Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

IMUNISASI BCG

DISUSUN OLEH :
ARDIAN RIDHO FAUZAN 18.0601.0047

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWTAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MAGELANG
2019/2020
A. DEFINISI
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan
vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti
yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya BCG, DPT, dan
campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio).

DEFINISI IMUNISASI BCG


Imunisasi BCG (Basillus Calmette Guerin) merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat sebab
terjadinya penyakit TBC yang prier atau ringan dapat terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG.
   Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah di
lemahkan.
Vaksin BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC), dibuat
dari bibit penyakit yang telah dilemahkan. Sebelum menyuntikan BCG,
vaksin harus lebih dahulu dilarutkan dengan 4cc cairan pelarut (NaCl 0,9%).
Vaksin yang yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam.

B. TUJUAN

Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap


penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta
dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.

C. DASAR TEORI
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tubercollosis.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Spuit tuberculin dengan jarum ukuran 25-27 panjang 10 mm.
2. Vaksin BCG dan gergaji ampul.
3. Ampul berisi NaCl 0,9 %.
4. Kapas lembab (dibasahi air matang).
5. Sarung tangan bersih.

E. PROSEDUR
a. Tahap Orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan klien
b. Tahap Kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4. Buka vaksin BCG
5. Larutkan vaksin dengan NaCl 0,9 % sebanyak kurang lebih 4 cc
6. Isi spuit dengan vaksin sebanyak 0,05 ml yang sudah dilarutkan
7. Atur posisi dan bersihkan lengan ( daerah yang akan diinjeksi, yaitu
1/3 bagian lengan atas) dengan kapas DTT
8. Tegangkan daerah yang akan diinjeksi
9. Tusukkan jarum dengan sudut 10-15 derajat kemudian masukkan
vaksin.
10. Tarik spuit setelah vaksin habis dan jangan dimasase
11. Usap area bekas injeksi dengan kapas bersih jika ada darah yang
keluar
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
13. Catat respon yang terjadi, vaksin berhasil jika timbul  benjolan di kulit
dengan kulit kelihatan pucat dan pori-pori tampak jelas.
c. Tahap Terminasi
1. Evaluasi tindakan
2. Menyampaikan RTL
3. Mendoakan klien dan berpamitan

F. DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer.Arif.2008. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2.Jakarta : Media
Aesculapius
Marimbi, hanum.2010. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisai Dasar
pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika.
Sudarti.2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak
Balita.Yogyakrta:Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai