Anda di halaman 1dari 2

SHALZAHIRAH RAKITA PUTRI

E041181329
ANALISIS SEMINAR-SEMINAR POLITIK A

TUGAS REVIEW MATERI


A. DEMOKRASI
Salah satu indikator dalam demokrasi yang harus diperkuat adalah supremasi
hukum. Supremasi hukum menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi, dimana seluruh
komponen pemerintah dan masyarakat harus tunduk pada hukum yang berlaku. Harus
ada ketaatan dan kepatuhan pada hukum sehingga tercipta keteraturan dalam
berdemokrasi. Supremasi hukum harus didukung oleh persamaan di mata hukum, artinya
semua memiliki kedudukan yang sama, siapapun dia. Dalam penegakan hukum penting
juga dipehatikan agar hak-hak asasi manusia dapat dijamin secara konstitusional.
Peradilan juga tidak boleh memihak dan harus objektif dalam memutuskan perkara
hukum. Namun, hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah pendidikan
kewarganegaraan, agar setiap warga negara memiliki kesadaran bagaimana berperilaku
yang baik dan sesuai dengan demokrasi yang konstitusional.
B. PARTAI POLITIK
Sebuah partai politik merupakan organisasi politik yang menjalani ideologi
tertentu atau dibentuk dengan tujuan umum. Definisi lainnya adalah kelompok yang
terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang
sama. Bisa juga di definisikan, perkumpulan (segolongan orang-orang) yang seasas,
sehaluan, setujuan di bidang politik. Baik yang berdasarkan partai kader atau struktur
kepartaian yang dimonopoli oleh sekelompok anggota partai yang terkemuka. Atau bisa
juga berdasarkan partai massa, yaitu partai politik yang mengutamakan kekuatan
berdasarkan keunggulan jumlah anggotanya. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara
konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
C. PEMILU
Pemilu adalah proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik tertentu.
Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari jabatan presiden/eksekutif, wakil
rakyat/legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang
lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan. Pemilu merupakan
salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan
melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain
kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun
dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga
dipakai oleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.
D. SISTEM PERWAKILAN POLITIK
Pada masa lalu, peran lembaga perwakilan di Indonesia hanya sebagai tukang
stempel eksekutif karena eksekutif mampu mengendalikan lembaga perwakilan secara
signifikan. Tidak ada checks and balance karena DPR/MPR selalu menyetujui
pemerintah. Setelah reformasi, peran MPR menjadi lebih nyata, ada dinamika antara
legislatif dan eksekutif, tidak monoton bahkan terkadang ada tensi. MPR tidak lagi
menjadi lembaga tertinggi, dan juga sudah ada kamar kedua bagi Dewan Perwakilan
Daerah. Seluruh anggota kini dipilih melalui pemilu, tidak seperti pada masa lalu dimana
ada fraksi ABRI, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan yang ditunjuk. Keanggotaan
perempuan dalam lembaga perwakilan juga menunjukkan peningkatan yang baik.
E. POLITIK IDENTITAS
Politik identitas umumnya mengacu pada subset politik di mana kelompok orang
dengan identitas ras, agama, etnis, sosial atau budaya yang sama berusaha untuk
mempromosikan kepentingan atau kepentingan khusus mereka sendiri.
F. OTONOMI DAERAH
Otonomi daerah hadir di Indonesia pasca reformasi, karena sebelumnya
pemerintah pusat terlalu bersifat sentralistik. Otonomi daerah bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, otonomi daerah
mendorong pemerataan, keadilan, kemandirian, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam
otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam bidang pendidikan,
kesehatan, kesejahteraan, perumahan, pertanian, perdagangan, dan lainnya. Sementara
itu, ada juga kewenangan yang tetap dimiliki pemerintah pusat yaitu politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter, fiskal, dan agama. Menjadi pertanyaan apakah
otonomi daerah selama ini yang sangat nampak lewat pemekaran daerah telah mampu
mensejahterakan rakyatnya atau tidak. Semangat daerah otonom baru (DOB) pasca
reformasi harus bisa mensejajarkan daerahnya dengan daerah induk, bukan malah
dimekarkan makin miskin. Pemekaran daerah otonom jangan hanya menjadi permainan
elit lokal semata yang mencari kekuasaan.
G. POLITIK INTERNASIONAL
Politik internasional tidak selamanya menjadi domain ilmu hubungan
internasional, tetapi juga menjadi salah satu domain ilmu politik. Politik internasional
melihat interaksi antar negara di dunia yang dilakukan oleh pemerintah masing-masing
negara. Politik internasional juga berbicara tentang kebijakan luar negeri yang dibuat oleh
tiap-tiap negara dalam menghadapi berbagai isu-isu internasional, regional, maupun
bilateral.

Anda mungkin juga menyukai