Anda di halaman 1dari 24

VI.

PERBANDINGAN
POLITIK DAN SISTEM
POLITIK

TEAM TEACHING MK. DASAR-DASAR ILMU POLITIK


FISIP UPN VETERAN - JAKARTA
Pengertian Perbandingan Politik
Comparative politics is the study of how governments, political groups,
political procedures, and citizenship vary across countries or time periods.

Misalnya, membandingkan negara Nigeria dengan Islandia

Nigeria dengan populasi lebih dari 140 juta, adalah negara terpadat di Islandia adalah salah satu negara terkecil di Eropa. Ini adalah ukuran Virginia dan
Afrika dan negara terpadat kedelapan di dunia. Sebuah bekas koloni memiliki populasi kurang dari 1 juta. Perpecahan etnis dan agama secara tidak
Inggris Raya, ada. Sebagian besar warganya keturunan Norwegia atau Celtic, dan 95 persen
Nigeria telah merdeka sejak itu1960. Nigeria adalah rumah bagi populasinya adalah Protestan. Islandia adalah negara merdeka dari 930
populasi yang beragam: Ratusan dialek digunakan,dan agama hingga1262. kemudian di bawah perintah Denmark dari 1380 sampai 1918 dan
Muslim, Kristen, dan pribumi menang. Meski kaya akan sumber merdeka pada tahun 1944. Islandia adalah negara demokrasi dengan tingkat melek
dayaoleh PBB disebut sebagai negara berpenghasilan rendah. Orang huruf (99 persen daripopulasi) dan harapan hidup (78 tahun untuk pria dan 82
Nigeria memiliki harapan hidup kurang dari 50 tahun. Menurut tahun untuk wanita)tertinggi di dunia. Pemilihan legislatif terbaru Islandia
perkiraan 2010, Nigeria menerimarata-rata 8 tahun pendidikan formal. diadakan pada bulan April 2009 dan lima partai memenangkan kursi di parlemen
Secara politik, Nigeria pernah mengalami perang sipil dan nasional unikameral negara itu. Pernah mengalami krisis hutang dengan badan-
pemerintahan otoriter badan internasional seperti Dana Moneter Internasional 2008, tetapi fondasi
sejak kemerdekaan. konstitusional negara tetap aman.
One of the most basic ways of comparing countries involves
classifying governments as democratic or nondemocratic.

Democratic governments are ones in Nondemocratic government is government in


which the people and the government are which the people are not self-governing and are
connected; in other words, the people are not, therefore, in a position to direct government
self-governed. policy toward the expression of the people’s
interests
Democracy Defined:
Democratic government is government in which
the people and the government are connected in Nondemocracy Defined:
terms of both the input and the output
dimensions of government. That is, the people Nondemocratic government is government in
are self-governing in terms of input (people have which the people are not selfgoverning in terms
freedom to put ideas into government and to of inputs and outputs.
shape government through elections, contacting
offi cials, lobbying, and so on), and the output
(laws and policies) of government indicates that
government is in the hands of a self-governing
people.
Ciri Demokrasi Non-Demokrasi

• People are free to participate in the governing • May be antiparticipatory, in that governments
process (participatory democracy).
may deny freedom of participation by the people.
• All the people are free to participate in the
• May suppress various groups within society.
governing process (pluralist democracy).
• May produce laws and policies that are not refl
• People are aware of what they are doing when they
participate in the governing process so that their ections of popularly defi ned and popularly
participation is a process of achieving selfgovernment articulated interests.
(developmental democracy). • Are diverse in terms of leadership, which may be
• Government is not tyrannical and oppressive drawn from a given family, party, or social (for
toward the people (protective democracy). example, military) sector, or may be concentrated
• Governmental outputs in the form of laws and in a single individual.
policies are a refl ection of selfgoverning people’s • May have unclear lines of succession
desire for well-being (performance democracy).
Democracy may be viewed as consisting of five components:
participation, pluralism, developmentalism, protection, and performance .

partisipasi adalah elemen dasar dari politik demokrasi. Partisipasi dalam pemilu dimana
semua warga negara yang memenuhi syarat bebas untuk memilih,berkampanye, dan
berdebat. Partisipasi pemilih yang rendah, pemilihan yang korup, pemilu palsu yang
hasilnya dimanipulasi oleh partai atau klik yang dominan,atau tidak adanya pemilu sama
sekali menunjukkan rendahnya tingkat demokrasi dari sudut pandang partisipasi

pluralisme mengacu pada keragaman. keragaman pendapat dan kelompok yang bebas
untuk mengekspresikan diri dalam sistem politik. Demokrasi menegaskan bahwa semua
kelompok dan opini dalam suatu masyarakat harus bebas bersaing untuk mendapatkan
perhatian dan pengikut.

Developmentalisme adalah mengacu pada sejauh mana masyarakat berkembang


potensi manusianya dan sadar akan tindakan mereka sebagai bagian dari proses
demokrasi

Protection adalah komitmen demokrasi untuk membatasi kekuasaan pemerintah


sehingga pemerintah tidak menjadi tirani. Kekuasaan pemerintah dapat ditahan
melalui perlindungan konstitusional atas kebebasan berbicara, pers, berserikat, dan
beragama

Performance; tingkat demokrasi, dalam pengertian ini, dapat diukur dengan


meneliti kualitas hidup masyarakat, tingkat pendapatan,tingkat melek huruf,
harapan hidup, akses ke perawatan medis, kerentanan terhadap kejahatan, dan
lainnya masalah kualitas hidup
Comparative Politics
Interest Groups, Political Parties, and Elections
Political parties are organizations that put
Interest groups are defined as groups of forward proposed leaders whom they Electoral politics—like interest group
individuals and/or institutions united by support for offi cial positions in politics and party politics—are often
government. In democracies, for example, infused with high drama, tedium, scandal,
shared opinions or interests and
parties generally nominate candidates to and enough surprises to keep even the
organized together in an effort to infl compete in elections for offi ce. In most obsessive student of election history
uence political outcomes.Interest groups nondemocracies, governed by ruling parties off balance. Elections can be so very
sometimes try to pressure government interested in preventing rivals to their competitive that it takes weeks or months
directly and, at other times, prefer to power, parties may become the major of recounting votes to determine winners
keep their distance from government obstacles to electoral competition and may and losers. Moreover, elections can be such
even while they seek to shape public place their leaders in power by complicated affairs that they engender
proclamation. In both democracies and ongoing debates among political scientists
attitudes and beliefs. In comparing how
nondemocracies, some parties may be and politicians over what motivated voters
interest groups operate across countries, subversive and seek to gain power by to vote as they did, what prompted
we will see that interest groups can be putting their proposed leaders in offi ce nonvoters to abstain from participating, and
either partners or competitors with byforce. That is, parties may operate by how the choice of alternative campaign
government. competing for office, by curtailing strategies by parties and candidates might
competition for office, or by attempting to have produced different electoral outcomes
impose their leaders through violent
channels.

KLP Kepentingan Parpol Pemilu


Tentang Kelompok Kepentingan

 Di Amerika Serikat, strategi kelompok kepentingan mencakup lobi langsung, lobi akar
rumput, keterlibatan kampanye, keterlibatan yudisial, dan kegiatan protes.
 Politik kelompok kepentingan dalam masyarakat non-demokratis sama sekali tidak
sederhana. Kelompok kepentingan dapat ditekan, ditoleransi, didorong, dan / atau
dikendalikan. Salah satu pola interaksi kelompok kepentingan-pemerintah adalah
korporatisme negara, pola yang dikatakan ada ketika negara mengontrol kelompok
kepentingan dengan memasukkan kelompok ke dalam pemerintahan dengan cara yang
membuat kelompok itu tunduk pada pemerintah. Kelompok-kelompok semacam itu
bukanlah mitra pemerintah, melainkan pelayan pemerintah
Tentang Partai Politik

 Political parties put forward proposed leaders of government. In the United States, political
parties have a broad-based diverse membership, are decentralized, and are more intent on
winning elections than on insisting that their members and candidates agree with party
platforms.
 Studies that examine political parties in democracies suggest that parties differ in terms of
degree of centralization, number, and whether majoritarian, multiparty, consensual, confl
ictual, or consociational party relations exist
 Studi yang meneliti partai politik di negara demokrasi menunjukkan bahwa partai berbeda
dalam hal tingkat sentralisasi, jumlah, majoritarian, multipartai, konsensus, konflik, atau
konsosiasional (_power Sharing).
 Partai dan pemilihan sering memainkan peran penting di negara-negara non-demokratis.
Memang, pemilu bisa digunakan oleh partai dominan untuk memperkuat kekuasaannya sendiri
Pemilu

 Sebagian besar pemilu AS berdasarkan under single-member plurality (SMP). Peraturan


SMP menetapkan pemenang pemilu adalah kandidat yang menerima suara lebih banyak
daripada kandidat lainnya. Beberapa negara demokrasi menggunakan proportional
representation (PR). Pemilu di bawah aturan PR adalah pemilu di mana partai menerima
persentase dari pejabat pemerintah sesuai dengan persentase suara populer yang
dimenangkan. Adapum yang menggunakan aturan single transferable vote (STV)
memungkinkan pemilih untuk menentukan peringkat kandidat pada surat suara pemilu
dan mempertimbangkan preferensi peringkat tersebut dalam menentukan pemenang
pemilu.
 Tingkat partisipasi pemilih di Amerika Serikat lebih rendah daripada di kebanyakan negara
demokrasi lainnya. Variabel seperti waktu pemilihan, penjadwalan, pendaftaran pemilih,
PR, dan pemungutan suara wajib menjadi pengaruh terhadap tingkat pemungutan suara
Perbandingan Pemerintahan Demokrasi;
Eksekutif, legislatif, yudikatif

Democratic governments may organize executive–legislative relations as presidential or


parliamentary systems or as modifi ed (as in Germany and France) forms of presidentialism and
parliamentarism.

Parliamentary systems combine and


Presidential systems separate link executive and legislative
executive and legislative branches. authority. Legislatures name the
Elections for the two branches are
executive leader. No-confi dence
separate, and members of the two
branches have fi xed terms. Votes votes are used. Terms of offi ce are
of no confi dence are not used not fi xed.
In the United States, presidential authority The British prime minister, assisted by his
is based on constitutional provisions, or her cabinet and its tradition of
persuasion, and presidential usage of collective responsibility, is leader of
customary powers. Presidents have Parliament and the major party of
sometimes drawn on these three sources of Parliament. As leader of both, he or she is
authority so effectively that they have well positioned to guide and direct
acted as virtual presidential lawmakers, Parliament, to an extent that U.S.
despite the fact that the U.S. Constitution presidents are not positioned to lead
technically accords lawmaking authority Congress. Yet leadership is not
to Congress, not to presidents synonymous with independence; no-confi
dence votes can topple executives.
#Anggota Kongres A.S. memiliki tanggung jawab #Parlemen Inggris terdiri dari dua kamar: House
pembuatan hukum dan hubungan konstituensi. of Lords yang kurang kuat dan House of
Proses pembuatan UU yang Panjang, dimana butuh Commons yang lebih kuat. Meskipun House of
persetujuan mulai dari komite, House of Lords memiliki kekuatan penundaan, House of
representative (HoR), senat dan tahap akhir oleh Commons adalah kamar inti pembuatan hukum,
presiden. Presiden ikut bertindak dalampengesahan di mana kepemimpinan eksekutif dan struktur
RUU. Prsiden dapat menolak RUU dengan hak komite mempercepat berlakunya undang-
vetonya,namun kongres juga dapat membatalkan undang
hak veto presiden melalui voting yang dihadiri 2/3
seluruh anggota kongres.
Dalam Telaah Perbandingan Politik, digunakan teori-teori sebagai dasar membandingkan
praktek politik yang terjadi. Teori-teori politik yang digunakan untuk telaah perbandingan
politik sejak tahun 1953 dikategori dalam 4 kelompk teori :
1. Teori-teori system
2. Teori-teori budaya
3. Teori-teori pembangunan (politik)
4. Teori-teori kelas
SISTEM POLITIK

Adalah David Easton yang mengkajinya di awal, dengan buku-bukunya


 The Political System, (1953)
 A Framework for Political Analysis (1965)
 A System Analysis of Political Life (1965)
Gabriel Almond, tulisannya :
 Journal of politics, (1956
 Politics of Developing Areas (1960), bersama James S. Coleman.
Pengertian Sistem, Politik dan Sisem Politik

SISTEM: Kesatuan (unity) Political Science, Obyeknya: 1) SISTEM POLITIK


yang terdiri dari bagian-bagian distrubusi, alokasi nilai-nilai • Seperangkat interaksi yang
diabstraksikan dari seluruh tingkah
(parts, components, elements politik, dan konflik, 2) kebijakan laku sosial, melalui mana nilai-nilai --
dan sub-system) dimana satu (public policy) dan keputusan berupa keputusan-keputusan atau
sama lain berhubungan secara (dicision making), 3) lembaga kebijakan-kebijakan-- dialokasikan
fungsional sebagai suatu pemerintahan, hub. masyarakat- secara otoritatif (berupa paksaan,
kewenangan atau kekuasaan (David
keseluruhan yang bergerak pemerintah 4) hub. individu- Easton).
secara bersama menuju indidividu, individu-kelompok/ • Pola yang tetap dari hubungan-
pencapaian tujuan lembaga, individu-negara, hubungan antar manusia yang
kelompok/ lembaga-negara, 5) melibatkan control, influence, power
dan authority (Robert Dahl).
bentuk, aktor, dan cara -- • Sistem interaksi dalam masyarakat
memproleh, mengoperasikan dan merdeka yang menjalankan fungsi
mempertahankan– kekuasaan. integrasi dan adaptasi dgn memakai
jabatan yang syah dlm menggunakan
paksaan fisik (Gabriel A. Almond).
Pandangan David Easton

Ia mengambarkan kehidupan masyarakat politik sebagai suatu system. Konsep system


diambilnya dari biologi dan digunakan untuk menunjukkan bahwa proses politik yang terjadi
dalam semua masyarakat mengikuti pola yang seragam dan bersifat seperti system.
Sistem politik menurutnya adalah serangkain struktur-struktur dan proses-proses yng saling
berkaitan yang menjalankan fungsi-fungsi secara sah. Di uar dari proses itu disebutnya sebagai
lingkungan yang melingkari system politik. Sistem politik dipengaruhi dan mempengaruhi
lingkungan. Sistem politik dan lingkungannya dihubungkan oleh hubungan input output.
sistem politik adalah proses konversi atau perubahan input menjadi output.
Kemampuan mengubah input menjadi output inilah yang menjamin kemampuan suatu
pemerintahan utnuk bertahan.
Skema Sistem Politik
David Easton

Demand; Muncul dari kebutuhan-kebutuhan yang


beraneka ragam dalam masyarakat yang tidak
terpuaskan, disebabkan ketidakmampuan sistem
politik dalam mengelola dan mendistrinusikan secara
seimbang sumber-sumber kebutuhan seperti
kedudukan, kekayaan, pendidikan, kebebasan, dsb DEMAND DECISIONS

PROSES
INPUT KONVERSI OUTPUT
lingkungan

SUPPORT POLICIES
INPUT: Informasi OUTPUT: Hasil
mentah berupa proses/konversi
tuntutan (demand) berupa kebijakan
dan dukungan (policy) dan
(support) yang akan keputusan
diproses/dikonversi (decision
oleh mesin sistem
Support ; Mengacu pada energi yang
dibutuhkan oleh sistem politik untuk
FEED BACK lingkungan
politik mempertahankan dirinya, dalam
menghadapi tuntutan-tuntutan
LINGKUNGAN SISTEM POLITIK
A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan SP adalah semua sistem baik sosial
maupun fisik yang tidak termasuk dalam sistem politik
B. Jenis Lingkungan
1. Intra-Societal Enviroment (domestic); semua
sistem sosial dan fisik yang ada dalam masyarakat
tetapi sudah berada di luas sistem politik (sistem sosial
dan fisik Indonesia)
2. Ekstra-Societal Enviroment (international);
semua sistem sosial dan fisik yang ada dalam
masyarakat lain (sistem sosial dan fisik di luar
Indonesia atau sistem Internasional)
Gabriel Almond
Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Malinowski, Max Weber, Talcot Parson dan tentunya
David Easton.
Almond merumuskan tentang Strktur dan fungsi, dan mengaitkannya dengan semua system
politik yang ada di dunia, dan selanjutnya Almond mengaitkan pula konsepsinya tentang
system dengan budaya dan pembangunan.
Menurut Almond, system politik bersifat komprehensif, saling tergantung dan memiliki saling
perbatasan. Bersifat komprehensif karena ia meliputi semua input dan output yang
mempengaruhi penggunaan atau ancaman penggunaan daya paksa secara sah baik dari
lembaga-lembaga pemerinta formal maupun kelompok-kelompok kepentingan yang tidak
formal, baik yang berwujud petisi, demonstrasi atau keputusan pengadilan. Sifat saling
tergantung artinya satu bagian dari system itu akan menyebabkan perbahan di bagian yang
lain. Garis pembatas system politik artinya ada bidang/isu lain yang tidak masuk dalam
system politik.
Skema Sistem Politik
Struktural Fungsional –Gabriel Almond
Lingk. Masy Luar/Internasional

Lingk. Masy Dalam


ARTIKULASI
KEPENTINGAN
PENGHAKIMAN
UU KLP.KEPENT
YUDIKATIF SOSIALISASI POLITIK INGAN
Fungsi-fungsi
input REKRUTMEN POLITIK

 Interest KOMUNIKASI
articulation POLITIK AGGREGASI
EKSEKUTIF PARPOL KEPENTINGAN
 Interest agregation PELAKSANA Fungsi-Fungsi
 Political
UU Out Put
sosialization
LEGISLATIF • Rule making
 Political
communication
• Rule Application
PEMBUATAN UU • Rule Ajudication
 Political
selection/recruitme
nt
Ciri-ciri Umum Sistem Politik

1) Semua sistem politik mempunyai struktur politik,


2) Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama (fungsi input dan
fungsi out put),
3) Semua sistem politik terdiri dari struktur yang terspesialisasikan atau
terdeferensiasikan dalam banyak fungsi,
4) Semua sistem politik merupakan sistem campuran dalam pengertian
kebudayaan (campuran antara modern dan tradisional)
Klasifikasi Sistem Politik (Almond)

Sistem Politik Tradisional Sistem Politik Modern

Direferensiasi Struktur
Diferensiasi Fungsi/
Sekulerisasi Kultural
KAPABILITAS SISTEM POLITIK
Kemampuan SP dalam menjalankan fungsi adaptasi dan integrasi termasuk daya tahannya dalam
menghadapi lingkungannya

Kapabilitas
Kapabilitas
Distributif
Ekstraktif Kapabilitas
Kapabilitas
Kapabilitas Simbolik
Domestik dan
Regulatif Kemampuan SP Kapabilitas
Kemampuan SP Inernasional
dalam mengelola dalam Responsif
sumber-sumber mengalokasikan Kemampuan SP
materiil (sda) dan nilai-nilai politik; secara simbolis
barang, jasa, dalam Kemampuan SP Kemampuan SP dalam
manusiawi (sdm) Kemampuan SP mempertahankan
dari lingkungannya kehormatan, status, menunjukkan dalam menanggapi
dalam eksistensinya termasuk
dan berbagai macam kekuatan atau atau mengubah
secara optimal mengendalikan
kekuasaannya input (demanding mempengaruhi dan
(regulation) dan kesempatan yang
menguntungkan agar timbul daya and supporting) mengendalikan
mengatur tingkah lingkungan demostic dan
untuk memenuhi respektif menjadi output
laku individu- international (intra-
kebutuhan individu masyarakat (decisiens and
kelompok societal and ekstra
dan kelompok dalam policies).
societal enviroment
masyarakat.
Tugas

Buatlah Analisa Perbandingan Politik (minimal 2 negara), telaah :


 Apakah negara itu demokrasi atau tidak demokrasi
 Bagaimana kelompok kepentingannya,
 Bagaimana partai Politiknya
 Bagaimana pelaksanaan pemilunya
 Bagaimana hubungan eksekuti dan legislatifnya
 Bagaimana sistem politiknya
(pilih salahsatunya)

Anda mungkin juga menyukai