Anda di halaman 1dari 3

 

‫ْض فَخَصَّ بَعْضُ ال ُّشهُوْ ِر َواَألي َِّام َوالَليَالِي بِ َم َزايَا‬ ٍ ‫ْضهُ َعلَى بَع‬ َ ‫ض َل بَع‬ َّ َ‫ق ال ّز َمانَ َوف‬ َ َ‫ال َح ْم ُد هلِل ِ الَّ ِذيْ َخل‬ Syarah Shahih Bukhari.  
ُ ‫والح َسن‬
‫َات‬ َ ‫ضاِئ َل يُ َعظَّ ُم فِ ْيهَا اَألجْ ُر‬ َ َ‫ َوف‬.
‫اعى بِقَوْ لِ ِه َوفِ ْعلِ ِه ِإلَى‬ ِ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّدَنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬ َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
‫ك ُم َح ّم ٍد ِو َعلَى آلِه وأصْ َحابِ ِه هُدَا ِة اَألن َِام في َأ ْن َحا ِء البِالَ ِد‬ َ ِ‫ك َو َرسُوْ ل‬ َ ‫ص ّل و ّسلِّ ْم علَى َع ْب ِد‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫ال َّر َشا ِد‬.
‫يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬: ‫ت فَقَ ْد قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬
ِ ‫ فيَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هللاَ تَ َعالَى بِفِ ْع ِل الطَّاعَا‬،ُ‫أ َّما ب ْعد‬ Yang menarik dari cerita tadi adalah kata-kata Rasulullah tentang: al-barakah
َّ ‫اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬ 
َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ minallah. Kisah tersebut menunjukkan bahwa berkah bersumber dari Allah,
Jamaah yang Berbahagia bukan manusia, air, pohon, matahari, atau lainnya. Meskipun, objek yang
diberkahi itu bisa apa saja, termasuk air dan jemari Nabi. Krisis air bukan
Puji syukur mari kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan halangan bagi para sahabat untuk beribadah, bahkan mereka bisa sekaligus
beragam nikmat, yang antara lain pada siang ini kita dapat menjalankan menyaksikan mukjizat Nabi yang tentu kian meningkatkan keteguhan iman
perintah shalat Jumat berjamaah. Karenanya, mari kesempatan ini kita mereka.    
maksimalkan dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang atau
takwallah. Kita berupaya agar takwa kepada Allah SWT setiap pekan terus Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
bertambah dan kian tebal, amin ya rabbal almin. 
Dalam Lisanul Arab, ‘barakah’ dimaknai sebagai an-mâ' waz ziyâdah, tumbuh
Hadirin Rahimakumullah dan bertambah. Sebagian ulama merinci lagi bahwa berkah adalah
bertambahnya kebaikan (ziyâdaatul khair). Kebaikan yang dimaksud tentu
Suatu hari Rasulullah bersama sahabatnya mendapati situasi krisis air. Hingga bukan kenikmatan duniawi, melainkan tingkat kesadaran kita kepada Allah,
waktu shalat ashar tiba, mereka yang berikhtiar mencarinya di berbagai taqarrub ilallah. Berkah tidak terkait dengan banyak atau sedikitnya harta
tempat tidak berhasil memperolehnya. Air yang tersedia hanyalah air sisa benda.
yang jumlahnya tak banyak.    
Orang yang kaya raya bisa jadi tidak mendapat keberkahan hidup ketika harta
Dalam situasi tersebut, Nabi melakukan sesuatu yang membuat orang bendanya justru membuatnya merasa perlu dihormati, merendahkan orang
tercengang. Rasulullah memasukkan tangannya ke dalam air sisa yang berada miskin, berfoya-foya, atau untuk aktivitas maksiat. Sebaliknya, kemiskinan bisa
dalam sebuah wadah itu dan berseru kepada para sahabatnya: Ayo mulailah mendatangkan berkah saat hal itu melatihnya bersabar, mensyukuri nikmat,
berwudhu. Berkah datang dari Allah.     atau bersikap baik kepada tetangga.    

Para sahabat menyaksikan di sela-sela jari Nabi memancar air. Para sahabat Berkah juga tidak harus berhubungan dengan kesehatan. Sebab, kondisi sakit
tak hanya bisa wudhu dengan sempurna, tapi juga menghilangkan rasa haus pun kadang bisa membuat orang instrospeksi diri (muhasabah), tobat, dzikir,
karena air juga bisa diminum. Kisah ini bisa kita temukan dalam 'Umdatul Qari' dan mengingat-ingat hak-hak orang lain yang mungkin ia langgar. sakit    juga
1
bisa berbuah malapetaka ketika seseorang justru lebih banyak mengeluh, kepribadian kita diliputi oleh sifat-sifat yang mencerminkan perintah Allah:
mencibir karunia Allah, atau melakukan sesuatu yang melampaui batas.     jujur, adil, rendah hati, peduli sesama, penyayang, tidak serakah, tidak gemar
menggunjing atau menghakimi orang lain, dan lain sebagainya. Kita juga
Tempat yang berkah tak mesti subur, sejuk, atau yang pemandangannya semakin rajin memaknai setiap aktivitas kita atas dasar nilai ibadah. Bekerja
indah. Buktinya Allah memberi keistimewaan kepada tanah Makkah yang untuk menafkahi keluarga karena Allah, bertegur sapa dengan tetangga
gersang. Begitu pula dengan waktu. Waktu yang berkah belum tentu saat-saat karena Allah, dan seterusnya.    
hari raya atau hari berkabung. Tapi keberkahan waktu itu datang manakala
segenap peristiwa di dalamnya membuat kita semakin dekat dengan Allah. Apakah kita tak boleh berdoa memohon harta atau kesehatan di bulan Rajab
ini? Tentu saja boleh. Hanya saja, yang lebih penting dari banyaknya kekayaan
dan kesehatan adalah berkah, yakni suatu kondisi yang mampu menambah
Jamaah Shalat Jumat RahimakumullahTerkait dengan berkah atau barokah, ketaatan kita kepada Allah Subhanahu Wataala.
Rasulullah memberi  teladan kepada umatnya untuk memanjatkan doa ketika
memasuki bulan Rajab:  Diterangkan dalam Shahih Bukhari, Rasulullah sendiri pernah mendoakan
sahabatnya, Anas dengan pernyataan:  
َ ‫ب َو َش ْعبَانَ َوبَلِّ ْغنَا َر َم‬
َ‫ضان‬ ِ َ‫ اللَّهُ َّم ب‬   
َ ‫ار ْك لَنَا فِ ْي َر َج‬
ِ َ‫ َوب‬،ُ‫ َو َولَ َده‬،ُ‫اللَّهُ َّم أ ْكثِرْ َمالَه‬ 
 ُ‫ار ْك لَهُ فِي َما أ ْعطَ ْيتَه‬
Artinya: Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan Artinya: Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah karunia
pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.  yang Engkau berikan kepadanya.    

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang Kata berkah di sini merupakan kunci dari segenap nikmat lahiriah. Dengan
dimuliakan.    keberkahan seseorang tidak hanya kaya harta tapi juga kaya hati: merasa
cukup, bersyukur, dan tidak tamak; tidak hanya mementingkan kuantitas anak,
Saat bulan Rajab tiba, Rasulullah tidak memohon kekayaan, kesehatan, atau tapi juga kualitasnya yang shalih, cerdas, dan berakhlak.    
kenikmatan duniawi secara khusus. Beliau berdoa agar dilimpahi keberkahan
di bulan Rajab dan Sya’ban seiring dengan menyongsong bulan Ramadhan. Jamaah Rahimakumullah
Secara tidak langsung, doa ini adalah permohonan panjang umur. Tentu saja
bukan sekadar usia panjang, tetapi usia yang bermanfaat untuk mendekatkan Dari uraian ini jelas bahwa bulan Rajab menjadi berkah tatkala ada
diri kepada Allah.     perkembangan dalam diri kita terkait kedekatan dan ketaatan kita kepada
Allah. Ketika keberkahan itu datang, secara otomatis kualitas kepribadian kita
Inti dari berkah adalah peningkatan taqarrub kita kepada Allah, sehingga pun meningkat, baik dalam kondisi sulit maupun lapang, sehat maupun sakit,
2
‫ك لَهُ‪ ‬‬ ‫َلى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ع َ‬
‫‪Keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban ini penting mengingat kita akan‬‬ ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّدا ِعى إل َى ِرضْ َوانِ ِه‬ ‫‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َّ‬
‫‪menghadapi bulan Ramadhan, bulan yang jauh lebih mulia dan berlimpah‬‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر‬ ‫اللهُ َّم َ‬
‫‪keutamaan. Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa diberkahi,‬‬ ‫َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ‬
‫‪senantiasa diberi petunjuk, dan dipanjangkan umurnya hingga bisa‬‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬ ‫ُصلُّوْ نَ ع َ‬
‫‪.‬و َمآلِئ َكتَهُ ي َ‬ ‫َ‬
‫‪menjumpai Ramadhan. Ini saja yang dapat khotib sampaikan semoga kita‬‬ ‫ك َو َمآلِئ َك ِة‬ ‫صلَّى هللاُ َعل ْي ِه َو َسل ْم َو َعلى آ ِل َسيِّ ِدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلى انبِيآِئكَ َو ُر ُسلِ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫اللهُ َّم َ‬
‫‪semua di beri keberkahan oleh Allah SWT amin ya robbal alamin.  ‬‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬
‫ض اللهُ َّم ع َِن ال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ بِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوعُث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة الص َ‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬
‫َّاح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا َأرْ َح َم الر ِ‬ ‫ان اِلَىيَوْ ِم ال ِّدي ِْن َوارْ َ‬ ‫َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬
‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم ‪ ‬‬
‫ار َ‬
‫بَ َ‬ ‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫‪   ‬تِالَ َوتَهُ َوِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‪َ ،‬وَأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ ه َُو ال َغفُوْ ُر ال َّر ِحيْم‬ ‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ‬ ‫ص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬ ‫ال ِّشرْ َ‬
‫‪ ‬‬ ‫ك ِإلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‬ ‫‪َ.‬أ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫ظهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا‬ ‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما َ‬ ‫اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫آلخ َر ِة‬ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬ ‫اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْينَ‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬‫اب النَّ ِ‬ ‫‪.‬ح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُك ْمُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي القرْ َ‬ ‫ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُرنَا بِال َعد ِل َواِإل حْ َس ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَر‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬
‫‪Penulis Haris maulana al          Banjari‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫‪3‬‬

Anda mungkin juga menyukai