Analisis Eoq (Economic Order Quantity) Dalam Pengendalian Bahan Baku Pada Cv. Putro Joyo Indah Pekalongan
Analisis Eoq (Economic Order Quantity) Dalam Pengendalian Bahan Baku Pada Cv. Putro Joyo Indah Pekalongan
SKRIPSI
Oleh
SHOFI MAHMASHONI
NIM : 13520018
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2020
ANALISIS EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
DALAM PENGENDALIAN BAHAN BAKU PADA
CV. PUTRO JOYO INDAH PEKALONGAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada:
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun)
Oleh
SHOFI MAHMASHONI
NIM : 13520018
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh
SHOFI MAHMASHONI
NIM : 13520018
Mengetahui:
Ketua Jurusan,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh
SHOFI MAHMASHONI
NIM : 13520018
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun)
Pada 16 Juni 2020
2. Sekretaris/Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Nanik Wahyuni, SE, M.Si, Ak, CA ( )
NIP. 19720322 200801 2 005
3. Penguji Utama
Ahmad Fahrudin Alamsyah, SE.,MM.,Ak.,CA ( )
NIP. 19741122 199903 1 001
Disahkan Oleh:
Ketua Jurusan,
iii
SURAT PERNYATAAN
Shofi Mahmashoni
NIM : 13520018
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya kepada
hamba, sehingga hamba dapat menghadapi segala ujian yang diberikan dengan
sabar dan ikhlas. Dan Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang selalu menuntun dan menjadi tauladan bagi seluruh umat
Islam.
Terima kasih untuk Bapak, Ibu, Adik, Kakak dan seluruh keluarga yang selalu
memberikan dukungan do’a, semangat kepada saya untuk terus selalu berusaha
memberikan yang terbaik dan selalu mengajarkan agar terus bersabar dan
bertawakal.
Terima kasih kepada Ibu Nanik Wahyuni selaku Dosen Pembimbing saya yang
selalu membimbing saya selama proses penyusunan skripsi hingga selesai.
Terima kasih untuk dulur-dulur keluarga besar Rayon Ekonomi Moch. Hatta yang
juga terus memberikan semangat dan masukan-masukan sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi saya.
Dan terima kasih untuk keluarga besar Kayon Coffee yang selalu memberi
semangat, nasihat-nasihat baik, berdiskusi dan menghibur ketika sedang dalam
masalah.
v
HALAMAN MOTTO
kosong)
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Analisis EOQ (Economic
Order Quantity) Dalam Pengendalian Bahan Baku Pada CV. Putro Joyo Indah.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari kegelapan menuju jalan
kebaikan, yakni Din al-Islam.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini tidak
akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak Dr. H. Nur Asnawi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Negeri maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Ibu Dr. Hj. Nanik Wahyuni, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Ibu Dr. Hj. Nanik Wahyuni, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing
skripsi.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universita Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
6. Ibu, ayah, adik, dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan do’a dan
dukungan secara moril dan spiritual.
7. Teman-teman Jurusan Akuntansi 2013 yang telah memberikan semangat dan
dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
8. Sahabat Rayon Ekonmi Moch. Hatta yang juga memberikan semangat dan
dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
9. Dan seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
vii
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa
penelitian skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan
ini. Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat dengan
baik bagi semua pihak. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
peneliti
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 22
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................... 22
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................. 22
3.3 Data dan Jenis Data .......................................................................... 23
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 23
3.5 Analisis Data ..................................................................................... 24
BAB IV PEMAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...... 27
4.1 Paparan Data ..................................................................................... 27
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................. 27
4.1.2 Pengelolaan Bahan Baku CV. Putro Joyo Indah .................. 32
4.1.3 Proses Produksi pada CV. Putro Joyo Indah ........................ 33
4.1.4 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menurut CV.
Putro Joyo Indah .................................................................... 36
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian............................................................ 41
4.2.1 Analisis Persediaan Bahan Baku Menurut Metode EOQ
(Economic Order Quantity) ................................................... 41
4.2.2 Kuantitas Pemesanan, Frekuensi dan Total Biaya Persediaan
Optimal Menurut Metode EOQ (Economic Order Quantity)
Periode 2018 .......................................................................... 48
4.2.3 Analisis Selisih Efisiensi Pemesanan Bahan Baku yang Optimal
Menurut Metode EOQ (Economic Order Quantity) dengan
Pemesanan Bahan Baku yang Dilakukan Berdasarkan Kebijakan
Perusahaan ............................................................................... 50
4.3 Integrasi Keislaman dalam Persediaan ............................................... 51
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 53
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 53
5.2 Saran .................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
ABSTRACT
xv
اﻟﺒﺤﺚ ﻣﺴﺘﺨﻠﺺ
ﺷﻮﰲ ﻣﻬﻤﺸﻮﱐ ، 2020 .أﻃﺮوﺣﺔ .اﻟﻌﻨﻮان" :ﲢﻠﻴﻞ ﻃﺮﻳﻘﺔ EOQﰲ اﻟﺘﺤﻜﻢ ﰲ اﳌﻮاد اﳋﺎم ﻟﺰ دة
ﻛﻔﺎءة اﳌﻮاد اﳋﺎم ﰲ اﻟﺴﲑة اﻟﺬاﺗﻴﺔ .ﺑﻮﺗﺮو ﺟﻮﻳﻮ إﻧﺪاﻩ "
اﳌﺸﺮف :د ، .SE ،Hj Nanik Wahyuni .ﻣﺎﺟﺴﺘﲑ ، .Ak ،ﻛﺎﻟﻴﻔﻮرﻧﻴﺎ
اﻟﻜﻠﻤﺎت اﳌﻔﺘﺎﺣﻴﺔ :ﲢﻠﻴﻞ اﻟﺘﺤﻜﻢ ﰲ اﳌﻮاد اﳋﺎم ،ﻃﺮﻳﻘﺔ EOQ
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memasuki kawasan perdagangan bebas Asia, maka dari itu masa
kompetitif ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan harus bisa
seperti ini menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan
ekonomis dalam mengelola sumber sumber daya perusahaannya. Hal ini bertujuan
agar perusahaan mampu bertahan dan bersaing dengan industri perusahaan lainnya.
(Rohman, 2017).
memutuskan kapan dan berapa jumlah yang akan dipesan untuk memuhi
permintaan konsumen, terutama jika kebutuhan dari berbagai jenis produk dengan
supplier yang berbeda dan anggaran yang terbatas. Persediaan yang paling utama
jika bahan baku tidak tersedia. Bahan baku merupakan merupakan faktor utama
1
2
dalam proses produksi, baik pada perusahaan besar maupun kecil, karena bahan
baku merupakan penentu tingkat kualitas suatu produk. Semakin besar suatu
perusahaan, maka persediaan bahan baku akan semakin tinggi (Yahya, 2016:124).
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Apabila terdapat keadaan
bahan baku yang diperlukan tidak ada di dalam perusahaan yang bersangkutan atau
baku yang bersangkutan belum datang karena berbagai kemungkinan yang terjadi,
terganggu.
maka untuk itupenentuan besarnya persediaan merupakan hal yang penting bagi
kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu persediaan merupakan salah satu
komponen yang dinilai paling mahal karena dapat mencapai 50% dari total investasi
menggunakan metode yang tepat agar perusahaan terhindar dari pemborosan biaya
dan perusahaan dapat beroperasi lebih efisien dimasa yang akan datang. Salah satu
metode yang cukup efisien dalam dalam mengelola pengendalian persediaan bahan
baku. Keunggulan dari metode EOQ yaitu metode ini mampu meminimalisasi
terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan
adanya perusahaan yang bersangkutan. Model EOQ ini tidak hanya menentukan
jumlah pemesanan yang optimal tetapi yang lebih penting lagi adalah yang
EOQ Metode Economic Order Quantity (EOQ) Hasil dari penelitian ini berupa
metode yang tepat dalam melakukan pmbelian yang optimal sehingga dapat
meminimalkan biaya persediaan bahan pembantu. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya penghematan total biaya pada bahan pembantu belerang dan bahan
pembantu phospat.
kasus persediaan minyak sawit mentah (CPO) di PT. XYZ dimana perusahaan
4
kebutuhan yang telah direncanakan setiap tahunnya. Hasil dari penelitian ini
optimal (EOQ) pada tahun sebelumnya. Dilihat dari perhitungan yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa metode EPQ lebih efektif karena dapat meminimalkan
CV. Putro Jaya Indah yang bergerak dalam bidang usaha barang material
akan membutuhkan biaya untuk pengelolaan bahan persediaan yang akan dijual.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1990 hingga saat ini. Sistem persediaan bahan
baku pada perusahaan ini belum menggunakan metode EOQ. Permasalahan yang
paling optimal dengan persediaan sumber daya yang ada. Produksi yang dilakukan
digunakan dengan mudah dan praktis untuk merencanakan berapa kali suatu bahan
dibeli dan di produksi dalam kuantitas berapa kali pembelian bahan baku.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “ Analisis
EOQ dalam Pengendalian Bahan Baku pada CV. Putra Jaya Indah” untuk
KAJIAN TEORI
6
7
2.2.1 Persediaan
proses produksi.
akun aset lainnya, sebagai contoh persediaan yang digunakan sebagai komponen
aset tetap yang dibangun sendiri. Persediaan yang dialokasikan ke aset lain dengan
sumberdaya apapun yang diturunkan di bumi. Dalam firman Allah SWT dalam
ِ
َ ِﻣ ْﻨ ﻪُ ۚ إِ ﱠن ِﰲ ٰذَ ﻟ. ﻴﻌ ﺎ
ﻚ ْ
ِ ﻣ ﺎ ِﰲ اﻟ ﱠﺴ ﻤ
ِ ِ ات و ﻣ ﺎ ِﰲ ْاﻷَر
ً ض َﲨ َ َ ﺎو َ َ َ َو َﺳ ﱠﺨ َﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ
ﻳـَ َﺘـ َﻔ ﱠﻜ ُﺮون ت ﻟِ َﻘ ْﻮ ٍم
ٍ َﻵ
َ
Artinya: “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit
dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
9
kekuasaan Nya dengan menunjukkan semua yang ada di langit maupun bumi.
Semua itu harus dikelola dengan baik sebagai rasa syukur kita terhadap Allah SWT
adalah persediaan. Persediaan merupakan modal kerja perusahaan yang paling aktif
dan bernilai material (Puspita dan Anita, 2013). Menurut Elsa (2016), salah satu hal
penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam proses produksi tersebut adalah
termahal bagi banyak perusahaan. Pada satu sisi, sebuah perusahaan dapat
menurunkan cost dengan mengurangi persediaan. Pada sisi lain, produksi dapat
terhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika pesanannya tidak tersedia. Di
Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim harus senantiasa
bertawakal kepada Allah SWT dan berbuatlah baik untuk bekal di akhirat kelak.
Definisi Bahan Baku Bahan baku adalah persediaan yang dibeli oleh
perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi
yang berproduksi untuk menghasilkan satu atau beberapa macam produk tentu akan
selalu memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Bahan baku
merupakan input penting dalam berbagai produksi. Kekurangan bahan baku yang
tersedia dapat berakibat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku
untuk diproses. Akan tetapi terlalu besarnya bahan baku dapat mengakibatkan
digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan
barang jadi. Dalam sebuah perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki
arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai
hasil produksi. Pengelompokan bahan baku dan bahan penolong bertujuan untuk
bahan diprioritaskan pada bahan yang nilainya relative tinggi yaitu bahan baku.
11
barang dalam jumlah lebih besar daripada yang dibutuhkan saat itu.
lebih lanjut.
suplier barang.
2. Fungsi Economic Lot Sizing, tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan dari
sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat
bertautan satu dengan lainnya dalam seluruh operasi produksi perusahaan sesuai
dengan operasi yang direncanakan baik dalam waktu, jumlah, kualitas maupun
didasarkan pada anggapan bahwa pemakaian setiap bulan selalu sama sehingga
secara berangsur-angsur akan habis pada waktu tertentu, serta jangan sampai terjadi
produksi. Persediaan yang besar tidak efisien karena biaya besar, sedangkan
yang optimal dan keterlambatan pemesanan bahan baku karena tidak memiliki
penjadwalan pemesanan yang tepat, hanya saja apabila stock kurang dari Safety
menggunakan material yang ada dengan spesifikasi yang sama sesuai dengan
14
kebutuhan produk. Akan tetapi penggunaan material pengganti ini harus melakukan
proses cutting terlebih dahulu sesuai ukuran yang diminta dan sewaktu-waktu
material pengganti tidak dapat digunakan karena mengingat akan kebutuhan produk
utamanya harus terpenuhi lebih dulu. Sehingga apabila hal ini terus terjadi dan tidak
diantisipasi dengan baik maka menimbulkan terjadinya kekurangan bahan baku dan
penyimpanan yang terlalu lama dan besarnya biaya penyimpanan akibatnya nilai
ِ ِ ِ ِ
ﻮم
َ ﺎب َو ا ﻟْ ﻤ َﻴﺰا َن ﻟ ﻴَـ ُﻘ َ َﻟَ َﻘ ْﺪ أ َْر َﺳ ﻠْ ﻨَ ﺎ ُر ُﺳ ﻠَ ﻨَ ﺎ ِ ﻟْ َﺒـ ﻴِّ ﻨَ ﺎت َو أَ ﻧْـ َﺰﻟْ ﻨَ ﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ُﻢ ا ﻟْ ﻜ ﺘ
ﱠﺎس َو ﻟِ ﻴَـ ْﻌ ﻠَ َﻢ
ِ س َﺷ ِﺪ ﻳ ٌﺪ َو َﻣ ﻨَ ﺎﻓِ ُﻊ ﻟِ ﻠ ﻨ ِ ِ َ اﻟ ﻨﱠﺎس ِ ﻟْ ِﻘ ﺴ ِﻂ ۖ و أَﻧْـ ﺰﻟْ ﻨَ ﺎ ا ْﳊ ِﺪ
ٌ ْ َ ﻳﺪ ﻓ ﻴﻪ َ َ َ ْ ُ
ﺐ ۚ إِ ﱠن ا ﱠ َ ﻗَﻮِ ﱞ
ي َﻋ ﺰِ ٌﻳﺰ ِ ﺼ ﺮﻩُ ور ُﺳ ﻠَ ﻪُ ِ ﻟْ ﻐَ ْﻴ
ُ َ ُ ُ ْا ﱠ ُ َﻣ ْﻦ ﻳـَ ﻨ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi
Maha Perkasa”. (Q.S Al-Hadid ayat 25).
mengolah atau memproduksi sumber daya yang telah Allah ciptakan. Contohnya
itu adalah besi. Besi mempunyai kekuatan yang hebat jika manusia dapat
mengolahnya. Seperti menjadikan besi itu senjata, alat perkebunan, baju untuk
15
perang, dan yang lainnya tergantung manusi memproduksi besi itu. Tidak hanya
besi saja yang dapat diolah tetapi sumber daya yang lainpun dapat diolah menjadi
Biaya yang timbul sebagai akibat dari aktivitas pengelolaan persediaan independen
pesan.
mendatang.
Harga bahan baku yang mahal, sebaiknya di stok dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Hal ini disebabkan perhitungan dana persediaan harus
jumlahnya semakin besar apabila jumlah unit bahan yang disimpan didalam
bahan baku yang digunakan dalam perusahaan semakin besar. Biaya tetap
17
baik oleh jumlah unit yang disimpan dalam perusahaan ataupun frekuensi
4. Kebijakan Pembelanjaan
kebijakan perusahaan, apakah dana untuk persediaan bahan baku ini dapat
analisis secara teratur, sehingga akan dapat diketahui pola penyerapan bahan
baku tersebut. Dengan analisis ini dapat diketahui apakah model peramalan
yang digunakan sebagai dasar perkiraan pemakaian bahan ini sesuai dengan
pemakaian senyatanya atau tidak. Revisi dari model yang digunakan tentunya
bahan baku yang digunakan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
18
6. Waktu Tunggu
baku yang dipesan tersebut. Apabila pemesanan bahan baku yang akan
maka akan terjadi kekurangan bahan baku (walaupun sudah dipesan), karena
akan mengalami penumpukan bahan baku, dan keadaan ini akan merugikan
optimal yang berbeda pula. Pemilihan model pembelian yang akan digunakan
oleh suatu perusahaan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari
saat ini, model pembelian yang sering digunakan dalam perusahaan adalah
8. Persediaan Pengaman
bahan baku, atau keterlambatan datangnya bahan baku yang dibeli oleh
bahan baku, walaupun bahan baku yang dibeli perusahaan tersebut terlambat
suatu jumlah tetap didalam suatu periode yang telah ditentukan sebelumnya.
9. Pembelian Kembali
dalam gudang dalam waktu tepat, sehingga tidak akan terjadi kekurangan
sebaliknya yaitu kelebihan bahan baku dalam gudang karena bahan baku yang
persediaan sering kali diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena
perusahaan mempunyai banyak sub sistem lain selain persediaan, maka mengukur
mudah. Yang dimaksud kriteria optimum adalah meminimalisasi biaya total yang
terkait dengan persediaan, yaitu biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Tingkat
dalam jumlah, mutu dan pada waktu yang tepat serta jumlah biaya yang rendah
(Muzayyanah, 2015).
seberapa besar persediaan bahan baku yang sesuai, sehingga tidak menimbulkan
tidak terlalu banyak maupun persediaan yang tidak terlalu sedikit (Taufiq, 2014).
menghadapi situasi untuk membuat keputusan persediaan (Han Arista, 2016). Salah
satu model persediaan yang paling banyak digunakan adalah model kuantitas
untuk menentukan jumlah optimal dari jumlah pesanan persediaan apa yang sering
disebut Economic Order Quantity (EOQ)”. Salah satu model persediaan yang
paling banyak digunakan adalah model EOQ (Economic Order Quantity). Metode
21
EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan seminimum mungkin, biaya rendah dan
mutu yang lebih baik. Perencanaan persediaan yang menggunakan metode EOQ
yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat diperoleh dengan
untuk melakukan pengadaan persediaan bahan baku pada suatu perusahaan yang
menentukan berapa jumlah pesanan yang ekonomis untuk setiap kali pemesanan
dengan frekuensi yang telah ditentukan serta kapan dilakukan pemesanan kembali.
persediaan berjalan dengan baik dan dapat tercapai jumlah unit pemesanan yang
METODE PENELITIAN
dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam
metode kualitatif, karena dalam penelitian ini menekankan pada observasi, dimana
harus terjun langsung untuk mengetahui lebih detail dalam pengerjaannya. Menurut
yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
dengan beraneka segi fokus yang meliputi suatu interpretif, konstruktif, pendekatan
fenomena dalam hal makna yang dipahami manusia. Proses penelitian ini memang
harus melihat dari berbagai sudut pandang untuk menyajikan sebuah kesimpulan
yang terbaik.
Pada penetitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di CV. Putro Joyo
22
23
Dimana menurut Sugiyono (2015), data sekunder merupakan data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh
pihak lain. Data yang digunakan peneliti menggunakan data bahan baku dan biaya
produksi.
lapangan
1. Observasi
2. Wawancara
dimulai dengan mencari tahu data persediaan Bahan Baku, untuk mengetahui
Production Quantity) pada CV. Putro Joyo Indah. Data yang perlu diidentifikasi
(Sibarani, 2013):
√ . .
=
bahan baku semen yang ekonomis (setiap kali pesan). Kuantitas pembelian
bahan baku semen yang ekonomis dicapai pada saat biaya pemesanan
=[D]xS
tergantung pada jumlah bahan baku yang dipesan setiap kali pesan.
26
3. Frekuensi Pembelian
I=
dari total biaya pesan dan total biaya simpan bahan baku.
= +
2
BAB IV
4. 1 Paparan Data
CV. Putro Joyo Indah merupakan salah satu usaha produksi batako dan
kontrakkan dan keperluan toko bahan bangunan (material). CV. Putro Joyo Indah
ini berdiri pada tahun 1995 yang dipimpin oleh bapak Farhan. Tidak seperti usaha
produksi batako lainnya CV. Putro Joyo Indah dimulai dari industri rumahan yang
hingga menjadi 8000 batako per hari dengan menyerap tenaga kerja sebanyak ±20
orang seperti sekarang ini. CV. Putro Joyo Indah ini tumbuh dan berkembang secara
bertahap, dengan konsisten, kerja keras dan keseriusan dalam mengelola usaha
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh CV. Putro Joyo Indah adalah
sebagai berikut :
27
28
2. Mengoptimalkan Laba
perlu. Atau dengan kata lain perusahaan berusaha beroperasi secara efektif dan
3. Mengadakan Ekspansi
Ekspansi usaha atau perluasan usaha dirasa perlu dilakukan apabila telah
ditargetkan.
Visi :
Misi :
perusahaan lainnya
menguntungkan
produk
Meningkatkan benefit dan nilai tambah bagi klien dan stake holder.
29
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Instansi
DIREKTUR
1) Direktur
perusahaan
perusahaan
perusahaan
perusahaan
operasi perusahaan
perusahaan
6) Seksi Gudang
7) Seksi Produksi
produksi
8) Seksi Teknik
9) Pekerja
Tabel 4.1
No Produk Bahan-bahan
1 Batako 1 Semen
2 Pasir Kali
3 Pasir Nglingi
4 Flyash
Sumber:CV. Putro Joyo Indah
CV. Putro Joyo indah menggunakan bahan baku utama berupa pasir dan
semen. Suplier yang menyuplai bahan baku yang berada di area Pekalongn yang
tidak jauh dari lokasi pabrik dan telah melakukan kerjasama sejak awal pabrik
sebagai berikut:
Sistem penerimaan bahan baku dari suplier dengan cara pemesanan secara
berkala karena permintaan bahan baku pada setiap bulannya tidak dapat
cukup digudang dan apabila akan melakukan proses produksi tidak mengalami
stock) atau kekurangan bahan baku (out of stock). Penerimaan bahan baku
dilakukan oleh bagian operasional yang kemudian akan memeriksa kualitas dan
kuantitas dari bahan baku yang dipesan karena akan mempengar mempengaruhi
proses produksi. Bahan baku yang datang dari suplier kemudian akan disimpan
digudang penyimpanan agar kualitas dari bahan baku tersebut tetap terjaga.
produksi. Proses produksi akan berjalan dengan adanya bahan baku, bahan
pendukung dan bahan pengemas. Proses produksi pada batako tergolong produksi
massa karena jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah yang besar dan
Berikut ini merupakan alur proses produksi batako di CV. Putro Joyo
Indah:
34
Gambar 4.2
Alur Proses Produksi Batako di CV. Putro Joyo Indah
BAHAN BAKU
BAHAN PENCAMPURAN
TAHAP PENCETAKAN
TAHAP PENGERINGAN
TAHAP PENYIRAMAN
TAHAP PENGERINGAN
TAHAP PENYIRAMAN
TAHAP PENGERINGAN
a. Tahap pencampuran
Pada tahap ini dilakukan pencampuran bahan baku yang terdiri dari
pasir, semen, dan air dengan perbandingan yang telah ditentukan. Kemudian
b. Tahap pencetakan
Pada tahap ini, semua bahan baku yang telah tercampur dimasukkan ke
dalam mesin pencetak. Di dalam mesin ini juga terjadi proses pengepresan
sehingga begitu keluar dari mesin pencetak, bahanbahan tadi telah menjadi
batako.
c. Tahap pengeringan
Pada tahap ini batako yang sudah dicetak selanjtnya dikeringkan pada
rak pengering yang terbuat dari kayu selama ±24 jam agar menjadi kering dan
keras.
d. Taham penyiraman
Pada tahap ini batako yang telah dikeringkan, disusun sedemikian rupa
kemudian disiram dengan air agar menjadi lebih kuat, lebih keras, dan juga
permukaan batako.
e. Tahap pengeringan
Pada tahap ini, batako yang telah disiram kemudian dikeringkan lagi
dengan dibiarkan sampai menjadi agak kering. Proses pengeringan ini tidak
perubahan warna pada batako. Tahap penyiraman dan pengeringan ini dilakukan
f. Tahap akhir
Pada tahap ini, batako yang sudah jadi diangkut ke bagian sortir untuk
diangkut ke dalam gudang sebagai barang jadi yang siap untuk dijual.
Joyo Indah
karena hal ini mempengaruhi kuantitas pemesanan bahan baku yang optimal
dalam suatu proses produksi. Dibawah ini tabel penggunaan bahan baku setiap
Tabel 4.2
bahan baku pada tahun 2018 yang terdiri dari semen berjumlah 138.180 kg dengan
penggunaan rata-rata perbulan 11.515 kg, pasir kali berjumlah 19.7740 kg dengan
Tabel 4.3
Kuantitas dan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Batako di CV. Putro Joyo
Indah pada Tahun 2018
rata-rata bahan baku batako, frekuensi pemesanan dan total penggunaan bahan baku
batako pada tahun produksi 2018, pemesanan semen sebanyak 15.500 kg dengan
sebagai berikut:
Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku CV. Putro Joyo Indah memiliki
Suplier pemasok bahan baku. Adapun tabel mengenai harga persediaan bahan baku
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Harga Persediaan Bahan Baku
Harga
Tahun Bahan Baku
(Rp/Kg)
Semen 1.000
2018 Pasir Kali 410
Pasir Nglingi 410
Flyash 420
Sumber: CV. Putro Joyo Indah
39
pemesanan bahan baku. Biaya pemesanan bahan baku pada CV. Putro Joyo
Indah hanya terdiri dari biaya pengiriman barang. Besarnya biaya pemesanan
Tabel 4.5
Biaya Pemesanan Tahun 2018
Frekuensi Biaya Pengiriman
Bahan Baku Tahun 2018
(Kali) (Rp)
Semen 9 Rp 400.000 Rp 3.600.000
Pasir Kali 12 Rp 500.000 Rp 6.000.000
Pasir Nglingi 12 Rp 500.000 Rp 6.000.000
Flyash 4 Rp 200.000 Rp 800.000
Jumlah Rp 16.400.000
Rata-rata Per Bulan Rp 1.366.667
Sumber:CV. Putro Joyo Indah
Biaya Penyimpanan
rincian biaya penyimpanan pada CV. Putro Joyo Indah adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Rincian Biaya Penyimpanan Tahun
2018
Jenis Biaya Jumlah
Biaya Listrik Rp 7.200.000
Biaya Sewa Gedung Rp 20.000.000
Total Rp 27.200.000
biaya penyimpanan persediaan bahan baku semen, pasir kali, pasir nglingi,
flyash sebesar 25%, 33%, 37%, 5% dari nilai persediaan. Adapun tabel
Tabel 4.7
Biaya Penyimpanan Bahan Baku
Biaya Simpan Biaya Listrik dan Sewa Biaya
Bahan Baku
(%) Gudang (Rp) Penyimpanan
Semen 25% Rp 27.200.000 Rp 6.800.000
Pasir Kali 33% Rp 27.200.000 Rp 8.976.000
Pasir Nglingi 37% Rp 27.200.000 Rp 10.064.000
Flyash 5% Rp 27.200.000 Rp 1.360.000
Sumber: Data diolah, 2019
terlepas dari biaya persediaan yang menyertainya. Oleh karena itu, CV. Putro
Joyo Indah harus mengetahui total biaya persediaan yang telah dikeluarkan
selama proses produksi pada tahun 2018. Dibawah ini merupakan tabel
Tabel 4.8
Total Biaya Persediaan Bahan Baku Tahun Produksi 2018
Keterangan Semen Pasir Kali Pasir Nglingi Flyash
Biaya
Rp 3.600.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 800.000
Pemesanan
Biaya
Rp 6.800.000 Rp 8.976.000 Rp 10.064.000 Rp 1.360.000
Penyimpanan
Total Biaya
Rp 10.400.000 Rp 14.976.000 Rp 16.064.000 Rp 2.160.000
Persediaan
Sumber:CV. Putro Joyo Indah
semen sebesar Rp. 3.600.000 dan biaya simpannya sebesar Rp. 6.800.000,
pemesanan pasir kali sebesar Rp. 6.000.000 dan biaya simpannya sebesar Rp.
8.976.000, sehingga total biaya persediaan pasir kali sebesar Rp. 14.976.000.
Biaya pemesanan pasir nglingi sebesar Rp. 6.000.000 dan biaya simpannya
sebesar Rp. 10.064.000, sehingga total biaya persediaan pasir nglingi sebesar
Rp. 16.064.000. Biaya pemesanan flyash sebesar Rp. 800.000 dan biaya
Order Quantity)
Perhitungan pembelian bahan baku yang optimal pada CV. Putro Joyo
membutuhkan data persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan. Data-
data yang digunakan antara lain yaitu jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama
42
satu tahun (D), biaya pemesanan setiap kali pesan (S) dan biaya penyimpanan bahan
baku per kg (H). Data-data tersebut diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
Frekuensi Pesanan
12
12
138.180
197.740
173.840
31.910
43
Frekuensi Pemesanan
12
12
maka diketahui :
Semen :
Pasir Kali :
Pasir Nglingi :
Flyash :
Tabel 4.9
Jumlah Penggunaan Bahan Baku, Biaya Pemesanan dan Biaya
Penyimpanan Per Kg Bahan Baku Tahun Produksi 2018
Bahan Baku D (Kg) S (Rp) H (Rp)
Semen 13.8180 Rp 400.000 49,21
Pasir Kali 19.7740 Rp 500.000 45,39
Pasir Nglingi 17.3840 Rp 500.000 57,89
Flyash 31.910 Rp 200.000 42,62
Sumber: Data Diolah, 2019
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2018 jumlah penggunaan
bahan baku semen yaitu 138.180 kg, biaya pesanan per pesan yaitu Rp. 400.000,
sedangkan biaya penyimpanan per kg sebesar Rp. 49,21, penggunaan bahan baku
pasir kali yaitu 19.7740 kg, biaya pesanan per pesan yaitu Rp. 500.000, sedangkan
biaya penyimpanan per kg sebesar Rp. 45,39, penggunaan bahan baku pasir nglingi
yaitu 17.3840 kg, biaya pesanan per pesan yaitu Rp. 500.000, sedangkan biaya
penyimpanan per kg sebesar Rp. 57,89, sedangkan penggunaan bahan baku flyash
45
yaitu 31.910 kg, biaya pesanan per pesan yaitu Rp. 200.000, sedangkan biaya
= +
2
138.180 15.353,33
= 400.000 + 49,21
15.353,33 2
= Rp. 3.977.777,78
197.740 16.478,33
= 500.000 + 45,39
16.478,33 2
= Rp. 6.374.000
Jadi, total biaya persediaan pasir kali yang harus ditanggung oleh
173.840 14.487,67
= 500.000 + 57,89
14.487,67 2
= Rp. 6.419.333,33
46
31.910 7.977,5
= 200.000 + 20,65
7.977,5 2
= Rp. 970.000
Tabel 4.10
Perbandingan Total Biaya Persediaan Berdasarkan Kebijakan Perusahaan
dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Kebijakan Selisih Efisien
Bahan Baku Metode EOQ (Rp)
Perusahaan (Rp) (Rp)
Semen Rp 10.400.000 Rp 3.977.777,78 Rp 6.422.222,22
Pasir Kali Rp 14.976.000 Rp 6.374.000 Rp 8.602.000
Pasir Nglingi Rp 16.064.000 Rp 6.419.333,33 Rp 9.644.666,67
Flyash Rp 2.160.000 Rp 970.000 Rp 1.190.000
Sumber: Data Diolah, 2019
RUMUS:
EOQ =
Dimana:
Semen
. .
EOQ = ,
= 47.395,35
Jumlah pembelian bahan baku semen yang optimal setiap kali pesan
pada tahun 2018 sebesar 47.395,35 kg, dengan frekuensi pembelian bahan
Pasir Kali
. .
EOQ = ,
= 66.001,39
Jumlah pembelian bahan baku pasir kali yang optimal setiap kali
pesan pada tahun 2018 sebesar 66.001,39 kg, dengan frekuensi pembelian
=3
Pasir Nglingi
. .
EOQ = ,
48
= 54.797,96
Jumlah pembelian bahan baku pasir nglingi yang optimal setiap kali
pesan pada tahun 2018 sebesar 54.797,96 kg, dengan frekuensi pembelian
Flyash
. .
EOQ = ,
= 17.305,63
Jumlah pembelian bahan baku semen yang optimal setiap kali pesan
pada tahun 2018 sebesar 17.305,63 kg, dengan frekuensi pembelian bahan
Berdasarkan hasil analisis bahan baku menurut metode EOQ diatas, dapat
diketahui jumlah pemesanan optimal bahan baku setiap kali pesan, frekuensi
pemesanan optimal, serta biaya total yang dikeluarkan selama satu tahun produksi.
Persedian bahan baku menurut metode EOQ dapat dilihat pada tabel berikut:
49
Tabel 4.11
Kuantitas Pemesanan, Frekuensi dan Total Biaya Persediaan Optimal
Menurut metode EOQ (Economic Order Quantity) Periode 2018
Kuantitas Frekuensi Total Biaya
Bahan Baku
Pemesanan (Kg) (Kali) Persediaan (Rp)
Semen 47.395,35 3 1.166.333,85
Pasir Kali 66.001,39 3 1.498.134,66
Pasir Nglingi 54.797,96 3 1.586.374,06
Flyash 17.305,63 2 368.860,37
Sumber:Data Diolah, 2019
pesanan untuk periode 2018 pada persediaan semen sebanyak 47.395,35 kg dengan
frekuensi pembelian dalam satu periode sebanyak 3 kali dan total biaya persediaan
yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.166.333,85, untuk persediaan pasir kali sebanyak
66.001,39 kg dengan frekuensi pembelian dalam satu periode sebanyak 3 kali dan
total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.498.134,66, untuk persediaan
periode sebanyak 3 kali dan total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp.
pembelian dalam satu periode sebanyak 2 kali dan total biaya persediaan yang
dikeluarkan sebesar Rp. 368.860,37. Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa
untuk meminimalisir total biaya persediaan, maka pembelian bahan baku dilakukan
dengan jumlah yang besar dengan frekuensi pembelian yang rendah setiap kali
produksinya.
50
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan bahan baku, maka perlu dilakukan
Tabel 4.12
Perbandingan Kuantitas dan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Antara Kebijakan
Perusahaan dengan Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Tahun 2018
Kebijakan
Metode EOQ Selisih
Perusahaan
Bahan Baku Q (Kg) Frek (Kali) Q (Kg) Frek (Kali) Q (Kg) Frek (Kali)
Semen 15500 9 47.395,35 3 31.895,35 6
Pasir Kali 16500 12 66.001,39 3 49.501,39 9
Pasir Nglingi 14500 12 54.797,96 3 40.297,96 9
Flyash 8000 4 17.305,63 2 9.305,63 2
Sumber:CV. Putro Joyo Indah
cukup besar antara kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dengan metode EOQ
(Economic Order Quantity). Pemesanan bahan baku pada tahun 2018 yang terdiri
dari (1) semen menurut kebijakan perusahaan sebesar 15.500 kg dengan frekuensi
dengan frekuensi 3 kali pemesanan, (2) pasir kali menurut kebijakan perusahaan
metode EOQ sebesar 66.001,39 kg dengan frekuensi 3 kali pemesanan, (3) pasir
frekuensi 3 kali pemesanan, (4) flyash menurut kebijakan perusahaan sebesar 8.000
Pemesanan bahan baku dengan jumlah yang kecil frekuensi tinggi akan
Order Quantity (EOQ) dengan jumlah yang optimal dan frekuensi yang rendah akan
dari segi kuantitas metode Economic Order Quantity (EOQ) lebih efisien,
kebutuhan ini Islam melarang berlebih-lebihan (israf dan mubazir). Karena sifat
ini cenderung kepada penumpukan harta yang membekukan fungsi ekonomis dari
harta tersebut. Seperti yang difirmankan di dalam Al-Qur`an, “Supaya harta itu
jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS. Al-
Hasyr: 7).
dengan saudara setan, sebagaimana terdapat pada ayat Qur’an mengenai larangan
5. 1 Kesimpulan
5. 2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran kepada
sebaiknya meninjau kembali kebijakan persediaan bahan baku yang selama ini telah
53
DAFTAR PUSTAKA
Hari : Rabu
Tanggal : 19 Desember 2018
Narasumber : Farhan Nurdiansyah
Jabatan : Pimpinan Pabrik
DRAFT WAWANCARA
BIODATA PENELITI
Pendidikan Formal
2000-2001 : TK ‘At-Taqwa’ Bondowoso
2001-2007 : SDN Kadipaten 2 Bojonegoro
2007-2010 : SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro
2010-2013 : MBI Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto
2013-2020 : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Pengalaman Organisasi
Anggota Hmj Akuntansi Uin Malang Periode 2014-2015
Pengurus PMII Rayon Ekonomi Moch. Hatta Periode 2014-2015
Direktur LSO Nusantara PMII Rayon Ekonomi Moch. Hatta Periode 2015-2016
Ketua Divisi Seni DEMA Fakultas Ekonmi Periode 2015-2016
Ketua Divisi Dept. Luar Negeri DEMA UIN Malang Periode 2016-2017
Shofi Mahmashoni
Lampiran 4. Lembar Bukti Konsultasi
BUKTI KONSULTASI
Mengetahui:
Ketua Jurusan Akuntansi,