Oceano Tugas Makalah 12
Oceano Tugas Makalah 12
Dosen Pengampu:
Oleh:
Winanda Nathania
21110115220001
|i
BAB I
PENDAHULUAN
Air lautan adalah zat cair yang mudah berubah bentuk ketika dikenai
gaya. Bentuk permukaan lautbisa berbeda akibat dikenai gaya gravitasi bulan
ditempat yang berbeda pada laut yang berbeda. Hal ini mengakibatkan adanya
permuakaan laut yang naik (pasang) dan adanya permukaan laut yang turun
(surut). Karena bumi berotasi, maka dalam satu hari suatu tempat mengalami
dua kali pasang dan dua kali surut. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau,
dengan garis pantai sepanjang 80.791 km (Anonim, 1995). Secara genetik pulau-
pulau di Indonesia berbeda yang tercermin pada kondisi geologi, geomorfologi,
hidrologi dan terletak pada daerah tropis basah, maka di sepanjang jalur garis
pantainya terbentuk berbagai jenis bentuklahan asal marin dan berbagai tipe
ekosistem pantai. Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai banyak
daerah pesisir dan pantai yang sangat potensial bagi pengembangan ekonomi
nasional, baik karena potensi ruang dan kekayaan alamnya maupun nilai
estetikanya. Dengan demikian kegiatan ekonomi penduduk Indonesia di wilayah
pantai masih berorientasi pada daratan.
| ii
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya laut adalah sumber daya yang meliputi, ruang lingkup yang
luas yang mencankup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme
mikroskopis hingga paus pembunuh dan habitat laut) mulai dari perairan dalam
sampai ke daerah pasang surut dipantai dataran tinggi dan daerah muara yang
luas. Berbagai orang memanfaatkan dan berinteraksi dengan lingkungan laut
mulai dari pelaut, nelayan komersial, pemanen kerang, ilmuwan dan lain-lain.
Dan digunakan untuk berbagai kegiatan baik rekreasi, penelitian, industri dan
kegiatan lain yang bersifat komersial (Pasifik, 2020).
1. Sumberdaya dapat pulih, terdiri dari berbagai jenis ikan, udang, rumput laut,
termasuk kegiatan budidaya pantai dan budidaya laut (mariculture). Indonesia
dianugerahi dengan laut yang begitu luas, sehingga sumberdaya ikan di
dalamnya juga beraneka ragam. Potensi lestari ikan laut sebesar 6,2 juta ton,
terdiri ikan pelagis besar (975,05 ribu ton), ikan pelagis kegil (3.235,50 ribu ton),
ikan demersal (1.786,35 ribu ton), ikan karang konsumsi (63,99 ribu ton), udang
peneid (74,00 ribu ton), lobster (4,80 ribu ton), dan cumi-cumi (28,25 ribu ton).
|1
ke-40 cekungan itu berpotensi menghasilkan 106,2 milyar barel setara minyak,
namun baru 16,7 milyar barel yang diketahui dengan pasti, 7,5 milyar barel di
antaranya sudah dieksploitasi. Sedangkan sisanya sebesar 89,5 milyar barel
berupa kekayaan yang belum terjamah. Cadangan minyak yang belum terjamah
itu diperkirakan 57,3 milyar barel terkandung di lepas pantai, yang lebih dari
separuhnya atau sekitar 32,8 milyar barel terdapat di laut dalam. Energi non
konvensional adalah sumberdaya kelautan non hayati tetapi dapat diperbaharui
juga memiliki potensi untuk dikembangkan di kawasan pesisir dan lautan
Indonesia. Keberadaan potensi ini di masa yang akan datang semakin signifikan
manakala energi yang bersumber dari BBM (bahan bakar minyak) semakin
menepis. Jenis energi ini yang berpeluang dikembangkan adalah ocean thermal
energy conversion (OTEC), energi kinetik dari gelombang, pasang surut dan
arus, konversi energi dari perbedaan salinitas. Perairan Indonesia merupakan
suatu wilayah perairan yang sangat ideal untuk mengembangkan sumber energi
OTEC. Hal ini dimungkinkan karena salah satu syarat OTEC adalah adanya
perbedaan suhu air (permukaan dengan lapisan dalam) minimal 20 ー C dan
intensitas gelombang laut sangat kecil dibanding dengan wilayah perairan tropika
lainnya. Dari berbagai sumber pengamatan oseanografis, telah berhasil
dipetakan bagian perairan Indonesia yang potensial sebagai tempat
pengembangan OTEC. Hal ini terlihat dari banyak laut, teluk serta selat yang
cukup dalam di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi
pengembangan OTEC. Salah satu pilot plant OTEC akan dikembangkan di
pantai utara Pulau Bali. Sumber energi non konvensional dari laut lainnya, antara
lain energi yang berasal dari perbedaan pasang surut, dan energi yang berasal
dari gelombang. Kedua macam energi tersebut juga memiliki potensi yang baik
untuk dikembangkan di Indonesia
|2
Laut juga termasuk yang banyak sekali memiliki berbagai sumber yang bisa
digunakan atau dimanfaatkan bagi manusia yang diantaranya seperti:
1. Estuaria
a. Sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang
surut;
b. Penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria
sebagai tempat berlindung dan mencari makanan; dan
c. Tempat bereproduksi dan suatu tempat tumbuh besar bagi sejumlah spesies
ikan dan udang.
|3
(1)tempat pemukiman,
2. Hutan Mangrove
a. Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi,
penahan lumpur dan penangkap sedimen yang diangkut oleh aliran air
permukaan;
b. Sebagai penghasil sejumlah detritus, terutama yang berasal dari daun dan
dahan pohon bakau yang rontok. Sebagian dari detritus ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan makanan bagi para pemakan detritus dan sebagian lagi diuraikan
secara bakterial menjadi mineral-mineral hara yang berperan dalam penyuburan
perairan;
3. Padang Lamun
|4
Lamun (sea grass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang
hidup terendam di dalam laut, yang masih dapat dijangkau cahaya matahari yang
memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan
jernih dengan sirkulasi yang baik. Air yang bersirkulasi diperlukan untuk
menghantarkan zat-zat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil metabolisme
lamun keluar daerah padang lamun. Secara ekologis padang lamun mempunyai
beberapa fungsi penting bagi perairan pesisir yaitu:
c. Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi
beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di
lingkungan ini; dan
(1) tempat kegiatan marikultur berbagai jenis ikan, kerang-kerangan, dan tiram,
4. Terumbu Karang
(3) terumbu karang cincin atau atol. Peran terumbu karang, khususnya terumbu
karang tepi adalah sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus
kuat yang berasal dari laut. Selain itu terumbu karang terumbu karang
|5
mempunyai peran utama sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat
asuhan dan pembesaran, tempat pemijahan bagi berbagai biota seperti
beraneka ragam avertebrata, beraneka ragam ikan, reptil, dan juga habitat bagi
ganggang dan rumput laut. Terumbu karang juga dapat dimanfaatkan baik
secara langsung maupun tidak langsung sebagai:
a. Tempat penangkapan berbagai jenis biota laut konsumsi dan berbagai jenis
ikan hias;
Ekosistem laut yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, dan
terumbu karang akhir-akhir ini mengalami ancaman kerusakan yang sebagian
besar akibat ulah manusia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya
kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai kebutuhan seperti pemukiman,
perikanan, dan pelabuhan, menyebabkan besarnya tekanan ekologis terhadap
ekosistem dan sumber daya pesisir semakin meningkat pula.
|6
rumah tangga yang dibuang ke laut dan jumlah sulit dikontrol Sumber
pencemaran lainnya adalah kegiatan pertambangan. Pertambangan emas yang
menggunakan air raksa dalam proses pengikatan bijih emas dapat menyebabkan
pencemaran air raksa di perairan. Air raksa merupakan sumber pencemaran
yang berbahaya, karena kandungannya terakumulasi dalam tubuh hewan yang
mengkonsumsi atau memanfaatkan perairan yang tercemar air raksa. Limbah
hasil tambang berupa lumpur, tanah, batuan yang mengandung sianida juga
mengandung timah, nikel, kadmium, dan khrom. Jika limbah- limbah ini dibuang
ke laut dalam jumlah besar, akanlah sangat berbahaya bagi ekosistem pesisir
dan lautan
2. Degradasi Habitat
|7
Degradasi sumberdaya alam seperti penebangan hutan mangrove,
rusaknya terumbu karang, mengakibatkan hewan-hewan yang hidup di daerah
tersebut berkurang jenisnya dan lama kelamaan punah. Hilangnya jenis-jenis
hewan atau tumbuhan dalam rantai makanan bisa menyebabkan adanya
gangguan pada ekosistem.
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber daya laut adalah sumber daya yang meliputi, ruang lingkup yang
luas yang mencankup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme
mikroskopis hingga paus pembunuh dan habitat laut) mulai dari perairan dalam
sampai ke daerah pasang surut dipantai dataran tinggi dan daerah muara yang
luas. Secara umum, sumberdaya kelautan terdiri atas sumberdaya dapat pulih
(renewable resources), sumberdaya tidak dapat pulih (non-renewable resources),
dan jasa-jasa lingkungan kelautan (environmental services). Laut juga termasuk
yang banyak sekali memiliki berbagai sumber yang bisa digunakan atau
dimanfaatkan bagi manusia yang diantaranya seperti:
Saran
|8
Makalah mengenai Proses Sedimen Pantai, penulis belum selengkap-
lengkapnya memaparkan mengenai sumber daya fisik lautan dan samudera.
Harapannya penulis lebih banyak membaca referensi buku, jurnal ilmiah, atau
artikel mengenai pasang surut air laut. Pembaca boleh melanjutkan pembahasan
dalam makalah ini, sehingga makalah ini nantinya dapat menjadi referensi belajar
bagi pembaca lainnya.
REFERENSI
Pasifik, S. (2020). Pengertian Sumber Daya Laut Jenis-Jenis Sumber Daya Laut.
5.
Air Laut, Sedimen, dan Biota. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
|9
Sofiyani, Isnaini. 2009. Bahan Organik Di Laut. Bandung : Universitas
Padjadjaran Press.
| 10