Anda di halaman 1dari 15

Derivatif : Jurnal Manajemen

Vol. 16 No. 1 April 2022


(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN PENGAWASAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT PERKEBUNAN TAMBI

Ika Nurul Azimah1, Hermin Endratno2*


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
*E-mail Penulis Korespondensi: herminendratno@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa pengaruh keselatatan kesehatan kerja
dan pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada PT Perkebunan Tambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan borong pada PT Perkebunan Tambi dengan
sebanyak 160 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 125 karyawan
dengan menggunakan teknik probability sampling. Analisis yang digunakan adalah Analisis
Regresi Berganda, Uji Sobel, dan Uji Koefisien Determinasi (R2). Hasil analisis data
menunjukkan bahwa keselamatan kesehatan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja, pengawasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja,
keselamatan kesehatan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan,
pengawasan kerja berengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja dapat memediasi
pengaruh keselamatan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan, kepuasan kerja dapat
memediasi pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Keselamatan Kesehatan Kerja, Pengawasan Kerja, Kinerja Karyawan,


Kepuasan Kerja

ABSTRACT

This study aims to examine and analyze the effect of occupational health safety and work
supervision on employee performance with job satisfaction as an intervening variable at PT
Perkebunan Tambi. This type of research is quantitative research. The population in this
study were wholesale employees at PT Perkebunan Tambi with as many as 160 people. The
sample used in this study were 125 employees using probability sampling technique. The
analysis used is the multiple regression analysis, Sobel test, and the Coefficient of
Determination Test (R2). The results of data analysis show that occupational health safety has
a significant positive effect on job satisfaction, work supervision has a significant positive
effect on job satisfaction, occupational health safety has a significant positive effect on
employee performance, work supervision has a significant positive effect on employee
performance, job satisfaction has a significant positive effect on performance. employee. Job
satisfaction can mediate the effect of occupational health and safety on employee
performance, job satisfaction can mediate the effect of work supervision on employee
performance.

Keywords: Occupational Health Safety, Work Supervision, Employee Performance,


Job Satisfaction

diterima 6 Maret 2022 direview 11 April 2022 diterbitkan 26 April 2022

96
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
I. PENDAHULUAN Kabupaten Wonosobo dengan 3 Unit
Indonesia merupakan negara agraris Perkebunan (UP) dan kantor direksi yaitu
dengan sektor pertanian menjadi peran UP Tambi, UP Bedakah, UP Tanjung
penting dari keseluruhan perekonomian Sari. Terdapat 6 proses dalam pembuatan
nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari teh yaitu proses pelayuan, proses
banyaknya produk atau tenaga kerja yang penggilingan, proses pengeringan, proses
hidup bekerja dalam sektor pertanian. penjenisan, proses fermentasi dan proses
Hasil perkebunan teh menjadi salah satu pengepakan. PT Perkebunan Tambi
andalan komoditas ekspor Indonesia. Teh memiliki visi untuk mewujudkan
hitam ataupun teh hijau Indonesia telah perusahaan perkebunan teh yang
dikenal dan diterima oleh masyarakat mempunyai produktivitas tinggi, kualitas
dunia karena cita rasa yang khas. Selain standar, ramah lingkungan, kokoh dan
dimanfaatkan sebagai minuman yang lestari. Selain itu juga memiliki misi
menyegarkan, teh juga mempunyai bisnis yaitu mendorong pertumbuhan
manfaat bagi kesehatan dengan ekonomi dalam rangka pendapatan
kandungan metabolisme sekunder yang devisa dan pajak bagi negara. Dalam
dikandungnya. (Eskundari,2020). mewujudkan visi misi tersebut tentunya
Sebagai bentuk upaya dalam sumber daya manusia yang baik sangat
mewujudkan tujuan perusahaan perlu diperlukan dalam perusahaan, dan
didukung dengan adanya Sumber Daya Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia yang baik. Sumber daya (MSDM) merupakan hal yang paling
manusia dalam suatu perusahaan adalah penting. (sumber : profil singkat PT
karyawan. (Febriyanto, 2021). Perkebunan Tambi, 2019).
Manajemen menurut James Stoner adalah Adanya kasus kecelakaan kerja
proses perencanaa, pengorganisasian, menjadi permasalahan yang cukup besar
pemimpinan, dan pengendalian upaya perihal kinerja pada perusahaan. Kasus
organisasi dan proses penggunaan semua kecelakaan kerja di Indonesia yang
sumber daya dalam organisasi untuk terjadi pada triwulan II tahun 2020
mencapai tujuan organisasi yang telah sebagaimana data dari Ditjen.
ditetapkan. Sedangkan manajemen Binwasnaker dan K3, tercatat sekitar
sumber daya manusia (MSDM ) adalah 3.174 kasus. Jumlah kasus kecelakaan
suatu proses pemanfaatan SDM secara kerja ini menurun sekitar 59,46 persen
efektif dan efisien melalui kegiatan dibandingkan periode triwulan II tahun
perencanaa, penggerakan dan 2019 yang tercatat sekitar 7.829 kasus
pengendalian semua nilai yang menjadi kecelakaan kerja. Tentunya perusahaan
kekuatan manusia untuk mencapai besar yang berpotensi lebih memiliki
tujuan. MSDM adalah proses kecelakaan kerja, salah satunya PT
pendayagunaan manusia sebagai tenaga Perkebunan Tambi Wonosobo dimana
kerja secara manusiawi, agar semua berdasarkan wawancara terdapat
potensi fisik dan psikis yang beberapa karyawan mengalami cedera
dimilikinnya berfungsi maksimal untuk saat bekerja hal itu bisa dilihat pada tabel
mencapai tujuan (Ardana, 2011). berikut :
PT Perkebunan Tambi merupakan
perusahaan perkebunan besar swasta Tabel 1. Daftar Kecelakaan PT
dengan pemegang saham adalah Pemda Perkebunan Tambi Wonosobo 2018-2021
Kabupaten Wonosobo sebesar 50% dan
PT Indoglobal Galang Pamitra (IGP) No Jenis Dampak Jumlah
sebesar 50% yang bergerak dibidang Kecelakaan
agribisnis teh yang berlokasi di Kecelakaan ringan

97
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
No Jenis Dampak Jumlah Kesehatan Kerja menekankan betapa
Kecelakaan pentingnya kesehatan kerja agar
1 Terpleset pada Cidera 1 karyawan dapat bekerja secara sehat
bagian pada tanpa membahayakan diri sendiri atau
fermentasi kaki orang lain untuk mewujudkan
2 Pembersihan Cidera 2 produktifitas kerja yang optimal. Oleh
atap ruang pada karena itu, kesehatan kerja meliputi
pengeringan mulut pelayanan kesehatan kerja, pencegahan
3 Tersengat ulat Cidera 2 penyakit akibat kerja dan syarat
pada bagian pada kesehatan kerja.
pelayuan tangan Berdasarkan survei peneliti tanggal
4 Penggilingan Cidera 1 2 November 2021 yang dilakukan
pada mesi OT pada dengan salah satu pengawas sekaligus
terpleset kaki mandor menyatakan bahwa Pada PT
5 Terkena mesin Cidera 2 Perkebunan Tambi Wonosobo
Cutter Gigi pada pengawasan dilakukan setiap hari dengan
tangan tiap bagian pengolahan terdapat
6 Terkena gear Cidera 1 pengawas masing-masing dimana tim
padamesin pada pengawas turun langsung kelapangan
vibrex tangan untuk memantau bagaimana keadaaan
7 Terjatuh pada Cidera 3 yang sedang berlangsung dalam proses
bagian pada pengolahan. Jika terdapat salah satu
pengemasan kaki pengawas berhalangan hadir maka
8 Pemindahan Cidera 1 pengawas pada bagian lain akan
kayu pada pada menggantikan posisi pengawas yang
tungku luka tangan tidak hadir dan menjadikan tim pengawas
bakar tersebut mempunyai tanggung jawab
9 Mesin pada Cidera 1 ganda, apabila pengawas tidak
penggilingan pada menguasai dalam pekerjaan tersebut
meledak wajah maka akan menjadikan pekerjaan
Kecelakaan berat tersebut tidak efektif. Karyawan
1 Jari masuk Cidera 1 merupakan penggerak operasional
kegunting pada jari organisasi, sehingga jika kinerja
mesin petik manis karyawan meningkat maka kinerja
pada bagian organisasi juga meningkat. Pengawasan
pengawas petik harus terus memberikan jaminan
keamanan bagi seluruh karyawan apabila
Sumber : Wawancara dan data perusahaan
terjadi kelalaian maka akan berpengaruh
tahun 2018 -2021
terhadap produktivitas karyawan,
pengawasan juga dapat meningkatkan
Setiap pekerjaan tentu mengandung
kinerja karyawan di segala bidang serta
sebuah resiko kerja, oleh karena itu
menjadi pendorong produktivitas
berdasarkan permasalahan diatas
karyawan.
penelitian mengenai keselamatan
Penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan kerja sangat penting untuk
Nurhidayanti (2017), Suryawan (2017)
dilakukan agar dapat memberikan solusi
dan Astanti (2021) membuktikan bahwa
dan rekomendasi terkait dengan
keselamatan kesehatan kerja berpengaruh
kecelakaan kerja pada PT Perkebunan
positif signifikan terhadap kepuasan
Tambi Wonosobo. Undang-undang
kerja. Akan tetapi bertentangan dengan
nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang

98
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
penelitian yang dilakukan oleh Aini informasi untuk menetapkan apakah telah
(2021) dan waradno (2021) menunjukkan terjadi suatu penyimpangan dan
bahwa keselamatan kesehatan kerja mengukur signifikansi penyimpangan
berpengaruh negatif tidak signifikan tersebut, serta untuk mengambil tindakan
terhadap kepuasan kerja. perbaikan yang diperlukan untuk
Kepuasan kerja juga dipengaruhi menjamin bahwa semua sumber daya
oleh pengawasan kerja, hal tersebut yang telah digunakan seefektif dan
dibuktikan dengan penelitian yang seefisien mungkin guna mencapai tujuan
dilakukan oleh Sari (2017), Yani (2021) organisasi.
dan Putri (2019) dimana pengawasan Penelitian yang dilakukan oleh
kerja berpengaruh positif signifikan Situmeang (2017) menunjukan bahwa
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian pengawasan berpengaruh positif dan
tersebut bertentangan dengan penelitian signifikan terhadap kinerja karyawan.
yang dilakukan oleh Rohmad (2017), Akan tetapi ditemukan juga bahwa
Yunika (2017) menunjukkan bahwa pengawasan tidak berpengaruh terhadap
pengawasan kerja berpengaruh negatif kinerja karyawan, hal itu dikemukaan
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. oleh Siregar (2020) dari penelitian
Penelitian yang mendukung menghasilkan bahwa pengawasan
tentang pernyataan bahwa keselamatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan
kesehatan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja. Selain itu menurut
terhadap kepuasan karyawan serta dapat Suhariyanto dan Putro (2018) dalam
meningkatkan kinerja karyawan dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tidak
perusahaan adalah penelitian yang ada pengaruh signifikan antara
dilakukan oleh Sutrisno (2019) dimana pengawasan terhadap kinerja karyawan.
hasil penelitian tersebut menyatakan Artinya meskipun perusahaan memiliki
bahwa keselamatan dan kesehatan kerja pengawasan yang semakin tinggi maka
berpengaruh positif dan signifikan bisa jadi tidak berpengaruh terhadap
terhadap kepuasan kerja, Selain itu kinerja karyawan yang diharapkan
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan.
berpengaruh positif signifikan terhadap Selain keselamatan kesehatan kerja
kinerja karyawan. Penelitian yang dan pengawasan kerja, kepuasan kerja
dilakukan oleh Parashakti (2020) juga berpengaruh terhadap kinerja
membuktikan bahwa keselamataan dan karyawan. Dalam penelitian yang
kesehatan kerja terhadap kinerja dilakukan oleh Sari dkk (2020)
karyawan berpengaruh positif dan menunjukkan bahwa kepuasan kerja
signifikan terhadap kinerja karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Akan tetapi penelitian yang dilakukan Akan tetapi hasil tersebut bertolak
oleh Wangi dkk(2020), Zaputra (2020) belakang dengan penelitian yang
menyatakan bahwa keselamatan dilakukan oleh Nurriqli (2021) dimana
kesehatan kerja tidak berpengaruh positif kepuasan kerja tidak berpengaruh
dan signifikan terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan. Oleh karena
karyawan. itu perlu dilakukan penelitian lanjutan
Selain keselamatan kesehatan untuk menjelaskan kepuasan kerja
kerja, kinerja karyawan juga dipengaruhi terhadap kinerja karyawan.
oleh pengawasan kerja. Menurut Keselamatan kesehatan kerja juga
Kadarman (2012) pengawasan kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja
adalah suatu upaya yang sistematis untuk karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
menetapkan kinerja standar pada rencana variabel intervening, terbukti dengan
untuk merancang system umpan balik penelitian yang dilakukan oleh Dyah

99
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
(2020) keselamatan kesehatan kerja Pengawasan Kerja Terhadap Kinerja
mempengaruhi kinerja lebih besar jika Karyawan dengan Kepuasan Kerja
melalui kepuasan kerja. Penelitian Sebagai Variabel Intervening Pada PT
tersebut juga didukung oleh Hutagaol Perkebunan Tambi”.
(2020) bahwa keselamatan kesehatan Tujuan penelitian ini adalah untuk
kerja berpengaruh positif signifikan mengetahui pengaruh keselamatan
terhadap kinerja karyawan melalui kesehatan kerja, pengawasan kerja
kepuasan kerja sebagai variabel terhadap kepuasan kerja karyawan,
intervening. mengetahui pengaruh keselamatan
Selain itu juga kepuasan kerja kesehatan kerja , pengawasan kerja
dapat memediasi pengawasan kerja terhadap kinerja karyawan, mengetahui
terhadap kinerja karyawan, hal tersebut pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
dibuktikan dengan penelitian Ainia karyawan,engetahui pengaruh
(2021). Akan tetapi penelitian tersebut keselamatan kesehatan kerja terhadap
bertolak belakang dengan penelitian kinerja melalui kepuasan kerja sebagai
Siregar (2020), Fitria (2016) dimana variabel intervening dan mengetahui
pengawasan berpengaruh negatif pengaruh pengawasan kerja terhadap
terhadap kinerja karyawan melalui kinerja melalui kepuasan kerja sebagai
kepuasan kerja. variabel intervening.
Keselamatan kesehatan kerja dan
pengawasan kerja dengan praktek yang II. METODE PENELITIAN
baik serta dapat menumbuhkan rasa Penelitian ini menggunakan pedekatan
kepuasan kerja didalam perusahaan kuantitatif. Menurut Suliyanto (2018)
menjadi faktor utama dalam sebuah penelitian kuantitatif (Quantitative
organisasi. Penelitian ini merupakan Research) adalah penelitian yang
penelitian pengembangan dari Setyawati didasarkan pada data kuantitatif dimana
(2021) dengan hasil keselamatan data kuantitatif adalah data yang
kesehatan kerja positif signifikan berbentuk angka atau bilangan. Populasi
terhadap kinerja karyawan melalui dalam penelitian ini adalah karyawan
kepuasan kerja. Pada penelitian ini pada PT Tambi Kabupaten Wonosobo
menambahkan variabel baru yaitu karyawan borongan sebanyak 160 orang.
pengawasan kerja. Dari penelitian yang Metode yang digunakan dalam penelitian
dilakukan oleh Harini dan Setiawan ini adalah menggunakan Teknik
(2019) tidak hanya keselamatan probability sampling dengan metode
kesehatan kerja saja yang berpengaruh proporsional random sampling. Teknik
positif signifikan terhadap kinerja akan probability sampling adalah teknik
tetapi pengawasan kerja juga pengambilan sampel dimana setiap
berpengaruh positif signifikan terhadap anggota populasi mempunyai
kinerja. kesempatan yang sama untuk dijadikan
Berdasarkan latar belakang sampel.
masalah yang sudah tertera di atas
penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan informasi yang digunakan
untuk memecahkan masalah secara
praktis di lapangan. Penelitian ini
dilakukan karena adanya fenomena gap
yang terjadi dilapangan. Maka penulis
berkeinginan untuk meneliti “Pengaruh
Keselamatan Kesehatan Kerja dan

100
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
keseluruhan hasil pengujian
menggunakan r hitung > r tabel, atau
kurang dari 0,05.

Hasil Uji Reliabilitas


Dari nilai output SPSS uji reliabilitas
dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja
karyawan, keselamatan kesehatan kerja,
pengawasan kerja, kepuasan kerja
memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70
yang artinya semua variabel dalam
penelitian ini reliabel.
Sumber: Diolah Peneliti (2022)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Hipotesis Penelitian Berdasarkan nilai output SPSS
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran menunjukkan Kolmogorov-Smirnov Test
diatas, maka peneliti mengajukan beberapa didapatkan hasil Asymp.Sig.(2-tiled)
hipotesis dalam penelitian ini sebagai adalah 0,200 > 0,05 yang dapat diartikan
berikut: bahwa data unstandardized residual telah
H1 : keselamatan kesehatan kerja berdistribusi normal, karena nilai
positif dan signifikan terhadap kepuasan tersebut > 0,05.
karyawan
H2 : pengawasan kerja positif dan Hasil Uji Multikolinearitas
signifikan terhadap kepuasan karyawan Berdasarkan output SPSS menunjukkan
H3 : keselamatan kesehatan kerja nilai tolerance persamaan 1 masing-
positif signifikan terhadap kinerja masing variabel > 0,10 nilai keselamatan
karyawan kesehatan kerja dan pengawasan kerja
H4 : pengawasan kerja positif sebesar 0,666 terhadap kepuasan kerja dan
signifikan ter nilai tolerance persamaan 2 masing-
adap kinerja karyawan masing variabel > 0,10 nilai keselamatan
H5 : kepuasan kerja positif signifikan kesehatan kerja 0,571, pengawasan kerja
terhadap kinerja karyawan 0,508, kepuasan kerja 0,473 terhadap
H6 : kepuasan kerja dapat memediasi kinerja karyawan. Sedangkan nilai VIF
pengaruh antara keselamatan kesehatan persamaan 1 masing-masing variabel < 10,
kerja dan kinerja karyawan nilai keselamatan kesehatan kerja dan
H7 : kepuasan kerja dapat memediasi pengawasan kerja sebesar 1,500 terhadap
pengaruh antara pengawasan kerja dan kepuasan kerja dan nilai VIF persamaan 2
kinerja karyawan. masing-masing variabel < 10, nilai
keselamatan kesehatan kerja 1,750,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pengawasan kerja 1,968, kepuasan kerja
Hasil Uji Instrumen Data 2,113 terhadap kinerja karyawan.
Hasil Uji Validitas Berdasarkan data tersebut maka penelitian
Dari nilai output SPSS uji validitas ini bebas dari asumsi multikolinearitas.
menunjukkan bahwa semua butir
pernyataan kuesioner valid karena nilai Hasil Uji Heteroskedastisitas
validitas variabel kinerja karyawan, Berdasarkan output SPSS persamaan 1
keselamatan kesehatan kerja, menunjukkan variabel keselamatan
pengawasan kerrja, kepuasan kerja dari kesehatan kerja 0,093,pengawasan kerja

101
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
0,623 terhadap kepuasan kerja dan pada nol maka kepuasan kerja sebesar 0,496
persamaan 2 menunjukkan variabel satuan.
keselamatan kesehatan kerja 0,466, β1 : nilai koefisien regresi variabel
pengawasan kerja 0,090, kepuasan kerja keselamatan kesehatan kerja nilai positif
0,739 terhadap kinerja karyawan. sebesar 0,414 menyatakan bahwa setiap
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas peningkatan keselamatan kesehatan kerja
nilai signifikansi dari masing-masing sebesar satu satuan maka menyebabkan
variabel > 0,05 tersebut maka penilaian ini kepuasan kerja sebesar 0,414 satuan
bebas dari gejala heteroskedastisitas. dengan asumsi variabel lain tetap
β2 : nilai koefisien regresi variabel
pengawasan kerja menunjukkan nilai
positif sebesar 0,477 menyatakan bahwa
Hipotesis setiap peningkatan pengawasan kerja
Analisis Regresi Linier Berganda sebesar satu satuan maka menyebabkan
Persamaan 1 kepuasan kerja meningkat 0,477 satuan
Regresi Linier Berganda Persamaan 1 : dengan asumsi variabel lain tetap.
Pengaruh Keselamatan Kesehatan
Kerja(X1) dan Pengawasan Kerja (X2) Regresi Linier Berganda Persamaan 1:
terhadap Kepuasan Kerja (Z) Pengaruh Keselamatan Kesehatan
Kerja(X1) dan Pengawasan Kerja (X2) dan
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Berganda Kepuasan Kerja (Z) terhadap Kinerja
Persamaan 1 Karyawan (Y)
Coefficientsa
Standardi Tabel 3. Hasil Uji Regresi Berganda
Unstandardi zed
zed Coefficien
Persamaan 2
Coefficientsa
Coefficients ts
Standardi
Std. Sig
Unstandardi zed
Model B Error Beta T .
zed Coefficien
1 (Constant .49 .313 1.58 .11
Coefficients ts
) 6 6 5
Std. Sig
K3 .41 .092 .344 4.50 .00
Model B Error Beta t .
4 8 0
1 (Constant -.435 .235 - .06
Pengawas .47 .077 .471 6.16 .00
) 1.85 7
an Kerja 7 7 0
0
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
K3 .294 .074 .230 3.98 .00
5 0
Sumber: Diolah Peneliti (2021) Pengawas .170 .066 .157 2.57 .01
an Kerja 5 1
Berdasarkan hasil regresi pada Kepuasan .635 .067 .597 9.42 .00
tabel diatas maka dapat dibuat persamaan Kerja 7 0
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
1 regresi linear berganda sebagai serikut :
Z = α + β1X1 + β2X2 + ε
Sumber: Diolah Peneliti (2021)
Z = 0,496 + 0,414X1 + 0,477X2
Penjelasan dari persamaan regresi
Berdasarkan hasil regresi pada
persamaan 1 adalah sebagai berikut:
tabel diatas maka dapat dibuat persamaan
α: konstanta pada persaaan regresi
2 regresi linear berganda sebagai berikut:
persamaanl 1 yaitu sebesar 0,496
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3Z + ε
menyatakan bahwa apabila keselamatan
Y = -0,435 + 0,0294X1 + 0,170X2 +
kesehatan kerja, pengawasan kerja bernilai
0,635Z

102
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
Penjelasan dari persamaan regresi Hasil pengujian koefisien determinasi ada
persamaan 2 adalah sebagai berikut: tabel diatas diketahui nilai R square
Α : Nilai konstanta pada persamaan sebesar 0,527 atau 52,7% variasi variabel
regresi persamaan 2 yaitu sebesar -0,435. keselamatan kesehatan kerja dan
Menurut Affandi (2016) tanda negative pengawasan kerja mempengaruhi variabel
menunjukkan hubungan terbalik. Artinya, kinerja karyawan. Sedangkan sisanya
jika keselamatan kesehatan kerja (X1), sebesar 47,3% merupakan pengaruh
pengawasan kerja (X2) dan kepuasan kerja variabel lain yang tidak termasuk dalam
(Z) diasumsikan bernilai no,maka variabel model penelitian.
kinerja karyawan akan bernilai negative
sebesar -0,435 Koefisien Determinasi (R2) Persamaan 2
β1 : Nilai koefisien regrsi variabel Hasil pengujian koefisien determinasi pada
keselamatan kesehatan kerja menunjukkan tabel diatas menunjukkan bahwa Adjusted
nilai positif sebesar 0,294 menyatakan R Square dari model regresi dalam
bahwa setiap peningkatan keselamatan penelitian ini adalah sebesar 0,765 artinya
Kesehatan kerja sebesar satu satuan maka sebesar 76,5% variasi variabel
menyebabkan kinerja karyawan meningkat keselamatan kesehatan kerja, pengawasan
sebesar 0,294 satuan dengan asumsi kerja dan kepuasan kerja mempengaruhi
variabel lain tetap variabel kinerja karyawan. Sedangkan
β2 : nilai koefisienregresi variabel sisanya sebesar 23,5% merupakan
pengawasan kerja menunjukkan nilai pengaruh variabel lain yang tidak termasuk
positif sebesar 0,170 menyatakan bahwa dalam model penelitian.
setiap peningkatan pengawasan kerja
sebesar satu satuan maka menyebabkan Hasil Uji Simultan (F test)
kinerja karyawan meningkat sebesar 0,170 Tabel 5. Uji F Persamaan 1
satuan dengan asumsi variabel lain tetap. ANOVAa
β3 : nilai koefisien regresi variabel Sum of Mean
Square Squar
kepuasan kerja menunjukkan nilai positif
Model s Df e F Sig.
sebesar 0,635 menyatakan bahwa setiap 1 Regressio 32.217 2 16.10 67.87 .000
peningkatan kepuasan kerja sebesar satu n 9 0 b

satuan maka menyebabkan kinerja Residual 28.956 12 .237


karyawan meningkat sebesar 0,635 satuan 2
dengan asumsi variabel lain tetap. Total 61.173 12
4
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) b. Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, K3

Tabel 4. Koefisien Determinasi (R2) Sumber: Diolah Peneliti (2021)


Persamaan 1
Dari tabel ANOVA diatas dapat
Model Summary dilihat nilai Fhitung > Ftabel adalah 67,870 >
Std. Error 3,07 dengan tingkat signifikansi 0,000
R Adjusted of the
karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil
Model R Square R Square Estimate
1 .726a .527 .519 .48718
dari 0,05 maka model regresi dapat
a. Predictors: (Constant), Pengawasan Kerja, dinyatakan telah memenuhi uji kecocokan
K3 model (goodness of fit).

Sumber: Diolah Peneliti (2021) Tabel 6. Uji F Persamaan 2


ANOVAa

103
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
Sum of Mean keselamatan kesehatan kerja berpengaruh
Square Squar terhadap kinerja karyawan. Oleh karena t
Model s Df e F Sig. hitung > t tabel (6,167 > 1,97960) dan
1 Regressio 53.336 3 17.77 135.27 .000 signifikansi 0,000 < 0,05 maka H2 yaitu
b
n 9 1
Residual 15.903 12 .131
pengawasan kerja positif dan signifikan
1 terhadap kepuasan kerja dinyatakan
Total 69.239 12 diterima.
4 Hipotesis Ketiga, hasil pengujian
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan hipotesis dapat diketahui bahwa hasil uji t
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, K3, untuk variabel keselamatan kesehatan
Pengawasan Kerja kerja (X1) memiliki nilai t hitung 3,985
dengan t tabel sebesar 1,97976 yang
Sumber: Diolah Peneliti (2021) berarti t hitung > t tabel artinya ada
pengaruh positif antara keselamatan
Dari tabel ANOVA dapatdilihat kesehatan kerja (X1) terhadap kepuasan
nilai F hitung > F tabel adalah 135,271 > kerja dan signifikansi sebesar 0,000 lebih
2,68 dengan tingkat signifikansi 0,000 kecil dari 0,05 yang artinya keselamatan
karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil kesehatan kerja berpengaruh terhadap
dari 0,05 maka model regresi dapat kinerja karyawan. Oleh kaena t hitung > t
dinyatakan telah memenuhi uji kecocokan tabel (3,985 > 1,97976) dan signifikansi
model (goodness of fit). 0,000 < 0,05 maka H3 yaitu keselamatan
kesehatan kerja positif dan signifikan
Hasil Parsial (t test) terhadap kinerja karyawan dinyatakan
Hipotesis Pertama, hasil pengujian diterima.
hipotesis dapat diketahui bahwa hasil uji t Hipotesis Keempat, hasil
untuk variabel keselamatan kesehatan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa
kerja (X1) memiliki nilai t hitung 4,508 hasil uji t untuk variabel pengawasan kerja
dengan t tabel sebesar 1,97960 yang (X2) memiliki nilai t hitung 2,575 dengan t
berarti t hitung > t tabel artinya ada tabel sebesar 1,97976 yang berarti t hitung
pengaruh positif antara keselamatan > t tabel artinya ada pengaruh positif
kesehatan kerja (X1) terhadap kepuasan antara pengawasan kerja (X2) terhadap
kerja dan signifikansi sebesar 0,000 lebih kinerja karyawan dan signifikansi sebesar
kecil dari 0,005 yang artinya keselamatan 0,011 lebih kecil dari 0,05 yang artinya
kesehatan kerja berpengaruh terhadap pengawasan kerja berpengaruh terhadap
kepuasan kerja. Oleh kaena t hitung > t kepuasan kerja. Oleh kaena t hitung > t
tabel (4,508 > 1,97960) dan signifikansi tabel (2,575 > 1,97976) dan signifikansi
0,000 < 0,05 maka H1 yaitu keselamatan 0,011 < 0,05 maka H4 yaitu pengawasan
kesehatan kerja positif dan signifikan kerja positif dan signifikan terhadap
terhadap kepuasan kerja dinyatakan kinerja karyawan dinyatakan diterima.
diterima. Hipotesis Kelima, hasil pengujian
Hipotesis Kedua, hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa hasil uji t
hipotesis dapat dapat diketahui bahwa untuk variabel kepuasan kerja (Z)
hasil uji t untuk variabel pengawasan kerja memiliki nilai t hitung 9,427 dengan t
(X2) memiliki nilai t hitung 6,167 dengan t tabel sebesar 1,97976 yang berarti t hitung
tabel sebesar 1,97960 yang berarti t hitung > t tabel artinya ada pengaruh positif
> t tabel artinya ada pengaruh positif antara kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja
antara pengawasan kerja (X2) terhadap karyawan dan signifikansi sebesar 0,000
kepuasan kerja dan signifikansi sebesar lebih kecil dari 0,05 yang artinya kepuasan
0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya kerja berpengaruh terhadap kinerja

104
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
karyawan Oleh kaena t hitung > t tabel kerja, terhadap kinerja karyawan dengan
(9,427 > 1,97976) dan signifikansi 0,000 < kepuasan kerja sebagai variable
0,05 maka H5 yaitu kepuasan kerja positif intervening PT Perkebunan Tambi
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Wonosobo. Sehingga model regresi sudah
dinyatakan diterima. tepat digunakan dalam pengujian hipotesis
Hipotesis Keenam, berdasarkan dalam penelitian ini.
hasil uji sobel dapat diketahui bahwa nilai 1. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja
t hitung 3,9087 lebih besar dari t tabel terhadap kepuasan kerja
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu Hasil pengujian hipotesis pertama
sebesar 0,97976 maka dapat disimpulkan membuktikan bahwa keselamatan
bahwa koefisien mediasi 3,9087 yang Kesehatan kerja berpengaruh positif
berarti keselamatan kesehatan kerja dan signifikan terhadap kepuasan
berpengaruh positif signifikan terhadap kerja, artinya keselamatan kesehatan
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. kerja pada PT Perkebunan Tambi
Jadi pada H6 yang berbunyi keselamatan Wonosobo sudah baik. Semakin baik
kesehatan kerja berpengaruh positif keselamatan kesehatan kerja maka
signifikan terhadap kinerja karyawan semakin baik pula kepuasan kerja dari
dengan kepuasan kerja sebagai variabel para karyawan dan dapat menurunkan
intervening dinyatakan diterima. tingkat resiko kecelakaan sehingga
Hipotesis Ketujuh, berdasarkan perlu dipertahankan lagi keselamatan
hasil uji sobel dapat diatas diketahui nilai t kesehatan kerja pada PT Perkebunan
hitung 5,1853 lebih besar dari t tabel Tambi Wonosobo.
dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar 0,97976 maka dapat disimpulkan keselamatan kesehatan kerja yang ada
bahwa koefisien mediasi 5,1853 yang di PT Perkebunan Tambi Wonosobo
berarti pengawasan kerja berpengaruh sejalan dengan Theory ramsey
positif signifikan terhadap kinerja menyatakan bahwa keberhasilan
karyawan melalui kepuasan kerja. Jadi seseorang didalam proses menghindari
pada H7 yang berbunyi keselamatan bahaya akan berujung pada terjadinya
kesehatan kerja berpengaruh positif perilaku aman dan sebaliknya
signifikan terhadap kinerja karyawan kegagalan dalam tahapp tersebut akan
dengan kepuasan kerja sebagai variabel menimbulkan perilaku bahaya yang
intervening dinyatakan diterima. dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Hasil penelitian keselamatan
Pembahasan kesehatan ini didukung oleh penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yang dilakukan oleh Fajri dkk (2017),
ada atau tidaknya pengaruhvariabel Pramesti dkk (2019), Nurhidayanti
keselamatan kesehatan kerja, pengawasan (2017), Suryawan dkk (2021), jacob
kerja terhadap kinerja karyawan dengan dkk (2017) menunjukkan bahwa
kepuasan sebagai variabel intervening keselamatan kesehatan kerja
pada PT Perkebunan Tambi Wonosobo. berpengaruh positif dan signifikan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap kepuasan kerja.
pengujian asumsi klasik model regresi
sudah terbebas dari permasalahan 2. Pengaruh pengawasan kerja terhadap
normalitas, multikolinearitas dan kepuasan kerja
heteroskedastisitas. Oleh karena itu,model Hasil pengujian hipotesis kedua
regresi sudah tepat digunakan untuk membuktikan bahwa pengawasan kerja
menjelaskan pengaruh variable berpengaruh positif signifikan terhadap
keselamatan kesehatan kerja, pengawasan kepuasan kerja. Artinya pengawasan

105
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
kerja di PT Perkebunan Tambi Hasil penelitian keselamatan
Wonosobo yang selama ini diterapkan Kesehatan kerja terhadap kinerja
sudah bisa membuat karyawan merasa karyawan didukung penelitian yang
puas, sehingga perlu dikembangkan dilakukan Makadao dkk (2017), Fajri
lagi mengenai kepuasan kerja pada PT (2017), Nissa dan Amalia (2017),
Perkebunan Tambi Wonosobo. Hal ini Faizah dkk (2021), Bhastary dan
sejalan dengan teori dua faktor yang Suwardi (2018), yang menyatakan
dikembagkan oleh Frederick Herzberg bahwa keselamatan kesehatan kerja
dimana faktor pemeliharaan meliputi berpengaruh positif signifikan terhadap
administrasi kebijakan perusahaan, kinerja karyawan.
hubungan pengawas, dimana
pegawasan kerja yang baik dapat 4. Pengaruh pengawasan kerja terhadap
meningkatkan kepuasan karyawan. Hal kinerja karyawan
ini sejalan dengan Afifah (2018) Hasil pengujian hipotesis keempat
pengawasan dilaksanakan agar rencana membuktikan bahwa pengawasan kerja
kerja dan tahapan pekerjaan sesuai berpengaruh positif signifikan terhadap
dengan rencana.oleh karena itu kinerja karyawan. Artinya PT
pengawasan yang baik perlu diterapkan Perkebunan Tambi Wonosobo saat ini
dalam perusahaan untuk meningkatkan untuk penerapan pngawasan kerja
kepuasan karyawan. sudah baik dan dapat dipertahankan
Hasil penelitian pengawasan karena penerapannya mampu
kerja didukung oleh penelitian yang berpengaruh positif signifikan terhadap
dilakukan Rahman (2019), Rosalinda kinerja karyawan sehingga perlu
(2021), Putri dan edy (2019) Sari dkk dikembangkan lagi pengawasan kerja
(2021) dan sumaeni (2020) yang ada perusahaan. Menurut Djajuli
menyatakan bahwa pengawsan (2017) pengawasan dalam manajemen
berpengaruh positif dan signifikan ini penting dilakukan agar kesalahan
terhadap kepuasan kerja. kinerja atau hasil kerja karyawan dapat
segera diperbaiki.
3. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja Hasil penelitian pengawasan kerja
terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan didukung
Hasil pengujian hipotesis ketiga penelitian yang dilakukan Situmeang
membuktikan bahwa keselamatan (2017), Saputra dan Harianto (2020),
kesehatan kerja berpengaruh positif Marsaoly dan Nurlaila (2016),
signifikan terhadap kinerja karyawan. Darmawati (2019) yang menyatakan
Artinya keselamatan kesehatan kerja bahwa pengawasan kerja berpengaruh
pada PT Perkebunan Tambi Wonosobo positif signifikan terhadap kinerja
sudah baik akan tetapi perlu karyawan.
ditingkatkan lagi sehingga ini menjadi
modal yang baik untuk tercapainya 5. Pengaruh kepuasan kerja terhadap
tujuan perusahaan. Hal ini sejalan kinerja karyawan
dengan Selviana (2017) dimana Hasil pengujian hipotesis kelima
produktifitas karyawan salah satunya membuktikan bahwa kepuasan kerja
dapat dipengaruhi oleh keselamatan berpengaruh psitif signignifikan
kesehatan kerja. Resiko kecelakaan terhadap kinerja karyawan. Artinya
serta penyakut akibat kerja sering kepuasan kerja PT Perkebunan Tambi
terjadi akibat dari tidak tertatanya Wonosobo terbukti mampu
program keselamatan kesehatan kerja. berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan, dengan kepuasan

106
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
kerja yang tinggi mka kinerja didukung oleh penelitian sebelumnya
karyawan akan menjadi lebih baik, yag dilakukan oleh Setyawari dkk
sehingga kinerja karyawan perlu (2021) yang menyatakan bahwa
diperhatikan dan ditingkatkan lagi kepuasan kerja dapat memediasi
untuk mendapatkan hasil yag pengaruh keselamatan kesehatan kerja
maksimal. Hal ini sejalan dengan goal- terhadap kinerja karyawan.
setting theory yang dikemukakan oleh Berdasarkan hasil penelitian terdahulu,
Edwin A. Locke dimana penyebab dapat disimpulkan bahwa keselamatan
individu bertindak dengan menetapkan Kesehatan kerja memiliki pengaruh
tujuan. terhadap kinerja karyawan melalui
Hasil penelitian kepuasan kerja kepuasan kerja. Secara empiris
terhadap kinerja karyawan didukung penelitian diatas membuktikan bahwa
penelitian yang dilakukan Elny dkk karyawan yang memiliki kinerja baik
(2021), Ruhayu (2020), Azhari dan akan meningkatkan kesadaran akan
Supriyatin (2020), Nurulita dan keselamatan kesehatan kerja dalam
Charina (2020) yang menyatakan bekerja.
bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja 7. Pengaruh pengawasan kerja terhadap
karyawan. kinerja karyawan dengan kepuasan
kerja sebagai variabel intervening
6. Pengaruh keselamatan kesehatan kerja Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
terhadap kinerja karyawan dengan ketujuh, uji sobel telah membuktikan
kepuasan kerja sebagai variabel bahwa terdapat pengaruh pengawasan
intervening kerja terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui kepuasan kerja. Hal tersebut
keenam uji sobel telah membuktikan menunjukkan bahwa kepuasan kerja
bahwa terdapat pengaruh keselamatan terbukti dapat menjadi variable mediasi
kesehatan kerja terhadap kinerja antara pengaruh pengawasan kerja
karyawan melalui kepuasan kerja.hal yang baik ditambah dengan karyawan
ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang memiliki rasa puas dalam bekerja
terbukti menjadi variabel mediasi maka gabungan dari kedua variabel
antara pengaruh keselamatan kesehatan tersebut akan menghasilkan kinerja
kerja terhadap kinerja karyawan. yang lebih baik bagi karyawan
Artinya,jika keselamatan kesehatan dibandingkan dengan pengawasan
kerja berjalan dengan baik dan kerja yang berpengaruh langsung
karyawan memiliki rasa puas terhadap terhadap kinerja karyawan. Artinya
pekerjaan itu pengaruhnya akan jauh kepuasan kerja merupakan variabel
lebih baik terhadap kinerja karyawan yang mamu memperbesar pengaruh
dibandingkan hanya pengaruh kpengawasan kerja terhadap kinerja
langsung keselamatan kesehatan kerja karyawan.
terhadap kinerja karyawan. Artinya Hasil penelitian pengaruh
kepuasan kerja merupakan variabel pengawasan kerja terhadap kinerja
yang mampu memperbesar pengaruh karyawan melalui kepuasan kerja
keselamatan kesehatan kerja terhadap didukung oleh penelitian sebelumnya
kinerja karyawan, yang dilakukan oleh Ainia, Nur Risna
Hasil penelitian pengaruh (2021) yang menyatakan bahwa
keselamata Kesehatan kerja terhadap kepuasan dapat memediasi pengaruh
kinerja karyawan dengan kepuasan pengawasan kerja terhadap kinerja
kerja sebagai variabel intervening karyawan. Berdasarkan penelitian

107
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
terdahulu, dapat disimpulkan bahwa maximal dalam menyelesaikan
pengawasan kerja memiliki pengaruh pekerjaan tanpa perintah dari
yang positif signfikan terhadap kinerja atasan.
karyawan melalui kepasan kerja.
Secara empiris penelitian diatas b. Keselamatan kesehatan kerja
membuktikan bahwa karyawan yang Saat ini penerapan sistem
memiliki pengawasan tinggi akan keamanan sudah baik untuk
meningkatkan kinerja karyawan. meningkatkan kinerja karyawan,
karena keselamatan kesehatan kerja
IV. KESIMPULAN DAN SARAN terbukti mampu berpengaruh
Berdasarkan hasil penelitian yang telah positif signifikan terhadap kinerja
dilakukan dapat ditarik kesimpulan karyawan.
bahwa keselamatan kesehatan kerja
berpengaruh positif dan signifikan c. Pengawasan kerja
terhadap kepuasan kerja pada PT Manajemen PT Perkebunan Tambi
Perkebunan Tambi Wonosobo. Wonosobo saat ini disarankan
Pengawasan kerja berpengaruh positif untuk mempertahankan
dan signifikan terhadap kepuasan kerja pengawasan kerja maka pimpinan
pada PT Perkebunan Tambi Wonosobo. PT Perkeunan Tambi Wonosobo
Keselamatan kesehatan kerja perlu mengarahkan karyawan agar
berpengaruh positif dan signifikan tidak terjadi hal yang ditak
terhadap kinerja karyawan pada PT diinginkan selama bekerja.
Perkebunan Tambi Wonosobo.
Pengawasan kerja berpengaruh positif d. Kepuasan kerja
dan signifikan terhadap kinerja karyawan Manajemen PT Perkebunan Tambi
pada PT Perkebunan Tambi Wonosobo. Wonosobo harus bisa membut
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan karyawan merasa nyaman dengan
signifikan terhadap kinerja karyawan pekerjaannya, apabila kenyamanan
pada PT Perkebunan Tambi Wonosobo. sudah didapatkan maka akan
Kepuasan kerja dapat memediasi menimbulkan kepuasan tersendiri,
pengaruh positif dan signifikan antara dan akan meningkatkan kinerja
keselamatan Kesehatan kerja dan kinerja karyawan, karena kepuasan kerja
karyawan pada PT Perkebunan Tambi terbukti mampu berpengaruh
Wonosobo. Kepuasan kerja dapat positif signifikan terhadap kinerja
memediasi pengaruh positif dan karyawan,
signifikan antara pengawasan kerja dan
kinerja karyawan pada PT Perkebunan e. Bagi peneliti selanjutnya
Tambi Wonosobo. Berdasarkan nilai koefisien
Berdasarkan pembahasan hasil determinasi yang menunjukan nilai
penelitian yang telah dilakukan, maka R Square sebesar 52,7%.
saran yang dapat diberikan adalah Sedangkan sebanyak 47,3% yang
sebagai berikut: mempengaruhi kinerja diterangkan
1. Bagi pimpinan perusahaan/bagian oleh variabel lain yang tidak
SDM dijelaskan dalam penelitian ini,
a. Kinerja Karyawan maka untuk peneliti selanjutnya
Pimpinan dapat lebih menekankan dimungkinkan untuk menambah
perintah kepada karyawan variabel lingkungan kerja atau
menyangkut pekerjaan tersebut, variabel bebas lain yang dapat
dikarenakan karyawan kurang

108
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
mempengaruhi kinerja pada PT Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja
Perkebunan Tambi Wonosobo. Karyawan Pt. Bimoli Bitung. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
DAFTAR PUSTAKA Manajemen, Bisnis Dan
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Akuntansi, 5(3), 4305–4312.
Daya Manusia (Teori, Konsep dan Nurhidayandi, Deni dan Suryalena (2017)
Indikator). Riau: Zanafa Publishing. Pengaruh Pelaksanaa Keselamatan
Badeni. (2017). Kepemimpinan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
perilaku organisasi, Bandung, Kepuasan Kerja Perawat (Studi
Alfabeta. Kasus Rumah Sakit Umum Daerah
Eskundari, Dewi Ratna. (2020). Budidaya (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru).
Jaringan Tanaman Teh Di JOM FISIP Vol, 4 No.1, 1-10
Indonesia. Bioma:Jurnal Biologi Setyawati, A. N., & Soedarmadi, S.
Makassar. 5 (2) :121-130. (2021). analisis pengaruh
Fitria. A., dkk. (2016). Analisis keselamatan kerja dan kesehatan
Pengawasan Dan Kompetensi kerja terhadap kinerja karyawan
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
Melalui Kinerja Pada PT. East West variabel intervening (Studi pada
Seed Indonesia. Jurnal Ilmiah Karyawan PT. Java Prima Abadi
Inovasi, 15(3),97–106. Semarang ). Solusi, 19(2), 112–127.
Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Sinambela, Lijan Poltak. 2017.
Multivariate dengan Pprogram IBM Manajemen Sumber Daya Manusia.
SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Jakarta : Bumi Aksara
Diponegoro: Semarang Siregar, I. H. (2020). Pengaruh Insentif,
Hutagol dan Arwiyah (2020). Pengaruh Disiplin, Pengawasan, dan Motivasi
Keselamatan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Karyawan terhadap Kinerja melalui Politeknik Ganesha Medan. Jesya
Kepuasan Kerja sebagai Variabel (Jurnal Ekonomi & Ekonomi
Intervening (studi pada PT Pabrik Syariah), 3(2), 479–490.
Es Siantar Unit Produksi). e- Situmeang, R. R (2017). Pengaruh
proceeding of management : Vol.7, Pengawasan Dan Pengalaman Kerja
No.2 2020. ISSN : 2355-9357 Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Kadarman, A. (2012). Pengantar Ilmu Pt. Mitra Karya Anugrah. AJIE -
Manajemen. Bandung: Rhineka Asian Journal of Innovation and
Cipta Entrepreneurship (e-ISSN: 2477-
Kuswardani, Sri (2020) Implementasi 0574; p-ISSN: 2477-3824) Vol. 02,
supervise Pendidikan. Semarang : No. 02, May 2017. 148–160.
CV Pilar Nusantara. ISBN : 978- Sugiyono. 2016. Metode Penelitan
623-6769-00-3 Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Linda, W. A., & Febriyanto, F. (2021). Bandung: Alfabeta.
Analisis Faktor-Faktor Yang Suliyanto. 2018. Metode Penelitian
Mempengaruhi Kinerja Karyawan Bisnis., Penerbit Andi., Yogyakarta.
Pada Pt. Japfa Comfeed Indonesia, Suryawan dkk (2018). Pengaruh
Tbk. Lampung Tengah. Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja
Manajemen Diversifikasi, 1(4), 872- terhadap Kepuasan Kerja pada PT
884. Pandawa Surya Sentosa di Kota
Makadao, E., Kawet, L., Rondonuwu, C., Blikpapan, Kalimantan Timur.
Sam, U., & Manado, R. (2017). Jurnal Administrasi. 1-8
Pengaruh Keselamatan Dan

109
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)

110

Anda mungkin juga menyukai