Anda di halaman 1dari 22

Job Order Costing

By Denty Arista
Sistem biaya pesanan

Adalah system pengumpulan biaya produksi, dimana biaya produksi bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dikumpulkan menurut
pekerjaan atau jenis barang, sedangkan BOP dibebankan dengan tariff yang ditentukan dimuka yang tertera pada suatu kartu produksi

Contoh perusahaan konveksi memproduksi beberapa jenis baju (seragam, jaket kulit, kaos olahraga, dll)

Fungsi Kartu Produksi


1. Sebagai buku pembantu rekening buku besar persediaan barang dalam proses
2. Sebagai media pengumpulan BBB dan BTKL untuk setiap pesanan
3. Sebagai media menghitung biaya produksi untuk setiap pesanan
Sistem biaya pesanan

Tiga alasan mengapa BOP ditentukan diawal dengan tariff tertentu?


1. BOP Sesungguhnya untuk periode yang bersangkutan belum diketahui pada saat ada job atau pesanan yang selesai sebelum periode
akuntansi berakhir
2. Jumlah unit hasil produksi untuk periode yang bersangkutan belum diketahui pada saat ada pesanan yang selesai sebelum periode
akuntansi berakhir
3. Jenis hasil produksi berbeda-beda, sehingga BOP per unit tidak dapat dihitung dengan membagi BOP Sesungguhnya dengan jumlah
unit hasil produksi
Syarat!

• Perusahaan memproduksi lebih dari satu jenis barang yang memiliki


spesifikasi berbeda
• Bahan baku dapat dibebankan secara langsung
• Terdapat pemisahan bahan baku
• Sistem persediaan perpectual karena dapat langsung diketahui ke setiap
pesanannya
• BTKL dibebankan langsung
• BOP tidak dibebankan secara langsung , yaitu dengan tariff yang di tentukan
dimuka
Bukti Transaksi

• Bukti pemakaian bahan baku dan pembantu


• Kartu jam kerja
• Laporan hasil produksi
• Daftar gaji
• Laporan produk selesai yang dibuat oleh bagian gudang/bagian produksi
Barang dalam proses

• Dapat diketahui melalui kartu biaya produksi di setiap pesanan


• Kartu biaya produksi per pesanan berperan sebagai buku pembantu rekening
persediaan barang dalam proses
• Jumlah keseluruhan nilai barang dalam proses merupakan keseluruhan saldo
nilai pesanan yang belum selesai pada akhir periode
Laporan produksi selesai

• Merupakan laporan yang memberikan informasi tentang adanya pesanan


yang sudah selesai dikerjakan
• Laporan ini dapat dibuat di bagian gudang barang jadi atau bagian produksi
Tarif BOP di bebankan

• Data yang digunakan membuat tariff BOP diperoleh dari anggaran atau dari
laporan periode sebelumnya
• Menggunakan anggaran: terjadi selisih yang sedikit
• Menggunakan data masa lalu: terjadi selisih yang banyak
Perbedaan Proses dan
Pesanan
Asumsi

Proses Pesanan
Perusahaan memproduksi satu spesifikasi Beda spesifikasinya
barang atau jasa
manajemen akan mempertimbangkan dengan asumsi:
1. Jika mereka dapat menerima anggapan/asumsi bahwa spsesifikasi yang kenyataannya
berbeda dianggap memiliki spesifikasi yang sama, maka mereka menggunakan sistem proses.
2. Jika manajemen dapat menerima anggapan bahwa karyawan yang terlibat pembuatan bukti
transaksi pemakaian bahan baku dan btkl yang kenyataannya tidak dapat memisahkan biaya
ke setiap pesanan, dianggap/diasumsikan dapat memisahkan biaya ke setiap pesanan, maka
mereka akan menggunakan sistem pesanan.
Jurnal Sistem biaya
pesanan
Jurnal Sistem biaya
pesanan
Sistem Pencatatan

Proses Pesanan
BDP Menggunakan sistem pisik, Menggunakan sistem
setiap akhir periode perpectual, dimana kartu
dilakukan stok opname unit biaya produksi setiap
bdp dan tingkat penyelesaian pesanan berfungsi sebagai
buku pembantu rekening
persediaan BDP
Persediaan barang jadi Phisik Perpectual
Persediaan bahan baku Perpectual/pisik Perpectual
Persediaan bahan pembantu Perpectual/pisik Perpectual/pisik
example

Contoh bulan februari jumlah BOPS adalah Rp1000


jumlah BTKL Rp800
jumlah Jam Kerja TKL 200jam
jumlah Jam Kerja mesin jahit 500jam

Berdasarkan BOPS bulan Februari, maka dapat dibuat tariff BOP yang dibebankan untuk bulan maret yakni:
BOP dibebankan
Sistem Pesanan

• Tarif bop dibebankan berdasarkan BTKL


= (Rp1000/Rp800) X 100%
= 125% BTKL
Artinya: BOP dibebankan ke biaya produksi setiap pesanan sebesar 125% dari BTKL pesanan tersebut.
Jika pesanan nomor N25 memiliki BTKL Rp 200, maka BOP dibebankan untuk pesanan nomor N25 sebesar 125% x Rp 200 = Rp250

• Tarif bop dibebankan berdasarkan Jumlah Jam Kerja TKL


= Rp1000/200 jam
= Rp5 per jam kerja TKL
Artinya BOP dibebankan ke biaya produksi setiap pesanan sebesar Rp5 per jam TKL.
Jika pesanan nomor N25 dikerjakan selama 40 jam kerja TKL, maka BOP dibebankan untuk pesanan nomor N25 sebesar
Rp5 x 40= Rp200 …. dst
Jurnal Bahan Baku

Perpectual:
Persediaan BB 1000
Hutang Dagang 1000

Phisik
KG
Pembelian BB 1000
Hutang Dagang 1000
Jurnal Bahan Baku

Perpectual:
Persediaan BDP 2415
Persediaan BB 2415

Phisik
TIDAK DIJURNAL
Jurnal Bahan Baku

Perpectual:
Hutang Dagang 450
Persediaan BB 450

Phisik
Hutang Dagang 450
Return Pembelian BB 450
Jurnal Bahan Baku

Perpectual:
Persediaan BB 580
Persediaan BDP 580

Phisik
TIDAK DIJURNAL
Silahkan Diicip
Biaya angkut diperlukan sebagai unsur harga perolehan bahan baku yang dibeli
Alokasi biaya Angkut ke masing-masing jenis bahan baku yang dibeli didasarkan pada proporsi harga faktur bahan yang dibeli

Untuk membuat kue castle


perusahaan membeli 3 jenis bahan baku Dengan harga faktur masing-masing bahan sebagai berikut
BAHAN BAKU A 75.000
BAHAN BAKU B 75.000
BAHAN BAKU C 100.000
Biaya Angkut yang dikeluarkan untuk ketiga jenis bahan baku tersebut sebesar Rp25.000
Maka proporsi harga faktur bahan baku sebesar Rp25.000 /250.000=0.1
Yang akan menambah harga pokok masing-masing jenis bahan baku tersebut
Distribusi biaya angkut dan harga pokok bahan baku setelah adanya alokasi tersebut adalah …
jawaban
Bahan Baku A = 75.000 + (75.000 x 0.1) = 82.500
Bahan Baku B = 75.000 + (75.000 x 0.1) = 82.500
Bahan Baku C = 100.000 + (100.000 x 0.1) = 110.000
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai