Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI DASAR

( BCG, DPT, CAMPAK, POLIO, HEP B )

Disusun Oleh :

Indah Saputri Dewi

20.0603.0020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

IMUNISASI DASAR
A. Definisi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh bayi membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Aziz, 2008).
Menurut Suririnah 2007 yang dikutip oleh Hanum 2010 imunisasi adalah
suatu prosedur rutin yang akan menjaga kesehatan anak. Kebanyakan dari
imunisasi ini adalah untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap
penyakit-penyakit yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun-tahun awal
kehidupan seorang anak.

B. Macam – Macam Imunisasi Dasar


Ada 5 jenis imunisasi dasar menurut Hasuki Irfan 2007 dikutip oleh
Atika 2010, yang diwajibkan oleh pemerintah yaitu Program Pengembangan
Imunisasi ( PPI ) antara lain :
1. Imunisasi BCG (Bacille Calmette Guerin)
a. Definisi
Imunisasi BCG adalah vaksinasi hidup yang diberikan pada bayi
untuk mencegah terjadinya penyakit TBC. BCG berasal dari strain
bovinum Micobakcterium Tuberculosis oleh Calmette dan Guerin
yang mengandung sebanyak 50.000 – 1.000.000 partikel/ dosis
(Depkes RI, 2005: 3).
Waktu pemberian vaksin BCG yaitu diberikan pada umur
<3bulan, adapun cara pemberian vaksin ini dilakukan secara Intra
Cutan (IC) dilengan kanan atas dosis 0.1ml anak diatas 1 tahun dan
untuk bayi baru lahir dosis yang diberikan 0,05ml. Vaksin ini
dilakukan hanya satu kali.
b. Tujuan Vaksin BCG
Vaksin BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis
(TBC), dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah
dilemahkan,ditemukan oleh Calmett Guerint. Sebelum menyuntikkan
BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut
(NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam
waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari
langsung.
c. Kontra Indikasi
 Reaksi uji tuberkulin > 5mm
 Menderita penyakit infeksi HIV
 Menderita gizi buruk
 Menderita demam tinggi
 Menderita infeksi kulit yang luas
 Pernah terkena penyakit tuberkolosis
 Leukimia
d. Efek Samping Vaksin BCG
Setelah 2 minggu timbul bengkak kecil merah, setelah 2-3
minggu menjadi abses kecil kemudian luka akan sembuh dan menjadi
jaringan parut.
e. Alat dan Bahan

 Vaksin BCG
 Spuit disposable
 Alkohol swab
 Handscoon
 Perlak dan pengalas
 Bengkok
 Bak intrumen
f. Prosedur Tindakan
1. Tahap Orientasi
o Memberi salam/ menyapa klien
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
o Menanyakan kesiapan klien
2. Fase kerja
o Mencuci tangan
o Menyiapkan alat
o Mengaspirasi vaksin BCG, tepat 0,05 cc
o Mengatur posisi pasien sesuai tempat susukan
o Memasang perlak dan alasnya
o Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
o Memakai handscoon
o Membersihkan kulit dengan alkohol swab dengan gerak
melingkar dari dalam keluar
o Mengawali dengan basmallah
o Mengangkat lapisan kulit
o Menusukkan spuit dengan sudut 150
o Memasukkan obat secara perlahan
o Mencabut jarum
o Mengakhiri penyuntikkan dengan membaca hamdallah
o Membuang spuit kedalam bengkok dan masukkan ke safety
box
o Merapikan alat
o Mencuci tangan
3. Fase Terminasi
o Melakukan evaluasi tindakan
o Menyampaikan RPL
o Mendoakan klien
o Berpamitan dan berterimakasih kepada klien dan keluarga
2. Imunisasi Difteri Pertusis Tetanus
a. Definisi
a) Difteri
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diptheriae. Gejala awal yaitu terdapat peradangan tenggorakan,
hilang nafsu makan dan demam ringan. Difteri dapat
menimbulkan komplikasi gangguan pernapasan yang berakibat
kematian.
b) Pertusis
Penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri
Bordettela Pertusis. Penyebaran melalui tetesan kecil yang keluar
dari batuk dan bersin. Gejala yaitu : pilek, mata merah, bersin,
demam dan batuk ringan yang lama menjadi parah menimbulkan
batu menggigil yang cepat dan keras, komplikasi dapat
menyebabkan kematian.
c) Tetanus
Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang
menghasilkan neurotoksin. Penyebarannya melalui kotoran yang
masuk dalam luka gejalanya : kaku otot pada rahang disertai kaku
pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan
demam gejala selanjutnya kejang hebat dan kaku. Komplikasi 19
tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi yang dapat
menimbulkan kematian. Vaksin ini diberikan melalui intra
muskuloskeletal (IM) paha tengah luar dengan dosis 0.5cc
diberikan dengan waktu yang bersamaan dengan hepatitis B.
b. Tujuan
Untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang
bersamaan terhadap serangan penyakit difteri, pertusis dan tetanus
(Atika 2010).
c. Kontra Indikasi
Tidak boleh diberikan pada anak riwayat kejang komplek serta
anak dengan batuk rejan dalam tahap awal pada penyakit gangguan
kekebalan.
d. Efek Samping Vaksin DPT
 Demam 24 – 48 jam
 Timbul bercak kemerahan atau pembengkakan diarea injeksi
 Mengantuk
 Rewel, Anoreksia
e. Alat dan bahan
o Handscoon
o Perlak dan pengalasnya
o Vaksin DPT
o Bengkok
o Safety box
o Alkohol swab
o Spuit disposable
f. Prosedur Tindakan
a. Tahap Orientasi
o Memberi salam/ menyapa klien
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
o Menanyakan kesiapan klien
b. Tahap Kerja
o Mencuci tangan
o Memakai handscoon
o Membuka penutup vial, lakukan desinfektan
o Ambil vaksin DPT 0,5cc
o Mengatur posisi bayi dipangkuan ibu dengan tepat
o Memasang perlak dan pengalasnya
o Membebaskan daerah yang akan diinjeksi
o Mengganti jarrum yang sudah dipakai untuk mengambil
vaksin dengan jarum steril baru
o Mulai penyuntikan dengan bismillah
o Membersikan area yang akan diinjeksi dengan alkohol swab
dengan cara melingkar dari dalam keluar
o Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mencubit
o Tusukkan spuit dengan sudut 45-600 menggunakan spuit
ukuran 1cc
o Lakukan aspirasi pastikan darah tidak keluar
o Masukkan vaksin secara perlahan
o Cabut jarum dan tekan menggunakan alkohol swab
o Ucap hamdallah
o Buang spuit ke bengkok dan buang jarum ke safety box
o Rapikan pasien
o Lepas handscoon
o Cuci tangan
c. Tahap Terminasi
o Melakukan evaluasi tindakan
o Menyampaikan RPL
o Mendoakan klien
o Berpamitan dan berterimakasih kepada klien dan keluarga
3. Imunisasi Campak
a. Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh virus Measles. Penyebaran
melalui droplet bersin dan batuk dari penderita. Gejala awal yaitu
demam, bercak kemerahan, batuk, pilek dan mata merah, timbul ruam
pada muka dan leher kemudian menyebar ke tubuh tangan serta kaki.
Komplikasi meliputi diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi
saluran nafas. Imunisasi yang diberikan terdapat 2 tahap yaitu :
campak pertama diberikan usia 9 bulan dan campak kedua diberikan
pada usia 6 tahun. Lokasi vaksin yang dilakukan yaitu lengan atas kiri
dengan Sub Cuttan (SC) dengan dosis 0.5cc.
b. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
(Atika 2010).

o
c. Kontra indikasi
Pemberian campak tidak boleh dberikan pada orang yang mengalami
immunodeficienci atau individu yang diduga menderita gangguan
respon imun karena leukimia dan limfoma.
d. Efek Samping
o Demam ringan 7 – 20 hari
o Anoreksia
o Malaise
o Ruam atau kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari
setelah vaksin.
e. Alat dan Bahan
o Vaksin Campak
o Pelarut Campak
o Spuit disposable
o Pinset
o Kapas DTT
o Bengkok
o Handscoon
f. Prosedur Tindakan
a. Tahap Orientasi
o Memberi salam/ menyapa klien
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
o Menanyakan kesiapan klien
b. Tahap Kerja
o Mencuci tangan
o Memakai handscoon
o Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset
o Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
o Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9bulan)
o Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
o Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas DTT
dengan gerakan dari dalam keluar
o Suntikan secara Sub cutan (SC) lakukan aspirasi
o Masukkan obat vaksin secara perlahan
o Buang Spuit disposable kebengkok dan buang jarum ke safety
box
o Lepaskan handscoon
o Cuci tangan
c. Tahap Terminasi
o Melakukan evaluasi tindakan
o Menyampaikan RPL
o Mendoakan klien
o Berpamitan dan berterimakasih kepada klien dan keluarga
4. Imunisasi Polio
a. Definisi
Virus polio termasuk dalam kelompok (sub-grup) enteri virus,
famili Picomaviridae. Dikenal 3 macam serotype virus polio yaitu P1,
P2 dan P3. virus ini menjadi tidak aktif apabila terkena panas, formal
dehid, klorin dan sinar ultraviolet(Biofarma, 2002). Imunisasi polio
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah
virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi Polio adalah
4 kali. Waktu pemberian imunisasi Polio antara umur 0 –11 bulan
dengan interval 4 minggu. Cara pemberian imunisasi Polio melalui oral.
b. Tujuan
Untuk mencegah penyakit poliomyelitis (Atika 2010)
c. Kontra Indikasi
Pada individu yang menderita imunedeficiency tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian Polio pada anak yang sedang
sakit. Namun, jika ada keraguan misalnya sedang menderita diare
atau pat di
berikan setelah sembuh serta Pasien yang mendapat imunosupresan.
d. Efek Samping
Pada umumnya tidak ada efek samping. Tetapi ada hal yang
perlu diperhatikan setelah imunisasi polio yaitu setelah anak
mendapatkanimunisasi polio maka pada tinja si anak akan terdapat
virus polio selama 6 minggu sejak pemberian imunisasi. Karena
itu, untuk mereka yang berhubungan dengan bayi yang baru saja
diimunisasi polio supaya menjaga kebersihan dengan mencuci
tangan setelah mengganti popok bayi
e. Alat dan Bahan
o Vaksin Polio
o Pipet
o Pinset
o Handscoon
f. Prosedur Tindakan
a. Tahap Orientasi
o Memberi salam/ menyapa klien
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
o Menanyakan kesiapan klien
b. Tahap kerja
o Mencuci tangan
o Pastikan vaksin yang akan digunakan dalam keadaan baik
(perhatikan nomor, kadaluarsa dan VVM)
o Buka tutup vaksin dengan mengunakan pinset / gunting kecil
o Pasang pipet diatas botol vaksin
o Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
o Buka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
o Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang
diimunisasi
o Jika dimuntahkan atau dikeluarkan oleh anak, ulangi lagi
penetesan
o Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap
dalam kondisi steril
o Rapikan Alat-alat
o Mencuci tangan
c. Tahap Terminasi
o Melakukan evaluasi tindakan
o Menyampaikan RPL
o Mendoakan klien
o Berpamitan dan berterimakasih kepada klien dan keluarga
5. Imunisasi Hepatitis B
a. Definisi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.
Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis 3 kali. Waktu pemberian
imunisasi hepatitis B pada umur 0 11 bulan. Cara pemberian imunisasi
hepatitis ini adalah intramuscular dengan dosis 0,5cc. Vaksin ini
diberikan pada 3 tahap yaitu pada usia 2bulan diberikan Hepatitis B 1,
usia 3 bulan diberikan Hepatitis B 2, serta pada usia 4 bulan diberikan
Hepatitis B 3.
b. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B
(Atika 2010).
c. Kontra Indikasi
o Tidak diberikan pada anak penderita berat
o Dapat diberikan pada ibu hamil dengan aman dan tidak
membahayakan janin.
d. Efek Samping
o Nyeri pada tempat penyuntikan
o Demam ringan
o Lesu
o Perasaan tidak enak pada saluran pernafasan
o Mual
o Anoreksia
e. Alat dan Bahan
o Baki beralas
o Bak spuit steril
o Vaksin HB0 dalam uniject
o Kom berisi kapas alcohol
o Bengkok
o Handscoon
f. Prosedur Tindakan
a. Tahap Orientasi
o Memberi salam/ menyapa klien
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
o Menanyakan kesiapan klien
b. Tahap Kerja
o Mencuci tangan
o Memakai handscoon
o Keluarkan vaksin HB0 dari kemasan
o Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam port.
Jarak antara penutup jarum dengan port akan hilang dan terasa
ada klik
o Oleskan kapas alcohol di 1/3 paha luar bayi sebelah kanan
dengan gerak melingkar dari dalam keluar
o Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan jari
telunjuk
o Keluarkan penutup jarum
o Pegang vaksin HB0 dan suntikan jarum dengan sudut 900 di
1/3 paha luar bayi sebelah kanan
o Tekan reservoir (gelembung vaksin) untuk memsukkan vaksin,
setelah reservoir kempes cabut uniject dari paha bayi dengan
cepat.
o Tekan paha bayi dengan kapas alcohol
o Lepas handscoon
o Mencuci tangan
c. Tahap Terminasi
o Melakukan evaluasi tindakan
o Menyampaikan RPL
o Mendoakan klien
o Berpamitan dan berterimakasih kepada klien dan keluarga

Anda mungkin juga menyukai