(diksi); (5) struktur kalimat
(tuturan); (6) kontak mata
dengan pendengar;
(7)ketepatan
mengungkapkan gagasan
disertai data tekstual.
 Aspek penting terkait penilaian
berbicara, yaitu aspek
pengetahuan, penguasaan kata,
kelancaran, ketelitian, intonasi,
gestur dan mimik.
 Aspek penilaian yang dapat
digunakan untuk menilai
keterampilan berbicara meliputi
aspek isi, penguasaan diksi,
tuturan kalimat, artikulasi,
kelancaran, gestur dan mimik.
d. Implementasi Keterampilan Berbicara
dalam Pembelajaran
 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah
rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih.
 RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik
dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).
 Penyusunan RPP oleh guru
disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan kondisi
lingkungan dan budaya di sekolah
masing-masing.
 Guru saat penyusunan RPP
hendaknya memperhatikan
delapan prinsip dan kelengkapan
komponen dalam RPP.
 Komponen RPP, yaitu identitas
sekolah, kompetensi inti,
kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, tujuan,
materi, pendekatan/metode,
media, sumber belajar, langkah-
langkah pembelajaran
(pendahuluan, inti penutup),
penilaian.
 Langkah utama yang harus
dilakukan adalah menentukan
Kompetensi dasar sesuai
dengan Kurikulum 2013
kemudian mengembangkannya
menjadi indikator-indikator dan
tujuan pembelajaran.

3. Keterampilan Menulis
a. Konsep Dasar Menulis
1) Menulis adalah mengungkapkan
pikiran, masalah, gagasan, dan
argumen ke dalam bahasa tulis
berupa susunan kalimat dan
paragraf yang utuh.
2) Selama proses menulis, penulis
perlu serangkaian aktivitas yang
melibatkan beberapa fase.Fase-
fase tersebut yaitu prapenulisan
(persiapan), penulisan
(pengembangan isi karangan) dan
pasca penulisan (revisi atau
editing).
b. Faktor-faktor Pendukung Menulis
1) Tiga aspek pendukung menulis,
yaitu isi, bahasa dan penyajian.
2) Pendekatan proses menulis, yaitu:
 Pilihan kata
kata merupakan unsur
pembentuk kalimat.
Sebagai unsur pembentuk
kalimat, kata digunakan
untuk mewadahi dan
menyampaikan pesan. Dengan
demikian, kata menjadi salah
satu unsur pembentuk
kalimat yang menentukan
tingkat keefektifan kalimat.
 Kalimat efektif
Kalimat efektif harus
memenuhi beberapa
ketentuan, di antaranya
adalah struktur kalimat harus
benar, pilihan kata tepat,
hubungan antar bagian logis,
dan ejaan harus benar.
kalimat efektif memenuhi
enam syarat, yaitu adanya (a)
kesatuan gagasan, (b)
kepaduan (koherensi), (c)
kesejajaran atau keparalelan,
(d) ketepatan, (e) kehematan,
dan (f) kelogisan.
 Paragraf efektif
Paragraf merupakan susunan
beberapa kalimat atau satuan
bahasa yang saling
berhubungan dan padu.
Paragraf dibedakan menjadi
tiga, yaitu paragraf yang
terbentuk berdasarkan sifat
dan tujuan, berdasarkan letak
kalimatnya, dan berdasarkan
isinya.
c. Persiapan dan Strategi Keterampilan
Menulis
1) Cara menggali ide
Beberapa cara mudah untuk
memperoleh ide seperti
membaca di perpustakaan, akses
internet, kejadian sehari-hari,
seminar, diskusi, wawancara
dan pengalaman pribadi.
2) Pendekatan proses menulis
Selama proses menulis, penulis
perlu serangkaian aktivitas yang
melibatkan beberapa fase.Fase-
fase tersebut yaitu prapenulisan
(persiapan), penulisan
(pengembangan isi karangan) dan
pasca penulisan (revisi atau
editing).
 Pertama, pramenulis adalah
tahap persiapan yaitu (1)
memilih topik, (2)
mempertimbangkan tujuan,
bentuk, dan pembaca, serta (3)
mengidentifikasi dan menyusun
ide-ide. Penulis menuangkan
butir demi butir ide-idenya ke
dalam tulisan.
 Kedua, menulis yakni
menuangkan ide dan gagasan
dengan tetap memperhatikan
aspek-aspek teknis menulis
seperti struktur, ejaan, dan
tanda baca.
 Ketiga, Pascapenulisan
merupakan tahap penghalusan
dan penyempurnaan tulisan
kasar yang dihasilkan yang
meliputi kegiatan penyuntingan
dan merevisi.
 Penyuntingan adalah
pemeriksaan dan perbaikan
unsur mekanik karangan seperti
ejaan, pungtuasi, diksi,
pengkalimatan, pengalineaan,
gaya bahasa, dan konvensi
penulisan lainnya. Adapun revisi
lebih mengarah perbaikan dan
pemeriksaan substansi isi
tulisan.
d. Ragam Tulis
1) Ragam tulisan secara umum
dibedakan menjadi dua jenis
yaitu ragam ilmiah dan faktual.
2) Karya tulis ilmiah merupakan
karangan yang ditulis dengan
mengikuti kaidah-kaidah
keilmiahan baik dari segi isi,
bahasa dan sistematikanya.
3) Karya ilmiah terdiri atas esai,
artikel, makalah, proposal, dan
laporan penelitian.
4) Untuk karya tulis faktual
merupakan sebuah proses
komunikasi atau pemberian ide,
gagasan, dan pikiran dalam
bentuk bahasa tulis berdasarkan
fakta. Contoh karya tulis faktual di
antaranya teks deskripsi, narasi,
eksposisi, eksplanasi, dan
prosedur.

4. Pembelajaran Keterampilan Menulis


a. Pembelajaran Keterampilan Menulis
1) Pembelajaran bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013
berdasarkan pendekatan genre
teks. Artinya, pembelajaran
dalam Kurikulum 2013 memuat
Kompetensi Dasar (KD) yang
didalamnya berorientasi pada
teks dan bermuara pada
keterampilan berbahasa, yang
salah satunya adalah
keterampilan menulis.
2) Pencapaian tujuan pembelajaran
yang berorintasi pada teks dan
keterampilan menulis dapat
dicapai dengan adanya pemilihan
model pembelajaran.
b. Model Pembelajaran Menulis
1) Model pembelajaran adalah
prosedur atau pola sistematis yang
digunakan sebagai pedoman
untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2) Model pembelajaran didalamnya
terdapat strategi, teknik, metode,
bahan, media dan alat penilaian
pembelajaran.
3) Model-model pembelajaran yang
dapat diterapkan guru dalam
pembelajaran menulis ada
berbagai macam jenis. Model
pembelajaran yang
direkomendasikan kemendikbud
di dalam Kurikulum 2013
seperti (1) Model pembelajaran
saintifik, (2) Pembelajaran
Berbasis Masalah, (3)
Pembelajaran Berbasis Proyek,
dan (4) Discovery
Learning/Inquiry.
4) Terdapat pula model-model
pembelajaran menulis yang
dikenalkan oleh ahli. Model
tersebut diantaranya (1) strategi
Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC), (2)
Student Team Achievement
Division (STAD), dan (3) Think
Pair and Share (TPS).
5) Keseluruhan model dan strategi
menulis di atas, masing-masing
mempunyai
karakteristik/kekhasan. Oleh
karena itu, dalam penerapannya
guru dapat menyesuaikan dengan
tujuan dan kondisi perkembangan
peserta didik di sekolah masing-
masing.
c. Penilaian Keterampilan Menulis
1) Semua kegiatan pembelajaran
yang dilakukan harus selalu
disertai dengan kegiatan penilaian.
Tanpa mengadakan suatu
penilaian, kita tidak mungkin
dapat menilai dan melaporkan
hasil pembelajaran peserta didik
secara objektif.
2) Penilaian kemampuan peserta
didik mengorganisasikan dan
mengemukakan gagasan dalam
bentuk bahasa yang tepat
(Nurgiyantoro, 2013:423).
3) Perolehan skor tiap kriteria
berupa skala interval yang
berbeda-beda pada setiap
aspeknya. Jumlah skor maksimal
yaitu 100, dengan rincian: aspek
isi 30, aspek organisasi 20, aspek
kosakata 20, aspek penguasaan
bahasa 25, dan aspek mekanik
5 (Nurgiyantoro, 2014).
d. Implementasi Keterampilan Menulis
dalam Pembelajaran
1) Guru dapat menyusun Rencana
Pembelajaran berdasarkan
Kurikulum 2013 dengan bertolak
pada aspek-aspek seperti: (1)
penentuan kompetensi inti, (2)
penentuan kompetensi dasar, (3)
pengembangan indikator, (4)
pemilihan materi pembelajaran,
(5) penggunaan metode & media
pembelajaran, (6) langkah-langkah
pembelajaran, dan (7) penilaian.
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembuatan RPP
dipahami di modul ini 2. Model pembelajaran yang menuntut
siswa berpikir tingkat tinggi.

3 Daftar materi yang sering 1. Komponen RPP


mengalami miskonsepsi 2. Strategi agar proses menulis berlangsung
efektif

Anda mungkin juga menyukai