1. Adanya peran aktif tenaga klinis SK tentang kewajiban Pedoman KAK program
dalam merencanakan dan tenaga klinis dalam Keselamatan keselamatan
mengevaluasi mutu layanan klinis peningkatan mutu klinis Pasien/patient pasien/rencana
dan upaya peningkatan keselamatan dan keselamatan pasien. safety (Rumah peningkatan mutu
pasien. Sakit) klinis dan keselamatan
pasien
Kriteria:
9.1.2. Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian
pelayanan
1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan SK tentang evaluasi dan Pedoman KAK evaluasi perilaku
perilaku dalam pelayanan klinis oleh perbaikan perilaku pelaksanaan nakes dalam perbaikan
tenaga klinis dalam pelayanan klinis pelayanan klinis. SK evaluasi mandiri pelayanan
yang mencerminkan budaya Penanggung jawab dan rekan (self
keselamatan dan budaya perbaikan pelaksanaan evaluasi evaluation, peer
yang berkelanjutan. perilaku petugas dalam review) mutu
pelayanan klinis klinis
2. Budaya mutu dan keselamatan SK tentang budaya mutu Pedoman patient SOP patient safety
pasien diterapkan dalam pelayanan dan keselamatan pasien safety dan mutu
klinis dalam pelayanan klinis klinis
di Puskesmas
3. Ada keterlibatan tenaga klinis SK tentang penyusunan SOP tentang
dalam kegiatan peningkatan mutu indikator klinis dan penyusunan
yang ditunjukkan dalam penyusunan indikator perilaku indikator klinis dan
indikator untuk menilai perilaku pemberi layanan klinis indikator perilaku
dalam pemberian pelayanan klinis dan penilaiannya dalam pemberian
dan ide-ide perbaikan ( sterilisasi layanan klinis dan
pemakaian APD, cuci tangan dll) penilaiannya
Kriteria:
9.1.3. Sumber daya untuk peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disediakan, upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien tersebut dilaksanakan
1. Dialokasikan sumber daya yang
cukup untuk kegiatan perbaikan mutu
layanan klinis dan upaya keselamatan
pasien.
3. Program/kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai rencana,
dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Standar:
9.2. Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan
didefinisikan dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan.
Kriteria:
9.2.1. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya
perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan.
1. Dilakukan identifikasi fungsi dan SOP untuk
proses pelayanan yang prioritas untuk memilih fungsi
diperbaiki dengan kriteria yang dan proses
ditetapkan pelayanan yang
prioritas untuk
diperbaiki, kriteria
menetapkan proses
prioritas
Kriteria:
9.2.2. Ada pembakuan standar layanan
klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas.
1. Standar/prosedur layanan klinis SK tentang standar SOP layanan klinis
disusun dan dibakukan didasarkan layanan klinis
atas prioritas fungsi dan proses
pelayanan
5. Penyusunan standar/prosedur
layanan klinis sesuai dengan prosedur
Standar:
9.3. Mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan dievaluasi dengan tepat.
Kriteria:
9.3.1. Pengukuran menggunakan instrumen-
instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
Kriteria :
9.3.2. Target mutu layanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat
1. Ada penetapan target mutu layanan Laporan pencapaian
klinis dan keselamatan pasien yang target sebelumnya
akan dicapai
Kriteria:
9.3.3. Data mutu layanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola secara efektif
1. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dikumpulkan
secara periodik
Kriteria:
9.4.2. Rencana peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
Kriteria:
9.4.3. Upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan
1. Petugas mencatat peningkatan
setelah pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil
penilaian dengan menggunakan
indikator-indikator mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien untuk
menilai adanya perbaikan
4. Dilakukan pendokumentasian
terhadap keseluruhan upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Kriteria:
9.4.4. Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien dikomunikasikan
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur SK penyampai SOP penyampai
distribusi informasi dan komunikasi informasi hasil informasi hasil
hasil-hasil peningkatan mutu layanan peningkatan mutu peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien layanan klinis dan layanan klinis dan
keselamatan pasien keselamatan pasien
n internal Rekomenda
Dok external Skor
Dok Pusk Telusur si
Keterlibatan dalam
peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (Pemberi
pelayanan klinis)
Proses menyepakati
penetapan indikator mutu
layanan klinis (Kepala
Puskesmas, Penanggung
jawab layanan klinis,
pemberi layanan klinis)
Proses menyepakati
penetapan sasaran
keselamatan pasien (Kepala
Puskesmas, Penanggung
jawab layanan klinis,
pemberi layanan klinis)
Pembentukan tim,
penyusunan program kerja,
pelakasanaan program kerja
(Tim peningkatan mutu
layanan klinis dan
keselamatan pasien)
Bukti dokumentasi
pelaksanaan kegiatan
program mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
Bukti evaluasi penilaian Pelaksanaan evaluasi dengan
dengan menggunakan menggunakan indikator mutu
indikator mutu layanan klinis layanan klinis dan
dan keselamatan pasien keselamatan pasien (Kepala
Puskesmas, Penanggung
jawab layanan klinis,
Penanggung jawab mutu
layanan klinis dan
keselamatan pasien)
Dokumentasi keseluruhan
upaya peningkatan mutu
layanan klinis dan
keselamatan pasien
Kriteria:
8.1.2. Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan
laboratorium
1. Tersedia kebijakan dan prosedur SK pelayanan lab SOP permintaan
untuk permintaan pemeriksaan, tentang permintaan pemeriksaan,
penerimaan spesimen, pengambilan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
dan penyimpan spesimen penerimaan pengambilan dan
spesimen, penyimpanan
pengambilan dan spesimen/dahak
penyimpanan
spesimen
2. Tersedia prosedur pemeriksaan SOP pemeriksaan
laboratorium laboratorium
Kriteria:
8.1.3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan
1. Pimpinan Puskesmas menetapkan SK pelayanan lab
waktu yang diharapkan untuk tentang penetapan
laporan hasil pemeriksaan. waktu yang
diharapkan untuk
penyampaian laporan
hasil pemeriksaan
laboratorium untuk
pasien biasa maupun
pasien yang urgen
(cito)
Kriteria:
8.1.4. Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik yang kritis
Kriteria:
8.1.5. Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia
dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil.
Kriteria:
8.1.7. Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti dan didokumentasi untuk setiap
pemeriksaan laboratorium
Kriteria:
8.1.8. Program keselamatan (safety) direncanakan, dilaksanakan, dan
didokumentasikan
1. Terdapat program Kerangka Bukti pelaksanaan
keselamatan/keamanan acuan program
laboratorium yang mengatur risiko program keselamatan/keamana
keselamatan yang potensial di keselamatan n laboratorium,
laboratorium dan di area lain yang /keamanan analisis dan tindak
mendapat pelayanan laboratorium. laboratoriu lanjutnya
m
Standar:
8.2. Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
Kriteria:
8.2.1. Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah
yang memadai
1. Terdapat metode yang digunakan Pedoman Pelayanan SOP penilaian,
untuk menilai dan mengendalikan Obat pengendalian,
penyediaan dan penggunaan obat penyediaan dan
penggunaan obat
Kriteria:
8.2.2. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan prosedur
ti
yang efektif
1. Terdapat ketentuan petugas yang SK pelayanan obat
berhak memberikan resep tentang persyaratan
petugas yang berhak
memberi resep
( medis,
perawat/bidan yang
diberi kewenangan
khusus)
Kriteria:
8.2.3. Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan
penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak
Kriteria:
8.2.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat
alergi terhadap obat-obatan tertentu harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien
1. Tersedia prosedur pelaporan efek SOP pelaporan efek
samping obat samping obat
3. Tersedia kebijakan dan prosedur SK pelayanan obat SOP pencatatan, SOP pencatatan,
untuk mencatat, memantau, dan tentang pencatat, pemantauan, pemantauan,
melaporkan bila terjadi efek pemantauan, dan pelaporan efek pelaporan efek
samping penggunaan obat dan pelaporan bila terjadi samping obat, KTD, samping obat, KTD,
KTD, termasuk kesalahan efek samping
pemberian obat penggunaan obat dan
KTD, termasuk
kesalahan pemberian
obat
Kriteria:
8.2.5. Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka
waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas
Kriteria:
8.2.6. Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar
farmasi.
1. Obat emergensi tersedia pada SK pelayanan obat SOP penyediaan obat- Daftar obat emergensi
unit-unit dimana akan diperlukan tentang penyediaan obat emergensi di unit di unit pelayanan
atau dapat terakses segera untuk obat-obat emergensi kerja.
memenuhi kebutuhan yang bersifat di unit kerja. Daftar
emergensi obat emergensi di
unit pelayanan
Kriteria:
8.3.1. Pelayanan radiodiagnostik disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien,
dan memenuhi standar nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
Kriteria:
8.3.3. Staf yang kompeten dengan pengalaman memadai, melaksanakan pemeriksaan
radiodiagnostik menginterpretasi hasil, dan melaporkan hasil pemeriksaan.
Kriteria:
8.3.4. Hasil pemeriksaan radiologi tersedia tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Kriteria:
8.3.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing
diperiksa, dirawat dan dikalibrasi secara teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
Kriteria:
8.3.6. Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara teratur.
Kriteria:
8.3.8. Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.
1. Ada program kontrol mutu untuk Program pengendalian
pelayanan radiodiagnostik, dan mutu (yang
dilaksanakan. terintegrasi dengan
program mutu dan
keselamatan pasien
Puskesmas dan bukti
pelaksanaan
Kriteria:
8.4.1. Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan
istilah yang dipakai
1. Terdapat standarisasi kode SK Pelayanan Pedoman Pelayanan
klasifikasi diagnosis dan informasi rekam Rekam Medis
terminologi lain yang konsisten dan medik tentang
sistematis standarisasi kode
klasifikasi diagnosis
dan terminologi yang
digunakan
Kriteria:
8.4.2. Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung
jawab pekerjaan
1. Ditetapkan kebijakan dan SK Pelayanan SOP tentang akses
prosedur akses petugas terhadap informasi rekam terhadap rekam medis
informasi medis medik tentang akses
terhadap rekam
medis
Kriteria:
8.4.3. Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis
Kriteria:
8.4.4. Rekam berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang identifikasi pasien,
dokumentasi prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan
2. Instalasi listrik, kualitas air, SOP pemeliharaan dan Jadual dan bukti
ventilasi, gas dan sistem lain yang pemantauan instalasi pelaksanaan,
digunakan dipantau secara periodik listrik, air, ventilasi, pemantauan/pemeliha
oleh petugas yang diberi tanggung gas dan sistem lain raan sistim utilitas
jawab (instalasi listrik, air
dan ventilasi dsb)
serta tindak lanjut
3. Tersedia sarana untuk menangani SOP jika terjadi Kerangka ketersediaan APAR,
masalah listrik/api apabila terjadi kebakaran, acuan pelatihan penggunaan
kebakaran ketersediaan APAR, pelatihan APAR, pelatihan jika
pelatihan penggunaan penggunaan terjadi kebakaran
APAR, pelatihan jika APAR, jika
terjadi kebakaran terjadi
kebakaran
4. Tersedia kebijakan dan prosedur SK pemantauan, SOP pemantauan, Rencana jika terjadi
inspeksi, pemantauan, pemeliharaan pemeliharaan, pemeliharaan, kebakaran
dan perbaikan perbaikan sarana dan perbaikan sarana dan
peralatan peralatan
5. Inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan, dan perbaikan alat
dilakukan sesuai dengan prosedur
dan jadwal yang ditetapkan
Kriteria :
8.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta
pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai
1. Ditetapkan kebijakan dan SK pengelolaan SOP inventarisasi,
prosedur inventarisasi, pengelolaan, bahan berbahaya pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan tentang inventarisasi, penyimpanan dan
bahan berbahaya pengelolaan, penggunaan bahan
penyimpanan dan berbahaya
penggunaan bahan
berbahaya
Kriteria :
8.5.3. Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif
untuk menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang kompeten
1. Ada rencana program untuk Panduan program Rencana pengamanan
menjamin lingkungan fisik yang keamanan lingkungan
aman lingkungan fisik
Puskesmas
Manajemen Peralatan
Standar:
8.6. Peralatan dikelola dengan tepat.
Kriteria:
8.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat
1. Ditetapkan kebijakan dan SK pengelolaan SOP memisahkan alat
prosedur untuk memisahkan alat peralatan medis yang bersih dan alat
yang bersih dan alat yang kotor, alat tentang memisahkan yang kotor, alat yang
yang memerlukan sterilisasi, alat alat yang bersih dan memerlukan
yang membutuhkan perawatan lebih alat yang kotor, alat sterilisasi, alat yang
lanjut (tidak siap pakai), serta alat- yang memerlukan membutuhkan
alat yang membutuhkan persyaratan sterilisasi, alat yang perawatan lebih lanjut
khusus untuk peletakannya membutuhkan (tidak siap pakai),
perawatan lebih serta alat-alat yang
lanjut (tidak siap membutuhkan
pakai), serta alat-alat persyaratan khusus
yang membutuhkan untuk peletakannya
persyaratan khusus
untuk peletakannya
Kriteria :
8.6.2. Peralatan dipelihara dan dikalibrasi secara rutin
Standar:
8.7. Terdapat proses rekrutmen, retensi, pengembangan dan
pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yang baku
Kriteria :
8.7.1. Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses
kredensial tenaga yang efektif
3. Dilakukan proses kredensial yang SOP kredensial, tim Tim kredensial, bukti
mencakup sertifikasi dan lisensi kredensial bukti sertifikasi dan
lisensi
Kriteria :
8.7.2. Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara
pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien
Kriteria:
8.7.3. Setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu
dan ketrampilan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien
1. Tersedia informasi mengenai Bukti penyediaan
peluang pendidikan dan pelatihan informasi tentang
bagi tenaga kesehatan yang peluang pendidikan
memberikan pelayanan klinis dan pelatihan
Kriteria :
8.7.4. Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan dilaksanakan
secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan
Rekomenda
Dok external skor
Telusur si
Pemenuhan
persyaratan
kompetensi ( petugas
lab)
Pelaksanaan
interpretasi hasil
pemeriksaan
laboratorium ( petugas
lab)
Pelaksanaan prosedur
permintaan
pemeriksaan,
penerimaan spesimen,
pengambilan dan
penyimpan spesimen
(Petugas lab)
Pelaksanaan prosedur
pemeriksaan lab
(Petugas lab)
Pemantauan berkala
pelaksanaan prosedur
pemeriksaan
laboratorium (Kepala
Puskesmas,
penanggung
jawab/koordinator
layanan klinis)
Pemeriksaan di luar
jam kerja (Pasien,
dokter, perawat,
Petugas laboratorium)
Pelaksanaan prosedur
pemeriksaan yang
berisiko tinggi
(misalnya spesimen
sputum, darah dan
lainnya)(Dokter,
perawat, petugas lab)
Pelaksanaan prosedur
kesehatan dan
keselamatan kerja, dan
alat pelindung diri bagi
petugas laboratorium
(petugas lab)
Pelaksanaan prosedur
kesehatan dan
keselamatan kerja dan
pemantauan/ daftar
penggunaan alat
pelindung diri (Petugas
lab)
Pelaksanaan prosedur
pengelolaan bahan
berbahaya dan
beracun, dan limbah
medis hasil
pemeriksaan
laboratorium (Petugas
lab)
Pelaksanaan prosedur
(Petugas lab)
Pelaksanaan prosedur
(Petugas lab)
Ketepatan waktu
penyampaian hasil
pemeriksaan
laboratorium (Pasien,
dokter, perawat,
Petugas laboratorium)
Pemantauan
pelaksanaan pelaporan
hasil pemeriksaan
laboratorium untuk
pasien urgen/gawat
darurat (Pasien, dokter,
perawat, Petugas lab)
Ketepatan waktu
penyampaian hasil
pemeriksaan
laboratorium (Pasien,
dokter, perawat,
Petugas laboratorium)
Kolaborasi dalam
penyampaian hasil
laboratorium yang
kritis (Dokter, perawat,
petugas lab)
Pelaksanaan prosedur:
siapa dan kepada siapa
hasil pemeriksaan
kritis dilaporkan
(Dokter, perawat,
petugas lab)
Pencatatan hasil
laboratorium yang
kritis ( rekam medis)
Monitoring
pelaksanaan prosedur
penyampaian hasil
laboratorium yang
kritis (Kepala
puskesmas,
penanggung
jawab/koordinator
layanan klinis)
Ketersediaan
reagensia, buffer stock
reagen di laboratorium
(petugas lab)
Penyimpanan dan
distribusi reagensia
(Petugas lab)
Pelaksanaan panduan,
evaluasi (Petugas lab)
Pelaksanaan
kelengkapan dan
keakuratan pelabelan
(petugas lab)
Laporan hasil
pemeriksaan
laboratorium (Dokter,
perawat, petugas lab)
Laporan hasil
pemeriksaan
laboratorium luar Permenkes 5/2015,
Standar asuhan
(Dokter, perawat,
petugas lab) keperawatan/kebidanan
Bukti pelaksanaan
evaluasi dan tindak
lanjut/revisi terhadap
rentang nilai sesuai
standar terbaru(Dokter,
petugas lab)
Pelaksanaan SOP
pengendalian mutu
(Petugas lab)
Bukti pelaksanaan
kalibrasi dan validasi
peralatan lab (Petugas
lab)
Pelaksanaan perbaikan
(Petugas lab)
Hasil pemantapan
mutu eksternal/PME
Pelaksanaan rujukan
(Petugas lab)
Pelaksanaan program
keselamatan/
keamanan
laboratorium ( Petugas
lab)
Bukti pelaporan
insidens laboratorium
(Petugas laboratorium)
Pelaksanaan
manajemen risiko di
laboratorium (Petugas
lab)
Pelaksanaan orientasi
(Petugas lab)
Pelaksanaan
pendidikan dan
pelatihan (Petugas lab)
Metode penilaian,
pengendalian,
penyediaan dan
penggunaan obat
( petugas farmasi)
Pelaksanaan prosedur (
petugas farmasi)
Bagaimana menjamin
ketersediaan obat di
Puskesmas (Kepala
Puskesmas,
penanggung jawab
farmasi, pelaksana)
Pelaksanaan kebijakan
pelayanan obat 24 jam
(Petugas farmasi)
Formularium Obat
Nasional BPJS
Pelaksanaan evaluasi
ketersediaan obat
(Petugas farmasi))
Pelaksanaan evaluasi
kesesuaian peresepan
dengan
formularium/berkala
Pelaksanaan kebijakan
petugas yang berhak
memberikan resep
(Petugas farmasi)
Pelaksanaan kebijakan
(Petugas farmasi)
Pelaksanaan kebijakan
(Petugas farmasi)
Pelaksanaan SOP
Pelaksanaan prosedur
(Petugas farmasi)
Bukti pelaksanaan
pengawasan obat oleh
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
(petugas farmasi)
Pelaksanaan kebijakan
dan SOP (Petugas
farmasi)
Pelaksanaan kebijakan
dan SOP ( dokter,
petugas farmasi)
Pelaksanaan kebijakan
dan SOP
Pelaksanaan SOP
penyimpanan obat
(petugas farmasi)
Bukti pemberian
pelabelan pada obat
yang diberikan pada
pasien (petugas
farmasi)
Bukti pelaksanaan
pemberian infomasi
obat pada pasien
(pasien, petugas
farmasi)
Pelaksanaan SOP
(Pasien, petugas
farmasi (lakukan juga
observasi dalam
pemberian informasi)
Pelaksanaan SOP
(Petugas farmasi)
Pelaksanaan pelaporan
efek samping obat
(Pasien, petugas
farmasi)
Pelaksanaan tindak
lanjut, pencatatan
kejadian efek samping
obat, KTD dan
tindaklanjut (Petugas
farmasi, rekam medis)
Pelaksanaan pelaporan
kesalahan pemberian
obat dan KNC sesuai
waktu yang ditentukan
( petugas farmasi)
Penanggung jawab
untuk mengambil
tindak lanjut terhadap
pelaporan
( penanggung jawab
dan petugas farmasi)
Pemanfaatan pelaporan
untuk perbaikan
( penanggung jawab
dan petugas farmasi)
Penyediaan obat
emergensi di unit
pelayanan ( dokter,
perawat, petugas
farmasi)
Pelaksanaan
penyimpanan obat
emergensi di unit
pelayanan
Pelaksanaan
monitoring penyediaan
obat emergensi di unit
kerja
Pelaksanaan kebijakan
dan SOP (Petugas
radiodiagnostik,
akukan observasi
pelaksanaan
pelayanan)
Bukti pelaksanaan
program pengamanan
terhadap risiko radiasi
(petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan kebijakan
dan SOP (Kepala
Puskesmas,
penanggung jawab
pelayanan
radiodiagnostik)
Pelaksanaan
manajemen risiko, dan
penggunaan peralatan
khusus untuk
mengurangi risiko
(Petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan program
evaluasi (Petugas
radiodiagnostik)
Bukti pelaksanaan
orientasi tentang
prosedur dan praktik
keselamatan petugas
radiologi,jika ada
prosedur baru ataupun
bahan berbahaya
(Petugas
radiodiagnostik)
Kesesuaian dengan
persyaratan
(Penanggung jawab
farmasi, petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan kebijakan
(Petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan kebijakan
(Petugas
radiodiagnostik)
Pemenuhan pola
ketenagaan dan tindak
lanjut (Penanggung
jawab radiodiagnostik)
Monitoring ketepatan
waktu penyampaian
hasil radiologi
(Penanggung jawab
radiodiagnostik)
Ketepatan waktu
penyampaian laporan
hasil pemeriksaan
radiodiagnostik
(Penanggung jawab
radiodiagnostik)
Pelaksanaan program
pemeliharaan
(Penanggung jawab,
petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan program
pemeliharaan,
pelabelan perbekalan
radiologi (Penanggung
jawab, petugas
radiodiagnostik)
Bukti pelaksanaan
inspeksi dan testing
peralatan radiologi
(Penanggung jawab,
petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan program
pemeliharaan
(Penanggung jawab,
petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan program
pemeliharaan
Ketersediaan film,
reagensia, dan
perbekalan (Petugas
radiodiagnostik)
Pelaksanaan SOP
(Petugas
radiodiagnostik)
Monitoring
ketersediaan
perbekalan
(Penanggung jawab
radiodiagnostik)
Kesesuaian terhadap
persyaratan (Kepala
Puskesmas,
penanggung jawab)
Kesesuaian terhadap
persyaratan
(Penanggung jawab,
petugas
radiodiagnostik)
Pengembangan
kebijakan prosedur,
monitoring
pelaksanaan pelayanan
radiodiagnostik
( Penanggung jawab
radiodiagnostik)
Monitoring admistrasi
radiodiagnostik
Bukti pelaksanaan
program pengendalian
mutu radiologi
(Penanggung jawab
radiodiagnostik)
Bukti monitoring
kinerja pelayanan
radiologi / review serta
tindak lanjut
(Penanggung jawab,
petugas
radiodiagnostik)
Bukti Pelaksanaan
program pengendalian
mutu radiologi
(Penanggung jawab
dan petugas
radiodiagnostik)
Bukti pelaksanaan
program pengendalian
mutu radiologi
(Penanggung jawab
dan petugas
radiodiagnostik)
Bukti Pelaksanaan
program pengendalian
mutu (Penanggung
jawab dan petugas
radiodiagnostik)
Bukti Pelaksanaan
program pengendalian
mutu (Penanggung
jawab dan petugas
radiodiagnostik)
Bukti pelaksanaan
program pengendalian
mutu radiologi
(Penanggung jawab
dan petugas
radiodiagnostik)
Klasifikasi diagnosis
Klasifikasi diagnosis
Standar pelayanan
rekam medis
Pelaksanaan akses
terhadap rekam medis (
petugas rekam medis)
Pelaksanaan akses
terhadap rekam medis (
petugas rekam medis)
Pertimbangan
pemberian hak akses
(Kepala Puskesmas,
penanggung jawab)
Pelaksanaan kebijakan
(Rekam medis)
Pelaksanaan Kebijakan
sistem pengkodean,
penyimpanan,
dokumentasi rekam
medis (Petugas rekam
medis)
Pelaksanaan
penyimpanan rekam
medis ( petugas rekam
medis)
Bukti pelaksanaan
penilaian kelengkapan
dan ketepatan isi
rekam medis
(Penanggung jawab
dan petugas rekam
medis)
Pelaksanaan SOP
(Petugas rekam medis)
Pelaksanaan kebijakan,
SOP dan pemantauan
lingkungan (Petugas
pemeliharaan
lingkungan)
Pelaksanaan SOP
(Petugas pemeliharaan
lingkungan)
Bukti pelatihan
penanggulangan
kebakaran (Petugas
pemeliharaan
lingkungan)
Bukti pelaksanaan
pengendalian bahan
berbahaya dan
pembuangan limbah
berbahaya (Petugas
pemeliharaan
lingkungan )
Pelaksanaan
pemantauan
pelaksanaan kebijakan
dan prosedur
penanganan bahan
berbahaya
(Penanggung jawab
farmasi, penanggung
jawab radiodiagnostik,
penganggung jawab
pemeliharaan
lingkungan)
Pelaksanaan
pemantauan
pelaksanaan kebijakan
dan prosedur
penanganan limbah
berbahaya
(Penanggung jawab
farmasi, penanggung
jawab radiodiagnostik,
penanggung jawab
pelayanan klinis
penganggung jawab
pemeliharaan
lingkungan)
Bukti pelaksanaan
perencanaan,
pelaksanaan,
pendidikan dan
pelatihan petugas,
pemantauan, dan
evaluasi keamanan
lingkungan fisik
Puskesmas
( penanggung jawab
program)
Bukti monitoring
program pemeliharaan
kesehatan lingkungan,
evaluasi dan tindak
lanjut ( penanggung
jawab program)
Pelaksanaan SOP
( petugas pengelola
instumen)
Pelaksanaan SOP
Pelaksanaan
pemantauan berkala
pelaksanaan prosedur
pemeliharaan dan
sterilisasi instrumen
(Kepala Puskesmas,
bendahara barang,
petugas pengelola
instumen)
Pelaksanaan SOP
(Kepala Puskesmas,
bendahara barang,
petugas pengelola
instumen)
Pelaksanaan
inventarisasi peralatan
(Petugas penanggung
jawab peralatan di
Puskesmas)
Pelaksanaan SOP
kontrol peralatan,
testing, dan perawatan
secara rutin untuk
peralatan klinis yang
digunakan
(Penanggung jawab
pengelolaan peralatan)
Pelaksanaan
pemantauan
(Penanggung jawab
pengelolaan peralatan)
Bukti pelaksanaan
penggantian/perbaikan
alat yang rusak
(Penanggung jawab
pengelolaan peralatan)
Penghitungan pola
ketenagaan (Ka Pusk,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Bukti pelaksanaan
penilaian dan evaluasi
kompetensi tenaga
klinis (Ka Pusk,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Pelaksanaan kredensial
(Kepala Puskesmas,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Peningkatan
kompetensi petugas
pemberi pelayanan
klinis (Ka Pusk,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Bukti pelaksanaan
evaluasi kinerja tenaga
klinis, analisis dan
tindak lanjutnya
(Kepala Puskesmas,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Pelaksanaan analisis
kinerja dan tindak
lanjut (Kepala
Puskesmas,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Keterlibatan dalam
peningkatan mutu
pelayanan klinis
(Petugas pemberi
pelayanan klinis)
Dukungan pendidikan
dan pelatihan (Petugas
pemberi pelayanan
klinis)
Bukti pelaksanaan
evaluasi penerapan
hasil pendidikan dan
pelatihan di tempat
kerja ( Kepala
Puskesmas,
penanggung jawab
pelayanan klinis)
Bukti peningkatan
kompetensi tenaga
klinis
Bukti penilaian
kompetensi petugas
yang diberi
kewenangan khusus
(Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis)
Elemen Penilaian
Standar:
7.1.
Proses Pendaftaran Pasien.
Kriteria :
7.1.1. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan
efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan
Kriteria:
7.1.2. Informasi tentang pendaftaran tersedia dan
terdokumentasi pada waktu pendaftaran
1. Tersedia media informasi
tentang pendaftaran di tempat
pendaftaran
2. Semua pihak yang membutuhkan SOP infomasi pendaftaran
informasi pendaftaran memperoleh
informasi sesuai dengan yang
dibutuhkan
Kriteria:
7.1.3. Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat
pendaftaran.
1. Hak dan kewajiban
pasien/keluarga diinformasikan
selama proses pendaftaran dengan
cara dan bahasa yang dipahami
oleh pasien dan/keluarga
7.1.4 Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Kriteria:
7.1.5. Kendala fisik, bahasa, budaya dan penghalang lain dalam
memberikan pelayanan diusahakan dikurangi
1. Pimpinan dan staf Puskesmas SK tentang kewajiban SOP Identifikasi hambatan
mengidentifikasi hambatan bahasa, mengidentifikasi budaya, bahasa, kebiasaan dan
budaya, kebiasaan, dan penghalang hambatan budaya, hambatan lain dalam pelayanan
yang paling sering terjadi pada bahasa, kebiasaan dan serta cara mengatasinya,
masyarakat yang dilayani hambatan lain dalam contoh: SOP untuk
pelayanan memberikan angket untuk
mengidentifikasi hambatan,
SOP rapat untuk
mengidentifikasi hambatan
2. Ada upaya tindak lanjut untuk
mengatasi atau membatasi
hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di
Puskesmas.
Kriteria:
7.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup
berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
7.2.2.Hasil kajian dicatat dl rekam medis dan mudah diakses petugas yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien
1. Dilakukan identifikasi informasi SOP kajian awal yang memuat
apa saja yang dibutuhkan dalam informasi yang harus
pengkajian dan harus dicatat dalam dicantumkan dalam rekam
rekam medis (identifikasi, kajian medis (identitas, kajian awal,
awal, kajian medis,diagnosa, kajian medis,diagnosa, rencana
rencana terapi,kajian sosial, kajian terapi,kajian sosial, kajian
keperawatan, lab, asuhan keperawatan, lab, asuhan
gizi ,rujukan, mengikutsertakan gizi ,rujukan, mengikutsertakan
pasien dalam rencana layanan, pasien dalam renc layanan,
interprofesi/tim, informed consent), interprofesi/tim, informed
monitoring tindakan dan efek consent), monitoring tindakan
samping obat serta asuhan gizi dan efek samping obat serta
asuhan gizi )
Kriteria :
7.2.3. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera
diberikan prioritas untuk asesmen dan pengobatan.
Kriteria:
7.3.2. Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk
melakukan kajian awal pasien
1. Tersedia peralatan dan tempat
pemeriksaan yang memadai untuk
melakukan pengkajian awal pasien
secara paripurna
Kriteria:
7.4.2. Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan
memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien
1. Petugas kesehatan dan/atau tim SK tentang ketetapan SOP tentang ketetapan untuk
kesehatan melibatkan pasien dalam untuk melibatkan pasien melibatkan pasien dalam
menyusun rencana layanan dalam menyusun rencana menyusun rencana layanan
layanan
Kriteria:
7.4.3. Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh
tim kesehatan antar profesi dengan kejelasan tanggung jawab dari masing-masing anggotanya.
Standar:
7.5.
Rencana rujukan.
Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur yang
jelas.
Kriteria:
7.5.1. Terdapat prosedur rujukan yang jelas
1. Tersedia prosedur rujukan yang SOP rujukan dan jejaring
jelas serta jejaring fasilitas rujukan fasilitas rujukan
Kriteria:
7.5.2. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami
oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien
1. Informasi tentang rujukan SK rujukan SOP rujukan terkait
disampaikan dengan cara yang penyampaian informasi rujukan
mudah dipahami oleh dengan cara yang mudah
pasien/keluarga pasien dipahami pasien
Kriteria:
7.5.3. Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai
kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan oleh Puskesmas pada saat mengirim pasien
Kriteria :
7.5.4. Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang
kompeten terus memonitor kondisi pasien.
1. Selama proses rujukan secara SOP rujukan terkait kewajiban
langsung semua pasien selalu monitoring pasien oleh staf
dimonitor oleh staf yang kompeten. yang kompeten untuk kasus-
kasus tertentu
Standar:
7.6.
Pelaksanaan layanan
Kriteria:
7.6.1. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan
layanan klinis
1. Tersedia pedoman dan prosedur Pedoman SOP pelayanan klinis
pelayanan klinis pelayanan
klinis
Puskesmas,
dari organisasi
profesi,Pandua
n prakt
kebidanan/kep
erawatan/asuh
an gizi,
Pedoman
Penanganan
Pasien Gadar
Kriteria:
7.6.2. Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
7.6.3 Penanganan, penggunaan dan pemberian darah dan produknya ( jika dilakukan)
1. Penanganan, penggunaan dan SK penanganan, SOP penanganan, penggunaan
pemberian darah, dan produk darah penggunaan dan dan pemberian darah, dan
diarahkan oleh kebijakan dan pemberian darah, dan produk darah
prosedur yang baku produk darah
Kriteria:
7.6.4. Hasil pemantauan pelaksanaan layanan digunakan untuk
menyesuaikan rencana layanan.
1. Ditetapkan indikator untuk SK indikator dan standar
memantau dan menilai pelaksanaan kinerja klinis
layanan klinis.
Kriteria:
7.6.5. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai
kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan layanan
Kriteria:
7.6.6. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin
kelangsungan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu
1. Tersedia kebijakan dan prosedur SK terkait penulisan SOP layanan klinis terkait
untuk menghindari pengulangan lengkap dalam rekam pengulangan yang tidak perlu
yang tidak perlu dalam pelaksanaan medis semua tindakan pada pemeriksaan lab,
layanan dan pengobatan yang tindakan, ataupun pemberian
diberikan pada pasien obat petugas kesehatan wajib
dan kewajiban perawat memberitahu kepada dokter
atau petugas kesehatan yang bersangkutan
lain untuk mengingatkan
pada dokter jika terjadi
pengulangan yang tidak
perlu
2. Tersedia kebijakan dan prosedur SK Layanan klinis yang SOP Layanan klinis yang
untuk menjamin kesinambungan menjamin terkait untuk menjamin
pelayanan kesinambungan layanan kesinambungan layanan
3. Layanan klinis dan pelayanan
penunjang yang dibutuhkan
dipadukan dengan baik, sehingga
tidak terjadi pengulangan yang
tidak perlu.
Kriteria:
7.6.7. Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang
hak dan tanggung jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk
penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
1. Petugas pemberi pelayanan SK tentang hak pasien SOP tentang hak pasien untuk
memberitahukan pasien dan untuk menolak atau tidak menolak atau tidak
keluarganya tentang hak mereka melanjutkan pengobatan melanjutkan pengobatan
untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
Standar:
7.7. Pelayanan
anestesi lokal, sedasi dan pembedahan
Tersedia pelayanan anestesi sederhana dan pembedahan minor untuk memenuhi
Kriteria:
kebutuhan pasien
7.7.1. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di Puskesmas dilaksanakan
memenuhi standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan
kebutuhan pasien
1. Tersedia pelayanan anestesi SK tentang jenis-jenis
lokal dan sedasi sesuai kebutuhan sedasi yang dapat
di Puskesmas dilakukan di Puskesmas.
2. Pelayanan anestesi lokal dan SK tentang tenaga
sedasi dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kesehatan yang kompeten mempunyai kewenangan
melakukan sedasi
4. Selama pemberian anestesi lokal SK monitoring status SOP monitoring status fisiologi
dan sedasi petugas melakukan fisiologi pasien selama pasien selama pemberian
monitoring status fisiologi pasien pemberian anestesi lokal anestesi lokal dan sedasi
dan sedasi
Kriteria:
7.7.2. Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan
dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi
sesuai dengan kebutuhan pasien
1. Dokter atau dokter gigi yang SK tentang jenis2 SOP tindakan pembedahan
akan melakukan pembedahan pembedahan minor yang terkait kajian sebelum
minor melakukan kajian sebelum dapat dilakukan di pembedahan
melaksanakan pembedahan Puskesmas
6. Laporan/catatan operasi
dituliskan dalam rekam medis
7. Status fisiologi pasien dimonitor SOP tindakan pembedahan
terus menerus selama dan segera terkait monitoring setelah
setelah pembedahan dan dituliskan pembedahan dan pencatatan
dalam rekam medis dalam rekam medis
Standar:
7.8.
Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga.
Penyuluhan kepada pasien/keluarga pasien mendukung peran serta mereka dalam setiap
Kriteria:keputusan dan pelaksanaan layanan
pengambilan
7.8.1.Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan
pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Standar:
7.9. Makanan
dan Terapi Nutrisi (untuk Puskesmas Rawat Inap)
Pemberian makanan dan terapi nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan
yang berlaku
Kriteria:
7.9.1. Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi
pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.
1. Makanan atau nutrisi yang sesuai SOP pemberian nutrisi pada
untuk pasien, tersedia secara pasien rawat inap terkait
reguler keteraturan pemberian
Kriteria:
7.9.2. Penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanan
dilakukan dengan aman dan memenuhi undang-undang, peraturan yang berlaku.
Kriteria :
7.9.3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi, kriteria ini
juga berlaku untuk puskesmas yang menjalankan home care pada pasien yang memerlukan terapi gizi
Standar:
7.10.
Pemulangan dan tindak lanjut (untuk Puskesmas rawat inap)
Pemulangan dan/tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur yang tepat.
Kriteria:
7.10.1. Pemulangan dan/tindak lanjut pasien, baik yang bertujuan untuk
kelangsungan layanan, rujukan maupun pulang dipandu oleh prosedur yang standar ( untuk Puskesmas rawat inap)
Kriteria:
7.10.2. Pasien/ keluarga pasien memperoleh penjelasan yang
memadai tentang tindak lanjut layanan saat pemulangan atau saat dirujuk ke sarana kesehatan yang lain.
1. Informasi yang dibutuhkan Pedoman SOP pemulangan pasien terkait
mengenai tindak lanjut layanan Pemulangan pemberian informasi tindak
diberikan oleh petugas kepada pasien/RS lanjut layanan serta SOP
pasien/keluarga pasien pada saat rujukan ke sarana kesehatan
pemulangan atau jika dilakukan lain
rujukan ke sarana kesehatan yang
lain
Kriteria:
7.10.3. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan
pilihan pasien
1. Dilakukan identifikasi kebutuhan SOP tranportasi rujukan terkait
dan pilihan pasien (misalnya kompetensi petugas yang
kebutuhan transportasi, petugas mendampingi, sarana
kompeten yang mendampingi, transportasi, sarana medis dan
sarana medis dan keluarga yang keluarga yang menemani
menemani) selama proses rujukan.
Proses pemberian
layanan:pasien boleh memilih
tenaga kesehatan jika
memungkinkan (Pasien,
petugas pemberi layanan
klinis)
Persyaratan kompetensi
petugas yang melakukan
monitoring dan bukti
pelaksanaannya
Permenkes no
5 tahun 2014
tentang
Panduan
Praktek Klinis
FKTP, standar
kompetensi
Dokumentasi perubahan
kondisi pasien di rekam medis
Dokumentasi perubahan
rencana layanan berdasarkan
kondisi pasien di rekam medis
Pelaksanaan prosedur
penanganan pasien resti
(Pasien, petugas pemberi
layanan)
Pelaksanaan Kewaspadaan
Universal,untuk pencegahan
infeksi, spt cuci tangan,
pemakaian APD,sterilisasi alat
dll ( Petugas pemberi layanan)
Dokumentasi hasil
identifikasi, analisis, dan
tindak lanjut keluhan
pasien/kel pasien ( Dokumen
pengaduan masyarakat)
Pelaksanaan layanan yang
menjamin kesinambungan,
tidak terjadi pengulangan
layanan klinis dan penunjang
(Pasien, Petugas pemberi
layanan)
Pelaksanaan pemberian
informasi tentang hak menolak
dan tidak melanjutkan
pengobatan (Pasien, Petugas
pemberi layanan)
Pelaksanaan pemberian
informasi tentang konsekuensi
keputusan menolak dan tidak
melanjutkan pengobatan
(Pasien, Petugas pemberi
layanan)
Pelaksanaan pemberian
informasi tentang tanggung
jawab berkaitan dengan
keputusan menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan
(Pasien, Petugas pemberi
layanan)
Pelaksanaan pemberian
informasi tentang tersedianya
alternatif pelayanan dan
pengobatan (Pasien, Petugas
pemberi layanan)
UU, peraturan,
standar profesi
Rekam medis Pemberian anestesi lokal dan
sedasi (Petugas pemberi
layanan)
Pelaksanaan pembedahan
sesuai prosedur (Pasien,
dokter, dokter gigi)
Distribusi makanan
(Pasien,petugas pemberi
nutrisi)
Pelaksanaan pemulangan
pasien dan tindak lanjut
(Pasien, Dokter, perawat)
Penanggung jawab
pemulangan pasien (dokter,
perawat)