Anda di halaman 1dari 7

Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau

dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai
ester kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam lipoprotein
Bab 25. Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural
esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis
di banyak jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di
tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sebagai
produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal
dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak, Lipoprotein berdensitas
rendah LDL plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester
kolesteril ke banyak jaringan. 
Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis sekitar 700
mghari dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus masing-masing
menghasilkan sekitar l0oo dari sintesis total pada manusia.
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap 1 Sintesis mevalonat
dari asetil-KoA Gambar 26-1. 2 Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat melalui
pe ngeluaran CO, Gambar 26-2. 3 Kondensasi enam unit isoprenoid untuk
membentuk skualen. 4 Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk, lanosterol. 5
Pembentukan kolesterol dari lanosterol Gambar 26-3. Tirhap l-Biosintesis mevalonac
HMG-KoA 3- hidroksi-3-metilglutaril-KoA dibentuk melalui realsi-realsi yang
digunakan di mitokondria untuk membentuk badan keton Gambar 22-7. Namun,
karena sintesis kolesterol berlangsung di luar mitokondria, kedua jalur ini berbeda.
Pada awalnya, dua molekul asetil-KoA bersatu untuk membentuk asetoasetil-
KoAyang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Asetoasetil- KoA mengalami kondensasi
dengan molekul asetoasedl- KoA lain yang dikatalisis oleh HMG-KoA sintase untuk
membentuk HMG-KoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan
dikatdisis oleh HMG-KoA redukase. ini adalah tahap regulatorik utama di jalur
sintesis kolesterol dan merupakan tempat kerja golongan obat penurun kadar
kolesterol paling efektifl yaitu inhibitor HMG-KoA reduktase golongan statin Gambar
26-1. Thhap 2-Pembentukan Unit Isoprenoid Mevalonat mengalami fosforilasi secara
sekuensial oleh ATP dengan tiga kinase, dan setelah dekarboksilasi Gambar 26-2
terbentuk unit isoprenoid aktil isopentenil difosfat. Thhap 3-Enem Unit Isoprenoid
Membentuk Skualen Isopentenil difosfat mengalami isomerisasi melalui pergeseran
ikatan rangkap untuk membentuk fimetilalil difosfat, yang kemudian bergabung
dengan molekul lain isopentenil difosfat untuk membentuk zat antara sepuluh-
karbon geranil difosfat Gambar 26-2. 
Poli-isoprenoid dolikol Gambar 15-20 dan Bab 46 dan ubikuinon Gambar I 3-5
dibentuk dari farnesil difosfat melalui penambahan lebih lanjut residu isopentenil
difosfat hingga sebanyak 16 dolikol atar 3-7 ubikuinon buah. Sebagian protein
pengikat-GTP di membran sel mengalami prenilasi oleh residu farnesil atau
geranilgeranil 20 karbon.
Pengaturan sintesis kolesterol dilaksanakan menjelang awal jalur reaksi, di
tahap HMG-KoA reduktase. Berkurangnya pembentukan kolesterol pada hewan
yang kelaparan disertai oleh berkurangnya aktivitas enzim. Namun, proses yang
dihambat oleh kolesterol dalam makanan hanyalah sintesis di hati. HMG-KoA
reduktase di hati dihambat oleh mevalonat, produk langsung jalur tersebut, dan oleh
kolesterol, produk utamanya. Kolesterol dan metabolit-metabolitnya menekan
transkripsi HMG-KoA reduktase melalui pengaktivan faktor translripsi stercl
regtlatory elemmt-binding protein SREBP, protein pengikat elemen pengatur sterol.
SREBP adalah suatu famili protein yang mengatur transkripsi berbagai gen yang
berperan dalam penyerapan dan metabolisme kolesterol serta lipid lain oleh sel.
Di jaringan, keseimbangan kolesterol diatur sebagai berikut Gambar 2-J.
Peningkatan kolesterol sel terjadi karena penyerapan lipoprotein yang mengandung
kolesterol oleh reseptot misalnya reseptor LDL atau scauenger recEtot3 penyerapan
kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya- kolesterol ke membran sel sintesis
kolesterol dan hidrolisis ester kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase.
Reseptor LDL apo B- 100, E terdapat pada permukaan sel di cekung-
cekungan yang diselubungi di sisi sitosolik membran sel oleh suatu protein yang
disebut klatrin clathrin . Reseptor glikoprotein menembus membran dengan regio
pengikat B- 100 yang terletak di ujung terminal amino yang terpqan. Setelah terjadi
pengikatan, LDL diserap secara utuh melalui proses endositosis. Apoprotein dan
ester kolesteril kemudian dihidrolisis di lisosom, dan kolesterol dipindahkan ke dalam
sel. Reseptor didaur-ulang ke permukaan sel. Influla kolesterol ini menghambat
transkripsi gen-gen yaftg menyandi HMG-KoA sintase-HMG-KoA reduktase serta
enzim-enzim lain yang berperan dalam sintesis kolesterol serta reseptor LDL itu
sendiri melalui jalur SREBP sehingga secara terpadu menekan sintesis dan
penyerapan kolesterol.
Kisaran normal kadar kolesterol plasma total pada manusia adalah 5,2 mmolL
dengan bagian terbesar berada dalam bentuk teresterifikasi. Di dalam plasma,
kolesterol diangkut di dalam lipoprotein Gambar 26-6, dan pada manusia, proporsi
tertinggi terdapat pada LDL. Kolesterol dari makanan mencapai keseimbangan
dengan kolesterol plasma dalam beberapa hari dan dengan kolesterol jaringan
dalam beberapa minggu. Ester kolesteril dalam makanan dihidrolisis menjadi
kolesterol yang kemudian diserap oleh usus bersama dengan kolesterol tak-
teresterifikasi dan lipid lain dalam makanan.
Aktivitas LCAI berkaitan dengan HDL yang mengandung apo A-I. Sewaktu
kolesterol di HDL mengalami esterifikasi, tercipta gradien konsentrasi yang menarik
kolesterol dari jaringan dan dari lipoprotein lain sehingga HDL dapat berfungsi dalam
transpor kolesterol terbalik reverse cholesterol transport.
Setiap hari, sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari tubuh. Sekitar
separuhnya diekskresikan di dalam tinja setelah mengalami konversi menjadi asam
empedu.
Asam empedu primer disintesis di hati dari kolesterol. fuam- asam ini adalah
asam kolat cholic acid dkemukan dalam jumlah besar dan asam kenodeoksikolat
cbenodeoxycbolic acid, Gambar 25-7. 7 a-Hidroksilasi pada kolesterol adalah tahap
regulatorik pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu dan dikatalisis
oleh kolesterol 7cr-hidroksilase, suatu enzim mikrosom. Enzim ini, suatu mono-
oksigenase tipikal, memerlukan oksigen, NADPH, dan sitokrom P 45 0. Tahap -
tahap hidroksilasi selanj utn y a jtga dikatalisis oleh mono-oksigenase. Jalur
biosintesis asam empedu pada awalnya terbagi menjadi satu subjalur yang
menghasilkan kolil-KoA, yang ditandai oleh tambahan gugus o-OH di posisi 12, dan
jalur lain yang menghasilkan kenodeoksikolil- KoA Gambar 26-7.
Meskipun produk pencernaan lemak, termasuk kolesterol, diserap di 100 cm
pertama usus halus, namun asam empedu primer dan sekunder diserap hampir
semata-mata di ileum, dan 98-99oo dikembalikan ke hati melalui sirkulasi porta. Hal
ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik Gambar 26-6. Namun, asarn litokolat,
karena sifatnya yang ddak larut, tidak direabsorpsi dalam jumlah bermakna. Hanya
sebagian kecil garam empedu yang lolos dari absorpsi sehinggga dikeluarkan
melalui tinja.
Thhap penentu laju utama dalam biosintesis asam empedu adalah di realrsi
kolesterol 7cr-hidrolailase Gambat 26-7. Aktivitas enzim ini diatur secara umpan-
balik melalui reseptor pengikat-asam empedu nukleus, yaitu reseptor farnesoid X
FXR. Jika ukuran kompartemen asam empedu dalam sirkulasi enterohepatik
meningkat, FXR diaktifkan dan translripsi gen 7cr-hidroksilase tertekan.
ASPEK KLINIS Kolesterol Serum Berkorelcrsi dengon lnsidens Aterosklerosis
Penyokit Jontung Koroner Meskipun peningkatan kadar kolesterol plasma diyakini
merupakan faktor utama yang mendorong aterosklerosis, kini diakui bahwa
triasilgliserol juga merupakan suatu faktor risiko yang berdiri sendiri. Aterosklerosis
ditandai oleh penimbunan kolesterol dan ester kolesteril dari lipoprotein plasma ke
dinding arteri. Penyakit yang menyebabkan peningkatan berkepanjangan kadar
VLDL, IDL, sisa kilomikron, dan LDL dalam darah mis. diabetes melitus, nefrosis
lipid, hipotiroidisme, dan penyakit hiperiipidemia lainnya sering disertai oleh
aterosklerosis yang bersifat prematur dan lebih parah.
Makanan dapat Berperon Penfing dolqm Mengurongi Kolesrerol Serum
Faktor herediter memiliki peranan paling besar dalam menentukan kadar kolesterol
serum seseorang namun, faktor makanan dan lingkungan juga berperan, dan yang
paling bermanfaat adalah menggunakan asam lemak tak- jenuh ganda dan tak-
jenuh tunggal sebagai pengganti asam lemak jenuh dalam makanan. Minyak nabati,
seperti minyak jagung dan minyak biji bunga matahari mengandung banyak asam
lemak tak-jenuh ganda, sedangkan minyak zaitun mengandung banyak asam lemak
tak-jenuh tunggal. Di pihak lain, lemak mentega, lemak sapi, dan minyak palem
mengandung banyak asam lemak jenuh. Dibandingkan dengan karbohidrat lain,
sukrosa dan fruktosa menimbulkan efek yang lebih besar dalam meningkatkan kadar
lipid darah, terutama triasilgliserol.
Faktor lain yangdianggap berperan dalam penyakit jantung koroner adalah
tekanan darah tinggi, merokok, jenis kelamin lakilaki, obesitas terutama obesitas
abdominal, kurang berolahraga, dan kebiasaan minum air yang kurang mengandung
mineral ketimbang air yang kaya mineral. Faktor yang menyebabkan peningkatan
FFA plasma diikuti oleh meningkatnya pembebasan triasilgliserol dan kolesterol ke
dalam sirkulasi VLDL adalah stres emosional dan minum kopi. Tanita pramenopause
tampaknya terlindung dari efek- efek merugikan ini, dan hal ini diperkirakan
berkaitan dengan efek positif estrogen.
Suatu golongan obat yang dikenal sebagai statin telah terbukti sangat manjur
untuk menurunkan kadar kolesterol plasma dan mencegah penyakit jantung. Statin
bekerja dengan menghambat HMG-KoA reduktase dan meningkatkan aktivitas .
reseptor LDL. Contoh obat yar. g saat ini digunakan adalah atorvastatin, simvastatin,
fluvastatin, dan pravastatin. Obat lain yang digunakan adalah golongan fibrat,
misalnya klofibrat serta gemfibrozil dan asam nikotinat yang bekerja terutama
dengan menurunkan kadar triasilgliserol plasma melalui penurunan sekresi VLDL
yang mengandung triasilgliserol dan kolesterol dari hati.
Defek herediter dalam metabolisme lipoprotein menye- babkan kelainan
primer hipo- atau hiperlipoproteinernia Thbel 26-1. Selain itu, penyakit seperti
diabetes melitus, hipotiroidisme, penyakit ginjal sindrom nefrotik, dan aterosklerosis
berkaitan dengan kelainan sekunder pola lipo- protein yang sangat serupa dengan
salah satu penyakit he- rediter di atas atau penyakit herediter primer lain.
Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau dalam
bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai ester
kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam lipoprotein Bab
25. Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial
pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak
jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di tubuh,
termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sebagai
produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal
dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak, Lipoprotein berdensitas
rendah LDL plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester
kolesteril ke banyak jaringan. Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses
sintesis sekitar 700 mghari dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus
masing-masing menghasilkan sekitar l0oo dari sintesis total pada manusia.
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap 1 Sintesis mevalonat dari
asetil-KoA Gambar 26-1. 2 Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat melalui pe
ngeluaran CO, Gambar 26-2. 3 Kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk
skualen. 4 Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk, lanosterol. 5 Pembentukan
kolesterol dari lanosterol Gambar 26-3. Tirhap l-Biosintesis mevalonac HMG-KoA 3-
hidroksi-3-metilglutaril-KoA dibentuk melalui realsi-realsi yang digunakan di
mitokondria untuk membentuk badan keton Gambar 22-7. Namun, karena sintesis
kolesterol berlangsung di luar mitokondria, kedua jalur ini berbeda. Pada awalnya,
dua molekul asetil-KoA bersatu untuk membentuk asetoasetil-KoAyang dikatalisis
oleh tiolase sitosol. Asetoasetil- KoA mengalami kondensasi dengan molekul
asetoasedl- KoA lain yang dikatalisis oleh HMG-KoA sintase untuk membentuk
HMG-KoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatdisis oleh HMG-
KoA redukase. ini adalah tahap regulatorik utama di jalur sintesis kolesterol dan
merupakan tempat kerja golongan obat penurun kadar kolesterol paling efektifl yaitu
inhibitor HMG-KoA reduktase golongan statin Gambar 26-1. Thhap 2-Pembentukan
Unit Isoprenoid Mevalonat mengalami fosforilasi secara sekuensial oleh ATP dengan
tiga kinase, dan setelah dekarboksilasi Gambar 26-2 terbentuk unit isoprenoid aktil
isopentenil difosfat. Thhap 3-Enem Unit Isoprenoid Membentuk Skualen Isopentenil
difosfat mengalami isomerisasi melalui pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk
fimetilalil difosfat, yang kemudian bergabung dengan molekul lain isopentenil difosfat
untuk membentuk zat antara sepuluh- karbon geranil difosfat Gambar 26-2. Poli-
isoprenoid dolikol Gambar 15-20 dan Bab 46 dan ubikuinon Gambar I 3-5 dibentuk
dari farnesil difosfat melalui penambahan lebih lanjut residu isopentenil difosfat
hingga sebanyak 16 dolikol atar 3-7 ubikuinon buah. Sebagian protein pengikat-GTP
di membran sel mengalami prenilasi oleh residu farnesil atau geranilgeranil 20
karbon. Pengaturan sintesis kolesterol dilaksanakan menjelang awal jalur reaksi, di
tahap HMG-KoA reduktase. Berkurangnya pembentukan kolesterol pada hewan
yang kelaparan disertai oleh berkurangnya aktivitas enzim. Namun, proses yang
dihambat oleh kolesterol dalam makanan hanyalah sintesis di hati. HMG-KoA
reduktase di hati dihambat oleh mevalonat, produk langsung jalur tersebut, dan oleh
kolesterol, produk utamanya. Kolesterol dan metabolit-metabolitnya menekan
transkripsi HMG-KoA reduktase melalui pengaktivan faktor translripsi stercl
regtlatory elemmt-binding protein SREBP, protein pengikat elemen pengatur sterol.
SREBP adalah suatu famili protein yang mengatur transkripsi berbagai gen yang
berperan dalam penyerapan dan metabolisme kolesterol serta lipid lain oleh sel. Di
jaringan, keseimbangan kolesterol diatur sebagai berikut Gambar 2-J. Peningkatan
kolesterol sel terjadi karena penyerapan lipoprotein yang mengandung kolesterol.
TUGAS TUTOR

Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau


dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai
ester kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam lipoprotein.
Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada
membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis di banyak
jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di tubuh,
termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sebagai
produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal
dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak, Lipoprotein berdensitas
rendah LDL plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester
kolesteril ke banyak jaringan. Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses
sintesis sekitar 700 mghari dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus
masing-masing menghasilkan sekitar l0oo dari sintesis total pada manusia.
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap 1 Sintesis mevalonat dari
asetil-KoA. 2 Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat melalui pe ngeluaran CO,
3 Kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk skualen. 4 Siklisasi skualen
menghasilkan steroid induk, lanosterol. 5 Pembentukan kolesterol dari lanosterol
Gambar 26-3. Tirhap l-Biosintesis mevalonac HMG-KoA 3- hidroksi-3-metilglutaril-
KoA dibentuk melalui realsi-realsi yang digunakan di mitokondria untuk membentuk
badan keton Gambar 22-7. Namun, karena sintesis kolesterol berlangsung di luar
mitokondria, kedua jalur ini berbeda. Pada awalnya, dua molekul asetil-KoA bersatu
untuk membentuk asetoasetil-KoAyang dikatalisis oleh tiolase sitosol. Asetoasetil-
KoA mengalami kondensasi dengan molekul asetoasedl- KoA lain yang dikatalisis
oleh HMG-KoA sintase untuk membentuk HMG-KoA yang direduksi menjadi
mevalonat oleh NADPH dan dikatdisis oleh HMG-KoA redukase. 
SREBP adalah suatu famili protein yang mengatur transkripsi berbagai gen
yang berperan dalam penyerapan dan metabolisme kolesterol serta lipid lain oleh
sel. Di jaringan, keseimbangan kolesterol diatur sebagai berikut Gambar 2-J.
Peningkatan kolesterol sel terjadi karena penyerapan lipoprotein yang mengandung
kolesterol oleh reseptot misalnya reseptor LDL atau scauenger recEtot3 penyerapan
kolesterol bebas dari lipoprotein yang kaya- kolesterol ke membran sel sintesis
kolesterol dan hidrolisis ester kolesteril oleh enzim ester kolesteril hidrolase.
Reseptor LDL apo B- 100, E terdapat pada permukaan sel di cekung-cekungan yang
diselubungi di sisi sitosolik membran sel oleh suatu protein yang disebut klatrin
clathrin . Reseptor glikoprotein menembus membran dengan regio pengikat B- 100
yang terletak di ujung terminal amino yang terpqan. Setelah terjadi pengikatan, LDL
diserap secara utuh melalui proses endositosis. Apoprotein dan ester kolesteril
kemudian dihidrolisis di lisosom, dan kolesterol dipindahkan ke dalam sel. Reseptor
didaur-ulang ke permukaan sel. Influla kolesterol ini menghambat transkripsi gen-
gen yaftg menyandi HMG-KoA sintase-HMG-KoA reduktase serta enzim-enzim lain
yang berperan dalam sintesis kolesterol serta reseptor LDL itu sendiri melalui jalur
SREBP sehingga secara terpadu menekan sintesis dan penyerapan kolesterol.
Kisaran normal kadar kolesterol plasma total pada manusia adalah 5,2 mmolL
dengan bagian terbesar berada dalam bentuk teresterifikasi. Di dalam plasma,
kolesterol diangkut di dalam lipoprotein Gambar 26-6, dan pada manusia, proporsi
tertinggi terdapat pada LDL. Kolesterol dari makanan mencapai keseimbangan
dengan kolesterol plasma dalam beberapa hari dan dengan kolesterol jaringan
dalam beberapa minggu. Ester kolesteril dalam makanan dihidrolisis menjadi
kolesterol yang kemudian diserap oleh usus bersama dengan kolesterol tak-
teresterifikasi dan lipid lain dalam makanan.
Thhap penentu laju utama dalam biosintesis asam empedu adalah di realrsi
kolesterol 7cr-hidrolailase Gambat 26-7. Aktivitas enzim ini diatur secara umpan-
balik melalui reseptor pengikat-asam empedu nukleus, yaitu reseptor farnesoid X
FXR. Jika ukuran kompartemen asam empedu dalam sirkulasi enterohepatik
meningkat, FXR diaktifkan dan translripsi gen 7cr-hidroksilase tertekan. ASPEK
KLINIS Kolesterol Serum Berkorelcrsi dengon lnsidens Aterosklerosis Penyokit
Jontung Koroner Meskipun peningkatan kadar kolesterol plasma diyakini merupakan
faktor utama yang mendorong aterosklerosis, kini diakui bahwa triasilgliserol juga
merupakan suatu faktor risiko yang berdiri sendiri. Aterosklerosis ditandai oleh
penimbunan kolesterol dan ester kolesteril dari lipoprotein plasma ke dinding arteri.
Penyakit yang menyebabkan peningkatan berkepanjangan kadar VLDL, IDL, sisa
kilomikron, dan LDL dalam darah mis. diabetes melitus, nefrosis lipid, hipotiroidisme,
dan penyakit hiperiipidemia lainnya sering disertai oleh aterosklerosis yang bersifat
prematur dan lebih parah. Makanan dapat Berperon Penfing dolqm Mengurongi
Kolesrerol Serum Faktor herediter memiliki peranan paling besar dalam menentukan
kadar kolesterol serum seseorang namun, faktor makanan dan lingkungan juga
berperan, dan yang paling bermanfaat adalah menggunakan asam lemak tak- jenuh
ganda dan tak-jenuh tunggal sebagai pengganti asam lemak jenuh dalam makanan.
Minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak biji bunga matahari mengandung
banyak asam lemak tak-jenuh ganda, sedangkan minyak zaitun mengandung
banyak asam lemak tak-jenuh tunggal. Di pihak lain, lemak mentega, lemak sapi,
dan minyak palem mengandung banyak asam lemak jenuh. Dibandingkan dengan
karbohidrat lain, sukrosa dan fruktosa menimbulkan efek yang lebih besar dalam
meningkatkan kadar lipid darah, terutama triasilgliserol.
Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau
dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai
ester kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk tersebut diangkut dalam lipoprotein
Bab 25. Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural
esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Senyawa ini disintesis
di banyak jaringan dari asetil-KoA dan merupakan prekursor semua steroid lain di
tubuh, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Sebagai
produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal
dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak, Lipoprotein berdensitas
rendah LDL plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester
kolesteril ke banyak jaringan. Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses
sintesis sekitar 700 mghari dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus
masing-masing menghasilkan sekitar l0oo dari sintesis total pada manusia.
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap 1 Sintesis mevalonat dari
asetil-KoA Gambar 26-1. 2 Pembentukan unit isoprenoid dari mevalonat melalui pe
ngeluaran CO, Gambar 26-2. 3 Kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk
skualen. 4 Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk, lanosterol. 5 Pembentukan
kolesterol dari lanosterol Gambar 26-3. Tirhap l-Biosintesis mevalonac HMG-KoA 3-
hidroksi-3-metilglutaril-KoA dibentuk melalui realsi-realsi yang digunakan di
mitokondria untuk membentuk badan keton Gambar 22-7. Namun, karena sintesis
kolesterol berlangsung di luar mitokondria, kedua jalur ini berbeda. Pada awalnya,
dua molekul asetil-KoA bersatu untuk membentuk asetoasetil-KoAyang dikatalisis
oleh tiolase sitosol. Asetoasetil- KoA mengalami kondensasi dengan molekul
asetoasedl- KoA lain yang dikatalisis oleh HMG-KoA sintase untuk membentuk
HMG-KoA yang direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH dan dikatdisis oleh HMG-
KoA redukase. ini adalah tahap regulatorik utama di jalur sintesis kolesterol dan
merupakan tempat kerja golongan obat penurun kadar kolesterol paling efektifl yaitu
inhibitor HMG-KoA reduktase golongan statin Gambar 26-1.

Anda mungkin juga menyukai