Anda di halaman 1dari 14

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Pasar Baru Ciwalen merupakan salah satu diantara pasar rakyat yang ada di
Garut Kota yang merupakan tempat perbelanjaan atau pajak yang berada di sisi
jalan yang sangat aktif setiap harinya. Pada ruas jalan ini tingkat kegiatannya
sangat berpengaruh pada kelancaran transportasi jalan tersebut. Adapun Pasar
Baru Ciwalen Garut Kota ini didirikan tepat di jalan Ahmad Yani Kecamatan
Sucinagara Kelurahan Tenjonagara pada tanggal 12 maret 2007.

Pasar ini cukup padat dan perletakan bangunannya cukup strategis di pinggir
jalan. Dan juga pertokoan yang terdapat di pinggir jalan tersebut sangat
berpengaruh besar terhadap aktifitas lalu lintas di jalan tersebut. Selain itu,
ditambah lagi jumlah pejalan kaki yang berjalan atau menyebrang sepanjang
segmen jalan, dan jumlah kendaraan bermotor yang keluar masuk dari lahan
samping jalan serta arus kendaraan yang bergerak lambat seperti sepeda, becak
dll.

Hal ini yang sering menimbulkan kepadatan sehingga kemacetan sering terjadi
pada ruas jalan Pasar Baru Ciwalen. Berikut adalah data geometrik ruas jalan
Pasar Baru Ciwalen sepanjang 100 meter :

Tipe jalan : 2/2D (dua lajur dua arah tak terbagi)

Bahu jalan : 2 meter pada sisi kiri dan 2 meter pada sisi kanan

Lebar jalan : 6 meter untuk total 2 arah

Jumlah penduduk : 2.585.607 jiwa penduduk (2020)


Lebar yang sebenarnya pada Pasar Baru Ciwalen ini yaitu berkisar 8 meter,
akan tetapi di karenakan posisi pedagang yang sangat ramai dan tidak
tersediannya lahan berjualan serta parkir yang tidak memadai, sehingga para
konsumen sering memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan dan juga para
pemilik becak yang sedang menunggu penumpang juga memarkirkan
kendaraannya di pinggir jalan.

Penelitian dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2023 sampai pada hari
Minggu 29 Januari 2023. Penelitian dilakukan oleh 6 orang surveyor yang terdiri
dari 2 orang untuk menghitung survei arus kendaraan dan 2 orang untuk survei
hambatan samping dan 2 orang survei kecepatan kendaraan. Pelaksanaan survei
dilakukan selama 12 jam, waktu pengamatan yaitu pukul 07.00 – 19.00 WIB.
Berdasarkan data yang didapat dari survei, selanjutnya dilakukan perhitungan
volume lalu lintas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan, kelas hambatan samping,
kecepatan dan analisa tingkat pelayanan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).

Pasar Baru Ciwalen khususnya pada jalan lintas penghubung antara jalan
Ahmad Yani dan Jalan Guntur yang dilewati oleh rel kereta api Stasiun Garut ini
sering menimbulkan konflik pada pinggir dan ruas jalan yang tersedia, dimana
dampak yang ditimbulkan berpengaruh terhadap arus lalu lintas. Pengaruh
aktivitas samping jalan yang sering dijumpai diruas jalan antara lain: pejalan kaki,
pedagang kaki lima, kendaraan pribadi yang lambat maupun berhenti, kendaraan
bermotor dan kendaraan tak bermotor yang masuk keluar dari daerah perparkiran
di samping jalan.
Tabel 4.1.1 : Data kendaraan pada hari Kamis, 26 Januari 2023

Jenis Kendaraan
Kamis Waktu MC UM LV
mika

08.00-08.15 905 172 87


Pagi 09.00-09.15 869 175 72
10.00-10.15 880 177 86
11.00-11.15 806 174 66
12.00-12.15 650 95 32
Siang 13.00-13.15 550 107 39
14.00-14.15 489 110 38
15.00-15.15 511 98 48
16.00-16.15 495 78 42
Sore 17.00-17.15 519 86 60
18.00-18.15 451 64 53
19.00-19.15 435 52 48

Tabel 4.1.2 : Data kendaraan pada hari Kamis, 26 Januari 2023

Jenis Kendaraan
Kamis Waktu MC UM LV
Eva
08.00-08.15 646 201 105
Pagi 09.00-09.15 513 204 100
10.00-10.15 496 224 83
11.00-11.15 529 213 95
12.00-12.15 353 104 56
Siang 13.00-13.15 318 93 49
14.00-14.15 270 99 38
15.00-15.15 259 84 29
16.00-16.15 221 69 25
Sore 17.00-17.15 239 89 35
18.00-18.15 213 58 22
19.00-19.15 187 49 18

Tabel 4.1.2 : Data kendaraan pada hari Minggu, 29 Januari 2023

Jenis Kendaraan
Minggu Waktu MC UM LV
Mika
08.00-08.15 69 12 15
Pagi 09.00-09.15 154 17 8
10.00-10.15 151 28 25
11.00-11.15 196 24 33
12.00-12.15 261 19 43
Siang 13.00-13.15 220 16 61
14.00-14.15 230 10 59
15.00-15.15 244 14 59
16.00-16.15 240 6 48
Sore 17.00-17.15 203 16 52
18.00-18.15 238 12 51
19.00-19.15 209 9 43
Tabel 4.1.2 : Data kendaraan pada hari Minggu, 29 Januari 2023

Jenis Kendaraan
Minggu Waktu MC UM LV
Eva
08.00-08.15 63 6 3
Pagi 09.00-09.15 110 15 -
10.00-10.15 136 11 -
11.00-11.15 148 9 -
12.00-12.15 159 15 2
Siang 13.00-13.15 167 22 -
14.00-14.15 109 9 1
15.00-15.15 124 26 1
16.00-16.15 143 19 4
Sore 17.00-17.15 115 12 2
18.00-18.15 135 7 -
19.00-19.15 122 13 -

4.2. Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang melewati satu titik
tertentu dari suatu segemen jalan waktu tertentu. Dinyatakan dalam satuan
kendaraan atau satuan mobil penumpang (SMP). Sedangkan volume lalu lintas
rencana (VLHR) adalah perkiraan volume lalu lintas harian pada akhir tahun
rencana lalu lintas dan dinyatakan dalam smp/jam. Survei volume lalu lintas
dilakukan dengan cara menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati
titik pengamatan dengan menggunakan counter. Survei dilakukan oleh dua
surveyor pada tititk pengamatan untuk setiap arah lalu lintas, dimana setiap
surveyor akan menghitung tiap jenis kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan.
Jenis kendaraan yang diamati adalah sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV)
dan kendaraan tak bermotor (UM).

Tabel 4.2.1. Data hasil perhitungan kendaraan pada hari Kamis, 26


Januari 2023 arah Selatan

ARUS Kendaraan Kendaraan Sepeda motor Kendaraan


LALU ringan (LV) tak (MC) bermotor
LINTA bermotor total (MV)
S (UM)
Wak
tu Emp (ken Emp =
(ken Emp (ken = d/ 0,25 (kend/ (smp)/
PENDE d/ = d/ 0.50 jam) smp/ja jam) jam)
KAT jam) 1,0 jam) smp/ m
smp/ jam
jam
87 87 172 86 905 226.25 1164 399.25
08.0 Selatan 72 72 175 87.5 869 217.25 1116 376.75
0- 86 86 177 88.5 880 220 1143 394.5
11.0
0
66 66 174 87 806 201.5 1046 354.5
Total 311 311 698 349 3460 865 4469 1525

 Perhitungan pada hari Kamis waktu pagi (08.00 – 11.00) arah Selatan

LV × EMP = 311 Kend/jam × 1.00 = 311 smp/jam

UM × EMP = 698 Kend/jam × 0.50 = 349 smp/jam

MC × EMP = 3460 Kend/jam × 0.25 = 865smp/jam

Jadi, total dalam smp di dapat : 1311 + 349 + 865 = 1525 smp/jam
Tabel 4.2.1. Data hasil perhitungan kendaraan pada hari Kamis, 26
Januari 2023 arah Utara

ARU Kendaraan Kendaraan Sepeda motor Kendaraan


Wpaktu S ringan tak bermotor (MC) bermotor
LAL (LV) (UM) total (MV)
ULIN
TAS
kamis
Emp (ken Emp =
eva (ken Em (ken (kend (smp)/
= 0.50 d/ 0,25
PEND d/ p= d/ smp/j jam) smp/ja /jam) jam)
EKA jam 1,0 jam) am m
T ) smp
/ja
m
105 105 201 100.5 646 161.5 952 367
08.00 - Utara 100 100 204 102 513 128.25 817 330.25
11.00 83 83 224 112 496 124 803 319
95 95 213 106.5 529 132.25 837 333.75
Total 383 383 842 421 2184 546 2485 1350

 Perhitungan pada hari Kamis waktu pagi (08.00 – 11.00) arah Utara

LV × EMP = 383 Kend/jam × 1.00 = 383 smp/jam

UM × EMP = 842 Kend/jam × 0.50 = 421 smp/jam

MC × EMP = 2184 Kend/jam × 0.25 = 546 smp/jam

Jadi, total dalam smp di dapat : 383 + 421 + 546 = 1350 smp/jam

4.3. Data Hambatan Samping


Survei ini dilakukan dengan cara visualisasi atau pengamatan langsung pada
masing-masing lokasi studi, pengamatan ini dilakukan pada saat survei
pencacahan volume la lintas berlangsung.

1. Pengaturan Waktu Pelaksanaan

Seperti pada pengambilan data jumlah kendaraan, pencatatan hambatan

samping ini dilakukan pagi jam 07.00-09.00 WIB, siang jam 12.00-14.00

WIB, dan sore jam 16.00-18.00 WIB, dengan interval waktu 15 menit.

2. Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara ini dilakukan dengan menempatkan 4 orang pengamat yang mencatat
kejadian-kejadian yang menimbulkan hambatan samping atau aktivitas pinggir
jalan yang mengganggu pergerakan kendaraan diruas jalan seperti kendaraan yang
keluar dan masuk dari lokasi parkir di badan jalan atau lokasi parkir perkantoran,
untuk mengamankan kendaraan keluar dari lokasi parkir maka petugas parkir akan
menghentikan laju pergerakan kendaraan di ruas jalan untuk memberikan
kesempatan pada kendaraan parkir tersebut keluar dari lokasi parkir sehingga
mengakibatkan hambatan, atau juga hambatan samping yang disebabkan
kendaraan umum yang memperlambat laju kendaraan atau menaikkan atau
menurunkan penumpang di badan jalan serta hambtan-hambatan lainnya.
Kejadian-kejadian yang menyebabkan hambatan samping selama pengamatan
yang dilakukan, jumlah kejadiannya dicatat pada formulir yang telah disediakan
seperti tabel berikut ini :

Tabel 4.3.1. data hambatan samping pada hari Kamis

Waktu Kamis
PED PSV EEV SMV
07.00-08.00 173 197 139 72
08.00-09.00 132 146 101 62
12.00-13.00 141 152 111 55
13.00-14.00 134 135 108 52
17.00-18.00 123 139 122 60
18.00-19.00 112 116 119 61
Jumlah 815 885 700 362

Tabel 4.3.2. data hambatan samping pada hari Minggu

Waktu Minggu
PED PSV EEV SMV
07.00-08.00 103 124 64 62
08.00-09.00 98 106 66 54
12.00-13.00 96 81 85 39
13.00-14.00 112 98 90 42
17.00-18.00 81 80 58 20
18.00-19.00 110 71 69 33
Jumlah 600 560 432 250

Untuk menghitung kejadian hambatan samping terlebih dahulu jenis kendaraan


harus dikalikan dengan faktor bobot. Penentuan kelas hamabatan samping untuk
mendapatkan faktor hambatan samping berdasarkan tabel bobot kejadian. Analisa
hambatan samping pada ruas jalan Ciwalen dapat dilihat pada Tabel 4.2.3. yang di
ambil pada hari terpadat.

Tabel 4.3.3. Tabel hambatan samping pada hari Kamis Pukul 12.00 – 13.00

Kamis

Waktu F.bobot F.bobot F.bob F.bobot


PED 0.5 PSV 1 EE ot SM 0.4
V 0.7 V
7.00 – 8.00 173 86.5 197 197 139 97.3 72 28.8
Minggu
7.00 – 8.00 103 51.5 124 124 64 44.8 62 24.8

Untuk perhitungan hari Kamis.

PED × F.bobot = 173 × 0.5 = 86.5 SF/jam

PSV × F.bobot = 197 × 1.0 = 197 SF/jam

EEV × F.bobot = 139 × 0.7 = 97.3 SF/jam

SMV × F.bobot = 72 × 0.4 = 28.8 SF/jam

Jadi total bobot frekuensi hambatan samping pada hari Kamis yaitu :

Total frekuensi = (PED × F.bobot) + (PSV × F.bobot) + (EEV × F.bobot) +

(SMV × F.bobot)

= (86.5) + (197) + (97.3) + (28.8)

= 409.6 bobot kejadian

Untuk perhitungan hari Minggu.

PED × F.bobot = 103 × 0.5 = 51.5 SF/jam

PSV × F.bobot = 124 × 1.0 = 124 SF/jam

EEV × F.bobot = 64 × 0.7 = 44.8 SF/jam

SMV × F.bobot = 62 × 0.4 = 24.8 SF/jam

Jadi total bobot frekuensi hambatan samping pada hari Minggu yaitu :

Total frekuensi = (PED × F.bobot) + (PSV × F.bobot) + (EEV × F.bobot) +


(SMV × F.bobot)

= (51.5) + (124) + (44.8) + (24.8)

= 245.1 bobot kejadian

Total hambatan samping maksimum terjadi pada hari Kamis yaitu :

409.6 + 245.1 = 655 bobot kejadian kelas hambatan samping tinggi (H)

4.4. Kecepatan Arus Bebas

Analisa kecepatan arus bebas dapat diperoleh dengan menggunakan


persamaan berikut :

Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam) Fvo = 44 km/jam

Kecepatan lebar jalur lalu lintas efektif (km/jam) FVw = − 4

Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping FFVsf = 0,95

Faktor penyesuaian ukuran kota FFVcs = 0,90

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FV)

FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs FV

= 34.2 km/jam

4.5. Kapasitas

Kapasitas ruas Jalan Guntur Ciwalen kecamatan Garut Kota menggunakan


prosedur peraturan MKJI (1997) untuk keadaan Jalan Perkotaan. Berikut ini
perhitungan kapasitas dengan terjadinya hambatan samping pada jalan tersebut.

Kapasitas Dasar C 0 = 2900 smp/jam

Faktor penyesuaian lebar jalan FC W = 0,91


Faktor penyesuaian pemisah arah FC sp = 1

Faktor penyesuaian Hambatan Samping FC sf = 0,84

Faktor Penyesuaian Ukuran Kota FC cs = 0,86

C = C 0 × FC W × FC sp × FC sf × FC CS C = 1906 smp/jam

Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan


MKJI 1997 didapatkan nilai Kapasitas Ruas Jalan Ciwalen Kota Garut Pasar Baru
untuk total 2 arah yaitu 1906 smp/jam

4.6. Derajat Kejenuhan

Dari hasil survei volume lalulintas di dapat volume maksimum digunakan sebagai
perbandingan antara kapasitas dengan volume maksimum dengan persamaan
berikut :

DS = Q/C

Dimana :

DS = Derajat kejenuhan

Q = Volume maximum (smp/jam)

C = Kapasitas (smp/jam)

Volume Kendaraan = 1525 smp/jam

Kapasitas (C) = 1906 smp/jam

DS = Q/C = 1525/1906

= 0.8 smp/jam

Volume Kendaraan = 1350 smp/jam

Kapasitas (C) = 1906 smp/jam


DS = Q/C = 1350/1906

= 0.71 smp/jam

Berdasarkan hasil analisa didapatkan nilai Derajat Kejenuhan yang

melampaui batas maksimum Derajat Kejenuhan pada waktu pengamatan yaitu


melewati batas DS > 0.8 – 0.71 berdasarkan MKJI 1997 bahkan pada Hari Kamis
pukul 7.00–8.00 WIB Volume sudah melebihi kapasitas jalan hingga DS sebesar

0.8 untuk arah Selatan, dan 0.71 untuk arah Utara..

Hal ini menyebabkan kinerja jalan tidak maksimal sehingga perlu dilakukan

suatu tindakan untuk perbaikan manajemen lalu lintas pada ruas jalan tersebut

seperti marka jalan, pengaturan sistem parkir, pemberian rambu lalu lintas serta

menyediakan tempat bagi para pedagang agar tidak berjualan di pinggir jalan serta
pemberhentian khusus untuk menurunkan atau menaikkan

penumpang.

Dapat dilihat dari hasil analisa derajat kejenuhan pada ruas jalan

Ciwalen ke arah Selatan dan Utara tidak normal, Tetapi masih belum terlalu
memerlukan tindakan yang segera. Namun perlu diingat bahwa kedepannya
perkembangan akan terjadi, jadi perlu dilakukan survey lalu lintas kembali untuk
dilakukan perencanaan lalu lintas dan juga pengukuran kinerja jalan agar tidak
terjadi kemacetan dan kita bisa memprediksi keadaan yang akan mendatang.

4.7. Tingkat Pelayanan (Level Of Service)

Tingkat pelayanan dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara


volume kendaraan dalam satuan smp/jam dengan kapasitas ruas jalan. Contoh
perhitungan diambil :
Pada kondisi Hari Kamis pukul 8.00 – 11.00 WIB arah selatan:

LOS = volume kendaraan / kapasitas ruas jalan

LOS = 1525/1906

= 0.8 maka nilai LOS adalah D

Pada kondisi Hari Kamis pukul 8.00 – 11.00 WIB arah Utara :

LOS = volume kendaraan / kapasitas jalan

LOS = 1350/1906

= 0.7 maka nilai LOS adalah C

Anda mungkin juga menyukai