Anda di halaman 1dari 21

DEMOKRASI DAN HAM

DEMOKRASI INDONESIA

A. Konsep dan Prinsip Demokrasi

Secara etimologis demokrasi berasal dari kta


“demos” yang berarti rakyat, dan “kratos” atau
“kratein” yang berarti kekuasaan atau berkuasa.

Jadi dapat diartikan, demokrasi adalah


pemerintahan dari rakyat, dan rakyatlah yang
berkuasa.
Mengacu pada ucapan Abraham Lincoln,
demokrasi dapat diartikan suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.

Menurut Polybios pertumbuhan dan


perkembangan bentuk-bentuk
pemerintahan suatu negara adalah
suatu siklus yang mengalami
pengulangan.
Gambar Teori Polybios

ANARCHIS MONARCHI

DEMOKRASI TIRANI

OLIGARCHI ARISTOKRASI
Namun, teori Polybios hanya
cocok untuk diterapkan di
beberapa negara saja, seperti,
Perancis (yang megubah
monarkhi-demokrasi) dan
Italia & Jerman (yang megubah
demokrasi-monarkhi).

Teorinya pun belum dapat


dibuktikan dengan tepat,
karena sejarah tidak mungkin
terulang sama persis seperti
dahulu kala.
Untuk mengembangkan pemerintahan yang
demokratis, diperlukan pengembangan nilai-nilai
demokratis, seperti; kebebasan berpendapat,
kebebasan berkelompok, kebebasan berpartisipasi,
kesetaraan gender, kedaulatan rakyat, rasa saling
percaya, dan kerja sama.

Intinya prinsip demokrasi adalah menjunjung


kebebasan, namun bukan suatu kebebasan yang
mutlak, melainkankan kebebasan yang memiliki
koridor dan batasan, termasuk dibatasi oleh
kebebasan yang dimiliki orang lain.
1. Kebebasan Berpendapat,

Setiap warga negara dijamin


haknya untuk menyuarakan
pendapatnya melalui berbagai
saluran publik, seperti media
massa, wakil-wakil rakyat, buku
dll.

Penindasan terhadap kebebasan


berpendapat akan menyebabkan
negara menjadi represif dan
mudah untuk melakukan
pelanggaran HAM, akibatnya
demokrasi akan mati. Jadi
demokrasi membangun kondisi
warganya agar mampu
menyuarakan pendapatnya.
2. Kebebasan Berkelompok,

Dalam era modern, kebutuhan


berkelompok ini tumbuh sangat
kuat. Persoalan-persoalan yang
muncul di tengah masyarakat
seringkali memerlukan organisasi
untuk jalan keluar.

Demokrasi membuka banyak


alternatif bagi warga negara
untuk berkelompok temasuk
membentuk partai baru maupun
memberi dukungan pada siapapun
sesuai dengan kepentingan warga
negaranya.
3. Kebebasan Berpartisipasi,

Kebebasan ini merupakan gabungan


dari kebebasan berpendapat dan
berkelompok.

Ada 4 jenis partisipasi,


a. Pemberian suara dalam Pemilu
b. Kontak dengan pejabat
pemerintahan
c. Protes terhadap lembaga
masyarakat atau pemerintah,
agar sistem politik lebih baik
d. Mencalonkan diri dalam
pemilihan jabatan publik, mulai
dari pemilihan lurah, bupati,
gubernur, sampai Presiden
sesuai sistem pemilihan yang
berlaku
4. Kesetaraan Gender,

Laki-laki dan perempuan


mempunyai akses yang
sama dalam kancah politik,
sosial, ekonomi, dsb.

Oleh karena itu,


demokrasi tanpa
kesetaraan gender akan
berdampak pada
ketidakadilan sosial.
5. Kedaulatan Rakyat,

Esensi kedaulatan adalah


penciptaan otorisasi dan penegakan
hukum sesuai dengan standar
persyaratan kebaikan hukum.

Dalam demokrasi, politisi harus


accountable, melayani kebutuhan
rakyat.

Jadi kedaulatan rakyat memberi


politisi mandat untuk menjabat,
sekaligus memenuhi kewajibannya
sebagai wakil rakyat, yang
bertanggung jawab pada rakyat,
bukan sekedar memuaskan
kepentingannya sendiri atau
kepentingan kelompok.
6. Rasa Percaya,

Sebuah pemerintahan
demokratis akan sulit
berkembang jika rasa
percaya antar kelompok
tidak tumbuh. Maka
kepercayaan adalah harga
mati dari pelaksanaan
demokrasi agar Pemerintah
dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.
7. Kerjasama,

Demokrasi memerlukan
hubungan kerjasama antara
individu dan kelompok.
Kerjasama bukan berarti
menutup munculnya perbedaan
pendapat antar kelompok dan
individu.

Tanpa perbedaan pendapat,


demokrasi tak mungkin
berkembang. Justru dengan
adanya perbedaan ini akan
menciptakan persaingan dalam
hal meraih tujuan yang lebih
baik.
Kondisi yang
diperlukan untuk
mengembangkan nilai
demokratis:

1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Pluralisme,
3. Hubungan yang
seimbang antar
masyarakat dan
negara.
B. Mengapa demokrasi
merupakan pilihan?

Alasannya melalui demokrasi,


Pemerintah dapat dikontrol
oleh masyarakat, dan
masyarakat dapat membentuk
asosiasi yang dapat
mengimbangi kekuasaan
pemerintah, mengartikulasikan
aspirasinya, dan menyatakn
dengan jelas apa
kepentingannya.

Dengan kata lain, demokrasi


akan membatasi peluang
pemerintah untuk melaksanakan
pemerintahan yang berlawanan
dengan kehendak masyarakat
luas.
Parameter pengamatan
terwujudnya demokrasi di
suatu negara, antara lain:

1. Pemilu yang dilakukan secara


teratur, dalam waktu yang
jelas, kompetitif, jujur, dan
adil.
2. Rekruitmen politik secara
terbuka.
3. Akuntabilitas publik
4. Diberlakukannya HAM
5. Terwujudnya pengadilan
yang independent.
Ada beberapa sistem yang
dikembangkan untuk mendukung
pemerintahan demokratis,

1. Sistem Parlementer (fusi hak


eksekutif dan legislatif)
2. Sistem Presidensiil (pentingnya
pemilihan Presiden secara
langung, adanya pemilihan
kekuasaan antara eksekutif dan
legislatif yang eksplisit)
3. Kekuasaan Eksekutif terbatas.
4. Pemberdayaan Badan Legislatif
1. Pelaksanaan Demokrasi
di Indonesia,

Berdasarkan UUD 1945


bentuk pemerintahan
Indonesia adalah demokrasi
Pancasila, dengan sistem
pemerintahan presidensil.
Dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia pernah
terjadi penyelewengan
demokrasi Pancasila dengan
mempraktekkan demokrasi
liberal dan demokrasi
terpimpin.
2. Pelaksanaan Demokrasi Pancasila di Indonesia

Sanusi mengidentifikasikan 10 pilar demokrasi konstutisional


Indonesia, (The ten of Indonesian Constitutional
Democracy), antara lain:

1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan YME


2. Demokrasi berdasarkan HAM
3. Demokrasi berdasarkan kedaulatan rakyat
4. Demokrasi berdasarkan kecerdasan rakyat
5. Demokrasi berdasarkan pemisahan kekuasaan negara
6. Demokrasi berdasarkan otonomi daerah
7. Demokrasi berdasarkan supremasi hukum
8. Demokrasi berdasarkan peradilan yang bebas
9. Demokrasi berdasarkan kesejahteraan rakyat
10. Demokrasi berdasarkan keadilan sosial

Anda mungkin juga menyukai