Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PROSES PENGUAPAN NIRA PADA EVAPORATOR STASIUN

PENGUAPAN PABRIK GULA

ANALYSIS OF LIQUID CREATION PROCESS IN SUGAR FACTORY


EVAPORATOR STATION

Fadly Rohyan Hidayat¹, Eidelweis Dewi Jannati²


¹Teknik Mesin, Universitas Majalengka
Email : fadlyrohyanhidayat@gmail.com
²Teknik Mesin, Universitas Majalengka
Email : eidelweis_unma@yahoo.com
Abstrak

Produksi gula di dalam negeri makin tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi, sehingga
impor gula sejak awal 1990 terus meningkat dari tahun ke tahun. PG Jatitujuh merupakan salah satu
unit kegiatan yang berada dibawah manajemen PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia). PG Jatitujuh
memiliki kapasitas produksi ± 4000 TCD dan memiliki lahan berstatus HGU yang cukup luas,
sehingga dimana pabrik gula dengan penerapan pola pengelolaan budidaya dan penggilingan dalam
satu manajemen yang sama sangat berpotensi dalam peningkatan efisiensinya. Evaporasi adalah suatu
proses yang bertujuan memekatkan larutan yang terdiri atas pelarut (solvent) yang volatile dan zat
terlarut (solute) yang non volatile (Widjaja, 2010). Jadi evaporasi adalah proses pemekatan atau
pengentalan larutan zat cair dengan menghilangkan atau mengurangi kadar air sehingga didapatkan
larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi (Fadly, 2021). Metode penelitian yang
dilakukan secara langsung dengan cara wawancara terhadap pembimbing lapangan, mandor dan
pekerja pada stasiun penguapan pabrik gula, analisis data yang di peroleh dengan mengukur variable
proses penguapan di stasiun meliputi suhu, tekanan, dan proses evaporasi.

Kata Kunci : Produksi gula, Evaporasi, Pabrik gula.

Abstrack

Sugar production in the country is increasingly unable to meet consumption needs, so sugar
imports since the beginning of 1990 continue to increase from year to year. PG Jatitujuh is one of the
activity units under the management of PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia). PG Jatitujuh has a
production capacity of ± 4000 TCD and has a land status of HGU is quite extensive, so that where
sugar mills with the application of cultivation and milling management patterns in the same
management is very potential in improving its efficiency. Evaporation is a process that aims to attach
a solution consisting of volatile solvents and non-volatile solutes (Widjaja, 2010). So evaporation is
the process of attachment or thickening of liquid solution by eliminating or reducing the moisture
content so that a concentrated liquid solution obtained a higher concentration (Fadly, 2021). The
research method conducted directly by interviewing field supervisors, foreman and workers at the
sugar factory evaporation station, data analysis obtained by measuring the variable evaporation
process at the station includes temperature, pressure, and evaporation process.

Keywords: Sugar production, Evaporation, Sugar factory


1. PENDAHULUAN PG Jatitujuh merupakan salah satu unit
Produksi gula di dalam negeri makin kegiatan yang berada dibawah manajemen PT.
tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi, RNI (Rajawali Nusantara Indonesia). PG
sehingga impor gula sejak awal 1990 terus Jatitujuh memiliki kapasitas produksi ± 4000
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun TCD dan memiliki lahan berstatus HGU yang
2001, impor gula meningkat menjadi 1,5 juta cukup luas, sehingga dimana pabrik gula
ton atau sekitar 50 persen dari kebutuhan dengan penerapan pola pengelolaan budidaya
dalam negeri. Angka ketergantungan impor dan penggilingan dalam satu manajemen yang
telah mencapai 47 persen/tahun selama sama sangat berpotensi dalam peningkatan
periode 1998-2002 (Sawit et al., 2003). efisiensinya. Program akselerasi peningkatan

317
produksi gula dari sisi PG perlu terus Prinsip Kerja Evaporator
dilakukan, untuk itu harus dilakukan
peningkatan kinerja dan efisiensi PG melalui Cara kerjanya ialah dengan
rehabilitasi dan peningkatan teknologi pabrik, menambahkan kalor atau panas yang bertujuan
optimalisasi kapasitas giling, serta untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri
pengurangan jam berhenti giling (overall dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang
recovery). (marimin, 2009). rendah dengan pelarut yang memiliki titik
didih yang tinggi sehingga pelarut yang
Pengertian Evaporator memiliki titik didih. (Eza 2016)
• Pemekatan larutan didasarkan pada
Evaporator merupakan suatu alat perbedaan titik didih antar at-zatnya.
yang digunakan untuk proses evaporasi. • Titik didih cairan dipengaruhi oleh
Pada industri gula manfaat dari alat ini tekanan.
yaitu untuk mengentalkan nira sebelum • Dijalankan pada suhu yang lebih
diolah lebih lanjut dan untuk menurunkan rendah dari titik didih normal.
aktivitas air. Evaporator memiliki dua • Titik didih cairan yang mengandung
prinsip dasar yaitu untuk menukar panas zat yang tidak menguap akan
dan untuk memisahkan uap air yang tergantung tekanan dan kadar zat
terlarut dalam cairan. Pada umumnya tersebut.
evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu: • Beda titik didih larutan dengan titik
didi cairan murni disebut kenaikan
• Tempat penukar panas titik didih (boiling range).
• Bagian evaporasi (tempat dimana
Jenis-jenis Evaporator
liquid mendidih lalu menguap)
• Bagian pemisah untuk memisahkan Evaporator berdasarkan banyak proses
uap dari cairan Jenis-jenis
Evaporator a. Evaporator efek tunggal (single effect)
Evaporator dibedakan menjadi tiga Yang dimaksud dengan single
jenis, yaitu: effect adalah bahwa produk hanya
• Direct Fired Evaporator, melalui satu buah ruang penguapan
merupakan jenis evaporator dengan dan panas diberikan oleh satu luas
cara pengapian langsung dimana permukaan pindah panas.
b. Evaporator efek ganda
api dan pembakar gas dipisahkan Di dalam proses penguapan bahan
dari cairan mendidih dengan dapat digunakan dua, tiga, empat atau
pembatas dinding besi atau lebih dalam sekali proses, inilah yang
permukaan untuk memanaskan. disebut dengan evaporator efek
• Submerged Combution Evaporator, majemuk. Penggunaan evaporator efek
yaitu evaporator yang dipanaskan oleh majemuk berprinsip pada penggunaan
api yang menyala dibawah permukaan uap yang dihasilkan dari evaporator
cairan, dimana gas yang panas sebelumnya.
bergelembung melewati cairan.
• Steam Head Evaporator, adalah Evaporator berdasarkan bentuknya
evaporator yang menggunakan
pemanas steam atau uap lain yang a. Evaporator Sirkulasi Alami/paksa
dapat dikondensasi, sumber panas Evaporator sirkulasi alami bekerja
dimana uap terkondensasi pada suatu dengan memanfaatkan sirkulasi yang
sisi di permukaan pemanas dan terjadi akibat perbedaan densitas yang
kemudian panas ditransmisi lewat terjadi akibat pemanasan.
dinding ke cairan yang mendidih. b. Falling Film Evaporator
Evaporator ini berbentuk tabung
PG. Rajawali II Unit Jatitujuh panjang (4-8 meter) yang dilapisi
Majalengka menggunakan jenis steam heated dengan jaket uap (steam jacket).
evaporator Distribusi larutan yang seragam sangat

318
penting. Larutan masuk dan g. Vertikal-tabung Evaporator
memperoleh gaya gerak karena arah Dengan menggunakan tabung
larutan yang menurun. Kecepatan vertikal, bukan horizontal, sirkulasi
gerakan larutan akan mempengaruhi alami dari cairan dipanaskan dapat
karakteristik medium pemanas yag dibuat untuk memberikan transfer
juga mengalir menurun. Tipe ini cocok panas yang baik.
untuk menangani larutan kental
sehingga sering digunakan untuk Evaporator berdasarkan metode
industri kimia, makanan, dan pemanasan
fermentasi.
c. Rising Film (Long Tube Vertical) Submerged combustion evaporator
Evaporator adalah evaporator yang dipanaskan oleh api
Pada evaporator tipe ini, yang menyala di bawah permukaan cairan,
pendidihan berlangsung di dalam dimana gas yang panas bergelembung
tabung dengan sumber panas berasal melewati cairan.
dari luar tabung (biasanya uap). Buih
air akan timbul dan menimbulkan Direct fired evaporator adalah
sirkulasi. evaporator dengan pengapian langsung dimana
d. Plate Evaporator api dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan
Mempunyai luas permukaan yang mendidih lewat dinding besi atau permukaan
besar, Plate biasanya tidak rata dan untuk memanaskan.
ditopangoleh bingkai (frame). Uap
mengalir melalui ruang-ruang di antara Steam heated evaporator adalah
plate. Uap mengalir secara co-current evaporator dengan pemanasan stem dimana
dan counter current terhadap larutan. uap atau uap lain yang dapat dikondensasi
Larutan dan uap masuk ke separasi adalah sumber panas dimana uap
yang nantinya uap akan disalurkan ke terkondensasi di satu sisi dari permukaan
condenser. Eveporator jenis ini sering pemanas dan panas ditranmisi lewat dinding
dipakai pada industri susu dan ke cairan yang mendidih.
fermntasi karena fleksibilitas ruangan.
Tidak efektif untuk larutan kental dan Evaporasi
padatan
e. Multi-effect Evaporator Evaporasi atau penguapan adalah
Menggunakan uap pada tahap penghilangan pelarut sebagai uap dari sebuah
untuk dipakai pada tahap berikutnya. larutan atau slurry. Tujuan evaporasi adalah
Semakin banyak tahap maka semakin untuk menghasilkan larutan berkonsentrasi
rendah konsumsi energinya. Biasanya maka uap bukanlah produk yang diinginkan.
maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila
lebih seringkali ditemui biaya
pembuatan melebihi penghematan
energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju
dimana larutan masuk dari tahap
paling panas ke yang lebih rendah, dan
aliran mundur yang merupakan
kebalikan dari aliran maju.
f. Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung
merupakan pengembangan dari panci
terbuka, di mana panci tertutup dalam, Proses evaporasi disini bertujuan untuk
umumnya dalam silinder vertikal. menghilangkan kadar air sebanyak-banyaknya
Tabung pemanas disusun dalam yang terdapat dalam nira. Setelah air dalam
bundel horisontal direndam dalam nira terevaporasi maka nira akan
cairan di bagian bawah silinder. terkonsentrasi, kondisi ini kemudian akan
Sirkulasi cairan agak miskin dalam mendekati titik jenuhnya dimana titik kristal
jenis evaporator. akan mulai muncul dalam cairan (Hugot,

319
1960). Proses konsentrasi dibagi menjadi dua 2. METODE PENELITIAN
fase, yaitu: Diagram adalah suatu gambaran utama
yang dipergunakan untuk dasar dalam
a. Evaporasi, dimana nira jernih (juice) bertindak. Seperti halnya pada penelitian ini
diproses menjadi nira kental (syrup) diperlukan suatu diagram alir yang bertujuan
b. Sugar boiling, dimulai sebelum tahap untuk mempermudah dalam pelaksanaan kerja
dimana kristal gula mulai muncul. praktek. Diagram alir pelaksanaan kerja
Konsentrasi nira ditunjukkan dalam praktek secara umum digambarkan sebagai
°brix. Derajat brix adalah jumlah zat padat berikut :
semu yang larut setiap 100 gram larutan.
Misalkan nira mempunyai °brix 12, artinya
dalam 100 gram nira, 12 gram merupakan zat
padat terlarut dan 88 gram sisanya merupakan
air. Hugot (1960) dan Jenkins (1966)
memberikan persamaan:
𝑩𝒋
𝑬 = 𝑱 (𝟏 − )
𝑩𝒔
Dimana :
E = Jumlah air yang teruapkan (ton/jam)
J = Jumlah nira jernih (juice) masuk
evaporator (ton/jam)
Bj = °brix nira jernih (°brix)
Bs = °brix nira kental (°brix)
Jumlah nira kental yang dihasilkan
dapat dihitung menggunakan mass balance
dimana jumlah massa yang masuk akan sama
dengan jumlah massa yang keluar.
𝒎𝒊𝒏 = 𝒎𝒐𝒖𝒕
𝒎𝒏𝒊𝒓𝒂 𝒋𝒆𝒓𝒏𝒊𝒉 = 𝒎𝒏𝒊𝒓𝒂 𝒌𝒆𝒏𝒕𝒂𝒍 + 𝑬
𝒎𝒏𝒊𝒓𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 = 𝒎𝒏𝒊𝒓𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 − 𝑬
Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan kerja
Dimana :
praktek
m = laju aliran massa (ton/jam)
DIAGRAM PENGAMBILAN DATA
E = jumlah air yang teruapkan (ton/jam)
Tekanan
Tekanan merupakan besarnya gaya
dibanding dengan luas penampang. Dalam
satuan SI nyatakan dalam pascal (Pa),
sedangkan satuan dasar lain adalah N/m2 atau
kg/(ms-2).
Rumus tekanan
𝒑=F/A
𝒑 = tekanan (N/m²)
F = gaya (N)
A = luas permukaan bidang (m²)

Temperatur adalah suatu ukuran dingin


atau panasnya keadaan atau sesuatu lainnya.
Satuan ukur dari temperatur yang banyak
digunakan di indonesia adalah °C (derajat
celcius). Sementara satuan ukur yang banyak
digunakan diluarnegeri adalah °F (derajat
fahrenheit). (Ir. Sarsinta : 2008). Gambar 3.2. Diagram alir pengambilan data

320
3. HASIL DAN PEMBAHASAN evaporator, temperatur uap nira, dan tekanan
PRINSIP KERJA EVAPORATOR vakum evaporator. Ketinggian level nira dapat
dilihat melalui sight glass yang terdapat disisi
masing-masing evaporator. Pengendalian level
nira dilakukan dengan mengatur bukaan valve
aliran nira keluaran. Uap pemanas yang
digunakan adalah uap nira atau uap bekas. Jika
temperatur uap nira tidak mencukupi,
digunakan uap bekas. Tekanan vakum dalam
evaporator diamati melalui manometer pada
masing-masing evaporator. Tekanan vakum
penting karena berpengaruh terhadap
efektifitas penguapan. Namum dari evaporator
yang ada tidak semuanya digunakan pada satu
Gambar 4.1 evaporator vertical-tube waktu, tetapi ada satu evaporator yang
Prinsip kerja pada standard vertical-tube dibersihkan dari kerak sampai dinyatakan
evaporator yakni, cairan akan mengalir di bersih dan standby untuk digunakan pada
dalam pipa sementara uap (steam) mengalir di proses penguapan dijam berikutnya.
dalam shell. Didalam tabung, cairan akan
mendidih dan uap yang timbul bergerak DATA PERIODE PROODUKSI
membawa cairan ke atas. Pada tahap ini, akan
terjadi sirkulasi cairan yang disebabkan oleh
perbedaan fasa antara fluida yang terdiri dari
campuran uap-cair dengan cairan yang berada
di bagian luar pipa. Pada bagian atas pipa
terdapat ruang (bejana uap) yang berperan
memisahkan cairan dengan uap. Proses
pemisahan antar uap dengan cairan dalam
ruang uap dimana uap akan keluar melalui
saluran atas sementara cairan akan keluar Tabel 4.2 Tabel Hasil Produksi Evaporator
melalui saluran di bagian bawah bejana,
selanjutnya akan bersirkulasi kembali melalui DATA TEMPERATUR DAN TEKANAN
pipa-pipa. UAP PEMANAS
SKEMA PENGUAPAN Uap yang digunakan sebagai uap
pemanas pada badan penguapan harus bersifat
jenuh untuk mengetahui apakah uap yang
digunakan sudah jenuh maka perlu dicermati
tekanan dan suhunya sebagai berikut:

Gambar 4.1.1 Skema penguapan nira


Evaporator yang digunakan merupakan
jenis Evaporator Robert. Konsentrasi awalan
akhir dari nira pada stasiun ini menentukan
laju aliran uap yang dapat digunakan untuk
pemanasan. Sampel ini dianalisis dengan
refraktometer dan nilai konsentrasinya TEKANAN DAN TEMPERATUR SETIAP
dinyatakan dengan derajat Brix (°Brix). BADAN
Variabel yang umumnya dikendalikan dalam Dalam pengoperasian sistem
stasiun ini adalah level nira dalamm quintuple perlu diperhatikan temperatur

321
dan tekanan setiap badan sebelum mendidih dan uap yang timbul bergerak
bleeding. Adapun kondisi steady state membawa cairan ke atas.
yang perlu dicapai sebelum dapat 2. Dari data yang didapat pada saat penelitian
dilakukan bleeding sebagai berikut: dapat diketahui bahwa dengan penggunaan
uap bekas dengan tekanan dan temperatur
• Tekanan uap pemanas 0.9 kg/cm²
yang ada pada data untuk proses evaporasi
• Vacuum badan akhir 60 cm/Hg dapat dinyatakan efisien karena persentasi
brix yang didapat melebihi persentase brix
yang ditentukan, untuk lebih
mengefisienkan proses penguapan dapat
dibantu dengan uap baru yang dicampurkan
dengan uap baru.

DATA PRODUKSI PERIODE VIII REFERENSI

Produksi periode VIII dilaksanakan pada Storia, Eza Anansa. 2016 Pengaruh °brix
tanggal 1-15 Oktober 2020 dengan Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas
penggunaan sebagai berikut : Pada Evaporator Robert Sistem Quintuple-
Effect Di Pg. Gempolkrep, institut teknologi
sepuluh nopember: surabaya

PT PG Rajawali II, PG Jatitujuh.


https://rajawali2.co.id/unit-usaha/pg-
jatitujuh/ diakses pada 18 Mei 2021 pukul
20:43

Raihan, Raudhatul. 2020 “Pengertian


evaporasi dan alat evaporator beserta prinsip
kerjanya”,
http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com
/2018/11/pengertian-evaporasi-dan-alat.html
diakses pada 18 Mei 2021 pukul 21:28

PT PG Rajawali II Unit jatitujuh. 2020 DATA


DATA HASIL PRODUKSI PEMAKAIAN ENERGI

Maka hasil produksi pada periode ke


VIII bisa dinyatakan sesuai target karena lebih
besar dari sasaran TOP yang ditentukan yaitu
60%brix.

4. KESIMPULAN
Dari hasil “analisis proses penguapan
nira pada evaporator stasiun penguapan
pabrik gula” dapat disimpulkan :
1. prinsip kerja evaporator standar vertical-
tube yakni cairan akan mengalir di dalam
pipa sementara uap (steam) mengalir di
dalam shell. Didalam tabung, cairan akan

322

Anda mungkin juga menyukai