Anda di halaman 1dari 49

STRATEGI PEMASARAN IKAN ASIN KAMPUNG KREATIF

KELURAHAN 5 ULU KOTA PALEMBANG


(Periode Tahun 2019-2022)

USULAN PENELITIAN

PRASKRIPSI

UNIVERSITAS
SUMATERA SELATAN

OLEH
APRILIA RIZKI KURNIA
1802110009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN
2022
STRATEGI PEMASARAN IKAN ASIN KAMPUNG KREATIF
KELURAHAN 5 ULU KOTA PALEMBANG
(Periode Tahun 2019-2022)

USULAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Menyusun Skripsi pada Program Strata 1 (S-1)


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Selatan

UNIVERSITAS
SUMATERA SELATAN

OLEH
APRILIA RIZKI KURNIA
1802110009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN
2022

i
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN

TANDA PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN

Nama : APRILIA RIZKI KURNIA

NIM : 1802110009

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Manajemen

Mata Kuliah Pokok : Manajemen Pemasaran

Judul Usulan Penelitian : Strategi Pemasaran Ikan Asin Kampung Kreatif

Kelurahan 5 Ulu Kota Palembang (Periode Tahun

2019-2022)

Palembang, Mei 2022

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

ii
Agustinus Suprianto, S.E., M.Si. Rabin Ibnu Zainal, S.E., M.Sc.,Ph.D.

Mengetahui:

Ketua Program Studi

Riri Hanifa, S.E., M.M.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan KKL ini. Shalawat
dan salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Keluarga dan para sahabat serta para kaum muslimin yang telah berjihad
meletakkan sendi-sendi dasar agama Islam sebagai petunjuk dan pedoman bagi
hidup manusia di muka bumi ini. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian syarat Mata Kuliah Kerja Lapangan Program Studi
Manajemen.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan laporan ini banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Bantuan tersebut telah meringankan beban penulis
sehingga terselesaikannya laporan yang berjudul “Strategi Pemasaran Ikan Asin
Kampung Kreatif Kelurahan 5 Ulu Kota Palembang”. Untuk itu diucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Sumatera Selatan, Yudha Pratomo, S.T., M.Sc., Ph.D.
2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Selatan, Teguh Iman
Santoso, Sos., M.M., Ph.D.

iii
3. Ketua Program Studi Manajemen, Riri Hanifa, SE., MM.
4. Bapak Rabin Ibnu Zainal, S.E., M.S.E., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
Kuliah Kerja Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan bantuan
dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan.
5. Bapak Agus Salim, SE., MM Selaku Dosen Penguji Kuliah Kerja
Lapangan
6. Bapak M. Azli Febriansyah, S.STP., MH selaku Camat 1 ulu kota
Palembang
7. Ibu Dewi Khodijah, S.T. selaku Lurah 5 Ulu Kota Palembang
8. Seluruh rekan-rekan baik dari lingkungan kampus Universitas Sumatera
Selatan, Staff Camat 1 ulu dan Kelurahan 5 Ulu kota Palembang yang
telah membantu terselesaikannya laporan ini.
9. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan
ini, mudah-mudahan segala amal dan kebaikan yang bersangkutan
diterima dan dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT. Aamiin.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan, baik
dalam tulisan maupun hasil laporan yang tertuang di dalamnya. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis menerima kritikan dan masukan dari berbagai
pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Palembang, Januari 2022


Penulis

Aprilia Rizki Kurnia


NIM. 1802110009

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5


2.1. Strategi.............................................................................................. 5
2.2. Pemasaran ........................................................................................ 5

v
2.2.1. Pengertian Pemasaran ............................................................ 5
2.2.2. Tinjauan Pemasaran................................................................ 5
2.2.3. Fungsi Pemasaran................................................................... 6
2.2.4. Strategi Pemasaran.................................................................. 6
2.2.5. Bauran Pemasaran.................................................................. 7
2.3. Jenis Alat Analisa dalam Strategi Pemasaran .................................. 12
2.3.1. Analisis SWOT ...................................................................... 12
2.4. Penelitian Terdahulu......................................................................... 14

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................... 17


3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ...................................................... 17
3.2. Unit Penelitian................................................................................... 18
3.3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................ 18
3.3.1. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 19
3.3.2. Data Yang Digunakan............................................................. 19
3.3.3. Teknik Analisis....................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 26

vi
DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian................................................. 17


Tabel 3.2 Diagram Analisis SWOT............................................................ 23
Tabel 3.3 Matriks Analisis SWOT.............................................................. 25

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................... 14


Tabel 3.1 Matriks Ife................................................................................... 23
Tabel 3.2 Matriks Efe.................................................................................. 23

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan


Lampiran 2 Surat Balasan Dari Kelurahan
Lampiran 3 Surat Permohonan judul Skripsi
Lampiran 4 Kartu Konsultasi Pembimbing 1
Lampiran 5 Kartu Konsultasi Pembimbing 2

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di zaman modern seperti saat ini, banyak masyarakat yang berlomba-
lomba membuka usaha guna mencukupi kebutuhan hidupnya maupun membantu
kebutuhan hidup sesamanya dengan membuka lapangan usaha untuk banyak
orang. Dalam hal membuka usaha tentunya diperlukan strategi dalam memasarkan
produknya.
Menurut Setiawati (2017), strategi pemasaran adalah salah satu cara
memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat
dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan
perusahaan secara menyeluruh. Dipandang dari luasnya permasalahan yang ada
dalam perusahaan, maka diperlukan adanya perencanaan pemasaran yang
menyeluruh untuk dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya (Wibowo, 2015).
Pemasaran merupakan fungsi dari organisasi dan serangkaian suatu proses
penciptaan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para konsumen
serta mengelola hubungan antara konsumen dengan perusahaan untuk
memberikan manfaat bagi konsumen dan produsen (Sudaryono, 2016).
Jenis-jenis usaha diantaranya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah,
dan usaha besar. Saat ini sering disebut dengan UMKM. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Usaha home
industry merupakan usaha mikro milik orang per orang atau badan usaha
perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang sebagaimana diatur
dalam undang-undang. Seperti yang diketahui industri yang berskala kecil,
sedang, dan besar merupakan salah satu tiang penopang perekonomian Indonesia.
Dilihat dari beberapa home industry yang ada, industri yang sesuai dengan

1
kondisi bangsa yang sedang berkembang adalah industry yang memerlukan modal
sedikit dan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak (Syahdan & Husnan,
2019).
Banyak UMKM yang saat ini terbentuk di daerah-daerah maupun
pedesaan salah satunya di sebuah perkampungan di ulu kota Palembang, Suatu
UMKM yang lokasinya berada di jalan KH.Azhari Lr. Keramat RT.05 RW.02
Kelurahan 5 Ulu. Sebuah UMKM yang bergerak dibidang penjualan ikan asin.
Usaha ini sudah cukup lama dimulai pada tahun 2008 sampai saat ini. Bahan baku
ikan asin didapatkan dari Sungsang. Menurut data yang didapatkan dari kantor
Lurah 5 ulu Kota Palembang, Ibu Tri Mulyani di UMKM ini terdapat 30 home
industry berskala mikro yang bergerak dibidang penjualan ikan asin, yang terdiri
dari masyarakat RT. 04 di RW. 01 serta masyarakat RT. 05, RT. 07, RT. 08 di
RW. 02. Dengan wilayah kota Palembang yang terdapat banyak sungai tentu
terjadi persaingan antar UMKM lain yang sama-sama memproduksi ikan asin.
Dalam salah satu situ berita online RMOL Sumsel pada September 2021,
dikatakan bahwa terjadi penurunan penjualan dikarenakan terjadinya peningkatan
harga dari ikan asin. Harga yang dipasarkan mulai dari 60-110 ribu rupiah.
Oleh karena itu, sebuah analisis dalam pemasaran produk perlu dilakukan
guna menghindari terjadinya proses kerugian yang besar dan lebih meningkatkan
penjualan. Berdasarkan hal tersebut, pemilihan prioritas strategi pemasaran
melalui analisis SWOT yang dibagi menjadi 2 faktor, yakni faktor internal
(keunggulan dan kelemahan) dan faktor eksternal perusahaan (peluang dan
ancaman) serta ditinjau dari marketing mix yang dilakukan meliputi product,
price, place, promotion yang biasa disingkat 4P. Maka dari itu peneliti tertarik
mengadakan penelitian dengan judul: “STRATEGI PEMASARAN IKAN ASIN
KAMPUNG KREATIF KELURAHAN 5 ULU KOTA PALEMBANG”.

2
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kondisi pemasaran produk ikan asin pada UMKM kampung
kreatif 5 ulu Kota Palembang?
b. Bagaimana pemilihan strategi pemasaran produk ikan asin yang dapat
diimplementasikan oleh UMKM kampung kreatif 5 ulu Kota Palembang?

1.3. Tujuan Penelitian


Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dibahas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kondisi pemasaran produk ikan asin pada UMKM
kampung kreatif 5 ulu Kota Palembang.
b. Untuk mengetahui prioritas strategi pemasaran produk ikan asin yang dapat
diimplementasikan oleh UMKM kampung kreatif 5 ulu Kota Palembang.

1.4. Manfaat Penelitian


Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dibahas,
maka manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat bagi Perusahaan
Bagi pengusaha pengolahan ikan asin, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi sumbangan pemikiran dan pertimbangan bagi pengusaha
pengolahan ikan asin dalam rangka peningkatan usaha di kampung kreatif .
b. Manfaat bagi Almamater
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran dan
pengetahuan bagi akademisi tentang strategi pemasaran hasil pengolahan
ikan asin pada usaha rumahan mikro di kampung kreatif siabang yang
terletak di 5 ulu .
c. Manfaat bagi Penulis
Memberikan pengalaman menerapkan materi yang diperoleh di bidang
akademik dan menambah wawasan bagi penulis untuk bisa melihat apa saja

3
strategi pemasaran yang cocok dilakukan oleh pelaku UMKM di kampung
kreatif untuk mengembangkan usahanya.
d. Manfaat bagi pengembangan
Keilmuan mahasiswa dapat mengembangkan keahlian profesi di bidangnya
masing-masing mengetahui sikap, pengetahuan, wawasan, keterampilan,
dan kompetisi akademik sehingga menjadi yang terbaik.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Strategi
Menurut Chandler strategi adalah suatu alat yang digunakan untuk
merealisasikan suatu tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan, prioritas
alokasi sumber daya, dan program tindak lanjut yang dilakukan. Sedangkan
menurut Stephani K.M, strategi merupakan suatu jalan yang direncanakan oleh
seorang pemimpin, cara, dan upaya yang dilakukan untuk tujuan jangka panjang
(Maisarah, 2019).

2.2. Pemasaran
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2016) Pemasaran adalah suatu jalan
mengatur lembaga, dan proses untuk menyampaikan, menciptakan, dan
mengkomunikasikan penawaran yang memiliki nilai bagi konsumen, klein,
mitra, dan masyarakat umum. Menurut American Marketing Society dalam
buku Kotler dan Keller (2016) Pemasaran adalah suatu interaksi sosial
dimana seorang individu ke individu, individu ke kelompok, bahkan
kelompok dengan kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan lewat
penawaran, penciptaan, dan bebas bertukar barang dan jasa dari nilai dengan
berbeda.
Menurut Brech, pemasaran adalah suatu cara menentukan keinginan
konsumen atas barang atau jasa dan memotivasi penjualan barang atau jasa
itu (Sudaryono, 2016)

2.2.2. Tinjauan Pemasaran


Menurut Gronroos pemasaran memiliki tujuan untuk mengembangkan,
menjalin, dan memusatkan hubungan dengan pelanggan untuk jangka lama
agar dapat terpenuhinya tujuan dari masing-masing pihak. Tentunya ini

5
dilakukan dengan langkah saling bertukar dan memenuhi keinginan masing-
masing (Sudaryono, 2016).

2.2.3. Fungsi Pemasaran


Fungsi Pemasaran menurut Sudaryono (2016) adalah sebagai berikut:
a) Fungsi perantara
Untuk menyampaikan produk kepada konsumen dari tangan produsen
dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas
pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain
pengurangan risiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi
dan klasifikasi produk.
b) Fungsi pertukaran
Dengan fungsi pertukaran, konsumen dapat menukarkan uang dengan
barang, maupun barang dengan barang. Seorang pembeli pun mampu
memakai atau menjual kembali barang yang dibeli. Kegiatan ini
merupakan cara untuk mendapatkan suatu barang atau produk.
c) Fungsi distribusi fisik
Distribusi fisik suatu produk dapat dilakukan dengan cara menyimpan
produk, mengangkut produk dari produsen ke konsumen yang
membutuhkan dengan cara mengangkut melalui darat, air maupunudara.
Tujuan penyimpanan produk adalah agar produk tersebut terjaga
kualitasnya dan menjaga pasokan agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.

2.2.4. Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran menurut Kotler and Armstrong (2012) adalah logika
pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi
customer dan dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan
pelanggan. Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.
Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara

6
bersamaan, sebab setiap jenis program seperti periklanan, promosi penjualan,
personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan produk memiliki
pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan
mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-program pemasaran agar
program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik. Mekanisme
ini disebut sebagai strategi pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik
diperoleh dari upaya memperluas permintaan primer, sedangkan peluang
pertumbuhan terbaik berasal dari upaya memperluas permintaan selektif.
(Kotler and Armstrong, 2016).

2.2.5. Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran adalah sebuah konsep melakukan agar bisa
mempengaruhi permintaan pasar terhadap produknya dan dalam rangka
membangun pasar. Kotler (2009), bauran pemasaran merupakan sebagai
seperangkat alat pemasaran teknis yang dapat dikendalikan, dan yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan
dalam pasar sasaran. Ada 4 komponen dalam bauran pemasaran, dikenal
dengan sebutan 4P yang terdiri atas :product, price, place, and promotion.
1. Produk (Product)
Produk adalah bagian yang sangat penting dan mendasar dari bauran
pemasaran (marketing mix), dari produk lah suatu perusahaan bisa
menetapkan harga yang cocok untuk suatu barang maka bagian dari produk
memiliki peranan yang penting, Produk juga komponen yang penting dalam
suatu perusahaan dimana harus terus dilakukan pengembangan inovasi agar
dapat bersaing dengan produk kompetitor. Produk merupakan titik pusat dari
kegiatan pemasaraan karena produk merupakan hasil dari kegiatan perusahan
yang ditawarkan ke pasar untuk dibeli, dikonsumsi dan digunakan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan dari konsumen, sedangkan dari
perusahan produk digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dari
perusahaan tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2012), produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu

7
keinginan atau kebutuhan, termasuk jasa, barang fisik, acara, tempat,
pengalaman, informasi, orang, properti, organisasi, dan ide. Sedangkan
menurut Tjiptono (2010) mengemukakan bahwa “Produk adalah segala
sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminati, dibeli,
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan”
(a) Indikator Kualitas
Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2012), terdapat lima dimensi
kualitas produk yaitu sebagai berikut:

● Performance (Kinerja), berkaitan dengan karakteristik operasi dasar

sebuah produk.

● Durability (Daya Tahan), berkaitan dengan berapa lama suatu produk

dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur


ekonomis penggunaan produk.

● Features (Fitur), produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi

produk atau menambahkan ketertarikan konsumen terhadap produk.

● Conformance To Specification (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu

sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi


spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada
produk.

● Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas produk akan bekerja dengan

memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil


kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat
diandalkan.
(b) Tingkatan Produk
Pengembangan produk diperlukan pengetahuan bagi perusahaan mengenai
tingkatan produk. Berikut penjelasan 3 tingkatan produk mengemukakan
bahwa Kotler dan Keller (2012):

8
● Pada tingkatan dasar adalah manfaat ini (core benefit) dimana layanan atau

manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri


mereka sendiri sebagai penyedia manfaat.

● Pada tingkatan kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi

produk dasar (basic product).

● Pada tingkatan ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan

(expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya


diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini
2. Harga (Price)
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) harga adalah “sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa atau sejumlah dari nilai yang ditukar
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk
atau jasa tersebut”. Harga mempunyai pengaruh langsung bagi laba
perusahaan. Harga juga mempunyai peran utama dalam menciptakan nilai
pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Selain itu penetapan
harga menurut Tjiptono (2012) merupakan tugas yang menunjang
keberhasilan operasi organisasi profit maupun non-profit. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi
organisasi ataupun perusahaan.
(a) Indikator Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), ada dua indikator yang harga
yaitu:

● Keterjangkauan harga. Banyaknya konsumen yang menyukai salah satu

produk dikarenakan adanya khasiat bagi produk tersebut, serta


keterjangkauan harga yang sesuai dengan isi kantong konsumen.

● Kesesuaian harga dengan kualitas produk. Harga yang ditawarkan oleh

suatu produk tidak semua sama dengan hasil yang didapatkan. Konsumen

9
menyukai suatu produk tertentu karena harga yang ditawarkan setara
dengan hasil yang ia dapatnya.
(b) Peranan Harga
Menurut Tjiptono (2012) harga memainkan peranan penting bagi
perekonomian secara makro, konsumen dan perusahaan.

● Bagi perekonomian, harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa,

bunga, dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem


perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap tempat faktor- faktor
produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan.

● Bagi konsumen, dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat

sensitif terhadap faktor harga dan ada pula yang tidak. Mayoritas
konsumen agar sensitif terhadap 31 harga, namun juga
mempertimbangkan faktor lain seperti citra merek, tempat toko, layanan,
nilai, dan kualitas.
3. Tempat (Place)
Menurut Kasmir (2009) mengemukakan bahwa tempat “yaitu tempat
melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan
barang-barang dagangannya”. Sedangkan menurut Heizer dan Render (2015)
mengemukakan “tempat adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka
tempat seringkali memiliki kekuasaan untuk membuat strategi bisnis
perusahaan”. Tempat yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan
keuntungan dari tempat bari perusahaan. Salah satu kunci menuju sukses
adalah tempat, tempat dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini
sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas,
persaingan, iklim politik, dan sebagainya.
(a) Indikator Tempat
Menurut Tjiptono (2008) mengemukakan tempat memiliki indikator
sebagai berikut:

● Keterjangkauan tempat

10
● Kelancaran akses menuju tempat

● Kedekatan tempat

● Lingkungan

(b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tempat


Menurut Fandy Tjiptono (2012) pemilihan tempat atau tempat fisik
memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:

● Akses, misalnya tempat yang dilalui atau mudah dijangkau sarana

transportasi umum.

● Visibilitas, yaitu tempat atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari

jarak pandang normal.

● Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan

di kemudian hari.

● Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang

ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan


daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan
sebagainya.
4. Promosi
Menurut Alma (2006) adalah mengemukakan “Promosi adalah sejenis
komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen
mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian,
mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Promosi
merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh
perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai
produk, harga dan tempat. Sedangkan Menurut Hasan (2009) mengemukakan
bahwa promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk
mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif kepada

11
target pelanggan-calon pelanggan (audience) untuk mendorong terciptanya
transaksi pertukaran antara perusahaan dan audience.
(a) Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan
bauran pemasaran. Tjiptono (2002), mengemukakan bahwa secara rinci
ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

● Menginformasikan (informing), dapat berupa:

o Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru


o Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
o Menyampaikan perubahan harga pada pasar
o Menjelaskan cara kerja suatu produk
o Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
o Meluruskan kesan yang keliru
o Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
o Membangun citra perusahaan

● Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

o Membentuk pilihan merk


o Mengalihkan pilihan ke merk tertentu
o Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut pokok
o Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
o Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
(salesman)
(b) Fungsi Promosi
Tjiptono (2002), mengemukakan adapun fungsi dari promosi yaitu:

● Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.

Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik

12
awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu
barang dan jasa.

● Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.

Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan


dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang
dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa
tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama
promosi.

2.3. Jenis Alat Analisa dalam Strategi Pemasaran

Ada beberapa jenis alat analisis yang dapat dipakai dalam strategi pemasaran
salah satunya adalah Analisis SWOT.

2.3.1. Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan pendekatan yang umum dipakai
perusahaan maupun pengamat bisnis. Kecenderungan ini tampaknya akan
terus meningkat, terutama dalam era perdagangan bebas abad ini, yang satu
sama lain saling berkaitan dan berhubungan. Penggunaan analisis SWOT ini
sebenarnya telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu dari bentuknya yang
paling sederhana, yaitu dalam rangka menyusun strategi untuk mengalahkan
musuh dalam setiap pertempuran, sampai menyusun strategi untuk
memenangkan persaingan bisnis dengan konsep kompetisi dan kemenangan
atau cooperation. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths
dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti adalah suatu
langkah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan
secara sistematis. Hal ini didasari pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats)
(Rangkuti, 2015). Menurut Usman Effendi dalam bukunya Asas Manajemen,

13
analisis SWOT merupakan sebuah alat yang bermanfaat untuk menganalisis
situasi atau keadaan sebuah perusahaan secara menyeluruh. Dengan analisis
ini diharapkan perusahaan mampu menyeimbangkan antara lingkungan
eksternal berupa kesempatan dan ancaman dan kekuatan dan kelemahan dari
lingkungan internal.
Menurut Philip Kotler dan Keller analisis SWOT adalah
keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
suatu perusahaan (Kotler & Keller, 2016). Melalui berbagai pengertian diatas
dapat disimpulkan analisis SWOT adalah alat yang berguna bagi suatu
perusahaan untuk mengevaluasi atau mengidentifikasi faktor-faktor internal
maupun eksternal perusahaan.
Elemen-elemen dalam analisis SWOT menurut Kotler dan Keller
( 2016), terbagi menjadi dua bagian yaitu:
(a) Internal
Dari lingkungan internal berupa kekuatan (Strength) dan
kelemahan (Weakness) Kekuatan adalah kemampuan utama yang dimiliki
perusahaan bernilai lebih dari perusahaan dibandingkan kemampuan
perusahaan pesaing. Kelemahan adalah faktor yang dapat mengakibatkan
kemampuan operasi perusahaan berkurang. Hal ini harus diminimalisir agar
tidak mengganggu jalannya perusahaan.
(b) Eksternal
Dari lingkungan eksternal berupa peluang (Opportunity) dan
kesempatan (Threat). Peluang (Opportunity) adalah berbagai kesempatan
yang ada tentunya memiliki kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan
melalui usaha-usaha yang diarahkan dengan memanfaatkan kesempatan yang
ada. Ancaman (Threat) adalah hal-hal yang sangat mungkin terjadi atas
berjalannya suatu perusahaan dan bisa berpotensi mengalami kerugiaan
perusahaan.

2.4. Penelitian Terdahulu

14
Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi referensi bagi
penulis untuk melakukan penelitian dapat dilihat pada tabel 2.17

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KOPI ACEH
Judul
(STUDI KASUS MEREK DHAPU KUPI

Tahun 2020

Penulis Yulia Sari

Metode -
1
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa Dhapu Kupi
Kesimpula telah menerapkan strategi marketing mix yang menggunakan
n variabel 4P yaitu product, price, place dan promotion yang
mampu meningkatkan peningkatan keuntungan dan
penjualan produk Dhapu Kupi.

2 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM


MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS PADA
Judul
PT.FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) GROUP
DI KECAMATAN IPUH, KABUPATEN MUKOMUKO

Tahun 2019

Penulis Fitri Yeni

Metode -

15
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka
dapat dapat disimpulkan bahwa strategi yang bisa diterapkan
oleh PT. FIFGROUP kec. Ipuh kab. Mukomuko adalah
Kesimpula
strategi intensif yaitu penetrasi pasar dengan cara
n
peningkatan kualitas produk, meningkatkan kualitas layanan,
peningkatan promosi dan kerja sama dan pengembangan
produk.

3 Strategi Pemasaran Produk Olahan Ikan Buntal


(Lagocephalus Spadiceus) AGROINDUSTRI JAYA
Judul
UTAMA DI KECAMATAN MAYANGAN KOTA
PROBOLINGGO

Tahun 2018

Penulis Ika Kurnia Julistia Ningsih

Metode QSPM

Kesimpula (a) Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat tujuh


n alternatif strategi yang dapat dianalisis dengan QSPM,
meliputi:

(1) Meningkatkan kemampuan tenaga kerja pemasaran


dalam memanfaatkan internet sebagai media pemasaran
melalui pelatihan yang diberikan oleh dinas terkait untuk
memperluas pasar,

(2) Meningkatkan kualitas produk sehingga produk yang


ditawarkan dapat bersaing dengan produk pesaing,

(3) Membuka outlet di tempat yang strategis untuk menarik


minat konsumen potensial.

16
BAB 3
METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metode yang digunakan pada penelitian yang terdiri
dari kerangka konseptual penelitian, unit penelitian, metode implementasi dan
teknik pengambilan sampel.

3.1. Kerangka Konseptual Penelitian


Kerangka konseptual merupakan sebuah alur dari pemikiran terhadap
suatu hubungan antar variabel yang mengarahkan hubungan atau kaitan konsep

17
satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang akan diteliti. Berdasarkan
beberapa pemikiran diatas, maka peneliti menggambarkan sebuah kerangka
konseptual seperti gambar dibawah ini:

Strategi
Pemasaran

Faktor Internal Faktor Eksternal


Keunggul Peluan
an g
7
Kelemah Ancam

Marketing Mix

Product Price Place Promotion

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

3.2. Unit Penelitian


Lokasi penelitian pada penelitian ini yaitu UMKM ini terletak di kampung
kreatif sentral ikan asin palembang (SIABANG) yang berlokasi di Jln KH.Azhari
Lr. Keramat Rt 05 Rw 02 Kelurahan 5 Ulu.

3.3. Teknik Pengambilan Sampel


Populasi merupakan seluruh gabungan dari beberapa anggota yang bisa
digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan, pada penelitian ini terdapat
populasi yang digunakan yaitu 30 UMKM. Sugiyono (2014) populasi yaitu
wilayah terdiri dari obyek maupun subyek yang mempunyai karakteristik tertentu
yang ditetapkan para peneliti untuk diteliti serta ditarik sebuah kesimpulannya.

18
Pada penelitian kali ini, populasi yang diamati ialah UMKM ikan asin kampung
kreatif kelurahan 5 ulu kota palembang. Teruntuk sampel, sampel menurut
Sugiyono (2014) sampel dapat dimaknai sebagai suatu parsial atau sebagian dari
jumlah serta ciri khas tertentu yang dimiliki atau yang terdapat pada populasi itu
sendiri.
Berdasarkan jumlah populasi UMKM ikan asin kampung kreatif kelurahan
5 ulu kota Palembang yang terbatas, maka peneliti ingin menggunakan teknik non
probability sampling, Sugiyono (2014) mengatakan bahwa teknik non probability
sampling adalah teknik penarikan sampel yang tidak memberikan peluang bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih untuk menjadi sampel. Dan
peneliti akan menggunakan teknik total sampling. Menurut Sugiyono (2014)
mengatakan bahwa total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel ini digunakan jika jumlah
populasi relatif kecil yaitu tidak lebih dari 30 orang, total sampling disebut juga
sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.

3.3.1. TeknikPengumpulan Data


Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Wawancara (Komunikasi Langsung)
Pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara langsung
baik dengan pihak pegawai kantor lurah 5 ulu maupun agen-agen ikan
asin yang dapat memberikan data dan informasi secara langsung.
2. Daftar pertanyaan
Hal ini dapat berupa pertanyaan (questionnaire) (Kuantitatif)

3.3.2. Data Yang Digunakan

19
Metode Penelitian ini adalah metode deskriptif, untuk mengetahui nilai
variabel baik satu variabel atau lebih variabel dengan jalan mengumpulkan,
menyusun, mengklasifikasikan dan menganalisis data pada kantor lurah 5 ulu
kota palembang, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Data ditinjau dari cara memperolehnya:


a). Data Primer
Menurut Indriantoro & Bambang (2014), data primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data yang diperoleh melalui kuesioner
yang disebarkan ke 30 UMKM kampung kreatif yang terletak di
daerah 5 ulu.
b). Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2018), menyatakan bahwa data sekunder
merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data dengan kata lain data yang diperoleh penulis dalam
bentuk sudah jadi dan sudah diolah oleh pihak lain. Adapun data
sekunder yang diambil dalam pelaporan ini meliputi:
(1) Jurnal-jurnal
(2) Laporan atau data lain yang diperlukan penulis, adapun beberapa
data yang diperlukan seperti data-data agen pemasok UMKM ikan
asin di kampung kreatif siabang 5 ulu, meliputi biodata agen, data
hasil produksi dan jual beli
(3) Skripsi
(4) Data ditinjau dari bentuknya
a). Data kuantitatif
Menurut Sugiyono (2018) data kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan data penelitian berupa angka-angka yang
akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji penghitungan,
berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu
kesimpulan.

20
3.3.3. Teknik Analisis
Untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai kondisi pemasaran
produk olahan ikan asin pada UMKM ikan asin kampung kreatif
menggunakan analisis deskriptif. Analisis Deskriptif digunakan untuk
menjelaskan kondisi pemasaran produk olahan ikan asin ditinjau dari bauran
pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran yang digunakan adalah bauran
pemasaran 4P yang meliputi produk (product), tempat (place), harga (price),
dan promosi (promotion). Menurut Kotler dan Amstrong (2012), komponen
bauran pemasaran (marketing mix) 4P terdiri dari:
1). Produk (product), meliputi ragam, kualitas, desain, fitur, nama merek,
kemasan, dan layanan.
2). Tempat (place), meliputi saluran, cakupan, pemilihan lokasi, persediaan,
transportasi, dan logistik.
3). Harga (price), meliputi daftar harga, diskon, potongan harga, periode
pembayaran, dan persyaratan kredit.
4). Promosi (promotion), meliputi iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan,
dan hubungan masyarakat
Untuk menjawab rumusan masalah kedua mengenai prioritas strategi
pemasaran produk ikan asin menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT
digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat digunakan
oleh UMKM kampung kreatif dalam memasarkan produk ikan asin. Menurut
Rangkuti (2014) tahap-tahap dalam analisis SWOT meliputi tahap pengumpulan
data, penyusunan matriks faktor strategis internal (IFE) dan faktor strategis
eksternal (EFE), serta tahap analisis.
1). Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan
data,tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra
analisis. Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal

21
dan internal. Data internal dapat diperoleh melalui lingkungan mikro
perusahaan. Data eksternal dapat diperoleh melalui lingkungan luar
pemasaran perusahaan, yaitu lingkungan makro. Lingkungan mikro
meliputi perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing,
dan masyarakat. Lingkungan makro meliputi lingkungan demografis,
lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan
politik, dan lingkungan sosial budaya.
2). Penyusunan Matriks IFE dan EFE
Cara-cara penentuan faktor strategi internal dan eksternal adalah sebagai
berikut:
a). Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).
b). Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0. Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
Penghitungan bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau
urgensi penanganan dengan skala 1 sampai 5 (1 = tidak penting, 5 =
sangat penting). Kemudian menjumlahkan bobot kekuatan dan
kelemahan dan dihitung bobot relatif untuk masing-masing indikator
yang terdapat pada kekuatan dan kelemahan, sehingga total nilai bobot
tersebut menjadi 1 atau 100% (nilai bobot masing-masing indicator
dibagi total nilai bobot). Dengan cara yang sama dihitung bobot dan
bobot relatif untuk peluang dan ancaman.
c). Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang dan
kekuatan bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4,
tetapi jika peluang dan kelemahannya kecil, diberi rating +1).
Pemberian nilai rating ancaman dan kelemahan adalah kebalikannya.
Jika nilai ancamannya dan kelemahan sangat besar, ratingnya adalah 1,
sebaliknya jika nilai ancaman dan kelemahannya sedikit ratingnya 4

22
d). Kalikan kolom bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
e). Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
factor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
f). Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama.

Tabel 3.1. MATRIKS IFE

Faktor Strategi Internal Bobot (relatif) Rating Rating X Bobot

Kekuatan

Kelemahan

Total

Tabel 3.2. MATRIKS EFE

Faktor Strategi Internal Bobot (relatif) Rating Rating X Bobot

23
Peluang

Ancaman

Total

3). Tahap Analisis


Tahap analisis yang pertama adalah menentukan posisi perusahaan yang
didasarkan pada analisis total skor faktor internal dan eksternal
menggunakan diagram analisis SWOT yang dapat dilihat pada Gambar 6.1
dibawah ini.

Gambar 3.2. Diagram Analisis SWOT


Sumber: Rangkuti (2014)

24
● Kuadran I : Situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.


Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (growth oriented strategy).

● Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan yang

berada pada kuadran 2 masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi
yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

● Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa kendala/kelemahan


internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik.

● Kuadran IV : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan menghadapi beberapa ancaman dan kelemahan internal.

Tahap selanjutnya adalah menyusun faktor-faktor strategis perusahaan.


Alat yang dapat digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal di perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif. Berikut matriks SWOT yang disajikan dalam Gambar 6.2

25
Gambar 3.3. Matriks Analisis SWOT
Sumber: Rangkuti (2014)

26
DAFTAR PUSTAKA
Alma. 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhallindo.

Fandy Tjiptono. 2012. Strategi Pemasaran. ed. 3. Yogyakarta: Andi.

Hasan. 2009. Marketing. Yogyakarta : MedPress (Anggota IKAPI)

Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis


Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta:
BPFE.

Kotler, K. 2009. Manajemen Pemasaran 1.Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga

Kotler dan Gary Amstrong. 2016. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Edisi


Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2016. Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid
1 & 2. Jakarta: PT. Indeks.

Maisarah. 2019. Evaluasi Implementasi Pengelolaan Obat Di Puskesmas Mungka


Kabupaten 50 Kota Tahun 2018. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Ningsih. 2018. Strategi Pemasaran Produk Olahan Ikan Buntal (Lagocephalus


Spadiceus) Agroindustri Jaya Utama Di Kecamatan Mayangan Kota
Probolinggo. Skripsi. Universitas Jember.

Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. 2015. Personal SWOT Analysis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Riana. 2015. Kandungan formalin dan kadar garam pada ikan sunu asin dari Pasar
Tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Skripsi. Makassar: Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Sari, Y. 2020. Analisis Strategi Pemasaran Kopi Aceh (Studi Kasus Merek Dhapu
Kupi). Skripsi. UIN Ar-Raniry.

27
Setiawati, I. 2017. Pengaruh Strategi Pemasaran Online Terhadap Peningkatan
Laba Umkm. Strategi Komunikasi Pemasaran, 20,
file:///C:/Users/BAYU/Downloads/Documents/263-760-1-PB.pdf

Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi. Yogyakarta:


ANDI

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Syahdan, Husnan. 2019. Peran Industri Rumah Tangga (Home Industry) Pada
Usaha Kerupuk Terigu Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan
Sakra Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Manajemen dan Ilmu
Pendidikan. Volume 1 Nomor 1.

Tjiptono. 2010. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE.

Wibowo, Arifin, Sunarti. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan


Daya Saing Umkm (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi
Bisnis. Volume 29 Nomor 1.

Yeni, F. 2019. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis


Pada Pt.Federal International Finance (Fif) Group Di Kecamatan Ipuh, Kabupaten
Mukomuko. Skripsi. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 1(1), 38-54.
https://doi.org/10.31933/jimt.v1i1.34

28
L

N
LAMPIRAN

KUESIONER

Judul Penelitian

Lokasi

Responden

PROFIL RESPONDEN
Kuesioner untuk :
Nama :
Jenis kelamin :
Alamat :
Usia :
Pendidikan terakhir :
No. Telp :

Responden
( )

Topik: Marketing Mix (Product, Place, Price, and Promotion)


Indikator Keterangan

Produk

1. Jenis ikan asin apa saja yang


dijual ?

2. Bagaimana kualitas ikan asin


yang dijual ?

3. Apakah ikan asin di umkm ini


menggunakan formalin ?

Harga

1. Bagaimana cara menentukan


harga ikan asin dijual ?

2. Bagaimana sistem pembayaran


dari konsumen ?

3. Berapa omset yang diperoleh


perminggu ?

Tempat

1. Dimana saja ikan asin


dipasarkan ?

2. Apakah tempat penjualan ikan


asin tergolong lokasi yang
strategis?

3. Apakah tempat pembuatan ikan


asin tergolong layak dan bersih?

Promosi

1. Apakah ada potongan harga yang


didapat jika konsumen membeli
dengan jumlah yang banyak ?

2. Apa saja media promosi yang


digunakan ?

3. Apakah ada kontak atau complain


center jika barang yang
dikirimkan mengalami
keterlambatan atau tidak sesuai
keinginan?

Topik: Analisis SWOT


Keterangan:
1: Sangat Tidak Penting
2: Tidak Penting
3: Agak Penting
4: Penting
5: Sangat Penting

IFAS Deskripsi Skor

KEUNGGULAN 1 2 3 4 5
1 Kualitas produk baik

2 Lokasi strategis

3 Jenis ikan asin Beranekaragam

4 Hubungan yang baik dengan para


pembeli dan pemasok

5 Harga yang ditawarkan cukup


terjangkau

KELEMAHAN 1 2 3 4 5

1 Kurangnya media promosi yang


digunakan

2 Pendistribusian kiriman masih


suka terkendala

3 Penggunaan teknologi yang


masih minim

4 Pembuatan ikan asin yang masih


terbatas pemasok ikan

5 Kurang menariknya kemasan


yang digunakan

EFAS

PELUANG 1 2 3 4 5

1 Tingginya tingkat kegiatan usaha

2 Rencana pengembangan UMKM


ikan asin lebih meluas

3 Dukungan pemerintah dalam


UMKM semakin tinggi

4 Hubungan baik dengan UMKM


ikan asin lain
5 Akses jalan yang semakin
diperluas sehingga mudah untuk
menemukan lokasi penjualan

ANCAMAN 1 2 3 4 5

1 Semakin meningkatkan inovasi


dan kreatifitas para pesaing
UMKM dalam memasarkan
produk

2 Persaingan harga yang kompetitif

3 Penetapan UU tentang
perlindungan konsumen

4 Persamaan pangsa pasar dengan


produk pesaing

5 Harga bahan baku yang tidak


stabil

Anda mungkin juga menyukai