Anda di halaman 1dari 10

PERAN INDONESIA SEBAGAI ANGGOTA TIDAK TETAP DEWAN KEAMANAN

PBB PERIODE 2019-2020

Iyas Yahya Ramadhan Nasution (233)


Program Direksi Hubungan
Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Email : iyasnasution15@gmail.com

Abstrak
Artikel ini berjudul Peran Indonesia Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Periode 2019-2020. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran
indonesia saat menjabat sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. Selain itu juga
untuk menganalisis bagaimana cara Indonesia mendapatkan kemenangannya. Penelitian ini
menunjukkan bahwa Indonesia telah memainkan berbagai peran dalam keanggotaannya di
Dewan Keamanan. Indonesia berpartisipasi dalam memberikan solusi bagi negara-negara
yang berkonflik, bertindak sebagai jembatan antar Negara Anggota, dan berpartisipasi dalam
pelaksanaan prioritas Dewan Keamanan. Indonesia dapat memanfaatkan statusnya sebagai
anggota tidak tetap. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini, karena bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan literature review
berdasarkan dokumen resmi Dewan Keamanan PBB, artikel jurnal, e-book, website resmi,
dan referensi lainnya. Karya ilmiah ini menggunakan kerangka politik luar negeri dan
diplomasi. Untuk menganalisis peran Indonesia di kancah internasional digunakan konsep
politik luar negeri berdasarkan Pembukaan UUD 1945 dan politik luar negeri bebas proaktif
yang mengedepankan win-win solution. Diplomasi digunakan sebagai alat untuk peran
Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan. Selama menjabat sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan, Indonesia menyelesaikan berbagai persoalan kawasan melalui
diplomasi.

Kata Kunci: Indonesia, Dewan Keamanan PBB, Anggota Tidak Tetap, Diplomasi, Politik
Luar Negeri
pendahuluan

a. Latar Belakang

Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB untuk periode
2019-2020. terpilihnya indonesia bertepatan pada tanggal 8 Juni 2018. selain Indonesia ada
negara-negara lain yang terpilih seperti Jerman, Belgia, Republik Dominika, dan
Selatan.setelah terpilih, Indonesia akan memulai tugasnya pada Januari 2019, dengan
membawa isu-isu prioritas.

Pertama, melanjutkan kontribusi Pemerintah terhadap perdamaian dunia dengan


mengutamakan penyelesaian konflik secara damai. Kedua, menjalin hubungan yang baik
antar organisasi regional untuk menjaga keamanan dan perdamaian kawasan yang
merupakan peran penting organisasi regional. Ketiga, meningkatkan kerjasama antar
negara dengan Dewan Keamanan PBB untuk menangani terorisme, ekstremisme,
dan radikalisme. Keempat, pemerintah Indonesia akan mencoba untuk mengaitkan
bagaimana sistem perdamaian dengan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Indonesia
juga membawa isu khusus mengenai konflik Palestina.

Menurut Presiden Joko Widodo, ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap kemenangan
Indonesia. Pertama, keadaan negara yang stabil, demokratis, dan damai. Situasi dalam
negeri juga turut berperan besar dalam kemenangan Indonesia. Kedua, karena dalam
menjaga perdamaian dunia, Indonesia memiliki track record yang baik dalam diplomasi.
Ketiga, Indonesia memiliki kedaulatan politik luar negeri yang kuat. Keempat, bagaimana
peran Indonesia dalam menjembatani negara-negara yang dilanda konflik.

Mengapa penelitian ini diperlukan, karena untuk menganalisis bagaimana kinerja


Indonesia setelah terpilih menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. Selain itu
juga untuk mengetahui bagaimana Indonesia memanfaatkan posisinya sebagai anggota
tidak tetap dewan keamanan PBB. diperlukan juga sebuah pengembangan dari periode
sebelumnya yaitu tahun 2007-2008.

b. State Of The Art


Banyak penelitian-penelitian yang membahas tentang masalah ini. Penelitian serupa
banyak membahas salah satu masalah saja, banyak yang hanya membahas tugas
Indonesia menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB. selain itu, penelitian
lainya hanya membahas bagaimana peran Indonesia dengan tidak membahas bagaimana
Indonesia meraih kemenangan, dengan cara apa Indonesia melakukan kampanye dan
mencari dukungan-dukungan ke negara-negara lain. Namun dalam penelitian ini
dijabarkan dengan rinci dan lebih lengkap lagi mengenai sistem terpilih, bagaimana
diplomasi Indonesia, dan bagaimana Indonesia menjalankan tugasnya sebagai anggota
tidak tetap Dewan keamanan PBB.

Tinjauan Pustaka

a. Alasan terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan


PBB
Keberhasilan Indonesia dalam pemilihan anggota tidak tetap dewan keamanan PBB tidak
lepas dari peran diplomat. Presiden Jokowibanyak menyebutkan peran diplomat yang baik
saat masa kampanye. Selain itu, rekam jejak Indonesia di dunia internasional merupakan
salah satu aspek kemenangan Indonesia. Selain alasan itu, ada empat alasan lainnya yang
disebutkan oleh presiden.

Pertama, kontribusi Indonesia dalam konflik internasional dan juga kontribusi diplomatik
Indonesia. Kedua, politik Indonesai yang bebas dan netral. Ketiga, peran indonesia dalam
menjembatani perbedaan yang ada dan kontribusinya dalam negara yang berkonflik.
Keempat, keadaan dalam negeri Indonesia yang merupakan negara demokratis dan damai
juga menjadi alasan Indonesai terpilih menjadi anggota tidak tetap dewan kemanan PBB.
Saat masa kampanye, Indonesia menegaskan kedudukannya

secara gobal. Indonesia adalah negara demokrasi ke tiga terbesar di dunia. Indonesia
termasuk negara pendiri Gerakan Non-Blok, menjadi salah satu pendiri ASEAN,
tergabung dalam G77, dan juga tergabung dalam G20. Peran Indonesia dalam
perdamaian dunia juga terlihat dari pengiriman pasukan penjaga perdamaian.

Pencegahan konflik dan kepatuhan terhadap agenda perdamaian menjadi prioritas bagi
calon Dewan Keamanan. Indonesia, sebagai kontributor militer, diyakini tertarik
mengadopsi pendekatan Dewan Keamanan terhadap mandat tersebut. Isu yang diangkat
oleh Indonesia merupakan salah satu prioritas, terutama bagi negara yang menyediakan
angkatan bersenjata dalam jumlah besar, dan kontribusi Indonesia juga diakui sebagai
salah satu alasan memilih Indonesia.
Indonesia mendapat banyak dukungan dari negara-negara Islam yang tergabung dalam
OKI. Indonesia telah meminta bantuan sejumlah negara, termasuk Sierra Leone.
Menteri luar negeri juga bertemu dengan menteri luar negeri dari berbagai negara
antara lain Gambia, Afghanistan, Tajikistan, Mesir dan Mauritania.

Selain itu, Indonesia juga meminta bantuan saat di undang dalam pertemuan Tingkat
Menteri Meksiko-Indonesia-Korea-Turki -Australia MIKTA di sydney. Tahun 2017, menlu
Retno juga meminta dukungan saat pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri dan
perwakilan negara sahabat, antara lain Samoa, Kroasia, Namibia, Niger, Liechtenstein,
Ekuador, Georgia, Monako, Tunisia dan Swiss.

Saat tahun 2018, presiden Jokowi juga meminta dukungan kepada Kazakhstan saat
pertemuan presiden. Menlu Retno juga menggalang dukungan dari menteri luar negeri
Cina, Wang Yi. Indonesia juga meminta dukungan AS untuk menjadi anggota tidak tetap
Dewan Keamanan saat Menlu Retno berangkat ke Amerika Serikat Menlu melakukan
pertemuan bilateral dengan Menlu Michael Richards di Washington DC.

Indonesia telah mengadakan berbagai pertemuan dan menerima pernyataan dukungan,


termasuk bantuan ke Angola tahun 2017 yang dilaporkan Kementerian Luar Negeri Angola.
menyatakan siap mendukung pencalonan Indonesia. Kampanye terakhir Indonesia
adalah dengan pidato bu Retno yang berjudul “On Upholding International Law Within the
Context of the Maintenance of International Peace and Security” di hadapan majelis
Dewan Keamanan PBB.
b. Peran Indonesia sebagai anggota dewan tidak tetap PBB
● Pemimpin Tiga Komite Sanksi
Sebagai Presiden dari tiga komite sanksi, Indonesia masih berupaya untuk terus
meningkatkan kesadaran di antara Negara Anggotatentangkewajiban mereka untuk
melaksanakan keputusan Dewanmelalui kunjungan dan pertemuan bersama.Selain
itu, kerjasama dan koordinasi yang efektif terus diperkuat.

Indonesia juga aktif membantu mengatasi ketakutan tersebut.Dengan Menerbitkan


beberapa pernyataan pers yang menyangkalkeberadaan terorisme. Meski pandemi
2020telah dimulai,namun tidak menyurutkan upaya Indonesia untuk
mengalahkanterorisme. Hal ini sejalandengan Resolusi 2532 tentang Covid-19 yang
mewajibkan gencatan senjata dilaksanakan kecualidalamperang melawan terorisme.

● Presidensi Indonesia

Indonesia telah berkesempatan menjadi presiden dewan keamanan PBB sebanyak dua kali
pada Mei 2019 dan Agustus 2020. Pada masa itu, Indonesia telah mengesahkan 4 resolusi.
Pertama, Resolusi 2469 untuk memperpanjang mandat UNISFA, pasukan keamanan
sementara PBB di Abyei. Abyei, daerah antara Sudan dan Sudan Selatan. Kedua, Indonesia
mengesahkan Resolusi 2470, perpanjangan mandat UNAMI, misi bantuan PBB di Irak.
Ketiga, adopsi Resolusi 2471, di mana Dewan Keamanan memperbaharui tindakannya di
Sudan Selatan dan memutuskan untuk memperpanjang mandat Panel Pakar. Keempat,
Dewan Keamanan, dengan persetujuannya, mengadopsi Resolusi 2472 yang memperluas
mandat misi penjaga perdamaian Uni Afrika, AMISOM, ke Somalia.

Indonesia juga memperlihatkan soft power diplomatic melalui batik, tarian saman, dan
lagu-lagu daerah. Indonesai turut mendukung penyelesaia masalah-masalah di negara
berkonflik, seperti Lybia dan Libanon, Siria, Bosnia dan Herzegovina, Siprus, dan
Venezuela.

Selama masa presidensi, Indonesia memperkenalkan working method baru, yaitu sofa
talk. Metode sofa talk terinspirasi musyawarah dan regional wrap-up session yang
menjunjung kebersamaan dan musyawarah. Dalam sesi regional wrap up session,
negara anggota mewakili kawasannya membicarakan tentang permasalahan yang
berada pada kawasannya.
c. Misi pemeliharaan perdamaian

PBB membuat MPP atau misi pemeliharaan perdamaian sebagai bentuk proteksi
keamanan internasional. Kontribusi Indonesia dalam MPP juga membuktikan bahwa
Indonesia turut menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Indonesai membahas isu
peacekeeping yang menjadi prioritasnya, karena Indonesia merupakan Troop and Police
Contributing Countries (T/PCC) terbesar dalam MPP. pembahasan mengenai isu
peacekeeping merupakan bentuk Indonesia memberikan kontribusi dalam terhadap
perdamaian dan stabilitas global. Pada Agustus 2020, di bawah Presidensi Indonesia,
Dewan Keamanan mengadopsi resolusi 2538 (2020) tentang personel wanita dalam
misi pemeliharaan perdamaian yang dipimpin oleh Indonesia. Resolusi tersebut
didukung oleh 97 negara anggota PBB, termasuk semua anggota Dewan Keamanan,
dan merupakan resolusi pertama yang disahkan oleh Dewan Keamanan yang secara
khusus membahas peran personel wanita dalam operasi pemeliharaan perdamaian.

Untuk memastikan partisipasi perempuan dalam perdamaian, Indonesia menyelenggarakan


pelatihan regional tentang perempuan, perdamaian dan keamanan pada 8-10 April 2019.
Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 60 diplomat perempuan dari ASEAN, Timor-Leste dan
Papua Nugini. Kegiatan ini merupakan wadah pembelajaran bagi para diplomat perempuan
muda untuk menganalisis dan mencegah konflik serta membangun perdamaian pasca
konflik. Pada saat masa pandemi, Indonesia tidak lengah dalam mengedepankan
perdamaian dunia. Menlu Retno bersama dengan Menlu Estonia, mendesak adanya
gencatan senjata pada negara-negara berkonflik. Dalam hal ini, Estonia dan Jerman
membuat draft resolusi yang berisikan gencatan senjata pada negara berkonflik selama
masa pandemi. Kontribusi Indonesia dalam menyetujui adanya gencatan senjata merupakan
bukti bahwa perdamaian dunia adalah prioritas bagi Indonesia.

Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini bersifat
deskriptif yang mana menggunakan metode kualitatif dengan data-data yang diolah
tidak secara statistik.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kajian
pustaka. Bahan-bahan yang digunakan pada artikel ini adalah dokumen-dokumen yang
terkait dengan peran Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB tahun 2019-2020.
Selain itu, penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh melalui
artikel jurnal yang tersedia online, e-book, dan sumber pendukung dari internet.

Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa Indonesia sangat memanfaatkan bagaimana
posisinya sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB pada periode 2019-2020.
Peran menteri luar negeri dan diplomat pun sangat terlihat dalam masa kampanye.
Bagaimana mereka bekerjasama dan berusaha keras dalam menggalang dukungan pada
masa pencalonan Indonesia.

2. Pembahasan
● Peran Indonesia
Berdasarkan yang tertera di tinjauan pustaka, terbilang bahwa Indonesia memiliki peran
yang cukup besar dalam memprioritaskan perdamaian dunia. Pertama Indonesia berperan
menjadi pemimpin tiga komite sanksi. Dalam masa kepemimpinannya, Indonesia
melakukan peningkatan kesadaran akan terorisme kepada negara-negara anggota. Selain itu
Indonesia juga membantu saat adanya teror pada negara-negara lain dengan menolak
adanya terorisme dalam banyak pernyataan pers. Indonesia juga berperan sebagai presiden
dewan keamanan sebanyak dua kali. Pada masa presidensinya, Indonesia telah
mengesahkan 4 resolusi. Indonesia mengenalkan wroking method baru yaitu sofa talk yang
terinspirasi dari sistem musyawarah dan kebersamaan.

● Kampanye Indonesia
Kampanye yang dilakukan oleh menteri luar negeri dan juga diplomat Indonesia sangat
mempengaruhi atas terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan
PBB. Menteri luar negeri Indonesia yang menjabat pada saat itu gencar melakukan
kampanye dan meminta dukungan pada setiap undangan bilateral maupun regional.
Seperti saat undangan pertemuan OKI, MIKTA, dan pertemuan menteri-menteri
lainnya. Selain kampanye, bagaimana Indonesia menyikapi dan berkontribusi dalam
perdamaian dunia pun juga menjadi salah satu aspek kemenangan Indonesia.
● Penutup
Indonesia dengan rekam jejak diplomasi dan kontribusinya dalam misi perdamaian dunia
membawa Indonesia menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB pada periode
2019-2020. Bagaimana Indonesia menjalankan tugasnya dnegan baik menjadi pemimpin
tiga komite sanksi juga menjadi presiden dewan keamanan sebanyak dua kali. Peran
menteri luar negeri dan diplomat saat berkampanye juga menjadi faktor kemenangan
Indonesia. Indonesia dinilai mampu menjadi jembatan antar negara berkonflik dan mampu
membantu mendukung penyelesaian konflik

Referensi
Abdussalam, Andi. “President reveals factors behind Indonesia becoming unsc non-
permanent member”, Antarnews, 12 Juni 2018. (n.d.).

Arisandy, Yuni. “Indonesia minta MIKTA dukung pencalonan di DK-PBB”, Antarnews, 23


November 2016. (n.d.).

Dewi, Santi. “Cerita di Balik Layar Menlu Retno Soal RI Jadi

Anggota Tidak Tetap PBB”,. (n.d.).

Dewi, Santi. ”Misi Indonesia agar raih kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB”. (n.d.).

Fahzry, Rachmat. Sofa Talk, “Cara Indonesia Perbaiki Metode Kerja DK PBB dengan
Nilai Musyawarah untuk Mufakat”. (n.d.).

Hidriyah, Siti. “Peran Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB”,
Kajian Singkat Vol. X, No. 12/II/Puslit/Juni/2018,. (n.d.).

Holsti, K.J. International Politics. (1995). Prentice Hall.


Humas Kemensetneg. “Faktor Penentu Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak
Tetap Dewan Keamanan PBB”, Setneg, 12 Juni 2018. (n.d.).

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. (n.d.). “Indonesia dan Misi


Pemeliharaan Perdamaian PBB”, Kemlu, 29 Januari 2019.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. “Tentang Indonesia pada DK PBB”
Kemlu, 8 April 2019. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai