Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI MATERI METABOLISME LIPID DAN PROTEIN

Nama : Nicky Puspita Sari


NIM : 1803076
KLS : NRX IKM
MK : Ilmu Alamiah Dasar
1. Buatkan ringkasan tentang 2 video metabolisme lipid dan 3 video metabolisme lipid!
Jelaskan ringkasan per video

Ringkasan video Metabolisme Lipid

Lipid bersifat hidrofobik, oleh karena itu diperlukan protein pengangkut yang disebut
apoprotein. Senyawa lipid bersama apoprotein disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat
dibedakan berdasarkan densitas yaitu kilomikron, VLDL, IDL, LDL, HDL, dan Lp.
Metabolisme lipoprotein dibagi atas tiga jalur yaitu jalur eksogen yang menghasilkan
kilomikron, jalur endogen yang menghasilkan VLDL, IDL, LDL, dan metabolisme HDL
yang menghasilkan HDL.Lp. Metabolisme lipoprotein dibagi atastiga jalur yaitu:
1. Jalur eksogen yang menghasilkan kilomikron,
2. Jalur endogen yang menghasilkan VLDL, IDL, LDL,
3. Jetabolisme RCTP yang menghasilkan HDL.

1. Jalur Eksogen
Dalam makanan, lipid yang terbanyak yaitu trigliserida serta sejumlah kecil
fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol. Selain dari makanan, kolesterol juga berasal dari
hati. Lipid dalam usus yang berasal dari makanan disebut lipid eksogen. Dalam lambung,
lipid mengalami emulsifikasi oleh empedu menjadi partikel lebih kecil sehingga enzim
pencernaan dapat bekerja. Trigliserida dihidrolisis didalam usus oleh lipase pankreas dan
lipase usus menjadi asam lemak bebas dan monogliserida. Bersama empedu, asam lemak
bebas dan monogliserol dalam bentuk miselus masuk ke brush border enterosit untuk
diabsorbsi. Empedu dilepas kembali untuk didaur ulang dalam proses pengangkutan Dalam
enterosit, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedangkan kolesterol akan
mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester; keduanya bersama dengan fosfolipid dan
apoprotein akan membentuk lipoprotein yang disebut kilomikron nascent. Kilomikron
diakumulasi di apparatus Golgi dan disekresi ke sisi lateral enterosit, masuk ke saluran limf
dan akhirnya melalui duktus torasikus akan masuk ke dalam aliran darah. Kilomikron nascent
memiliki apo B-48, apoA-1, apoA-IV, dan mendapat apoC-II dan apoE dari HDL di kelenjar
limf dan darah. Trigliserida dalam kilomikron akan di hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase
(LPL, diaktifkan oleh apoC-II) yang berasal dari endotel kapiler di jaringan adiposa, jantung,
serta otot rangka, dan melepaskan asam lemak bebas (free fatty acid, FFA). Asam lemak
bebas yang dilepaskan diambil oleh miosit dan adiposit, dioksidasi untuk menghasilkan
energi atau diesterifikasi dan disimpan sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa. Bila asam
lemak bebas terdapat dalam jumlah besar, sebagian akan diambil oleh hati menjadi bahan
pembentuk trigliserida. Kilomikron yang kehilangan sebagian besar trigliseridanya akan
menjadi kilomikron remnan yang mengandung kolesterol ester dan akan dibawa ke hati
melalui ligan apoE Remnan kilomikron kaya akan kolesterol ester, dan merupakan komponen
lipid utama pada lesi aterosklerosis, yang dapat masuk ke subendotel dan selanjutnya
difagositosis oleh makrofag.Remnan kilomikron dibersihkan dari plasma oleh reseptor
lipoprotein dan akhirnya diambil dan didegradasi oleh hepatosit. Pembersihan plasma
termasuk sekuestrasi dalam celah Disse oleh heparan sulfat proteoglikan, keterlibatan LPL
dalam proses lebih lanjut dan mengikat sel permukaan, dan internalisasi yang dimediasi oleh
heparan sulfat proteoglikan

2. Jalur Endogen
Deposit lipid dalam hepatosit dimetabolisme menjadi trigliserida dan kolesterol ester.
Packaging trigliserida hati dengan komponen lain VLDL nascent dimediasi oleh enzim
microsomal triglyceride transfer protein (MTP). Trigliserida dan fosfolipid yang digunakan
untuk pembentukan VLDL disintesis dalam retikulum endoplasma, selanjutnya masuk ke
aparatus Golgi, menyatu dengan permukaan lumen hepatosit, melepaskan VLDL ke celah
Disse, dan masuk ke kapiler jaringan adiposa dan otot sebagai lipoprotein VLDL nascent
dengan apoB-100. Lipoprotein VLDL terdiri dari 85-90% lipid (55% trigliserida, 20%
kolesterol, 15% fosfolipid) dan 10-15% protein. Apoprotein apoB-100 merupakan bentuk
hepatik dari apoB. Selain itu, VLDL juga berisi apoE dan apoCs yang didapat dari HDL
dalam sirkulasi. Trigliserida VLDL akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) dan
hepatic lipase (HL) menjadi asam lemak bebas. Lipoprotein VLDL dikonversi ke IDL yang
hanya mengandung apoB dan apoE. Lipoprotein IDL dapat diambil oleh reseptor LDL (LRP,
low density lipoprotein receptorrelated proteins) di hati. Lipoprotein IDL dengan apoE
normal dihidrolisis oleh LPL dan HL menjadi LDL. Lipoprotein LDL merupakan lipoprotein
yang paling banyak mengandung kolesterol dan merupakan produk akhir dari hidrolisis
VLDL yang dimediasi lipase. Sekitar 70% kolesterol plasma total terdapat di dalam LDL.
Lipoprotein LDL terdiri dari 75% lipid (35% kolesterol ester, 10% kolesterol bebas, 10%
trigliserida, 20% fosfolipid) dan 25% protein. Sebagian kolesterol LDL akan dibawa ke hati
dan jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang
mempunyai reseptor kolesterol-LDL, dimediasi oleh apoB-100. Lipoprotein LDL didegradasi
di hepatosit dan akan melepaskan kolesterol yang digunakan untuk biosintesis VLDL dan
sintesis membran atau menjadi prekursor biosintesis asam empedu. Asam empedu dan
kolesterol bebas dibawa ke kantong empedu. Sebagian kecil kolesterol-LDL masuk ke
subendotel, mengalami oksidasi, ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) makrofag, dan
difagositosis oleh makrofag yang akan menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak kadar
kolesterol-LDL dalam plasma, maka makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan
ditangkap oleh makrofag. Jumlah kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar
kolesterol yang terkandung dalam LDL.

3. Jalur Reverse Chlolesterol Transport (RCTP)


HDL merupakan partikel paling kecil yang disintesis dalam hati dan usus, dan
mengandung 50% lipid dan 50/% protein, dengan apoprotein apoA-I dan apoA-II, dimana
HDL dapat dibagi berdasarkan densitasnya menjadi HDL2 dan HDL3. Hepatosit dan
enterosit dapat mengeluarkan kolesterol dari tubuh melalui saluran empedu dan usus. Di hati,
kolesterol diekskresi ke empedu secara langsung atau sesudah konversi ke asam empedu.
Kolesterol dalam sel-sel perifer ditranspor dari membran sel perifer ke hati dan usus melalui
proses reverse cholesterol transport yang difasilitasi oleh HDL. Lipoprotein HDL nascent
disintesis dalam usus dan hati. HDL dilepaskan sebagai partikel kecil yang miskin kolesterol,
berbentuk gepeng, dan mengandung apoA-I, apoC, dan apoE. HDL nascent akan mengambil
kolesterol dari makrofag; untuk itu, kolesterol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke
permukaan membran makrofag oleh transporter adenosine triphosphate-binding cassette A-1
(ABCA-1). Proses ini menghasilkan bentuk cakram HDL dan mendapat tambahan kolesterol
unesterified dari perifer. Dalam HDL, kolesterol diesterifikasi oleh lecitin-cholesterol
acyltransferase (LCAT) menjadi kolesterol ester. Kolesterol ester yang lebih hidrofobik akan
pindah ke inti HDL, dan HDL yang telah mendapat lebih banyak kolesterol ester menjadi
bentuk sferis. Tambahan apoprotein dan lipid ditransfer ke HDL dari permukaan kilomikron
dan VLDL selama lipolisis.1,5, 7,9,10 Kolesterol HDL ditranspor ke hepatosit secara
langsung dan tidak langsung. Kolesterol ester HDL ditransfer ke lipoprotein yang berisi apoB
(VLDL, IDL, LDL) untuk pertukaran dengan trigliserida oleh cholesterol ester transfer
protein (CETP). Kolesterol ester ditranspor ke hati setelah konversi VLDL ke IDL dan ke
LDL, kemudian diambil oleh reseptor LDL. Jalur ini bekerja tidak langsung karena transfer
kolesterol ester lipoprotein-apoB menghasilkan partikel kaya kolesterol yang mungkin
diambil oleh sel busa dalam plak aterosklerosis sebelum dibersihkan oleh hati5 dan
dibersihkan dari sirkulasi melalui endositosis yang dimediasi reseptor LDL. HDL kolesterol
dapat juga diambil secara langsung oleh hepatosit melalui scavenger receptor class BI (SR-
BI), yaitu reseptor permukaan sel yang memediasi transfer selektif dari lipid ke dalam sel
Lipoprotein HDL mengalami remodeling dalam plasma oleh berbagai protein transfer lipid
dan lipase. Protein transfer fosfolipid berefek pada transfer fosfolipid dari lipoprotein lain ke
HDL. Setelah pertukaran lipid yang dimediasi CETP HDL yang kaya trigliserida menjadi
substrat yang lebih baik dari lipase hati, yang menghidrolisis trigliserida dan fosfolipid untuk
menghasilkan smaller HDL. Enzim yang berperan yaitu endothelial lipase menghidrolisis
fosfolipid HDL, dan menghasilkan smaller HDL yang dikatabolisme lebih cepat. Remodeling
HDL memengaruhi metabolisme, fungsi, dan konsentrasi HDL plasma.
Reverse cholesterol transport memerlukan HDL. HDL mengantar kolesterol ke hati
melalui tiga mekanisme, yaitu: 1) Sebagian besar kolesterol ester HDL ditransfer dari HDL
ke VLDL, IDL, LDL oleh cholesterol ester transfer protein (CETP), dan VLDL, IDL, dan
LDL remnan diambil oleh hati. Secara tidak langsung, HDL mengantar kolesterol ester ke
hati. 2) HDL dapat terikat ke reseptor SR-BI, yang memfasilitasi pemindahan langsung
kolesterol dari HDL oleh hati. 3) Reseptor hepatosit dapat berinteraksi dengan HDL untuk
memindahkan HDL

Ringkasan video Metabolisme Protein

Protein yang telah dikonsumsi dari makanan yang kita makan akan dicerna menjadi
kompenen terkecil, yaitu asam amino. Terdapat 20 asam amino yang akan melewati proses
yang berbeda-beda untuk diubah menjadi energi. Terdapat 2 kelompok protein yang akan
dirubah menjadi Asetil KoA, dimana kelompok kedua yang terdiri dari Alanin, Cystein,
Lisin, Hidroksiprolin, Serin, Treonin yang akan diubah dulu enjadi Asam Phyruvat sebelum
menjadi Asetil KoA yang mengeluarkan CO2.
Dan kelompok lainnya yang berubah menjadi Asetil KoA dengan berubah terlebih
dahulu menjadi Asetoasetat, dimana kelompok tersebut adalah Leusin, Lysin, Phenilalanin,
Triptopan, dan Tyrosin. Setelah Asetil KoA terbentuk, dengan bantuan Aseloasetat akan
terbentuk Sitrat yang akan berubah menjadi Isositrat dan berubah menjadi alpha ketoglutarat.
Pada titik ini terdapat asam amino yang bisa langsung masuk yaitu Ardinin, Hystidin,
Glutamin dan Prolin. Keempat asam amino tersebut akan berubah menjadi glutmat sebelum
menjadi alpha ketoglutarat. Dari Alpha Ketoglutarat akan berubah menjadi Suksinil KoA dan
terdapat 4 asam aino yang bisa langsung masuk yaitu Isolusin, Metionoin, dan Farin. Setelah
terbentuk Suksinil KoA maka akan terbentuk Succinat yang akan berubah menjadi Fumarat
dengan asam amino yang langusng masuk yaitu tyrosin dan phenilalanin, berubah menjadi
Malat dan hingga berubah menjadi Oksaloasetat.
Di dalam tubuh asam amino akan melalui proses transaminasi yanga kan membentuk
nitrat. Nitrat yang tinggi akan mengakibatkan pembentukan amoniak (komponen toksit dalam
tubuh). Agar tidak berbahaya tubuh maka akan diubah menjadi urea, yang terjadi melalui
beberapa tahap yaitu transaminase, deaminase, pemindahan amoniak, dan baru terjadi siklus
area.
2. Jelaskanlah dampak bagi tubuh jika kelebihan protein!
a. Berat badan bertambah
Diet tinggi protein memang dapat membantu penurunan berat badan. Namun,
penurunan berat badan ini hanya bersifat jangka pendek. Kelebihan protein yang
dikonsumsi disimpan sebagai lemak, sedangkan kelebihan asam amino diekskresikan.
Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu.
b. Bau mulut
Konsumsi protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika
Anda membatasi asupan karbohidrat. Hal ini terjadi karena tubuh memasuki fase
metabolisme yang disebut ketosis saat mengonsumsi banyak protein. Kondisi ini bisa
memicu bahan kimia yang mengeluarkan bau tak sedap.
c. Sembelit
Diet tinggi protein yang membatasi asupan karbohidrat biasanya rendah serat. Kondisi
ini dapat memicu konstipasi. Meningkatkan asupan air dan serat dapat membantu
mencegah sembelit.
d. Diare
Konsumsi terlalu banyak susu dapat memicu diare. Kondisi ini akan terjadi terlebih jika
tubuh Anda tidak toleran pada laktosa.
e. Dehidrasi
Sebuah penelitian menemukan asupan protein yang tinggi membuat tingkat hidrasi
tubuh justru menurun. Minimalisasi risiko ini dengan meningkatkan asupan air,
terutama jika Anda aktif berkegiatan.
f. Kerusakan ginjal
Asupan protein yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada orang dengan penyakit
ginjal. Artinya, asupan tinggi protein dapat memperparah kerusakan ginjal. Hal ini
terjadi karena kelebihan nitrogen dalam asam amino yang membentuk protein. Ginjal
yang rusak harus bekerja lebih keras untuk menyingkirkan nitrogen tambahan dan
produk sisa metabolisme protein.
g. Risiko kanker meningkat
Studi menunjukkan bahwa diet tinggi protein yang berbasis daging merah dapat
meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker. Konsumsi lebih
banyak daging merah dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, payudara, dan
prostat. Para ilmuwan percaya hal tersebut disebabkan oleh senyawa karsinogenik dan
lemak yang ditemukan dalam daging merah.
h. Penyakit jantung
Konsumsi banyak daging merah dan olahan susu berlemak dapat menyebabkan
penyakit jantung.
i. Kehilangan kalsium
Diet tinggi protein berbasis daging dapat menyebabkan kehilangan kalsium. Hal ini
bisa bisa berkontribusi dalam memicu osteoporosis dan kerusakan tulang lainnya.

3. Jelaskanlah bagaiamankah dan kapan terjadinya proses penggunaan protein


menjadi energi!
Makanan yang sudah dikonsumsi dan masuk ke organ pencernaan akan dipecah oleh
enzim yang ada di dalam sistem pencernaan kita. Melalui reaksi katabolisme, protein
dipecah menjadi asam amino. Asam amino ini bisa digunakan sebagai sumber energi
ketika tubuh membutuhkannya. Asam amino juga bisa didaur ulang untuk membuat
protein atau dioksidasi menjadi urea.
Makanan dengan protein akan dikunyah dan masuk kedalam perut yang mengandung
asam klorida dan enzim pepsin. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, dalam perut, protein
yang masuk ke lambung oleh HCL akan diturunkan atau dinaikkan Ph nya menjadi 1,5-
3,5. Setelah penurunan Ph, enzim pepsin akan memecah molekul protein yang besar
menjadi rantai polipeptida atau asam amino pembentuknya.
Dari lambung, protein akan masuk kedalam usus kecil yang memiliki hormon
pencernaan sekretin dan CCK. Asam klorida dari lambung menyebabkan makanan bersifat
asam, asam dapat menyebabkan usus kecil terluka. Dilansir dari BCcampus Open
Textbooks, oleh karena itu, sekretin dan CCK mendorong pankreas mensekresikan
natrium bikarbonat untuk menetralkan sifat asamnya.
Proses pemecahan protein dalam usus kecil disebut dengan proteolysis. Proteolisis
dimulai saat makanan masuk ke usus kecil dan menyentuh enterokinase yang menempel di
dinding usus, kerja enterokinase seperti alarm bangun untuk para enzim. Enterokinase
membangunkan enzim tripsin yang tertidur dan mengaktifkannya. Enzim tripsin yang
tertidur juga ikut membangunkan temannya, yaitu enzim kemotripsin. Setelah enzim aktif,
pemecahan protein kembali berlangsung oleh enzim kemotripsin, tripsin, erepsin, dan
peptidase yang bertugas memecah molekul kompleks protein menjadi asam amino.

Setelah metabolisme protein selesai, asam amino akan dikirim ke hati melalui aliran
darah untuk kemudian digunakan dalam metabolisme karbohidrat. Asam amino digunakan
untuk membentuk protein yang akan membantu pada metabolisme karbohidrat. Dari gambar
terlihat jenis-jenis asam amino yang membantu proses metabolisme glukosa untuk
menghasilkan energi. Tanpa adanya asam amino-asam amino tersebut, pembuatan energi
untuk tubuh tidak tejadi.
4. Jelaskanlah bagaimanakah proses penyimpanan lipid dalam tubuh kita!
Lemak berfungsi untuk membantu metabolisme vitamin larut lemak, yaitu vitamin
A,D,E,K, berperan dalam sintesis hormon, dan menjadi sumber energi cadangan ketika tubuh
kehabisan karbohidrat yang merupakan sumber energi utama. Di dalam tubuh terdapat
jaringan yang disebut jaringan adiposa. Jaringan ini adalah jaringan yang berfungsi untuk
menampung lemak-lemak yang masuk ke dalam tubuh. Jumlah sel adiposa tergantung dengan
dengan jumlah lemak yang masuk, semakin banyak lemak masuk maka semakin banyak sel
adiposa yang terbentuk untuk menampung lemak.
Ketika lemak-lemak tersebut tidak digunakan sebagai cadangan energi, maka lemak
tersebut akan terakumulasi dan menyebabkan kenaikan berat badan. Sebaliknya, jika Anda
melakukan diet yang baik dan menerapkan olahraga teratur, lemak akan terpakai dan tidak
terkumpul di dalam sel adiposa. Lemak tidak hanya didapatkan dari berbagai makanan yang
berlemak saja. Makanan yang mengandung karbohidrat bisa diubah menjadi lemak di dalam
tubuh jika jumlahnya terlalu banyak.

5. Jelaskanlah proses trasnportasi lipid dalam tubuh.

Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan
hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi
(Guyton, 2007). Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol,
trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur
lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah.

Lemak tidak larut dalam air, berarti lemak juga tidak larut dalam plasma darah. Agar
lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka di dalam plasma darah, lemak akan
berikatan dengan protein spesifik membentuk suatu kompleks makromolekul yang larut
dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini
disebut lipoprotein. Berdasarkan komposisi, densitas, dan mobilitasnya, lipoprotein
dibedakan menjadi kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density lipoprotein
(LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang
berbeda dan dipecah serta dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Lemak dalam darah
diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen

Anda mungkin juga menyukai