PERANCANGAN
GEDUNG
Dikerjakan oleh:
KELOMPOK 4
2020
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 3
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS BESAR PERANCANGAN
GEDUNG
Dikerjakan oleh:
KELOMPOK 4
PERANCANGAN GEDUNG
NIP. 197708052005011003
ii
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 3
SURAT KETERANGAN
NIP. 197708052005011003
iii
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, dan hidayah-
Nya penyusun dapat menyelesaikan Tugas Besar Perancangan Gedung ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tugas Besar ini berisikan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan
mata kuliah perancaangan Perancangan Gedung.
Dengan hal tersebut, maka diharapkan Tugas Besar ini dapat memberikan
wawasan yang lebih kepada mahasiswa Teknik Sipil khususnya dan masyarakat
umumnya terhadap hal yang berhubungan dengan Teknik Sipil.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas besar ini, dalam hal ini Bapak Agustin
Gunawan, S.T, M.Eng. sebagai Dosen Pembimbing mata kuliah Perancangan
Gedung dan teman-teman yang lainnya.
Semoga ini bermanfaat bagi kita semua. Saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan penyusun guna perbaikan di masa mendatang.
Penulis
iv
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
v
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 4
BAB I
DATA BANGUNAN
BAB II
PERHITUNGAN KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Lihat hasil desain spektra untuk
“Lombok”
Menentukan dan
Mencari nilai berdasarkan nilai
= 1,0 = 1,0
Interpolasi
0,75 1,1
0,991 X
1,0 1,0
= 1,361
Menentukan dan
Perhitungan : Perhitungan :
= Fa . Ss = . S1
= 1,0036 x 0,991 = 1,361 x 0,361
= 0,994 = 0,491
Perhitungan :
Perhitungan :
= . SMS
= . SM1
= . 0,994
= . 0,491
= 0,662
= 0,327
Menentukan dan
=
= 0,494
= 0,2 .
= 0,2 . 0,494
= 0,099
Sa(0) = 0,4 . SDS
Sa(0) = 0,4 . (0,662)
Sa(0) = 0,265
Data Perhitungan
Variabel Nilai
0,991
0,361
1,004
1,361
0,994
0,491
0,662
0,327
0,099
0,494
0,265
BAB III
DATA KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Pada daerah Bali, Kabupaten Kareng Asem dengan lokasi pembangunan pada tanah
Keras,
SS : 0,991
S1 : 0,361
SDS : 0,662
SD1 : 0,327
Kategori risiko :D
BAB IV
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN
Catatan : Dinding geser (30 cm) dipasang pada grid 2 dan grid 7 ditengah dari lantai
dasar ke lantai 3.
BAB V
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
1. Lantai 1
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Volume Berat
Balok Luas Jenis
Grid Jumlah Panjang Balok Total
Bersih Balok (m2) Beton
(m) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
1 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
2 5,8 2 11,6 0,35 4,06 24 97,44
3 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
4 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
5 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
6 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
7 5,8 2 11,6 0,35 4,06 24 97,44
8 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
A 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
B 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
C 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
D 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
TOTAL 332353 116.2 288 2788,8
Luas total Plat 1 = (5,8 x 7,3) – (4 x (0,010))
= 42,35 m2
Luas total Plat 2 = (5,8 x 7,3) – ((2 x 0,123) + (2 x 0,010))
= 42,075 m2
Luas total Plat 3 = (5,8 x 7,3) – (2 x (0,010)) – (4,5 x 3,5)
= 26,57 m2
Dinding Geser
Tebal Tinggi Lebar Jumlah BJ(KN/m3) Berat (KN)
0.3 7 5.8 2 24 584.64
Dinding
Berat
Tinggi Panjang Luas Berat n Berat
Jenis
Arah Jenis Dinding dinding dinding
Dinding (kN) Total
(m) (m) (m2) (kN)
(kN/m3)
1 4.3 8 34.4000 2.5 86.0000 22 1892
3909.38
TOTAL
Total Beban Mati= Balok Utama + Balok Anak + Kolom +Pelat +Dinding
Geser+ Dinding
= 2788,8+ 739,872+ 2736,3+4114,1612 + 584,64 + 3909,38
= 14478,1373 kN
B. Beban Tambahan
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(KN)
Jenis
855,94 0,18 154,0692
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(KN)
Jenis
855,94 0,2 171,1880
Total berat tambahan = 325,2572
C. Beban Hidup
2. Lantai 2
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Volume Berat
Balok Luas Jenis
Grid Jumlah Panjang Balok Total
Bersih Balok (m2) Beton
(m) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
1 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
2 5,8 2 11,6 0,35 4,06 24 97,44
3 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
4 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
5 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
6 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
7 5,8 2 11,6 0,35 4,06 24 97,44
8 5,8 3 17,4 0,35 6,09 24 146,16
A 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
B 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
C 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
D 7,3 7 51,1 0,35 17,885 24 429,24
TOTAL 332353 116.2 288 2788,8
Luas total Plat 1 = (5,8 x 7,3) – (4 x (0,010))
= 42,35 m2
Luas total Plat 2 = (5,8 x 7,3) – ((2 x 0,123) + (2 x 0,010))
= 42,075 m2
Luas total Plat 3 = (5,8 x 7,3) – (2 x (0,010)) – (4,5 x 3,5)
= 26,57 m2
Berat
Tebal Luas Volume
Nama Jenis Berat Total
Pelat Bersih Jumlah Pelat tiap Pelat
Bagian Beton (kN)
(m) lapis (m2) (m3)
(kN/m3)
Beton 0,2 m 15 42,3 126,,9000 24 3045,6000
1 Plasteran 2 cm 15 42,3 12,6900 0,21 2,6649
Keramik 1 cm 15 42,3 6,3450 0,24 1,5228
Beton 0,2 m 4 42,075 33,6600 24 807,8400
2 Plasteran 2 cm 4 42,075 3,3660 0,21 0,7069
Keramik 1 cm 4 42,075 1,6830 0,24 0,4039
Beton 0,2 m 2 26,57 10,6280 24 255,0720
3 Plasteran 2 cm 2 26,57 1,0628 0,21 0,2232
Keramik 1 cm 2 26,57 0,5314 0,24 0,1275
TOTAL 4114,1612
Dinding Geser
Tebal Tinggi Lebar Jumlah BJ(kN/m3) Berat (kN)
0.3 4 5.8 2 24 334.08
Dinding
Berat
Tinggi Panjang Luas Berat n Berat
Jenis
Arah Jenis Dinding dinding dinding
Dinding (kN) Total
(m) (m) (m2) (kN)
(kN/m3)
1 3.3 8.0000 26.4000 2.5 66.0000 19 1254.0000
TOTAL 2170.9500
B. Beban Tambahan
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
855,94 0,18 154,0692
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
855,94 0,2 171,1880
Total berat tambahan = 325,2572
C. Beban Hidup
3. Lantai 3
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Volume Berat
Balok Luas Jenis
Grid Jumlah Panjang Balok Total
Bersih Balok (m2) Beton
(m) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
5.8 3 17.4 0.35 6.09 24 146.16
1
5.8 2 11.6 0.35 4.06 24 97.44
2
5.8 3 17.4 0.35 6.09 24 146.16
3
5.8 3 17.4 0.35 6.09 24 146.16
4
5.8 3 17.4 0.35 6.09 24 146.16
5
5.8 3 17.4 0.35 6.09 24 146.16
6
5.8 2 11.6 0.35 4.06 24 97.44
7
5.8 3 17.4 0.35 6.09 24 146.16
8
7.3 7 51.1 0.35 17.885 24 429.24
A
7.3 7 51.1 0.35 17.885 24 429.24
B
7.3 7 51.1 0.35 17.885 24 429.24
C
7.3 7 51.1 0.35 17.885 24 429.24
D
332 116.2 2788.8
TOTAL
TOTAL 1578,72
Luas total Plat 1 = (5,8 x 7,3) – (4 x (0,010))
= 42,35 m2
Luas total Plat 2 = (5,8 x 7,3) – ((2 x 0,123) + (2 x 0,010))
= 42,075 m2
Luas total Plat 3 = (5,8 x 7,3) – (2 x (0,010)) – (4,5 x 3,5)
= 26,57 m2
Berat
Luas Pelat Volume
Nama Jenis Berat
Pelat Tebal Jumlah tiap lapis Pelat
Bagian Beton Total (kN)
(m2) (m3)
(kN/m3)
Beton 0,2 m 15 42,3 126,9000 24 3045,6000
1 Plasteran 2 cm 15 42,3 84,6 0,21 17,766
Keramik 1 cm 15 42,3 42,3 0,24 10,152
Beton 0,2 m 4 42,075 33,6600 24 807,8400
2 Plasteran 2 cm 4 42,075 84,16 0,21 17,6715
Keramik 1 cm 4 42,075 42,075 0,24 10,098
Beton 0,2 m 2 26,57 10,6280 24 255,0720
3 Plasteran 2 cm 2 26,57 53,14 0,21 11,1594
Keramik 1 cm 2 26,57 26,57 0,24 6,3768
TOTAL 4114,1612
Dinding Geser
Tebal Tinggi Lebar Jumlah BJ(kN/m3) Berat (kN)
0.3 4 5.8 2 24 334.08
Dinding
Berat
Tinggi Panjang Luas Berat n Berat
Jenis
Arah Jenis Dinding dinding dinding
Dinding (kN) Total
(m) (m) (m2) (kN)
(kN/m3)
1 3.3 8.0000 26.4000 2.5 66.0000 23 1518.0000
X
2 3.8 8.0000 30.4000 2.5 76.0000 9 684.0000
TOTAL 2778.3000
Total beban Mati = Balok Utama + Balok Anak + Kolom+ Pelat+ Dinding
Geser + Dinding
= 2788,8+ 739,872+ 1578,72 + 4114,1612+ 334,08+2778,3000
= 12782,0632 kN
B. Beban Tambahan
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(KN)
Jenis
855,94 0,18 154,0692
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(KN)
Jenis
855,94 0,2 171,1880
Total berat tambahan = 325,2572
C. Beban Hidup
~Beban hidup dapat direduksi sehingga beban hidup yang bekerja pada struktur
hanya 20% saja.
4. Lantai 4
A. Beban Mati
Berat Total Ring Balok
Panjang Berat
Total Volume Berat
Balok Luas Jenis
Grid Jumlah Panjang Balok Total
Bersih Balok (m2) Beton
(m) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
1 5,8 3 17,4 0,075 1,305 24 31,32
2 5,8 2 11,6 0,075 0,87 24 20,88
3 5,8 3 17,4 0,075 1,305 24 31,32
4 5,8 3 17,4 0,075 1,305 24 31,32
5 5,8 3 17,4 0,075 1,305 24 31,32
6 5,8 3 17,4 0,075 1,305 24 31,32
7 5,8 2 11,6 0,075 0,87 24 20,88
8 5,8 3 17,4 0,075 1,305 24 31,32
A 7,3 7 51,1 0,075 3,8325 24 91,98
B 7,3 7 51,1 0,075 3,8325 24 91,98
C 7,3 7 51,1 0,075 3,8325 24 91,98
D 7,3 7 51,1 0,075 3,8325 24 91,98
TOTAL 332 24,9 288 597,6
Dinding Geser
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 29
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 4
Dinding
Berat
Tinggi Panjang Luas Berat n Berat
Jenis
Arah Jenis Dinding dinding dinding (kN) Total
Dinding
(m) (m) (m2) (kN)
(kN/m3)
1 3.3 8.0000 26.4000 2.5 66.0000 21 1386.0000
TOTAL 2782.1000
Total beban Mati = Ring Balok + Kolom+ Dak+ Dinding Geser + Dinding
= 597,6+ 796,92++ 3144,96+ 122,4+2782
= 5660,6810 kN
B. Beban Tambahan
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(KN)
Jenis
855,94 0,18 154,0692
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(KN)
Jenis
855,94 0,2 171,1880
Total berat tambahan = 325,2572
C. Beban Hidup
D. Tabel Pembebanan
Lantai Dasar 1 2 3
Beban Mati Balok 2788,8000 2788,8000 2788,8000 597,6000
Balok Anak 739,8720 738,7200 738,7200
Kolom 1881,6000 1572,2400 1578,7200 796,9200
Plat Lantai 4114,1612 4114,1612 4114,1612
Dak 3144,9600
Dinding 735,3641 481,1625 506,4300 198,801
Dinding Geser 584,6400 334,0800 334,0800 122,4000
Beban Plafond 154,0692 154,0692 154,0692 154,0692
Tambahan M&E 171,1880 171,1880 171,1880 171,1880
Beban Hidup 1229,1298 1229,1298 1229,1298 1229,1298
Total Beban 13253,5243 11584,7027 11616,4502 6415,0680
BAB VI
MENCARI NILAI TC DARI SAP
METODE RESPON SPEKTRUM
Langkah-Langkah :
1. Buka aplikasi SAP
4. Pilih grid only dan masukkan dimensi x,y,z berdasarkan soal, lalu klik Oke
5. Ganti nilai z (tinggi bangunan) dengan klik 2 kali pada joint dan ubah
ketinggiannya kemudian klik Oke jika sudah mengantikan tinggi bangunan
6. Membuat material
a) Define
b) add material, kemudian buat nama material yang diperlukan (Beton,
Tulangan Utama dan Tulangan Sengkang) ( untuk beton pilih concrete dan
untuk tulangan pilih rebar)
c) lakukan Modifikasi data dengan menambahkan nilai Berat Jenis Bahan,
Elastisitas, f’c (beton), fy (tulangan), fu (berdasar tabel), dan lainnya (untuk
beton ketik nilai E=4700*fcI^0.5 dan U=0.2 dan a=0) dan (untuk tulangan =
0)
Dim
ana Ie adalah kelas katagori resiko = 1 dan l=9 untuk beton, l=8 untuk dinding
geser
12. Tambahkan Beban kombinasi
a) Define
b) load combination > nama bangunan
c) Add new combo ( 7 combo )
d) Untuk combo 1 = 1,4D
b) assign
c) joint
d) restrain
e) pilih tumpuan jepit
17. Blok > assign > joint > constraint > pilih diaphragm > add new constrain > ok
18. Lantai 1 diblok > assign > frame > automatic masses
19. Lihat gambar 3D > blok semua struktur > assign > frame > automatic masses
Arah x
Ta = Ct.hnx (*Tabel Rangka beban pemikul momen)
= 0,0466 (17)0,9
= 0,597 sec
Tx maks yang diizinkan
= Cu.Ta
= 1,4 (0,597)
= 0,836 sec
Arah y
= 0,0488 (17)0,75
= 0,408 sec
Ty maks yang diizinkan
= Cu.Ta
= 1,4 (0,408)
= 0,571 sec
Di dapat dari perhitungan SAP 2000
Tcx = 0,654
Tcy = 0,363
Arah X
Tamin 0,654 Tamax
0,597 O,836
Arah Y
0,363 Tamax
Ts = SDI/SDs
= 0,351/0,666
= 0,527
3 Ts = 0,527 x 3
= 1,581
Kesimpulan : *Bangunan dengan KDS D, regular dari T < 3Ts , maka dapat digunakan
prosedur analisa statik ekivalen.
Rx = 8 SD1 = 0,351
Ry = 7 SDs= 0,666
Nilai Rx dan Ry dari tabel 9 SNI 1726-2012 (Tabel 9-Faktor R, Cd, dan Ω0 untuk
sistem penahan gaya gempa pada ; C. sistem rangka pemikul momen [No. 5] , dan
D. sistem ganda dengan rangka pemikul momen khusus yang mampu menahan
paling sedikit 25 persen gaya gempa yang diterapkan [No. 3]).
Dari data pada BAB I, didapat SDS = 0,662 dan SD1 = 0,327
Jadi : Jadi :
Vx = Cs . Wt Vy = Cs . Wt
= 0,063 x 46120,4335 = 0,095 x 46120,4335
= 2905,5873 kN = 4381,4411 kN
Gaya Gempa Lateral (Fx) yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dengan
persamaan berikut :
Fx = Cvx . V
Cvx =
T (sec) K
T ≤ 0.5 1
0,5 < T = 0,654< 2,5 Interpolasi
T ≥ 2,5 2
K arah x =
= 1,077
K arah y = T = 0,363 ≤ 0,5
= 1,000
Arah Y
Berat lantai Geser y
Lantai Tinggi (m) Cvy W x hk (kNm) Fy (kN)
(kN) (kN)
1 5 13253,5243 0,15 66267,6215 208,286 1365,113
2 9 11584,7027 0,24 105182,7139 288,972 1193,224
3 13 11616,4502 0,35 152571,1995 240,313 1196,494
4 17 6415,0689 0.25 110299,1187 167,803 660,752
∑ 42869,7453 434320,654
BAB VII
PENDISTRIBUSIAN BEBAN PELAT DAN DINDING
= 474 kg/m2
= 4,74 kN/m2
= 7,18kN/m2
= 4,30 kN/m2
= xh
= 0,96 kN/m2
= xh
= 4,30 kN/m2
= xh
= 0.96 kN/m2
= xh
Beban Mati
= 2,5 kN/m2
BAB VIII
MENCARI NILAI MOMENT, GAYA GESER, DAN GAYA NORMAL
DARI SAP 2000
2. Memasukkan Nilai beban Plat yang telah didapat dari Bab VII
a) Klik batang yang akan dimasukkan beban
b) pilih Assign
c) Frame Load
d) Pilih Distibuted
e) Pilih beban yang akan dimasukkan
f) Masukkan jarak dan beban yang di peroleh, dan jangan lupa untuk untuk klik
“add to existing load”
3. Setelah memasukkan beban mati dan beban hidup, maka akan didapatkan
tampilan seperti ini
Portal B
Portal C
Portal D
b. Arah Y (Vertikal)
Portal 1
Portal 2
Portal 3
Portal 4
Portal 5
Portal 6
Portal 7
Portal 8
Portal A
Portal B
Portal C
Portal D
b. Arah Y (Vertikal)
Portal 1
Portal 2
Portal 3
Portal 4
Portal 5
Portal 6
Portal 7
Portal 8
BAB IX
Penampang Retak
Kombinasi Momen
Beban (kN.m) Gaya Geser Gaya Normal
(kN) (kN)
Tumpuan Lapangan
Kombinasi 1 -2318.1034 1887.1619 245.96 233.904
Kombinasi 2 -2171.8017 1454.7386 760.918 199.746
Kombinasi 3 -2091.0066 1513.4339 707.102 200.025
Kombinasi 4 -1986.9458 1617.5673 623.94 200.489
Kombinasi 5 -2270.5326 1692.5342 751.189 217.052
Kombinasi 6 -1490.2093 1213.1755 467.955 150.367
Kombinasi 7 -1669.7353 1392.2759 511.915 167.394
Gabungan -2318.1034 1887.1619 760.918 233.904
- Terjadi pada kombinasi 5 (akibat beban mati, beban gempa dan beban hidup)
Penampang Retak
Kombinasi Momen Gaya Gaya
Beban (kN.m) Geser Normal
Tumpuan Lapangan (kN) (kN)
Kombinasi 1 -2278.5575 1979.9968 796.963 512.181
Kombinasi 2 -2059.9975 1542.3056 820.851 479.096
Kombinasi 3 -2019.8919 1600.3686 769.198 464.065
Kombinasi 4 -1953.0493 1697.1401 683.111 439.013
Kombinasi 5 -2193.7736 1773.9802 820.01 488.118
Kombinasi 6 -1464.787 1272.8551 512.333 329.259
Kombinasi 7 -1638.6687 1446.4667 563.145 355.401
Gabungan -2278.5575 1979.9968 820.851 512.181
Penampang Retak
Kombinasi Momen
Beban (kN.m) Gaya Geser Gaya Normal
(kN) (kN)
1 2
Kombinasi 1 -2651.1306 982.688 627.667 5846.115
Kombinasi 2 -2279.9104 854.1121 542.618 4432.406
Kombinasi 3 -2276.958 849.6841 540.887 4649.362
Kombinasi 4 -2272.3977 842.304 538 5010.955
Kombinasi 5 -2530.2899 917.5623 590.522 4908.075
Kombinasi 6 -1704.2983 631.728 403.5 3758.217
Kombinasi 7 -1958.1299 699.6062 453.136 4016.929
Gabungan -2651.1306 982.688 627.667 5846.115
9.2.3 Balok Anak
- Terjadi di balok 54
- Terjadi pada kombinasi 5 (akibat beban mati, beban gempa dan beban hidup)
Penampang Retak
Kombinasi Momen Gaya Gaya
Beban (kN.m) Geser Normal
Tumpuan Lapangan (kN) (kN)
Kombinasi 1 -292.7329 127.1123 148.4 61.546
Kombinasi 2 -363.644 156.3525 208.665 56.934
Kombinasi 3 -319.0244 137.42 178.116 55.367
Kombinasi 4 -250.9139 108.9534 127.2 52.753
Kombinasi 5 -331.7148 143.5995 181.547 59.227
Kombinasi 6 -188.1855 81.7151 95.4 39.565
Kombinasi 7 -202.942 87.8946 98.831 43.425
Gabungan -363.644 156.3525 208.665 61.546
- Terjadi di balok 74
- Terjadi pada kombinasi 2 (akibat beban mati, beban hidup dan beban atap)
Penampang Retak
Kombinasi Momen
Beban (kN.m) Gaya Geser Gaya Normal
(kN) (kN)
Tumpuan Lapangan
Kombinasi 1 -198.085 124.717 96.672 28.88
Kombinasi 2 -219.7484 109.9209 133.947 23.529
Kombinasi 3 -200.8257 103.6958 114.79 23.988
Kombinasi 4 -169.7871 106.9002 82.861 24.754
Kombinasi 5 -214.0172 111.4295 116.553 27.252
Kombinasi 6 -127.3404 80.1752 62.146 18.566
Kombinasi 7 -140.5319 93.3541 62.974 21.829
Gabungan -219.7484 124.717 133.947 28.88
BAB X
DESAIN PENULANGAN
A. Balok Utama
a. Momen Tumpuan : -2278,557 kN.m
b. Momen Lapangan : 1979,996 kN.m
c. Gaya Geser : 820,851 kN
B. Kolom Utama
a. Momen Maksimum : -2651,1 kN.m
b. Gaya Aksial (Normal): -5846,12 kN
C. Balok Anak
a. Momen Tumpuan : -219,748 kN.m
b. Momen Lapangan : 124,717 kN.m
c. Gaya Geser : 133,947 kN
Semua batang tulangan non-prategang harus diikat dengan sengkang dan sengkang
ikat lateral, untuk D-32 digunakan sengkang ukuran D-10.
Pada Analisis SAP, Mu terjadi di balok 297
= 500 + = 3000 mm
b. Menghitung faktor
= 0,836
d = h- - - selimut beton
d = 700 – 10 – (32/2) – 40
d = 634 mm
sehingga, b = be = 1625 mm
Menentukan nilai Ru :
3,488 MPa
0.01056558
Menentukan ( )
Menentukan ( )
= 3605,875
= (500-(2)(10)-(2)(40)-(6)(32)) / (6-1)
Dimana 5,1245
Sehingga,
(1625) (634)
6436,57 mm2
LAPANGAN
TUMPUAN
Penulangan Geser
Gaya geser ultimit (Vu) yang terjadi pada Balok = 820,851 kN di muka Tumpuan
qu =
qu = 252,57 kN/m
Ditetapkan untuk λ= 1 (beton normal)
Untuk Geser dan Puntir ф = 0.75 (SNI 2847:2013 Pasal 9.3)
Nilai Vu yang digunakan untuk desain (sejarak d dari muka tumpuan)
Vu = 660,7219 kN
a. Tentukan ØVc dan 1/2ØVc
221375,765 N
221,375765 kN
Diperoleh, 110,6878823 kN
Aturan untuk menentukan keperluan tulangan geser (Lihat Buku Perancangan
Beton Bertulang Hal. 104 Agus Setiawan 2016)
a. Jika Vu < 1/2ØVc
b. Jika 1/2ØVc < Vu ≤ ØVc
c. Jika Vu > ØVc
Analisa menunjukkan bahwa Vu > ØVc
Vs = 585,79486 kN
c. Hitung Nilai Vc1 dan Vc2
Vc1 =
= 572972,57 N
= 572,97257 kN
Vc2 =
= 1145945,1 N
= 1145,9451 kN
Apabila Vs lebih kecil dari Vc2 maka proses desain dapat dilanjutkan ke tahap
berikutnya
Apabila Vs lebih besar dari Vc2 maka ukuran penampang diperbesar
Analisis menunjukkan,
Vs < Vc2
585,7948 < 1145,945 kN (Dilanjutkan ketahap berikutnya)
d. Menentukan Jarak tulangan sengkang
Av = 157
fyt = 400 Mpa
68,030 mm
e. Menentukan Jarak Maksimum tulangan sengkang berdasarkan SNI
2847:2013
Jarak maksimum tersebut diambil nilai terkecil antara s2 dan s3
2.
f. Apabila nilai s1 yang dihitung dalam langkah 6 lebih kecil dari smaks (nilai
terkecil antara s2 dan s3) maka gunakan jarak sengkang vertikal = s1, dan
jika s1 > smaks maka gunakan smaks sebagai jarak antar tulangan sengkang.
g. peraturan tidak menyaratkan jarak minimum sengkang. Namun dalam
kondisi normal, sebagai tujuan praktis dapat digunakan smin = 75 mm
untuk d ≤ 500 mm, dan smin = 100 mm. Untuk d > 500 mm. jika nilai s
yang diperoleh cukup kecil, maka dapat ditempuh jalan dengan
memperbesar diameter tulangan sengkang atau menggunakan sengkang
dengan kaki >1
h. Menentukan kebutuhan jarak pemasangan tulangan sengkang
Tidak Dibutuhkan tulangan geser
Daerah Vu < 1/2 Ø Vc = 110,687882 kN
dengan menggunakan perbandingan segitiga
x= 2811,753 mm
sehingga, pada jarak 438,247 mm
Kebutuhan Tulangan Geser pada jarak maksimum Sengkang
s2= 317 mm
s3= 359,184 mm
s4 = 600 mm
Gunakan s maks = 317 mm bulatkan menjadi 300 mm
321,004
820,851
S = 300 mm
S = 300 mm
660,722
110,688
(1/2 Ø Vc)
d= 634 mm
X2 = 3439,462 mm
X1 = 2811,753 mm
½L=
3250 mm
Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 24 buah untuk sepanjang balok
b= 700 mm Keterangan
Lebar Kolom
h= 700 mm b=
(mm)
Tinggi Kolom
fy = 400 MPa h=
(mm)
fc' = 30 MPa fy = Kuat Leleh Baja (MPa)
db = 36 mm fc' = Kuat Tekan Rencana (MPa)
ds = 22 mm d = Tinggi Efektif Kolom (mm)
Selimut beton = 40 mm d' = Jarak titik berat tulangan atas
d= 620 mm ke serat tekan terluar (mm)
d' = 80 mm d''= Jarak pusat berat Plastis (mm)
d" = 270 mm ɸ = Faktor Reduksi Kolom persegi
Mu= 2651,1 kNm SNI 2847:2013 Pasal 10.2
Pu= 5846,12 kN
Penyelesaian:
Semua batang tulangan non-prategang harus diikat dengan sengkang dan sengkang
ikat lateral, untuk D-36 digunakan sengkang ukuran D-13. Pada nomor 85, dan 42.
Penyelesaian:
a. Menentukan faktor reduksi kolom
Catatan : Faktor reduksi kekuatan fluks (ɸ) dapat bervariasi tergantung beberapa
kondisi berikut :
Apabila Pu = ɸPn ≥ 0,1 f'c Ag Maka, ɸ = 0,65 untuk sengkang persegi
ɸ = 0,75 untuk sengkang Spiral
Kondisi ini terjadi apabila keruntuhan yang direncanakan adalah berupa keruntuhan
tekan. Sehingga :
ɸPn = 0,1 (30) (700x700)
ɸPn = 1470000 N . = 1470 kN ≤ Pu (5846,12 kN)
Maka gunakan ɸ = 0,65 untuk penampang persegi
b. Analisa Keruntuhan
Menentukan eksentrisitas (e)
e = Mu/Pu
e = -2651,1/5846,12
e = -0,4535 m = -453,48 mm < 2/3d =2/3(620)= 413,333 mm
Maka dapat diasumsikan terjadi keruntuhan tekan, dan nilai Pn menjadi
Pn = Pu/ɸ
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU 94
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 4
Pn = 5846,12/0,65
Pn = 8994,02 kN
c. Menentukan luas tulangan yang dibutuhkan
Sesuai dengan persamaan Whitney:
Pn = +
Dimana As =As’
8994023 = +
Dimana telah kita asumsikan diatas bahwa c = 500 mm, maka tinggi blok tegangan
tekan (a = β c)
a = (0,80)(500) = 400 mm
Jumlah total tulangan yang digunakan = 2 x 5 = 10 buah tulangan
Jumlah tulangan arah y (n) = 4 buah
= ((700)-(2)(40)-(36)/(4-1)
= 218,6 mm
Pn2 =
Pn2 =
Perbandingan Rasio antara Pn1 dan Pn2 adalah =1,24% < 1%
Maka gunakan Pn minimum antara Pn1 dan Pn2 = N
Sehingga ɸPn dan ɸMn (Dengan ɸ = 0,65)
ɸPn= 0,65 ( ) = 4562752,369 N
ɸPn= 4562,752 kN > Pu (=3703,88 kN) OK!
ɸMn= Pn (e)
ɸMn = 0,65 ( ) (291,9)
ɸMn = 1198,689 kNm > Mu (=1081,17 kNm) OK!
g. Periksa terhadap kondisi seimbang
Dimana Cb = 407,4 mm < c = 500 mm
Sehingga benar terjadi keruntuhan tekan seperti yang diasumsikan
h. Tulangan Sengkang
Gunakan Tulagan sengkang D 13
Jarak maksimum yang diambil, ditentukan dari nilai terkecil antara
a. 48 kali diameter sengkang = 624 Mm
b. 16 kali diameter tulangan memanjang = 576 Mm
c. Dimensi terkecil penampang kolom = 750 Mm
Sehingga, digunakan sengkang D 13 - 576 Mm
Atau digunakan D 13 - 600 mm
D13-600
Balok dan Pelat didesain monolit, sehingga desain penampang balok yang
direncanakan adalah desain Balok T.
Keterangan :
bw = 300 mm bw = Lebar Badan (mm)
h= 400 mm h = Tinggi Balok (mm)
ds = 10 mm
Selimut beton = 40 mm
Mu lapangan (+) = 124,717 kNm
Mu Tumpuan (-) = 219,7484 kNm
Gaya Geser (Vu) = 133,947 kN
= 3100 mm
= 3020 mm
l/4 = 1625 mm
b. Menghitung faktor
= 0,836
d = h- - - selimut beton
d = 400 – 10 – (22/2) – 40
d = 339 mm
sehingga, b = be = 1625 mm
Menentukan nilai Ru :
0,6678 MPa
0,00188292
Menentukan ( )
Menentukan ( )
= 355,95
= (300-(2)(10)-(2)(40)-(2)(22)) / (2-1)
Sehingga,
(300) (339)
2023,83 mm2
c. Jarak tulangan yang digunakan (s)
LAPANGAN
TUMPUAN
41,2145 kN/m
Sehingga,
35,51090 kN
Sehingga,
65,2713 kN
f. Hitung nilai
Apabila Vs < , maka proses desain dapat dilanjutkan. Namun, apabila Vs > ,
maka ukuran penampang harus diperbesar, sehingga :
i. Apabila nilai s1 yang dihitung dalam langkah 6 lebih kecil dari smaks (nilai
terkecil antara s2 dan s3) maka gunakan jarak sengkang vertikal = s 1, dan jika
s1 > smaks maka gunakan smaks sebagai jarak antar tulangan sengkang).
ØVs = 79907,143 N
ØVc + ØVs = .
X2 = 666,535 mm
150,929
133,947
S = 200 mm
S = 200 mm
119,975
35,511
(1/2 Ø Vc)
d= 339 mm
X1 = 666,535 mm
X2 = 2388,4 mm
½L=
3250 mm
Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 34 buah untuk sepanjang balok
LAMPIRAN
1. Master Plan
2. Denah Lantai 1
3. Denah Lantai 2
4. Denah Lantai 3
5. Denah Lantai 4
6. Tampak Depan
7. Tampak Kanam
8. Tampak Kiri
9. Tampak Belakang