JUDUL (Times New Roman, all caps, 12 pt, bold, centered)

TITLE (Times New Roman, all caps, 12 pt,italic, centered)

(kosong dua spasi tunggal, 12 pt)

Yoyok Nurkarya S.1, Johar Setiadi2, Tri Aji3 dan Widodo S. Pranowo3
Nama Institusi
1

Alamat, nomor telepon dan faks

E-mail: penulis_pertama@address.com
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)

Diterima tanggal: ....., diterima setelah perbaikan: ....., disetujui tanggal: ........
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)

ABSTRAK (12 pt, bold)

(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan jenis huruf Times New Roman, ukuran 10 pt, untuk
bastrak bahasa Indonesia ditulis tegak, sedangkan abstrak bahasa inggris ditulis italic, spasi tunggal. Abstrak merupakan
ringkasan yang utuh dan lengkap yang menggambarkan isi tulisan. Sebaiknya abstrak mencakup latar belakang, tujuan,
metode, hasil, serta kesimpulan dari penelitian. Abstrak terdiri dari satu paragraf dengan jumlah kata paling banyak 250
kata dalam bahasa Indonesia dan 150 kata dalam bahasa Inggris.
(kosong satu spasi tunggal 10 pt).

Kata kunci: 3-5 kata kunci (Times New Roman, 10 pt)

(kosong satu spasi tunggal 10 pt)

ABSTRACT (12 pt, bold, italic)

(kosong satu spasi 12 pt)

Abstract should be written in Indonesian and English using Times New Roman font, size 10 pt, italic for English and
normal for Indonesian, single spasing. Abstract is a full and complete summary that describe content of the paper It
should contain background, objective, methods, results, and conclusion from the research. It consists of one paragraph
and should be no more than 250 words in bahasa Indonesia and 150 words in English
(kosong satu spasi tunggal 10 pt)

Keywords: 3-5 keywords (Times New Roman, 10 pt, italic)

(kosong dua spasi tunggal, 12 pt)

PENDAHULUAN Kondisi dasar Laut Bali berbentuk basin atau

Laut Bali adalah salah satu laut teritorial Indonesai
dan merupakan laut kepulaun Indonesia Secara
geografis Laut Bali terletak disebelah disebelah
utara dari Pulau Bali. Laut Bali berbatasan dengan
Pulau Jawa dan Selat Madura di sisi barat, di sisi
utara dibatasi Kepulauan Kangean pada sisi
selatan. Pada sisi timur berbatasan dengan Laut
Flores dan di sisi selatan berbatasan dengan Pulau
Bali dan Selat Lombok.
seperti mangkuk. Laut Bali memiliki kedalaman
yang bervariasi dari sekitar 100 meter di bagian
barat hingga semakin dalam ketika menuju ke
bagian timur yakni lebih dari 1000 meter. Pada
kedalaman lebih dari 1000 meter tersebut, Laut
Bali terhubung dengan dasar Selat Lombok dan
Laut Flores. (Widodo 2021).
Dengan karakteristik yang unik seperti diterangkan
di atasa menyebabkan Laut Bali juga mempunyai
pola sirkulasi arus tersendiri. Arus laut (sea
current) adalah perpindahan massa air dari satu
tempat menuju tempat lain, yang disebabkan oleh
berbagai faktor seperti gradien tekanan,
hembusan angin, perbedaan densitas, atau pasang
surut (Pariwono, 1999). Ssirkulasi dari arus laut
terbagi atas dua kategori yaitu sirkulasi di
permukaan laut (surface circulation) dan sirkulasi
di dalam laut (intermediate or deep circulation).
Arus pada sirkulasi di permukaan laut didominasi
oleh arus yang ditimbulkan oleh angin sedangkan
sirkulasi di dalam laut dido minasi oleh arus
termohalin. Arus termohalin timbul sebagai
akibat adanya perbedaan densitas karena
berubahnya suhu dan salinitas massa air laut Nining
(2002)

Sirkulasi arus di permukaan laut (surface Gambar 1. Karakteristik Geografis Selat Bali.
circulation) angin pada umumnya terjadi
disebabkan oleh angin yang bersifat musiman, BAHAN DAN METODE
dimana pada satu musim arus mengalir ke satu
Lokasi dan waktu Penelitian
arah dengan tetap dan pada musim berikutnya
Lokasi penelitian akan difokuskan di Laut Bali
akan berubah arah sesuai dengan perubahan arah
namun ada bagian dari penelitian yang
angin yang terjadi (Pariwono, 1999).
menampilkan Selat Makasar bagian selatan dan
Selat lombok. Sedangkan waktu penelitian diambil
Salah satu angin yang berpengaruh di Indonesia
pada tahun 2021 saat terjadi musim munson barat
adalah angin munson barat dan timur. Angin
dan musim muson timur dan saat peralihan musim
munson sendiri merupakan gerakan masa udara
pada bulan April 2021.
yang terjadi karena perbedaan tekanan udara yang
menolok antara di darat dan di samudera atau
Data Penelitian
lautan. Angin ini berubah arah tiap setengah tahun
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder,
dan terjadi di Samudera Hindia dan Benua Asia
data diambil atau sumber data berasal dari
bagian selatan. Angin munson barat terjadi pada
https://marine.copernicus.eu. Data yang di
bulan Desember, Januari dan Februari. Sedangkan
download berupa data Netcdf yang berisi data
munson timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan
salinitas, temperatur, vektor arus v dan vektor arus
Agustus. Angin munson juga berpengaruh pada
u. Data ini merupakan data spasial berbentuk
perubahan suhu permukaan laut dimana pada saat
griding yang memiliki titik kordinat sendiri sendiri
munson barat suhu permukaan laut akan lebih
dan data yang diambil memiliki data kedalaman
rendah atau dingin dari pada saat munson timur.
dari permukaan atau 0 meter sampai 1000 meter.
Arus sirkulasi di dalam laut (intermediate or deep
circulation) di Laut Bali lebih dipengaruhi oleh
aliran Arus Lintas Indonesia atau Arlindo, yakni
Metode
aliran masa air dari Samudera Pasifik menuju
Data yang di peroleh dari
Samudera Hindia, melalui Selat Lombok pada
https://marine.copernicus.eu tersebut kemudian
kedalaman tertentu. Selain itu pada arah
akan di Runing, di olah menggunakan software
sebaliknya aliran internal wave atau gelombang
Ocean Data View (ODV), data-data tersebut
panjang di bawah permukaan laut dari arah
kemudian dimodelkan dan akan ditampilkan dalam
Samudera Hindia menuju ke utara (Widodo
bentuk isosurface atau tampilan plot Horisontal.
2005)
Adapun data yang akan disajikan berupa data
temperatur, besar dan arah arus. Kemudian dari
tampilan data tersebut akan dilaksankan analisa
deskriptif untuk mengetahui pengaruh ataupun
hubungan antara pola arus, suhu permukan dengan
adanya angin munsun, ataupun dengan Arlindo dan
gelombang panjang dari Samudera Hindia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2. Pola Arus (Vector Panah) dan Suhu
Permukaan (Warna) Laut Bali-Musim Barat.
Kondisi Laut Bali pada saat musim barat, yang
berlangsung Desember, Januari hingga Februari,
dipengaruhi oleh angin musim barat yang bergerak
dari arah barat menuju ke timur. Pada musim ini
kondisi massa air laut permukaan di Laut Bali
mendapatkan pasokan dari Laut Jawa dan dari
Samudera Hindia. Massa air laut dari Laut Jawa
yang cenderung bersuhu panas (29 – 31 derajat
Celsius) bertemu dengan air laut dari Samudera
Hindia yang bersuhu lebih dingin (27-28 derajat
Celsius), sehingga suhu permukaan Laut Bali
menjadi hangat (28 – 29 derajat Celsius).a.
Gambar 3. Pola Arus (Vector Panah) dan Suhu
Permukaan (Warna) Laut Bali-Musim Timur.
Kondisi Laut Bali pada saat musim timur, yang
berlangsung Juni, Juli hingga Agustus, dipengaruhi
oleh angin musim timur yang bergerak dari arah
timur menuju ke barat. Pada musim ini kondisi
massa air laut permukaan di Laut Bali
mendapatkan pasokan dari Laut Flores dan dari
Selat Makassar. Massa air laut dari Laut Flores dan
Selat Makassar cenderung bersuhu dingin (27-28
derajat Celsius), sehingga suhu permukaan Laut
Bali pada musim timur sedikit lebih dingin
daripada saat musim barat. Suhu permukaan Laut
Bali ini juga lebih dingin daripada suhu permukaan
Laut Jawa dan Selat Madura.
Gambar 4. Karakteristik Arus laut Laut Bali pada
kedalaman 200 m.
Kondisi arus di Laut Bali, secara umum, arus di
lapisan permukaan laut dipengaruhi oleh angin
monsun barat dan timur. Namun pada kedalaman
tertentu kemudian dipengaruhi oleh arus dari
Samudera Hindia dan arus dari Selat Makassar.
Kondisi arus pada kedalaman sekitar 200 meter,
dicontohkan seperti yang terjadi pada 22 April
2021, yakni terdapat arus menuju ke utara dari
Selat Lombok yang merupakan terusan dari
Samudera Hindia. Arus tersebut kemudian terbelah
menjadi 2 (dua) arah, berbelok ke barat dan ke
timur, ketika menabrak dinding basin Laut Bali
bagian utara. Arus dari Selat Lombok yang
berbelok ke barat kemudian bergerak mengikuti
dinding basin Laut Bali yang berbentuk seperti
wadah mangkuk, sehingga arus berpusar arahnya
melawan jarum jam. Sedangkan arus dari Selat
Lombokyang berbelok ke timur, kemudian
berpusar dengan arahnya sesuai putaran jarum jam.
Kondisi arus pada kedalaman 110 m, dicontohkan
seperti yang terjadi pada 25 April 2021, arusnya
dominan datang dari arah Kanal Labani, Selat
Makassar. Arus ini dikenal sebagai Arus Lintas
Indonesia (Arlindo) atau dikenal oleh komunitas
internasional sebagai Indonesian Through-Flow
(ITF). Arlindo ini akan semakin menguat ketika
periode musim timur yakni Juni hingga Agustus.
Arlindo tersebut sebagian kecil berpusar di Laut
Bali, dan sebagian besar mengalir menuju
Samudera Hindia melewati Selat Lombok.
Gambar 5. Karakteristik Arus laut Laut Bali pada
kedalaman 110 m.
Arlindo yang mengalir melewati Kanal Labani di
Selat Makassar diestimasi membawa debit air laut
sekitar 11,6 juta meter kubik per detik, kemudian
yang mengalir melewati Selat Lombok diestimasi
sekitar 2,6 juta meter kubik per detik. Estimasi ini
didasarkan kepada pengukuran dan observasi yang
dilakukan oleh tim riset multinasional pada kurun
waktu 2003 – 2011 yang terdiri dari Indonesia
(Badan Riset KKP, LIPI, BPPT dan Perguruan
Tinggi), Amerika Serikat (Lamont-Doherty Earth
Observatory – LDEO Columbia University, dan
Scripps Institution of Oceanography - SIO),
Australia (Commonwealth Scientific and Industrial
Research Organization - CSIRO), Belanda (Royal
Netherlands Institute for Sea Research - NIOZ),
dan Perancis (Laboratoire d’Oceanographie et du
Climat - LOCEAN).
Laut Bali merupakan bagian dari Ekoregion Laut
ke-9 dari 11 ekoregion laut yang ada di Indonesia.
Kondisi Laut Bali yang dibangun oleh letak
geografis, kondisi batimetri, variabilitas massa air
antara musim barat, musim timur dan peralihan,
yang kemudian juga dikopling oleh pengaruh dari
Arlindo, menciptakan suatu karakter unik sebagai
habitat organisme laut dan pesisir. Fakta
menunjukkan bahwa komunitas lumba-lumba
banyak terlihat di sekitar kawasan perairan Pantai
Lovina yang merupakan bagian dari Laut Bali.
Beberapa usaha budidaya laut menggunakan
keramba jaring apung juga banyak terdapat di
perairan pesisir Bali Utara yang menjadi bagian
dari Laut Bali.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan bisa berupa kesimpulan khusus dan
kesimpulan umum. Kesimpulan khusus merupakan
hasil analisa data atau hasil uji hipotesa tentang
fenomena yang diteliti. Kesimpulan umum sebagai
hasil generalisasi atau keterkaitan dengan
fenomena serupa di wilayah lain dari publikasi
terdahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah
segitiga konsistensi (masalah-tujuan-kesimpulan
harus konsisten).
DAFTAR PUSTAKA
(kosong satu spasi tunggal, 11 pt)
Paper dalam jurnal
Aziz M. Furqon 2006. Gerak air dilaut, Oseana,
Volume XXXI, Nomor 4, Tahun 2006 : 9 -
21
Nining, S. N. 2002. Oseanografi Fisis.Kumpulan
Transparasi Kuliah Oseanografi Fisika,
Program Studi Oseanografi, ITB.

Tanto Try Al, Wisha Ulung Jantama, Kusumah

Gunardi. Pranowo, W,S, Husrin Semeidi,
Ilham, Putra Aprizona. Karakteristik Arus Laut
Perairan Teluk Benoa-Bali, 2017. Jurnal Ilmiah
Geomatika Volume 23 No.1 Mei 2017:37-38.
Pranowo, W. S., ARTD Kuswardhani, Terry LK, Utami
RK, Salvianty M, dan Semeidi H. (2006).
Menguak Arus Lintas Indonesia. Ekspedisi
INSTANT 2003-2005. Pusat Riset Wilayah
Laut & Sumberdaya Non- hayati, BRKP, DKP.
Cetakan kedua: 74 hal, p.15.

Kementrian Kelautan Perikanan (KKP). Pusrikel

artikel. Diakses 26 Juni 2022.
https://kkp.go.id/brsdm/pusriskel/artikel/300
02-laut-bali-rumah-terakhir-kri-naggala-
402-diulas-oleh-widodo-pranowo-kkp-dan-
daryono-bmkg.