Anda di halaman 1dari 6

MATERI SEISMIK REFRAKSI

Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran
respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direleksikan atau
direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Metode Seismik terbagi
menjadi dua yaitu metode seismic refraksi dan metode seismic refleksi. Metode seismic Refleksi
adalah metode seismic pemantulan biasanya digunakan untuk prospeksi hidrokarbon. Metode
Seismik Refraksi Merupakan suatu metode dalam geofisika untuk mendeteksi bawah permukaan.
Metode ini termasuk metode aktif biasanya digunakan untuk pekerjaan geoteknik.

Prinsip dari metode seismic adalah ditimbulkan sumber yang menghasilkan gelombang
mekanis yang berupa ledakan/eksplosion, getaran, senapan angina/air, pukulan palu dll tergantung
jenis metode seismic yang digunakan.

Seperti pada hukum Snellius bahwa hubungan antara sinus sudut datang dan sudut bias
terhadapkecepatan gelombang dalam medium. Lalu dilengkapi dengan prinsip Huygen yaitu
suatu gelombang yang melewati suatu titik akan membuat titik tersebut menjadi
sumber gelombangbaru dan akan begitu seterusnya.

(Telford, 1976)

Itu artinya bahwa sifat elastis batuan dibawah permukaan yang berbeda satu dengan yang
lainnya atau gelombang tersebut melewati batas dua medium yang berbeda, maka gelombang yang
datang akan mengalami pemantulan dan pembiasan. Pada gelombang juga berlaku prinsip Huygen,
maka gelombang yang melewati bidang batas akan terpantul atau terbias kembali keatas gelombang
pantul dan bias inilah yang ditangkan oleh Geophone.

Perbandingan Seismik Refraksi Seismik Refleksi

Metode Seismik Refraksi (Bias) Metode Seismik Refleksi (Pantul)

Keunggulan Kelemahan
Karena lokasi sumber dan penerima yang cukup
Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi
lebar untuk memberikan citra bawah permukaan
sumber dan penerima yang kecil, sehingga
yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih
relatif murah dalam pengambilan datanya
mahal.
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan Prosesing seismik refleksi memerluakn komputer
kecuali proses filtering untuk memperkuat yang lebih mahal, dan sistem data base yang jauh
sinyal first berak yang dibaca. lebih handal.
Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan
Karena pengambilan data dan lokasi yang
terhadap database harus kuat, diperlukan juga
cukup kecil, maka pengembangan model
beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan
untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan
interpretasi membutuhkan personal yang cukup
seperti metode geofisika lainnya.
ahli.
Kelemahan Keunggulan

Dalam pengukuran yang regional , Seismik Pengukuran seismik pantul menggunakan offset
refraksi membutuhkan offset yang lebih yang lebih kecil
lebar.
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan
gelombang meningkat sebagai fungsi Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun
kedalaman. perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman

Seismik bias biasanya diinterpretasikan


Seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang
dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing
lebih kompleks
lapisan memiliki dip dan topografi.
Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba Seismik pantul merekan dan menggunakan semua
sebagai fungsi jarak (offset) medan gelombang yang terekam.
Model yang dibuat didesain untuk Bawah permukaan dapat tergambar secara
menghasilkan waktu jalar teramati. langsung dari data terukur

Perbandingan Metode Seismik Dengan Metode Geofisika Lainnya

Keunggulan atau Kelebihan Kelemahan (Kekurangan)


Banyaknya data yang
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun
dikumpulkan dalam sebuah
kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu
survei akan sangat besar jika
kecepatan seismik.
diinginkan data yang baik
Perolehan data sangat mahal
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di baik akuisisi dan logistik
bawah permukaan dibandingkan dengan metode
geofisika lainnya.
Reduksi dan prosesing
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan membutuhkan banyak waktu,
stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan. membutuhkan komputer mahal
dan ahli-ahli yang banyak.
Respon pada penjalaran gelombang seismik
bergantung dari densitas batuan dan konstanta
Peralatan yang diperlukan dalam
elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan
akuisisi umumnya lebih mahal
konstanta tersebut (porositas, permeabilitas,
dari metode geofisika lainnya.
kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari
metode seismik.
Deteksi langsung terhadap
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya
keberadaan hidrokarbon pembuangan limbah, tidak
dapat dilakukan.

Tujuan pengukuran seismic refraksi adalah untuk penentuan struktur geologi yang dangka,
contoh untuk memprediksi ketebalan lapisan (overburden), mengetahui jenis lapisan yang ada di
bawah permukaan. Metode ini bisa juga digunakan untuk mendeteksi longsor d suatu lokasi.

Asumsi yang digunakan :


1. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan setiap lapisan menjalarkan gelombang seismic
dengan kecepatan yang berbedabeda
2. Semakin bertambah kedalamannya, batuan lapisan akan semakin kompak
3. Panjang gelombang seismik lebih kecil daripada ketebalan lapisan bumi
4. Perambatan gelombang seismik dapat dipandang sebagaisinar, sehinggamematuhi hukum
hukum dasar lintasan sinar
5. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang seismik merambat dengan kecepatan awalnya
6. Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.

Metode Hagiwara merupakan metode waktu tunda yang berdasarkan asumsi bahwa undulasi
bawah permukaan tidak terlalu besar, sudut kemiringan mendekati nol atau (<20). Metode ini
untuk struktur dua lapis. Perbedaan dengan metode matsuda adalah untuk struktur lebih dari 2 lapis
dan metode susilawati untuk struktur 1 lapis..

A Shot Point P Receiving Point B Shot Point

1 ha hP

hB

P P P

2 A A B B

Lintasan Gelombang Bias

Kecepatan Gelombang-P pada batuan

Rock Type Vp (m/s)

Air 33

Water 1400 1500


Ice 3000 - 4000

Permafrost 3500 - 4000

Weathered layer 250 - 1000

Alluvium,Sand (dry) 300 - 1000

Sand (water saturated) 1200 - 1900

Clay 1100 - 2500

Glacial Moraine 1500 - 2600

Coal 1400 - 2600

SandStones 2000 - 4500

Slate and Shale 2400 - 5000

Limestone and Dolomites 3400 - 6000

Anhydrite 4500 - 5800

Rocksalt 4000 - 5500

Granit and gneisses 5000 - 6200

Basalt flow top (highly fractured) 2500 - 3800

Basalt 5500 - 6300

Gabro 6400 - 6800

Dunite 7500 - 8400

Peralatan dan Perlengkapan yang Digunakan

Seperangkat alat seismik refraksi yang terdiri dari :

Seismograf model Pasi GEA 3 1 buah


Hammer atau palu sebagai pembangkit sumber gelombang 1 buah
Trigger sensor 1 buah
Geophone 3 buah
Kabel kabel coaxial untuk penghubung dari geophone ke Seismograf 1 buah
Patok 16 buah
Laptop 1 buah

Simulasi Pengukuran (Pengoperasian Alat)

1. Pilihlah lintasan yang akan disurvey. Sebaiknya lintasan yang dipilih atau dibuat permukaannya
datar dan tegak lurus terhadap strike lapisan batuannya.
2. Rangkailah alat seismograph Pasi GEA 3
3. Letakkan Trigger pada titik dan tancapkan geophone sesuai dengan jarak yang dikehendaki.
4. Hidupkan laptop dan membuka aplikasi Pasi
5. Mulai membuat sumber gelombang dengan cara memukulkan hammer pada Trigger.
6. Bacalah first break gelombang yang terekam pada geophone yang dapat ditampilkan pada
aplikasi di layar laptop. Cara membaca waktu tempuh gelombang tersebut dengan
menggerakkan kursor yang berada pada layar sampai pada impuls gelombang terbaca. Catat
waktu yang ditumjukkan dalam satuan yang sesuai dengan rencana. Lalu menyimpan data yang
telah terbaca.
7. Pindahkan geophone pada titik yang telah ditentukan sesuai dengan rencana.
8. Lakukan langkah 5 sampai 7 sampai titik terakhir dilintasan tersebut .
9. Lakukan pengukuran balik, artinya pada titik terakhir dilintasan tersebut diletakkan trigger.
10. Lakukan langkah 2 sampai 7.

Tugas
Cari artikel tentang salah satu metode seismic refraksi (hagiwara, matsuda, dan susilawati)

Metode Hagiwara adalah Salah satu metode perhitungan waktu tiba gelombang seismic pada
seismic bias yang dapat mencerminkan lapisan bawah permukaan. Metode Hagiwara ini digunakan
untuk menentukan kedalaman suatu lapisan dari daerah yang kita survei yaitu daerah Seling. Ketika
digunakan metode Hagiwara sebagai metode intrepetasi maka diperlukan suatu pasngan kurva
travel time bolak-balik (reciprocal travel time curve) yang direfraksikan dari suatu lapisan pada
kedalaman lapisan yang diselidiki.

Metode Hagiwara Merupakan metode waktu tunda (delay time) dengan asumsi bahwa undulasi
bawah pemukaan tidak terlalu besar Kelebihannya adalah metode hagiwara dapat menyajikan
bentuk lapisan bawah permukaan mengikuti kontur bawah permukaan. Perhitungan dengan metode
Hagiwara dikembangkan untuk struktur bawah permukaan yang terdiri dari dua lapisan. Bidang
batas lapisan yang akan diperlihatkan oleh hasil perhitungan merupakan rata-rata kedalaman yang
memiliki kerapatan yang berbeda. Bila kerapatan berbeda maka kecepatan gelombang seismiknya
juga akan berbeda, sehingga arah penjalaran gelombang seismik akan mengalami pembiasan
(refraksi). Berbeda dengan metode intercept time yang menganggap lapisan dibawah permuaan
adalah flat (bidang).

Noise harus dihilangkan dalam pengolahan data seismic. Salah satu penyebab adanya noise saat
pengukuran antara lain adalah angin, pohon, aliran sungai (parit), benda-benda lain yang bergerak
dekat dengan geophone (orang berjalan, sepeda motor, dan sebagainya). Noise yang terekam pada
geophone harus ditekan sedikit mungkin. Jika bisa harus dihilangkan karena akan mengganggu pada
saat pengolahan data dan pembuatan model.

Kuis

Sebutkan perbedaan metode matsuda dan hagiwara?

Sebutkan aplikasi pengukuran seismic refraksi?

Sebutkan keunggulan dan kelemahan metode seismic refraksi?

Sebutkan perbedaan seismic refraksi dan refleksi?

Apa isi hukum snellius dan prinsip huygen?

Prosedur praktikum dan peralatan yang digunakan?

Anda mungkin juga menyukai