Anda di halaman 1dari 66

PRAKATA

Melalui Buku ini penulis ingin membagikan pengalaman dan hal-hal yang ia
ketahui untuk menghasilkan 9 naskah dalam waktu 7 bulan yang seluruhnya mampu
menembus sejumlah penerbit terkemuka. Artinya setiap bulan, penulis mampu
menyelesaikan satu naskah, dan layak dipasarkan. Tentu Anda bertanya-tanya
bagaimana penulis melakukannya? Tentu tidak ada cara-cara mistik
mewujudkannya melainkan melalui kiat-kiat yang logis dan bisa dipelajari. Oleh
sebab itu agar setiap orang bisa mengalami hal yang sama maka buku ini dituliskan
Buku ini ditulis tidak hanya bagi Anda yang baru mencoba menulis buku
namun bagi Anda yang terlanjur frustrasi karena naskah Anda selalu ditolak
penerbit. Juga penulis yang sukses menebus penerbit yang ingin mendapatkan
perspektif yang berbeda. Intinya agar pembacanya tergugah untuk menulis dan
menulis.
Penulis berupaya menekankan bahwa untuk bisa menulis tidak hanya terletak
pada penguasaan teknik jitu namun juga melalui motivasi yang kuat serta sudut
pandang bahwa menulis buku adalah sesuatu yang mudah. Ini adalah sasaran dari
buku ini.
Oleh sebab itu buku ini dituliskan dengan ringan namun padat sehingga
pembaca bisa memahami dan kemudian bergairah untuk menulis buku. Dengan
harapan setelah membaca buku ini, 80 persen dari pembaca termotivasi menulis
buku. Sebagaimana pada salah satu babnya penulis mengatakan dengan jujur

“Apa yang saya ketahui terbatas, dan saya bukan seorang yang jenius
ataupun akademisi brilian”. Namun saya bisa menerbit 3 buku dalam waktu 4
bulan dan sedang mempersiapkan 6 naskah lagi. Maka jika saya bisa
Andapun bisa.

Bahwa penulis yang bukan orang yang luar biasa kejeniusannya bisa
menuliskan buku dalam waktu singkat, maka seluruh pembaca buku ini harusnya
bisa melakukan hal yang sama. Jadi marilah menulis buku saat ini juga............
Semoga buku ini tidak saja bisa menyebarkan pengetahuan namun motivasi
untuk menulis.
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

1 Setiap Orang Berhak Menulis .......................................................................... 1


2 Manfaat Menulis ............................................................................................. 4
3 Anda Memang Tidak Bisa Menulis ................................................................... 6
4 Belajar Kepada yang Terdahulu ...................................................................... 8
5 Sarana dari Seorang Penulis: Menulis ya Menulis ......................................... 10
6 Membuat Buku 100 Halaman; “ Siapa Takut!! ............................................... 12
7 Tips Belajar Menulis ......................................................................................... 14
8 Menentukan Topik yang Merangsang ........................................................... 16
9 Dengarkan Otak Anda Berbicara & Buatlah Outline ....................................... 18
10 Membuat Alinea yang Menggairahkan ......................................................... 21
11 Membuat Artikel yang Hot ............................................................................ 26
12 Cara Saya Membuat Tulisan “Express” ........................................................ 28
13 Biasakan To The Point ................................................................................. 31
14 Saatnya Melakukan Editing .......................................................................... 35
15 Not Be perfect .............................................................................................. 37
16 Siapkan Daftar Isi, Kata Pengantar dan Sinopsis yang Seksi ........................ 39
17 Strategi Mencuri Hati Penerbit ...................................................................... 45
18 Mengapa Naskah Anda Ditolak Penerbit ...................................................... 49
19 Dari Blog Terbitlah Buku .............................................................................. 50
20 Membukukan Pikiran Orang Lain ................................................................. 52
21 Pasarkan Buku (Lebih Aktif Lebih Baik) ....................................................... 54
22 Promosi Untung dengan Menerbitkan Buku ................................................. 56
23 Selamat Bertambah Kaya ............................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 61


BIODATA .............................................................................................................. 63
SETIAP ORANG BERHAK MENULIS BUKU

“Apa yang saya ketahui terbatas, dan saya bukan seorang yang jenius ataupun
akademisi brilian”. Namun saya bisa menerbit 3 buku dalam waktu 4 bulan dan
sedang mempersiapkan 6 naskah lagi. Maka jika saya bisa Andapun bisa.

Banyak orang berpikir bahwa buku hanya bisa ditulis mereka yang ahli. Artinya buku
tentang psikologi ditulis oleh para pakar psikiatri. Atau buku tentang pertanian ditulis
oleh para peneliti agronomi.

Namun menurut saya pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan


kebanyakan buku yang saat ini dipajang di toko-toko buku bukan ditulis orang yang
paling ahli dibidangnya, melainkan orang yang hanya tahu sedikit namun mau
membagikannya.

Artinya seorang peternak koi tidak harus mendapatkan gelar sarjana perikanan
untuk dapat menulis buku tentang budidaya koi. Atau seorang Ibu rumah tangga
tidak perlu harus menjadi pakar tata boga untuk menuliskan buku tentang resep
makanan.

Pernah seorang peneliti memberikan komentar pada saya bahwa kebanyakan buku
tentang bidang yang ia kuasai umumnya dangkal. Dan ditulis oleh mereka yang
sebenarnya bukan ahli dibidangnya.

Dan memang nyatanya demikian. Banyak buku-buku psikologi, kewirausahaan atau


keuangan praktis ditulis oleh penulis-penulis muda dan hanya didasarkan
pengalamannya. Namun ironisnya mereka yang merasa diri pakar kadang tidak
punya waktu membagikan pengetahuannya ke dalam buku.

Siapa yang tidak kenal Safir Senduk, saat ini ia diakui sebagai pakar perencana
keuangan keluarga. Tapi tahukah Anda, pada saat ia menulis bukunya tentang
Perencanaan Keuangan ia tidak memiliki sertifikat perencana keuangan apapun.
Artinya sebelum menulis buku dan muncul di media massa dia bukan siapa-siapa.

Apakah salah seorang yang dangkal pengetahuan menulis buku? Tidak, nyatanya
buku yang ditulis orang-orang yang kadang bukan seorang pakar, atau hanya
sekedar praktisi laku di terima oleh penerbit dan laku pasaran.

Artinya banyak orang yang menganggap buku tersebut bermanfaat sehingga rela
merogoh kocek mendapatkan buku tersebut.

Jika demikian siapakah saja diperkenankan membuat buku? Tentunya siapa saja.

Mengapa demikian? Ya, nyatanya demikian.

1
Apa yang bisa dibagikan
Saya coba menjelaskan tentang fungsi buku itu bagi pembaca. Sehingga Anda bisa
menyadari banyak hal yang bisa Anda bagikan kepada pembaca melalui sebuah
buku.

Buku adalah sumber kesenangan dan pengetahuan bagi pembacanya. Jika isinya
tidak menyenangkan dan memuaskan rasa ingin tahu pembaca maka buku itu tidak
akan dibaca.

Apa yang menyenangkan bagi pembaca tentunya hal-hal yang baru, spektakuler, hal
yang menakutkan, membuat tertawa. Atau hal-hal yang bisa merubah suasana
perasaan bagi pembaca dan memberikan sebuah pengalaman emosional tertentu.

Setiap kita memiliki pengalaman hidup yang tidak dialami orang lain. Misalnya Anda
pernah pergi ke Bali. Anda pernah melihat sebuah bencana mengerikan. Atau Anda
pernah merasakan sakit hati.

Pengalaman ini mungkin bagi Anda biasa-biasa saja, namun bagi orang yang belum
pernah mengalaminya tentunya menimbulkan rasa ingin tahu. Sehingga
pengalaman anda tersebut menjadi bernilai bagi mereka.

Sehingga tidak heran sebuah buku bertajuk pengalaman seorang penulis berjalan-
jalan mengelilingi dunia laris manis di pasaran. Karena banyak orang yang ingin tahu
tentang rasa jalan-jalan ke tempat-tempat yang asing baginya.

Buku-buku yang bersumber dari pengalaman bisa dituliskan dalam bentuk tulisan
semacam biografi namun juga bisa dalam bentuk novel atau cerita. Buku best seller
karya Raditya Dika yang berjudul Kambing Jantan Anak berisikan cerita-cerita unik
tentang dirinya sendiri. Demikian bukunya yang lain tidak lepas dari ni bercerita
segala hal kekonyolan yang dialami oleh Raditya. Mulai dari perjalanan hidupnya
saat kelas 3 SMA hingga dia duduk di bangku kuliah di Australia.

Atau buku 168 Jam Dalam Sandera: Sebuah Memoar, yang berisikan pengalaman
Meutya Hafid–penyiar dan presenter Metro Tv, ketika mengalami penyanderaan
kelompok pejuang atau faksi Mujahidin Irak selama satu pekan.

Namun kehebatan seorang penulis tidak hanya terletak pada seberapa unik
pengalaman yang dimilikinya. Tapi juga bagaimana ia mengemas kisah tersebut
menjadi begitu menggugah.

Misalnya seorang ibu rumah tangga yang ingin menuliskan pengalamannya merawat
si kecil berumur 3 tahun. Jika ia menjelaskan secara datar, bahwa ia setiap hari
memberi makan jam sekian, memandikannya dengan air hangat dsb...dsb..mungkin
tidak terlalu menarik.

Tapi jika si penulis bisa mengeksplorasi bagaimana pusingnya ia ketika si kecil


menjatuhkan sabun dan kemudian membuat terpleset, maka ceritanya menjadi
menarik.

2
Atau bagaimana si kecil tiba-tiba memberi cium tanda terima kasih pada ibunya
setelah memandikannya. Artinya ada termuat hal-hal yang kompleks dan tidak lazim
di dalamnya.

Kemudian terkait dengan pengetahuan, banyak hal bisa Anda bagikan dalam
sebuah buku. Karena apa yang Anda ketahui, walaupun tidak terlalu mendalam, tapi
tidak diketahui kebanyakan orang.

Misalnya Anda ingin membagikan bagaimana cara Anda belajar mengetik 10 jari di
komputer. Tentu bagi ahli komputer buku Anda adalah buku kacangan alias tidak
bermutu. Namun bagi mereka yang baru belajar komputer buku Anda sangat
bernilai.

Saya menulis buku “ Koi for Beginner”, tentang bagaimana cara mengatasi kendala
memelihara koi pada awal pemeliharaan. Buku ini saya dasarkan pada pengalaman
saya belajar memelihara ikan koi.

Mungkin bagi para pakar koi buku ini adalah buku yang kurang sesuai sebagai
bahan bacaannya, namun bagi kebanyakan orang buku ini menjadi pandungan yang
sangat membantu. Karena ditulis dengan sederhana dan kendala yang disampaikan
adalah yang dialami para pemula pemelihara koi.

Bahkan kebanyakan buku yang membagikan tentang pengetahuan atau kiat-kiat


praktis, ditulis berdasarkan pengalaman. Seperti buku kiat bertanam Rami yang
ditulis seorang Ibu Rumah Tangga, yang kebetulan memilik usaha sampingan
menjadi pengumpul produksi rami.

Saatnya untuk Memulai


Jadi siapapun pada dasarnya bisa menulis buku. Selama ia merasa memiliki
pengalaman unik yang bisa dibagikan. Atau pengetahuan, walaupaun sedikit, namun
bermanfaat bagi orang lain.

Oleh sebab itu rasanya tidak perlu iri melihat orang-orang yang bisa
memampangkan karyanya di toko-toko buku ternama. Karena siapapun bisa
memperoleh kesempatan demikian. Jadi mulailah menulis.

3
MANFAAT MENULIS???

Terus terang, ini adalah bagian yang paling membosankan untuk dituliskan.
Mengapa? Karena apa yang disampaikan disini adalah sesuatu yang seharusnya
sudah diketahui setiap orang, yakni tentang manfaat menulis.

Tapi sepertinya setiap buku penulisan harus memuat bagian ini, maka saya mau
tidak mau harus memuatnya. Namun menurut saya persoalan terbesar banyaknya
orang enggan menulis bukan karena tidak tahu dengan manfaatnya. Melainkan
karena kurannya motivasi untuk menulis.

Banyak pakar yang sudah seharusnya menuliskan sebuah buku. Mengingat apa
yang ia ketahui dibutuhkan orang banyak. Namun kebanyakan dari mereka tidak
menyediakan waktu untuk menulis. Tidak tahu apa alasannya.

Jadi apa yang saya sampaikan di sini boleh dikatakan informasi yang sudah ”basi”.
Karena sudah sepatutnya setiap orang sudah mengetahui manfaatnya. Karena
sudah banyak bukti-bukti nyata dari penulis-penulis yang sukses dari hanya
bermodalkan kata-kata.

Adapun manfaat dari menulis antara lain adalah:

1. Mendatangkan kekayaan materi. Ini juga merupakan informasi yang sangat tidak
up to date. Karena banyak dari kita yang mengenal penulis yang sukses dari
menulis. Okelah, saya coba menyebutkan beberapa contoh Habiburrahman
Elshirazy misalnya, dari novel Ayat-Ayat Cinta, mendapatkan royalti lebih dari Rp
1,2 miliar. Modalnya? Hanya sebuah naskah.

2. Membuat terkenal. Eni Kusuma merupakan mantan TKI yang sukses


menerbitkan buku motivasi berjudul Anda Luar Biasa!!! Hebatnya, buku ini juga
dikomentari oleh tak kurang dari 27 penulis, motivator, tokoh, atau aktifis yang
punya nama. Dan saat ini Eni tidak hanya bisa menikmati manfaat materi dari
menulis namun juga popularitas. Ia juga mulai membagikan semngatnya melalui
forum-forum seminar, diskusi, serta talk show di radio-radio.

Disamping kedua manfaat tersebut, ada beberapa manfaat lainnya yang bisa
mendorong Anda untuk mau menulis.

3. Mengatasi trauma. Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang kita


mengalami trauma psikologis. Seperti perasaan tertekan karena suatu masalah.
Kondisi ini tentu tidak mudah dihilangkan. Namun, tatkala masalah tersebut
anda ungkapkan melalui tulisan, maka sebenarnya anda telah melepas beban
psikologis. Dr. Pennebaker menyatakan bahwa orang-orang yang menuliskan
pikiran dan dan perasaan terdalam mereka tentang pengalaman traumatis akan
menunjukkan peningkatan fungsi kekebalan tubuh bila dibandingkan mereka
yang sama sekali tidak menuliskannya.

4
4. Menyehatkan kulit wajah. Fatimah Mernissi, perempuan penulis Islam dari
Maroko pernah berpesan “usahakan menulis setiap hari, niscaya kulit anda akan
menjadi segar kembali akibat kandungan manfaatnya yang luar biasa. Dari saat
anda bangun, menulis meningkatkan aktifitas sel. Dengan coretan pertama
diatas kertas kosong, kantung dibawah mata akan segera lenyap dan kulit anda
terasa segar kembali.

5. Menjernihkan pikiran, Menulis pada hakekatnya adalah usaha mengekpresikan


berbagai ksumpekan, ketidakadilan, kejengkelan dan perasaan lain. Apabila
dikeluarkan melalui tulisan, maka ksumpekan itu dapat berkurang, hilang dan
ada kepuasaan tersendri. Para sastrawan, budayawan atau ilmuwan itu
sebenarnya merasakan sesuatu dalam diri mereka yang kemudian direnungkan,
dianalisis, didiskusikan tulis ditulis. Karya mereka sebenarnya merupakan
pelampiasan terhadap kejengkelan social, politik, etika, dan moral yang terjadi di
masyarakat. Mereka sekadar berkeluh kesah dan ada pula yang mencoba
memberikan solusi. Kemudian apa yang dapat diungkapkan kepada masyarakat
itulah yang sebenarnya merupakan kepuasaan tersendiri. Mereka akan terlepas
dari beban moral yang selama ini menghantui perasaan dan pikiran mereka.
Dan dari sinilah tumbuh pikiran-pikiran yang jernih.

Jadi setelah mengetahui keuntungan-keuntungan tersebut, apakah Anda menjadi


bergairah menulis buku?

5
ANDA MEMANG TIDAK BISA MENULIS !?

Tentu saja ada banyak alasan seseorang untuk tidak menulis buku. Dan bisa jadi
Anda salah satu yang memiliki benteng dalam diri untuk tidak menulis. Walaupun
Anda telah membeli dan membaca buku ini, belum dapat dipastikan Anda akan rela
menyiapkan waktu untuk menulis.

Hampir setiap buku yang saya baca tentang menulis buku selalu memotivasi
pembaca untuk mulai menulis. Serta membongkar berbagai benteng penghalang
dalam diri si pembaca. Namun saya yakin tidak semua pembaca bakal termotivasi.

Teman saya memiliki 5 judul buku tentang menulis tapi sampai sekarang ia belum
memiliki buku ataupun naskah yang siap dikirimkan kepada penerbit. Setiap kali
bertanya mengapa belum menulis? Ada banyak alasan dan selalu berubah.

Jadi dari pada saya harus memutar otak, merangkai kata untuk memotivasi
pembaca untuk menulis buku, maka akan lebih baik saya lakukan sebaliknya. Yakni,
memberikan alasan yang lebih canggih agar Anda tidak mau menulis. Sehingga
bersyukurlah para penulis yang telah eksis, karena tidak banyak pesaingnya yang
bakal muncul akibat membaca buku ini.

Maka pertanyaan pembuka yang perlu saya pertanyakan adalah, mengapa Anda
tidak mungkin menulis buku?

Pertama, karena Anda tidak berbakat menulis. Cobalah menulis!!! Apakah anda
merasa kesulitan, malas, otak Anda rasanya mandek. Jika banyak buku yang
mengatakan, bahwa kemampuan menulis adalah keterampilan yang perlu dilatih.
Tapi tanamankan dalam pikiran Anda bahwa itu tidak benar. Anda tidak bisa menulis
karena Anda tidak berbakat. Bohong, jika ada anggapan kalau setiap orang bisa
menulis. Coba buktikan sendiri. Ketika anda menulis apakah tidak langsung
mengalir, bahasanya enak dibaca?Kalau ya maka memang Anda tidak bisa menulis.

Kalaupun hampir setiap orang bisa berbahasa lisan meskipun otaknya tidak terlalu
jenius, tapi hal ini tidak berlaku untuk bahasa tulisan. Jadi tanamankan dalam diri
Anda, bahwa Anda memang tidak berbakat menulis.

Kedua, karena Anda tidak punya waktu. Tentu setiap orang ada kesibukan, dan
sebagai orang tersibuk di jagat raya ini wajarlah Anda tidak ada waktu menulis.
rasanya menyisakan waktu 15 menit untuk menulis kok, mustahil. Walaupun Anda
bisa meluangkan waktu bersantai, clubbing, belanja ke mall. Tapi ini soal prioritas.
Ini yang lebih prioritas walaupun kadang tidak jelas. Walaupun orang supersibuk
seperti Hermawan Kertajaya atau Renald Kasali, pakar marketing ternama, Andrie
Wongso atau Andrias Harefa, motivator ternama, tapi masih sempat menulis. Tapi
itu hanya orang super yang bisa demikian. Hal ini tidak berlaku buat setiap orang
demikian juga Anda.

Kelima, Anda bukan pakar. Saya harus katakan selama Anda belum memiliki gelar
Doktor, Prof jangan menulis. Karena apa yang ada tulis tidak akan bermanfaat apa-

6
apa. Kalaupun ada buku yang ditulis oleh penulis yang belajar secara otodidak,
tanpa gelar sarjana, tapi saya pastikan buku itu tidak berbobot. Kalaupun buku-buku
yang ditulis para praktisi sering menjadi best seller, itu hanya karena keberuntungan
atau pembacanya saya yang tidak tahu betapa tidak tidak bermutunya naskah itu.
Jadi selama Anda belum pakar meskipun banyak hal yang Anda ketahui atau kuasai
akibat pengalaman, jangan pernah menuliskannya!!!!

Keenam, jangan sampai Anda malu karena buku Anda tidak dibaca orang. Saya
harus mengatakan adalah hal yang paling memalukan jika buku yang Anda tulis
tidak dibaca atau sangat buruk. Rasa malunya ibarat Anda telah melakukan aib.
Kalau buku Anda tidak laku atau sedikit yang mengerti maksud Anda maka Anda
bakal jadi bahan pergunjungan orang banyak. Anda bakal ditertawai dan bukan tidak
mungkin menjadi bulan-bulan orang-orang yang mengetahui betapa jeleknya tulisan
Anda. Meskipun banyak buku yang tidak laku mesksipun ditulis oleh para pakar. Dan
buku teks nyatanya sangat tidak mengerti, mengapa mereka tidak malu , karena
mereka tidak punya rasa malu. Jadi Anda harus sadar diri akan resiko ini, daripada
terjadi pada Anda lebih baik tidak perlu menulis.

Ketujuh, hati-hati ide Anda bisa dicuri. Saya harus mengatakan bahwa sesuatu
yang istimewa dalam pikiran Anda harus selalu dijaga. jangan sampai Anda orang
lain yang membaca buku Anda kemudian menduplikatkan pemikiran Anda.
Walaupun setiap pengetahuan yang Anda kuasai harus disebarluaskan bagi orang
banyak. Namun akan sangat rugi jika ada orang yang mencuri pemikiran Anda dan
memanfaatkan untuk keuntungannya sendiri. jadi untuk menghindari hal ini terjadi,
saran terbaik yang bisa Anda lakukan adalah. “ Jangan menulis!!!!!”.

Kedelapan, menulis bisa membuat Anda sakit mata. Bayangkan jika Anda menulis
setiap hari maka mata Anda bisa rusak. Apalagi harus duduk di depan komputer
sepanjang hari. Belum lagi badan yang menjadi pegal karena harus bertahan
dengan posisi duduk selama berjam-jam. Walaupun merokok lebih berbahaya bagi
kesehatan demikian juga menghasiskan waktu dengan memakan makanan yang
berlemak, namun menulis lebih tidak baik bagi kesehatan. Jadi jangan menulis kalau
ingin tubuh Anda sehat.

Kesembilan, pengkritik lebih pintar dari yang dikritik. betapa menyenangkannya bisa
menjadi pengamat terhadap karya-karya orang lain. “Buku ini tidak berbobot”, “ Kok,
tidak ada “isinya”, ya”, “Kok, mau orang membaca buku kayak gini”. Enak bisa
mengatakan demikian tanpa orang lain bisa melakukan yang sama terhadap karya
Anda, karena memang tidak ada. Konon orang yang suka mengkritik biasanya lebih
pintar dari orang yang dikritik.

Jadi setelah membaca alasan-alasan di atas apakah Anda masih berpikir untuk
menulis?

7
BELAJAR KEPADA YANG TERDAHULU

Saya harap Anda adalah orang yang telah memiliki motivasi yang kuat untuk
menulis buku. Karena harapan saya setelah membaca bab sebelumnya orang-
orang yang tidak memiliki gairah menulis buku akan segera malas melanjutkan
pembacaa buku. Atau buku ini sudah dibiarkan begitu saja dan siap-siap untuk dijual
ke tukang “loak” kiloan.

Anda terobsesi untuk menulis buku? Maka Belajar kepada yang terdahulu!!!. Artinya,
Anda perlu belajarlah dari penulis-penulis buku sukses. Sehingga dapat memberikan
inspirasi ketika Anda membuat buku.

Apakah ini berarti penulis pemula wajib memburu penulis senior?

Saya harus mengatakan beruntunglah Anda jika dapat berdiskusi dengan penulis-
penulis senior. Khususnya mereka yang sukses menciptakan buku best seller.
Sayangnya untuk menjumpai mereka tidak mudah.

Namun ada cara lain yang lebih simpel, dimana Anda dapat belajar dari penulis
“suhu” melalui karyanya, secara tidak langsung. Yakni, cukup dengan mengunjungi
toko buku besar seperti Gramedia atau Gunung Agung. Kemudian, tugas Anda
adalah mengamati buku-buku yang dipajang dengan tema sesuai dengan minat dan
bidang keahlian Anda. Untuk menghemat waktu sebaiknya Anda langsung
mengunjungi bagian buku-buku best seller.

Nah, kemudian apa yang perlu Anda lakukan? Pertama, perhatikan tema-tema apa
yang diangkat oleh buku-buku laris tersebut. Jika perlu catat judul-judul buku best
seller yang berhubungan dengan bidang keahlian Anda.

Kedua, analisa gaya bahasa yang digunakan. Apakah menggunakan bahasa


popular atau formal. Apakah menggunakan bahasa dari sudut pandang orang
pertama atau bahasa tidak langsung. Kemudian dari beberapa sample buku yang
Anda baca, kira-kira jenis gaya bahasa bagaimana yang sering digunakan.

Setelah itu perhatian juga cara para penulis best seller mengemas artikelnya. Mulai
dari bagaimana mereka membangun alinea hingga mempercantik tulisannya.
Apakah alinea yang dibangun panjang atau pendek?

Apakah mereka sering menggunakan bahasa dialog dengan kutipan. Apakah


mereka menggunakan kalimat pendek atau panjang ?

Apakah ada ilustrasi maupun gambar-gambar pendukung. Apakah pada artikel ada
kolom khusus untuk contoh kasus. Apakah mereka menambahkan kuis atau
personal test.

8
Informasi ini akan sangat bermanfaat sebagai masukan bagaimana Anda kemudian
akan menciptakan buku Anda. Khususnya dalam pemilihan tema. Anda perlu
mencari tahu, mengapa tema buku-buku best seller tersebut dapat menjaring
banyak pembaca.

Apakah karena adanya momen khusus yang berhubungan dengan tema tersebut.
Misalnya buku tentang “ Pencegahan Demam Berdarah” menjadi laris manis pada
saat wabah DBD di berbagai daerah di Indonesia. Atau buku tentang Obama ikut-
ikutan laris seiring meningkatkan popularitas Presiden Amerika tersebut.

Atau buku semacam “Jakarta Undercover” laku keras karena berisikan informasi
unik tentang sisi hitam dunia prostitusi Jakarta. Tentu informasi tentang hal-hal yang
menyimpang apalagi berhubungan dengan seksualitas selalu menjaring banyak
pembaca.

Maka kemudian Anda bisa menentukan tema dengan cara yang sama. Apakah
dengan mengangkat solusi praktis terhadap masalah yang tengah dihadapi
masyarakat kebanyakan, mengulas hal-hal janggal, dsb.

Jadi dengan belajar dari yang terdahulu akan meringankan pekerjaan Anda
menentukan berbagai alternatif penulisan buku Anda. Moga-moga Andapun bisa
meraih kesuksesan seperti penulis yang telah sukses terlebih dahulu. Kemudian
menjadi senior atau suhu bagi penulis muda.

9
SARAN DARI SEORANG PENULIS:
MENULIS YA MENULIS!!!

Saya pernah bertemu dengan seorang penulis sukses yang kebetulan masih satu
almater dengan saya. Dan momen istimewa tersebut saya gunakan untuk
berdiskusi. Tentu, yang ingin saya tanyakan padanya, bagaimana agar saya bisa
lihai menulis seperti dirinya. Karena pada saat itu saya baru belajar menulis buku.

Namun sungguh mengejutkan jawabannya terhadap pertanyaan saya.

“Kak, apa sih rahasianya biar bisa menulis”, tanya saya.

“ Menulis!”, jawabnya

“ Ya, kiat-kiatnya, kak, biar lancar kayak kakak?”

“ Ya, menulis, itu saja”, jawabnya lugas.

“ Masa, gak ada cara lain. Apakah trik-trik khusus atau metoda tertentu, kak”, tanya
saya kemudian.

“ Tidak perlu pake metoda macam-macam. Pokoknya kalau kamu ingin menulis,
yang menulis sajalah. Biarkan pikiranmu menemukan sendiri metoda yang cocok
untukmu”, demikian jawabannya.

Pada awalnya saya pikir dia orang yang pelit membagikan pengetahuannya pada
orang lain. Namun setelah saya mencoba mengikuti sarannya, ternyata ada benar
juga.

Sewaktu saya mencoba menulis pada waktu pertama sekali, hasilnya sungguh tidak
memuaskan. Tulisan saya acal kadut, tidak jelas jentrungannya.

Namun saya tetap memegang masukan dari si kakak kelas, ingin bisa menulis ya
menulis. Setiap hari saya berusaha untuk menulis, minimal 1 lebar satu hari. Hal
yang saya tulis adalah pengalaman saya hari ini. Atau juga pemikiran saya tentang
sesuatu hal.

Saya sadar tulisan saya masih kurang menarik. Namun semakin saya menyadari
berbagai kekurangan dalam tulisan saya, sayapun berusaha mencari cara untuk
memperbaikinya. Alhasil tulisan saya makin hari makin baik. Dari tulisan yang acal
kadut, akhirnya beberapa tulisan saya terbit di majalah di publis di media online.

Tidak hanya semakin baik kualitas tulisan saya. Namun juga saya menemukan
berbagai trik-trik tertentu untuk bisa menuntaskan sebuah artikel dalam waktu
singkat. Merangkai informasi atau ide menjadi tulisan yang bersifat populer dan
menggugah.

Puncaknya saya akhirnya bisa menerbitkan buku saya sendiri. Kalau saja saran si
kakak kelas itu tidak saya ikuti maka mungkin ceritanya akan menjadi lain. Saya

10
akan terus mencari bertanya trik-trik untuk bisa menulis, dan tidak akan menulis
sampai saya menemukannya. Padahal trik efektif untuk bisa menulis, ya, menulis.

Jadi terlepas apapun trik-trik yang saya tawarkan di buku ini tidak akan menjadi
berarti tanpa Anda mulai menulis. Karena tidak ada cara lain untuk bisa menulis
selain menulis. Karena semakin sering Anda menulis maka akan semakin baik
tulisan Anda.

Usahakan untuk membuat artikel, apapun setidaknya 1 lembar satu hari. Sehingga
Anda terbiasa menuangkan pikiran ke dalam tulisan. Dijamin perlahan tapi pasti
Anda bakal menjadi pakar menulis. Karena tidak ada cara lain untuk menjadi penulis
sukses selain menulis

11
MENULIS BUKU 100 HALAMAN? SIAPA TAKUT!!!

Salah satu hambatan bagi penulis pemula untuk membuat buku adalah ”kecut hati”
ketika harus membuat naskah setebal 100 lembar. Kebanyakan buku-buku yang ada
di toko-toko memiliki ketebalan 100 lebih. Sehingga si calon penulis buku pun
menjadi cemas, ” Mungkinkah saya membuat naskah setebal 100 lebar? Soalnya
membuat artikel 5 lembar saja saya kesulitan".

Tentu jika langsung melihat buku yang sudah terbit dengan ketebalan lebih seratus
memang bakal membuat Anda tidak PD. Namun sebaiknya Anda harus memahami
proses untuk membuat buku 100 lembar tersebut. "Bagaimana si penulis itu
perlahan tapi pasti bisa menyelesaikannya naskah yang tebal tersebut".

Tapi yang pasti naskah tersebut tidak diselesaikan dalam waktu satu hari atau
beberapa minggu. Perlu waktu berbulan-bulan seorang penulis menyusun naskah.
Dan proyek penulisan buku setebal 100 halaman bukan hal yang menakutkan jika
kita melihat buku itu terdiri dari beberapa bagian Bab. Dimana itu setiap bab terdiri
dari kumpulan dari paragraf (alinea), paragraf itu sendiri hanya kumpulan dari
beberapa kalimat, kalimat hanya kumpulan dari beberapa kata, dan kata hanyalah
kumpulan dari beberapa huruf.

Jadi, kalau Anda bisa, merangkai kata-kata menjadi kalimat, kemudian membuat
kalimat-kalimat tersebut menjadi paragraf, lalu bisa merangkai sejumlah paragraf
menjadi sebuah tulisan, dan terakhir menulis beberapa artikel atau tulisan pendek,
ya jadilah buku.

Misalkan saja Anda adalah penulis yang ”to the point”, jadi biasa menyampaikan
pesan yang singkat dan padat. Katakanlah untuk satu artikel Anda hanya bisa
membuat tulisan 4 lembar. Maka untuk membuat naskah 100 lebar, Anda perlu
membagi buku Anda ke dalam 25 bab.

Katakanlah Anda diminta menulis buku setebal 100 lembar tentang ”Cara memasak
Sayur yang tepat”. Maka Anda bisa membuat outline demikian

1. Pendahuluan
2. Jenis Sayuran yang bagi bagi sehat
3. Aturan membersihkan sayur
4. Aturan dasar memasak sayur
5. Memasak Sayur tanpa minyak
6. Bumbu-bumbu sehat untuk memasak sayur
7. Sayur setengah matang untuk vitalitas
8. Variasi memasak sayur
9. Menyimpan masakan sayuran
10. Rahasia Bangsa Eropa memasak sayur
11. Rahasia Bangsa China memasak sayur
12. Rahasia Bangsa Indonesia memasak sayur
13. Resep sayuran untuk pengobatan
14. Hal yang haram dalam penyajian sayuran
15. Penutup

12
Maka untuk setiap bab rata-rata Anda cukup membuat tulisan sepanjang 7 halaman.
Dan untuk menyelesaikan artikel sepanjang itu juga tidak sulit, karena tidak seluruh
bagian tulisan itu murni dari pikiran Anda sendiri. Karena setiap bagian alinea, Anda
juga akan melengkapi dengan kutipan, atau ilustrasi yang Anda ambil dari tulisan
orang lain.

Belum lagi jika tulisan Anda dilengkapi dengan data tabel, gambar atau bagan. Maka
untuk membuat tulisan sepanjang 7 sampai 10 lembar bukanlah hal yang sulit.

Dengan membuat outline demikian dan target tulisan yang harus dibuat setiap
babnya, maka tinggal membuat scedule Anda. Misalnya hari ini Anda menyelesaikan
bab 1 atau bab 7, tidak harus sistematis. Jadi saat menulis Anda tidak lagi fokus
pada jumlah halaman akhir naskah, melainkan panjang naskah per bab.

Disamping itu perlu juga Anda ketahui. Jika Anda membuat naskah setebal 100
lembar dalam format A4 biasanya dalam bentuk buku tebalnya bisa 4/3 kali bahkan
2 kali dari naskah asli. Dan ini juga akan sangat tergantung format bukunya, buku
jenis buku saku yang lebih kecil. Dengan naskah setebal 50 lembar Anda bisa
mendapatkan naskah setebal lebih dari 150 lembar.

Jadi siapa bilang menulis naskah 100 lembar itu sulit. Dengan membuat sceduling
per bab maka buku tebal sekalipun dapat Anda garap tanpa terasa dalam waktu
beberapa bulan.

13
TIPS BELAJAR MENULIS

Bagi kebanyakan orang menulis adalah hal yang paling membosankan. Bahkan
dosen saya ketika masih kuliah di IPB jujur pada saat mengajar mengatakan. “Salut
dengan orang-orang yang bisa membuat ulasan ringan bertajuk Politik sebanyak 2
lembar A4 dalam waktu 1 jam”. Mengapa ia berkata demikian. Tak lain karena
menurut pengakuannya membuat tulisan serius seperti itu sangat sulit walaupun
hanya artikel 1 lebar.

Lain pula dengan teman saya. Sebut saja Rudi. Ia harus membayar jasa konsultan
(dimikian ia menyebutnya) untuk mengerjakan skripsinya. Mengapa? Karena
menurunya mengarang atau membuat tulisan adalah pekerjaan tersulit dalam
hidupnya.

Mungkin masalah demikian juga Anda alami. Menurut Prof Ono Purbo mengarang
belum menjadi kebiasaan orang Indonesia sejak kecil. Hal ini disebabkan karena
sistem pendidikan di Indonesia tidak mendidik siswa untuk bisa mengungkapkan
gagasan lewat tulisan. Sekolah tidak pernah mengajari nulis. Guru hanya mendikte
saja.

Karena lemahnya kontribusi pendidikan formal Indonesia dalam dunia karang


mengarang, maka umumnya para penulis di Indonesia mengembangkan
kemampuan menulis secara otodidak

Jika demikian bagaimanakah caranya agar terbiasa menulis?

Untuk belajar menulis, pertama sekali Anda harus menekankan pada diri Anda
bahwa menulis tidak sulit. Terasa susah sebenarnya karena belum terampil saja.
Seperti halnya orang belajar bahasa asing, awalnya sulit lama kelamaan kalau
dilatih terus menerus akhir menjadi mahir juga.

Yang terpenting bagaimana membuat belajar menulis itu menjadi sesuatu yang
menyenangkan. Tidak membuat stress apalagi “bt”.

Oleh sebab itu berdasarkan pengalaman saya ada beberapa tips untuk belajar
menulis.

1. Mulailah dengan menuliskan pengalaman Anda. Akan lebih mudah menuliskan


pengalaman melihat kucing kawin di dekat rumah daripada membuat tulisan berjudul
Politik Indonesia. Menuliskan pengalaman sendiri bakal menjadi aktivitas yang
menyenangkan. Dan saya yakin kita tidak akan kehabisan bahan jika menceritakan
apa yang kita alami. Tuliskanlah semua hal-hal yang Anda lihat termasuk apa yang
Anda rasakan, apakah marah, kesel, lucu. Gunakan kata Aku dalam tulisan tersebut.

Seorang teman saya bertanya kepada saya bagaimana saya bisa menulis dengan
lancar. Ia mengaku sulit membuat tulisan tentang apapun. Bahkan untuk mengisi
selembar keras kuarto. Nah, kebetulan sahabat saya itu pernah patah hati
sebelumnya. Maka saya minta ia menuliskan perasaannya kepada mantan

14
pacarnya. Dan ajaibnya ia dapat menyelesaikan tukisan 2 lembar kuarto dalam
waktu hanya ½ jam saja. Walaupun ia menuliskannya dengan sedikit emosional.

2. Tidak perlu pusing dengan sistematika penulisan. Banyak orang yang mulai
belajar menulis dengan kekhawatiran jika tulisannya jelek. Atau tulisannya kacau
balau, tidak jelas strukturnya, dsb..dsb..nya. Saran saya, untuk sementara, tidak
perlu pusing dengan hal itu. Anggap saja tulisan itu untuk diri Anda sendiri. Cobalah
menikmati kesenangan membuat karya Anda yang orisinil. Saya jamin Anda akan
merasa senang setelah menyelesaikan karya perdana Anda, meskipun hasilnya
tidak sempurna. Karena menciptakan adalah pekerjaan yang menyenangkan.

3. Buatlah tulisan pendek. Bagi para pemula saya menyarankan untuk membuat
tulisan pendek dulu. Untuk sementara jangan berharap muluk, misalnya membuat
tulisan 20 lembar. Cobalah membuat tulisan ringan 1 lembar, kalau perlu dengan
spasi double. Artinya biar Anda dapat segera memiliki sebuah karya. Dan terbukti
Anda bisa menulis. Saya jamin Anda akan senang melihat karya Anda itu dapat
diselesaikan tanpa membuat stress. Jika senang maka Anda akan ketagihan
menulis. Kemampuan membuat tulisan panjang akan terbentuk dengan sendiri jika
Anda sudah terbiasa menulis.

4. Tulislah kata atau kalimat yang terlintas dalam pikiran Anda sebagai kalimat
pembuka. Hal tersulit bagi seorang pemula dalam membuat tulisan pembuka. Kira-
kira, enaknya memulainya bagaimana, ya? Kalimat awal bagusnya bagaimana, ya?
Intinya tuliskan saja kalimat yang ada dibenak Anda secara sembarang, jika tidak
cocok nanti bisa dikoreksi. Biasanya setelah membuat kalimat pembuka pikiran kita
akan lebih mudah mengembangkan ide-ide selanjutnya. Tidak percaya? Silahkan
Anda buktikan sendiri.

5. Jika ingin membuat tulisan yang agak serius buatlah outline tulisan. Outline
adalah garis-garis besar membuat struktur tulisan. Outline menuntun kita membuat
satu bentuk tulisan (wp.netsains.com, 2007). Untuk membuat outline tuliskanlah apa
saja yang muncul dalam pikiran Anda secara bebas terkait topik yang hendak Anda
bahas. Termasuk hal-hal yang Anda rasa tidak relevan. Setelah itu kumpulkan data-
data atau kutipan dari bahan-bahan tertulis yang terkait dengan tulisan Anda.
Kemudian tuliskan pandangan Anda secara umum, misalnya “Premanisme tidak
boleh dipelihara di republik Indonesia”. Setelah itu dukung pandangan tersebut
dengan ide-ide, opini atau data-data yang telah Anda kumpulkan sebelumnya.
Setelah itu rangkailah menjadi tulisan utuh.

6. Banyaklah membaca buku. Agar bisa menulis Anda harus sering membaca
buku. Ada dua alasan membaca itu penting bagi penulis. Pertama buku dapat
menjadi sumber pengembangan ide-ide baru. Kemudian Anda juga bakal
menemukan banyak istilah-istilah atau kata-kata baru dan mengenal berbagai teknik
penulisan. Inti Anda wajib membaca setiap hari.

Menulis itu tidak sulit. Syaratnya Anda harus belajar setiap hari dengan menulis dan
menulis. Saya jamin jika anda rajin membuat tulisan lama kelamaan Anda dapat
menulis dengan mudah. Dan tidak lagi menjadi pekerjaan tersulit dalam hidup Anda
seperti yang dialami teman saya.

15
MENENTUKAN TOPIK YANG “MERANGSANG”

Ada banyak topik dan judul tulisan yang bisa Anda buat, namun ketika Anda ingin
membuat buku yang bakal diterima oleh penerbit dan bakal dibaca oleh banyak
orang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik.

Namun sebelum kita membahas hal tersebut, tentunya perlu disadari bahwa
penerbit adalah usaha komersial. Kecuali beberapa penerbit yang memang memiliki
misi khusus, seperti penyebaran pemikiran atau ideologi tertentu, maupun
menyediakan buku-buku rohani. Namun secara umum orientasi penerbit
menjalankan usahanya adalah mengejar keuntungan.

Sehingga pasar menjadi salah satu landasan penerbit untuk menerima atau menolak
sebuah naskah. Kalau naskah ini dicetak, apakah akan dibeli banyak orang?
Menarikkah ini? Siapakah yang bakal membaca? Dsb. Maka naskah yang menarik
bagi penerbit biasanya memiliki topik yang diperkirakan akan banyak menarik
pembaca dan memiliki target pembaca yang luas.

Jadi bisa saja naskah yang ditawarkan berbobot dan mendalam, misalnya tentang
pengobatan TBC. Namun bahasa dan istilah yang digunakan sulit dipahami orang
awam, kecuali orang-orang tertentu di bidang medis yang mengeluti tentang paru-
paru. Maka buku demikian akan agak sulit diterima oleh penerbit karena akan sedikit
pembacanya.

Namun berbeda dengan buku tentang penyakit TBC yang bersifat praktis. Berisikan
tentang pengenalan penyakit TBC, tata cara pencegahannya, dan kiat
penyembuhannya. Buku ini bakal menarik banyak pembaca karena setiap orang di
Indonesia memiliki peluang terkena penyakit TBC.

Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik
untuk penulisan buku:

Pertama. pilihah topik yang menyangkut masalah yang tengah dihadapi masyarakat
luas. Misalnya, ketika masyarakat saat ini sedang kesulitan mendapatkan bahan
bakar murah maka dengan membuat buku tentang ”bahan bakar alternatif murah
untuk rumah tangga” akan menarik banyak pembaca.

Kedua, pilihlah topik yang bersifat how to?. Jadi ketika Anda memilih untuk menulis
tentang bahan bakar alternatif, maka isinya sebagainya tidak hanya tentang apa itu
bahan bakar murah, namun juga bagaimana membuatnya untuk skala rumah
tangga. Karena ketika diberbicara panjang lebar tentang bahan bakar alternatif tapi
nyatanya sulit untuk diterapkan maka buku Anda bakal kehilangan daya tariknya.

Konon buku “ Sukses Berternak Jangkrik” yang bergenre how to terjual sampai
100.000 eks, bahkan melebihi penjualan buku-buku politik yang sedang tenar pada
akhir tahun 90-an.

16
Ketiga, kalaupun tidak bersifat praktis, pilihlah topik yang terkait orang-orang
ternama atau peristiwa yang jadi sedang hot dan menjadi perbincangan. Usahakan
apa yang Anda ulas adalah sesuatu yang spektakuler yang belum pernah diulas
sebelumnya. Seperti menjelang pelantikan Barack Obama, di Indonesia terjadi
demam Obama. Apalagi ia sempat tinggal di Jakarta.

Maka buku yang berjudul “ Masa Kecil Obama di Menteng” , bakal menarik banyak
orang untuk membaca. Apalagi jika yang diangkat adalah hal yang bertolak
belakang dengan persepsi masyarakat kebanyakan. Misalnya “Obama: si Bodoh
yang menjadi Presiden”. Tentu topik ini menarik karena dalam pandangan
kebanyakan orang yang menjadi presiden Amerika Serikat adalah orang pintar.

Konon buku biografi SBY laris manis karena diterbitkan ketika Presiden RI tersebut
tengah naik daun. Dan buku otobiografi Aa Gym yang berjudul Aa Gym Apa adanya
meraih penjualan yang fantastis yakni mencapai 140.000 eks. Boleh dikatakan
naskah tetang tokoh-tokoh populer memang memiliki daya tarik dan jual yang tinggi
di masyarakat.

Jadi ketika Anda ingin menetukan topik, yang harus Anda pertimbangkan siapakah
yang kemudian yang akan menjadi target pembaca Anda. Jika relatif banyak
tentunya akan besar peluang naskah anda bakal diterima penerbit. Dan ketika akan
dituliskan sebisa mungkin menggunakan bahasa yang bisa dipahami orang yang
awal.

Namun penting juga diperhatikan bahwa naskah yang dikirim harus sesuai dengan
karakteristik penerbit. Karena sebagus apapun topik yang dipilih, misalnya tentang
pemeliharaan tanaman hias, tapi kemudian dikirimkan ke penerbit yang mengulas
tentang pertanian organik maka naskah tersebut akan kecil kemungkinan untuk
diterima.

17
DENGARKAN OTAK ANDA BERBICARA & BUATLAH OUTLINE

Setelah Anda menentukan topik yang menarik, maka selanjutnya membuat outline.
Tujuannya agar untuk menentukan hal-hal apa yang ingin Anda informasikan atau
ceritakan dalam buku Anda. Bentuk outline itu hampir mirip dengan daftar isi. Kalau
daftar isi memandu pembaca untuk mendapatkan informasi yang sesuai, kalau
outline membantu penulis untuk membangun tulisannya secara bertahap.

Dan ada cara mudah membuat outline. Yakni dengan menjaring ide-ide secara
bebas terkait dengan topik yang Anda bahas. Misalnya saja kita akan menulis buku
tentang koi, maka ide-ide yang dapat kita jaring adalah sebagai berikut:

KOI FOR BEGINNGER

Koi adalah ikan impor yang cantik.

Budidaya koi sama dengan ikan mas

Ikan koi perlu diberi makanan yang seimbang agar warna dan bentuk tubuhnya ideal

Kolam yang tidak sehat dapat mengakibatkan ikan tidak sehat

Kualitas koi tergantung pada kualitas air dan indukannya

Koi memiliki beberapa hama penyakit

Ada beberapa corak koi yang sesuai untuk konter

Koi bikin sehat

Sebaiknya ikan koi dipeliharan sendiri

Ini adalah ide-ide yang dapat kita jaring, Maka selanjutnya ide-ide tersebut kita
kelompokkan ke dalam bagian-bagian, dan dinamakan.

Pendahuluan
Koi adalah ikan impor yang cantik.

Pemeliharaan koi
Budidaya koi sama dengan ikan mas
Ikan koi perlu diberi makanan yang seimbang agar warna dan bentuk tubuhnya ideal

Pencegahan penyakit
Kolam yang tidak sehat dapat mengakibatkan ikan tidak sehat
Koi memiliki beberapa hama penyakit

Mendapatkan koi unggul untuk Kontes


Kualitas koi tergantung pada kualitas air dan indukannya

18
Ada beberapa corak koi yang sesuai untuk konter
Manfaat memeliharan koi
Koi bikin sehat manusia
Sebaiknya ikan koi dipeliharan sendiri

Jadi dari ide-ide tersebut kita bisa mendapatkan outline tulisan demikian

KOI FOR BEGINNER


1. Pendahuluan
2. Pemeliharaan koi
3. Pencegahan penyakit
4. Mendapatkan koi unggul untuk Kontes
5. Manfaat memeliharan koi

Namun adakalanya penulis begitu mendapatkan topik yang menarik langsung dapat
menentukan outline tulisannya. Dan kemudian setiap bab dipecah lagi menjadi sub
bab.

KOI FOR BEGINNER


1. Pendahuluan
a. Sejarah koi
b. Sebab popularitas koi
c. Jenis-jenis koi
2. Pemeliharaan koi
a. Memelihara anakan
b. Memelihara ikan dewasa
c. Pemberian pakan
d. Pemijahan
3. Pencegahan penyakit
a. Jenis-jenis penyakit koi
b. Pencegahan penyakit
c. Pengobatan
4. Mendapatkan koi unggul untuk Kontes
a. Kriteria koi layak kontes
b. Mendapatkan koi unggul
c. Pemilihan induk untuk koi unggul
5. Manfaat memeliharan koi
a. Koi menghilangkan stess
b. Koi dapat menyegarkan pikiran...

Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan jika membuat outline terlebih dahulu.
Pertama, Anda tidak perlu menulis dari bagian awal. Anda bisa memilih bagian
manapun. Misalnya untuk outline di atas Anda bisa mulai dari bagian ”manfaat
memelihara koi” atau bagian ” Mendapatkan koi unggul kontes. Barangkali bagian
tersebut paling Anda kuasai atau sukai.

Kedua, dengan adanya outline ini Anda bisa membangun tulisan Anda secara
bertahap. Misalnya untuk minggu ini Anda berencana akan menulis sub bab ”
sejarah koi”, kemudian minggu depan sub bab ”sebab popularitas koi”. Sehingga
ada bisa fokus memikirkan satu bagian saja.

19
Ketiga, percayakah Anda jika outline ini sudah bisa Anda kirimkan kepada penerbit.
Artinya Anda menginformasikan bahwa inilah konsep buku yang tengah Anda buat.
Setidaknya ini pernah saya alami, dimana sebuah penerbit mengikat perjanjian
setelah saya mengirimkan outline.

Kelima, Outline ini bermanfaat untuk merefres ide. Coba banyangkan jika Anda
orang super sibuk. Bisa jadi naskah Anda terbengkalai selama berbulan-bulan.
Namun dengan adanya outline ini, Anda bisa kembali disegarkan dengan hal apa
yang ingin anda tuliskan. Kalau tidak maka pikiran-pikiran Anda sekarang bakal
membongkar habis rencana-rencana Anda sebelumnya, dan akhirnya apa yang
sudah Anda tuliskan menjadi kontradiksi dengan apa yang akan Anda buat.

Dan akan semakin baik lagi jika outline ini Anda lengkapi dengan target halaman.
Sehingga Anda tahu kapan untuk mengakhiri satu subbab. Jangan sampai Anda
mengebu-gebu menuliskan sebuah bagian tertentu, nanti pas bagian lainnya Anda
malah kelihangan nafas alias sudah loyo.

KOI FOR BEGINNER


6. Pendahuluan
a. Sejarah koi (3 lembar)
b. Sebab popularitas koi (5 lembar)
c. Jenis-jenis koi (5 lembar)
7. Pemeliharaan koi
a. Memelihara anakan (4 lembar)
b. Memelihara ikan dewasa (5 lembar)
c. Pemberian pakan (6 lembar)
d. Pemijahan (4 lembar)
8. Pencegahan penyakit
a. Jenis-jenis penyakit koi (5 lembar)
b. Pencegahan penyakit (3 lembar)
c. Pengobatan (5 lembar)
9. Mendapatkan koi unggul untuk Kontes
a. Kriteria koi layak kontes (4 lembar)
b. Mendapatkan koi unggul (4 lembar)
c. Pemilihan induk untuk koi unggul (5 lembar)
10. Manfaat memeliharan koi
a. Koi menghilangkan stess (6 lembar)
b. Koi dapat menyegarkan pikiran (7 lembar)...

Jadi dengan outline ini akan sangat membantu Anda untuk bisa menulis secara
bertahap. Sehingga menulis bisa dikerjakan dengan santai namun lebih fokus.

20
MEMBUAT ALINEA YANG MENGAIRAHKAN

Setiap artikel tersusun atas sejumlah alinea. Jadi, semakin cepat Anda membangun
alinea maka akan semakin cepat pula anda merampungkan sebuah artikel. Tentu
pertanyaan selanjutnya bagaimana cara cepat membangun sebuah alinea?

Perlu Anda ketahui bahwa sebuah alinea pada dasarnya terdiri atas satu pokok
pikiran. Biasanya diwakili oleh sebuah kalimat yang umumnya diletakkan di awal
kalimat, dan kadang di pertengahan maupun di akhir. Kemudian sebuah pokok
pikiran akan dilengkapi dengan pikiran penjelasan. Yang merupakan sebuah atau
sejumlah kalimat yang menjelaskan sebuah pokok pikiran.

Misalnya saja Anda ingin membangun sebuah aliena dengan pokok pikiran.

Contoh 1
“Semua laki-laki pintar”.

Contoh 2
”Pada awal pengelolaan blog, saya bergantung dengan teman saya tersebut..

Tapi teman saya tidak bisa terus-terusan membantu mengelola blog ini..”

Tentu jika sebuah alinea hanya berdiri sendiri dengan kalimat demikian pembaca
pasti bakal kebingunan. ”Maksudnya apa?” Maka dibutuhkanlah sebuah kalimat
penjelas. Kalimat penjelas bisa berupa defenisi, penjelasan dari kalimat utama atau
contoh-contoh atau ilustrasi pendukung kalimat utama.

Contoh 1. ”Semua laki-laki pintar. Adapun arti pintar adalah mampu berpikir dengan
cepat untuk memecahkan persoalan yang dihadapi (penjelas dengan defenisi).
Seorang psikolog mengatakan otak pria memang lebih besar dari wanita
(argumentasi dari pikiran utama). Dan sebuah penelitian membuktikan bahwa pria
dapat mencari solusi terhadap sebuah persoalah lebih cepat 23 detik dari pada
wanita (data)”

Contoh 2”Pada awal pengelolaan blog, saya bergantung sepenuhnya dengan


teman saya tersebut. Saya mengirimkan materi tulisan ke emailnya dan kemudian
ia mengonlinekannya. Namun jika terjadi masalah dengan blog saya, misalnya saja
ada fitur yang tidak online atau format tulisan berantakan, maka saya tidak bisa
memperbaikinya.

Tapi teman saya tidak bisa terus-terusan membantu mengelola blog ini. Ia
mendapat tawaran kerja di Bandung dan khawatir tidak lagi bisa membantu
mengelola blog ini secara intensif. Maka ia menyarankan saya untuk belajar
mengelola blog sendiri.”

Jadi melihat alinea secara keutuhan kita mengetahui bahwa benar pria lebih pintar
dari wanita, dan apa pula penyebab maka pria lebih pintar dari wanita. Jadi untuk

21
sebuah kalimat ” Semua laki-laki pintar” ternyata ada banyak kalimat penjelas yang
bisa kita bangun.

Sehingga dengan demikian sebuah pada dasarnya tidak sulit untuk dibangun.
Karena kalimat penjelas tersebut tidak mesti berasal dari pikiran Anda sendiri. Atau
seolah-olah Anda tengah berargumen agar pembaca mengerti dan percaya dengan
pokok pikiran yang ingin Anda sampaikan. Anda bisa menggunakan sumber-sumber
kutipan. Apakah itu pernyataan pakar, sumber penelitian, ilustrasi atau proses
berpikir logis.

Dan seringkali kalimat penjelas inilah yang membuat sebuah alinea dan tulisan
secara keseluruah menjadi seksi. Karena tidak hanya sekedar penjelas juga
memberikan informasi-informasi yang menarik.

Oleh sebab itu ada beberapa syarat agar sebuah kalimat penjelas menjadi
sedemikian menarik.

Pertama, pokok pikiran dengan penjelas harus berhubungan. Jangan sampai pikiran
penjelas tidak berkaitan dengan pokok pikiran. Misalnya:

Indonesia negara yang besar. Para wanita-wanitanya saja harus dikirim ke


Malaysia setiap tahun. Tujuannya untuk menarik devisi dan membangun
perkampungan di Indonesia.

Tentu yang menjadi pertanyaan apa hubungannya Indonesia negara yang besar
dengan pengiriman TKI ke Indonesia serta membangun perkampungan. Jika alinea
ini yang kita kembangkan, jangan heran kalau pembaca jadi bingung untuk
memahami maksud yang hendak Anda sampaikan.

Kedua, keterkaitan pokok pikiran dengan penjelas haruslah masuk akal atau logis.
Jangan sampai pikiran penjelas tidak berkaitan dengan pokok pikiran. Misalnya

Setiap orang Medan pasti tempramental. Hal ini saya buktikan karena saya
memiliki seorang teman asal Medan, dan ia sangat suka marah.

Hanya gara-gara mengenal seorang teman asal Medan yang suka marah maka bisa
disimpulkan jika setiap orang Medan tempramental. Tentu pernyataan demikian
tidak logis, karena bisa saja ada banyak orang Medan yang tidak mudah marah.
Oleh sebab itu saran terbaik untuk menghindari hal tersebut maka sebaiknya hati-
hati menggunakan pokok pikiran yang bersifat mengeneralisasi, seperti:

Setiap wanita jahat

Setiap bisnis online pasti berhasil

Setiap pria suka menyakiti perempuan

Ketiga, berikan dukungan dengan kutipan. Namun untuk menentukan sumber


kutipan tentunya adalah yang memiliki kredibilitas. MIsalnya

22
Indonesia saat ini tengah menjadi target cybercrime. Menurut Suryo, pakar
telematika, saat ini lebih dari 100 kasus pencurian data dan pembobolan kartu
kredit terjadi di Indonesia.

Tentu kutipan dari Roy Suryo akan sangat mendukung pokok pikiran pada alinea
tersebut, karena beliau adalah seorang pakar IT. Dan ia memang melakukan
penelitian tentang cybercrime.

Namun berbeda jika kutipan tersebut berasal dari seseorang yang memang bukan
pakarnya. Misalnya

Indonesia saat ini tengah menjadi target cybercrime. Agnes Monica, penyanyi
ABG yang tengah naik daun, mengatakan pasti setiap hari ada 3000 kasus
pencurian data kartu kredit via intenet. Ia yakin betul karena banyak
Saudaranya yang telah menjadi korban.

Jika anda memasukkan alinea ini untuk mengisi artikel tentang IT, mungkin
pembaca bakal bertanya-tanya. Apakah benar tulisan Anda tentang IT atau malah
tentang infotaiment. Jadi ada baiknya pilihlah sumber yang kredibilitas. Dan kutipan
tersebut bisa dalam bentuk pernyataan maupun data.

Kelima, semakin aktual dan unik data atau kutipan yang Anda gunakan, semakin
seksi alinea yang Anda bangun.

Indonesia saat ini tengah menjadi target cybercrime. Menurut data yang
dilansir Universitas Cambrige, 80 persen kasus cybercrime terjadi di
Indonesia. Salah satu yang cukup menghebohkan dan tidak banyak diketahui
orang adalah peristiwa pembobolan data sebuah Bank pemerintah yang
mengakibatikan perpindahan uang sebesar 1 trilyun ke rekening maya.

Tentunya penyampaikan data bakal menarik isi sebuah aliena, karena informasinya
relatif aktual dan cukup mengejutkan. Karena mungkin tidak banyak pembaca yang
menyadari jika sebagian kejahatan cyber terjadi di Indonesia.

Keenam, Anda bisa menambahkan gambar, bagan, tabel untuk lebih memperjelas
pernyataan kalima penjelas di sebuah alinea.

Dan saya tidak hanya membuat blog pribadi namun juga blog untuk
membantu pekerjaan saya di kantor dengan nama Pengawas Benih Tanaman
yang beralamat www.pengawasbenihtanaman.blogspot.com. Melalui blog ini
saya mencoba membagikan informasi terkait dengan benih tanaman
perkebunan kepada masyarakat luas. Blog inilah yang kemudian menjadi
tempat saya berbisnis online. Karena jumlah pengunjungnya setiap harinya
cukup banyak.

23
Kemudian sebagaimana disebutkan di atas, sebuah alinea adalah kumpulan kalimat
yang memiliki satu pokok pikiran. Sehingga selama bisa saja sebuah alinea
menghabiskan satu lembar halaman naskah karena masih satu pokok pikiran.
Namun ada baiknya mengikuti prinsip jurnalistik, dimana perpindahan alinea tidak
saja sebagai pergantian pokok pikiran namun juga jeda bagi pembaca.

Gula tebu menjadi momok bagi penderita diabetes. Pasalnya gula tersebut mengandung
glukosa tinggi yang tidak baik bagi penderita diabetes. Sehingga adakalanya harus
menggunakan pemanis buatan sebagai penganti. yang kadang tidak baik kesehatan. Namun
saat ini telah ditemukan jenis tebu penghasil gula yang cocok untuk menjaga kesehatan.
Dari tanaman tersebut dapat dihasilkan butiran gula yang rendah glukosa, sekitar 10 persen
dari niranya. Juga mengandung ensim anti diabetis yang disebut 'saccharan'. Tapi rasanya
manisnya tidak kalah dengan gula dari tebu biasa. Bahkan dari hasil penelitian sari gula ini
bermafaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Mungkin melihat tumpukan katanya saja pembaca sudah pusing. Jika dibaca
maka mata tidak memiliki tempat untuk jeda sejenak, setidaknya untuk
mengedipkan mata. Oleh sebab itu agar lebih menarik maka aliena ini dapat
dipecah menjadi.

Gula tebu menjadi momok bagi penderita diabetes. Pasalnya gula tersebut mengandung
glukosa tinggi yang tidak baik bagi penderita diabetes. Sehingga adakalanya harus
menggunakan pemanis buatan sebagai penganti. yang kadang tidak baik kesehatan.

Namun saat ini telah ditemukan jenis tebu penghasil gula yang cocok untuk menjaga
kesehatan. Dari tanaman tersebut dapat dihasilkan butiran gula yang rendah glukosa,
sekitar 10 persen dari niranya. Juga mengandung ensim anti diabetis yang disebut
'saccharan'.

Tapi rasanya manisnya tidak kalah dengan gula dari tebu biasa. Bahkan dari hasil penelitian
sari gula ini bermafaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Coba sekarang dibaca kembali, apakah ada yang aneh dengan maknanya. Dan
bagaimana dengan mata Anda. Tentu dengan naskah yang pendek-pendek
seperti ini pembaca akan sangat terbantu karena harus melorotkan mata pada
tumpukan kata-kata yang padat. Tapi bisa jeda sejenak dan kemudian
meneruskan pembacaannya.

24
Dengan membuat alinea yang mengairahkan, maka artikelpun menjadi
menarik. Adari artikel yang menarik kita bisa mendapatkan buku yang enak
dibaca. Dan buku yang enak dibaca tidak mustahl laris di pasaran. Oleh sebab
itu mulailah dari yang kecil untuk mendapatkan hasil yang besar.

Beberapa pilihan tema yang bisa Anda tuliskan untuk berlatih:


1. Ceritakan tentang air yang mengalir di tubuh Anda ketika mandi. Apakah yang anda
rasakan ketika air menyentuh butuh Anda, kemana ia bergerak, dan apakah air
tersebut cukup bersih, dsb. Tuliskan sebanyak yang Anda bisa, lakukan setiap hari,
10 menit, 15 menit sampai 30 menit
2. Mulailah dengan kata “aku teringat”, kemudian ceritakan pengalaman menarik ketika
baik 5 tahun yang lalu atau ketiak Anda kecil. Tuliskan sebanyak mungkin. Jika
Anda buntu ulangi lagi frasa saya teringat
3. Bayangkan sebuah tempat yang Anda sukai dan Anda berada di situ, perhatiak detail-
detailnya. Kemudian tuliskan apa yang Anda lihat.
4. Pikirkan sebuah kata, misalkan perdamaian. Kemudian tuliskan hal-hal yang menurut
Anda berkaitan dengan kata itu yang muncul dibenak Anda. Tidak perlu cemaskan
betapa tidak nyambungnya yang ada tuliskan, lakukan selama 15 menit, 20 menit, 30
menit secara berulang.

25
MEMBANGUN ARTIKEL YANG “HOT”

Tentunya salah satu kunci sukses menarik atau tidaknya sebuah buku ditentukan
oleh kualitas tulisan yang ditampilkan. Tulisan yang menarik adalah tulisan yang
mengugah orang untuk membaca.

Agar tulisan-tulisan di buku Anda memiliki daya tarik, maka strategi yang perlu Anda
terapkan adalah:

Pertama, gunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan tidak berbelit.
Serta gunakan kalimat yang pendek. Kalimat yang tersusun hanya 3 kalimat namun
padat akan lebih baik dari pada kalimat yang tersusun atas 10 kalimat tapi berbelit-
belit. Intinya pembaca ingin segera mendapatkan ide atau informasi yang hendak
Anda sampaikan.

Berhati-hati dengan godaan menggunakan bahasa yang agak formal dan teknis.
Bisa saja Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda lebih expert atau “wah”.
Tapi jika buku Anda ingin dibaca oleh banyak orang, termasuk mereka yang awam,
gaya bahasa demikian cukup melelahkan dan membuat kantuk.

Ketika akan mengembangkan isi, saya sering membayangkan tengah menjelaskan


topik yang akan saya tuliskan kepada seorang anak kecil. Saya tentunya harus
membuat penjelasan runut menggunakan bahasa sederhana. Intinya penjelasan
saya harus mudah dimengerti bahkan oleh anak kecil yang pengetahuan dan tingkat
intelektualnya terbatas.

Dan apa yang saya sampaikan dalam khayalan tersebut saya tuliskan. Termasuk
kata-kata yang biasa saya gunakan dalam percakapan sehari-hari meskipun tidak
lazim digunakan dalam penulisan.

Setelah saya tuangkan dalam tulisan maka langkah selanjutnya saya edit. Bahasa
yang berbelit-belit dan tidak baku saya hilangkan atau gantikan dengan kata-kata
yang lebih tepat.

Namun perlu juga diingat kadang ada saja penulis yang suka menggunakan bahasa
sehari-hari atau bahasa gaul. Tujuannya membuat tulisannya lebih mudah dipahami,
terkesan ringan dan tidak serius.

Namun harus diingat adakalanya ada bahasa-bahasa sehari-hari yang mungkin


tidak dipahami setiap pembaca. Misalnya jika kita gunakan ”bt”, yang artinya bosan.
Jika kita menggunakan kata tersebut dapatkah kita menjamin bahwa pembaca kita
yang ada di Papua mengerti arti kata tersebut. Intinya kita harus berhati-hati
menggunakan kata-kata sedemikian, yang tadinya agar pembaca mudah memahami
malah mengakibatkan hal sebaliknya.

Biasakan untuk menuangkan ide Anda dalam tulisan yang tidak lebih panjang dari 4
sampai 5 alinea. Pembaca biasanya, akan merasa jenuh melihat tulisan yang sangat

26
panjang. Karena pembaca ingin segera mendapatkan pesan utama dari tulisan Anda
dalam waktu singkat.

Sebagaimana telah saya jelaskan pada bagian sebelumnya, usahakan setiap ide
yang Anda sampaikan didukung dengan ilustrasi yang menarik. Apa itu berupa data,
pengalaman pribadi Anda atau seseorang . Biasanya tulisan yang hanya berisikan
hal-hal yang abstrak/konsep agak kurang menarik dan kadang sulit dipahami.
Apalagi jika konsep yang kita sampaikan adalah sesuatu hal yang baru bagi
pembaca. Contoh tulisan dengan ilustrasi adalah seperti kutipan dibawah

Salah satu penyakit koi yang cukup mematikan adalah Koi Herpes Virus (KHV)
yang menyerang ikan koi dan ikan mas. Penyakit ini bersifat akut dan ganas serta
dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dalam waktu yang relatif
singkat. ” Hendra, seorang pengemar hobi yang berdomisili di Depok empat
dipusingkan dengan kematian ikannya secara beruntun. ikan-ikan peliharaannya
mati hampir semuanya ................”

Bantuan ilustrasi akan membuat tulisan lebih mudah dipahami. Sehingga si


pembaca dapat dengan mudah menangkap maksud yang Anda sampaikan.

Tips lainnya yang membuat tulisan Anda menarik adalah dengan menambahkan
gambar. Gambar yang Anda masukkan bertujuan membantu memberikan konteks
dalam tulisan Anda, atau memberikan gambar dari penjelasan Anda pada bagian
kalimat tertentu. Untuk memberikan konteks gambar di blog biasanya berada di
bagian atas sebelah kanan, kiri tulisan. Sedangkan gambar untuk memperjelas
bagian dari statement umumnya diletakkan di bahwa pernyataan tersebut.

Intinya pilihlah gambar yang sesuai dengan apa yang Anda sampaikan. Dan jangan
memasukkan gambar-gambar yang tidak perlu dengan tujuan untuk mempercantik,
karena semakin banyak gambar yang anda tampilkan di blog, akan memperlambat
proses loading.

Gambar-gambar tersebut bisa Anda ambil dari internet, namun saya lebih
menyarankan baikknya Anda menggunakan gambar milik Anda sendiri. Ini akan
semakin meningkatkan nilai originalitas tulisan Anda, apalagi jika gambar yang Anda
miliki sisi keunikan.

Kualitas dari Buku sangat ditentukan oleh kualitas tulisan Anda. Jika pembaca
kecanduan untuk melorotkan matanya dari satu artikel ke artikel lain maka tulisan
Anda boleh dikatakan cukup “hot”. Tentu sangat sulit mengetahui respon pembaca
terhadap karya Anda. Namun tingginya angkap penjualan buku Anda bisa menjadi
indikator. Atau adanya beberapa artikel dari buku Anda dikutip sebagai referensi dari
pembaca Anda.

Dan tanda yang sangat menunjukkan daya mistis dari tulisan Anda adalah ketika
ada pembaca yang mendaulat Anda sebagai tokoh idolanya. Kemudian dengan
terang-terangan mengirimkan foto dan surat pengemar kepada Anda.

27
CARA SAYA MEMBUAT TULISAN “EXPRESS”

Ini adalah cara saya membangun sebuah artikel berjenis how to. Dengan mengawali
mencoret-coret membuat pointers-pointers saya bisa dengan mudah membangun
sebuah artikel. Silahkan simak langkah-langkah ala saya dalam membangun tulisan.

Langkah pertama untuk membuat tulisan adalah dengan menentukan judul


sekaligus menjadi tema tulisan. Setelah itu tuliskan segala hal yang muncul di benak
Anda terkait dengan judul tersebut. Termasuk Anda dapat melakukan research
dengan mengumpulkan data yang Anda inginkan, dengan membaca, mencatat,
observasi, mengkliping.

Mengatasi Serangan Virus di Komputer

Virus berbahaya buat computer

Virus merupakan program computer yang merusak

Jangan memasukkan flasdish di komputer yang terkena virus

Format ulang komputer yang terkena virus (Rianto, Mengatasi serangan Virus
Komputer, 2008)

Instal anti virus di komputer Anda

Anti virus harus di update biar ampuh menangkal virus

.............................

Kemudian kumpulan ide-ide tersebut, atau atur agar menjadi alur tulisan yang baik
dalam kerangkan outline. Beberapa penulis melewatkan tahap ini, dan langsung
menulis apa yang muncul di benaknya. Namun tidak semua orang bisa menulis
dengan cara ini.

Untuk mempermudah sebaiknya Anda tetap membuat kerangka atau outline ini
supaya tulisan atau cerita Anda memiliki konsistensi dan alur yang baik. Anda akan
dengan mudah melihat alur tulisan dengan hanya membaca kerangka.

Ide-ide yang telah Anda kumpulkan pada tahapan sebelumnya dapat Anda jadikan
sebagai pikiran utama dalam alinea. Dan kemudian ide-ide yang telah anda tentukan
sebagai pikiran utama dalam alinea dapat anda susun secara sistematis menjadi
sebuah outline.

Setelah itu Anda mulai menulis dengan mengembangan outline dan ide-ide yang
menjadi pokok pikiran menjadi alinea penuh. Atau Anda juga dapat menjadikan
bagian ide-ide yang tidak terambil menjadi pokok pikiran dalam alinea menjadi

28
kalimat penjelas ide. Tulisan dapat juga Anda kembangkan dengan memasukkan
kutipan dari refensi yang telah ada kumpulkan ketika melakukan research..

Ada beberapa yang perlu Anda perhatikan agar tulisan Anda menarik dan tidak
membosankan.

Pertama, Gunakan selalu kalimat aktif. “ Saya memasak nasi” atau terdengar lebih
menggigit dibandingkan “ Nasi dimasak oleh saya”.

Kedua, Gunakan kalimat singkat dan tidak berbelit-belit. Ingat bahwa pembaca ingin
segera mendapatkan ide yang hendak Anda sampaikan dalam waktu singkat.
Sehingga kalimat seperti “ Hendra memanfaatkan mesin ini” terasa lebih singkat dari
“Hendra memanfaatkan penggunaan mesin ini”.

Ketiga, pilihlah kata-kata yang femiliar.Anda harus ingat bahwa pembaca anda besar
kemungkinan adalah orang-orang awam terhadap bidang yang anda kuasai. Oleh
sebab itu sampaikanlah ide-ide sesimple mungkin. “ Petani menggunakan aplikasi
ryzhobiut untuk mengcounter serangan OPT” akan lebih baik jika diganti dengan
kalimat “ petani menggunakan intesktisida untuk mengatasi serangan hama”.

Hindari penggunaan kata-kata teknis, jika harus menggunakan buat penjelasan


tentang kata tersebut. Misalnya “Indonesia memiliki kasus Cybercrime yang tertinggi.
Cybercrime adalah.......................................” Mungkin tidak semua pembaca
mengerti apa itu cybercrime, oleh sebab itu kita perlu mendefenisikannya agar kata
ini bisa digunakan pada kalimat lainnya.

Keempat, hindari nominalisasi yakni mengubah kata kerja menjadi kata benda. Lebih
baik anda memilik kalimat “ia berkembang pesat setelah makan” daripada “
Perkembangannya pesat setelah makan”

Alinea yang anda gunakan jangan terlalu panjang. Sebaiknya sebuah alianea terdiri
dari 3 atau 4 kalimat saja. Anda bisa pisahkan kelimat yang berisikan penjelasan
dengan contohnya dalam alinea yang berbeda. Intinya buatlah alienea yang pendek,
kerena alinea yang panjang cenderung membosankan pembaca. Pergantian aliena
seolah adalah waktu jeda bagi pembaca.

Setelah selesai membuat tulisan, jangan buru-buru mempublishnya di blog Anda..


Simpan terlebih dahulu beberapa waktu dan baca kembali. Seringkali kita mudah
menjumpai banyak kekurangan setelah tulisan tersebut kita baca setelah beberapa
hari kita endapkan.

Oleh sebab itu langkah selajutnya lakukan perbaikan terdapat kesalahan, termasuk
kesalahan ketik, gramatika, tata bahasa. Jika ada merasa bahwa perlu penambahan
atau ada poin-poin yang tidak relevan Jangan segan untuk menambahkan atau
menghilangkan bagian tulisan Anda. Pastikan bahwa yang Anda akan terbitkan
adalah tulisan Anda yang terbaik.

Mendapatkan Ide
Untuk mendapatkan gagasan untuk menjadi topik tulisan ada banyak cara. Tentu
saja Anda bisa saja ide tersebut muncul dengan sendirinya dalam pikiran saya.

29
Teman saya sering mendapatkan ide tulisan ketika sedang mandi. Dan ia langsung
mencatat di buku catatannya hal-hal terlintas di pikirannya.

Anda juga dapat menjaring ide tulisan dengan berdiskusi dengan dengan teman,
kerabat, ataupun keluarga tentang gagasan Anda untuk mendapatkan masukan.
Saya pernah membuat tulisan yang merupakan rangkuman pemikiran paman saya
seorang dosen filsafat, yang ia utarakan ketika kami berdiskusi.

Atau mengikuti kegiatan yang dapat merangsang timbulnya ide penulisan. Seperti
mengikuti seminar, mengunjungi pameran atau tempat-tempat yang bisa
menimbulkan inspirasi.

Namun sumber yang lazim dari kebanyakan penulis untuk menumbuhkan ide
adalah dengan membaca buku. Agar Anda dapat menjadi penulis yang produktif
maka mau tidak mau Anda harus banyak membaca. Semua buku harus banyak dan
tidak hanya terkait bidang yang Anda ulas karena buku-buku dari bidang lain dapat
memperkaya wawasan Anda.

Menulis itu tidak sulit. Saratnya Anda harus belajar setiap hari dengan menulis dan
menulis. Saya jamin jika anda rajin membuat tulisan lama kelamaan menulis dapat
Anda lakukan dengan mudah. Dan tidak lagi menjadi pekerjaan tersulit dalam hidup
Anda seperti yang dialami teman saya.

30
BIASAKAN TO THE POINT

Boleh dikatakan masyarakat Indonesia belum memiliki kebudayaan membaca.


Konon untuk menjual buku hingga 1000 exp satu tahun saja adalah pekerjaan yang
sangat sulit. Sehingga orang-orang yang tidak aktif membaca cenderung
menghadapkan buku-buku yang mudah dimengerti dan cepat memberikan
informasi.

Dengan kata lain orang Indonesia mengharapkan informasi yang to the point? Nah,
mungkin Anda bertanya-tanya apa maksudnya informasi yang demikian? Seperti
apa bentuknya? Itu sebabnya kebanyakan buku yang laris di pasaran yang bersifat
how to, yang kadang lebih simpel dari pada buku pengetahuan mendalam tentang
topik tertentu.

Buku yang to the point dipenuhi artikel yang mblak-mblakan memberikan informasi
dan tidak bertele-tela. Artinya alinea awal penulis cukup memberikan pengantar
yang singkat tidak melebar kemana-kemana, alinea tengah berisikan informasi yang
ingin disampaikan. Dan informasi akhir berisikan pengulan informasi utama yang
ingin disampaikan.

Misalnya saja Anda akan membuat artikel tentang cara membuat kompos.

PEMBUATAN KOMPOS BIO-TRIBA PADAT

Pembuatan organo-triba pada dasarnya tidak berbeda dengan pembuatan kompos.


Hanya pembuatan kompos-biotriba membutuhkan formula bio-triba sebagai
biokomposer. Sehingga kompos yang dihasilkan memiliki kandungan yang tinggi untuk
mikroorganisme yang bermanfaat menghambat pertumbuhan patogen tanam yang
berbahaya bagi tanaman.
----------------------------------(alinea pembuka)--------------------------------------------------------

Pemilihan Lokasi
Proses produksi pupuk organik Bio-TRIBA tidak memerlukan tempat khusus, bisa
dikebun, gudang dan gubuk, yang penting selama proses berlangsung tidak mendapat
sinar matahari atau hujan secara langsung. Sehingga, tempat proses produksi kompos
sebaikan ditutup dengan plastik atau beratap.

Untuk menghasilkan kompos yang bermutu sebaiknya dasar bangunan diberi alas
dengan semen atau diberi ubin, tetapi bukan hal yang mutlak, yang utama tidak
tergenang air. Bila pengomposan dilakukan di atas tanah, sebaiknya diberi alas,
misalnya plastik, karung bekas atau dedaunan.

Bahan Baku
Bahan utama (bahan organik) yang dibutuhkan untuk membuat kompos bio triba ada
beberapa macam.....................................

---------------------------------------(alinea berisikan informasi)----------------------------------------

31
Coba kita lihat alinea pembuka artikel di di atas. Cukup jelas sebagai pengantar
untuk memasuk cara-cara untuk membuat kompos padat. Singkat, hanya satu
aliena dan fokus. Tapi apa jadinya jika alinea ini berubah menjadi tidak to the point.

PEMBUATAN KOMPOS BIO-TRIBA PADAT

Pembuatan organo-triba pada dasarnya tidak berbeda dengan pembuatan kompos.


Hanya pembuatan kompos-biotriba membutuhkan formula bio-triba sebagai
biokomposer. Sehingga kompos yang dihasilkan memiliki kandungan yang tinggi untuk
mikroorganisme yang bermanfaat menghambat pertumbuhan patogen tanam yang
berbahaya bagi tanaman.

Mikroorganisme yang digunakan adalah jenis fusarium yang ditemukan pertama sekali
oleh seorang pakar mikrobiologi asal Jepang. Hal ini ditemukannya dari hasil penelitian
terhadap imnulogi terhadap jagung. Teknologi ini kemudiam berkembang pada tahun
1999 ketika salah satu mahasiswa Indonesia membawa teknologi ini ke Indonesia.

Kompos ini sangat padat, dari hasil Socfindo kepadatannya lebih dari kompos biasa.

Kemudian
----------------------------------(alinea pembuka)--------------------------------------------------------

Pemilihan Lokasi
Proses produksi pupuk organik Bio-TRIBA tidak memerlukan tempat khusus, bisa
dikebun, gudang dan gubuk, yang penting selama proses berlangsung tidak mendapat
sinar matahari atau hujan secara langsung. Sehingga, tempat proses produksi kompos
sebaikan ditutup dengan plastik atau beratap.

Untuk menghasilkan kompos yang bermutu sebaiknya dasar bangunan diberi alas
dengan semen atau diberi ubin, tetapi bukan hal yang mutlak, yang utama tidak
tergenang air. Bila pengomposan dilakukan di atas tanah, sebaiknya diberi alas,
misalnya plastik, karung bekas atau dedaunan.

Bahan Baku
Bahan utama (bahan organik) yang dibutuhkan untuk membuat kompos bio triba ada
beberapa macam.....................................

---------------------------------------(alinea berisikan informasi)----------------------------------------

Mungkin bagi pembaca aktif yang suka mencari pengetahuan info di tambahan
tersebut menarik. Karena ia mengetahui sejarah tentang asal muasal teknolog
tersebut. Namun bagi pembaca yang “malas”, ia akan segara melewatkan informasi
tersebut karena tidak berguna bagi kepentingan penggunaannya. Ia cukup
mengetahui kalau kompos ini menggunakan mikroorganisme dan cara
pembuatannya tidak berbeda dengan kompos biasa.

Oleh sebab itu sebaiknya alinea awal hanya pengantar untuk masuk kepada
penjelasannya. Misalnya karena pada judul Anda menyebutkan pembuatan bio-triba,
tentu Anda perlu memberikan penjelasan singkat apa itu bio-triba. Sehingga
kemudian pembaca bisa mengikuti paparan Anda selanjutnya.

Sedangkan untuk alinea tengah atau informasi utama sebaiknya disampaikan


dengan singkat dan padat. Sebaiknya barang atau benda yang sulit untuk
dideskripsikan dijelaskan dengan gambar.

32
Pembuatan Organo-Triba
1. Jumlah bio-triba yang digunakan ádalah 2 – 3 liter/ton bahan mentah yang akan dikomposkan.
BioTRIBA yang terdapat dalam botol/kemasan + air dicampur merata dengan dosis 10 – 50 ml/l
(tergantung pada kadar air bahan yang digunakan), makin basah bahan yang akan digunakan
maka dosis yang digunakan makin tinggi atau jumlah air yang digunakan sebagai bahan
pencampur lebih sedikit.
2. Bahan baku yang telah tersedia disiram larutan larutan BioTRIBA. Pencampuran dilakukan
perlahan-lahan dan merata hingga kandungan air ± 30-40 %. Kandungan air yang diinginkan
diuji dengan menggenggam bahan. Kandungan air 30-40 % ditandai dengan tidak menetesnya
air bila bahan digenggam dan akan mekar bila genggaman dilepaskan.

Gambar. Bio-Triba

Dibawah ini adalah contoh alinea yang tidak to the point


Pembuatan Organo-Triba
1. Sebaiknya pilihlah hari yang tepat untuk melakukan pembautan organotriba. Pilihlah orang-
orang yang terbaik dalam melakukan pekerjaan. Jumlah bio-triba yang digunakan ádalah 2
– 3 liter/ton bahan mentah yang akan dikomposkan. BioTRIBA yang terdapat dalam
botol/kemasan + air dicampur merata dengan dosis 10 – 50 ml/l (tergantung pada kadar air
bahan yang digunakan), makin basah bahan yang akan digunakan maka dosis yang
digunakan makin tinggi atau jumlah air yang digunakan sebagai bahan pencampur lebih
sedikit. Dari hasil penelitian Balittro komposisi 2 – 3 liter air/ton adalah hasil yang terbaik.
Sedangkan menggunakan air sebagai pelarut sesuai dengan anjuran dari dr. Hiraku
penemu teknologi Organo-triba.

Mungkin dengan adanya tambahan informasi yang dimiringkan tulisan menjadi lebih
panjang. Namun bagi pembaca yang malas, mereka akan bertanya “apa guna?”.
Termasuk ketika Anda mengutip tentang hasil penelitian untuk menjelaskan bahwa
metoda yang Anda sampaikan punya landasan ilmiah.

Namun masalahnya pembaca seringkali tidak mempermasalahkannya. Artinya


ketika mereka telah membeli buku Anda, apapun yang Anda sampaikan mereka
cenderung percaya. Karena pembaca anda bukan seorang dosen yang sedang
membaca sebuah karya ilmiah.

Oleh sebab itu ada yang perlu anda perhatikan untuk membuat tulisan yang to the
point.

Pertama, pada awal alinea berikanlah pengantar yang berkaitan langsung dengan
penjelasan Anda selanjutnya. Misalnya Anda membuat artikel “ Kiat sukses
bertanam jarak”, anda tidak perlu menjelaskan sejarah jarak, jenis-jenis tanaman
jarak karena tidak relevan. Yang perlu Anda jelaskan mengapa pembaca perlu

33
mengetahui kiat bertanam jarak? Bahwa jarak tanaman menguntungkan yang rentan
terhadap hama dan butuh pemeliharaan yang tepat.

Kedua, pada saat Anda menjelaskan bagian kiat-kiat. Buatlah singkat, padat dan
jelas. Anda tidak perlu terlalu banyak memberikan argumen, bukti penelitian yang
menunjukkan bahwa trik itu benar. Sebaiknya untuk benda atau alat, teknik yang
mungkin tidak terlalu dikenal oleh pembaca. Misalnya “mesin pencacah”, daripada
menjelaskannya atau mendefenisikannya lebih baik anda menujukkannya dalam
bentuk gambar.

Ketiga, hindari penjelasan yang normatif. Misalnya “sebaiknya sebelum Anda


melakukan pembuatan kompos, persiapkan kesehatan Anda”. Atau “Sebaiknya
pilihlah hari yang tepat untuk melakukan pembautan organotriba. Pilihlah orang-
orang yang terbaik dalam melakukan pekerjaan”. Tanpa Anda menginformasikan hal
tersebut pembaca sudah tahu bahwa pada saat membuat kompos kondisi tubuh
mereka harus sehat. Tentu harus hari yang tepat karena jika dilakukan pada waktu
hujan akan sulit dilakukan.

Intinya ketika akan membuat tulisan how to, biasakan untuk menulis to the point.
Artinya setiap kalimat yang anda tuliskan bermanfaat bagi pembaca. Penjelasan
tambahan yang Anda buat haruslah untuk istilah yang tidak dimengerti oleh penerbit.
Kuncinya dengan membaca 5 atau 10 menit pembaca bisa mendapatkan informasi
dengan mudah, tanpa harus mencari bagian-bagian yang dibutuhkannya. Sehingga
orang yang paling “malas-pun” akan tertarik membaca buku Anda.

34
SAATNYA MELAKUKAN EDITING

Setelah selesai menuliskan naskah Anda, maka selanjutnya mengedit. Tujuannya


adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan. Karena
adakalanya ketika pikiran kita bergerak dan kita berusaha menangkap kemudian
menuliskannya, adakalanya kita tidak bisa mengontrol sepenuhnya cari kita untuk
tidak sampai membuat keselahan. Dan tidak jarang pada waktu mengetik kita
merasa kalimat yang kita bangun sepertinya sudah oke. tapi begitu Anda lihat
kembali ternyata membingungkan.

Jadi tujuan melakukan editing adalah agar tulisan Anda menjadi lebih sempurna
tidak menimbulkan kebingungan akibat kesalahan dalam pengetikan atau pemilihan
kata. Dan sebaiknya setiap kali akan mengirimkan ke pada penerbit lakukan editing
beberapa kali. Saya biasanya melakukan editing 3 kali sebelum saya kirimkan ke
sebuah penerbit.

Lagi pula kalau Anda mengirimkan tulisan yang caruk maruk, banyak salah ketik,
dan penataannya tidak baik, maka bagi penerbit, Anda sepertinya tidak serius. Anda
tidak sungguh-sungguh ingin membuat buku yang berkualitas melainkan hanya
berspekulasi untuk bisa diterima penerbit.

Adapun hal-hal yang perlu menjadi perhatian Anda ketika pengeditan adalah
sebagai berikut:

Pertama, kesalahan menempatkan posisi tanda-tanda baca, seperti tanda "titik",


"koma", "titik dua", "titik koma", dan lain-lain. Fungsi titik pada umumnya adalah
untuk mengakhiri sebuah kalimat. Sehingga setiap kalimat yang sudah selesai perlu
diberi tanda titik (.). Tanda ini dibuat segera setelah kata yang terakhir pada kalimat
itu tanpa diantarai oleh spasi, alias menempel pada kata terakhir. Misalnya: "Kucing
itu memanjat pohon untuk menangkap burung.", bukan "Kucing itu memanjat pohon
untuk menangkap burung ." Perhatikan tanda titik yang dibuat setelah kata "burung".

Setelah tanda titik, diharuskan memberikan spasi (jarak antara) untuk memulai
kalimat baru. Misalnya: "Kucing itu memanjat pohon untuk menangkap burung. Dia
berusaha memanjat dengan mengendap-endap agar tidak terdengar oleh sang
burung sasarannya." Perhatikan dengan seksama tanda titik setelah kata "burung"
segera diikuti tanda antara (spasi) sebanyak 1 kali, tidak 2 kali atau lebih. Khusus
tanda jarak antara atau spasi ini, perlu diletakkan tidak hanya di antara setiap 2 kata,
tetapi juga setelah tanda-tanda baca (titik, koma, titik dua, titik koma, tanda seru,
tanda tanya, dan lain-lain).

Tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), dan tanda baca yang lain seperti tanda
tanya (?), tanda seru (!), diletakkan segera atau menempel pada kata yang
mendahuluinya. Misalnya: "Ketiganya adalah Andy, Anna, dan Anggun." Perhatikan
tanda koma yang diletakkan segera tanpa spasi setelah kata Andy, Anna, dan

35
Anggun. Demikian juga dengan tanda-tanda baca lainnya, misalnya (contoh:),
(saya;), (mengapa?), (pergilah!) ("dia sedang bepergian"), dan seterusnya. Khusus
tanda kurung (...), tanda kurung pembuka diletakkan segera sebelum kata atau
menempel pada kata yang akan mengikutinya; dan tanda kurung penutup diletakkan
segera sesudah kata yang mendahuluinya. Demikian juga dengan tanda petik ("... "),
tanda petik pembuka ditempelkan pada kata yang akan mengikutinya, sedangkan
tanda petik penutup ditempelkan setelah kata yang mendahuluinya. Namun perlu
diperhatikan, bahwa bila kalimat yang dalam tanda petik itu adalah sebuah kalimat
langsung yang diikuti tanda titik, maka tanda baca titik itu harus diletakkan sebelum
tanda petik penutup. Misalnya: Dia berkata, "Kami akan segera ke sana." Perhatikan
tanda titik yang ada di dalam tanda petik.

Kedua, "salah ketik". Seperti telah disebutkan di atas, kita tidak terlepas dari
kekurang-telitian pengetikan ini. Misalnya, kata "bisa" tertulis "bias", kata "hukum"
menjadi "hukom", "menganggap" menjadi "mengangap", dan seterusnya.
Kesalahan-kesalahan ketik seperti contoh berikut ini lebih fatal akibatnya karena
merubah makna. Oleh sebab itu perlu benar dihindari agar pesan yang ingin anda
sampaikan tidak harus hilang oleh kesalahan ketik. Contohnya: kata "tetapi" menjadi
"tetap", kata "memang" menjadi "menang", kata "busung" menjadi "burung", dan
lain-lain.

Ketiga, kesalahan penggunaan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Contoh


kesalahan yang sering terjadi adalah penempatan spasi di antara suku kata "di" dan
kata yang mengikutinya, seperti "di bahas" yang seharusnya "dibahas", "di rekam"
yang mestinya "direkam", "di balas" seharusnya "dibalas", dan lain-lain. Satu kunci
sederhana untuk menentukan apakah suku kata "di" itu perlu dipisahkan dari kata
dasarnya adalah apakah kata setelah "di" itu merupakan kata tempat atau bukan.
Misalnya "di sekolah" bukan "disekolah". Perhatikan bahwa sekolah adalah kata
tempat sehingga kata itu dipisahkan dari partikel "di" yang mendahuluinya. Namun
akan berbeda jika suku kata "di" itu berfungsi sebagai awalan (prefix), semisal
"disekolahkan", bukan "di sekolahkan".

Keempat, adalah tata bahasa. Anda dapat saja membuat kalimat yang Anda rasa
tidak mendukung pokok pikiran pada sebuah alinea. Atau membuat kalimat yang
rancu atau tidak efektif menjad lebih baik.

36
NOT BE PERFECT

Salah satu naskah saya berulang kali diedit agar sempurna. Pokoknya saya ingin
naskah tersebut berisikan kalimat yang menarik, tidak ada kesalahan pengetikan.
Tapi begitu saya kirim ke penerbit, naskah itu dipoles ulang sehingga ketika
diserahkan kepada saya, naskah tersebut telah berubah sedemikian rupa. Konsep
pengeditan yang saya lakukan rasanya tidak terlihat dalam naskah tersebut.

Masalah kesempurnaan menjadi salah kendala yang sering dihadapi penulis.


Sehingga meskipun naskah telah selesai ditulis, tapi urung dikirimkan karena si
penulis merasa perlu memoles. Bahkan salah satu penulis yang saya kenal setelah
melakukan editing berulang-ulang, meminta review dari banyak orang, masih harus
melakukan seminar semi-ilmiah untuk membuktikan bahwa naskahnya layak untuk
dikirimkan pada penerbitnya.

Namun yang cukup apes adalah, ketika si penulis berjuang untuk membuat
naskahnya sesempurna mungkin. Tapi penerbit malah tidak berminat untuk
menerbitkannya. Karena bagi penerbit yang utama adalah substansi dari materi
bukan pada kesempurnaanya.

Jadi ketika Anda begitu khawatir dengan kesempurnaan naskah Anda, ingatkan diri
Anda. Bahwa Anda harus meninggalkan tugas untuk editor. Bahwa merekalah yang
lebih paham tentang kemasan tulisan yang cocok untuk buku. Mereka akan buang
kalimat yang tidak bermanfaat atau sekedar meramaikan tulisan. Mereka kadang
juga mengubah format tulisan agar lebih menarik di baca. Demikian juga dengan
kata-kata teknis yang tidak awam, mereka akan mengubahnya agar lebih bisa
dipahami pembaca luas.

Oleh sebab itu ketika Anda menulis jangan terlalu berpikir untuk membuat tulisan
yang maha sempurna. Karena bisa jadi apa yang Anda anggap sempurna belum
sempurna di mata editor. Disamping itu jika anda berupaya untuk mempercantik
tulisan Anda maka akan banyak waktu yang terbuang, dan percuma karena itu
adalah hal juga akan dilakukan oleh editor.

Maka saran yang terbaik bagi Anda ketika akan melakukan editing, utamakan editing
pada format tulisan agar tidak berantakan dan dipenuhi salah ketik sebagaimana
telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Bahwa daftar isi telah sesuai dengan halaman pada naskah. Setiap bagian bab
berada pada halaman yang tepat, demikian juga dengan format daftar pustaka.
Demikian cek ulang biodata Anda jangan sampai ada yang salah. Karena mengenai
kebanaran data pribadi hanya Anda yang tahu dan bukan editor.

Mengenai pemilihan kalimat dan gaya bahasa, sebaiknya lebih ditujukan untuk
menghilangkan kalimat yang tidak penting atau mendukung penjelasan. Atau
menghilangkan kata yang tidak perlu. Mengubah kalimat yang rancu. Sedangkan

37
untuk gaya bahasa cukup lakukan editing 2 sampai 3 kali. Setelah Anda melakukan
editing endapkan beberapa hari kemudian edit kembali.

Setelah melakukan editing ke 3 walaupun Anda mungkin merasa tidak puas,


yakinkanlah editor akan melakukan pekerjaan terbaiknya bagi Anda. bahkan saya
sering tidak menyangka tangan dingin seorang editor bisa mengemas naskah saya
dengan begitu baiknya. Sehingga lebih menarik untuk dibaca.

Atau cara lain untuk melakukan editing cepat adalah memberikan beberapa draft
kepada 2 atau 3 rekan untuk mendapatkan masukan daripadanya. Setelah
melakukan koreksi, meskipun Anda rasa tidak cukup sempurna, langsung saja kirim
kepada penerbit.

38
SIAPKAN SINOPSIS, KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI YANG SEKSI

Saya harus memberitahu sebuah rahasia ampuh untuk menarik perhatian penerbit.
Yaitu “ siapkan sinopsis, kata pengantar dan daftar isi yang seksi”. Nah, apa
maksudnya seksi? Tentu yang bisa menarik perhatian redaksi sebuah penerbit
sampai mereka berpikir “ Sepertinya naskah ini menarik”

Memoles Daftar Isi


Kita akan mulai dari membuat daftar isi. Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya
Anda bisa menjadikan outline Anda kemudian menjadi daftar isi. Namun sebaiknya
sebelum menjadikannya sebagai daftar isi, Anda perlu memoles agar lebih seksi.

Caranya adalah dengan mengubah judul bab dan sub bab menjadi lebih menarik.
Tentu Anda bisa membuat daftar isi yang agak serius, atau kaku. Model ini akan
sangat cocok untuk buku-buku teks book atau buku pelajaran. Namun ketika Anda
hendak membuat buku popular pertimbangkan untuk memilih judul-judul yang unik.

Ada beberapa trik judul bab atau sub bab yang menarik:

Pertama, Ada beberapa kata yang memiliki daya mistis. Yakni ” mudah”, ”ajaib”, ”
sukses”, ”hebat”. Intinya ketika Anda hendak mengajak pembaca untuk menekuni
sebuah bab tentang kiat-kiat Anda harus pastikan hal yang ingin Anda bagikan
mudah namun fantastik. Misalnya

1. Cara ”Mudah” Membangun Blog


2. Apa ”yang tidak diajarkan pakar” tentang berternak sapi
3. Cara ”praktis” membangun kebun sawit

Kedua, Anda bisa juga membuat plesetan dari moto yang populer di tengah-tegah
masyarakat.

Seperti salah satu bab di buku yang berjudul ” Lebih Aktif lebih baik” yang
merupakan moto dari salah satu capres pada pemilu 2009 lalu ” Lebih Cepat lebih
Baik”. Namun yang perlu diingat plesetan ini harus sesuai dengan tema tulisan dan
jangan sampai tidak nyambung.

Ketiga, Anda bisa menggunakan kalimat ujaran sehar-hari sebagai judul bab.
Misalnya seperti judul pada salah satu bab buku saya tentang koi ” Pettt!!! Wah, Mati
Lampu!!!

Keempat, Namun apapun trik-trik tersebut, prinsipnya adalah buatlah judul tulisan
singkat padat. Judul yang terdiri dari 3 kata akan lebih dari dari 6 kata. Dan
ciptakanlah sepopuler mungkin. Gunakan istilah-istilah populer.

Dibawah ini adalah contoh daftar isi dari salah satu naskah saya yang telah diterima
untuk terbitkan oleh salah satu penerbit ternama di Indonesia.

39
PRAKATA
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
2 Munculkan Diri Anak-Anak dalam Diri Anda
3 Kebaikan si Kecil
4 Keluarga yang Jaim
5 Buruknya Pandangan Kita tentang Sifat Anak-Anak
6 Uji Hubungan Anda
7 Inspirasi Konsep be a Child
8 Si Manja dalam Diri Anda
9 Mulailah dari Komunikasi
10 Usil deh Kamu!!
11 Mari kita bermain
12 Nyeleneh tapi Asik
13 Mari Berbagi Cerita
14 Respon Pandangan Be A Child

DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar
Pada bagian kata pengantar adalah ruang bagi Anda untuk berpromosi. Kelihaian
Anda untuk bagian ini adalah bagaimana orang yang tadinya tidak berminat
membaca buku Anda, menjadi tertari setelah membaca kata pengantar. Jadi Anda
harus pintar-pintar mengemas kata-kata.

Ketika akan membuat kata pengantar, maka pada alinea pertama saya mencoba
meyakinkan calon pembaca mengapa buku ini menarik untuk dibaca. Jadi sebelum
Anda menulis kata pengantar Anda harus memiliki brand untuk buku Anda. Misalnya
buku blog yang membuat orang yang awam komputer bisa berbisnis online”. ” Buku
Koi Khusus Pemula”.

Jadi Anda bisa menjelaskan di bagian awal alinea, jika buku ini menarik karena
pembaca akan mendapatkan informasi tentang berbisnis online yang sangat praktis.
Atau buku ini akan menyediakan informasi lengkap tentang pemeliharaan koi yang
disesuai dengan kebutuhan pemula.

Anda bisa saja membandingkan dengan buku-buku yang telah Anda. Apa kelebihan
buku Anda dengan buku yang telah terbit. Tapi Anda tentu tidak perlu menyebutkan
bukunya. Ulas saja secara umum. Misalnya ” buku tentang koi umumnya lebih
ditujukan pada pembaca yang sudah lama mengenal koi. Sehingga adakalanya tidak
banyak mengulas hal-hal yang sering dihadapi pemula. Disamping itu istilah yang
digunakan kadang agak sedikit teknis”

Setelah itu mulai menjelaskan hal-hal apa yang Anda bagikan dalam buku ini.
Dengan penjelasan ini pembaca akan semakin tertarik. Oleh sebab itu deskripsikan
dengan tepat mamun jangan berlebihan, atau menyampaikan keunggulan yang tidak
bakal dijumpai pembaca di buku Anda.

Bagian terakhir Anda kembali menakankan keuntungan pembaca membaca buku


Anda. Sambil Anda kembali mengingatkan brand dari buku Anda tersebut. Misalnya,

40
jadi membaca buku ini Anda bakal mendapatkan berbagai informasi yang
bermanfaat dan hal yang menyenangkan. Karena buku ini memang ditujukan bagi
Anda yang ingin belajar koi tanpa dengan mudah dan efektif.

Dibawah ini adalah contoh kata pengantar dari salah satu buku saya yang telah
diterbitkan

Kata Pengantar
Barangkali kebanyakan Anda telah mengenal waralaba dalam bidang
usaha restoran, pendidikan. Namun bagaimana dengan waralaba
agribisnis khususnya di bidang perbenihan perkebunan. Mungkin tidak
banyak yang mengetahui tentang waralaba tersebut. Kalaupun ada
apakah usaha tersebut bakal menguntungkan?

Dalam buku ini saya coba memperkenalkan sebuah model waralaba


dibidang perbenihan kelapa sawit. Waralaba ini menjadi sangat
prospektif mengingat saat ini di Indonesia sedang terkena demam
kelapa sawit. Banyak pihak yang mencoba mengembangkan sawit
seiring dengan membaiknya harga komoditas tersebut. Sehingga saat
ini bibit sawit menjadi barang mahal yang banyak dicari. Sayangnya
banyak dari pencari benih malah mendapatkan bibit yang tidak
bermutu.

Namun apakah waralaba ini sama menguntungkan dengan


sebagaimana waralaba lainnya. Hal ini juga coba saya tunjukkan
melalui tulisan di buku ini. Waralaba sawit tidak hanya memiliki
prospek pasar namun juga kelayakan usaha. Bagaimana tidak, dalam
waktu 1 tahun pewaralaba bisa mengembalikan modalnya dan bahkan
bisa mendapatkan keuntungan bersih lebih dari 50 persen.

Dalam buku ini juga saya akan memaparkan cara untuk bisa memiliki
kerjasama waralaba dengan pemberi waralaba. Serta bentuk
kerjasama antara penerima dan pemberi waralaba.

Buku ini saya harapkan bisa menginspirasi Anda yang ingin mencari
bentuk waralaba yang menarik. Jika anda punya dana dan lahan tidak
ada salahnya mencoba usaha ini. Dan melalui usaha ini Anda tidak
saja mendapatkan keuntungan namun juga bisa membantu
masyarakat untuk menyediakan bibit sawit bermutu. Dan kalau
waralaba anda bisa terkait dengan program pemerintah, yang
dipastikan bakal mendatangkan keuntungan yang besar bagi Anda.
Semoga buku bisa bermanfaat bagi Anda

Sinopsis
Menurut pandangan saya sinopsis tidak jauh berbeda dengan kata pengantar.
Namun yang perlu diingat sinopsis ditujukan sebagai pertimbangan kepada penerbit
mengapa buku layak untuk diterbitkan.

Ada perlu mempertegas kelebihan buku ini dibandingkan buku yang sejenis yang
telah terbit. Misalnya dalam sinopsis buku saya tentang bisnis Blog, saya tekankan,

41
kelebihan buku saya tersebut adalah juga mengulas sisi offline, tidak hanya
onlinenya saja. Saya membeberkan kiat-kiat berhubungan dengan pelanggarn
secara offline, membuat pembukan, memaketkan barang, dsb.

Setelah itu jelaskan bab-bab yang akan Anda tuliskan. Serta jangan lupa beberkan
hal unik apa yang bakal Anda sampaikan di dalam masing-masing bab.

Buku ini terbagai atas 3 bagian, bagian pertama yang terdiri dari
beberapa bab akan menjelaskan pentingnya kesehatan jiwa. Dan
setiap orang dapat terkena gangguan jiwa sehingg perlu waspada.
Bagian kedua, penulis akan membagikan pengalaman tentang
gangguan jiwa yang pernah ia alami dan beberapa gangguan jiwa
yang pernah ia amati di tengah-tengah keluarga maupun
lingkungannya.

Adapun gangguan kejiwaan yang dipaparkan penulis adalah yang


sering muncul ditengah-tengah masyarakat saat ini. Kemudian
dilanjutkan dengan cara penanggulanginya. Untuk bagian ini akan
dilengkapi dengan kuisioner singkat untuk mengetahui apakah
pembaca juga terindikasi mengalami gangguan jiwa yang tengah di
bahas. Dan untuk bagian ketiga adalah kiat-kiat praktis untuk menjaga
jiwa agar tetap sehat.

Dan yang terpenting perlu Anda tegaskan potensi pasar yang bisa diraih dari buku
yang Anda tersebut. Karena hal ini adalah pertimbangan utama penerbit mencetak
buku Anda.

Dan mengapa buku ini cukup menarik dan layak untuk diterbitkan? Karena
buku koi boleh dikatakan relatif terbatas di pasaran, namun di sisi lain koi
merupakan ikan yang banyak digandrungi. Buktinya hampir di seluruh penjual
ikan, koi merupakan ikan yang dijual. Dan komunitas pencinta koi juga relatif
banyak di Indonesia.

Jadi, seberapa menariknya buku Anda, namun jika kemudian Anda sebutkan jika
target pembaca Anda adalah para pakar teknologi nuklir di Indonesia, maka penerbit
bakal berpikir dua kali mencetak buku Anda. Pasalnya pakar nuklir di Indonesia bisa
dihitung dengan jari. Tentu tidak menyenangkan bagi penerbit jika buku Anda hanya
laku 30 exemplar.

Dibawah ini adalah contoh sinopsis dari salah satu naskah saya.
SINOPSI “ HATI-HATI MENGATAKAN ANDA TIDAK SAKIT JIWA”

Mungkin tidak banyak buku-buku kesehatan yang mengingatkan pembacanya tentang


resiko gangguan jiwa. Bahwa siapapun dapat mengalami gangguan tersebut. Tidak
memang strata, mulai dari pejabat hingga kuli bangunan, mulai dari orang-orang yang
tidak berpendidikan hingga yang memiliki gelar prof. Apalagi saat ini, ketika masyarakat
mengalami banyak tekanan hidup, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan.

Tentunya mengalami gangguan kejiwaan adalah sesuatu hal yang tidak menyenangkan.
Bahkan bisa menciptakan bencana bagi kehidupan seseorang. Karena gangguan
kejiwaan dapat merengut kebahagian seseorang, membatasi mobilitas dan menciptakan

42
pembatas-pembatas sosial yang patologis. Bahkan bisa menjadikan seseorang tidak
produktif dan mengantungkan hidupnya kepada orang lain, seperti penderita gangguan
jiwa berat semacam Schizophrenia akut.

Ironisnya gangguan jiwa dapat muncul tanpa disadari. Banyak Orang yang mengalami
menanggap dirinya normal-normal saja, meskipun ia tengah mengalami persoalan
kejiwaan. Dan aktivitasnyapun mulai terganggu. Seperti halnya kebanyakan penderita
depresi tidak menyadari jika mereka telah mengalami gangguan jiwa. Ia hanya
merasakan perasaan tidak bahagia, kesedihan yang tidak habis-habisnya.

Namun jika tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan hal yang membahayakan.
Penderita depresi berat bisa memiliki keinginan bunuh diri karena ia merasa
kehidupannya sedemikian tidak bernilai. Kejadian demikian sering terjadi ditengah-tengah
masyarakat Indonesia. Sehingga kita sering mendengarkan berita tentang kasus bunuh
diri oleh sebab yang tidak jelas. Misalnya kejadian seorang Ibu di Jakarta mendadak
bunuh diri dan tidak ada yang menyadari mengapa ia nekat melakukan hal tersebut.
Saya menduga bahwa Ibu tersebut salah satu penderita depresi.

Oleh sebab itu melalui buku ini penulis ingin mengajak pembaca untuk menyadari
pentingnya kesehatan jiwa. Dan senantiasa mengevaluasi diri barangkali ada indikasi
gangguan kejiwaan. Sebab salah satu cara untuk menangkal gangguan jiwa adalah
menyadari adanya ketidakseimbangan dalam diri.

Menariknya buku ini tidak ditulis oleh pakar kejiwaan melainkan seseorang yang pernah
mengalami kejiwaannya. Serta berada ditengah-tengah lingkungan keluarga yang
terdapat banyak Saudara yang mengalami gangguan kejiwaan. Menariknya penulis tidak
hanya mengalami satu jenis kelainan saja namun ada beberapa jenis pernah dialami
penulis selama puluhan tahun. Sejak masa kecil hingga ia mulai memasuki dunia karir.

Melalui buku ini penulis ingin berbagi pengalaman tentang apa yang ia alami. Agar orang
lain tidak sampai harus mengalami apa yang ia alami. Hal yang coba penulis bagikan
antara lain tentang Mengapa gangguan tersebut ia alami? Bagaimana kemudian ia
mengatasi?. Dan kemudian ia juga berbagai perenungannya selama puluhan tahun dari
berbagai sumber inspirasi bagaimana memelihara kesehatan jiwa.

Buku ini terbagai atas 3 bagian, bagian pertama yang terdiri dari beberapa bab akan
menjelaskan pentingnya kesehatan jiwa. Dan setiap orang dapat terkena gangguan jiwa
sehingg perlu waspada. Bagian kedua, penulis akan membagikan pengalaman tentang
gangguan jiwa yang pernah ia alami dan beberapa gangguan jiwa yang pernah ia amati
di tengah-tengah keluarga maupun lingkungannya.

Adapun gangguan kejiwaan yang dipaparkan penulis adalah yang sering muncul
ditengah-tengah masyarakat saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan cara
penanggulanginya. Untuk bagian ini akan dilengkapi dengan kuisioner singkat untuk
mengetahui apakah pembaca juga terindikasi mengalami gangguan jiwa yang tengah di
bahas. Dan untuk bagian ketiga adalah kiat-kiat praktis untuk menjaga jiwa agar tetap
sehat.

Buku ini menjadi unik karena jarang sekali buku kesehatan jiwa yang ditulis oleh mantan
penderitanya. Sehingga pembaca bisa dibawa pada pengalaman si penderita. Apa sih
yang dirasakan mereka yang mengalami gangguan jiwa?Buku ini ditulis secara populer,
sehingga bisa menjangkau pembaca yang luas. Apalagi mengingat apa yang
disampaikan di sini adalah berdasarkan pengalaman langsung sehingga lebih mudah
dipahami, praktis dan aplikatif.

Semoga keberadaan buku ini bisa menambah khasanah buku-buku kesehatan jiwa. Dan
setidaknya bisa menyadarkan pembaca bahwa kesehatan jiwa itu sangat penting
sehingga perlu dijaga.

43
Di atas ini ada trik-trik saya untuk menggugah penerbit untuk mau menerbitkan buku
saya. Ada pepatah mengatakan jangan lihat dari luarnya saja. Mungkin baiknya
demikian. Sayangnya penerbitan harus menggarap puluhan bahkan ratusan naskah
yang harus digarap setiap bulannya. Jadi ketika Anda tidak bisa merayu penerbit
dari tampilan luar naskah Anda, maka jangan harap Anda bisa bersaing dengan
naskah-naskah lainnya.

44
STRATEGI MENCURI HATI PENERBIT

Setelah naskah Anda rampung, telah diedit beberapa kali. Demikian juga synopsis
kata pengantar dan daftar isi yang mengoda sudah Anda siapkan. Maka langkah
selanjutnya adalah mencari penerbit bagi buku Anda.

Namun sebelum Anda mendekati penerbit untuk buku ada baiknya melakukan
penelitian terlebih dahulu. Anda harus mencari tahu penerbit apa yang cocok
dengan tema tulisan Anda. Karena sebagaimana kita tahun ada penerbit yang
mengkhususkan untuk menerbitkan buku-buku pertanian seperti Agromedia,
Penebar Swadaya. Ada yang menerbitkan buku-buku komputer seperti Elexmedia,
Andi Offset, dsb. Tentu Anda perlu mengetahui karakterisitik penerbit sebelum Anda
mengirimkan naskah.

Kemudian tidak hanya kesesuaian tema, namun jenis buku-buku seperti apa yang
biasa mereka terbitkan. Misalnya Agromedia cenderung lebih tertarik untuk
menerbitkan buku-buku pertanian praktis. Jadi jika Anda mengirimkan naskah yang
berisikan pengetahuan mendalam tentang kultur jaringan tentu tentu bakal
diterbitkan karena tidak sesuai dengan karakteristik buku yang biasa diterbitkan.

Oleh sebab itu sebelum Anda menerbitkan buku, coba pelajari karakteristik penerbit
dari buku-buku yang diterbitkannya. Nah, untuk hal tersebut coba Anda buka-buka
kembali koleksi buku-buku Anda. Atau tidak ada salahnya juga Anda melakukan
penelitian di toko buku.

Coba lihat penerbitnya dan bagaimana buku itu dikemas. Untuk mengetahui
karakteristik sebuah penerbit coba lihat beberapa judul buku yang diterbikannya.
Kemudian lihat kesamaannya.

Hal yang perlu Anda perhatikan adalah tema apa yang cenderung mereka terbitkan.
Misalnya untuk sebuah penerbit buku pertanian. Tentang apa yang sering ia
tampilkan, apakah komoditasi populer atau yang secara ekonomi belum populer tapi
secara ekonomi cukup menguntungkan. Aspek apa yang ia tekankan. Apakah hanya
budidaya saja atau juga aspek analisa ekonomi dan pemasaran. Kemudian
perhatian juga apakah buku-buku dari sebuah penerbit umumnya bergenre populer
atau ada juga yang agak ilmiah.

Kemudian perhatikan juga cara mereka mengemas. Apakah banyak menggunakan


gambar atau ilustrasi. Atau hanya tulisan dan gambar-gambar saja.

Jika anda berkunjung ke toko buku penerbit apa yang pernah menerbitkan buku
dengan tema yang sama dengan Anda. Kemudian bandingkan kelebihan dan
kekurangan dengan naskah yang Anda miliki. Tentu Anda juga perlu melist
beberapa penerbit yang mengeluarkan buku dengan tema yang sesuai dengan
naskah Anda.

45
Maka setelah mempelajarinya kemudian, tentukanlah penerbit yang sesuai dengan
tema Anda. Ada baiknya Anda mengurutkan penerbit, mulai dari yang paling
ternama atau terpopuler hingga yang kurang populer. Dari penerbit besar hingga
penerbit biasa. Hal ini bisa Anda ketahui dari jumlah koleksi buku-buku yang
diterbitkan oleh penerbit tersebut di toko buku. Penerbit yang banyak memajang
buku-bukunya di toko buku bisa menjadi indikator popularitas sebuah penerbit. Anda
juga bisa melihat profilnya di internet.

Jika Anda sangat yakin dengan kualitas tulisannya Anda tidak ada salahnya untuk
mengirimkan dari penerbit yang besar dulu. tentu Anda lihat ketentuan yang ada di
penerbit, hal ini bisa Anda lakukan dengan mengunjung situs penerbit di internet.
atau coba menghubungi nomor telp yang bisa dikontak yang bisa dilihat di internet
maupun di buku terbitannya.

Karena adakalanya sebuah penerbit tidak menerima kiriman naskah dalam bentuk
softcopy melainkan hardcopy. Namun ada juga penerbit yang menerima kirimkan
naskah dalam bentuk softcopy. Dan biasanya ada penerbit yang mengharuskan
penulis untuk melampirkan CV. Bahkan ada penerbit yang menerima pengiriman
outline terlebih dahulu dengan sampel tulisan beberapa bab sebelum penulis
mengirimkan naskah utuh. Baiknya pada waktu mengirimkan naskah juga dilampiri
oleh sinopsis.

Setelah mengirimkan naskah maka selanjutnya Anda cukup menunggu konfirmasi


dari penerbit. Dan selama belum ada jawaban dari penerbit Anda sebaiknya tidak
mengirimkan naskah kepada penerbit lain. Waktu senggang ini bisa belangsung
hingga sebulan bahkan lebih dari sebulan. Dan bisa Anda manfaatkan untuk
membuat naskah baru.

Gambar. Proses Penerbitan Naskah

Beruntunglah Anda jika naskah diterima, apalagi oleh sebuah penerbit besar. Tapi
bisa jadi naskah Anda ditolak. Maka lihat alasan penolakan naskah Anda. Untuk
lebih jelasnya Anda bisa menghubungi pihak redaksi, sehingga Anda bisa

46
mengetahui kekurangan dari naskah Anda. Apakah karena naskah masih perlu
perbaikan? Apakah temanya tidak sesuai dengan penerbit? Dan adakalanya naskah
ini dirasa terlalu ringkas.

Jika penerbit menganggap tema yang anda angkat cukup menarik, namun
kekurangannya terletak pada penyajian dan panjang halamannya. Maka Anda bisa
melakukan perbaikan dan kemudian mengirimkan kembali naskah tersebut ke
penerbit yang sama.

Namun jika penerbit tersebut mengatakan tidak tertarik dengan tema dari naskah
Anda. Atau melakukan penolakan dengan alasan yang kurang jelas, maka Anda
bisa melakukan pengiriman ke penerbit lain tidak sebesar dan sepopuler penerbit
sebelumnya. Barangkali Anda selanjutnya Anda baru dapat penerimaan.

Perlu juga disadari, untuk penerbit besar umumnya mereka sudah memiliki jaringan
dengan sejumlah penulis. Dan bisa dipastikan setiap bulannya mereka menerima
banyak naskah. Sehingga boleh dikatakan ketika Anda mengirimkan naskah maka
bakal berkompetisi dengan naskah yang telah Anda.

Hal ini berbeda dengan penerbit kecil atau menengah yang mungkin belum terlalu
populer. Adakalanya penerbit jenis ini sangat membutuhkan naskah untuk
diterbitkan. Sehingga ketika Anda mengirimkan naskah di penerbit tersebut peluang
untuk diterima mungkin akan lebih besar.

Jadi kalau Anda frustrasi ditolak penerbit-penerbit besar tidak ada salahnya coba
mengirimkan ke penerbit-penerbit kecil atau menengah yang saat ini banyak
bermunculan di Jakarta, Bandung atau Yogyakarta. Keuntungan lainnya, bisanya
dipenerbit kecil atau menengah, proses penggarapan naskah hingga terbit relatif
lebih cepat dibandingkan penerbit besar. Berdasarkan pengalaman saya harus
menunggu hingga 1 tahun sampai buku saya diterbitkan.

Nah, jika naskah Anda kembali ditolak karena tema Anda tidak mereka butuhkan,
maka kirimkan lagi ke penerbit yang lebih kecil atau kurang populer. Moga-moga
naskah Anda bisa diterima.

Namun kalau naskah Anda kembali di tolak, maka ada baiknya mengevaluasi
naskah Anda. Coba bandingkan dengan buku dengan tema sejenis. Barangkali apa
yang kurang dengan naskah Anda, kemudian lakukan perbaikan. Jika perlu lakukan
perombakan bab atau naskah secara keseluruhan. Setelah itu cobalah kirimkan
kembali.

Coba Kontak Bagian Redaksi


Mungkin tidak semua penulis akan menyarankan ”untuk menghubungi bagian
redaksi penerbit”. Namun berdasarkan pengalaman saya dengan menghubungi
penerbit saya cukup bisa mengefektifkan pencarian penerbit yang tepat.

Saat berbicara dengan baik redaksi ada baiknya Anda memperkenalkan diri Anda.
Kemudian jelaskan dengan naskah Anda. Apa yang ingin Anda sajikan? darimana
sumbernya? apa yang mebuat naskah Anda menarik? Apa kelebihannya
dibandingkan buku-buku yang telah terbit dengan tema yang sama?

47
Dari pengamanan saya, bagian redaksi biasanya bakal membeberkan tema-tema
yang sedang mereka butuhkan. Dan bisa saja langsung mengatakan bahwa tema
Anda kurang cocok bagi mereka. Bukan tidak mungkin menawarkan proyek
penulisan buat Anda, kalau Anda lagi beruntung.

Namun kebanyakan dari bagian keredaksian bakal menawarkan untuk mengirimkan


outlien dan sinopsis. Itulah sebabnya Anda perlu menyiapkan dari awal. Dan
biasanya dalam waktu seminggu bahkan dalam beberapa hari Anda sudah bisa
mendapatkan responnya. Jika dirasa agak menarik maka mereka bakal meminta
Anda mengirimkan naskah utuh. Kalau tidak maka ia bakal menyarankan untuk
mengirimkan ke penerbit lain.

Tentu dengan cara ini bisa mempercepat proses mendapatkan penerbit. Disamping
itu Anda juga bisa mendapatkan informasi tema-tema yang sedang dicari penerbit
tersebut dari bagian keredaksian. Bisa jadi Anda sudah memiliki tema yang tengah
dicari itu.

48
MENGAPA NASKAH ANDA DITOLAK PENERBIT?

Saudara saya sudah ogah mengirimkan naskahnya ke penerbit. Alasannya setelah


mencoba mengirimkan naskah-naskahnya, hasilnya selalu sama, yakni penolakan.
Mulai penerbit besar maupun menengah tidak ada yang bersedia menerbitkan
naskahnya tersebut.

Mungkin Anda juga pernah mengalami apa yang dialami Saudara saya. Alhasil
Andapun menjadi patah semangat dan membiarkan naskah-naskah berharga Anda
tersimpan begitu saja di komputer. Bisa jadi Andapun kemudian menguburkan
impian menjadi penulis.

Saya harus mengatakan, ketika naskah Anda ditolak, jangan kemudian langsung
menilai diri Anda tidak layak menjadi penulis. Ini artinya Anda perlu memperbaiki
naskah Anda agar sesuai dengan kebutuhan penerbit.

Pada dasarnya ada beberapa alasan mengapa penerbit menolak sebuah naskah.

1. Ide yang disampaikan di naskah tersebut sesuatu yang sudah sering diulas di
buku-buku yang telah terbit. Atau barangkali ide dasarnya sebenarnya sudah usang.
Misalnya Anda memiliki naskah tentang "Membuat Blog", namun isinya tidak
berbeda bahkan tidak lebih baik dari buku blog yang telah ada di toko-toko buku.
Sehingga wajar jika penerbit menolak naskah Anda. Atau Anda mencoba
menawarkan naskah tentang suplir yang nyata-nyata tidak lagi diminati untuk
dibudidayakan, sudah dapat dipastikan naskah Anda bakal ditolak.

2. Naskah tidak dikemas dengan baik. Bisa saja ide dasar dari naskah Anda menarik
atau unik, tapi bahasa yang Anda gunakan jelimet, format naskah berantakan. Dan
cara Anda menyampaikan ide berputar-putar alias tidak fokus. Wajar jika penerbit
menolak naskah demikian, karena bisa saja redaksi sudah keburu bingung
membaca naskah Anda, apalagi jika diterbitkan, pembaca juga bakal ikut-ikutan
bingung.

3. Naskah terlalu ilmiah atau bahasa terlalu berat bagi orang awam. Orang tidak
membaca buku yang berat dan mengandung pengetahuan yang mendalam.
Kalaupun ada hanya segelintir orang. kebanyak orang ingin membaca buku yang
mudah dipahami. Jadi meskipun Anda seorang pakar terhebat di negeri ini, namun
ketika Anda menyajikan naskah Anda dengan bahasa yang terlalu tinggi yang
mustahil dipahami orang awam, maka penerbit bakal menolak naskah Anda. Karena
bagi penerbit mengharapkan buku Anda nanti bakal dibeli banyak orang, karena
semakin tinggi pembelian maka penerbit semakin diuntungkan.

Oleh sebab itu jika naskah Anda ditolak coba evaluasi, apakah ada hal-hal yang
terkait dengan poin-poin di atas. Dan langkah selanjutnya adalah memperbaiki
naskah Anda agar lebih sesuai dengan kebutuhan penerbit.

49
DARI BLOG TERBITLAH BUKU

Anda suka menulis di blog? Kalau ya, beruntunglah Anda. Karena kebiasaan
tersebut bisa membuat Anda memiliki buku sendiri dengan mudah.

Sadarkah Anda banyak buku-buku yang ternyata adalah kumpulan tulisan dari blog
pribadi. Salah satunya adalah buku karya Raditya Dika, yang sukses menjadi best
seller untuk buku Kambing Jantan. Disamping itu buku-bukunya seperti Cinta
Brontosaurus (2006), Radikus Makan Kakus (2007), dan Babi Ngesot: Datang Tak
Diundang, Pulang Tak Berkutang (2008). Semua juga didasarkan blog pribadinya.

Gambar. Buku Raditya Dika bersumber dari tulisan blog

Atau juga buku “Cacing Kepanasan: 100%” karya A. Randika dan L. Roslianti,
bisikan kumpulan kekonyolan yang dialami oleh penulis. Buku ini sebagaimana buku
Raditya Dika, berasal dari tulisan yang dipubliskasikan di blog.

Kebetulan saya pernah menggarap buku Paman saya dengan cara demikian. Isi
buku tersebut tak lain adalah kumpulan tulisannya di blog
www.meontology.blogdrive.com. Dan buku tersebut sudah diterbitkan dengan judul “
Marx, Dostoievsky & Nietzche: Menggugat Teodesi dan Merekonstruski Antripodisi.

Jadi jika Anda sering mempublikasikan tulisan di blog Anda, cobalah cek kembali
koleksi Anda tersebut. Barangkali bisa dikumpulkan menjadi sebuah buku. Asalkan
topiknya berkaitan satu sama lain.

Misalnya Anda suka menulis tentang trik-trik mempercantik blog. Atau ”Kiat-kiat
berbisnis dengan modal dengkul” di blog. Jika ini dipublikasikan menjadi buku pasti
bisa mengundang pembaca. Dan Anda bisa mendapatkan keuntungan materi dari
royaliti penjualan.

Apalagi jika tulisan Anda sifatnya adalah tentang trik-trik, how to? Karena buku-buku
yang banyak menjaring pembaca adalah yang isinya adalah tentang hal-hal yang
praktis.

50
Hanya saja ketika hendak dijadikan buku Anda perlu mengemas tulisan-tulisan
tersebut terlebih dahulu. Tentu pilih tulisan-tulisan yang berkaitan atau memiliki
kesamaan tema. Kemudian susun secara sistematis. Sehingga tulisan Anda tampak
benang merahnya, meskipun Anda menuliskannya pada saat yang berbeda.

Setelah itu edit tulisan Anda. Karena tulisan di blog adakalanya dipenuhi salah ketik,
atau tata bahasa yang tidak baku. Dan lebih baik lagi jika bisa ditambahkan dengan
ilustrasi atau gambar pendukung. Sehingga naskan Anda tersebut menjadi lebih
menarik dan cocok untuk tampilan buku.

Kemudian hal penting lainnya, tentukan judul dari naskah Anda tersebut. Pilihlah
judul yang menarik namun singkat, sebaliknya tidak lebih dari 5 kata. Setelah
naskah Anda sempurna maka dapat Anda kirimkan kepada penerbit yang sesuai.

Jadi hobi menulis di blog ternyata bisa menguntungkan. Bagi Anda yang biasa
menghasibkan menghabiskan waktu menulis tentang hal-hal yang Anda ketahui di
media maya tersebut. Perlahan tapi pasti kelak tulisan tersebut dapat menjadi
naskah buku Anda sendiri.

51
MEMBUKUKAN PIKIRAN ORANG LAIN

Anda juga bisa menggunakan pikiran orang lain untuk menerbitkan buku. Artinya
Anda bisa menuliskan hal-hal yang diketahui seseorang menjadi bahan bacaan yang
menarik.

Mungkin Anda mengenal baik seorang peneliti, dosen atau pakar di bidang tertentu.
Dan mereka adalah orang-orang yang sibuk sehingga tidak punya waktu untuk
menulis. Maka tidak ada salahnya Anda menjadi perpanjangan tangan mereka untuk
menerbitkan sebuah buku. Dan jika mereka setuju Anda bisa menempelkan nama
Anda sebagai penulis dalam buku tersebut.

Nah, jika Anda tertarik untuk membuat buku jenis ini, maka langkah pertama adalah
menentukan topik. Artinya sebelum bertemu dengan si pakar, Anda sudah memiliki
ide atau topik penulisan yang bakal disodorkan kepada si pakar.

Akan lebih baik lagi jika Anda mendapatkan topik titipan dari penerbit. Biasanya jika
Anda sudah sering berhubungan dengan penerbit, biasanya bagian redaksi rela
membagikan rahasia topik yang tengah mereka cari. Jadi topik yang akan Anda
sodorkan kepada pakar, sudah pasti diterbitkan oleh penerbit.

Sebisa mungkin pada waktu akan bertemu dengan sang pakar, Anda tidak hanya
menyodorkan topik namun juga outline tulisan. Kemudian Anda bisa menawarkan
untuk menuliskan buku bagi mereka.

Jika ia setuju maka yang perlu Anda minta adalah bahan untuk penulisan. Saya
harus jujur mengatakan adakalanya membuat tulisan seperti lebih mudah.
Adakalanya si pakar sudah memiliki tulisan-tulisan, presentasi, atau handout yang
berhubungan dengan outline kita. Jadi tugas kita hanya menggambungkan satu
sama lain.

Jika data-data tidak tersedia maka Anda dapat meminta waktu untuk wawancara
dengan si pakar untuk menjaring informasi yang dibutuhkan. Dan adakalanya
banyak informasi yang bisa didapatkan dari teknik wawancara.

Setelah Anda mendapatkan bahan-bahan maka langkah selanjutnya adalah


penulisan. Di sinilah tugas terberat Anda, karena harus mengubah bahasa teknis
menjadi bahasa populer. Kemudian setiap konsep sebaik mungkin didukung dengan
ilustrasi atau contoh agar memudahkan pembaca untuk memahami.

Kumpulkan juga foto-foto original milik si peneliti untuk mempercantik tulisan Anda.
Maupun dengan bagan atau tabel-tabel penting.

Setelah naskah selesai, langkah awal menyerahkan kepada si peneliti untuk


dikoreksi. Anda harus berhati-hati jangan sampai Anda salah menuliskan konsep,
karena ketika buku ini diterbitkan orang buku ini di tulis oleh si pakar.

Jika si pakar telah setuju dengan draf naskan Anda, maka selanjutnya Anda
mempersiapkan daftar pustaka dan sinopsis untuk penerbitan. Kemudian

52
mengirimkan ke penerbit yang sesuai. Saran saya agar Anda mendapatkan
keuntungan dari buku ini, tidak ada salahnya anda menerakan nama Anda sebagai
salah satu menulis.

Dan dengan cara ini pula saya bisa menerbitkan beberapa buku dalam waktu
singkat. Karena dengan membuat buku dari para pakar, Anda tidak perlu banyak
berpikir, melakukan research. Cukup menulis ulang dari bahan-bahan yang dimiliki
oleh si pakar.

53
PASARKAN BUKU ANDA!!!
(“LEBIH AKTIF LEBIH BAIK”)

Tidak banyak penulis yang cukup beruntung, dengan “hongkang-hongkang kaki”,


bisa meraih best seller untuk karyanya. Mereka cukup menyerahkan urusan
pemasaran kepada penerbit saja dan kemudian menunggu bukunya laris manis
terjual.

Idealnya penulis perlu ikut serta mempromosikan karyanya jika ingin laku dipasaran.
Bahkan kemampuan penulis dalam menghimpun pembeli dari jaringan yang
dimilikinya menjadi salah satu pertimbangan penerbit untuk menerima sebuah
naskah.

Jadi bagi Anda yang mungkin akan menerbitkan buku. Atau sudah memiliki buku
namun penjualannya “mandek”, maka Anda perlu aktif memasarkannya.

Gambar Tata Niaga Penjualan Buku

Namun bagaimanakah cara jitu yang bisa digunakan penulis untuk mempromosikan
bukunya?

Pertama, Anda harus sadari, kebanyakan penulis pemula atau yang belum terkenal
menjual bukunya kepada orang terdekat. Mungkin kepada Saudara, teman, relasi
dsb. Mereka akan lebih mudah membeli buku Anda bukan karena kualitas isinya
namun karena ”Anda sendiri”. Sebagai bentuk dukungan pertemanan atau
persaudaraan.

Jadi ketika Anda akan menerbitkan buku, ”demikian juga yang sudah”, sebaiknya
kumpulkan no Hp, telp, email dari teman atau Saudara Anda. Jika buku Anda sudah
ada di toko-toko buku mulailah melakukan promosi.

Anda juga bisa memasarkan buku Anda memanfaatkan milis pertemanan, alumni
dsb melalui jaringan internet . Atau menyebarkan brosur-brosur pada saat ada
pertemuan keluarga atau reunian. Dan bisa juga langsung membawa buku tersebut
untuk dijual pada momen itu.

54
Kedua, promosikan buku Anda di tempat dimana target pembaca Anda berada.
Mungkin Anda bisa mengikuti milis, atau jaringan sosial seperti facebook, yang
khusus mendiskusikan hal-hal yang sesuai dengan tema buku Anda. Misalkan tema
buku Anda tentang filsafat ada baiknya Anda promosikan di milis tentang filsafat.

Anda bisa juga mengirimkan brosur ke tempat perkumpulan atau organisasi yang
berhubungan dengan tema buku Anda. Misalkan untuk buku tentang budidaya
tanaman, sebaiknya Anda mengirimkan brosur ke kampus-kampus yang terdapat
fakultas pertaniannya.

Ketiga, Apakah Anda memiliki sahabat orang ternama atau pakar yang berkaitan
dengan tema buku Anda? Jika ada, beruntunglah Anda!!. Mereka bisa Anda minta
mereview buku Anda di surat kabar atau situs pribadinya. Tentunya nama besarnya
bisa mendongkrak penjualan buku Anda.

Bayangkan saja, kalau buku Anda sampai direview oleh Gus Dur, Pak BJ Habbie,
dan kemudian dimunculkan di koran nasional terkemukan semacam kompas. Tidak
heran buku Anda bakal menjadi perhatian dan kemudian laris manis di pasaran.

Keempat, promosikan buku Anda melalui media massa. Jika Anda memiliki dana
tidak ada salahnya mengiklankannya di majalah atau koran ternama. Tapi jika tidak
mungkin Anda bisa memilih majalah atau koran internal di kantor, sekolah, dsb untuk
mempublish buku anda. Biasanya biayanya lebih murah dan bisa jadi Anda tidak
perlu mengeluarkan biaya.

Kelima, buatlah website atau blog yang khusus mengulas buku Anda tersebut. Disitu
Anda bisa menampilkan penggalan tulisan atau informasi yang ada di buku Anda.
Jadi jika pengunjung ingin mendapatkan info lebih lengkap, ya, tentunya harus
membeli buku Anda.

Apa yang disampaikan di atas mungkin hanya sepenggal dari trik-trik memasarkan
buku. Namun intinya Anda juga harus terlibat memasarkan buku Anda. Karena
semakin laku terjual maka royality yang Anda dapatkan tentunya akan semakin
besar. Jadi ”lebih aktif lebih baik” tentunya.

55
PROMOSI “UNTUNG “ DENGAN MENERBITKAN BUKU

Promosikan produk atau jasa lewat majalah atau koran barangkali hal lazim
dilakukan oleh perusahaan ataupun perseorangan? Namun bagaimana dengan
promosi melalui buku?

barangkali Anda memiliki produk atau jasa yang ingin dipasarkan. Maka menerbitkan
buku adalah salah satu alternatif menarik dalam berpromosi. Menariknya buku akan
dapat dengan mudah menarik pembaca yang memiliki keterikatan kuat dalam suatu
bidang. Misalkan seseorang yang ingin membuka kebun sawit, tentu bakal mencari
buku-buku tentang budidaya sawit.

Seandainya saja sebuah perusahaan benih, atau alat perkebunan menerbitkan buku
kiat-kiat bertanam sawit, tentu ia bisa merekomendasikan jenis benih atau alat yang
dimilikinya. Tentu si pembaca yang haus akan informasi akan lebih mudah tergerak
membeli produk yang ditawarkan tersebut. Karena cenderung untuk menerima hal-
hal dari buku referensinya tersebut.

Tentang Biaya
Jika dilihat dari segi biaya, membuat buku kadang tidak jauh berbeda dengan
memasang iklan di majalah atau koran. Konon untuk memasang iklan di sebuah
majalah perkebunan, sebuah perusahaan bisa mengeluarkan biaya hingga 10 s.d 20
juta untuk tampilan yang lux. Sedangkan untuk membuat buku tips-tips yang tidak
lebih dari 100 lembar untuk 3000 exp juga dibutuhkan biaya kurang lebih sama.

Mungkin dari segi pembaca, majalah mungkin bisa menjaring pembaca hingga 1.000
atau 3.000 orang untuk setiap edisi. Namun sebuah iklan harus bersaing dengan
iklan lainnya. Dan akalanya tidak seluruh pembaca rela membolak-balik halaman
promosi.

Sedangkan untuk buku, mungkin pembelian agak lebih lambat, namun informasi
hanya satu sumber yakni si pemilik buku, perusahaan yang tengah mempromosikan
produknya.

Untung ada Buku


Bukan tidak mungkin naskah trik-trik dengan promosi terselubung mendapat
persetujuan dari penerbit untuk dicetak. Karena kebetulan sesuai dengan tema yang
sedang dibutuhkan oleh penerbit. Jadi si perusahaan bebas dari biaya cetak.

Atau kalaupun melakukan penerbitan sendiri, bisa saja biayanya ditutupi dengan
menyediakan space iklan di buku tersebut. Tinggal mencari rekanan untuk ikut-
ikutan nimbrung memasang logo atau bennernya di salah satu halaman di buku
tersebut. Dengan syaratnya patungan membayar "ongkos cetak".

Belum lagi kalau buku itu laku sehingga biaya yang dikeluarkan bisa kembali. Atau
malah untung. Jadi dengan demikian berpromosi tidak mesti harus mengeluarkan
biaya namun juga bisa meraup untung.

56
Oleh sebab siapa bilang menerbitkan buku hanya untuk berbagai pengetahuan dan
informasi. Ternyata juga bisa dijadikan sarana berpromosi. Dan hebatnya bisa tanpa
biaya malah mendapatkan "untung".

57
SELAMAT BERTAMBAH KAYA !!!

Mungkin setelah membaca buku ini Anda kemudian termotivasi menulis buku dan
akhir sukses menembus penerbit. Jika hal itu terjadi maka saya ucapkan “ salut”.
Dan walaupun saya sering terjangkit penyakit narsis (suka membanggakan diri)
namun saya harus mengatakan kesuksesan tersebut bukan karena buku ini
melainkan karena usaha Anda. Setidaknya Anda sudah bisa menghancurkan
benteng dalam diri Anda.

Karena tidak ada gunanya Anda membaca buku ini, menghapalnya bagian dari
tulisan saya, mengutp beberapa kalimat emas dari buku ini menjadi moto hidup, jika
Anda terpacu untuk menulis dan membuat buku. Karena isi buku ini bukan matra
yang mendadak membuat Anda menjadi penulis. Melainkan tetap membutuhkan
kerja keras Anda untuk berlatih dengan menulis setiap hari.

Jika Anda kelak bisa menerbitkan buku, maka saya harus mengatakan selamat.
Dan saat ini kita telah sama memiliki status sebagai penulis. Karena tidak ada label
penulis bagi seseorang yang tidak memiliki karya tulis.

Namun setelah buku Anda terbit hal apa yang kemudian bakal Anda lakukan. Bisa
saja Anda memilih untuk menjadi narsis, menceritakan pada teman, saudara
maupun kolega kalau Anda penulis. Menjadi pura-pura menjadi orang culun agar
ketika orang tahu Anda penulis , mereka tidak menyangka dan berdecak kagum.
Intinya Anda langsun merasa puas dengan keberhasilan Anda. Jika hal ini yang
Anda lakukan maka saya harus mengatakan Anda bukan tipikal enterpreuner.

Jika Anda seorang enterpreuner maka keberhasilan Anda menerbitkan buku menjadi
modal yang sangat berharga untuk meraih keberhasilan yang lebih tinggi. Artinya
Anda siap untuk melompat lebih tinggi untuk mendapatkan kesuksesan.

Bagaimana Anda bisa memanfaatkan modal tersebut bagi kesuksesan Anda?

Pertama, ingatlah selalu menerbitkan buku pertama sekali akan lebih sulit
dibandingkan yang selanjutnya. Hal ini karena ketika pertama sekali mencoba
mengirimkan pada penerbit kita tidak paham mengenai seluk beluk penerbitan. Jadi
dengan pengalaman sukses menerbitkan buku maka ini menjadi modal berharga
untuk mempublikasikan buku kedua, ketiga, keempat dst.

Apalagi setelah buku diterbitkan setidaknya Anda telah memiliki hubungan baik
dengan bagian redaksi. Sehingga Anda bisa mendapatkan info, tema apa yang
sedang dibutuhkan oleh penerbit tersebut. Oleh sebab itu untuk memanfaatkan
modal Anda tersebut, buatlah buku Anda selanjutnya. Sebaiknya lebih baik dari buku
Anda yang telah terbit.

Ketiga, Anda didaulat menjadi pakar. Bisa jadi setelah membaca buku karya Anda
banyak para pembaca yang kemudian menjadikan Anda sebagai seorang pakar.
Dan bukan tidak mungkin kemudian Anda diminta untuk membagikan hal-hal yang
Anda ketahui sebagai seorang pembicara. Oleh sebab itu sebaiknya setelah

58
menerbitkan buku persiapkan diri Anda untuk menjadi seorang pembicara, karena
seringkali seorang penulis sukses mendadak meningkat menjadi pembicara sukses.

Ketiga, bagikan pengetahuan Anda walaupun sedikit. Pengalaman Anda


menerbitkan buku adalah sesuatu yang sangat berharga bagi penulis pemula.
Karena mereka ingin tahu trik-trik Anda bisa menembus penerbit. Jadi Anda bisa jadi
seorang konsultant yang dengan tulus hati membagikan pengatahuan bagi orang
yang menbutuhkan.

Tapi menariknya Anda tidak saja menjadi orang dermawan namun mereka yang
terbantu juga bersedia membayar Anda. Dan saat ini konsultasi penulisan buku
adalah salah satu usaha yang cukup menarik. Banyak penulis yang menawarkan
belajar menulis jarak jauh, atau mendirikan lembaga training menulis dan cukup
menjaring peminat.

Namun sebaiknya sebelum menjadi seorang konsultant, Anda telah menerbitkan


buku lebih dari 2 kali atau memiliki beberapa naskah yang telah diterima penerbit.
Agar Anda benar-benar sudah mengetahui trik-trik menulis buku yang bakal diterima
oleh penerbit. Anda kemudian bisa mempromosikan jasa Anda melalui internet atau
melalui info kepada teman-teman.

Keempat, menjadi penulis bagi orang lain. Nah, bisa saja Anda orang yang tertarik
dengan gaya Anda menulis. Sehingga kemudian Anda ditawarkan menjadi penulis
untuk biografi atau buku pemikirannya. Konon banyak tokoh-tokoh ternama yang
meminta jasa penulis lepas untuk membuat buku pemikiran atau biografinya. Karena
mereka umumnya adalah orang super sibuk.

Jika Anda mendapatkan tawaran demikian maka keuntungan jelas. Pertama Anda
bisa berkenalan dengan orang ternama dan Kedua, Anda bisa mendapatkan
keuntungan materi yang cukup lumayan. Beruntungalah jika si tokoh mencari Anda,
namun Anda juga bisa menawarkan diri menawarkan jasa penulisan biografi atau
pemikiran dari orang-orang terkenal.

59
Kelima, mendadak Anda menjadi selebritis. Bukan tidak mungkin para pembaca
Anda menyukai tulisan Anda, bahkan sampai ngefans berat. Jika ini terjadi maka
Anda siap-siap meraih kesuksesan.

Mengapa tidak? dengan membuat fans club Anda menjadi figur yang dibutuhkan.
Karya Anda selanjutnya akan sangat dicari oleh pengemar Anda. Bahkan pernak-
pernak yang ada gambar wajah Anda bakal bernilai jual. Bisa jadi barang-barang
yang Anda pakai bisa dilelang dengan harga tinggi, karena pernah dipakai seorang
superstar.

60
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Andrea Hirata - Lentera Jiwa Sang Laskar Pelangi.


[http://www.lenterajiwa.com/]. Lentera Jiwa. Jakarta. 2008

Atmowiloto, Arswendo. “ Mengarang itu Gampang”. Gramedia. Jakarta. 1986

Dewabrata, A.M.. “ Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita”. Penerbit


Buku Kompas, Jakarta. 2004

Goldberg, Natalie. “Alirkan Jati Dirimu”. Penerbit MLC. Bandung. 2005

Husni . “Menulis Buku”. Bahan Presentasi. [http://infoti.co.cc]. Universitas Trunojoyo

Mawardi, Dodi. “Cara Mudah Menulis Buku dengan Metoda 12 Pas”. Raih Asa Sukses.
Jakarta. 2009

Redaksi Kabar Indonesia. Pentingnya Proses Editing Tulisan Anda. Kabar Indonesia
[www.kabarindonesia.com]. 30 Januari 2009.

Zaqeus, Edy. “Resep Cespleng Menulis Buku Best Seller”. Gradiens Books.
Yogyakarta. 2005

Zaqeus, Edy. “Cara Gampang Menulis Buku Best Seller”. [http://pembelajar.com/].


Pembalajaran. Jakarta. 2008

61
KETERANGAN PENULIS

Penulis harus sadar diri jika ia merupakan penulis


pemula. Mengapa tidak? Penulis baru mulai mencoba
menulis naskah buku pertama sejak bulan 11 tahun
2008. Jika dihitung hingga saat buku ini ditulis (Juli
2009) adalah sekitar 7 bulan. Tentu keberadaan penulis
tidak layak disejajarkan dengan penulis besar yang
telah terjun ke bidang ini selama puluhan tahun.

Hanya saja penulis cukup dikejutkan dan tidak


menyangka naskah pertamanya diterima oleh penerbit
pada yang bulan Januari 2009. Dan keterkejutan ini
membuat penulis terpacu membuat naskah baru.

Peristiwa mengejutkanpun terjadi dan terus terjadi.


Bagaimana tidak, dalam waktu 7 bulan penulis telah
menerbitkan 3 naskah buku yakni Berpikir seperti Filosof, Meruap Untung dari Bisnis
Waralaba, Menjadi Milyader dari Bisnis Blog. Serta 6 naskah tentang Koi, Sawit,
Psikologi Keluarga, Budidaya Nilam, Kesehatan Jiwa dan Pupuk kompos menunggu
jadwal untuk diterbitkan. Dan beberapa naskah yang sudah memperoleh
persetujuan dari penerbit namun masih dalam penggarapan. Adapun penerbit yang
berminat menerbitkan buku penulis antara lain, Elexmedia, Kanisius, Andi,
AruzzMedia, Nusa Media dan Penebar Swadaya. Jadi dalam tempo waktu 7 bulan
penulis telah berhasil menyelesaikan 9 naskah dan mendapatkan penerimaan dari
penerbit. Dan ada 3 naskah yang sedang digarap namun sudah mendapatkan
persetujuan dari penerbit untuk diterbitkan.

Walaupun merasa pengetahuannya terbatas, namun penulis ingin membagikannya


pada para pembaca yang juga ingin menerbitkan buku. Karena, buku adalah sarana
untuk berbagi pengetahuan. Sehingga orang lain mendapatkan manfaat dari sebuah
buku dan kemudian membagikan wawasannya pada orang lain.

Penulis yang memiliki nama lengkap Hendra Halomoan Sipayung pernah bercita-cita
menjadi seorang Psikolog. Karena berbagai pertimbangan, ia tidak jadi melanjutkan
studinya di bidang psikologi dan memilih Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian
Bogor.

Setelah lulus dari Sosial Ekonomi IPB pada tahun 2002, penulis melanjutkan
studinya di Magister Manajement Agribisnis IPB. Namun selama belajar di bangku
pascasarja ini, penulis mempelajari berbagai bidang mulai dari psikologi, filsafat,
marketing dan bisnis, hal yang kemudian menjadi sumber inspirasi menuliskan
bukunya.

Dalam bidang penulisan penulis menjadi reporter di majalah media perkebunan dan.
Disamping itu penulis juga menjadi kontributor artikel pada Website Perbenihan dan
Sarana Produksi dan Tabloit Sinar Tani. Juga menjadi editor Buletin Pengawas
Benih Tananam.

62
Bersama seorang pakar filsafat Universitas Indonesia, yang masih, menerbitkan
buku Filsafat. "Marx dan Dostoievsky, Nietzsche : Menggugat Teodosi dan
Merekonstruksi Antropodisi" yang dirilis pada tahun 2007 (pengalaman pertama
penulis berhubungan dengan penerbit). Dimana penulis terlibat dalam editing dan
penulisan biodata penulis buku tersebut.

Disamping itu penulis juga aktif mengirimkan tulisan dalam berbagai bidang mulai
dari marketing, psikologi dan filsafat ke berbagai media di internet. Saat ini sejumlah
karya penulis tersebar, ditampilkan dalam berbagai situs di internet. Penulis juga
memiliki blog pribadi yang beralamat di www.moanbb.blogspot.com , dan blog
khusus mempublish tulisan tentang perkebuanan di
www.pengawasbenihtanaman.blogspot.com

Saat ini penulis aktif melakukan bisnis online, membantu memasarkan berbagai ide
maupun teknologi dari para peneliti terbaik di Indonesia. Disamping orientasi bisnis,
penulis ingin membantu menyebarkan berbagai informasi dan teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis dan keluarga tinggal di Cimanggis-Depok berserta tanaman dan ikan koi
peliharannya. Suasana yang tempat tinggal yang tenang dan asri cukup membantu
penulis untuk menciptakan suasana ideal untuk mengembangkan pikirannya.

63

Anda mungkin juga menyukai