Anda di halaman 1dari 5

NAMA:FAKHRURROZI SIREGAR

NPM:1906200613
MATA KULIAH;LEGAL OPINION
KELAS:VIII-B

LEGAL OPINION

Kepada Yth,Saudari Indri May Arfah


Di Tempat.

Dengan hormat,

Merujuk pada pertemuan tanggal 30 April 2020 dengan klien kami Saudari
Indri May Arfah, di Kantor Hukum Fakhrurrozi Siregar MS, S.H., M.H., &
Associates, dengan ini kami sampaikan Legal Opinion kami sebagai berikut:

A. KASUS POSISI

1.Kasus inj bermula Bahwa Indri May Arfah mengetahui secara pasti
adanya sertipikat/objek sengketa tersebut adalah ketika tanggal 25 April
2020 Penggugat diberitahu oleh Sdr. Gilang alias Momon bahwa
sertipikat Hak Milik No. 1426 atas nama Indri May Arfah telah dibalik
nama atas nama Asrizal Siregar S.H ;Bahwa Sdr. GILANG alias MOMON
yang merupakan karyawan dari Sdr. Asrizal, pada saat memberitahukan
kepada Indry may arfah bahwa Sertipikat Hak Milik No. 1426 atas nama
Indri May Arfah telah dibalik nama atas nama Asrizal Siregar, juga
menyerahkan kepada Indri : Akta Jual Beli Nomor : 579 / 2014
tertanggal : 28 Oktober 2020 dari Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Achamd Nurahmad, S.H. asli, foto copy Sertipikat Hak Milik No. 1426 atas
nama Penggugat dan foto copy Sertipikat Hak Milik No. 1426 atas nama
Asrizal Siregar bahwa sejak Indri May Arfah mengetahui adanya sertifikat
tersebut, dia merasa kepentingannya dirugikan karena sertipikat tersebut
digunakan sebagai dasar hak milik oleh Asrizal Siregar Bahwa Penggugat
adalah istri sah dari (alm) Bp. Fajrul Harahap yang meninggal pada
tanggal 12 Agustus 2010
2. Bahwa Penggugat dan Bp. Fajrul Harahp selama menikah tidak
mempunyai keturunan sehingga Penggugat adalah ahli waris satu-
satunya dari Fajrul Harahap
3. Bahwa pada saat menikah Penggugat dan Bp. Fajrul Harahap
mempunyai harta bersama berupa 1 (satu) unit rumah yang berdiri di
atas tanah dengan Sertipikat Hak Milik No. 1426 atas nama Fahrul
Harahap
4. Bahwa kemudian sepeninggal Bp. Fajrul Harahap Sertipikat Hak Milik
No. 1426 atas nama Fajrul Harahap dibalik nama menjadi atas nama Indri
May Arfah (Penggugat) berdasarkan Surat Keterangan Warisan yang

Halaman 1
dibuat ahli waris Tgl. 19-12-2011 disaksikan dan dibenarkan oleh Lurah
Ujung Padang Tgl. 19-12-2011 No. 593/196 dan dikuatkan Camat Sihoda-
hoda Tgl. 19-12-2011 No. : 594.3/997
5. Bahwa Indri dan (alm) Bp. Fajrul Harahap telah menguasai dan
menempati rumah di atas tanah dengan Sertipikat Hak Milik No. 1426
sejak tahun 1996 hingga sekarang (gugatan ini diajukan)
6. Bahwa pada bulan September 2019 Sdr. Asrizal Siregar berniat
meminjam uang kepada Indri May Arfah, namun dia tidak mempunyai
uang dan mengatakan kepada Sdr. Asrizal siregar bahwa dia hanya
mempunyai 3 (tiga) buah Sertipikat Hak Milik, yaitu : Sertipikat Hak Milik
No. 1393 / Desa Ujung Padang atas nama Indri May Arfah, Sertipikat Hak
Milik No. 1351 / Desa Ujung Padang atas nama Indri May Arfah dan
Sertipikat Hak Milik No. 1426 / Desa Ujung Padang atas nama Indri May
Arfah
7. Bahwa selanjutnya Sdr. Asrizal Sirefar meminjam 3 (tiga) buah
Sertipikat Hak Milik atas nama Penggugat tersebut di atas untuk diagun /
dijaminkan ke Bank, yang mana apabila telah cair uang pinjaman dari
Bank maka Indri akan diberi imbalan uang sebesar Rp. 30.000.000,-(tiga
puluh juta rupiah)
8. Bahwa ternyata dari 3 (tiga) buah Sertipikat Hak Milik atas nama Indri
May Arfah tersebut di atas yang dipinjam dari Penggugat oleh Sdr. Asrizal
Siregar, hanya 2 (dua) buah Sertipikat Hak Milik yang diagun /
dijaminkan ke Bank, yaitu : Sertipikat Hak Milik No. 1393 / Desa Ujung
Padang atas nama Indri May Arfah dan Sertipikat Hak Milik No. 1351 /
Desa Ujung Padang atas nama Indri May Arfah.
9. Bahwa Sertipikat Hak Milik No. 1426 / Desa Trimulyo atas nama
Penggugat yang tidak jadi diagun / dijaminkan ke Bank oleh Sdr. Asrizal
Siregar, ternyata tanpa sepengetahuan dan seijin dari Indri May Arfah,
telah dibalik nama menjadi atas nama Asrizal Siregar oleh dia
berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 579 / 2014 tertanggal : 28 Oktober
2014 dari Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ACHMAD NURACHMAN,
S.H.
10. Bahwa Indri May Arfah mengetahui apabila Sertipikat Hak Milik No.
1426 / Desa Ujung Padang atas nama Penggugat telah dibalik nama
menjadi atas nama Asrizal Siregar adalah setelah diberitahu oleh Sdr.
GILANG alias MOMON yang merupakan karyawan dari Sdr. ASsrizal
Siregar pada tanggal 25 April 2020, dimana pada saat itu Sdr. GILANG
alias MOMON juga menyerahkan kepada Penggugat : Akta Jual Beli Nomor
: 579 / 2019 tertanggal : 28 Oktober
2019 dari Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) ACHMAD NURACHMAN,
S.H. asli, foto copy Sertipikat Hak Milik No. 1426 atas nama Indri May
Arfah dan foto copy Sertipikat Hak Milik No. 1426 atas nama Asrizal
Siregar

Halaman 2
11. Bahwa sertipikat (objek sengketa) yang diterbitkan oleh Asrizal
sebagaimana tersebut di atas adalah merugikan kepentingan Indri May
Arfah
dan cacat hukum, dengan alasan sbb
a) Bahwa Penggugat tidak pernah menjual objek sengketa kepada
siapapun termasuk kepada Sdr. Asrizal Siregar
b) Bahwa Indri May Arfah tidak pernah memberi ijin kepada siapapun
termasuk kepada Sdr. Asrizal untuk membalik nama objek sengketa
menjadi atas nama Asrizal Siregar
c) Bahwa Penggugat tidak pernah datang ke Kantor Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) ACHMAD NURACHMAN, S.H. untuk melakukan ataupun
menandatangani jual beli kepada pihak manapun termasuk kepada Sdr.
Asrizal Siregar
d) Bahwa Indry May arfah tidak pernah menandatangani Akta Jual Beli
Nomor : 579 / 2019, Tanggal : 28 Oktober 2019 yang dibuat oleh Pejabat
Pembuat Akta (PPAT) ACHMAD NURACHMAN, S.H. ;

B.UNDANG-UNDANG TERKAIT
1.Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana diatur dalam
UU No. 28 Tahun 1999, khususnya ”Asas Kepastian Hukum, Asas
Kecermatan dan Asas Profesionalitas
2. Pemerintah (PP) No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah:
3. Pasal 53 ayat 2 huruf a. dan huruf b. Undang Undang Nomor 9 Tahun
2004 objek sengketa

C.ANALISIS KASUS
Berdasarkan uraian kasus di atas kami berpendepat bahwa ppatk telah
keliru mengeluarkan surat peralihan tanah dan melanggar aturan yang
yang ada.dalamPeraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 4
Tahun 1999 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 37 Tahun 1989
tentang Peraturan Jabatan PPAT pasal 17 menyebutkan.
1. PPAT melaksankan tugas Pebuatan Akta PPAT dikantornya dengan
dihadiri oleh para pihak dalam perbuatan hukum yang bersangkutan atau
kuasannya sesuai ketentuan yang berlaku.
2. PPAT dapat membuat akta diluar kantornya hanya apabila salah satu
pihak dalam perbuatan hukum atau kuasanya yang sesuai ketentuan yang
berlaku harus hadir tidak dapat datang karena alasan yang sah, dengan
ketentuan bahwa para pihak harus hadir dihadapan PPAT ditempat
pembuatan akta tersebut;disini jelas untuk melakukan peralihan tanah
harus dihadiri kedua belah pihak tidak bisa hanya satu orang saja yang
hadir.dimana fakta nya sdr Indri may arfah sama sekali tidak pernah
dipanggil dan atau menghadiri peralihan tanah tersebut jadi dari pasal ini
saja kita sudah tahu ada yang cacat dalam mengeluarakan surat secara
prosedural karena pengalihannya hanya sepihak.

Halaman 3
Kami juga melihat dari rangkaian cerita tidam melihat bukti adanya
etikad baik dari PPAT dan stafnya bahwa pihaknya telah mengecek
kebenaran informasi spihak dari Asrizal apakah Indri May Arfah/Penjual
memang menghendaki Akta Jual Beli tersebut ditandatangani dirumahnya
dan apakah benar Indri may arfah berkehendak mengalihkan hak atas
tanahnya tersebut kepada Asrizal jadi patut di curagai ini perbuatan yang
kebetulan semata tetapi seperti kesengajaan yang persekonggolan antara
Asrizal dan Pihak Ppatk;
Dalam ketentuan pasal 17 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN
No. 4 Tahun 1999 tentang Peraturan Jabatan PPAT. Lebih lanjut karena
para pihak
khususnya pihak Penjual/Indri may arfah dalam Akta Jual beli tersebut
tidak mendatangi sendiri kantor PPAT, sehingga tidak dapat diketahui
adanya Indri May Arfah berkehendak menjual tanah/mengalihkan
tanahnya kepada Pembeli/Asrizal. menurut Asrizal sudah ada
kesepakatan antara dia dan Indri May Arfah tanpa mengecek kebenaran
kesepakatan tersebut. Saksi-saksi tersebut yang menghadiri
penandatanganan akta dirumah Sodiyah, tidak ada yangmenerangkan
bahwa Indri menyatakan paham dan setuju mengalihkan tanahnya
kepada Asrizal dalam bentuk Akta Jual Beli. Menurut kamj meskipun staf
PPAT telah membacakan Akta tersebut pada pokok-pokoknya saja
sebelum tanda tangan, namun mengingat Indri sudah berusia lanjut dan
tidak berpendidikan, maka akan sulit untuk memahami bentuk-bentuk
peralihan hak, apalagi memahami suatu Akta PPAT. Pentingnya kehadiran
para pihak dikantor PPAT secara langsung adalah untuk menunjukkan
kehendak mengalihan hak atas tanahnya kepada pihak lain dalam bentuk
akta;

bahwa dengan demikian akta jual beli Nomor 579/2014 tertanggal 28


Oktober 2020 PPAT Achmad Nurachman, SH (vide bukti T-2) dibuat
bertentangan dengan pasal 17 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
BPN No. 4 Tahun 1999 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 37 Tahun
1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT, pasal 101 Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala BPN No. 3 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan PP
No. 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran Tanah karenanya hal tersebut
tidak sesuai dengan yang disyaratkan oleh pasal 37 PP Nomor 24 Tahun
1997 tentang pendaftaran Tanah, sehingga oleh karenanya penerbitan
sertipikat obyek sengketa in casu yang mendasarkan pada Akta Jual Beli
in casu secara mutatis mutandis bertentangan dengan perundang-
undangan yang berlaku pula; secara prosedural - formal penerbitan
sertipikat objek sengketa tersebut cacat hukum, sertipikat tersebut juga
merupakan keputusan Tergugat yang bertentangan dengan Asas-asas
Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana diatur dalam UU No. 28
Tahun

Halaman 4
1999, khususnya ”Asas Kepastian Hukum, Asas Kecermatan dan Asas
Profesionalitas” karena proses penerbitan sertipikat objek sengketa
menggunakan data / dokumen yang tidak benar

D.KESIMPULAN
bahwa dari uraian pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut diatas
telah terbukti bahwa sertipikat obyek gugatan a-quo mengandung cacat
yuridis karena formal prosedural diterbitkannya sertipikat a-quo
bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku Oleh
karena itu maka sebagaimana dimaksud Pasal 53 ayat 2 huruf a. dan
huruf b. Undang Undang Nomor 9 Tahun 2004 objek sengketa harus
dinyatakan batal atau tidak sah dan mencabut serta mengembalikan pada
status semula / mencatat kembali menjadi atas nama sebelumnya, yaitu :
oleh karena system pendaftaran tanah di Indonesia menganut publikasi
positif yang cenderung negatif, yang artinya meskipun tanda bukti hak
atastanah merupakan alat bukti yang mutlak, namun jika ada pihak yang
membantah dan mampu membuktikan sebaliknya akan kebenaran data-
datanya, maka sertipikat hak atas tanah tersebut dapat dibatalkan;
Indri May Arfah

E.REKOMENDASI
Melihat dari uraian kasus diatas, hal yang sebaiknya dilakukan oleh indri
May Arfah adalah mengajukan gugatan ini ke pengadilan Negeri Padang
Sidempuan karena dalam kasus ini Saudari Indri may arfah telah diambil
hak-haknya secara sepihak baik itu dari Asrizal dan juga pihak ppatk
karena melanggar peralihan tanah tanpa prosedur hukum.dan bukti dari
indri may arfah juga sangat kuat yang sulit dibantahkan sesuai analisa
hukum yang saya buat tetapi jika kalau ditemukan dalam proses
persidangan anda bukti cukup kuat persekongkolan sehingga masuk
ranah pidana maka kami juga menyarankan agar membawa kasus
tersebut biar menjadi preseden baik kedepannya agar pihak PPAT selaku
yang diembankan amanat untuk menegakkan keadilan bidang tanah
malah menjadi sarang mafia tanah supaya memberikan efek jera.

Demikian pendapat hukum ini kami sampaikan. Atas perhatiannya


diucapkan terima kasih.

Gunung Tua, 20 Januari, 2021

.Fakhrurrozi Siregar MS, S.H., M.H., & Associates

Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai