NIM : H1071211046
Mata Kuliah : Metode Seismik
Tugas:
1. Kelebihan dan kekurangan seismik darat dan seismik laut
2. Peralatan yang di dibutuhkan
a. sumber :
• darat :dinamit
• laut : airgun
b. receivernya :
• darat : geophone :(jelaskan komponen masing-masing + fungsi +
gambar)
• laut : hidrophone : (jelaskan komponen masing-masing + fungsi +
gambar)
3. Desain survey
4. Contoh hasil survey (penangkapan seismik 2D) + referensi
Penjabaran :
Sumber:
▪ Laut:
❖ Drop Weight adalah uji mekanis, di mana bobot yang ditentukan jatuh ke atas
benda uji dari ketinggian tertentu. Setelah drop weight, penampilan
permukaan rekahan dievaluasi.
▪ Darat:
❖ Dinamit adalah peledak berdasarkan potensi ledakan dari nitrogenserin
menggunakan diatomaceous bumi(Kieselguhr)sebegai penyerap. Awalnya
ditemukan oleh kimiawan dan teknisi swedia Alfred Bernhard pada1866 dan
dipatenkan pada 1867. Benda ini biasanya dijual dalam bentuk silinder dengan
Panjang kira-kira 8 inci, tetapi ukuran lain juga tersedia. Dinamit dianggap
sebagai ”peledak tinggi” , yang berarti jauh lebih kuat dari bubuk mesiu.
❖ Geophone berasal dari Bahasa Yunani yaitu “geo” yang berarti bumi
dan”phone” yang berarti suara. Geophone merupakan perangkat yang
mengkonversi Gerakan tanah(displacement) menjadi tegangan, yang dapat
direkam disebuah stasiun rekaman. Geophone merupakan sensor transducer
pergerakan tanah yang sangat sensitive. Alat ini mengubah energi seismic, atau
vibrasi, menjadi tegangan listrik yang dapat diukur secara akurat. Geophone
yang paling umum digunakan adalah moving coil(kumparan kawat yang
bergerak di dalam medan magnet.
• Darat: Geophone berasal dari Bahasa Yunani yaitu “geo” yang berarti bumi
dan”phone” yang berarti suara. Geophone merupakan perangkat yang mengkonversi
Gerakan tanah(displacement) menjadi tegangan, yang dapat direkam disebuah stasiun
rekaman. Geophone merupakan sensor transducer pergerakan tanah yang sangat
sensitive. Alat ini mengubah energi seismic, atau vibrasi, menjadi tegangan listrik yang
dapat diukur secara akurat. Geophone yang paling umum digunakan adalah moving
coil(kumparan kawat yang bergerak di dalam medan magnet.
Desain Survey
Contoh hasil survey (penangkapan seismik 2D)
▪ Laut
Gambar diatas merupakan gambar hasil inversi seismik model kecepatan pada line
WG2. Jaraknya sepanjang 500 km dengan kedalaman 30 km dibawah permukaan laut
Sedangkan pada penelitian ini pemodelan yang dibuat hanya pada rentang jarak 250 km sampai
350 km jadi total panjangnya hanya 100 km dengan kedalaman 10 km dibawah permukaan
laut. Seperti yang terlihat pada gambar 3.2 pemodelan yang dibuat terbatas pada garis yang
bertanda merah sepanjang 100 km dengan kedalaman 10 km dibawah permukaan laut.
Referensi : Rohmah ST, 2018, “Pemodelan Seismik Refleksi 2-D Menggunakan Metode
Gaussian Beam ( Sinar Gauss ) Di Area Slip Gempa Sumatra tahun 2004”, Jakarta.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47993/1/ST%20ROHMAH-
FST.pdf
▪ Darat
Keterangan:
N = menerangkan nomer station
R = menerangkan jarak spasi antar elektroda C1,
C2 = menerangkan elektroda arus P1,
P2 = menerangkan elektroda potensial I = menerangkan nilai arus yang diperoleh (mA)
V = menerangkan nilai tegangan yang diperoleh (mV) Pada baris pertama dapat
dijelaskan bahwa letak elektroda secara berurutan C1, P1, P2, dan C2 yaitu berada di
0, 4, 8, 12 angka ini menjelaskan letak masing-masing elektroda yaitu berada di C1 (0
meter), P1 (4 meter), P2 (8 meter) dan C2 (12 meter).
Setelah itu dengan menggunakan alat Naniura NRD 22-S ditembakan arus yang
dikemudiannya akan menghasilkan nilai I dan V, terdapat I1 dan I2 serta V1 dan V2
menerangkan bahwa pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali. Kemudian dikolom
berikutnya ada nilai K, nilai K ini diperoleh dengan menggunakan rumus K = 2пR,
dengan memasukan harga п = 3,14 dan R=4 meter maka diperoleh nilai K=25,12. Nilai
K ini akan digunkan dalam menghitung harga tahanan jenis semu ρa = I VK, nilai ∆V
dan nilai I diperoleh dengan menjumlahkan nilai V1 dan V2 kemudian membagi angka
tersebut dengan angka 2, hal yang sama dengan nilai ∆I. Setelah itu masukkan angka
tersebut untuk memperoleh harga tahanan jenis semu contoh pada baris pertama nilai
K= 25,12 dan nilai ∆V = 206,8 I = 18 maka diperoleh nilai rho = 288,6 begitu
seterusnya. Dari tabel tersebut kemudian disimpan dalam bentuk csv (comma separated
value) yang kemudiannya akan diinput lagi dengan software Surfer 8.
Setelah melakukan Pengukuran Resistivity-2D dengan konfigurasi Wenne didapatkan nilai
tahanan jenis semu (ρa), kemudian semua nilai tahanan jenis semu (ρa) yang diperoleh di tiap
line dimasukkan ke dalam program RS2DINV dalam bentuk format excel worksheet, Hasilnya
ada 3 penampang (seperti pada gambar 5), yaitu :
1. Penampang tahanan jenis semu. Hal ini sesuai hasil pengukuran dan skemanya dilihat
cocok atau tidak dengan kondisi lapangan waktu pangukuran.
2. Penampang tahanan jenis hasil perhitungan komputer yang disesuaikan dengan data
lapangan.
3. Apabila data lapangan dan hasil perhitungan komputer tersebut sama atau cocok maka
model pada penampang ke-3 ini sesuai dengan keadaan sebenarnya. Inilah hasil
interpretasi tahanan jenis (resistivity 2D). Pada bagian ini terdapat keterangan persen
kesalahan untuk menentukan keakuratan data yang diperoleh. Semakin kecil persen
kesalahan, maka keakuratan data yang diperoleh semakin besar.