Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL SKRIPSI

HALAMAN SAMPUL
ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN PADA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN ALU

PATMAWATI
C02 17355

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2024
PROPOSAL SKRIPSIL

ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN PADA PUSAT KESEHATAN

MASYARAKAT KECAMATAN ALU

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

PATMAWATI
C02 17355

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2024

ii
ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN PADA PUSAT KESEHATAN

MASYARAKAT KECAMATAN ALU

PATMAWATI
C02 17355

Skripsi sarjana lengkap untuk memenuhi salah Satu


Syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi
Program studi akuntansi fakultas ekonomi
Universitas sulawesi barat
Telah disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Jumardi, S.E.,M.Si Muhammad Ihsan Ansari, S.E.,M.Ak


NIP. 19800919200604 1 022 NIP. 19900621 202203 1 002

Meyetujui
Koordinator Program Studi Akuntansi

Nuraeni M, S.Pd., M.Ak


NIP. 198312032019032006

iii
ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN PADA PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KECAMATAN ALU

Dipersiapkan dan disusun oleh

PATMAWATI
C02 17355
Telah diuji dan diterima Panitia ujian
Pada tanggal……….dan dinyatakan Lulus
TIM PENGUJI
Nama penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Jumardi, SE.,M.Si Ketua 1) …………………….

2. Muhammad Ihsan Ansari, SE.,M.Ak Sekretaris 2) …………………….

3. Sitti Hadijah ,S.Pd., M.Ak Anggota 3) …………………….

4. Taufik Hidayat B. Tahawa, SE., M.Ak Anggota 4) …………………….

5. Sufyan Amirullah, SE., M.Ak Anggota 5) …………………….

Telah Disetujui Oleh


Pembimbing I Pembimbing II

Jumardi, S.E.,M.Si Muhammad Ihsan Ansari, S.E.,M.Ak


NIP. 19800919200604 1 022 NIP. 19900621 202203 1 002
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Dra. Enny Radjab, M. AB


NIP. 196703251994032001

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : PATMAWATI

Nim : C02 17355

Prodi : Akuntansi

Judul Skripsi : Analisis Pelaporan Keuangan Pada Pusat Kesehatan

Masyarakat Kecamatan Alu

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar sarjana merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Adapun

bagian-bagian tertentu di skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain

telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam skripsi ini maka

saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya peroleh dan

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Majene,15 Maret 2024


Yang Menyatakan,

PATMAWATI
NIM C02 17355

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Saat kau merasakan sakit pada dirimu sendiri berarti kau masih hidup, tapi saat

kau merasakan sakit orang lain berati kau manusia

(Jalaluddin Rumi)

PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Tulisan ini saya

persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan segala bentuk

kepercayaan dan dukungan baik moral maupun materi serta doa yang tiada

hentinya dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya cita-cita penulis

2. Keluarga besar saya yang senantiasa telah memberikan banyak motivasi

dan doa.

3. Seluruh Dosen dan staf fakultas ekonomi universitas sulawesi barat

4. Sahabat dan teman-teman

vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi rabbil‟alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT atas Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul “Analisis Pelaporan Keuangan Pada Pusat Kesehatan

Masyarakat Kecamatan Alu”. dapat diselesaikan. Shalawat dan salam tetap

tersanjung agungkan kepada Rosulullah Muhammad shalallahi „alaihi wassalam,

keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa menjalankan

sunnahnya.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi

pada Program Strata Satu (S1) Jurusan Akuntansi fakultas Ekonomi Universitas

sulawesi barat guna memperoleh Sarjana Ekonomi (S.E) dalam bidang ilmu

Akuntansi. Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak

lupa dihaturkan terima kasih sedalam-dalamnya. Secara rinci ungkapan terima

kasih ini disampaikan kepada:.

1. Bapak Prof. Muhammad Abdy.,M.Si.,Ph.D selaku rektor Universitas

Sulawesi Barat.

2. Ibu Dr.Dra.Enny Radjab, M.AB selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sulawesi

Barat.

3. Bapak Dr. Wahyu Maulid Adha, SE., MM selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi Sulawesi Barat.

4. Ibu Dr. Nur Fitriayu Mandasari, SE, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi Universitas Sulawesi Barat

vii
5. Ibu Nuraeni M, S.Pd., M.Ak, Koordinator Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sulawesi Barat. yang

6. Bapak Jumardi, S.E.,M.Si Selaku pembimbing 1 yang senantiasa

memberikan ide, dukungan dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini

7. Bapak Muhammad Ihsan Ansari, S.E.,M.Ak Selaku pembimbing 2 yang juga

senantiasa memberikan ide, dukungan dan motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat

yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan untuk penulis.

9. Seluruh civitas akademik Fakultas Ekonomika Universitas Sulawesi Barat.

10. Terima kasih kepada seluruh sahabat terkhusus kelas akuntansi A17 dan

teman se-angkatan prodi akuntansi 2017 dan seluruh pihak yang telah terlibat

dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari kekurangan dan keterbatasan selama penyusunan Skripsi

ini. Oleh karena itu, saran dan kritik diharapkan untuk perbaikan di kemudian

hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak- pihak yang membutuhkan.

Majene,15 Maret 2024

Peneliti

PATMAWATI

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 8

2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Akuntansi ..................................................................... 8

2.1.2 Badan Layanan Umum .................................................................. 9

2.1.3 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 13................... 13

2.1.4 Puskesmas ...................................................................................... 15

ix
2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 16

2.3 Kerangka Pikir ....................................................................................... 18

2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 20

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 20

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 20

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian.......................................................... 21

3.3.1 Jenis Data ....................................................................................... 21

3.3.2 Sumber Data................................................................................... 21

3.4 Teknik Pengambilan Subjek Penelitian ................................................. 22

3.5 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 23

3.5.1 Observasi........................................................................................ 24

3.5.2 Wawancara ..................................................................................... 25

3.5.3 Dokumentasi .................................................................................. 25

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

x
DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 16

3.1 Waktu Penelitian ................................................................................. 21

xi
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir ..................................................................................... 18

xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun

tujuan organisasi dibedakan atas organisasi berorientasi laba dan organisasi

berorientasi non laba atau organisasi nirlaba. Sumber daya organisasi nirlaba

berasal dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak

mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Salah satu contoh dari

organisasi nirlaba adalah sebuah Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat kesehatan

masyarakat atau juga bisa disebut sebagai Organisasi kesehatan, memiliki karakter

sebagai lembaga pelayanan publik di bidang kesehatan yang berada di bawah

naungan pemerintah atau swasta yang melayani pemeriksaan, penanganan, dan

pemeliharaan kesehatan anggota masyarakat dengan berbasis nilai, tergantung

pada organisasi yang menaunginya, dan bersifat sukarela.Parameter ukuran

keberhasilan organisasi kesehatan meliputi jumlah alokasi dana yang diperoleh,

peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah orang yang dilayani, dan biaya

overhead yang mampu diminimalisir. Organisasi kesehatan harus mampu

menghitung biaya ekonomi dan biaya sosial yang menyebabkan akuntansi

diterima sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan kesehatan.

Dengan demikian sifat organisasi kesehatandari aspek akuntansi berkaitan

dengan tujuan organisasi, sumber pembiayaan dan pertanggungjawaban.

Pembangunan organisasi pelayanan kesehatan penting untuk dilakukan karena

bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas

sehingga derajat kesehatan dapat tercapai (Satrianegara, 2014). Pencapaian derajat

1
2

kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud jika mampu menjangkau

seluruh lapisan masyarakat. Dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2009

dituliskan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan

kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Pemenuhan kriteria pelayanan

kesehatan yang terjangkau tidak harus meninggalkan kualitas pelayanannya.

Pelayanan yang berkualitas akan selalu berupaya untuk memuaskan

pelanggannya. Dalam manajemen pelayanan publik, ketanggapan (responsiv)

diperlukan untuk memuaskan pelanggan (Setiawan, 2016). Setiap Organisasi

mempunyai rencana dan pedoman untuk mencapai tujuan yang dituangkan dalam

rencana kerja yang di sebut dengan Anggaran.

Badan Layanan umum daerah atau disingkat dengan BLUD adalah satuan

kerja perangkat daerah (SKPD) atau unit kerja pada Satuan kerja perangkat daerah

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas

dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan

pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. BLUD merupakan bagian dari

perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah

daerah. Berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan

BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-

praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,

seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

Sebuah satuan kerja atau unit kerja dapat ditingkatkan statusnya sebagai BLUD.

Selanjutnya, menurut Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 23 Tahun 2005

Tentang
3

Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah menjelaskan bahwa

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum merupakan pola pengelolaan

keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menetapkan

praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai

pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya. Sesuai

dengan karateristiknya, entitas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) diberikan fleksibilitas pengelolaan

keuangan, antara lain pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas,

pengelolaan utang-piutang, dan pengelolaan investasi. Fleksibilitas pengelolaan

keuangan tersebut antara lain dapat menerima dan menggunakan secara langsung

pendapatan yang diperolehnya tanpa disetor terlebih dahulu ke kas daerah. Entitas

BLUD juga memiliki kewenangan pengelolaan kas secara mandiri dengan

menyimpan maupun melakukan investasi jangka pendek dengan memanfaatkan

kas yang ada. Kedua hal ini mempunyai dampak terhadap transaksi keuangan dan

akuntansi BLUD yang pada akhirnya tercermin dalam Laporan Keuangan BLUD.

Lembaga BLU di bentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari

keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi

dan produktivitas. Puskesmas sebagai ujung tombak bagian kesehatan harus

memberikan pelayanan yang baik agar setiap masyarakat merasa puas dan untuk

menunjang pelayanan puskesmas sangat membutuhkan anggaran. Pusat kesehatan


4

masyarakat (Puskesmas) bergerak dalam pelayanan yang umum yaitu tidak

terfokus pada tujuan untuk memperoleh keuntungan tetapi tetap harus mengolah

anggaran dengan sebaik mungkin. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan

upaya promotif dan preventif, untuk mencapi derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya diwilayah kerjanya (Permenkes No. 75, 2014). Untuk dapat

mengetahui kinerja pada Badan layana umum bisa dilihat dari laporan keuangan

yang ada. Laporan keuangan yang berkualitas menjadi salah satu cermin bahwa

pengelolaan keuangan suatu pemerintah dikatakan baik. Pengelolaan keuangan

yang baik perlu adanya sistem dan prosedur kelembagaan yang mendukung

terciptanya kualitas dari suatu laporan keuangan. Laporan keuangan yang

berkualitas menurut Undang-undang Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Keuangan dapat dilihat dari ciri khas karakteristik laporan keuangan

yaitu bersifat jujur, mudah dipahami, relevan, bisa dibandingkan dan memiliki

kelengkapan informasi mengenai laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai

dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan lembaga yang di

lakukan dengan menilai dan menganalisis kinerja keuangan.

Melalui hasil analisis tersebut dapat diketahui pengunaan sumber-sumber

ekonomi, kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh Badan

Layanan Umum Daerah, serta hasil-hasil yang telah dicapai BLUD. Demi

memenuhi tanggung jawab pemerintah dalam melakukan upaya peningkatan

pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang pelayanan kesehatan yang


5

bermutu, pemerintah daerah di provinsi Sulawesi Barat berupaya untuk

memperbaiki pelayanan kesehatan dengan melakukan perbaikan kelembagaan

manajemen pengelolaan puskesmas. Dengan demikian salah satu cara pemerintah

daerah mengubah status puskesmas yang dulunya Satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) menjadi Badan layanan umum daerah (BLUD).

Badan Layanan Umum muncul setelah ditetapkannya Undang-Undang No.

1/2004 pasal ke-1 ayat 23 menyatakan bahwa Badan Layanan Umum adalah

instansi yang berada di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual

dengan tidak mencari keuntungan serta dalam melakukan kegiatan berdasarkan

prinsip efisiensi dan produktifitas. Pengertian BLU kemudian diadopsi pada pasal

ke-1 ayat 1 PP No. 23/2005 tentang pengelolaannya. Tujuan dari BLU untuk

meningkatkan pelayanan pada masyarakat sehingga dapat mencerdaskan

masyarakat dan memajukan kesejahteraan semua kalangan dalam memberikan

fleksibilitas dan pengelolaan keuangan didasarkan atas penerapan bisnis yang

sehat dan prinsip ekonomi. Penetapan rumah sakit dalam lembaga pemerintahan

untuk menerapkan BLU diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas serta

transparansi dalam bidang kesehatan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pelaporan Keuangan Pada Pusat

Kesehatan Masyarakat Kecamatan Alu”.


6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana proses pencatatan keuangan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat

Kecamatan Alu?

2. Apakah pelaporan keuangan Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Alu

sudah sesuai dengan Pedoman Akuntansi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pencatatan keuangan Pusat Kesehatan Masyarakat

Kecamatan Alu.

2. Untuk mengetahui penerapan Pedoman Akuntansi pada Pusat Kesehatan

Masyarakat Kecamatan Alu.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Bagi peneliti menambah pengetahuan pencatatan keuangan serta penerapan

Pedoman Akuntansi.

2. Bagi pihak Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Alu.

Sebagai bahan masukan bagi pihak Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan

Alu yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam memecahkan masalah yang sedang

dihadapi sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal.


7

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai dasar perbandingan bagi peneliti

lain yang meneliti masalah yang sama.


BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Definisi akuntansi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI (NO.476

KMK. 01 1991) yaitu akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan,

penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan

dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para

pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Menurut Komite

Terminologi AICPA dalam Arfan Ikhsan Lubis (2017), Akuntansi sebagai seni

pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran transaksi serta kejadian yang

bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang,

serta interpletasi dari hasil proses tersebut.

Definisi akuntansi menurut Accounnting Principles Board (APB) system

statement No. 4 dalam Arfan Ikhsan Lubis (2017) yaitu, akuntansi adalah suatu

kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama yang

bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk

digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam memilih

di antara beberapa alternatif. Definisi akuntansi menurut American Accounting

Assosiation (AAA) dalam Arfan Ikhsan Lubis (2017) adalah suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi ekonomi yang

memungkinkan pertimbangan dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada

informasi terkini oleh pengguna informasi.

8
9

Menurut Suwardjono (2014) akuntansi dalam arti sempit adalah sebagai

berikut. Proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,

pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan

dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-

transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk

menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.

Berdasarkan beberapa definisi akuntansi di atas, dapat disimpulkan bahwa

akuntansi adalah sebuah proses mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan

transaksi agar menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipergunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.

Secara umum, bidang akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu

akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor bisnis.

2.1.2 Badan Layanan Umum (BLU)

2.1.2.1 Definisi BLU

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum mendefinisikan BLU sebagai instansi dalam lingkungan

pemerintah yang didirikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

dalam bentuk menyediakan barang dan/atau jasa yang dijual dengan tidak

memprioritaskan profit dan dalam melaksanakan kegiatannya mengacu pada

prinsip efisiensi dan produktivitas


10

2.1.2.2 Hak dan Kewajiban BLU/BLUD

Berdasarkan Modul BLU yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Hak

dan Kewajiban dari BLU/BLUD, yaitu:

Hak-hak yang dimiliki oleh BLU/BLUD meliputi:

1) Fleksibilitas dalam melaksanakan anggaran, termasuk dalam mengelola

pendapatan dan belanja, mengelola kas, dan pengadaan barang/jasa.

2) Mempekerjakan tenaga profesional non-PNS.

3) Pegawai BLU/BLUD memiliki hak untuk menerima bayaran jasa

sesuai dengan kontribusinya (remunerasi).

Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh BLU/BLUD

meliputi:

1) Mengoptimalkan performa pelayanan bagi masyarakat.

2) Mengoptimalkan performa keuangan.

3) Meningkatkan daya guna bagi masyarakat.

4) Menghitung harga pokok atas layanan yang diberikan dengan kualitas

dan kuantitas yang diatur oleh menteri teknis pembina.

5) Menghitung dan menyajikan anggaran yang telah direalisasikan

pelaksanaannya sesuai standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh

asosiasi profesi akuntansi Indonesia

.
11

2.1.2.3 Asas dan Tujuan BLU/BLUD

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005, asas BLU/BLUD

adalah sebagai berikut:

1) BLU/BLUD bekerja sebagai bagian dari unit kerja kementerian

negara/lembaga/pemerintah daerah yang bertujuan memberikan layanan

umum yang dikelola berdasarkan otoritas yang dilimpahkan oleh instansi

induk yang bersangkutan.

2) BLU/BLUD ialah bagian perangkat dari kementerian

negara/lembaga/pemerintah daerah untuk mencapai tujuannya. Maka dari

itu, status hukum BLU tidak dapat dipisahkan dari kementerian

negara/lembaga/pemerintah daerah sebagai instansi yang membawahinya.

3) Menteri/Pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab

atas perwujudan kebijakan dalam melaksanakan pelayanan umum yang

dilimpahkannya kepada BLU/BLUD dari sisi daya guna layanan yang

dihasilkan.

4) Pejabat pengelola BLU/BLUD bertanggung jawab atas pelaksanaan

kegiatan untuk memberikan pelayanan umum yang dilimpahkan

kepadanya oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/ walikota.

5) BLU/BLUD menjalankan kegiatannya dengan tidak memprioritaskan

mencari keuntungan.

6) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU

merupakan bagian dari rencana kerja dan anggaran serta laporan


12

keuangan dan kinerja kementerian negara/lembaga/OPD/pemerintah

daerah.

7) BLU/BLUD melaksanakan pelayanan umum sesuai dengan praktik bisnis

yang sehat.

2.1.2.4 Pendapatan BLUD

Pendapatan BLUD ialah Pendapatan Asli Daerah/PAD yang sah bagi suatu

daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007

Pasal 60, pendapatan BLUD terdiri dari:

1) Jasa layanan.

2) Hibah.

3) Kerjasama.

4) APBD.

5) APBN.

6) Lain-lain.

2.1.2.5 Biaya BLUD

Berdasarkan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007, biaya BLUD terbagi

menjadi:

1) Biaya operasional

Biaya operasional mencakup semua biaya yang menjadi beban bagi BLUD

dalam operasionalnya. Biaya operasional BLUD terdiri dari biaya pelayanan,

biaya umum dan administrasi:


13

2) Biaya non operasional

Biaya non operasional dialokasikan untuk mendanai program peningkatan

pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung pelayanan. Biaya non

operasional BLUD terdiri dari:

a. Biaya bunga.

b. Biaya administrasi bank.

c. Biaya kerugian penjualan aset tetap.

d. Biaya kerugian penurunan nilai.

e. Biaya non operasional lain-lain.

2.1.3 Pernyataan Standar Akutansi Pemerintahan Nomor 13

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Berbasis Akrual

Nomor 13 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum

ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 217/PMK.05/2015. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah

Nomor 13 (PSAP 13) menjelaskan tentang pelaporan keuangan BLU yang

disajikan menggunakan dasar akrual.

Komponen laporan keuangan BLU terdiri atas:

1) Laporan Realisasi Anggaran.

2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.

3) Neraca.

4) Laporan Operasional.

5) Laporan Perubahan Ekuitas.


14

6) Laporan Arus Kas.

7) Catatan atas Laporan Keuangan.

Informasi mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban BLU pada

tanggal pelaporan, serta arus sumber daya ekonomi selama periode berjalan

terdapat dalam laporan keuangan BLU. Informasi ini digunakan untuk melakukan

evaluasi terhadap kemampuan ekonomi BLU dalam melaksanakan operasionalnya

di masa yang akan datang.

Struktur dan isi laporan keuangan BLU menurut PSAP No. 13:

1) Pendahuluan

Adanya kewajiban untuk pengungkapan tertentu pada lembar muka (on the

face) laporan keuangan, mewajibkan pengungkapan pos-pos lainnya pada lembar

muka laporan keuangan atau di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

2) Periode Pelaporan

Menurut PSAP 13, laporan keuangan BLU disajikan paling kurang sekali

dalam setahun.

3) Tepat Waktu

Fungsi dari laporan keuangan akan berkurang jika laporan tidak tersedia

bagi pengguna dalam periode tertentu setelah tanggal pelaporan. Adanya faktor-

faktor seperti kerumitan operasi suatu BLU tidak menjadi alasan yang cukup atas

kegagalan penyajian laporan keuangan yang tepat waktu.


15

2.1.4 Puskesmas

2.1.3.1. Definisi Puskesmas

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut dengan

Puskesmas ialah fasilitas pelayanan kesehatan yang mengadakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

memprioritaskan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

2.1.3.2. Tujuan Pembangunan Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75

Tahun 2014 Pasal 2, tujuan pembangunan kesehatan adalah:

1) Mewujudkan rakyat yang berperilaku sehat meliputi kesadaran, kemauan

dan kemampuan untuk hidup sehat.

2) Mewujudkan rakyat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan

berkualitas.

3) Mewujudkan rakyat yang hidup dalam lingkungan sehat.

4) Mewujudkan rakyat yang mempunyai derajat kesehatan yang maksimal,

baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.


16

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Persamaa
No Hasil Penelitian Perbedaan
Peneliti Penelitian n
1. Hernita Implementasi Perubahan Objek Tempat
Sulistyo Pengelolaan Puskesmas penelitian penelitian dan
wati Keuangan Magelang Selatan yang sama periode
(2023) Puskesmas menjadi BLUD yakni penelitian yang
Jurnal Setelah terbukti puskesmas berbeda.
Bina Berstatus memberikan dan jenis
Akuntan Menjadi Blud dampak yang penelitian
si Vol.10 (Studi Kasus signifikan terhadap yang
No.1, Di pengelolaan sama,
Hal 110- Puskesmas keuangan yaitu
131 Magelang puskesmas. deskriptif
Selatan) Puskesmas mampu kualitatif
memaksimalkan
pendapatan yang
diperoleh untuk
menunjang
pelayanan kepada
masyarakat dalam
pemenuhan sarana
dan prasarana.
2. Sarah Analisis Puskesmas Objek Tempat
Dinda Penerapan Sidomulyo Rawat penelitian penelitian dan
Permata Akuntansi Jalan tidak yang sama periode
Sari Pada menyusun laporan yakni penelitian yang
(2022) Puskesmas keuangan sesuai puskesmas berbeda.
skripsi. Sidomulyo dengan Pernyataan dan jenis
Fakultas Rawat Jalan Standar Akuntansi penelitian
Ekonomi (PSAP) Nomor 13 yang
dan yaitu tidak sama,
Bisnis menyajikan yaitu
universit laporan keuangan deskriptif
as Islam sekurang- kualitatif
Riau kurangnya sekali
Pekanbar dalam setahun,
u. laporan perubahan
saldo anggaran
lebih, laporan arus
kas, laporan
operasional, dan
17

Nama Judul Persamaa


No Hasil Penelitian Perbedaan
Peneliti Penelitian n
laporan perubahan
ekuitas yang masih
salah saji, serta
tidak membuat
catatan atas
laporan keuangan.

3. Ita Analisis Berdasarkan Sama- Objek


Mustika , Pelaporan penelitian terdapat sama penelitian dan
Rizki Keuangan ketidaksesuaian meneliti periode
Ferikhun Pada PT. pelaporan dengan analisis penelitian yang
Farikhah Lima Mas PSAK dikarenakan pelaporan berbeda.
(2021) Sentosa kurangnya sumber keuangan
Jurnal daya manusia dan dan jenis
Measure tidak mengacu pada penelitian
ment, standar manapun. yang
Vol 15 Hal ini dapat dilihat sama,
No. 1, dari penggunaan yaitu
Hal 1-12 jenis laporan deskriptif
keuangan hanya ada kualitatif
2 jenis yaitu laporan
laba rugi dan
laporan arus kas.
4. Atika Analisis Berdasarkan hasil Sama- Objek
Mardian Pelaporan dari penelitian, sama penelitian dan
a Keuangan Pelaporan, telah membahas waktu
(2019) Akuntansi menunjukan tentang penelitian
Skripsi Zakat, kualitas informasi Analisis
Fakultas Infaq/Sedeka yang baik dengan Pelaporan
Ekonomi h menggunakan Keuangan
Dan Berdasarkan sistem single entry.
Bisnis Psak Nomor Namun sistem ini
Islam 109 (Studi tidak sesuai dengan
Universit Pada Badan pernyataan standar
as Islam Amil Zakat akuntansi nomor
Negeri Nasional 109 tentang
Raden Kabupaten akuntansi zakat,
Intan Lampung infak/sedekah yang
Lampun Tengah) menggunakan
g double entry.

5. M.N. Analisis Penyajian laporan Sama- Objek


Afif, M. Laporan keuangan RSUD sama penelitian dan
Yusuf Keuangan Cimacan berstatus membahas waktu
18

Nama Judul Persamaa


No Hasil Penelitian Perbedaan
Peneliti Penelitian n
(2017) Rumah Sakit BLUD penuh tentang penelitian
Jurnal Berdasarkan secara garis besar Analisis
Akunida Kmk Nomor sesuai dengan Pelaporan
Vol 3 No 1981 Tahun KMK No.1981 Keuangan
2, Hal 2010 Pada tahun 2010 sebagai
69-72 Rsud pedoman akuntansi
Cimacan BLU-RS, tetapi
JURNAL
AKUNIDA ISSN
2442-3033 Volume
3 Nomor 2,
Desember 2017 69
belum secara penuh
dalam laporan
keuangan yang
disajikan sebagai
BLUD
2.3 Kerangka Fikir
Pemerintah

Peraturan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia Nomor
217/PMK.05/2015

Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintah
(PSAP) No. 13

Pelaporan Keuangan Puskesmas Kecamatan Alu

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


19

2.4 Hipotesis penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan telaah pustaka diatas, maka

hipotesis yang diajukan adalah: Penerapan Akuntansi Keuangan Pada Puskesmas

Kecamatan Alu belum sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah

(PSAP) No. 13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2019)

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

dimana peneliti adalah instrument kunci. Sedangkan menurut Mahmud (2017),

penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencaritau

atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan

sifat objek tertentu. Metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

apa yang ada atau mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang

sedang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang

terjadi, atau kecenderungan yang pernah berkembang, hal ini berarti peneliti

terjun langsung ke lokasi penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan pada Pusat Kesehatan Masyarakat

Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali, Provinsi Sulawesi Barat.

20
21

3.2.2 Waktu Penelitian

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No. Jenis Februari Maret April Mei
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penetapan
Judul
2. Permintaan
Izin
Penelitian
3. Pengumpula
n Data
4. Pengolahan
Data
5. Analisis &
Interpretasi
Data
6. Penyusunan
Hasil
Penelitian
(Sumber: Data primer diolah pada tahun 2024)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif yaitu

berbentuk data, kalimat, skema, gambar, seperti literatur dan teori bersangkutan

dengan karya pengarang. Jenis datanya berupa observasi, wawancara dan

dokumentasi. Sugiyono (2019).

3.3.2 Sumber Data

Sumber data merupakan asal informasi yang diperoleh dalam kegiatan

penelititan. Sumber data dalam hal ini adalah sebagai berikut:


22

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019) data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Berarti data primer merupakan data

yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Adapun

dalam penelititan, data primer yang diperoleh berupa wawancara lisan pada

bagian keuangan puskesmas mengenai proses pencatatan transaksi sampai pada

penyusunan laporan keuangan.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019) data sekunder adalah sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya, lewat orang lain

atau lewat dokumen. Data sekunder digunakan sebagai data pendukung, antara

lain laporan keuangan entitas terkait.

3.4 Teknik Pengambilan Subjek Penelitian

Pengambilan subjek penelitian dalam penelitian kualititatif diartikan sebagai

proses pemilihan atau penentuan Informan, data atau informasi harus ditelusuri

seluas-luasnya sesuai dengan keadaan yang ada, hanya dengan demikian, peneliti

mampu mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara utuh Bungin (2014) dalam

Yulinda (2019). Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang lebih sering

digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar Sugiyono (2019).
23

Sementara itu menurut Bungin (2014) dalam Yulinda (2019) dalam prosedur

sampling yang paling penting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key

informan) atau situasi sosial tertentu yang syarat informasi. Memilih sampel,

dalam hal ini informan kunci atau situasi sosial lebih tepat dilakukan dengan

sengaja atau bertujuan, yakni dengan purposive sampling.

Penelitian ini mengunakan teknik purposive sampling. Karena peneliti

merasa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah yang akan diteliti

oleh peneliti. Penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini dikarenakan

seorang informan haruslah sosok yang menguasai dan memahami data, informasi

ataupun fakta dari suatu objek. Informan tersebut adalah beberapa pihak

berwenang yang dipilih oleh peneliti yakni dari puskesmas kecamatan alu itu

sendiri baik dari piminan puskesmas ataupun pegawai/staf puskesmas. Adapun

jumlah pegawai/staf puskesmas kecamatan alu berjumlah 37 orang dan beberapa

informan awal sebagai dasar untuk menggali informasi, adalah :

1. Staf bagian keuangan puskesmas

2. Staf puskesmas

3.5 Metode Pengumpulan Data

Penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu

memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan

alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang

objektif. Metode pengumpulan data yang lebih banyak digunakan dalam

penelitian ini adalah metode observasi dan dokumentasi. Namun, Menurut


24

Sugioyono (2018) dengan hanya menggunakan satu metode pengumpulan data

dapat menyebabkan kesalah pahaman.

Maka dari itu peneliti menggunakan beberapa metode lain yang dianggap

cocok untuk mendukung metode wawancara tersebut. Metode lain yang

digunakan antara lain dokumentasi, analisis dokumen dan Penelitian yang

dilakukan menggunakan cara triangulasi teknik. Triangulasi teknik digunakan

untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti menggunakan obsevasi,

wawancara, angket, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

serempak. Pengumpulan data dimulai dengan observasi di puskesmas kecamatan

alu. Setelah observasi peneliti melakukan wawancara kepada pegawai dan staf

puskesmas kecamatan alu. Dalam tahapan ini diperkuat dengan dokumentasi

berupa foto dan video rekaman dan data. Dalam empat tahap ini dapat

menunjang pendeskripsian analisis pelaporan keuangan pada pusat kesehatan

masyarakat kecamatan alu. Kombinasi dari ketiga metode tersebut diharapkan

dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam menjelaskan bagaimana

pelaporan keuangan pada pusat kesehatan masyarakat kecamatan alu.

3.5.1 Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan secara langsung dengan mengamati

situasi nyata yang terjadi dilapangan. Dalam hal ini peneliti memilih observasi

partisipatif lengkap, sehingga peneliti tidak terlihat melakukan penelitian.


25

3.5.2 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan menggunakan dua metode wawancara, yaitu

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan

interaktif langsung dengan informan yang telah dipilih. Wawancara dilakukan

secara individu di tempat yang terpisah dengan durasi antara tiga puluh menit

sampai dua jam. Wawancara tersebut akan direkam melalui voice recorder dan

juga dicatat secara manual. Voice recorder digunakan dengan tujuan agar

wawancara yang berisi jawaban-jawaban panjang dari pertanyaan tersebut dapat

terekam dengan baik. Dari wawancara terstruktur selanjutnya akan menyesuaikan

dengan wawancara tidak terstruktur, dimana akan terjadi jika ada hal-hal yang

memungkinkan untuk diungkap diluar daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh

peneliti.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi dilaksanakan untuk memperkuat bukti bahwa wawancara

benar-benar dilakukan oleh peneliti kepada informan yang menguasai objek

penelitian serta memperkuat pernyataan yang disampaikan informan dalam

wawancara penelitian. Rekaman dan catatan dari informan belum cukup untuk

dijadikan bukti bahwa apa yang dikatakan oleh informan tersebut adalah hal yang

benar- benar terjadi di lapangan.

Dokumentasi dilakukan ketika sedang melakukan proses wawancara dan

juga setelah wawancara selesai dilakukan. Objek dokumentasi adalah informan

serta beberapa laporan atau catatan terkait dengan apa yang disampaikan informan
26

dalam wawancara, seperti laporan keuangan, memo, agenda, dan arsip penting

lainnya.

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Teknik

analisis data selama di lapangan, peneliti menggunakan model Miles and

Huberman yang dalam penelitian ini terdiri dari tahap reduksi data, dan

verifikasi penarikan kesimpulan.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok.

Memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. dilakukan

dengan mengumpulkan data/dokumen dari Puskesmas kecamatan alu berupa

laporan keuangan, struktur organisasi, dan profil puskesmas, serta

mempelajari dan mengkaji data dan informasi mengenai akuntansi pada

BLUD dan PSAP.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data merupakan suatu cara merangkai data dalam suatu kesimpulan

atau tindakan yang diusulkan Metode ini melibatkan studi dan analisis

terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan proses pelaporan keuangan

di puskesmas kecamatan alu. Dokumen-dokumen tersebut dapat meliputi

laporan keuangan, memo, agenda, dan arsip penting lainnya yang terkait

dengan penentuan harga. Analisis dokumen ini dapat memberikan


27

pemahaman mendalam tentang pendekatan dan metode yang digunakan

dalam pelaporan keuangan.

3. Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan)

Penarikan kesimpulan adalah penjelasan tentang makna data dalam suatu

konfigurasi yang secara khas menunjukkan alur kasualnya sehingga dapat

diajukan proporsi-proporsi yang terkait dengannya.ksi data, dan verifikasi

penarikan kesimpulan. Melakukan analisis dari proses pencatatan transaksi

sampai pada penyusunan laporan keuangan, lalu membuat kesimpulan atas

analisis yang telah dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Atika Mardiana (2019) Analisis Pelaporan Keuangan Akuntansi Zakat,


Infaq/Sedekah Berdasarkan Psak Nomor 109 (Studi Pada Badan Amil
Zakat Nasional Kabupaten Lampung Tengah). Skripsi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung

Biduri, Sarwenda. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Sidoarjo: UMSIDA Press.


Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian
Keuangan
Hernita Sulistyowati (2023) Implementasi Pengelolaan Keuangan Puskesmas
Setelah Berstatus Menjadi Blud (Studi Kasus Di Puskesmas Magelang
Selatan) Jurnal Bina Akuntansi, , Vol.10 No.1 Hal 110-131

Ira, Citra Indah Merina. (2020). Analisis Penerapan PSAP Nomor 13 Tentang
Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Pada
Puskesmas Sungsang. Palembang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas BinaDarma. Jakarta: Erlangga.
Ita Mustika, Rizki Ferikhun Farikhah (2021) Analisis Pelaporan Keuangan Pada
PT. Lima Mas Sentosa. Jurnal Measurement, Vol 15 No. 1, 1-12

Lubis, Arfan Ikhsan. (2017). Akuntansi Keprilakuan Akuntansi Multiparadigma


(Edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.
M.N. Afif, M. Yusuf (2017) Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit
Berdasarkan Kmk Nomor 1981 Tahun 2010 Pada Rsud Cimacan.
JURNAL AKUNIDA Vol 3 No 2, 2442-3033

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peratutan Menteri Kesehatan RI


Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Kementerian Kesehatan. Jakarta.
Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2015. Peratutan Menteri Keuangan RI
Nomor 220/PMK.05/2015 Tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. Kementerian Keuangan.

28
29

Jakarta.
Pada Puskesmas BLUD”. BLUD.co.id. https://blud.co.id/wp/prinsip- akuntansi-
dan-penyusunan-laporan-keuangan-pada-puskesmas-blud/
Pemerintah Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. Lembaran Negara RI Tahun 2010,
Nomor 5165. Sekretariat Negara. Jakarta.
Rambat dan Hamdani. (2017). Ekonomi Manajerial, Edisi ke-1. Remaja
Rodakarya : Bandung.

Republik Indonesia. (2017). Pengantar Mengelola Keuangan BLUD


Reski. (2019). Analisis Penerapan Akuntansi pada Pemerintahan Desa Sungai
Sialang Kecamatan Batu Hampar Kabupaten Rokan Hilir. Pekanbaru:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Riau.
Samsu. (2017). Metode Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & development). Jambi:
PUSAKA Jambi.
Sarah Dinda Permata Sari (2022) Analisis Penerapan Akuntansi Pada Puskesmas
Sidomulyo Rawat Jalan skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
universitas Islam Riau Pekanbaru.

Soemantri (2018). Analisa Laporan Keuangan.Cetakan Kelima.Yogyakarta :


Penerbit Liberty.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,
CV, Bandung.

Sunyoto Danang. (2018). Ekonomi Manajerial Konsep Terapan Bisnis, CAPS


(Center forAcademic Publishing Service) : Jakarta.

Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi 3).


Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai