sebagai dasar perekonomian rakyat, ditambah dengan kewajiban pemerintah untuk menguasai
atau mengawasi cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Dalam segi sosial adanya jaminan untuk perkembangan kepribadian manusia
Indonesia yang bahagia, sejahtera, dan susila menjadi tujuan negara. Cita-cita luhur ini,
menurut Hatta, tumbuh dengan semangat kebangsaan yang tinggi meretas perjuangan
kemerdekaan dan menjadi dasar bagi pembentukan negara Republik Indonesia yang merdeka,
bersatu,
berdaulat,
adil,
dan
makmur.
Dengan semangat kebangsaan seperti itu, pemerintahan rakyat dijalankan menurut peraturan
yang telah dimufakati dengan bermusyawarah. Keputusan dicapai secara mufakat, bulat dan
tidak lonjong. Hatta menyatakan, Sebagai tanda Republik Indonesia adalah negara
demokrasi yang berdasarkan kedaulatan rakyat, segala beban yang ditimpakan kepada rakyat,
maupun beban harta dan keuangan atau beban darah, harus berdasarkan undang-undang,
persetujuan Presiden dan DPR (Mohammad Hatta, Menuju Negara Hukum, h. 12).
Mengacu kepada pemikiran tentang karakteristik dan parameter demokrasi, Robert A. Dahl
dalam karyanya Dilemma of Pluralist Democracy mengemukakan beberapa kriteria yang
mesti terwujud dalam suatu sistem demokratis. Pertama, pengontrolan terhadap keputusan
pemerintah mengenai kebijakan secara konstitusional diberikan kepada para pejabat yang
terpilih. Kedua, melalui pemilihan yang teliti dan jujur para pejabat dipilih tanpa paksaan.
Ketiga, semua orang dewasa secara praktis mempunyai hak untuk memilih dalam pemilihan
pejabat pemerintahan. Keempat, semua orang dewasa secara praktis juga mempunyai hak
untuk mencalonkan diri pada jabatan-jabatan dalam pemerintahan, meskipun pembatasan usia
untuk menduduki suatu jabatan politik mungkin lebih ketat ketimbang hak pilihnya. Kelima,
rakyat mempunyai hak untuk menyuarakan pendapat tanpa ancaman hukum yang berat
mengenai berbagai persoalan politik pada tataran yang lebih luas, termasuk mengkritisi para
pejabat, sistem pemerintahan, ideologi yang berlaku dan tatanan sosio-ekonomi. Keenam,
rakyat mempunyai hak untuk mendapatkan sumber-sumber informasi alternatif yang ada dan
dilindungi oleh hukum. Ketujuh, dalam meningkatkan hak-hak rakyat, warga negara
mempunyai hak dan kebebasan untuk membentuk suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang relatif independen, termasuk membentuk berbagai partai politik dan perkumpulan yang
independen. Pemikiran Robert A. Dahl ini menunjukkan tentang indikator sebuah democratic
political order sebagai kerangka acuan ada tidaknya perwujudan demokrasi dalam suatu
pemerintahan negara.Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir,
bertindak dan lain sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum,
terdapat 2 landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus
diketahui
oleh
setiap
orang
yang
menjadi
pemimpin
negara/rakyat/masyarakat/organisasi/part...
yaitu:
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau milik
suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku pengurus
rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus
selaku pelayan rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap tuannya, yakni
rakyat.
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: (Demokrasi Pancasila,
http://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_...
1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan
belaka
(machtstaat),
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan
tidak
terbatas),
c.
Kekuasaan
yang
tertinggi
berada
di
tangan
MPR.
2.
Perlindungan
terhadap
hak
asasi
manusia,
3.
Pengambilan
keputusan
atas
dasar
musyawarah,
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden,
BPK,
DPR,
DPA
atau
lainnya,
5. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan
aspirasi
rakyat,
6.
Pelaksanaan
Pemilihan
Umum;
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2
UUD
1945),
8.
Keseimbangan
antara
hak
dan
kewajiban,
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri,
masyarakat,
dan
negara
ataupun
orang
lain,
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.
Macam-macam demokrasi
a) Demokrasi langsung ialah demokrasi yang mengikutsertakan setiap negaranya dan
permusyawaratan untuk menentukan setiap kebijakan-kebijakan umum.
b) Demokrasi tidak langsung ialah demokrasi secara tidak langsung diadakannya suatu
system pemerintah atau demokrasi secara tidak dilaksanakannya melalui system
melainkan melalui umum.
Dari kedua macam demokrasi tersebut kita dapat mengetahui mengapa demokrasi
dapat terjadi
Kelebihan :
Rakyat dapat menjalankan fungsi pengawasan dan peranannya
dalam penyelenggaraan pemerintah Negara.
Kekurangan :
Kedudukan badan eksekutif tidak stabil,dimungkinkan karena
penghentian di tengah jalan oleh lembaga legislatif setiap saat
sehingga dapat menimbulkan krisi cabinet dan pemerintah tidak
dapat menyelesaikan program-programnya.
Nilai nilai Demokrasi
Adapun nilai-nilai demokrasi yang patut dipraktikan dalam kehidupan sebagai berikut :
a. Penghargaan atas kesamaan
b. Penghargaan akan partisipasi dalam kehidupan bersama
c. Penghargaan atas kebebasan
demokrasi
tersebut
dibutuhkan
lembaga
aktif
dalam
kehidupan
Dengan kata lain Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang dijiwai kelima sila
yang ada dalam Pancasila sebagai berikut.
1) Dilaksanakan dengan rahmatTuhan Yang Maha Esa.
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
atau perwakilan.
5) Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
d. Periode Demokrasi Pancasila Era Reformasi (Tahun 1998-Sekarang)
Reformasi merupakan reaksi terhadap orde baru yang dianggap telah menyimpang
dari tujuan dan cita-cita Demokrasi Pancasila. Kita sebagai warga negara berharap bangsa
Indonesia bisa belajar dari pengalaman sejarah, setiap demokrasi dapat berkembang
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam orde ini sering kita sebut juga sebagai orde
transisi demokrasi.
Sukses atau tidaknya sebuah transisi demokrasi sejati terletak pada faktor berikut.
1) Komposisi elite politik.
2) Desain institusi politik.
3) Budaya politik.
4) Peranmasyarakatmadani.
Adapun ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan demokrasi lain adalah bahwa
Demokrasi Pancasila mengandung aspek-aspek formal, materiil, kaidah atau normatif,
tujuan atau optimatif, organisasi, dan aspek sernangat atau kejiwaan.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.
1) Aspek formal, yakni menunjukkan segi proses dan cara partisipasi rakyat dalam
penyelenggaraan negara, yang kesemuanya itu telah diatur oleh undang-undang maupun
peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
2) Aspek materiil, yaitu segi gambaran manusia yang menegaskan pengakuan atas harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan dan memanusiakan warga negara dalam
masyarakat negara dan masyarakat bangsa-bangsa.
3) Aspek kaidah atau normatif yang berarti bahwa Demokrasi Pancasila mengandung
seperangkat ( norma (kaidah) yang menjadi pembimbing dan aturan dalam bertingkah laku
yang mengikat negara dan warga negara dalam bertindak dan menyelenggarakan hak dan
kewajiban serta wewenangnya.
4) Aspek tujuan atau optatif yaitu menunjukkan keinginan atau tujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dalam negara hukum, negara kesejahteraan, negara bangsa,
dan negara berkebudayaan.
5) Aspek organisasi yang menggambarkan perwujudan Demokrasi Pancasila dalam bentuk
organisasi pemerintahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6) Aspek semangat atau kejiwaan yaitu bahwa Demokrasi Pancasila memerlukan warga
negara Indonesia yang berkepribadian peka terhadap hak dan kewajibannya, berbudi
pekerti luhur, dan tekun serta berjiwa pengabdian.
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan terhadap bangsa Indonesia, oleh
karenanya kita harus menerapkan Demokrasi Pancasila dengan murni dan konsekuen.
Dencjan melaksanakan demokrasi tersebut kita berharap dan berusaha untuk :
1) diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa,
2) sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab,
3) menjaga persatuan dan kesatuan,
4) mengutamakan musyawarah untuk mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan
5) mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Soal 4
Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
- Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
- Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
- Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
- Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
- Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
- Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
- Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
- Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
- Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
- Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
- Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
- Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
- Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
- Sikap anti kekerasan.