Anda di halaman 1dari 14

MAKNA DAN HAKEKAT DEMOKRASI

MAKNA :demos ~ rakyat; cratos~ kedaulatan


Demokrasi: keadaan negara yang dalam sistem pemerintahaannya kedaulatan berada di
tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa,
pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
HAKEKAT: pemerintah dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, pemerintahan untuk rakyat.
Norma-norma yang menjadi pandangan hidup demokratis:
1. Pentingnya kesadaran akan pluralisme
2. Musyawarah
3. Pertimbanganmoral
4. Pemufakatan yang jujur dan sehat
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerja sama antar warga masyarakat dan sikap mempercayai itikad baik masingmasing
7. Pandangan hidup demokratis harus dijadikan unsur yang menyatu dengan sistem
pendidikan.
UNSUR UNSURPENEGAK DEMOKRASI -1
NEGARA HUKUM:
a. Adanya perlindungan HAM
b. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembagauntuk menjamin
perlindungan HAM
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan
d. Adanya peradilan administrasi
e. Istilah negara hukum dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945: Indonesia
adalahnegara yg berdasarkan atas hukum dan bukan berdasarkan atas kekuasaan
belaka.
MASYARAKAT MADANI, dicirikan dengan masyarakat terbuka, bebas daripengaruh
kekuasaan dan tekanan negara, kritis dan berpartisipasi aktif, serta
egaliter(kesetaraan).
Syaratpentingdemokrasi: terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses
pegambilan keputusan yang dilakukan oleh negara/pemerintah.
UNSUR UNSURPENEGAK DEMOKRASI -2
Parpol:
struktur kelembagaan politik yg anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan citacita yg sama, yaitu memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
dalam mewujudkan kebijakannya.
Kelompokgerakan / organisasimasyarakat:
sekumpulan orang yang berhimpun dalam satu wadah organisasi yang berorientasi
pada pemberdayaan warganya.
Kelompok penekan= kelompok kepentingan:
sekelompok orang dalam sebuah wadah organisasi yang didasarkan pada kriteria
profesionalitas dan keilmuan tertentu, seperti: KADIN, AIPI, ICMI, LIPI, dsb.
Fungsi parpol sebagai:
(a) Sarana komunikasi politik;
(b) Sarana sosialisasi politik;
(c) Sarana rekrutmen kader dan anggota politik
(d) Sarana pengatur konflik
PERS YANG BEBAS & BERTANGGUNG JAWAB

PRINSIP DAN PARAMETER DEMOKRASI


PRINSIP DEMOKRASI, terdiridari:
1.
persamaan
2.
kebebasan, dan
3.
pluralisme
Robert A. Dahl -PRINSIP DEMOKRASI, terdiridari:
Kontrol atas keputusan pemerintah, Pemilihan yang teliti dan jujur, Hak memilih dan
dipilih, Kebebasan menyatakan pendapatan tanpa ancaman, Kebebasan
mengakses informasi, dan Kebebasan berserikat
Parameter Negara Demokratis:
Masalah Pembentukan Negara:
menentukan kualitas, watakdan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilu
dipercaya sbg salah satu instrumen penting.
Dasar Kekuasaan:
konsep legitiminasi kekuasaan &pertanggungjawaban langsung kepada rakyat.
Susunan Kekuasaan Negara:
Kekuasaan negara dijalankan secara distributif untuk menghindari penumpukan
kekuasaan dalam satu tangan/wilayah. Penyelenggaraan negara harus diatur dalam
suatu tata aturan yg membatasi dan sekaligus memberikan koridor dalam
pelaksanaannya, yaitu desentaralisasi & kekuasaan tidak menjadi tidak terbatas.
Demokrasi pada prinsipnya merupakan suatu kategori dinamis, bukan statis, dan sebagai
konsep yang universal. Anders Uhlin (1997: 10) menyatakan bahwa implementasi demokrasi
di suatu negara dapat berbeda dengan negara lain, karena karakteristik sosial masyarakat
dapat mempengaruhi penerapan nilai-nilai demokrasi yang universal tersebut. Demokrasi di
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa belum tentu dengan pola yang sama dapat
diimplementasikan di negara Asia dan Afrika. Bahkan, pemilu yang dilaksanakan di Jerman
memiliki perbedaan dengan pola yang diterapkan di Inggris. Oleh karena itu, demokrasi pada
dasarnya culturally bounded (dibatasi oleh budaya) ketika diterapkan dalam suatu
masyarakat.
Bung Hatta (1902-1980), salah seorang Founding Father menyatakan bahwa negara ini
hanyalah negara Indonesia apabila dalam kenyataannya merupakan milik rakyat.
Implementasi nilai-nilai kerakyatan mesti mengejawantah melalui suatu sistem institusional
kekuasaan politik yang dikenal dengan demokrasi. Hatta menegaskan bahwa perjuangan
kemerdekaan kita pada saat yang sama merupakan perjuangan bagi demokrasi dan bagi
kemanusiaan. Penegakkan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan, versi Hatta, merupakan
tujuan yang signifikan dalam pergerakan dan perjuangan bagi perwujudan Indonesia adil dan
makmur.
Cita-cita demokrasi yang banyak sedikitnya bersendi kepada organisasi sosial di dalam
masyarakat asli sendiri. Dalam segi politik dilaksanakan sistem perwakilan rakyat dengan
musyawarah, berdasarkan kepentingan umum. Dalam segi ekonomi dilaksanakan koperasi

sebagai dasar perekonomian rakyat, ditambah dengan kewajiban pemerintah untuk menguasai
atau mengawasi cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Dalam segi sosial adanya jaminan untuk perkembangan kepribadian manusia
Indonesia yang bahagia, sejahtera, dan susila menjadi tujuan negara. Cita-cita luhur ini,
menurut Hatta, tumbuh dengan semangat kebangsaan yang tinggi meretas perjuangan
kemerdekaan dan menjadi dasar bagi pembentukan negara Republik Indonesia yang merdeka,
bersatu,
berdaulat,
adil,
dan
makmur.
Dengan semangat kebangsaan seperti itu, pemerintahan rakyat dijalankan menurut peraturan
yang telah dimufakati dengan bermusyawarah. Keputusan dicapai secara mufakat, bulat dan
tidak lonjong. Hatta menyatakan, Sebagai tanda Republik Indonesia adalah negara
demokrasi yang berdasarkan kedaulatan rakyat, segala beban yang ditimpakan kepada rakyat,
maupun beban harta dan keuangan atau beban darah, harus berdasarkan undang-undang,
persetujuan Presiden dan DPR (Mohammad Hatta, Menuju Negara Hukum, h. 12).
Mengacu kepada pemikiran tentang karakteristik dan parameter demokrasi, Robert A. Dahl
dalam karyanya Dilemma of Pluralist Democracy mengemukakan beberapa kriteria yang
mesti terwujud dalam suatu sistem demokratis. Pertama, pengontrolan terhadap keputusan
pemerintah mengenai kebijakan secara konstitusional diberikan kepada para pejabat yang
terpilih. Kedua, melalui pemilihan yang teliti dan jujur para pejabat dipilih tanpa paksaan.
Ketiga, semua orang dewasa secara praktis mempunyai hak untuk memilih dalam pemilihan
pejabat pemerintahan. Keempat, semua orang dewasa secara praktis juga mempunyai hak
untuk mencalonkan diri pada jabatan-jabatan dalam pemerintahan, meskipun pembatasan usia
untuk menduduki suatu jabatan politik mungkin lebih ketat ketimbang hak pilihnya. Kelima,
rakyat mempunyai hak untuk menyuarakan pendapat tanpa ancaman hukum yang berat
mengenai berbagai persoalan politik pada tataran yang lebih luas, termasuk mengkritisi para
pejabat, sistem pemerintahan, ideologi yang berlaku dan tatanan sosio-ekonomi. Keenam,
rakyat mempunyai hak untuk mendapatkan sumber-sumber informasi alternatif yang ada dan
dilindungi oleh hukum. Ketujuh, dalam meningkatkan hak-hak rakyat, warga negara
mempunyai hak dan kebebasan untuk membentuk suatu lembaga atau organisasi-organisasi
yang relatif independen, termasuk membentuk berbagai partai politik dan perkumpulan yang
independen. Pemikiran Robert A. Dahl ini menunjukkan tentang indikator sebuah democratic
political order sebagai kerangka acuan ada tidaknya perwujudan demokrasi dalam suatu
pemerintahan negara.Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang berfikir,
bertindak dan lain sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip demokrasi secara umum,
terdapat 2 landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus
diketahui
oleh
setiap
orang
yang
menjadi
pemimpin
negara/rakyat/masyarakat/organisasi/part...
yaitu:
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau milik
suatu keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku pengurus
rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus
selaku pelayan rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap tuannya, yakni
rakyat.
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: (Demokrasi Pancasila,
http://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_...
1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan
belaka
(machtstaat),
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan
tidak
terbatas),
c.
Kekuasaan
yang
tertinggi
berada
di
tangan
MPR.

2.
Perlindungan
terhadap
hak
asasi
manusia,
3.
Pengambilan
keputusan
atas
dasar
musyawarah,
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden,
BPK,
DPR,
DPA
atau
lainnya,
5. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan
aspirasi
rakyat,
6.
Pelaksanaan
Pemilihan
Umum;
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2
UUD
1945),
8.
Keseimbangan
antara
hak
dan
kewajiban,
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri,
masyarakat,
dan
negara
ataupun
orang
lain,
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

Syarat-syarat negara demokrasi


Syarat-syarat pemerintahan demokrasi menurut Raymond Gettel sebagai berikut :
a. Bentuk pemerintahan itu harus didukung oleh persetujuan umum(general concert).
b. Hukum yang berlaku dibuat oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui referendum
yang luas atau melalui pemilu.
c. Kepala Negara dipilih secara langsung atau secara tidak langsung melalui pemilu dan
bertanggung jawab pada dewan legislative
d. Hak pilih aktif diberikan kepada sejumlah besar rakyat atas dasar kesederajatan.
e. Jabatan-jabatan pemerintahan harus dapat dipangku oleh segenap lapisan
masyarakat.
Sedangkan A.Appadural merumuskan syarat-syarat bentuk pemerintahan yang demokratis
itu sebagai berikut :
a. Ada kebebasan politik (political liberty) sebagai syarat minimum.
b. Ada kebebasan menyatakan pendapat dan pengakuan kehendak rakyat sebagai
hokum tertinggi
c. Terdapat partisipasi politik, persamaan politik, dan kemungkinan akan pilihan
pemerintahan.
d. Harus terdapat toleransi dan kompromi antarwarganegara.

e. Warga Negara harus diberikan kelonggaran-kelonggaran untuk memeperkembangkan


kepribadiannya.
f. Demokrasi memerlukan organisasi yang baik dan pemimpin yang tepat.
(syarat a,b dan c merupakan syarat pokok sedangkan syarat d,e dan f merupakan syarat
tambahan)
Prinsip-prinsip Dasar Negara Demokrasi
Prinsip-prinsip dasar Negara demokratis sebagai berikut :
a. Pemerintah yang berdasarkan konstitusi (UUD)
b. Adanya PEMILU yang bebas,jujur dan adil
c. Ada jaminan HAM
d. Persamaan kedudukan di depan hokum
e. Perdilan yang bebas dan tidak memihak
f. Kebebasan berserikat atau berorganisasi dan berpendapat
g. Kebebasan pers atau media massa
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, dalam penyelenggaraan Negara setiap penyelenggara
Negara harus memperhatikan aspirasi rakyat. Para pemimpin atau penguasa tidak boleh
manjalankan kekuasaan sekehendak hatinya dan tidak boleh sewenang-wenang
menyalahgunakan kekuasaan. Pemerintah yang tidak mau mendengarkan aspirasi rakyat
tidak bisa disebut sebagai pemerintah yang demokratis.
Menurut Henry B.Mayo dalam bukunya : Introduction to democratic Theory yang dikutip
oleh Miriam Budiharjo (1988:61-63) menyatakan bahwa system politik demokratis ialah
system politk dimana kebijakan umum ditentukan diatas dasar suara mayoritas oleh wakilwakil rakyat yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik.
Demokrasi dikemukakan dalam pengertian tersebut lebih menonjolkan demokrasi sebagai
system politik. Oleh Mayo dikemukakan lebih lanjut bahwa demokrasi juga menyangkut
gaya hidup serta tatanan masyarakat.
Bentuk-bentuk Demokrasi
Bentuk-bentuk demokrasi dibedakan seperti berikut :
a. Demokrasi dengan system Parlementer
Dalam system ini terjadi hubungan antara Badan Eksekutif dan
Legislatif. Dimana kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatu
badan yang disebut cabinet( dewan Menteri ). Sedangkan

menteri-menteri bertanggung jawab kepada parlemen (badan


legislatif). Suatu aturan akan mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam
penyelenggaraannya.

Macam-macam demokrasi
a) Demokrasi langsung ialah demokrasi yang mengikutsertakan setiap negaranya dan
permusyawaratan untuk menentukan setiap kebijakan-kebijakan umum.
b) Demokrasi tidak langsung ialah demokrasi secara tidak langsung diadakannya suatu
system pemerintah atau demokrasi secara tidak dilaksanakannya melalui system
melainkan melalui umum.
Dari kedua macam demokrasi tersebut kita dapat mengetahui mengapa demokrasi
dapat terjadi

Kelebihan :
Rakyat dapat menjalankan fungsi pengawasan dan peranannya
dalam penyelenggaraan pemerintah Negara.
Kekurangan :
Kedudukan badan eksekutif tidak stabil,dimungkinkan karena
penghentian di tengah jalan oleh lembaga legislatif setiap saat
sehingga dapat menimbulkan krisi cabinet dan pemerintah tidak
dapat menyelesaikan program-programnya.
Nilai nilai Demokrasi
Adapun nilai-nilai demokrasi yang patut dipraktikan dalam kehidupan sebagai berikut :
a. Penghargaan atas kesamaan
b. Penghargaan akan partisipasi dalam kehidupan bersama
c. Penghargaan atas kebebasan

d. Penghargaan atas perbedaan


Budaya domokrasi adalah kebiasaan berpikir dan berperilaku yang menghargai dan
menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Suatu masyarakat demokratis mempunyai nilai-nilai sebagai berikut :
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
(institusionalized peaceful settlement of conflict). Dalam alam demokrasi,
perselisihan pendapat dan kepentingan dianggap sebagai hal yang wajar,
Perselisihan harus diselesaikan dengan perundingan dan dialog untuk mencapai
kompromi, consensus, mufakat. Apabila kompromi tidak dapat dicapai akan
berbahaya, sebab dapat mengundang campur tangan luar dan memaksakan
kehendak
dengan
kekerasan.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan dalam masyarakat secara damai atau
tanpa gejolak. Perubahan social terjadi karena factor berikut :
1. Kemajuan Tekologi
2. Kepadatan Penduduk
3. Pola perdagangan
Pemerintah harus dapat menyesuaikan kebijaksanaannya
Terhadap perubahan-perubahan tersebut dan mampu
Mengendalikan sehingga perubahan yang terjadi tetap dalam
Kondisi damai.
c. Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara teratur
(orderly seccession of rulers). Dalam masyarakat demokratis, pergantian
kepemimpinan atas dasar keturunan, pengangkatan diri sendiri, dan coup detat
(perebutan kekuasaan ) dianggap sebagai cara-cara yang tidak wajar.
d. Menekan penggunaan kekerasan seminimal mungkin (minimum of coercion)
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity). Untuk itu,
perlu cipta masyarakat yang terbukan dan kebebasan politik yaitu dengan
tersediannya sebagai alternative dalam tindakan politik. Namun demikian,
keanekaragaman itu tetap berada dalam kerangka persatuan bangsa dan
Negara.
f. Menjamin tegaknya keadilan. Dalam masyarakat demokratis, keadilan merupakan
cita-cita bersama yang menjangkau seluruh anggota masyarakat.

Untuk melaksanakan nila-nilai


penyelenggara, seperti berikut :

demokrasi

tersebut

dibutuhkan

lembaga

a. Pemerintah yang bertanggung jawab


b. Suatu DPR sebagai wakil golongan-golongan dan kepentingan-kepentingan
dalam masyarakat, DPR dipilih dengan pemilu yang bebas dan rahasia atas
dasar sekurang-kurangnya dua calon untuk setiap kursi. DPR ini
mengadakan pengawasan (control) sehingga menjadi oposisi yang konstruktif
dan memungkinkan penilaian terhadap kebijaksanaan pemerintah secara
kontinyu.
c. Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik (system
dwi partai, multi partai). Partai-partai ini menyelnggarakan hubungan yang
kontinyu antara masyarakat dengan pemerintah dan sebagai wadah aspirasi
rakyat.
d. Pers dan media massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
e. System peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan
mempertahankan keadilan.
Unsur-unsur demokrasi
Pada dasarnya demokrasi meliputi unsure-unsur berikut :
a.

Adanya partisipasi masyarakata secara


bermasyarakat,berbangsa dan bernegara

aktif

dalam

kehidupan

b. Adanya pengakuan akan sepremasi hokum


c. Adanya pengakuan akan kesamaan anatara warga Negara
d. Adanya pengakuan akan supremasi sipil atas militer
e. Adanya kebebasan berekspresi, berbicara, berkumpul,berorganisasi,
beragama, berkeyakinan dan kebebasan mengurus nasib sendiri.
b. Demokrasi dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Presidensiil)
Pada sistem ini, hubungan antara badan eksekutif dengan badan legislatif dapat
dikatakan tidak ada. Pemisahan yang tegas antara kekuasaan eksekutif (pemerintah) dan
legislatif (badan perwakilan rakyat) ini mengingatkan kita pada ajaran dari Montesquieu,
yang dikenal dengan ajaran Trias Politika.
Menurut ajaran ini masing-masing kekuasaan tersebut terpisah satu sama lain, baik
fungsi maupun organ-organ yang menyelenggarakannya.
Ketiga kekuasaan tersebut sebagai berikut:

1) Kekuasaan legislatif yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang.


2) Kekuasaan eksekutif yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang atau peraturan.
3) Kekuasaan yudikatif yaitu kekuasaan pengadilan untuk mengawasi pelaksanaan UU oleh
lembaga-lembaga peradilan.
Dalam sistem ini terdapat pemisahan kekuasaan lembaga eksekutif yang terdiri dari
prosedur sebagai kepala pemerintahan dan dibantu oleh para menteri. Menteri tersebut
memimpin sebuah lembaga departemen pemerintahan yang bertanggung jawab kepada
presiden. Para menteri tersebut diangkat oleh presiden. Sistem ini juga dapat disebut
sebagai sistem presidensiil. Pada sistem ini terdapat kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan
Adanya kestabilan pemerintahan, karena mereka tidak dapat dibubarkan oleh parlemen,
sehingga pemerintah dapat bekerja dan rnelaksanakan program-programnya dengan baik.
Kelemahan
Dapat menimbulkan pemusatan kekuasaan di tangan presiden dan lemahnya pengawasan
dari rakyat.
c. Demokrasi dengan Sistem Referendum
Dalam pelaksanaan sistem ini, badan legislatif berada dalam pengawasan rakyat.
Dalam melaksanakan pengawasannya sistem ini dilakukan dengan referendum.
Sistem ini dibagi menjadi berikut.
1) Referendum obligatoire (referendum yang wajib)
Referendum obligatoire adalah referendum yang menentukan berlakunya suatu
undang-undang atau suatu peraturan. Artinya suatu undang-undang dapat berlaku jika
rakyat menyetujuinya lewat referendum.
2) Referendum fakultatif (referendum yang tidak wajib)
Referendum fakultatif adalah referendum yang menentukan berlaku tidaknya dan
perlu tidaknya suatu undang-undang diadakan perubahan. Pada sistem ini terdapat
kelebihan dan kelemahan.
1. Kelebihan : Rakyat berperan serta dalam pembuatan undang-undang.

2. Kelemahan : Tidak semua rakyat memiliki pengetahuan tentang undang-undang yang


baik danbenar serta pembuatan undang-undang sehingga prosesnya akan berjalan
lambat.
Macam-macam Demokrasi yang Pernah Berlaku di Indonesia
a. Demokrasi Liberal (Tahun 1945-1959)
Demokrasi Liberal lebih sering disebut sebagai Demokrasi Parlementer, demokrasi
ini dilaksanakan setelah keluarnya Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945. Pada
sistem ini menteri-menteri bertanggung jawab kepada parlementer,
Pada sistem ini bentuk negara berubah menjadi RIS dan UUD 1945 berubah menjadi
Konstitusi RIS, hal ini berlangsung tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950 saat
berlakunya UUDS. . Penerapan UUDS 1950 tidak bertahan lama, hal ini ditandai dengan
keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kita kembali ke UUD 1945. Dengan kita melaksanakan
UUD 1945 tersebut, maka berakhirlah Demokrasi Liberal.
b. Demokrasi Terpimpin (Tahun1959-196S)
Pada sistem ini berlaku sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juni 1959 yang
berbunyi sebagai berikut.
1) Pembubaran Konstituante,
2) Berlakunya kembali UUD 1945.
3) Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Dalam Demokrasi Terpimpin ini menggunakan sistem presidensiil. Dalam sistem presidensiil
ini mempunyai dua hal yang.perlu diingat yaitu:
1) kedudukan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, dan
2) para menteri bertanggung jawab kepada presiden.
c. Demokrasi Pancasila (Tahun 1965-1998)
Demokrasi Pancasila berlaku semenjak lahirnya Orde Baru. Demokrasi Pancasila
adalah demokrasi yang dijiwai, disemangati, dan didasari oleh Pancasila.

Dengan kata lain Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang dijiwai kelima sila
yang ada dalam Pancasila sebagai berikut.
1) Dilaksanakan dengan rahmatTuhan Yang Maha Esa.
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan
atau perwakilan.
5) Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
d. Periode Demokrasi Pancasila Era Reformasi (Tahun 1998-Sekarang)
Reformasi merupakan reaksi terhadap orde baru yang dianggap telah menyimpang
dari tujuan dan cita-cita Demokrasi Pancasila. Kita sebagai warga negara berharap bangsa
Indonesia bisa belajar dari pengalaman sejarah, setiap demokrasi dapat berkembang
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam orde ini sering kita sebut juga sebagai orde
transisi demokrasi.
Sukses atau tidaknya sebuah transisi demokrasi sejati terletak pada faktor berikut.
1) Komposisi elite politik.
2) Desain institusi politik.
3) Budaya politik.
4) Peranmasyarakatmadani.
Adapun ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan demokrasi lain adalah bahwa
Demokrasi Pancasila mengandung aspek-aspek formal, materiil, kaidah atau normatif,
tujuan atau optimatif, organisasi, dan aspek sernangat atau kejiwaan.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.
1) Aspek formal, yakni menunjukkan segi proses dan cara partisipasi rakyat dalam
penyelenggaraan negara, yang kesemuanya itu telah diatur oleh undang-undang maupun
peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.

2) Aspek materiil, yaitu segi gambaran manusia yang menegaskan pengakuan atas harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan dan memanusiakan warga negara dalam
masyarakat negara dan masyarakat bangsa-bangsa.
3) Aspek kaidah atau normatif yang berarti bahwa Demokrasi Pancasila mengandung
seperangkat ( norma (kaidah) yang menjadi pembimbing dan aturan dalam bertingkah laku
yang mengikat negara dan warga negara dalam bertindak dan menyelenggarakan hak dan
kewajiban serta wewenangnya.
4) Aspek tujuan atau optatif yaitu menunjukkan keinginan atau tujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dalam negara hukum, negara kesejahteraan, negara bangsa,
dan negara berkebudayaan.
5) Aspek organisasi yang menggambarkan perwujudan Demokrasi Pancasila dalam bentuk
organisasi pemerintahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6) Aspek semangat atau kejiwaan yaitu bahwa Demokrasi Pancasila memerlukan warga
negara Indonesia yang berkepribadian peka terhadap hak dan kewajibannya, berbudi
pekerti luhur, dan tekun serta berjiwa pengabdian.
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan terhadap bangsa Indonesia, oleh
karenanya kita harus menerapkan Demokrasi Pancasila dengan murni dan konsekuen.
Dencjan melaksanakan demokrasi tersebut kita berharap dan berusaha untuk :
1) diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa,
2) sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab,
3) menjaga persatuan dan kesatuan,
4) mengutamakan musyawarah untuk mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan
5) mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Soal 4

Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
- Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
- Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
- Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
- Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
- Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
- Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
- Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
- Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
- Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.

Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
- Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
- Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
- Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
- Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;
- Sikap anti kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai