6 Pintu اب
ٌ َب Baabun
9 Pensil ص
ِ صاَ قَلَ ٌم ال َّر Qolamur Rososi
11 Guru س
ٌ ُم َد ِّر Mudarrisun
12 Murid ٌ ِطَال
ب Thoolibun
13 Sekolah ٌ سة
َ َم ْد َر Madrosatun
Jika isim/bendanya adalah Muannats, maka warnanya juga harus menggunakan warna
Muannats.
Contohnya:
ت َأ ْح َم ٌر
ُ ال َب ْي
Rumah itu berwarna merah
Pada kata tersebut warna merahnya menggunakan Ahmarun karena kata Al Baitu adalah
isim Mudzakkar. Ahmarun adalah warna merah untuk isim Mudzakkar
Pada kata tersebut warna merahnya menggunakan Hamroun karena kata Al Zahrotu adalah
isim Muannats. Hamroun adalah warna merah untuk isim Muannats.
1 اح ٌد
ِ َو 6 ٌستَّة
ِ
2 ِ َِإ ْثن
ان 7 ٌس ْب َعة
َ
3 ٌثَاَل ثَة 8 ٌثَ َمنِيَة
1 ٌاح َدة
ِ َو 5 ٌ َخ ْم
س
2 ِ َِإ ْثنَت
ان 7 س ْب ٌع
َ
3 ٌ ثَاَل
ث 8 ٌثَ َمن
4 َأ ْربَ ٌع 9 س ٌع
ْ ِت
5 ٌ َخ ْم
س 10 ٌش َرة
َ َع
Jadi ada sedikit perbedaan antara bilangan untuk Isim Mudzakar dan Isim Muanats. Jika
isimnya adalah isim Mudzakkar, maka penggunaan angkanya menggunakan angka yang
tertera pada kotak pertama. Sedangkan jika isimnya adalah isim Muannats, maka gunakan
angka yang ada di kotak kedua
04 : Hewan/Binatang
No Kosa kata
Arti Ejaan
Dhomir
No. Dhomir
Muttashil
Arti
9 َأ ْن ُت ْم ُك ْم kamu (3 orang laki-laki) /biasa disebut “kalian”
Dhomir
No. Dhomir
Muttashil
Contoh Arti
1 ه َُو ُه ِك َتا ُب ُه Buku milik Dia (laki-laki) (1 orang)
2 ُه َما ُه َما ِك َتا ُب ُه َما Buku milik Dia (laki-laki) (2 orang)
4 ِي
َ ه هَا Fِك َتا ُب َها Buku milik Dia (perempuan) (1 orang)
5 ُه َما ُه َما ِك َتا ُب ُه َما Buku milik Dia (perempuan) (2 orang)
7 َأ ْن َت َك ِك َتا ُب َك Buku milik kamu (laki-laki) (1 orang)
8 َأ ْن ُت َما ُك َما Fِك َتا ُب ُك َما Buku milik kamu (laki-laki) (2 orang)
9 َأ ْن ُت ْم ُك ْم مFْ ِك َتا ُب ُك Buku milik kamu (laki-laki) (3
orang)/biasa disebut “kalian”
10 ِ َأ ْن
ت ِك ِِك َتا ُبك Buku milik kamu (perempuan) (1
orang)
11 َأ ْن ُت َما ُك َما Fِك َتا ُب ُك َما Buku milik kamu (perempuan) (2
orang)
12 ََّأ ْن ُتن َُّكن َِّك َتا ُب ُكن Buku milik kamu (perempuan) (3
orang)/biasa disebut “kalian”
Dhomir Muttashil terletak dibelakang Isim, dalam contoh di atas isimnya adalah ٌِكتَاب
yang
artinya adalah BUKU. Kata tersebut bisa diganti dengan Isim yang lain sesuka Anda. Masih
bingung?
Subjek dalam Bahasa Arab ada 14.Berarti bentuk Fi'il Madhi pun berubah menjadi 14
macam juga. Tetapi ini tidak sulit, perubahan bentuknya hanya berupa penambahan beberapa
huruf di depan, belakang atau depan dan belakang dari Fi'il Madhi tersebut.
Penambahan
Subjek Contoh Arti
belakang
ُه َما ا سا َ َج َل Dia (2 orang laki2) sudah duduk
ُه ْم وا سوا ُ َج َل Mereka (laki2) sudah duduk
ِي َ ه ْت س ْت َ َج َل Dia (1orang perempuan) sudah duduk
ُه َما َتا س َتا َ َج َل Dia (2 orang perempuan) sudah duduk
َأ ْن َت َت َج َل ْس َت Kamu (1 orang laki2) sudah duduk
َأ ْن ُت َما ُت َما َج َل ْس ُت َما Kamu (2 orang laki2) sudah duduk
َأ ْن ُت ْم ُت ْم َج َل ْس ُت ْم Kalian (laki2) sudah duduk
تِ َأ ْن تِ تِ َج َل ْس Kamu (1 orang perempuan) sudah duduk
َأ ْن ُت َما ُت َما َج َل ْس ُت َما Kamu (2 perempuan) sudah duduk
Subjek dalam Bahasa Arab berjumlah 14. Sehingga Fi'il juga berubah bentuk menjadi 14 macam. Perubahan
bentuk ini hanya berupa penambahan huruf di depan atau/dan belakang fi'il Mudhari'tersebut.
Penambahan
Subjek Contoh Arti
belakang Depan
َ َأ ْن
ت - ت َ سُ ِتَ ْجل Kamu (lk)(1) sedang duduk
ِ َأ ْن
ت ْي َن ت
َ س ْي َنِ ِتَ ْجل Kamu (pr)(1) sedang duduk
Bahasa Arab Pemula 14 : Tabel Tashrif Lughawi Fi'il Madhi dan Mudhari'
Pada pembahasan Tashrif Lughawi Fi'il Madhi dan Tashrif Lughawi Fi'il Mudhari' kita sudah belajar tentang
tashrif atau perubahan bentuk fi'il berdasarkan ke 14 Dhomir atau kata gantinya.
Pada kali ini saya hanya akan memberikan sebuah tabel tashrif lughawi fi'il madhi dan mudhari. Semoga
bisa mempermudah kita dalam memahami Tashrif Lughawi Fi'il Madhi dan Mudhari'. Berikut ini tabelnya:
Assalamu'alaikum, sampai berjumpa kembali di blog Belajar Bahasa Arab seri ke-15. Pada seri ini kita akan
belajar tentang Fi'il Amr (ر ْ . Apa itu Fi'il Amr? Fi'il Amr adalah kata kerja yang merupakan
ِ )الفِ ْع ُل االَ ْم
suatu perintah kepada orang lain. Singkat kata, Fi'il Amr adalah Kata Perintah. Siapa yang diperintah?
Orang yang dapat kita perintah adalah orang yang menjadi lawan bicara kita. Tidak mungkin kita
memerintah diri kita sendiri atau memerintah orang yang tidak ada.
Kata yang berwarna biru tersebut adalah Fi'il Amr atau Kata Perintah.
Pada artikel sebelumnya kita telah belajar tentang pengertian Fi'il Amr. Pada seri ke-16 ini kita akan belajar
tentang Tashrif Fi'il Amr. Masih ingat pengertian Tashrif kan? yupz, Tashrif adalah perubahan bentuk suatu
kata Bahasa Arab ke dalam bentuk yang lain. Sebagai contoh kita telah belajar Tashrif Fi'l Madhi dan
Tashrif Fi'il Mudhari' pada pelajaran sebelumnya.Ternyata bukan hanya Fi'il Madhi dan Fi'il Mudhari' saja
yang mempunyai Tashrif. Fi'il Amr juga mempunyai Tashrif.
Pada Seri sebelumnya kita sudah belajar bahwa Fi'il Amr atau kata perintah dalam Bahasa Arab hanya
ditujukan untuk lawan bicara atau kata ganti orang kedua. Kata ganti orang kedua ini bisa Mufrod,
Mutsanna, ataupun Jamak. Masih ingat tabel Dhomir pada Seri ke-10? Jika Anda lupa silahkan lihat kembali
dengan Klik di sini. Pada seri tersebut kita telah belajar bahwa Dhomir atau kata ganti dalam bahasa arab
ada 14. Dari ke 14 dhomir tersebut mana saja yang termasuk kata ganti orang ke 2?
Yupz.. Jawaban Anda benar sekali. Dari 14 Dhomir tersebut ada 6 yang termasuk kata ganti orang kedua.
Supaya lebih jelas saya cantumkan kembali tabel Dhomir pada Seri-10 :
Yang berwarna Biru tersebut adalah yang termasuk Kata ganti orang ke 2.
Bentuk Fi'il Amr berubah sesuai orang yang diperintahnya. Supaya lebih jelas kita langsung ke contoh saja.
Kata perintah untuk Duduk adalah :
ِْإجْ لِس
(Duduklah!)
ِ َأ ْن
ت ِإجْ لِ ِسى kamu Duduk!
(perempuan) (1 orang)
Pada seri Ke-17 ini kita akan belajar bagaimana cara membuat Fi'il Amr. Pada kali ini kita akan belajar
membuat Fi'il Amr dari 4 pola kata yang berbeda. Sebenarnya ada banyak pola dalam membentuk Fi'il Amr,
tetapi dalam artikel ini saya akan menguraikan 4 cara saja yang menurut saya banyak dipakai.
Pada cara I kita akan belajar membuat Fi'il Amr dari kata yang berpola atau berwazan
1. Kita pakai Fi'il Mudhari' dari kata tersebut (yang berwarna merah)
3. Harokat huruf terakhir ( )لyang semula adalah Dhommah ( َ ) kita ganti menjadi Sukun ( ْ )
ُ ُأ ْف
Sehingga kata Perintah dari kata di atas adalah ْعل
Beberapa contoh Fi'il yang mengikuti pola ini adalah :
َُي ْدرُس
َي ْق ُت ُل-َق َت َل Membunuh ُأ ْق ُت ْل Bunuh!
Pada cara ke II kita akan belajar membuat Fi'il Amr yang berpola :
2. Huruf ي
pada huruf pertama di atas kita ganti dengan (i) ِإ
3. Huruf terakhir harokatnya di sukun.
Sehingga bentuk Fi'il Amr dari يَ ْف ِع ُل- فَ َع َلadalah ِْإ ْف ِعل
Beberapa contoh dari pola ini adalah:
Fi'il Amr bagian keempat ini adalah tulisan terakhir dari 4 seri tulisan tentang Fi'il Amr. Pada Seri Bahasa
Arab Pemula ke 17 (bagian ketiga) kita sudah belajar 2 cara membuat Fi'il Amr. Saat ini kita akan belajar
kelanjutannya. Yaitu cara 3 dan cara 4. Baik langsung saja kita mulai :
Cara ke 3 ini kita gunakan apabila Fi'il yang akan kita ubah berpola :
1. Kita gunakan Fi'il Mudhari' dari F'il tersebut (yang berwarna merah)
2. Huruf Ya ( ) ي
َ
3. Sukunkan huruf terakhir.
Sehingga bentuk Fi'il Amr dari Fi'il yang berpola يُفَ ِّع ُل- فَ َّع َلadalah ْفَ ِّعل
Mudah bukan?
Sehingga bentuk Fi'il Amr dari Fi'il yang berpola يُفَا ِع ُل- فَا َع َلadalah ْفَا ِعل
Selesai juga akhirnya bab tentang Fi'il Amr. Apabila ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar di
bawah. Selamat Belajar !
Fi'il Amr bagian keempat ini adalah tulisan terakhir dari 4 seri tulisan tentang Fi'il Amr. Pada Seri Bahasa
Arab Pemula ke 17 (bagian ketiga) kita sudah belajar 2 cara membuat Fi'il Amr. Saat ini kita akan belajar
kelanjutannya. Yaitu cara 3 dan cara 4. Baik langsung saja kita mulai :
Cara ke 3 ini kita gunakan apabila Fi'il yang akan kita ubah berpola :
1. Kita gunakan Fi'il Mudhari' dari F'il tersebut (yang berwarna merah)
2. Huruf Ya ( )ي
َ
3. Sukunkan huruf terakhir.
Sehingga bentuk Fi'il Amr dari Fi'il yang berpola يُفَ ِّع ُل- فَ َّع َلadalah ْفَ ِّعل
Mudah bukan?
Selanjutnya kita akan membuat Fi'il Amr dari Fi'il yang berpola
Isim Isyarah adalah isim yang digunakan untuk menunjuk sesuatu. Menunjuk bagaimana maksudnya?.
Misalnya ada sebuah Meja. Bagaimana cara Anda menunjuk meja tersebut? Yupz benar sekali. Kita akan
mengatakan "Ini Meja..." atau "Itu Meja...". Jadi isim isyarah jika saya jelaskan dengan bahasa yang
sederhana, adalah kata yang digunakan untuk menunjuk "ini" dan "itu" dalam Bahasa Arab tentunya.
Memang tidak susah. Tetapi ada beberapa aturan yang harus kita pelajari dalam pembahasan Isim Isyarah
ini. Dalam Bahasa Arab Pemula 5 kita sudah belajar tentang Isim Mudzakkar dan Muannats, sedangkan
Bahasa Arab Pemula 6 kita belajar tentang Isim Mufrod, Mutsanna, dan Jamak. Kedua pembahasan itu akan
kita terapkan secara bersama-sama dalam Isim Isyarah ini.
Agar lebih mudah dalam mempelajarinya, Isim Isyarah diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
Jika benda yang ditunjuk adalah Mutsanna maka menggunakan هَ ِذ ِه
Contohnya: ٌ( هَ ِذ ِه َم ْد َر َسةini sebuah sekolah), Pada contoh tersebut isim yang ditunjuk adalah isim
Muannats tunggal.
Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan َ تِ ْل
ك
Contohnya adalah َ ( تِ ْلItu sebuah sekolah). Kata yang ditunjuk adalah Muannats Mufrod.
ٌك َم ْد َر َسة
B. Isim Isyarah untuk menunjuk isim Mutsanna (berjumlah 2)
Jika benda yang ditunjuk adalah Muannats, maka menggunakan ك َ ِتَان
Contohnya adalah ان
Mufrod.
ِ َك َم ْد َر َستَ ِ( تَانItu dua buah sekolah). Kata yang ditunjuk adalah Muannats
C. Isim Isyarah untuk menunjuk isim Jamak (berjumlah lebih dari 2)
Isim Isyarah dalam bentuk Jamak ini pembagiannya bukan berupa Mudzakkar dan Muannats, tetapi untuk
Isim yang Berakal dan Tidak Berakal.
Jika Isim Jamak yang berakal tersebut berada dekat, maka menggunakan هَُؤ الَ ِء
Contohnya: ُ( هَُؤ الَ ِء الطُالَّبMereka ini para siswa).
Jika Isim Jamak yang berakal tersebut berada Jauh, maka menggunakan َ ُأولَِئ
ك
Contohnya: َ ( ُأولَِئMereka itu para siswa)
ُك الطُالَّب
2. Isim Isyarah untuk menunjuk isim Jamak yang TIDAK Berakal
Jika Isim Jamak yang Tidak Berakal tersebut berada dekat, maka menggunakan هَ ِذ ِه
Contohnya: ٌ( هَ ِذ ِه ُكتُبIni adalah buku-buku).
Jika Isim Jamak yang Tidak Berakal tersebut berada Jauh, maka menggunakan َ تِ ْل
ك
Contohnya: َ ( تِ ْلitu adalah buku-buku)
ٌك ُكتُب
Keterangan:
Isim Berakal adalah isim dari Manusia, misalnya orang muslim, orang mu'min, pembeli, guru dan
lainnya.
Isim Tidak Berakal adalah Isim yang berupa benda mati atau hewan (selain manusia)
Kata ٌ ُكتُبpada contoh Isim Jamak Tidak berakal, adalah bentuk jamak dari buku ( ٌ) ِكتَاب
Bahasa Arab Pemula 21 : Harfu Jar
Sebelum saya sampaikan tentang pengertian Majrur sebagaimana telah saya janjikan sebelumnya, saya akan
َ ). Dhorof (Dhorfun) jika saya jelaskan dengan bahasa
ُ ْظر
menyampaikan terlebih dahulu tentang Dhorof (ف
saya adalah kata dalam Bahasa Arab yang menyatakan Posisi tempat dan waktu.
ُ ْال َم َك
A. Dhorfu Makan (ان ُ ْ)الظَر
ف
Yaitu Dhorof yang membahas tentang posisi-posisi Tempat dalam Bahasa Arab. Beberapa Dhorof Makan
dapat Anda lihat di tabel berikut:
Yaitu Dhorof yang membahas tentang posisi-posisi Waktu dalam Bahasa Arab. Beberapa Dhorof Makan
dapat Anda lihat di tabel berikut:
Assalamu'alaikum. Seperti yang telah saya janjikan pada Bahasa Arab Pemula 21, pada kali ini saya akan
membahas tanda-tanda jar. Sebagaimana telah kita pelajari dalam pelajaran sebelumnya, Isim yang
terletak setelah Harfu Jar dan Dhorof akan menjadi Majrur. Bagaimana bentuk majrur tersebut? Itulah yang
saya maksudkan dengan 'alamatu jar atau tanda-tanda Jar yang akan sama-sama kita pelajari kali ini.
Apabila ada salah satu huruf Jar atau Dhorof mendahului isim mufrod, maka tanda jar nya adalah Kasroh
pada huruf terakhir isim tersebut. Perhatikan contoh berikut:
Apabila ada salah satu huruf Jar atau Dhorof mendahului isim mutsanna, maka tanda jar nya adalah Ya'.
Perhatikan contoh berikut:
Apabila ada salah satu huruf Jar atau Dhorof mendahului isim Jamak Mudzakkar Salim, maka tanda jar nya
adalah Ya'. Perhatikan contoh berikut:
Apabila ada salah satu huruf Jar atau Dhorof mendahului isim Jamak Muannats Salim, maka tanda jar nya
adalah Kasroh. Perhatikan contoh berikut:
Jumlah ismiyah adalah kalimat dalam bahasa Arab yang terdiri dari 2 kelompok isim (kata benda), isim
yang pertama adalah mubtada', dan isim yang kedua adalah khobar. Jumlah ismiyah termasuk jumlah
mufidah, yaitu kalimat yang maknanya dapat kita pahami dengan sempurna.
الفَصْ ُل َج ِم ْي ٌل
Kelas itu bagus
Mubtada' adalah Setiap Isim (Kata Benda Bahasa Arab) yang terletak di awal kalimat.
Kaidahnya adalah sebagai berikut:
Setiap Isim (Kata Benda Bahasa Arab) yang berada di AWAL kalimat adalah Mubtada'. Sebagai
contoh:
ٌ الفَصْ ُل نَ ِظي
ْف
Kelas itu bersih
Tebak mana Mubtada' dari dua kalimat di atas? ya betul sekali, Mubtada'nya adalah ُ ال ِكتَابdan
الفَصْ ُل.
Apa itu MARFU'? Salah satu tanda Rafa' adalah berharokat Dhommah. Anda perhatikan kedua
Mubtada' pada contoh di atas! Berharokat Dhommah bukan?
Khobar adalah kata benda marfu' yang terletak setelah Mubtada' dan bersama dengan Mubtada'
membentuk Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna). Dengan kata lain Jumlah Mufidah itu tersusun
atas Mubtada' dan khobar. Fungsi khobar adalah untuk memberi "kabar" atau penjelasan dari
Mubtada'. sebagai contoh perhatikan kalimat berikut:
ُ البَي
ْت َج ِم ْي ٌل
Artinya Rumah itu bagus, Kata َج ِم ْي ٌلmemberi keterangan kata sebelumnya. Jika hanya tertulis
kata ُ البَيsaja yang artinya Rumah itu maka akan timbul pertanyaan : Rumah itu kenapa?
ْت
sehingga kata لٌ َج ِم ْيdapat memberi kita pengertian yang sempurna bahwa rumah itu bagus.
Khobar selalu Marfu'. salah satu tanda Rafa' adalah berharokat Dhommah.
Jumlah Fi'liyah adalah kalimat dalam bahasa Arab yang terdiri dari Fi'il (Kata kerja) dan Fa'il
(pelaku). Jumlah Fi'liyah sudah bisa dikatakan sebagai Jumlah Mufidah karena sudah
menjelaskan maksud kalimat dengan penjelasan yang dapat difahami. Satu hal lagi, Jumlah
Fi'liyah selalu diawali dengan Fi'il (Kata kerja) di awal kalimatnya. jadi, walaupun terdiri dari Fi'il
dan Fa'il, jika yang menjadi awal kalimat bukan Fi'il maka bukan termasuk Jumlah Fi'liyah.
َ ََذه
ب ُم َح َّم ٌد
Muhammad sudah pergi
ت ُأ ِّمى
ْ ََغ َسل
Ibuku sudah mencuci
Fa'il adalah Isim (kata benda) yang terletak di belakang Fi'il (kata kerja) dan menunjukkan bahwa
Isim tersebut yang melakukan pekerjaan. Lihat kalimat-kalimat berikut:
Kata yang berwarna biru menunjukkan pelaku yang melakukan "pekerjaan" dan terletak setelah
Fi'il (yang berwarna hitam). Kata yang berwarna biru tersebut adalah FA'IL.
Akan tetapi bila kata yang berwarna biru terletak di depan Fi'il (kata kerja), maka bukan Fa'il. Akan
tetapi Mubtada'. Jadi Fa'il hanya terletak setelah Fi'il.
Bahasa Arab Pemula 29 : Maf'ul Bih
Maf'ul Bih adalah kata benda yang dikenai suatu pekerjaan, atau sering kita sebut "obyek". Dalam
kitab Nahwu Wadhih pengertian Maf'ul Bih adalah:
Jadi Maf'ul Bih adalah "yang dikenai" pekerjaan. Lihat kalimat berikut:
Mana Maf'ul Bih nya? Maf'ul Bihnya adalah َ ال ِّر َسالَة, Sedangkan Pelakunya adalah َح َسن, dan
pekerjaannya adalah ُ يَ ْكتُب.
Maksudnya MANSUB apa? Mengenai hal ini akan kita bahas dalam artikel yang lain. Tetapi
sebagai gambaran awal, diantara tanda MANSUB adalah berharokat Fathah. Lihat kembali contoh
di atas, َ الرِّ َسالَةberharokat fathah bukan? Anda tidak boleh menulisnya ُال ِّر َسالَة
Bahasa Arab Pemula 30 : Amil Nawashib (Penyebab Fi'il Mudhari' menjadi Manshub)
Fi’il Mudhari’ adalah kata kerja dalam Bahasa Arab yang digunakan untuk menunjukkan pekerjaan
yang SEDANG atau AKAN dikerjakan. Kedudukan normal fi’il mudhari’ adalah marfu’, apa itu
marfu’? Marfu’ adalah kedudukan suatu fi’il yang ditandai dengan beberapa hal, diantaranya
adalah berharokat Dhommah pada huruf terakhir Fi’il Mudhari’. Mengenai tanda-tanda marfu’
selengkapnya akan kita bahas pada artikel yang lain. Jadi, contoh fi’il mudhari’ yang marfu’
adalah.
Nah, pada artikel kali ini saya akan membahas beberapa hal yang menyebabkan kedudukan Fi’il
Mudhari’ adalah MANSHUB. Apa itu manshub?
Salah satu tanda nashab fi’il mudhari’ adalah harokat akhirnya berubah menjadi FATHAH.
Ada Empat Huruf yang menyebabkan fi’il mudhari’ menjadi Manshub yaitu
Apabila Fi’il Mudhari’ didahului empat huruf tersebut maka kedudukannya menjadi MANSHUB.
Lihat table berikut:
Pada artikel sebelumnya kita telah belajar Hal-hal yang membuat fi'il mudhari' menjadi Manshub. Pada
artikel ini kita akan belajar tentang beberapa huruf yang menyebabkan fi'il mudhari' menjadi majzum. Apa
itu MAJZUM? Majzum adalah sebuah posisi fi'il mudhari' yang salah satu tandanya adalah Sukun pada
harokat huruf terakhirnya, mengenai tanda Jazm selengkapnya akan kita bahas pada artikel tersendiri.
Ada Tiga huruf, yang disebut Amil Jawazim, yang apabila Fi'il Mudhari' di dahului oleh salah satu dari tiga
huruf ini maka fi'il mudhari' akan menjadi Majzum. Tiga huruf tersebut adalah:
Artikel ini saya beri judul Kaana Wa Akhwatuha, sesuai istilah bahasa Arabnya karena saya cukup
kesulitan untuk mencari terjemahan yang sesuai untuk
Cara Kaana dan No. kata tersebut. Apabila kita artikan secara bahasa kata
melafalkan saudara kaana "Kaana wa akhwatuha" artinya adalah "Kaana dan
Kaana 1
َ َك
Saudara-saudaranya". Saya merasa agak aneh bila
ان
artikel ini saya beri judul "Kaana dan saudara-
saudaranya" karena kata "saudara" dalam persepsi kita
Shooro 2
ار
َ ص َ
cenderung digunakan untuk manusia. Oleh karena itu
artikel ini saya beri judul Kaana wa akhwatuha.
Laisa 3
َ لَي
ْس
Asbaha
َأصْ بَ َح4 Kaana mempunyai "saudara" sebanyak 8 saudara,
berikut adalah Kaana dan saudara-saudaranya:
Amsaa
َأ ْم َسى5
Adhaa
َأضْ َحى6
Dholla
ظَ َّل7
baata
ات َ َ ب8
Aturan dalam Kaana wa akhwatuha adalah :
Contohnya adalah:
Inna Wa Akhwatuha jika diterjemahkan ke dalam Bahasa kita adalah Inna dan saudara-
saudaranya. Judul ini mirip dengan artikel sebelumnya, Kaana Wa Akhwatuha. Inna mempunyai
"saudara" sebanyak 5. langsung kita lihat saja Inna Wa Akhwatuha:
Inna dan
Arti Cara Membaca
Saudaranya
Sesungguhnya Inna ِإ َّن
Sesungguhnya Anna َأ َّن
Seperti Ka anna َكَأ َّن
Tetapi Lakinna لَ ِك َّن
Terlambat Laita َلَيْت
Supaya La’alla لَ َع َّل
Idhofah atau sering juga disebut Mudhaf - Mudhaf Ilaih adalah menyandarkan satu kata kepada
kata lainnya. Struktur Idhofah terdiri dari dua bagian, yaitu Mudhaf dan Mudhaf Ilaih. Lihat contoh
berikut:
Sedangkan pada contoh kedua, kata Ghurfatu adalah Mudhaf, sedangkan kata Dhuyufi adalah Mudhaf Ilaih
sehingga artinya adalah Ruang tamu
Menurut perubahan harokat akhirnya, kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi 2, yaitu Mabni dan Mu'rob.
Mabni adalah kata yang harokat akhirnya tetap tidak berubah walaupun posisi kata tersebut berubah dalam
kalimat. Ketika berkedudukan majrur, marfu', ataupun manshub harokat akhir kata tersebut tetap dan tidak
berubah. perhatikan contoh berikut:
أ ْينَ ِكتَابُكَ ؟
ِإلَى َأ ْينَ ت َْذهَبُ ؟
ََب ُم َح َّم ٌد الرِّ َسالَة
َ َكت
َب الرِّ َسالَةَ ؟َ هَلْ ُم َح َّم ٌد َكت
Kata yang berwarna tersebut tidak berubah meskipun kedudukannya dalam kalimat berbeda. Inilah yang
disebut kata Mabni.
Lain halnya jika anda perhatikan contoh di bawah ini:
Harokat akhir dari kata yang berwarna berubah-ubah bukan? inilah yang disebut kata Mu'rob.
Catatan: Kata yang pasti Mabni adalah: Harf, Fi'il Madhi, dan Fi'il Amr