Iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada jumlah panas atau sinar matahari
yang diterima di suatu wilayah di permukaan bumi. Jumlah panas atau sinar matahari
yang diterima di wilayah bumi tersebut dipengaruhi oleh garis lintang khatulistiwa. Semakin
dekat suatu wilayah dengan garis khatulistiwa maka semakin banyak jumlah sinar atau panas
matahari yang diterima. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak suatu wilayah dengan
garis khatulistiwa maka semakin jarang atau sedikit jumlah panas atau sinar matahari yang
dapat diterima.
1. Iklim Tropis
Iklim tropis terdapat pada wilayah yang berada pada garis khatulistiwa atau pada garis lintang
23,5 derajat LU sampai 23,5 derajat LS. Iklim tropis memiliki suhu di atas 18 derajat celcius
atau 64 derajat fahrenheit. Wilayah dengan iklim ini memiliki dua musim yang dialami pada
setiap tahunnya, mengikuti pergerakan peredaran matahari, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Musim kemarau biasanya akan terjadi pada bulan Maret sampai bulan Agustus.
Sementara itu, musim penghujan biasanya akan terjadi pada bulan September sampai bulan
Februari.
1) Negara Iklim Tropis
Wilayah beriklim tropis terdiri dari beberapa wilayah bagian di Benua Amerika, beberapa
wilayah di Benua Asia, dan beberapa wilayah di timur tengah. Wilayah beriklim tropis di
Benua Amerika meliputi, sebagian wilayah Meksiko, wilayah Kepulauan Karibia, semua
negara di Amerika Tengah, Nassau di Kepulauan Bahama, serta beberapa wilayah di
Amerika Selatan, yang terdiri dari Venezuela, Chili Utara, Kolombia, Peru, Brazil, Ekuador,
Suriname, Bolivia, Paraguay, dan Argentina. Wilayah beriklim tropis di benua Asia meliputi,
bagian selatan India, Hongkong, Kepulauan Maladewa, sebagian wilayah Bangladesh,
sebagian wilayah Taiwan, serta negara-negara di Asia Tenggara. Wilayah beriklim tropis di
Negara Timur Tengah meliputi, Oman, Uni Emirat Arab, Yaman, serta bagian selatan Arab
Saudi.
Beberapa jenis fauna yang terdapat di wilayah iklim tropis, yaitu: Fauna Afrika, yang terdiri
dari gorilla, unta, gajah, kuda nil, dan trenggiling; Fauna Australis serta Kepulauan Pasifik
dan Indonesia Timur, yang terdiri dari koala, cendrawasih, kiwi, platypus, dan kakaktua;
Fauna Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Indonesia Barat, yang terdiri dari orang utan,
harimau, ikan, badak, beruang, rusa, dan beberapa jenis reptil; Fauna Amerika Tengah dan
Afrika Selatan, yang terdiri dari banteng, kukang, jaguar, kelelawar, serta ikan piranha.
2. Iklim Subtropis
Iklim subtropis terdapat pada wilayah yang berada di garis lintang 23,5 derajat sampai 35
derajat LU dan 23,5 derajat sampai 35 derajat LS. Wilayah subtropis merupakan wilayah
yang berada di sekeliling wilayah iklim tropis, yang menjadi peralihan antara iklim tropis dan
iklim sedang. Wilayah ini berada tepat pada bagian utara atau atas dan bagian selatan atau
bawah khatulistiwa. Wilayah dengan iklim ini memiliki empat musim yang dialami pada
setiap tahunnya, yaitu musim musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
3. Iklim Sedang
Iklim sedang terdapat pada wilayah yang berada di garis lintang 40 derajat sampai 66,5
derajat LU dan LS. Wilayah dengan iklim sedang memiliki empat musim, yaitu musim semi,
musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Iklim ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu
iklim laut pantai barat, iklim stepa, iklim gurun, dan iklim benua lembab. Wilayah dengan
iklim laut pantai barat memiliki suhu yang lembab dan mendung saat musim dingin serta
kering dan cerah saat musim panas. Wilayah dengan iklim stepa memiliki udara yang sejuk.
Wilayah dengan iklim gurun memiliki suhu yang sejuk, tetapi akan kering dan panas saat
musim panas dan berangin saat musim dingin. Wilayah dengan iklim benua lembab memiliki
kondisi yang basah saat musim panas.
4. Iklim Dingin
Iklim dingin terdapat pada wilayah yang berada di garis lintang 66,5 derajat LU sampai 90
derajat LU dan 66,5 derajat LS sampai 90 derajat LS. Terdapat lebih dari 20% wilayah di
permukaan bumi yang memiliki iklim dingin. Iklim ini berada jauh dari garis khatulistiwa,
yaitu berada di wilayah kutub bumi. Iklim dingin terdiri dari musim panas yang sejuk atau
dingin dan musim dingin dengan suhu yang sangat dingin hingga dapat membentuk lapisan
es.
a. Iklim Taiga
Iklim taiga memiliki suhu sangat dingin saat musim dingin. Wilayah taiga menjadi habitat
hutan boreal yang ditumbuhi oleh pohon-pohon konifer, seperti pohon pinus. Hutan boreal
akan menjadi bioma terluas di muka bumi jika seluruh wilayahnya digabung. Beberapa jenis
hewan yang hidup di taiga, yaitu harimau siberia dan beruang coklat.
b. Iklim Tundra
Iklim tundra memiliki suhu dingin di ambang batas normal. Wilayah tundra berupa daratan
dingin yang beku dan dipenuhi oleh tumbuhan berusia singkat. Beberapa wilayah dengan
iklim tundra, yaitu pulau-pulau di utara Kanada, Amerika utara, pantai selatan Greenland, dan
pantai utara Siberia. Wilayah dengan iklim ini mengalami musim dingin yang berlangsung
lama dan mengalami musim panas sejuk yang berlangsung cepat. Pada musim dingin,
wilayah ini akan ditutupi es dan salju. Kemudian pada musim panas, wilayah ini akan
membentuk rawa yang luas karena mencairnya es di permukaan tanah. Jenis tumbuhan yang
hidup di wilayah ini, yaitu lumut-lumutan dan semak-semak. Salah satu hewan yang hidup di
wilayah ini adalah rusa kutub.
c. Iklim Kutub
Wilayah dengan iklim kutub memiliki lapisan es yang cukup tebal. Wilayah kutub meliputi
Kutub Utara dan Kutub Selatan. Wilayah ini tertutup salju dan es abadi sepanjang tahun
sehingga tidak memungkinkan bagi tanaman untuk hidup dan berkembang. Hewan yang
hidup di wilayah ini, yaitu beruang kutub di wilayah Kutub Utara dan penguin di wilayah
Kutub Selatan.
Iklim fisis adalah klasifikasi iklim berdasarkan keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu
wilayah muka Bumi, sebagai hasil pengaruh lingkungan di wilayah tersebut. Misalnya
pengaruh lautan, luasnya daratan, pengaruh angin, pengaruh arus laut, pengaruh vegetasi, dan
topografi.
Klasifikasi iklim fisis Iklim fisis dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu iklim darat, laut,
pegunungan, dan musim. Berikut penjelasannya:
1. Iklim darat Adalah iklim yang dipengaruhi oleh adanya angin darat. Ciri-cirinya,
antara lain: Amplitudo suhu harian dan tahunan besar, Sewaktu musim panas suhunya
tinggi, Pada musim dingin suhunya rendah.
2. Iklim laut Adalah iklim yang mempunyai suhu rendah atau dipengaruhi angin laut.
Ciri-cirinya, yaitu: Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil, Sering turun hujan yang
disertai petir.
3. Iklim pegunungan Merupakan iklim bersuhu besar atau dipengaruhi pancaran sinar
matahari langsung. Suhunya bisa mencapai 92º Celcius di ketinggian 68 kilometer
dari permukaan angin darat yang telah ditentukan gradien daerah. Ciri-ciri iklim
pegunungan, yakni: Amplitudo suhu harian besar, Tekanan udara rendah, Sinar
mataharinya terik.
4. Iklim musim Terdapat di daerah yang memiliki angin muson (monsun) karena dapat
menimbulkan pergantian arah angin tiap setengah tahun sekali. Sehingga iklim ini
disebut musim basah, dan suhu cuacanya mencapai 50º Celcius, dengan ketinggian 40
kilometer dari permukaan Bumi. Ciri-ciri iklim musim, yaitu: Dalam setengah tahun,
angin laut akan berubah menjadi badai yang menimbulkan terjadinya hujan, Dalam
setengah tahun, angin barat akan menimbulkan musim kemarau yang sangat panjang.