Anda di halaman 1dari 8

Nama : FIRLI NISA SEPTI

NIM : H1071211046
Mata Kuliah : Metode Seismik
Tugas:
1. Kelebihan dan kekurangan seismik darat dan seismik laut
2. Peralatan yang di dibutuhkan
a. sumber :
• darat :dinamit
• laut : airgun
b. receivernya :
• darat : geophone :(jelaskan komponen masing-masing + fungsi +
gambar)
• laut : hidrophone : (jelaskan komponen masing-masing + fungsi +
gambar)
3. Desain survey
4. Contoh hasil survey (penangkapan seismik 2D) + referensi
Penjabaran :

Seismik Darat Seismik Laut


Kelebihan Kelebihan
Pengamatan Seismik Laut membutuhkan lokasi sumber Pengukuran seismic darat menggunakan offset yang
dan penerima yang kecil, sehingga relative murah lebih kecil.
dalam pengambilan datanya.
Prosesing Seismik Laut simple dilakukan kecuali Seismik darat bekerja bagaimanapun perubahan
proses filtering untuk memperkuat sinyal first break kecepatan sebagai fungsi kedalaman.
yang dibaca.
Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, Seismik darat lebih mampu melihat struktur yang
maka pengambangan model untuk interpretasi tidak kompleks. Seismik darat menekan dan menggunakan
terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya. semua medan gelombang yang terekam. Bawah
permukaan dapat tergambar secara langsung dari data
terukur.
Kekurangan Kekurangan
Dalam pengukuran yang ragional, seismic laut Karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar
membutuhkan offset yang lebar. untuk memberikan citra bahwa permukaan yang lebih
baik, maka biaya akuisisi menjai lebih mahal.
Seismik laut hanya berkerja jika kecepatan gelombang Prosesing seismic darat memerlukan computer yang
meningkat sebagai fungsi kedalaman. lebih mahal, dan system data base yang jauh lebih
mahal.
Seismik Laut biasanya diinterpretasikan dalam bentuk Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan
lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip terhadap database harus kuat, diperlukan juga
dan topografi. beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan
interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli.
Seismik Laut hanya menggunakan waktu tiba sebagai
fungsi jarak (offset). Model yang dibuat didesain untuk
menghasilkan waktu jalar teramati.
Sumber
Laut Darat
Drop Weight Dinamit
Sledgehammer
Seismic vibrator
Vibroseismic Geophone
Hidrophone Airgun(darat)

Sumber:
▪ Laut:
❖ Drop Weight adalah uji mekanis, di mana bobot yang ditentukan jatuh ke atas
benda uji dari ketinggian tertentu. Setelah drop weight, penampilan
permukaan rekahan dievaluasi.

❖ Vibroseismic merupakan sebuah metode dimana mekanisme pembuat getaran


(vibrator) sinusoidal dimanfaatkan sebagai energy source untuk menghasilkan
sebuah controlled wavetrain yang umum disebut sebagai frequencysweep.
Layaknya sumber getar yang dihasilkan oleh bahan peledak dalam menghasilkan
suatu range frequencies, frequency sweep menggunakan prinsip transmisi
getaran sedang dalam durasi tertentu (10s — 32s) untuk menciptakan perubahan
tetap frekuensi getaran sinusoidal (linear ataupun non-linear) selama waktu
akuisisi tersebut. Sehingga, perbedaan utama pada perekaman menggunakan
dinamit adalah durasi transmisi yang pendek (getaran akibat peledakan), dan lain
hal daripada vibroseismic yang harus men-generate sweep tersebut pada durasi
tertentu.

❖ Hydrophone yaitu perangkat elektronika yang digunakan untuk menangkap


bunyi di bawah air. Dikarenakan sensor geophone tidak dapat digunakan
diperairan, maka dari itu dibuatlah sensor Hydrophone yang memiliki fungsi
yang sama dan dapat digunakan di perairan.Hidrofon merupakan sensor yang
bisa bekerja dengan baik di udara. Sensor ini memanfaatkan sifat Kristal
pizoelektrik yang sangat peka terhadap gelombang tekanan.

▪ Darat:
❖ Dinamit adalah peledak berdasarkan potensi ledakan dari nitrogenserin
menggunakan diatomaceous bumi(Kieselguhr)sebegai penyerap. Awalnya
ditemukan oleh kimiawan dan teknisi swedia Alfred Bernhard pada1866 dan
dipatenkan pada 1867. Benda ini biasanya dijual dalam bentuk silinder dengan
Panjang kira-kira 8 inci, tetapi ukuran lain juga tersedia. Dinamit dianggap
sebagai ”peledak tinggi” , yang berarti jauh lebih kuat dari bubuk mesiu.

❖ Hammer adalah palu goham (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat


besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan.

❖ Seismic Vibrator merupakan sebuah metode dimana mekanisme pembuat


getaran (vibrator) sinusoidal dimanfaatkan sebagai energy source untuk
menghasilkan sebuah controlled wavetrain yang umum disebut
sebagai frequencysweep. Layaknya sumber getar yang dihasilkan oleh bahan
peledak dalam menghasilkan suatu range frequencies, frequency
sweep menggunakan prinsip transmisi getaran sedang dalam durasi tertentu (10s
— 32s) untuk menciptakan perubahan tetap frekuensi getaran sinusoidal (linear
ataupun non-linear) selama waktu akuisisi tersebut. Sehingga, perbedaan utama
pada perekaman menggunakan dinamit adalah durasi transmisi yang pendek
(getaran akibat peledakan), dan lain hal daripada vibroseismic yang harus men-
generate sweep tersebut pada durasi tertentu.

❖ Geophone berasal dari Bahasa Yunani yaitu “geo” yang berarti bumi
dan”phone” yang berarti suara. Geophone merupakan perangkat yang
mengkonversi Gerakan tanah(displacement) menjadi tegangan, yang dapat
direkam disebuah stasiun rekaman. Geophone merupakan sensor transducer
pergerakan tanah yang sangat sensitive. Alat ini mengubah energi seismic, atau
vibrasi, menjadi tegangan listrik yang dapat diukur secara akurat. Geophone
yang paling umum digunakan adalah moving coil(kumparan kawat yang
bergerak di dalam medan magnet.

❖ Airgun (Darat) adalah senjata yang menggunakan prinsip pneumatik yang


menembakkan peluru dengan menggunakan tenaga udara atau sejenis gas
tertentu yang dimampatkan.
Receiver :

• Laut :Hydrophone yaitu perangkat elektronika yang digunakan untuk menangkap


bunyi di bawah air. Dikarenakan sensor geophone tidak dapat digunakan diperairan,
maka dari itu dibuatlah sensor
Hydrophone yang memiliki fungsi
yang sama dan dapat digunakan di
perairan.Hidrofon merupakan sensor
yang bisa bekerja dengan baik di
udara. Sensor ini memanfaatkan sifat
Kristal pizoelektrik yang sangat peka
terhadap gelombang tekanan.

• Darat: Geophone berasal dari Bahasa Yunani yaitu “geo” yang berarti bumi
dan”phone” yang berarti suara. Geophone merupakan perangkat yang mengkonversi
Gerakan tanah(displacement) menjadi tegangan, yang dapat direkam disebuah stasiun
rekaman. Geophone merupakan sensor transducer pergerakan tanah yang sangat
sensitive. Alat ini mengubah energi seismic, atau vibrasi, menjadi tegangan listrik yang
dapat diukur secara akurat. Geophone yang paling umum digunakan adalah moving
coil(kumparan kawat yang bergerak di dalam medan magnet.
Desain Survey
Contoh hasil survey (penangkapan seismik 2D)
▪ Laut

Gambar diatas merupakan gambar hasil inversi seismik model kecepatan pada line
WG2. Jaraknya sepanjang 500 km dengan kedalaman 30 km dibawah permukaan laut
Sedangkan pada penelitian ini pemodelan yang dibuat hanya pada rentang jarak 250 km sampai
350 km jadi total panjangnya hanya 100 km dengan kedalaman 10 km dibawah permukaan
laut. Seperti yang terlihat pada gambar 3.2 pemodelan yang dibuat terbatas pada garis yang
bertanda merah sepanjang 100 km dengan kedalaman 10 km dibawah permukaan laut.

Referensi : Rohmah ST, 2018, “Pemodelan Seismik Refleksi 2-D Menggunakan Metode
Gaussian Beam ( Sinar Gauss ) Di Area Slip Gempa Sumatra tahun 2004”, Jakarta.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47993/1/ST%20ROHMAH-
FST.pdf

▪ Darat

Gambar Skema Pengukuran Resistivity-2D dengan konfigurasi Wenne


Gambar Penampang Hasil Pengolahan Data dengan Res2Dinv

Keterangan:
N = menerangkan nomer station
R = menerangkan jarak spasi antar elektroda C1,
C2 = menerangkan elektroda arus P1,
P2 = menerangkan elektroda potensial I = menerangkan nilai arus yang diperoleh (mA)
V = menerangkan nilai tegangan yang diperoleh (mV) Pada baris pertama dapat
dijelaskan bahwa letak elektroda secara berurutan C1, P1, P2, dan C2 yaitu berada di
0, 4, 8, 12 angka ini menjelaskan letak masing-masing elektroda yaitu berada di C1 (0
meter), P1 (4 meter), P2 (8 meter) dan C2 (12 meter).
Setelah itu dengan menggunakan alat Naniura NRD 22-S ditembakan arus yang
dikemudiannya akan menghasilkan nilai I dan V, terdapat I1 dan I2 serta V1 dan V2
menerangkan bahwa pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali. Kemudian dikolom
berikutnya ada nilai K, nilai K ini diperoleh dengan menggunakan rumus K = 2пR,
dengan memasukan harga п = 3,14 dan R=4 meter maka diperoleh nilai K=25,12. Nilai
K ini akan digunkan dalam menghitung harga tahanan jenis semu ρa = I VK, nilai ∆V
dan nilai I diperoleh dengan menjumlahkan nilai V1 dan V2 kemudian membagi angka
tersebut dengan angka 2, hal yang sama dengan nilai ∆I. Setelah itu masukkan angka
tersebut untuk memperoleh harga tahanan jenis semu contoh pada baris pertama nilai
K= 25,12 dan nilai ∆V = 206,8 I = 18 maka diperoleh nilai rho = 288,6 begitu
seterusnya. Dari tabel tersebut kemudian disimpan dalam bentuk csv (comma separated
value) yang kemudiannya akan diinput lagi dengan software Surfer 8.
Setelah melakukan Pengukuran Resistivity-2D dengan konfigurasi Wenne didapatkan nilai
tahanan jenis semu (ρa), kemudian semua nilai tahanan jenis semu (ρa) yang diperoleh di tiap
line dimasukkan ke dalam program RS2DINV dalam bentuk format excel worksheet, Hasilnya
ada 3 penampang (seperti pada gambar 5), yaitu :
1. Penampang tahanan jenis semu. Hal ini sesuai hasil pengukuran dan skemanya dilihat
cocok atau tidak dengan kondisi lapangan waktu pangukuran.
2. Penampang tahanan jenis hasil perhitungan komputer yang disesuaikan dengan data
lapangan.
3. Apabila data lapangan dan hasil perhitungan komputer tersebut sama atau cocok maka
model pada penampang ke-3 ini sesuai dengan keadaan sebenarnya. Inilah hasil
interpretasi tahanan jenis (resistivity 2D). Pada bagian ini terdapat keterangan persen
kesalahan untuk menentukan keakuratan data yang diperoleh. Semakin kecil persen
kesalahan, maka keakuratan data yang diperoleh semakin besar.

Referensi : Winda, 2012, “UJI COBA RESISTIVTIY-2D SEBAGAI PENGGANTI


SEISMIK UNTUK PENENTUAN PARAMTER PELEDAKAN PADA OVERBURDEN
BATUBARA DI PT BWM KALSEL”, Jurusan Teknik Pertambangan – FTM, UPN
“Veteran” Yogyakarta, Jl. SWK 104 Condong Catur, Yogyakarta.
http://repository.upnyk.ac.id/3711/1/F._Paper_Winda.pdf

Anda mungkin juga menyukai