Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. KETERAMPILAN BERBICARA 2. PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA 3. KETERAMPILAN MENULIS 4. PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi yang dipelajari 1. Hakikat Keterampilan Berbicara Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang lain.
2. Faktor-Faktor Penunjang Keterampilan Berbicara
Kemampuan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu penguasaan kebahasaan dan non kebahasaan. Faktor kebahasaan, yaitu sebagai berikut. a. Ketepatan ucapan b. Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi c. Pilihan kata/diksi d. Kalimat efektif
Faktor non kebahasaan, yaitu sebagai berikut.
a. Sikap yang wajar dan tenang b. Melakukan kontak mata dengan audiens c. Gerak dan mimik d. Kenyaringan suara e. Kelancara f. Relevansi/penalaran
3. Persiapan dan Strategi Keterampilan Berbicara
Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara adalah menganalisis tukuan, menemukan kata kunci, memahami susunan teks, penggunaan bahasa tubuh, dan pemilihan metode. Stretegi berbicara dapat dibedakan berdasarkan ada dan tidaknya teks. Strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut. a) Impromptu/spontan (pembicara tidak ada persiapan untuk berbicara, jadi sifatnya spontan). b) Hafalan (sebelum berbicara, pembicara telah mempersiapkan naskah pidatonya, kemudian menghafalkannya kata demi kata). c) Naskah (pembicara membacakan naskah yang telah disusunya). d) Ekstempiran/tanpa teks (pembicara hanya membaca catatan-catatan penting yang akan disampaikan ketika di panggung).
4. Ragam keterampilan berbicara
a. Berbicara (keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada oraang lain). b. Divergen Thingking (proses berpikir untuk mengungkapkan ide dan gagasan secara luas). c. Bahasa Figuratif (bahasa yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang indah (gaya bahasa)). d. Gesture (bahasa tubuh). e. Impromptu (pembicara tidak ada persiapan untuk bicara, jadi sifatnya spontan). f. Hafalan (ebelum bicara pembicara telah mempersiapkan naskah pidatonya, kemudian menghafalkannya kata demi kata). g. Naskah (ketika bicara pembicara membacakan naskah/teks yang telah disusunnya). h. Ekstemporan (pembicara hanya membaca catatan- catatan penting yang akan disampaikan ketika dipanggung). i. Retorika (seni kemampuan berbicara yang dimiliki seseorang). j. Berbicara Retorika (pengetahuan seni berbicara untuk mempengaruhi orang lain melalui pembicaraan atau bahasa lisan). k. Pidato (jenis berbicara yang bersifat satu arah). l. Ceramah (keterampilan berbicara satu arah, yang dilakukan untuk keperluan belajar mengajar). m. Bercerita (rangkaian peristiwa yang disampaikan secara lisan, baik dari kejadian nyata (nonfiksi) ataupun tidak nyata (fiksi)). n. Deklamasi (berbicara yang memiliki sifat dan gaya yang khas dengan penjiwaan dan perasaan yang mendalam). o. Berbicara Dialektika (ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam suatu proses pembicaraan). p. Diskusi (bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang sifatnya aktual dan menyangkut kepentingan umum dan keputusan yang diambil secara mussyawarah). q. Seminar (jenis berbicara yang berlangsung antara seorang pembicara dengan beberapa orang penyimak). r. Wawancara (suatu percakapan antara dua atau lebih yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber). s. Talkshow (percakapan dilakukan dua orang atau lebih oleh moderator kepada narasumber). t. Debat (kegiatan berbicara dalam bentuk dua arah, masing-masing pembicara beradu argumen dengan memberikan alasan-alasan yang logis dan dapat diterima).
5. Prinsip Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Pembelajaran berbicara berdasarkan Kurikulum 2013 masuk dalam Kompetensi Dasar 4 (KD 4). Keterampilan berbicara berdasarkan Kurikulum 2013 menekankan pada keterampilan menyampaikan secara lisan berbagai teks yang dipelajari Keterampilan berbicara tergolong dalam kemampuan berbahasa yang bersifat produktif. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya membutuhkan metode dan media yang sesuai.
6. Metode dan Media Pembelajaran Keterampilan
Berbicara a. Metode Saintifik (suatu proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstryksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan (Hosnan, 2014). b. Metode Two Stay Two Stray (Memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain (Huda (2014: 140)). c. Metode Bermain Peran/Role Playing (bermain peran merupakan kegiatan berupa penampilan tingkah laku, sifat, watak, dan perangai suatu peras tertentu untuk menciptkan suatu imajinasi yang dapat melukiskan peristiwa yang sebenarnya (Soeparno (2008:101). d. Media Kartu Bergambar (kartu gambar berdasarkan jenisnya merupakan jenis media visual diam, yaitu media yang mengandalkan indra penglihatan dan penyajiannya hanya menampilkan gambar diam (Daryanto (2010: 124)).
7. Menulis adalah kemampuan seseorang
menuangkan ide, gagasan atau gambaran yang ada di dalam pikiran manusia dalam bentuk karya tulis yang dapat dibaca, dipahami, dan dimengerti orang lain.
8. Ragam karya tulis ilmiah adalah karangan yang
ditulis dengan mengikuti kaidah-kaidah keilmiahan baik dari segi isi, bahasa, dan sistematikanya.
9. Esai adalah tulisan yang membahas satu masalah
berdasarkan pemikiran sudut pandang penulisnya. 10. Makalah adalah karangan yang membahas suatu masalah secara logis, sistematis, dan lengkap.
11. Artikel adalah karya tulis hasil pemikiran atau
penelitian yang disajikan secara jelas, sistematis dan sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.
12. Proposal adalah karya tulis yang berisi
rancangan kegiatan atau rancangan penelitian sebelum kegiatan/penelitian dilaksanakan.
13. Laporan adalah suatu macam dokumen yang
menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.
14. Ragam karya tulis faktual : Sebuah proses
komunikasi atau pemberian ide, gagasan, dan pikiran dalam bentuk bahasa tulis berdasarkan fakta- fakta.
15. Teks deskripsi adalah suatu bentuk karangan
yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, meraba, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
16. Teks narasi adalah karangan yang menyajikan
serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya atau kronologis dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
17. Teks eksposisi adalah karangan yang bertujuan
untuk mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan dalam rangka memberikan informasi kepada pembaca.
18. Teks eksplanasi adalah karangan yang
menyajikan proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
19. Teks prosedur adalah karangan yang berisi
rangkaian kejadian atau peristiwa yang disajikan secara runtut.
20. Kata : Satuan terkecil dari kalimat yang dapat
berdiri sendiri dan mempunyai makna.
21. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan
penulis membedakan secara tepat nuansa makna dengan gagasan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
22. Kalimat efektif adalah satuan bahasa (kata-kata)
untuk menyampaikan pesan, gagasan, dan perasaan sesuai dengan maksud penulis dan kaidah penulisan kalimat.
23. Kesatuan kalimat adalah terdapatnya satu ide
pokok dalam sebuah kalimat.
24. Kepaduan kalimat adalah hubungan timbal balik
yang tepat antar unsur pembentuk kalimat.
25. Kesejajaran atau kepararelan adalah pemakaian
bentuk gramatikal yang sama untuk bagian-bagian kalimat tertentu atau terdapatnya unsur- unsur yang sama derajatnya dengan pola kalimat yang sama.
26. Ketepatan adalah kesesuaian pemakaian unsur-
unsur yang membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian bulat dan pasti.
27. Kelogisan adalah penalaran atau alur berpikir
yang masuk akal.
28. Paragraf adalah susunan beberapa kalimat atau
satuan bahasa yang saling berhubungan dan padu.
29. Kalimat pokok adalah kalimat inti yang memuat
ide atau gagasan dari sebuah paragraf.
30. Kalimat penjelas adalah kalimat yang
memberikan penjelas tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
31. Pengembangan paragraf deduktif adalah p
32. Pengembangan paragraf yang terjadi di dalam
satu paragraf dalam bentuk pengembangan gagasan dasar ke dalam gagasan pengembang yang dilanjutkan dengan pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat pengembang.
33. Pengembangan paragraf induktif adalah
pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain
34. Penyuntingan adalah kegiatan merevisi atau
perbaikan tulisan.
35. Pendekatan genre teks adalah pembelajaran yang
memuat Kompetensi dasar yang didalamnya berorientasi pada teks dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 36. Model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran yang didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media dan alat penilaian pembelajaran.
37. Pendekatan saintifik adalah suatu proses
pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
38. Model Pembelajaran Problem Based Learning :
Proses pembelajaran dalam PBL menggunakan pendekatan untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
39. Model Project Based Learning : Model
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah bernama proyek pembelajaran.
40. Model Pembelajaran Discovery Learning/
Inquiry : Pembelajaran ini memiliki dua proses yaitu melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menyingkap, menemukan, jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis.
41. Strategi Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC)
42. : Strategi CIRC lebih menekankan pada kerja
sama tim atau kerja kelompok selama proses pembelajaran.
43. Strategi Think Pair and Share TPS : Model
pembelajaran think pair and share merupakan sebuah kegiatan pembelajaran diskusi kelas yang dapat memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir, menanggapi dan saling membantu.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Strategi Berbicara
modul ini 3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Model dan Metode Pembelajaran miskonsepsi