Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH LAPORAN PENELITIAN

Model Pengembangan Perangkat Lunak


Tahun Ajaran 2022/2023

DISUSUN OLEH :
SATRIO BAGUS PINAYUNGAN
X RPL A/31

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 8 MALANG


Jl.Teluk Pacitan, Arjosari, Kec. Belimbing, Malang
KATA PENGANTAR

Shalom..

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Model Pengembangan
Perangkat Lunak” dapat tersusun sampai selesai. Karena tanpa pertolongan-Nya,
makalah ini tidak akan selesai dengan baik.

Pembuatan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas pelajaran


rekayasa perangkat lunak dan juga menambah pengalaman serta pengetahuan dalam
penelitian. Pembuatan makalah ini tentunya tidak lepas dari hambatan dan rintangan
yang ada .

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dian Puspita Sari selaku guru
mata pelajaran rekayasa perangkat lunak yang telah memberi kesempatan membuat
makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua
yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan makalah ini serta untuk seluruh
pihak yang telah terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah ini tentunya
tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca bisa
memberi saran dan kritik terhadap makalah ini.

Terima Kasih

Malang, 14 Oktober 2022

1
DAFTAR ISI

MAKALAH LAPORAN 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6
2.1 Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak..........................................................6
2.1.2 Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak.............................................................6
2.2 Pengertian Model Pengembangan Perangkat Lunak..............................................6
2.3 Jenis Model Pengembangan Perangkat Lunak........................................................6
2.3.1 Waterfall...............................................................................................................7
2.3.1.1 Gambar Tahapan Model Waterfall......................................................................7
2.3.2 Spiral....................................................................................................................8
2.3.2.1 Gambar Tahapan Model Spiral.............................................................................8
2.3.3 Prototype..............................................................................................................9
2.3.3.1 Gambar Tahapan Model Prototype.......................................................................9
2.3.4 Model Rapid Application Development (RAD)................................................11
2.3.4.1 Gambar Tahapan Model RAD............................................................................11
2.3.5 Scrum.................................................................................................................12
2.3.5.1 Gambar Tahapan Model Scrum..........................................................................14
2.4 Karakteristik Model................................................................................................14
2.4.1 Model Waterfall.................................................................................................14
2.4.2 Model Spiral.......................................................................................................14
2.4.3 Model Prototype.................................................................................................15
2.4.4 Model RAD........................................................................................................15
2.4.5 Model Secrum....................................................................................................15

2
2.5 Kelebihan...............................................................................................................15
2.5.1 Model Waterfall.................................................................................................15
2.5.2 Model Spiral.......................................................................................................15
2.5.3 Model Prototype................................................................................................16
2.5.4 Model RAD.........................................................................................................16
2.5.5 Model Scrum......................................................................................................16
2.6 Kekurangan............................................................................................................16
2.6.1 Model Waterfall.................................................................................................16
2.6.2 Model Spiral.......................................................................................................16
2.6.3 Model Prototype.................................................................................................17
2.6.4 Model RAD........................................................................................................17
2.6.5 Model Scrum......................................................................................................17
BAB III Kesimpulan dan Saran.........................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Saran.......................................................................2Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka....................................................................Error! Bookmark not defined.

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era digital yang sekarang, dunia mengalami perkembangan yang cukup


pesat. Semua seakan mengunakan teknologi sehingga beberapa pekerjaan yang
semula dilakukan oleh manusia, sekarang digantikan oleh teknologi. Bahkan
terkadang, kita bisa melakukan apapun didalam benda yang besarnya segenggaman
tangan.
Khususnya di dunia software, dalam sekali klik kita bisa mengakses sampai ke
negara yang kita saja belum pernah kesana. Namun, karena akses yang begitu mudah
terkadang kita menjadi lupa dengan dunia nyata. Terlalu mencintai yang tidak bisa
disentuh dan rela memberikan apapun demi menikmati bahagia yang fana.
Maka dari itu sebagai pengelola dan penikmat, kita harus bisa menguasai
teknologi yang semakin canggih ini. Salah satu cara untuk menguasai dan mengelola
terkhususnya dalam dunia software ini yaitu lewat ilmu pengembangan perangkat
lunak. Dengan mempelajari ilmu ini, kita tidak akan lagi dikuasai oleh teknologi
namun kita yang menguasainya.
Didalam ilmu ini, kita bisa mengelola bahkan hingga membuat dunia software
kita sendiri. Salah satunya lewat metode pengembangan software. Metode
pengembangan software adalah metode merancang dan meningkatkan fungsi suatu
program atau sistem agar semakin mudah digunakan oleh pengguna.
Untuk membangun sebuah perangkat lunak, diperlukan sebuah model
pengembangan perangkat lunak. Tujuan dari model pengembangan perangkat lunak
adalah menentukan tahapan yang dilakukan supaya perangkat lunak yang dihasilkan
efisien dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
Namun, model pengembangan perangkat lunak sangat beragam dan memiliki
kelebihan dan kekurangan masing - masing tergantung karakteristik perangkat lunak
yang akan dibuat. Penulis ingin mengetahui apa saja karakteristik disetiap model
pengembangan perangkat lunak serta kelebihan dan kekurangnya. Dengan makalah
ini, penulis berharap manusia tidak lagi dikuasai oleh tekonologi namun menguasai
dan mengelola bahkan bisa mencukupi kebutuhan hidup lewat hal tersebut.

4
5
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu :
1. Apa saja karakteristik yang dimiliki oleh setiap model ?
2. Apakah setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan satu sama lain ?
3. Adakah keuntungan bagi yang mempelajari dan menggunakan model tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian Model
Pengembangan Perangkat Lunak ini adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik setiap model pengembangan perangkat lunak.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan disetiap model.
3. Untuk mengetahui keuntungan mempelajari dan menggunakan model
pengembangan perangkat lunak.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi Penulis
Dengan adanya makalah ini, dapat memberikan pengalaman dalam pembuatan
makalah. Selain itu dengan adanya makalah ini, penulis dapat menambah
pengetahuan tentang model pengembangan perangkat lunak.

2. Manfaat bagi Pembaca


Dengan adanya makalah ini, diharapkan agar makalah ini bisa menambah
wawasan pembaca dan dapat membantu pembaca agar bias memahami setiap
model – model pengembangan perangkat lunak.

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Pengembangan Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek
produksi perangkat lunak, mulai tahap awal spesifikasi sistem sampai
pemeliharaan sistem setelah digunakan. Ada beberapa pengertian tentang
rekayasa perangkat lunak menurut beberapa ahli, yaitu ;
1. Rekayasa perangkat lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip
rekayasa dalam rangka memperoleh perangkat lunak yang dapat dipercaya
dan bekerja secara efisien pada mesin nyata. (Fritz Bauzer).
2. Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah studi pendekatan dan aplikasi
secara sistematis, disiplin pengembangan operasi dan pemeliharaan
perangkat lunak yang kesemuanya itu merupakan aplikasi rekayasa yang
berkaitan dengan perangkat lunak. (IEEE 610.12)

2.1.2 Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak merupakan ilmu yang penting untuk


dipelajari karena ilmu ini bisa memberikan stabilitas, kontrol, dan
organisasi aktifitas. Ada beberapa tujuan dilakukannya rekayasa
perangkat lunak, seperti ;
1. Untuk meningkatkan keakuratan, perfoma, efisiensi produk
secara keseluruhan dalam pengembangan.
2. Menerapkan metodelogi yang terdefinisi dengan baik untuk
resolusi software.
3. Rekayasa Perangkat Lunak berhubungan dengan masalah –
masalah praktis untuk menghasilkan suatu perangkat lunak.
Pendekatan dilakukan dengan model bisnis dan strategi bisinis
suatu perangkat lunak.
2.2 Pengertian Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model pengembangan perangkat lunak merupakan gambaran dari proses
pengembangan perangkat lunak. Setiap model proses perangkat lunak dapat
menjelaskan proses dari sudut pandang tertentu, sehingga dapat memberikan
informasi mengenai proses yang dilakukan.
2.3Jenis Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model pengembangan perangkat memiliki beberapa jenis, yaitu ;

7
2.3.1 Waterfall
2.3.1.1 Gambar Tahapan Model Waterfall

Waterfall adalah metode pengembangan software yang paling


tua. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan
perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh tahapan analisis, desain ,
kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Ian Sommerville (2011) menjelaskan bahwa ada lima tahapan
pada Metode Waterfall, yakni Requirements Analysis and
Definition, Sytem and Software Design, Implementation and Unit
Testing, Integration and System Testing, dan Operationa and
Maintenance.
Gambar 2.3.1.1 menjelaskan bahwa model waterfall memiliki 5
tahapan, yaitu;
1. Requirement Analysis
Tahap ini merupakan tahap dimana seorang pengembang
atau developer harus mengetahui dan memahami bagaimana
informasi kebutuhan penggguna terhadap sebuah perangkat
lunak. Pencarian informasi bisa lewat mana saja seperti
diskusi, observasi, survei, wawancara, dan sebagainya.
2. System and Software Design
Bagian ini adalah tahap lanjutan dari tahap Requirement
Analysis untuk kemudian diimplementasikan pada desain
8
pengembangan. Untuk memberikan gambaran lengkap tentang
apa yang harus dikerjakan maka pengembang perlu
melakukan perancangan design. Tahap ini juga membantu
pengembang menyiapkan kebutuhan hardware.

3. Implementation and Unit Testing


Tahap ini merupakan tahap pemrograman. Pembuatan
perangkat lunak dibagi menjadi modul-modul kecil yang
nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya.
Disamping itu, pada fase ini juga dilakukan pengujian dan
pemeriksaan terhadap fungsionalitas modul yang sudah
dibuat.
4. Integration and System Testing
Setelah seluruh unit atau modul yang dikembangkan dan
diuji di tahap implementasi selanjutnya diintegrasikan dalam
sistem secara keseluruhan. Setelah proses integrasi selesai,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan pengujian sistem
secara keseluruhan untuk mengidentifikasi kemungkinan
adanya kegagalan dan kesalahan sistem.
5. Operation and Maintenance
Pada tahap terakhir, perangkat lunak yang sudah jadi
dioperasikan pengguna dan dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan yang dimaksud adalah perbaikan kesalahan,
perbaikan implementasi unit sistem, dan peningkatan serta
penyesuaian sistem sesuai dengan kebutuhan.

2.3.2 Spiral
2.3.2.1 Gambar Tahapan Model Spiral

9
Model spiral atau biasa disebut Spiral Boehm ini merupakan
model yang mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada
yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model
waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya. Model ini
berfokus pada identifikasi risiko diawal.

Gambar 2.3.2.1 menjelaskan mengenai tahapan yang dimiliki oleh


model spiral, yaitu ;
1. Liason
Pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan
calon pengguna/pemakai.
2. Perencanaan
Pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi sperti
memperkirakan biaya, jadwal dan sumber daya untuk iterasi.
Ini juga melibatkan pemahaman persyaratan sistem untuk
komunikasi berkelanjutan antara analis sistem dan pelanggan.
3. Analisis Resiko
Di tahap ini merupakan pendefisinian resiko, menentukan
apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.
Identifikasi potensi risiko dilakukan saat strategi mitigasi risiko
direncanakan dan diselesaikan.
1
0
4. Rekayasa
Tahap ini merupakan pembuatan prototipe. Ini termasuk
pengujian, pengkodean, dan penerapan perangkat lunak di situs
pelanggan.
5. Evaluasi
Tahap ini adalah bagian mengevaluasi produk yang sudah
jadi. Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan
masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering
dan instalasi. Evaluasi perangkat lunak oleh pelanggan. Juga,
termasuk mengidentifikasi dan memantau risiko seperti selip
jadwal dan pembengkakan biaya.

2.3.3 Prototype
2.3.3.1 Gambar Tahapan Model Prototype

Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam


metode pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak
hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat
lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat
lunak yang lama yaitu Waterfall development model. Protoyping
membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal
pengembangan,terutama jika klien tidak yakin dimana masalah
1
1
berasal.
Gambar 2.3.3.1 menjelaskan tentang tahapan yang dimiliki model
prototype, yaitu ;
1. Pengumpulan Kebutuhan
Tahapan model prototype dimulai dari analisis kebutuhan.
Dalam tahap ini kebutuhan sistem didefinisikan dengan rinci.
Dalam prosesnya, Pelanggan dan pengembang bersama-sama
mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
2. Membangun Protoyping
Tahap kedua adalah membangun prototype. Membangun
prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan.
3. Evaluasi Prototyping
Di tahap ini, sistem yang telah dibuat dalam bentuk prototipe
di presentasikan pada klien untuk di evaluasi. Selanjutnya klien
akan memberikan komentar dan saran terhadap apa yang telah
dibuat. Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan, apakah
prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan
keinginann pelanggan
4. Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap
pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini
dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path,
pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan.

7. Menggunakan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap
untuk digunakan.

2.3.4 Model Rapid Application Development (RAD)


2.3.4.1 Gambar Tahapan Model RAD
1
2
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model
proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang
menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira
60 sampai 90 hari). Metode ini menekankan pada proses
pembuatan aplikasi berdasarkan proses pembuatan prototype,
iterasi, dan feedback yang berulang-ulang.
Gambar 2.3.4.1 menjelaskan tahapan yang dimiliki model RAD,
yaitu ;
1. Perencanaan Kebutuhan
Tahapan ini merupakan tahap awal dalam suatu
pengembangan sistem, dimana pada tahap ini dilakukan
identifikasi masalah dan pengumpulan data yang diperoleh dari
pengguna. Tahap awal ini berguna untuk memberikan
gambaran luas pada proyek yang ingin dikerjakan.
2. Design Sistem
Di dalam tahap desain sistem, keaktifan pengguna yang
terlibat sangatlah penting untuk mencapai tujuan karena pada
tahapan ini dilakukan proses desain dan proses perbaikan
desain secara berulang-ulang apabila masih terdapat
ketidaksesuaian desain terhadap kebutuhan pengguna yang
telah diidentifikasi pada tahapan sebelumnya.

3. Proses pengembangan dan pengumpulan feedback


Pada tahap ini desain sistem yang telah dibuat dan
disepakati, diubah ke dalam bentuk aplikasi versi beta sampai
dengan versi final. Pada tahapan ini juga programmer harus
terus-menerus melakukan kegiatan pengembangan dan
integerasi dengan bagian-bagian lainnya sambil terus
1
3
mempertimbangkan feedback dari pengguna atau klien.
4. Implementasi atau Penyelesaian produk
Tahapan ini merupakan tahapan dimana programmer
menerapkan desain dari suatu sistem yang telah disetujui pada
tahapan sebelumnya. Sebelum sistem diterapkan, terlebih
dahulu dilakukan proses pengujian terhadap program untuk
mendeteksi kesalahan yang ada pada sistem yang
dikembangkan.

2.3.5 Scrum
2.3.5.1 Gambar Tahapan Model Scrum

Metode ini merupakan metode yang terbaik untuk proyek yang


cepat berubah dengan deadline yang juga mepet. Metode ini
didesain untuk tim dengan tiga sampai 9 orang dimana
pekerjaannya dibagi dengan istilah sprints untuk menyelesaikan
suatu scope pekerjaan pada waktu yang disepakati (biasanya dua
pekan). Setiap hari, tim akan mereview progress dalam sebuah
meeting yang dinamakan daily scrums.
Gambar 2.3.5.1 menjelaskan tahapan yang dimiliki oleh model
Scrum, yaitu ;

1. Product backlog
Tahapan yang pertama ini menjadi tanggung jawab
product owner atau manajer. Secara sederhana, tahapan ini
berisi daftar apa saja yang harus tim lakukan sesuai dengan
skala prioritas perusahaan.

1
4
2. Sprint Planning
Dalam tahapan sprint planning, produk atau proyek teratas
dalam product backlog kemudian disusun kembali menjadi
sprint backlog. Tugas lain yang dilakukan tim scrum adalah
menentukan bagaimana mereka akan menyelesaikan apa yang
ada dalam sprint backlog.
3. Sprint
Tahapan metode scrum selanjutnya adalah melakukan
sprint. Bisa dikatakan Sprint adalah jantung dari scrum dan
yang membedakan dari metode Agile lainnya. Sprint adalah
batasan waktu untuk menyelesaikan satu product backlog
tadi.  Proses ini dilakukan melalui kegiatan daily scrum.
Daily scrum adalah saat dimana tim berkumpul dan bekerja
untuk memastikan perkembangan produk terus berjalan.
Dalam proses ini juga dikenal adanya peran scrum master.
4. Sprint Review
Sprint review adalah tahapan sprint yang terakhir. Dalam
proses ini, produk atau projek yang dikerjakan harus sudah
selesai dan siap digunakan. Kemudian produk tersebut akan
direview kembali.
Untuk menentukan apakah hasilnya sudah sesuai kriteria dan
dianggap selesai, dalam sprint review ini dikenal dengan
istilah DOD atau Definition of Done. DOD diperlukan untuk
menyamakan persepsi mengenai hasil produk yang diciptakan.
Dalam sprint review juga terdapat istilah increment. Increment
adalah jumlah product backlog item yang dihasilkan selama
sprint.
5. Retrospective Process
Scrum adalah metode yang sifatnya berulang. Proses yang
dilakukan perusahaan mulai dari pembuatan backlog hingga
review diingat dan dilakukan kembali dalam proses scrum
projek selanjutnya. Ditahap ini akan dibahas proses kerjanya.
Sederhananya, evaluasi proses kerja.

2.4 Karakteristik Model

Setiap model pengembangan perangkat lunak memiliki karakteristik yang


berbeda satu sama lain ;
2.4.1 Model Waterfall
1
5
Model waterfall ini pada awalnya dikenalkan oleh Winston Royce pada
tahun 1970. Meski sudah berusia sangat tua, namun metode ini masih
menjadi andalan bagi para mengembang aplikasi dalam membuat
aplikasi–aplikasi komputer yang mereka kembangkan. Kebanyakan
pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall ini adalah untuk
mengembangkan aplikasi yang besar, seperti sistem operasi, games, dan
aplikasi utilitas lainnya.
Model ini memiliki beberapa karakteristik utama yaitu ;
1. Sistem atau proses yang sedang dijalankan akan otomatis
terhenti apabila mengalami suatu kendala
Karakteristik pertama dari model waterfall adalah ketika
terjadi suatu masalah, maka proses ini akan terhenti dan tidak
bisa dilanjutkan sebelum masalah atau problem tersebut
diselesaikan terlebih dahulu.
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan
suatu proses
Penggunaan sistem model waterfall yang mengharuskan setiap
prototype melalui proses-proses tertentu tanpa bisa melewati satu
atau dua proses ini tentu saja akan membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk menyelesaikannya.
3. Model waterfall menggunakan pendekatan sequential, alias
urutan tertentu
Sistem pendekatan yag digunakan oleh model waterfall ini
merupakan pendekatan yang sifatnya bertahap dan juga berurutan,
atau yang dikenal dengan nama sequential. Yaitu dalam sequence –
sequence tertentu.

2.4.2 Model Spiral


1. Spiral model adalah penggabungan antara prototyping model
dan waterfall model
Metode iterasi yang ada pada prototyping model dan tahap
sistematis yang digunakan dalam waterfall model digabungkan
menjadi satu sehingga menciptakan model baru.
2. Model Spiral ini dapat digunakan sepanjang kehidupan
Pada model ini tidak akan berakhir jika terus dikembangkan
dimana awal bisa menjadi pengembangan lagi pada suatu perangkat
lunak dan pada model ini bisa terjadi pemberhentian, dimana jika
kita tidak menggunakan perangkat lunak tersebut lagi maka bisa saja
terjadi pemberhentian.
3. Model spiral ini biasanya digunakan atau dipakai oleh
perusahaan - perusahaan besar yang membutuhkan perangkat
lunak yang terus di kembangkan.

2.4.3 Model Prototype


Sebagai bagian dari pendekatan terstruktur dalam proses pengembangan
sistem informasi, beberapa ciri khusus pendekatan prototyping adalah ;
1. Dikembangkan oleh analis sistem dan dioperasikan oleh para
pemakai sistem.

1
6
2. Bersifat berkelanjutan, yang artinya dibangun dan dicoba untuk
ditingkatkan terus-menerus sampai memperoleh hasil
memuaskan.
3. Jadwal pemakaian yang tidak terlalu lama.
4. Dapat dibuat untuk berbagai kepentingan bisnis.

2.4.4 Model RAD

Metode RAD menekankan pada proses pembuatan aplikasi


berdasarkan pembuatan prototype, iterasi, dan feedback yang berulang-
ulang. Sehingga aplikasi yang dibuat bisa dikembangkan dan diperbaiki
dengan cepat. Sangat cocok dengan kebutuhan dan perkembangn dunia
digital yang super cepat.

2.4.5 Model Secrum


Karakteristik yang diberikan scrum untuk tim pengembang adalah
mereka kerja mandiri, tidak ada satu orang pun, termasuk scrum master,
yang mengarahkan bagaimana memanifestasikan product
backlog menjadi gabungan fungsionalitas yang berpotensi untuk dirilis.

2.5 Kelebihan

2.5.1 Model Waterfall


Sebagai sebuah metode dalam mengembangkan sistem, tentu saja
metode waterfall memiliki beberapa kelemahan dan juga kelebihan.
Yaitu ;
1. Memiliki proses yang urut, mulai dar analisa hingga support.
2. Setiap proses memiliiki spesifikasinya sendiri, sehingga sebuah
sistem dapat dikembangkan sesuai dengan apa yang dikehendaki
(tepat sasaran)
3. Setiap proses tidak dapat saling tumpang tindih.
2.5.2 Model Spiral
1. Model yang sangat fleksibel.
2. Pengembangan cepat dan hemat biaya.
3. Bekerja dengan baik untuk proyek yang kompleks.
4. Pemantauan mudah dan efektif.
5. Penekanan kuat pada persetujuan klien.
6. Fokus pada kontrol dokumentasi.
7. Manajemen waktu dan analisis risiko yang lebih baik.
8. Produksi software terjadi lebih cepat.

2.5.3 Model Prototype


1. Dapat menjalin komunikasi yang baik antar user dan pengembang
sistem.

1
7
2. Setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil
masukan dari user yang akan menggunakan sistem tersebut,
sehingga lebih reliabel.
3. User akan memberikan masukan terhadap sistem sesuai dengan
kemauannya.
4. Menghemat waktu dan biaya dalam mengembangkan sebuah sistem.
5.Cocok digunakan pada sebuah sistem kecil, yang digunakan pada
ruang lingkup tertentu, seperti sistem di dalam sebuah kantor.
6. Penerapan dari sistem yang menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
2.5.4 Model RAD
1. Kebutuhan aplikasi bisa berubah sewaktu-waktu.
2. Aplikasi dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan keinginan user.
3. Memperkecil kemungkinan error dan hal buruk lainnya.
4. Waktu pengembangan aplikasi bisa lebih cepat dan efektif.
5. Mempermudah proses integrasi.
2.5.5 Model Scrum
1. SCRUM dapat membantu perusahaan Anda dalam menghemat
waktu dan biaya.
2. Dapat mentransformasikan bisnis yang sulit untuk diukur menjadi
mudah untuk dikembangkan.
3. Pergerakan pengembangan cutting edge dapat dengan cepat
dikodekan dan diuji.
4. Metode iterative yang membutuhkan feedback secara berkelanjutan
dari user atau pengguna.
5. Dapat dengan mudah mengatasi setiap perubahan yang terjadi.
6. Dapat untuk mengukur produktvitas individu, hal ini mengarah pada
peningkatan produktivitas dari setiap anggota tim.
7. Mudah untuk mengirim produk berkualitas sesuai dengan waktunya.
8. SCRUM dapat bekerja dengan berbagai teknologi dan bahasa
pemrograman. Namun secara khusus berguna untuk pengembangan
proyek dengan teknologi web 2.0 ataupun media proyek baru
lainnya.
2.6 Kekurangan
2.6.1 Model Waterfall
1. Proses yang dilakukan cenderung panjang dan juga lama.
2. Biaya penggunaan metode yang cenderung mahal.
3. Membutuhkan banyak riset dan juga penelitian pendukung untuk
mengembangkan sistem menggunakan metode waterfall.
2.6.2 Model Spiral
1. Tidak cocok ketika digunakan dalam proyek-proyek kecil.

2. Sulit dalam mengikuti strategi proyek kecil.


3. Kurang efisien dalam penerapan model spiral karena waktu yang
1
8
digunakan.
4. Membutuhkan sumber pengalaman sebagai proses sehingga sangat
kompleks.
5. Risiko dalam tahap planning, jika terjadi perbedaan dalam jadwal
pengembangan atau dalam anggaran belanja.
6. Bisa mahal untuk diterapkan – terutama jika spiral berlanjut tanpa
batas.
7. Aspek analisis risiko proyek mungkin memerlukan keahlian khusus.
8. Akhir proyek mungkin sulit untuk ditentukan sebelumnya.
9. Aturan dan protokol harus dipatuhi secara ketat selama
pengembangan.
2.6.3 Model Prototype
1. Untuk menghemat waktu, biasanya pengembang hanya
menggunakan bahasa pemrograman sederhana, yang mungkin
rentan dari segi keamanannya.
2. Tidak cocok untuk diimplementasikan pada sebuah sistem yang
sangat besar dan global, seperti sistem operasi komputer.
2.6.4 Model RAD
1. Membutuhkan tim dengan skill teknis yang mumpuni.
2. Memerlukan kolaborasi tim yang kuat.
3. Hanya cocok untuk proyek yang waktunya singkat.
4. Hanya cocok didgunakan untuk mengembangkan aplikasi secara
modular.
5. Sulit diterapkan untuk mengembangkan aplikasi besar.
2.6.5 Model Scrum
1. SCRUM bisa menjadi salah satu penyebab utama terjadinya scope
creep.
2. Setiap tugas harus didefinisikan dengan baik, karena hal ini dapat
mempengaruhi perkiraan biaya dan waktu pengerjaan proyek. 
3. Jika anggota tim Anda tidak berkomitmen dengan baik, maka proyek
Anda tidak akan selesai atau bahkan bisa gagal.
4. SCRUM dapat bekerja dengan baik jika seorang Scrum Master dapat
mempercayai tim yang mereka kelola. Jika Scrum Master terlalu
mengontrol secara ketat, hal ini dapat menyebabkan tim menjadi
tertekan dan stress, sehingga mengakibatkan demoralisasi dan
kegagalan dari proyek tersebut.

5. Jika sering terjadi pergantian anggota tim saat pengembangan proyek


berlangsung, hal ini dapat menyebabkan efek yang kurang baik bagi
perkembangan proyek tersebut, proyek akan semakin lama selesai
1
9
dari waktunya.

2
0
BAB III
Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan informasi maka dapat disimpulkan. Bahwa setiap model
pengembangan perangkat lunak memiliki karakter dan lebih kurangnya masing –
masing. Ada yang cocok untuk projek yang kecil ada juga yang cocok dengan
projek besar yang butuh banyak orang. Dan juga setiap model pengembangan
perangkat lunak saling melengkapi satu sama lain.
3.2 Saran
Penulis menyarankan jika ingin menekuni ilmu pengembangan perangkat lunak ini
terkhususnya dalam hal model pengembangan perangkat lunak. Ketahuilah dulu
apa yang ingin dibuat dan juga jangan lupa bekerja sama jika ingin membuatnya
dengan bentuk tim, komunikasikanlah semuanya dengan tim dan jangan pelit
berbagi ilmu. Karena kerja sama dan komunikasi adalah kunci.

2
1
Daftar Pustaka

Fridayanto, Trim (2014, Agustus 25). Model-model Pengembangan


Perangkat Lunak beserta Contoh Penerapannya. Diakses : 22-10-22. Diambil dari
https://murtri.wordpress.com/ : https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-
model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/

Anonymous (2020, April 14). Kelebihan dan Kekurangan dari Berbagai


Metode Pengembangan Software. Diakses : 22-10-22. Diambil dari
https://badr.co.id/id/kelebihan-dan-kekurangan-dari-berbagai-metode-
pengembangan-software/

Anonymous (2013, Agustus 17). Pengertian RPL Menurut Para Ahli.


Diakses : 22-10-22. Diambil dari https://smkn6kupangntt.wordpress.com/ :
https://smkn6kupangntt.wordpress.com/2013/08/17/pengertian-rpl-menurut-para-
ahli/

Sutiono S.Kom., M.Kom., M.T.I. Karakteristik Model Waterfall dan


Tahapannya. Diakses : 22-10-22. Diambil dari https://dosenit.com/ :
https://dosenit.com/kuliah-it/rpl/karakteristik-model-waterfall

Waseem, Ahad (2022, Maret 21). Waterfall Methodology: History,


Principles, Stages & More. Diakses : 31-10-22. Diambil dari
https://managementhelp.org/ : https://managementhelp.org/waterfall-methodology

Eduard,  Burghelea Daniel (2020, Desember 21) Scrum Guide 2020 – Key
Changes. Diakses : 31-10-22. Diambil dari https://www.bryx.ro/ :
https://www.bryx.ro/2020/12/scrum-guide-2020-key-changes/

Anonymous (2022, Juni 7) Metode Waterfall – Definisi dan Tahap-tahap


Pelaksanaannya. Diakses : 23-10-2022. Diambil dari https://lp2m.uma.ac.id/ :
https://lp2m.uma.ac.id/2022/06/07/metode-waterfall-definisi-dan-tahap-tahap-
pelaksanaannya/

Zidniryi (2022, Maret 24) Pengertian Metode Spiral, Tahapan, Kelebihan,


Kekurangan Lengkap!. Diakses : 23-10-2022. Diambil dari
https://www.konsepkoding.com/ :
https://www.konsepkoding.com/2022/03/pengertian-metode-spiral-tahapan-
kelebihan-kekurangan.html

Neala, Agita (2018, Januari) Apa yang dimaksud dengan Model Spiral
dalam pengembangan perangkat lunak?. Diakses : 23-10-2022. Diambil dari
https://www.dictio.id/ : https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-model-
spiral-dalam-pengembangan-perangkat-lunak/15028

2
2
Suhendri, Redi. Prototyping Model. Diakses : 23-10-2022. Diambil dari :
https://sites.google.com/a/student.unsika.ac.id :
https://sites.google.com/a/student.unsika.ac.id/metodologi_penelitian_redisuhendri
113/tugas-1-5-metode-rpl/prototyping-model

Anonymous (2022, Agustus 9) Mengenal Metode Prototype Kelebihan Dan


Kekurangan. Diakses : 23-10-2022. Diambil dari : https://bsi.today/ :
https://bsi.today/metode-prototype/

Musyaffa, Iqbal (2022, April 23) Metode Pengembangan RAD (Rapid


Application Development). Diakses : 23-10-2022. Diambil dari : https://agus-
hermanto.com/ : https://agus-hermanto.com/blog/detail/metode-pengembangan-
rad-rapid-application-development

Aprilia, Putri (2021, Juni 27) Mengenal Metode Scrum untuk Panduan
Project Management Anda. Diakses 23-10-2022. Diambil dari :
https://www.niagahoster.co.id : https://www.niagahoster.co.id/blog/scrum-adalah/

Anonymous (2021) Apa itu Scrum? Ini Tahapan Metodenya dalam Project
Management. Diakses : 23-10-2022. Diambil dari : https://info.populix.co/ :
https://info.populix.co/articles/apa-itu-scrum/

Nabila, Marsya (2020, Februari 6) Mendalami Scrum, Kerangka


Manajemen Kerja yang "Ramah" Bagi Pengembang. Diakses : 23-10-2022.
Diambil dari : https://dailysocial.id : https://dailysocial.id/post/mendalami-scrum-
kerangka-manajemen-kerja-yang-ramah-bagi-pengembang#:~:text=Karakteristik
%20yang%20diberikan%20scrum%20untuk,fungsionalitas%20yang
%20berpotensi%20untuk%20dirilis

Anonymous (2019, Juli 27) Kelebihan dan Kekurangan pada SCRUM.


Diakses : 23-10-2022. Diambil dari : https://rachmat.id/ :
https://rachmat.id/articles/kelebihan-dan-kekurangan-scrum

2
3

Anda mungkin juga menyukai