Anda di halaman 1dari 20

Pengaruh Perubahan dan

Interaksi Keruangan
terhadap Kehidupan di
Negara-Negara ASEAN

BAGIAN 1
(FAKTOR IKLIM)
Iklim adalah kebiasaan dan karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat
atau daerah. Kurun waktu yang menjadi acuan penentuan iklim rata-rata
berdurasi 30 tahun. Iklim menentukan berbagai aspek kehidupan.
Misalnya, tanaman apa yang tumbuh dan ciri-ciri hewan yang ada di sana.
Dengan mengetahui iklim, manusia bisa menentukan tanaman apa yang
harus dibudidayakan sebagai bahan pangan. Berkat iklim juga kita bisa
bersiap untuk bencana alam, maupun memilih destinasi berlibur.
RAGAM JENIS IKLIM

a. Iklim Tropis
Iklim tropis terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Pada iklim tropis, cuaca
hangat sepanjang hari dan tidak ada musim dingin. Wilayah beriklim tropis terletak diantara 0-23,5 derajat lintang
utara dan selatan. Di wilayah iklim tropis memiliki curah hujan tahunan yang sangat tinggi. Musim di iklim tropis
hanya ada 2 yakni, musim kemarau dan penghujan.

b. Iklim Sub Tropis


Subtropis adalah wilayah bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis
balik utara dan garis balik selatan. Wilayah dengan iklim subtropis berada pada 23,5° lintang utara hingga 40°
lintang utara dan 23,5° lintang selatan hingga 40° lintang selatan. Negara-negara dengan iklim subtropis memiliki
4 musim, yakni musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.

c. Iklim Sedang
Iklim sedang adalah iklim yang terjadi di kawasan lintang 40o hingga lintang 66,5o di bagian selatan dan utara
bumi. suhu harian rata-rata lebih rendah bila dibandingkan dengan suhu di iklim tropis. Iklim sedang memiliki 4
jenis musim yakni musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.

d. Iklim Dingin (Kutub)


Iklim dingin dialami oleh kawasan dalam lingkar kutub, yaitu kawasan 66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS. Ciri
wilyah iklim dingin adalah musim panas yang sejuk berlangsung singkat, tanah selalu membeku sepanjang tahun
saat musim dingin tanah tertutupi es dan salju
ZONA PEMBAGIAN IKLIM DUNIA
Bagaimana dengan kondisi Iklim di negara ASEAN?. Dan apa
pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat ASEAN?
Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilintasi oleh


Garis Khatuliswa (Garis Imajiner yang membagi bumi menjadi 2
bagian). Oleh sebab itu, wilayah Indonesia memiliki iklim Tropis.
Hanya terdapat dua musim di Indonesia, yakni musim kemarau
dan musim penghujan. Bulan Mei sampai September umumnya
wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, dan Oktober
hingga April umumnya memasuki musim penghujan.
Selain itu, karena adanya Iklim Tropis ini wilayah Indonesia
sepanjang tahun selalu mendapatkan paparan sinar matahari.
curah hujan di Indonesia terbilang cukup tinggi. Rata-rata curah
hujan di Indonesia berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahun.
Adanya iklim tropis ini dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia
untuk menghasilkan komoditas pertanian. Maka tidak heran jika
Indonesia memiliki julukan sebagai negara Agraris.
MALAYSIA

Malaysia memiliki iklim Tropis. Suhu Rata-rata di Malaysia


berkisar antara 22-33 derajat celcius. Malaysia memiliki dua jenis
musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Musim
penghujan umumnya terjadi di bulan November – Maret, dan
musim kemarau terjadi antara bulan April-Oktober. Curah hujan
rata-rata per tahun mencapai ±2.500 – 5.000 mm
Adanya iklim Tropis ini dimanfaatkan oleh masyarakat
Malaysia untuk pertanian. Banyak tanaman tanaman khas
wilayah tropis tumbuh subur di Malaysia salah satunya adalah
kelapa sawit. Kemudian, karena iklimnya sama dengan Indonesia,
Malaysia juga memiliki sebaran Hutan Hujan Tropis yang luas
dan lebat. Hal ini, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat lokal
untuk kegiatan ekonomi mereka.
SINGAPURA

Singapura merupakan negara kota. Disebut negara kota


karena luas wilayahnya yang sangat kecil. Iklim dari negara
Singapura adalah Iklim Tropis. Singapura memiliki cuaca yang
hangat beskisar 22 hingga 36 derajat celcius dengan kelembaban
udara sekitar 70 hingga 80 persen. Musim hujan dimulai pada
bulan November hingga bulan April. Kemudian musim kemarau
dari bulan April sampai bulan September.
23% daratan singapura merupakan cagar alam. Ini merupakan
keuntungan bagi singapura. Dengan menjaga cagar alamnya.
Menjadikan suhu udara di singapura beriklim sejuk. Dan tingkat
polusinya juga cukup rendah karena mayoritas penduduknya
berpergian menggunakan kendaraan umum atau kereta.
Kemudian, Singapura sebagai negara kota yang berbasis pada
kegiatan industri jasa dan pariwisata memanfaatkan kondisi iklim
tropis untuk kepentingan ekonomi.
BRUNEI DARUSSALAM

Brunei Darussalam memiliki iklim tropis. suhu


di Brunei cenderung seragam (berkisar antara 28 - 32 derajat
Celcius), dengan tingkat kelembaban 82%, dan hujan turun rata-
rata 4.000 mm per tahun. Musim hujan di Brunei umumnya
terjadi antara bulan Oktober-Maret, dan musim kemarau
umumnya terjadi antara bulan April-September.
Wilayah Brunei Darusallam yang beriklim tropis
mendukung tumbuh suburnya hutan hujan tropis. Maka tak
heran salah satu komoditas unggulan selain minyak dan gas
yang dihasilkan oleh Brunei adalah Kayu.
FILIPINA

Filipina memiliki iklim tropis iklim negara Filipina merupakan


iklim tropis dengan curah hujan sepanjang tahun. Suhu rata-rata di
dataran pantai berkisar antara 28 °C. Sementara itu, kelembapan
relatifnya tergolong cukup tinggi yaitu sekitar 70—90%. Filipina
mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Tidak ada klasifikasi yang mutlak tentang pergantian musim di
Filipina, tetapi biasanya musim kemarau terjadi di bulan Juni—
September sedangkan musim penghujan datang di bulan Desember—
Maret. Kondisi iklim filipina juga menyebabkan wilayah filipina
rawan diterpa bencana klimatik yakni topan dan banjir. Kondisi Iklim
Filipina ini banyak dimanfaatkan untuk hal hal pertanian dan
pariwisata.
THAILAND

Iklim negara Thailand adalah tropis. Pergantian musim setiap


tahunnya dipengaruhi oleh pergerakan angin muson yang berhembus
dari utara ke selatan begitupun sebaliknya. Selain itu, wilayah
Thailand juga mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun,
karena tak begitu jauh dari khatulistiwa.
Curah hujan di negara ini tergolong tinggi, begitupun tingkat
kelembapannya juga tinggi. Hal ini berdampak pada kondisi udara
yang relatif tidak nyaman pada bulan-bulan tertentu. Suhu rata-rata
tahunannya berkisar di angka 22°C sampai 27°C.
Iklim negara Thailand yang tropis turut berdampak pada
pembagian musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Pada saat musim kemarau udara justru terasa lebih dingin,
sedangkan ketika musim penghujan udara akan menjadi lebih
lembap. Karena iklimnya yang tropis masyarakat Thailand banyak
memanfaatkannya untuk keperluan pertanian (sawah), serta kelapa
(degan).
KAMBOJA

Iklim negara Kamboja adalah tropis. Secara umum, Kamboja


mempunyai suhu rata-rata 28°C yang basah dan lembap khas
wilayah tropis. Kelembapan relatif di kawasan Kamboja cukup
tinggi, yaitu berada di angka 70—90%. klim negara Kamboja yang
tropis berdampak terhadap pergantian musim di wilayah ini.
Kamboja mempunyai dua musim sebagaimana negara tropis
lain, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Lazimnya, musim penghujan terjadi pada bulan Juni sampai
Oktober, sedangkan kemarau terjadi saat bulan Desember hingga
Maret. Tak jauh berbeda dengan negara ASEAN lainnya,
masyarakat Kamboja memanfaatkan iklim tropis digunakan
untuk pertanian.
LAOS

Negara laos memiliki iklim Tropis. Suhu rata-rata tahunan di


Negara Laos ini antara 22°-27°C sepanjang tahunnya. Sedangkan
kelembabannya yang cenderung tinggi membuat cuaca di Laos
terkadang terasa todak nyaman. Meski begitu, daerah yang
terletak di pegunungan dan dekat dengan daerah tropis
cenderung lebih sejuk.
Iklim di Laos juga dipengaruhi oleh angin musim, yang
ditandai dengan perbedaan antara musim kemarau dan
penghujan. Musim kemarau berlangsung antara bulan Mei-
Oktober. Sementara itu, musim penghujan terjadi antara bulan
November-Februari. Saat musim hujan, Laos mendapatkan 60%
dari jumlah hujan tahunan. Sementara itu di daerah pedalaman
curah hujan rata-ratanya pun cukup tinggi, yaitu 1250 mm.
VIENTAM

Negara Vietnam memiliki iklim Tropis. Januari merupakan


bulan terdingin. Suhu Rata rata tahunan di Vietnam adalah 21
derajat celcius.
Musim dingin di Vietnam terjadi mulai November-April. Awal
Februari sampai akhir Maret terjadi gerimis yang intens. Maret-
April biasanya merupakan periode transisi. Sedangkan untuk
musim panas terjadi dari bulan April atau Mei sampai Oktober.
Musim panas ini ditandai dengan cuaca panas, angin topan dan
hujan deras.
MYANMAR

Myanmar merupakan satu satunya negara di kawasan ASEAN


yang memiliki 2 iklim yakni iklim Tropis dan Sub Tropis. Wilayah
Myanmar bagian selatan memiliki iklim Tropis. Musim hujan
terjadi antara bulan Mei-Oktober, sedangkan musim kemarau
berlangsung antara bulan November-April.
Pada bagian utara negara Myanmar memiliki iklim Sub-tropis.
Memiliki 4 musim yakni musim panas, dingin, semi dan gugur.
Salah satu wilayah yang berada di bagian sub tropis di Myanmar
adalah wilayah provinsi Kachin. Disana terdapat gunung Hkkabo
Razi yang selama 2-3 bulan dalam setahun akan diselimuti salju.
Akibat perbedaan iklim ini mempengaruhi pola hidup
masyarakat. masyarakat bagian selatan yang tropis banyak
memanfaatkan kondisi iklim untuk keperluan pertanian tropis.
Sedangkan di bagian utara banyak dimanfaatkan untuk tanaman
tanaman sub tropis dan pariwisata.
Negara negara di Kawasan ASEAN saat ini sedang menghadapi anomali iklim
yang disebabkan adanya pemanasan global (proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi). Akibatnya, Musim dan cuaca menjadi sangat
tidak menentu dan sulit di prediksi. Akibatnya dalam beberapa tahun kebelakang
sering terjadi bencana iklim di kawasan ASEAN. Bencana bencana tersebut sering
disebut sebagai bencana klimatik.
Topan Haiyan di Filipina Kekeringan di Thailand

Banjir di Kamboja Kebakaran Hutan di indonesia


Akibat dari adanya kesamaan iklim dan juga kesamaan potensi bencana
klimatik negara negara ASEAN bekerjasama untuk melakukan mitigasi
bencana klimatik. Contoh kerja sama ASEAN menanggulangi bencana
klimatik adalah saat kebakaran hutan hebat di Sumatera pada 2015,
Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan pinjaman
pesawat pemadam kebakaran. Membangun sistem komunikasi untuk
mempermudah penanganan bencana. Kemudian ASEAN juga telah
membentuk kelompok kerja ASEAN untuk perubahan iklim (AWGCC).
Di sana, negara ASEAN saling berbagi pengetahuan dan pengalaman
untuk meningkatkan kapasitas pengendalain perubahan iklim.
APAKAH ADA PERTANYAAN ?

JIKA ADA PERTANYAAN Silahkan tuliskan pertanyaanmu di


grup whatsapp KELAS (beri nama lengkap dan absen), ayo
kita berdiskusi, belajar bersama sama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai